You are on page 1of 10

NERS: Jurnal Keperawatan,Volume 15, No.2, Oktober 2019, (Hal.

74-83)

Perbandingan Pengaruh Sistem Surveilans Berbasis Elektronik dan


Paper Based Terhadap Kompetensi Pencatatan dan Kemampuan Deteksi
Risiko Hais oleh Perawat Di Rumah Sakit Awal Bros Batam

Novita Simbolona,b, Hema Malinib , Sri Muharnic


a
Rumah Sakit Awal Bros, Jl. Gajah Mada Kav. 1 Batam, 29444, Indonesia
b
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas Padang, 25163, Indonesia
c
STIKES Awal Bros Batam, 29464, Indonesia
email korespondensi: novitabagasta@gmail.com

Abstract
HAIs surveillance is a supervision that includes data collection, analysis, interpretation and dissemination,
which is currently developing into an electronic-based approach. This electronic-based surveillance is
assumed to be able to provide higher data quality, faster and easier. However, this still needs to be proven
further. The purpose of this study was to determine the effect and comparison of paper and electronic based
on the system of recording and detecting risk of HAIs. This type of research is quantitative research with
Quasi design Pre test - Post test Two Group, with a total sampling of 239 nurses. Methods of collecting data
using instruments in the form of questionnaires to measure the nurses’ competency and the recording system.
As an intervention carried out the implementation of electronic and paper-based surveillance for two weeks
at the Awal Bros Batam Hospital. Data analysis was performed using the Wilcoxon Test to test the
differences and Mann Whitney to test the effect. The results of the study illustrate the differences in nurses'
competencies before and after HAIs surveillance training, illustrating the significant influence on the HAIs
recording and detection system before and after the application of electronic and paper based. It is
recommended to develop electronic-based software for recording and detecting HAIs systems connected to
the Hospital Management Information System (SIMRS).

Keywords: HAIs; Electronics based; Paper based; Competency

Abstrak
Surveilans HAIs merupakan pengawasan yang mencakup pengumpulan data, analisis, interpretasi dan
diseminasi, dimana pada saat ini berkembang menjadi pendekatan berbasis elektronik. Surveilans berbasis
elektronik ini diasumsikan dapat menyediakan kualitas data lebih tinggi, lebih cepat dan mudah. Namun, ini
masih perlu dibuktikan lebih lanjut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan
perbandingan dari paper dan elektronik based terhadap system pencatatan dan kemampuan deteksi risiko
HAIs. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan design Quasi Pre test – Post test Two Group,
dengan total Sampling sebanyak 239 perawat. Metode pengumpulan data dengan menggunakan instrumen
berupa kuesioner untuk mengukur kompetensi perawat dan sistem pencatatan. Sebagai intervensi dilakukan
penerapan surveilans berbasis elektronik dan paper selama dua minggu di Rumah Sakit Awal Bros Batam.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan Wilcoxon Test untuk menguji perbedaan dan Mann Whitney
untuk menguji pengaruh. Hasil penelitian menggambarkan perbedaan kompetensi perawat sebelum dan
sesudah pelatihan surveilans HAIs, menggambarkan pengaruh yang signifikan pada sistem pencatatan dan
deteksi HAIs sebelum dan sesudah penerapan berbasis elektronik dan paper based. Direkomendasikan
mengembangkan Software agar elektronik based untuk sistem pencatatan dan deteksi HAIs terkoneksi
dengan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS).

