Professional Documents
Culture Documents
Lydianita Hugida
Dr. H. Syuhada Sofian, MSIE
ABSTRACT
In a capital market transaction, investors often observed stock price volatility to estimate
the risks or benefits to be gained. Volatility is a statistical measurement for price fluctuations
during certain periods. High and low of the stock price volatility depends on the information
about stock prices that comes from inside and from outside the company. This study aims to
determine how large the trading volume, inflation, exchange rate of rupiah, interest rate of SBI
to stock price volatility, and there is still differences between the research study with each other
and real differences of research data with existing theory.
The data used is secondary data, and the sampling technique is purposive sampling. The
samples in this study are listed in the Index LQ45 of Indonesia Stock Exchange (BEI) in the
period 2006-2009, amounting to 12 companies. This research were analyzed by using multi
linier regression and hypothesis test used partial t-test, simultan F-test at level of significance
5% and adjusted R2.
From the result of the analysis show that three variables, trading volume, inflation, and
exchange rate of rupiah have positive significant influence to stock price volatility, while interest
rate of SBI has negative significant influence to stock price volatility. Stimulatingly the trading
volume, inflation, exchange rate of rupiah, and interest rate of SBI have significances influence
to stock price volatility, it proved by sig-F value 0,000 lower than 5% significances. Predictable
of the four variables toward stock price volatility is 54,6% as indicated by adjusted R2 that is
54,6% while the rest 45,4% is affected by other factors is not include into the research model.
Keyword : Stock price volatility, Trading Volume, Inflation, Exchange Rate of Rupia, Interest
Rate of SBI
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Keterangan :
σPV : High-Low Volatility Estimator
ln : logaritma natural
n : jumlah observasi
Hi : Intraday High Price
Li : Intraday Low Price
Sumber : Schwert (1989); Chan dan Fong (2000); Song Zan (2003); Melina Dritsaki (2003).
2.5 Hipotesis
1. H1 : Volume Perdagangan berpengaruh positif terhadap Volatilitas Harga Saham
Perusahaan pada Indeks LQ 45 periode tahun 2006-2009.
2. H2 : Inflasi berpengaruh negatif terhadap Volatilitas Harga Saham Perusahaan pada Indeks
LQ 45 periode tahun 2006-2009.
3. H3 : Nilai Tukar Rupiah berpengaruh negatif terhadap Volatilitas Harga Saham Perusahaan
pada Indeks LQ 45 periode tahun 2006-2009.
4. H4 : Suku Bunga SBI berpengaruh positif terhadap Volatilitas Harga Saham Perusahaan
pada Indeks LQ 45 periode tahun 2006-2009.
METODE PENELITIAN
Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel terikat (Kuncoro, 2001).
3.5.4.3 Uji T Statistik
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Kuncoro, 2001).
Indeks LQ45 merupakan indeks yang diperkenalkan Bursa Efek Indonesia mulai tanggal
24 Februari 1997 dan dengan hari dasar tanggal 13 Juli 1994. Indeks ini meliputi 45 jenis saham
yang harus memenuhi kriteria yang ditentukan dan indeks LQ45 ini akan ditinjau setiap enam
bulan sekali untuk mengecek saham-saham yang termasuk dalam LQ45.
4.2 Statistik Deskriptif
Pada bagian ini akan disajikan statistika deskripsi dari variabel independen maupun
variabel dependen. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah volatilitas, volume
perdagangan, inflasi, nilai tukar,dan suku bunga. Statistik deskriptif dilakukan untuk
menjelaskan gambaran data yang digunakan dalam penelitian ini berupa nilai rata-rata (mean),
nilai maksimum dan nilai minimum.
Tabel 4.2
Dengan melihat tampilan grafik histogram, dapat disimpulkan bahwa grafik histogram
menunjukkan pola distribusi normal dan berbentuk simetris, tidak menceng (skewness) ke kanan
atau kekiri. Sedangkan jika dilihat dari grafik Normal Probability Plot menunjukkan bahwa titik-
titik (yang menggambarkan data) menyebar dan membentuk pola tertentu searah dengan garis
diagonal, hal ini juga menunjukkan bahwa data berdistribusi normal (Ghozali, 2001). Sehingga
grafik ini menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas.
Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas
Berdasar Tabel 4.4 di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada satu variabel independen yang
memiliki tolerance value kurang dari 0,1 dan VIF diatas 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi multikolinearitas antar variabel independen.
4.3.3 Uji Heterokedastisitas
Gambar 4.3
Uji Heterokedastisitas
Hasil dari gafik scatterplot dari output SPSS diatas dapat terlihat bahwa titik-titik
menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model
regresi layak untuk memprediksi Volatilitas harga saham berdasarkan masukan dari variabel
dependen Volume perdagangan, Inflasi, Nilai Tukar, dan Suku Bunga SBI.
4.3.4 Uji Autokorelasi
Tabel 4.5
Hasil Uji Autokorelasi (Durbin Watson)
Berdasarkan hasil analisis regresi pada data perusahaan sampel yang terdaftar pada Indeks
LQ 45, nilai Durbin Watson (d) adalah sebesar 1,982. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai
tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5%, jumlah sampel (n) 48, dan jumlah variabel
independen (k) 4. Nilai d tabel adalah dl=1,38; du=1,72; 4-du=2,28; 4-dl=2,62. Oleh karena nilai
d (1,982) lebih besar dari batas atas (du=1,72) dan kurang dari 4-du (2,28) maka dapat
disimpulkan tidak terdapat autokorelasi.
4.4 Analisis Regresi dan Hasil Pengujian Hipotesis
4.4.1 Analisis Regresi
Analisis regresi linier berganda digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh variabel bebas (Ghozali, 2001). Adapun hasil pengolahan data sebagai
berikut:
Tabel 4.6
Hasil Analisis Regresi
Berdasarkan hasil pengujian dengan metode regresi linier berganda untuk menguji
pengaruh variabel-variabel independen (volume perdagangan, inflasi, nilai tukar, suku bunga
SBI) terhadap variabel independen (volatilitas), maka dapat disusun sebuah persamaan sebagai
berikut :
Volatilitas = 12,271+9,64.10-9 Volume+0,412 Inflasi+0,001 Kurs–0,848 SBI+e
Std.Error : (5,147) (0,000) (0,182) (0,000) (0,421)
t : (2,384) (4,696) (2,262) (3,053) (-2,015)
4.4.2 Hasil Pengujian Hipotesis secara Simultan ( Uji F )
Pengujian hipotesis uji F digunakan untuk melihat apakah secara keseluruhan variabel
bebas mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap variabel terikat. Dari hasil pengujian
simultan diperoleh sebagai berikut :
Tabel 4.7
Hasil Uji F
Dari tabel 4.7 di atas dapat dilihat bahwa variabel independen (volume perdagangan,
inflasi, nilai tukar, suku bunga SBI) mempunyai signifikansi F hitung sebesar 0,000 lebih kecil
dari tingkat signifikansi 0,05. Dengan demikian hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan
bahwa secara bersama-sama dan signifikan variabel independen (volume perdagangan, inflasi,
nilai tukar, suku bunga SBI) memberikan pengaruh terhadap volatilitas harga saham.
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat ditunjukkan bahwa nilai koefisien determinan (R2)
Tabel 4.8
Hasil Uji Determinasi
Dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa besarnya adjusted R2 adalah 0,546, hal ini berarti bahwa
54,6% volatilitas harga saham perusahaan di LQ 45 bisa dijelaskan oleh keempat variabel
volume perdagangan, inflasi, nilai tukar Rupiah (kurs), dan suku bunga SBI. Sedangkan sisanya
45,4% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi.
koefisien regresi untuk variabel volume perdagangan sebesar 9,64.10-9 dengan nilai t
hitung 4,696 lebih besar dari t tabel 2,02 serta nilai signifikansi sebesar 0,000. Ini berarti
H1 diterima, artinya volume perdagangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
volatilitas harga saham karena nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05.