Kata Kunci : HAIs, Elektronik dan Paper based, Kompetensi

74
NERS: Jurnal Keperawatan,Volume 15, No.2, Oktober 2019, (Hal. 74-83)

PENDAHULUAN Penerapan pencegahan infeksi di


Healthcare associated infections Indonesia, saat ini masih menggunakan
(HAIs), menggantikan istilah infeksi cara manual, dimana perawat pengendali
nosokomial, infeksi yang terjadi pada infeksi melakukan monitoring dengan
pasien selama perawatan di rumah sakit metode ceklist terhadap kegiatan yang
atau fasilitas kesehatan. HAIs juga dilakukan perawat dan tenaga kesehatan.
termasuk infeksi yang didapat di rumah Namun berdasarkan pengalaman, peneliti
sakit tetapi muncul setelah pulang dan sebagai perawat pencegahan dan
juga infeksi pada tenaga kesehatan pengendalian infeksi yang bertugas
karena pekerjaannya dimana infeksi mengawasi kejadian infeksi dan
tersebut tidak ditemukan atau tidak pencegahannya, ada beberapa kegiatan
sedang berinkubasi pada saat pasien yang gagal di evaluasi dikarenakan pada
masuk (World Health Organization, saat pemasangan alat/ tindakan tidak
2011). Bila HAIs tidak ditangani dengan semua kegiatan bisa diawasi secara
baik oleh pihak manajemen rumah sakit, langsung. Sehingga walaupun di dalam
maka akan berakibat pada pelaporannya kejadian HAIs berhasil
ketidakselamatan pasien, sehingga saat diturunkan dengan penerapan
ini HAIs masih menjadi permasalahan di pencegahan infeksi, namun angka infeksi
hampir seluruh rumah sakit. masih terus ada.
Surveilans HAIs merupakan suatu Dalam beberapa tahun terakhir,
pengawasan melalui proses siklus yang metode pengumpulan data surveilans
mencakup pengumpulan data, analisis, infeksi berkembang menjadi pendekatan
interpretasi dan diseminasi. Surveilans berbasis elektronik. Surveilans berbasis
berguna dalam memantau efektivitas elektronik adalah alternatif populer yang
program pencegahan dan pengendalian menyediakan kualitas data lebih tinggi,
infeksi yang diperlukan untuk karena pengumpulan data online
keselamatan pasien dan yang wajib untuk otomatis. Metode ini merupakan metode
dilaporkan (Duerink, Roeshadi, pengumpulan data yang ideal untuk
Wahjono, Lestari, & Hadi, 2006). Tujuan pengawasan, pengumpulan data termasuk
utama dari surveilans HAIs adalah pemasukan data langsung ke perangkat
memberikan data berkualitas yang akan elektronik atau ke laman institusi.
berperan dalam pencegahan dan sebagai Pengumpulan data berbasis elektronik
sistem peringatan akan terjadinya infeksi lebih efektif, cepat dan lebih murah
(Provincial Infectious Diseases Advisory dibandingkan dengan pengumpulan data
Committee (PIDAC), 2014). berbasis kertas (Provincial Infectious
Surveilans HAIs dapat Diseases Advisory Committee (PIDAC),
menggunakan metode tradisional atau 2014).
sering disebut dengan paper based, ada Penelitian (Redondo-gonz &
juga yang menggunakan surveilans Lucendo, n.d.) berusaha mengembangkan
berbasis elektronik. Untuk sistem sebuah surveilans berbasis data online
surveilans dengan tradisional mempunyai melalui website yang dikembangkan
kelemahan dalam penerapan dan khusus untuk input data surveilans.
pelaksanaannya salah satunya adalah Penelitian ini merekomendasikan dalam
proses pengumpulan data manual yang persiapan pelaksanaan berbasis
memakan waktu dan sumber daya yang elektronik, diharapkan untuk melakukan
banyak (Mahomed, Mahomed, Sturm, pelatihan berkesinambungan untuk
Knight, & Moodley, 2017). tenaga kesehatan dalam melakukan input
data surveilans. Pelatihan terkait

75
NERS: Jurnal Keperawatan,Volume 15, No.2, Oktober 2019, (Hal. 74-83)

pengetahuan, keterampilan dalam sederhana karena masih dalam tahap


identifikasi risiko HAIs perlu diberikan. dokumentasi pemasangan alat harian dan
Standar Nasional Akreditasi Rumah belum sampai kepada penerapan
Sakit (SNARS) maupun Komisi pencegahan infeksi lainnya seperti
Akreditasi Internasional atau Joint bundle HAIs dan monitoring lainnya.
Commission Internasional (JCI) meminta Namun, pengembangan sistem informasi
pemenuhan standar pencegahan dan yang ada di rumah sakit ini memberikan
pengendalian infeksi di rumah sakit kesempatan dalam pengembangan sistem
bahwa untuk pengumpulan data surveilans berbasis elektronik. Penelitian
surveilans harus menggunakan sistem ini bertujuan melakukan analisis
manajemen informasi berbasis online. perbedaan pengaruh dari Sistem
Menurut SNARS dan JCI, penggunaan surveilans berbasis elektronik dan paper-
surveilans berbasis online untuk based terhadap kompetensi, pencatatan,
mendukung penelusuran risiko, angka, dan kemampuan deteksi risiko HAIs oleh
dan tren pada infeksi yang terkait dengan perawat.
pelayanan kesehatan serta analisis dan
interpretasi data dan presentasi METODE
temuannya didukung oleh peran Penelitian ini merupakan penelitian
manajemen informasi. Selain itu kuantitatif dengan desain Quasi
informasi dan data program pencegahan Experiment dengan pendekatan pretest-
dan pengendalian infeksi khususnya postest with Two Group design untuk
surveilans infeksi diolah bersama dengan menganalisis pengaruh dan
informasi data program peningkatan dan membandingkan sistem surveilans
manajemen mutu rumah sakit berbasis elektronik dan paper based
(International, 2017) dan (Komisi terhadap sIstem pencatatan dan
Akreditasi Rumah Sakit, 2017). kemampuan deteksi risiko HAIs oleh
Rumah Sakit Awal Bros Batam perawat di Rumah Sakit Awal Bros
(RSABB) adalah salah satu Rumah sakit Batam. Sampel penelitian ini mengambil
yang berada di Kepulauan Riau (KEPRI) seluruh perawat yang ada di RS Awal
dengan tipe B yang memiliki jumlah Bros Batam dengan jumlah 239 perawat
tempat tidur 212 buah. Adapun sistem yang tersebar di ruang rawat jalan dan
manajemen informasi yang sudah ruang rawat inap dengan kriteria:
dilakukan oleh Rumah sakit Awal Bros bersedia menjadi responden, memiliki
Batam adalah adanya fasilitas pengalaman kerja >3 bulan, bersedia
penginputan harian data pemakaian mengikuti pelatihan dan penelitian
invasif ditiap ruangan seperti data sampai selesai.
pemasangan ventilator, pemasangan Untuk intervensi, maka peneliti
Central Vena Line, pemasangan kateter melakukan pelatihan tentang surveilans
urine dan operasi serta penginputan HAIs kepada seluruh perawat termasuk
jumlah infeksi apabila ada kejadian tentang surveilans berbasis kertas dan
infeksi. elektronik. Kemudian, Peneliti
Bentuk grafik setiap harinya akan melakukan penerapan surveilans berbasis
otomatis muncul apabila kita ingin kertas dan elektronik dengan membagi
mengetahui tren harian ataupun bulanan. secara acak untuk ruang rawat inap dan
Kondisi pengembangan sistem informasi rawat jalan. Ruangan yang ditetapkan
di Rumah sakit Awal bros Batam, masih sebagai kelompok paper based yaitu
terlihat sederhana dan belum melingkupi rawat inap Ursinia, Ophyris, ICU, UGD,
tujuan daripada sistem tersebut. Terlihat Haemodialisa, Endoscopy, dan Kamar