2. Pengujian terhadap variabel Inflasi
Hipotesis kedua menyebutkan bahwa inflasi berpengaruh positif terhadap volatilitas harga
saham. Berdasarkan hasil perhitungan data diperoleh hasil bahwa koefisien regresi untuk
variabel inflasi sebesar 0,412 dengan nilai t hitung 2,262 lebih besar dari t tabel 2,02 serta
nilai signifikansi sebesar 0,029. Ini berarti H2 diterima, artinya inflasi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap volatilitas harga saham karena nilai signifikansinya lebih kecil dari
0,05.
3. Pengujian terhadap variabel Nilai Tukar (kurs)
Hipotesis ketiga menyebutkan bahwa nilai tukar berpengaruh positif terhadap volatilitas
harga saham. Berdasarkan hasil perhitungan data diperoleh hasil bahwa koefisien regresi
untuk variabel nilai tukar sebesar 0,001 dengan nilai t hitung 3,053 lebih besar dari t tabel
2,02 serta nilai signifikansi sebesar 0,004. Ini berarti H 3 diterima, artinya nilai tukar
berpengaruh positif dan signifikan terhadap volatilitas harga saham karena nilai
signifikansinya lebih kecil dari 0,05.
4. Pengujian terhadap variabel Suku Bunga SBI
Hipotesis keempat menyebutkan bahwa suku bunga berpengaruh positif terhadap volatilitas
harga saham. Berdasarkan hasil perhitungan data diperoleh hasil bahwa koefisien regresi
untuk variabel suku bunga sebesar -0,848 dengan nilai t hitung -2,015 lebih besar dari t
tabel -2,02 serta nilai signifikansi sebesar 0,05. Ini berarti H4 ditolak, artinya suku bunga
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap volatilitas harga saham karena nilai
signifikansinya sama dengan 0,05.
4.5 Pembahasan
Penjelasan dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut :
1. Volume Perdagangan
Pengujian terhadap variabel volume perdagangan menunjukkan bahwa variabel volume
perdagangan berpengaruh positif signifikan terhadap volatilitas harga saham. Penelitian ini
didukung oleh hasil penelitian dari Jones (1994) serta Chan dan Fong (2000) Oleh karena
itu hipotesa variabel volume perdagangan berpengaruh secara positif (H1) terhadap
volatilitas harga saham diterima.
2. Inflasi
Pengujian terhadap variabel inflasi menunjukkan bahwa variabel inflasi berpengaruh
positif terhadap volatilitas harga saham. Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian dari
Schwert (1989) dan Dritsaki (2003). Oleh karena itu hipotesa variabel inflasi berpengaruh
secara positif (H2) terhadap volatilitas harga saham diterima.
3. Nilai Tukar Rupiah (kurs)
Pengujian terhadap variabel nilai tukar menunjukkan bahwa variabel nilai tukar
berpengaruh positif terhadap volatilitas harga saham. Penelitian ini didukung oleh hasil
penelitian dari Zan (2003). Oleh karena itu hipotesa variabel nilai tukar berpengaruh secara
positif (H3) terhadap volatilitas harga saham diterima.
4. Suku Bunga SBI
Pengujian terhadap variabel nilai tukar menunjukkan bahwa variabel suku bunga SBI
berpengaruh negatif terhadap volatilitas harga saham. Hal ini tidak sejalan dengan
penelitian Schwert (1989) dan Dritsaki (2003). Oleh karena itu hipotesa variabel suku
bunga SBI berpengaruh secara positif (H4) terhadap volatilitas harga saham ditolak.
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis statistik mengenai pengaruh volume perdagangan, inflasi, nilai
tukar Rupiah, dan suku bunga SBI terhadap volatilitas harga saham pada beberapa perusahaan
yang terdaftar di Indeks LQ 45 tahun 2006 sampai tahun 2009, maka dapat ditarik hasil
penelitian dengan kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil uji regresi antara variabel volume perdagangan dengan volatilitas harga
saham diperoleh hasil bahwa koefisien regresi untuk variabel volume perdagangan sebesar 0,521
dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Jadi volume perdagangan
berpengaruh positif signifikan terhadap volatilitas harga saham, selain itu volume perdagangan
merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap volatilitas harga saham.
2. Berdasarkan hasil uji regresi antara variabel inflasi dengan volatilitas harga saham
diperoleh hasil bahwa koefisien regresi untuk variabel inflasi sebesar 0,484 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,029 lebih kecil dari 0,05. Jadi inflasi berpengaruh positif signifikan
terhadap volatilitas harga saham.