76
NERS: Jurnal Keperawatan,Volume 15, No.2, Oktober 2019, (Hal. 74-83)

operasi, ruangan yang ditetapkan sebagai HASIL


elektronic based yaitu rawat inap
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
Ramonda, Solandra, Pandoria, Magnolia
dan Poliklinik. Pelaksanaan dilakukan gambaran data demografi perawat di
selama sebulan, dimana peneliti
Rumah Sakit Awal Bros Batam adalah
menggunakan instrumen penelitian
berupa kuesioner untuk mengetahui seperti pada tabel 1.1 berikut:
pengetahuan, sikap dan keterampilan
Tabel 1. Distribusi Frekuensi
perawat dalam kegiatan pencatatan
Karakteristik Perawat Berdasarkan
surveilesn HAIs yang berbasis elektronik
Jenis Kelamin, Umur, Pendidikan, dan
dan paper based. Penulis juga
Lama Kerja (n=239)
menggunakan formulir monitoring
pencatatan pengisian surveilans HAIs Demografi Paper Based Electronic Based
untuk menilai pencatatan dari aspek f % f %
kesesuaian, kelengkapan dan kemudahan Jenis
dalam. Kelamin
Laki-laki 31 29.0 19 14.4
Kuesioner yang diberikan akan Perempuan 76 71.0 113 85.6
mengukur 5 hal, yaitu pengetahuan Umur
perawat, kompetensi sikap perawat, > 30 Tahun 39 36.4 37 28
kompetensi keterampilan perawat, ≤ 30 tahun 68 63.6 95 72
perbandingan kemudahan sistem
pencatatan sebelum dan sesudah Pendidikan
D3 60 56.1 89 67.4
dilakukan pelatihan, dan kemampuan D4 1 9 2 1.5
responden dalam mendeteksi HAIs Ners 46 43 41 31.3
secara dini melalui bundle HAIs. Dalam
penelitian ini, surveilans berbasis Lama Kerja
elektronik, belum mencakup penerapan < 1 Tahun 20 18.7 18 13.6
1 – 3 Tahun 20 18.7 28 21.2
software dan belum dikaitkan dengan 3 – 5 Tahun 18 16.8 32 24.2
sistem informasi rumah sakit. Surveilans > 5 Tahun 49 45.8 54 40.9
berbasis elektronik dalam penelitian ini
baru mencakup penggunaan komputer Total 107 44.8 132 55.2
sebagai tempat dalam perawat
menginputkan data. Keseluruhan
Tabel 1. menunjukkan bahwa pada
instrumen yang digunakan dalam
kelompok Paper Based dan Elektronik
penelitian ini dikembangkan berdasarkan
Based didominasi oleh perawat dengan
penelaahan literatur yang dilakukan
jenis kelamin perempuan dan berlatar
peneliti dan telah dilakukan uji validitas
belakang pendidikan D3 Keperawatan,
dan reliabilitas. Analisa data dilakukan
sebanyak 56.1 % pada kelompok paper
dengn uji statistik, digunakan uji non
based dan 67.4% pada kelompok
parametric melalui uji Wilcoxon untuk
elektronik based. Lama masa kerja
data yang berpasangan (pengaruh system
perawat didua kelompok umumnya > 5
surveilans), dan uji Mann Whitney untuk
Tahun sebanyak 45.8% pada kelompok
yang tidak berpasangan (menguji
paper based dan 40.9 % pada kelompok
perbedaan surveilans HAIs berbasis
elektronik based. Umur perawat pada dua
elektronik dan kertas).
kelompok umumnya ≤ 30 tahun,
mayoritas pada kelompok elektronik
based sebesar 72%.

77
NERS: Jurnal Keperawatan,Volume 15, No.2, Oktober 2019, (Hal. 74-83)

Tabel 2. Gambaran Perbedaan Sistem Tabel 3. Uji Perbedaan Sistem


Pencatatan dan kemampuan deteksi Pencatatan dan Kemampuan deteksi
Hais Pada Paper Based dan Electronic HAIs pada surveilans Paper Based dan
Based sebelum dan sesudah (n= 239) Elektronik Based di RS Awal Bros
Tahun 2019 (n=239) Tahun 2019

Pelatihan Sebelum Setelah P


Variabel Surveilans Mean pValue
Surveilans value
HAIS Median SD Min- Median SD Min-
Sistem Paper 96.98
Maks Maks
Pencatatan Based
0.001
Elektronic 138.66
Paper Based
Based Ability to Paper 121.05
Sistem 11 9.092 3-29 24 9.990 3-30
detect0.001
HAIs Based
Pencatatan
Elektronic 119.15
0.728
Based
Deteksi 21 0.097 20-21 21 1.199 Berdasarkan
10-21 0.001 hasil analisis dari hasil uji
HAIs beda sistem pencatatan dengan elektronik
Electronic
Based dan paper based, didapatkan hasil
Sistem 27 2.191 4-30 27 7.137 pencatatan
3-30 0.001 dengan menggunakan paper
Pencatatan based mempunyai perbedaan signifikan
Deteksi 21 0.123 20-21 21 0.535 18-21 0.001
HAIs dengan sistem berbasis elektronik
(pvalue < 0,05).

Tabel 2. menunjukkan gambaran pada PEMBAHASAN


kedua kelompok untuk system pencatatan Pada surveilans berbasis kertas,
dan kemampuan deteksi HAIs, dari untuk aspek kesesuaian, menurut
surveilans berbasis elektronik dan kertas, responden hanya sekitar 40-60 %
sebelum dan sesudah intervensi selama mengatakan bahwa sistem pencatatan
satu bulan. terdapat perubahan secara paper based ini memiliki salinan laporan
signifikan pada kedua kelompok. Jika yang tepat, konkrit dan akurat serta
dibandingkan pada kedua kelompok, mendapatkan data yang tepat. Sedangkan
untuk sistem pencatatan mencakup bila dilihat dari aspek kelengkapan,
kesesuaian, kemudahan, dan 66.4% responden mengatakan dengan
kelengkapan, maka didapatkan perbedaan sistem pencatatan, bisa dilakukan dengan
mendasar. lengkap, namun 71 % membutuhkan
monitoring atau supervisi yang konsisten
dan sangat besar. Hanya sekitar 60%
mengatakan data terkumpul dengan baik
dan real, menyimpan informasi dengan
lengkap dan menyimpan data pasien
dengan terintegrasi. Sementara itu, untuk
aspek kemudahan, responden
mengatakan dengan sistem pencatatan
paper based ini pencatatan yang susah
diatur, tidak efisien, menggunakan kertas
yang banyak, boros, susah dibaca,
membutuhkan waktu yang banyak untuk
melakukan pencatatan, dan tidak praktis.

78
NERS: Jurnal Keperawatan,Volume 15, No.2, Oktober 2019, (Hal. 74-83)

Pada surveilans berbasis elektronik, terjadi (Woeltje, Lin, Klompas, et al.,


dari sistem pencatatan, didapatkan bahwa 2014).
adanya perubahan pada pengisian Berdasarkan hasil analisis pengaruh
kuisioner yang menggambarkan persepsi deteksi HAIS dengan paper based ,
perawat. Untuk aspek kesesuaian, hampir didapatkan bahwa deteksi HAIs dengan
semua responden (98%) merasakan paper based mempunyai perbedaan yang
bahwa setelah diterapkan sistem signifikan antara deteksi HAIs dengan
pencatatan dengan elektronik, kesesuaian menggunakan paper based sebelum dan
yang dirasakan adalah data yang diisi sesudah intervensi (p value= 0.001).
lebih tepat, pastinya memiliki salinan Dari hasil observasi peneliti selama 2
laporan tepat, data konkrit dan akurat minggu terhadap implementasi pada
serta dapat mendeteksi data dengan ruangan yang terpilih menggunakan
penelusuran histori, Sementara itu, untuk paper based untuk surveilens HAIs, pada
aspek kelengkapan didapatkan bahwa, aspek kesesuaian pencatatan pada 41
sebelum penerapan, perawat berpersepsi pasien yang terpasang kateter urine
bahwa sistem pencatatan dengan mencapai hanya 65.85%, untuk
elektronik akan bisa memberikan sumber kelengkapan 28.05% dan untuk
data yang tersedia lebih banyak, kemudahan sebanyak 23.58%, sementara
memberikan informasi yang lengkap, pada pasien yang terpasang CVC
menyimpan arsip agar tidak tercecer serta sebanyak 7 pasien, kesesuaian data
sistem pencatatan yang terintegrasi. mencapai 62.86%, kelengkapan 7.14%
Setelah diterapkan sistem elektronik, dan kemudahan 14.29%, sedangkan pada
responden merasakan bahwa dari segi pasien yang terpasang ventilator
kelengkapan, harus mendapatkan sebanyak dan untuk pasien operasi
pengontrolan yang besar seperti sebanyak 33 pasien, pencapaian
pendampingan dari IPCN atau IPCLN kesesuaian 70.56%, kelengkapan data
yang bertanggungjawab dalam hal 18.94% dam kemudahan 10.10%,
surveilens HAIs, karena sistem ini masih sedangkan pada pasien yang terpasang
baru walaupun cara pengisiannya sama ventilator untuk kesesuaian data 74.75%,
dengan paper based. Untuk aspek kelengkapan mencapai 43.18% dan
kemudahan, responden mengatakan kemudahan mencapai 39.3%. Dilihat dari
sistem pencatatan dengan elektronik ini pencapaian pencatatan surveilans HAIs
adalah lebih fleksibel dan mudah diatur, pada keempat HAIs yaitu ISK, IAD, IDO
tidak memerlukan waktu yang banyak, dan VAP, nilai pencapaan tertinggi
dan membantu untuk dengan cepat dengan menggunakan paper based dari
mengidentifikasi tanda-tanda infeksi tiga aspek terlihat pada pencatatan
karena mempunya data yang tersimpan pencegahan VAP.
melalui histori pencarian data Pelaksanaan sistem pencatatan
sebelumnya. surveilens dengan menggunakan paper
Sistem pencatatan yang based ditemukan bahwa perawat
menggunakan elektronik akan sukses jika merasakan formulir pengawasan ini
memenuhi beberapa kriteria yaitu akurat, menambah beban kerja mereka, dalam
konsisten dan mampu mencatat kejadian mengumpulkan data tidak konsisten,
setiap waktu. Kelemahan dalam sementara data harus terisis setiap
penerapan system berbasis elektronik harinya, begitu juga dengan tim
adalah diperlukan biaya yang tinggi dan penegndali infeksi tidak mampu secara
ketersediaan personal yang ada setiap memadai mengawasi proses tersebut ke
saat untuk menganalisis masalah yang