3. Berdasarkan hasil uji regresi antara variabel nilai tukar dengan volatilitas harga saham
diperoleh hasil bahwa koefisien regresi untuk variabel nilai tukar sebesar 0,317 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,004 lebih kecil dari 0,05. Jadi nilai tukar berpengaruh positif signifikan
terhadap volatilitas harga saham.
4. Berdasarkan hasil uji regresi antara variabel suku bunga SBI dengan volatilitas harga
saham diperoleh hasil bahwa koefisien regresi untuk variabel suku bunga sebesar -0,446 dengan
nilai signifikansi sebesar 0,05 sama dengan 0,05. Jadi suku bunga SBI berpengaruh negatif
signifikan terhadap volatilitas harga saham.
5.2 Keterbatasan
Penelitian ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang dapat dijadikan bahan
pertimbangan bagi peneliti berikutnya agar mendapatkan hasil yang lebih baik.
1. Nilai adjusted R2 yang cukup kecil 54,6% menunjukkan bahwa masih banyak faktor lain
yang berpengaruh terhadap volatilitas harga saham namun belum diuji dalam penelitian ini.
2. Periode pengamatan dalam penelitian ini yang relatif pendek yaitu pada tahun 2006-2009.
3. Jumlah sampel yang relatif kecil dan hanya terbatas pada perusahaan yang terdaftar dalam
Indeks LQ 45.
5.3 Saran
Melihat keterbatasan penelitian ini, maka untuk penelitian selanjutnya disarankan
untuk :
1. Melakukan perluasan penelitian yang berhubungan dengan faktor makroekonomi lainnya
seperti tingkat produksi industri dan jumlah uang beredar, karena dua faktor tersebut juga ikut
mempengaruhi kestabilan kondisi perekonomian (Schwert, 1989). Perlu juga diperhatikan faktor
lain seperti frekuensi perdagangan dan kapitalisasi pasar, karena faktor tersebut berhubungan
dengan informasi yang diterima oleh investor (Jones, 1994).
2. Memperpanjang periode penelitian, mengingat investor lebih melihat prediksi jangka
panjang dibanding prediksi jangka waktu yang relatif pendek.
3. Menambahkan sampel penelitian, sehingga tidak hanya perusahaan yang terdaftar dalam
Indeks LQ 45 saja.
DAFTAR PUSTAKA
Admati, A.and Pfleiderer, P. 1988. A Theory of Intraday Patterns Volume and Price Variability.
Review of Financial Studies 1,3 – 40.
Ang, Robert.1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia : Mediasoft Indonesia
Anton. 2006. Analisis Model Volatilitas Return Saham (Studi Kasus pada Saham LQ45 di Bursa
Efek Jakarta. Thesis. MM Undip
Boedijoewono, Noegroho. 2007. Pengantar Statistika. Yogyakarta : UPP AMP YKPN
Chae, Joon. 2005. Trading Volume, Information Assymetry, and Timing Information. Usahawan
No. 03 TH XXXIV
Chan, K. And Fong, W. 2000. Trade size, Order imbalance, and The Volatility Volume Relation.
Journal of Financial Economics 57, 247 – 273.
Dananti, Kristyana. 2004. Pengujian Kausalitas Volume Perdagangan dan Perubahan Harga
Saham di Bursa Efek Jakarta. PERSPEKTIF Jurnal Ekonomi Pembangunan. Manajemen
dan Akuntansi. Vol. 9 No. 2. Halaman 105 – 116
Darmadji, Tjiptono, Hendy M. Fakhrudin. 2008. Pasar Modal di Indonesia (Pendekatan Tanya
Jawab). Jakarta : Salemba Empat
Djarwanto. 1995. Petunjuk Teknis Penyusunan Skripsi. Yogyakarta : BPFE
Dritsaki, Melina, Chaido Dritsaki. 2003. Macroeconomic Determinants of Stock Price
Movement:An Empirical Investigation of the Greek Stock Market. University of Macedonia
Firmansyah. 2006. Analisis Volatilitas Harga Kopi Internasional. Jakarta : Usahawan
Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : BP-
UNDIP
Hanafi, Mamduh. 2009. Manajemen Risiko. Yogyakarta : UPP STIM YKPN
Handayani. 2007. Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI, Nilai Kurs Dollar AS, dan Tingkat Inflasi
terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) (Studi di Bursa Efek Jakarta), Tahun
XVIX No. 1, Januari-Juni 2008. Hal. 55-67
Hasan, Iqbal. Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensi). Jakarta ; Bumi Aksara.