79
NERS: Jurnal Keperawatan,Volume 15, No.2, Oktober 2019, (Hal. 74-83)

seluruh ruangan di rumah sakit karena kelengkapan dan kemudahan jelas


tuntutan pekerjaan yang lainnya. tercapai hamper 100% dengan pencatatan
Ghasemi, Khabazkhoob, Hashemi, secara elektronik.
Yekta, & Nabovati (2017) mengatakan Menurut penelitian Puhto & Syrjälä
dalam penelitiannya bahwa sistem (2015) bahwa selama periode
pencatatan surveilans HAIs dengan pengamatan tercatat angka kejadian HAIs
menggunakan paper based mempunyai menurun menjadi sekitar 16%.
kelemahan dalam penerapannya yaitu Penelitian ini membuktikan bahwa,
pengumpulan data yang membutuhkan sistem surveilans yang berbasis
waktu yang banyak dan membutuhkan elektronik yang digunakan dan dikaitkan
sumber daya manusia yang banyak juga. dengan seluruh sistem elektronik di
Untuk surveilans berbasis elektronik, rumah sakit secara terus menerus dapat
berdasarkan hasil analisis pengaruh dilakukan atau diterapkan dalam kegiatan
kemampuan deteksi HAIS mempunyai rutin di rumah sakit. Kedepannya
perbedaan yang signifikan antara deteksi diharapkan rumah sakit sudah
HAIs sebelum intervensi dan sesudah menerapkan sistem pencatatan berbasis
intervensi (p value < 0,05). elektronik di semua unit, sehingga data
Dari hasil pengamatan peneliti base yang ada lengkap, dan pelacakan
menggunakan formulir monitoring pada insinden HAIs .
pencatatan pengisian surveilans HAIs di Berdasarkan hasil analisis dari hasil
ruangan yang terpilih menggunakan uji beda sistem pencatatan dengan
sistem pencatatan dengan elektronik, elektronik dan paper based, didapatkan
didapatkan pengisian pencatatan pada 55 hasil pencatatan dengan menggunakan
pasien yang terpasang kateter urine paper based mempunyai perbedaan
menetap yang beresiko terjadinya HAIs signifikan dengan sistem berbasis
ISK adalah dengan tetap menilai dari tiga elektronik (pvalue=0.000). Meskipun
aspek yaitu kesesuaian, kelengkapan dan data yang disimpan dalam sebuah system
kemudahan. Adapun pencapaian surveilans berbasis elektronik belum
kesesuaian data sebesar 98.59%, spesifik, namun cukup sensitif dalam hal
kelengkapan 100% dan kemudahan penyimpanan data dan mudah untuk
100%. Sedangkan untuk kesesuaian pada dikaitkan dengan kebutuhan lain dalam
8 pasien terpasang CVC yang beresiko surveilans (Bruin, Seeling, Schuh, 2014).
infeksi Aliran Darah adalah sebesar Sistem surveilans berbasis elektronik
98.21%, kelengkapan 100%, dan meskipun mempunyai kekurangan dalam
kemudahan 100%, dan untuk pencatatan variabilitas karena sistem ini hanya
pada 77 pasien post operasi yang bersiko mengenal satu definisi pengawasan,
infeksi daerah operasi, untuk kesesuaian namun berdasarkan hasil review
data mencapai 97.7%, kelengkapan data didapatkan bahwa system elektronik
97.08% dan kemudahan sebesar 99.57%. cukup efektif dalam mendeteksi HAIs.
Dilihat dari hasil pengamatan diatas Penggunaan sistem pencatatan
tampak yang paling lemah ada pada elektronik based memerlukan
kesesuaian data seperti tanggal pengontrolan dan pendampingan.
pemasangan tindakan invasive tidak Penelitian Mscph et al. (2017)
sama dengan tanggal sebenarnya, selain menemukan fenomena dimana sistem
itu bundle yang tertulis atau tercatat tidak surveilans berbasis elektronik mengalami
sesuai dengan penerapan yang ditemukan proses yang lambat untuk dapat
saat peneliti melakukan observasi. diterapkan oleh para ICP (Infection
Sedangkan pada kedua aspek Control Person), walau sistem berbasis

80
NERS: Jurnal Keperawatan,Volume 15, No.2, Oktober 2019, (Hal. 74-83)

elektronik ini bermanfaat besar. HAIs. Ini bisa terjadi karena, deteksi
Disinyalir, lambatnya adopsi atau HAis yang dilakukan lewat bundle HAIs,
penggunaan sistem otomatisasi surveilans baik elektronik maupun paper-based,
HAIs ini dikarenakan faktor manusia. sudah menjadi sebuah kebiasaan.
Teknologi otomatis dalam penelitian ini Menurut Herzig et al., (2016)
mengacu pada sebuah proses untuk surveilans HAIs yang dilakukan setiap
mendapatkan informasi yang bermanfaat hari memang menghabiskan banyak
dari database yang besar dan saling waktu, sehingga diharapkan para
berhubungan, salah satunya adalah Infection Control Team beralih pada
deteksi insidens HAIs. Para ICP, sistem otomatis surveilans. Ada beberapa
mengetahui bahwa teknologi ini bisa hhal yang harus diperhatikan jika sebuah
membantu mereka dalam menjalankan institusi rumah sakit akan menerapkan
tugas, namun kendala, bahwa mereka sebuah system elektronik. Langkah
harus juga mengerti atau memahami cara langkah penerapan surveilans dengan
mengakses data dari unit lain dan berbasis elektronik ini memberikan
memahami cara kerjanya membuat para proses perbaikan dan adaptasi terus
ICP merasakan hambatan. menerus sehingga akhirnya sebuah
Peneliti menyimpulkan bahwa sistem bisa dijalankan dengan baik.
kendala utama dari penggunaan sistem Artinya, sistem elektronik yang
otomatis/elektronik dalam surveilens diberlakukan harus terus disempurnakan
infeksi adalah keragu-raguan dalam untuk mengatasi kelemahan- kelemahan
melaksanakan tugas, tanggung jawab, yang ada.
metode cara kerja, harapan pengguna,
menjadi penghambat kenapa adopsi KESIMPULAN
sistem ini lambat. Salah satu upaya dalam Penerapan surveilans berbasis
mengatasi kondisi keragu-raguan dalam elektronik dan berbasis kertas di Rumah
penerapan surveilans otomatis ini adalah Sakit Awal Bros menunjukkan adanya
dengan lakukan pelatihan yang perbedaan pada system pencatatan dan
komprehensif didasarkan pada alur kerja kemampuan deteksi HAIs sebelum dan
mereka yang menggunakan dan program sesudah intervensi. Hasil perbandingan
harus dilakukan dengan tujuan yang pada pelaksanaan kedua surveilans ini,
jelas. Para ICP harus tahu jenis data apa untuk system pencatatan ada perbedaan
yang mereka butuhkan, dan bagaimana secara bermakna dari segi kemudahan
menggunakan data untuk membuat dan kelengkapan. Untuk kemampuan
keputusan (Mscph et al., 2017). deteksi HAIS, tidak terdapat perbedaan
Keengganan sebuah institusi untuk yang bermaknsa, karena pelaksanaan
menerapkan sistem berbasis elektronik surveilans HAIs di rumah sakit ini sudah
sebagian dikarenakan kurangnya sumber efektif diluar metode apa yang
daya manusia yang akan mengatasi digunakan. Masih terdapat banyak
masalah teknis yang muncul dalam kekurangan dalam pelaksanaan
penerapan system (Bruin et. Al, 2014). surveilans berbasis elektronik,
Berdasarkan hasil analisis pengaruh dibutuhkan upaya lanjut agar system ini
deteksi HAIS dengan paper dan mampu bermanfaat seperti yang
elektronik based , hasil uji statistik seharusnya.
didapatkan nilai 0.728, dimana
UCAPAN TERIMA KASIH
disimpulkan tidak ada perbedaan yang
signifikan antara paper based dan Penulis mengucapkan terima kasih
elektronik based dalam mendeteksi kepada dr. Widya Putri, MARS., selaku