Huang, R.D dan R.W. Masulis. .2002. Trading Activity And Stock Price Volatility: Evidence
From The London Stock Exchange
Husnan, Suad. 2000. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka Panjang).
Yogyakarta : BPFE
Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi 1.
Yogyakarta : BPFE
Jogiyanto. 2007. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta:BPFE
Jones, C., Kaul, G., Lipson, M. 1994. Transaction, Volume, and Volatility. Review of Financial
Studies 7. 631 – 652.
Kuncoro, Mudrajat. 2001. Metode Kuantitatif. Yogyakarta : UPP AMP YKPN
Kholisoh, Luluk, Darmadi, Dennis V. 2008. Perilaku Perdagangan Intrahari di Bursa Efek
Jakarta. Jurnal Ekonomi Bisnis No. 1 Vol. 13
Mamoon, Dawood. 2007. Macro Economic Uncertainty of 1990s and Volatility at Karachi Stock
Exchange. Munich Personal RePEc Archive Paper.
Marcus, Brealey Myers. 2008. Dasar – Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta :
Penerbit Erlangga
Nachrowi, Nachrowi Djalal, Hardius Usman. 2002. Penggunaan Teknik Ekonometri. Jakarta :
PT. Raja Grafindo Persada
Prastowo, Dwi dan Juliaty, Rifka. 2002. Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi. Edisi
Revisi. Yogyakarta : UPP AMP YKPN
Purwoto, Lukas, Eduardus Tandelillin. 2003. Pengaruh Tick Size Terhadap Volatilitas :
Investigasi Empiris di Bursa Efek Jakarta. KOMPAK. No. 7, Hal. 54-67
Riyanto, Bambang.1995. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Ed.4. Yogyakarta : BPFE
Samuelson, Paul A, Coleman, J.R. 1995. Makroekonomi. Jakarta : Erlangga
Samsul, Muhammad. 2006. Pasar Modal & Manajemen Portofolio. Jakarta : Penerbit Erlangga
Sari, Whida. 2004. Hubungan antara Volatilitas Perdagangan dan Volatilitas Harga Intraday di
Bursa Efek Jakarta. Tesis S2 Tidak Dipublikasikan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Schwert, G. William. 1989. Why Does Stock Market Volatility Change Over Time?. The Journal
Of Finance. Vol. XLIV, No. 5
Schwert,_____________1992. Empirical Research in Capital Market. Mc Graw Hill
Sudjana. 1997. Statistika : untuk Ekonomi dan Niaga. Bandung : Tarsito
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta
Sulaiman, Wahid. 2002. Jalan Pintas Menguasai SPSS. Yogyakarta : Andi
Sunariyah. 2004. Pengetahuan Pasar Modal. Ed. 4. Yogyakarta : UPP AMP YKPN
Van Horn , James C , John M Wachowicz. Jr. 2009. Prinsip – Prinsip Manajemen Keuangan.
Jakarta : Salemba Empat
Wiriandhi, Ario. 2006. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Volatilitas Imbal Hasil
Saham Sektor Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi di Bursa Efek Jakarta (Periode
Januari 1998-Desember 2005. Thesis. MM UI
Wiyani, Wahyu dan Andi Wijayanto. 2005. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Tingkat Suku Bunga
Deposito dan Volume Perdagangan Saham Terhadap Harga Saham. Jurnal Keuangan dan
Perbankan. Vol.9. No.3. Halaman 884 – 903
Zan, Song, Chiou Wei. 2003. The Macroeconomic Determinants of Stock Price
Volatility:Evidence From Taiwan, South Korea, Singapore, and Hong Kong. Department of
Managerial Economics and Institute of Economics Nan-Hua University