81
NERS: Jurnal Keperawatan,Volume 15, No.2, Oktober 2019, (Hal. 74-83)

Direktur RS Awal Bros Batam, Dr. based Systems. Retrieved August


Yulastri Arief, M. Kep., dr. Swesty Sari
22, 2018, from
Suciati, MARS., dan Eka Roza, S.Kep.,
Terima kasih kepada seluruh responden http://gliquality.org/sites/default/file
penelitian yang telah berpartisipasi.
s/L2_templates/2.7WHO Paper
DAFTAR PUSTAKA based LIMS_v1.pdf
Bruin, J. S. De, Seeling, W., & Schuh, C. Hebert, C., Rn, J. F., Smyer, J., Ascp, M.
(2014). Data use and effectiveness
L. S., Ding, J., & Mangino, J. E.
in electronic surveillance of
healthcare associated infections in (2018). American Journal of
the 21st century : a systematic
Infection Control Development and
review, 942–951.
https://doi.org/10.1136/amiajnl- validation of an automated
2013-002089
ventilator-associated event
National Point Prevalence Survey,
electronic surveillance system : A
64(May), 61–67.
report of a successful
https://doi.org/10.1093/cid/cix103
implementation. AJIC: American
Gao, F., Wu, Y., Zou, J., Zhu, M., &
Journal of Infection Control, 46(3),
Zhang, J. (2015). Impact of a
316–321.
Bundle on Prevention and Control
https://doi.org/10.1016/j.ajic.2017.0
of Healthcare associated Infections
9.006
in Intensive Care Unit *, 35(2),
Herzig, C. T. A., Stone, P. W., Castle, N.,
283–290.
Pogorzelska-maziarz, M., Larson, E.
https://doi.org/10.1007/s11596-015-
L., & Dick, A. W. (2016). Infection
1425-2
Prevention and Control Programs in
Ghasemi, M., Khabazkhoob, M.,
US Nursing Homes : Results of a
Hashemi, H., Yekta, A., &
National Survey. Journal of the
Nabovati, P. (2017). The incidence
American Medical Directors
of needle stick and sharp injuries
Association, 17(1), 85–88.
and their associations with visual
https://doi.org/10.1016/j.jamda.2015
function among hospital nurses.
.10.017
Journal of Current Ophthalmology,
International, J. C. (2017). Joint
29(3), 214–220.
Commission International
https://doi.org/10.1016/j.joco.2017.0
Accreditation Standards for.
6.001
Kemenkes RI. (2017). Pedoman
gliquality.org. (n.d.). Manual Paper-

82
NERS: Jurnal Keperawatan,Volume 15, No.2, Oktober 2019, (Hal. 74-83)

Pencegahan dan Pengendalian 9.011


Infeksi di Fasilitas Pelayanan Provincial Infectious Diseases Advisory
Kesehatan. (P. M. K. R. Indonesia, Committee (PIDAC). (2014). Best
Ed.) (1st ed.). Jakarta: Kemenkes Practices for Surveillance of Health
Republik Indonesia. Care-associated Infections In
Komisi Akreditasi Rumah Sakit. (2017). Patient and Resident Populations
STANDAR NASIONAL (3rd ed.). Ontario: PIDAC.
AKREDITASI RUMAH SAKIT (1st Puhto, T., & Syrjälä, H. (2015).
ed.). Jakarta: Komisi Akreditas Incidence of healthcare-associated
Rumah Sakit. infections in a tertiary care hospital:
Mscph, K. A., Mt, C. G., Ascp, S. M., Results from a three-year period of
Anttila, A., Bsn, J. E. B., Ms, J. N. electronic surveillance. Journal of
H., … Ascp, M. W. M. T. (2017). Hospital Infection, 90(1), 46–51.
American Journal of Infection https://doi.org/10.1016/j.jhin.2014.1
Control Health care-associated 2.018
infections studies project : An World Health Organization. (2011).
American Journal of Infection Report on the Burden of Endemic
Control and National Healthcare Health Care-Associated Infection
Safety Network data quality Worldwide Clean Care is Safer
collaboration. AJIC: American Care. Geneva.
Journal of Infection Control, 45(12),
1394–1395.
https://doi.org/10.1016/j.ajic.2017.0

83

You might also like