You are on page 1of 6

101

Buana Sains Vol 10 N0 2: 101-106, 2010

KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA


Suatu Tinjauan : Masalah dan Pemecahannya

Sutoyo
PS. Agroteknologi, Fakultas IPSA, Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Abstract
Biodiversity is a term that covers all forms of life including genes, species of plants,
animals, microorganisms and ecosystems and ecological processes. Economic use of
biodiversity are still oriented towards large profits without regard to environmental damage.
Explore the flora and fauna species can lead to excessive scarcity and extinction of species,
so that natural resources can not support human welfare. Indonesia is one country that has
the richest tropical forests in the world. Tropical forests as a storehouse of biodiversity is
alleged to have shrunk by more than half, even agricultural land has been degraded, both in
quality and quantity. In an effort to conserve biodiversity in Indonesia is practically
encouraging the process of ecological succession to create a heterogeneous environment
that provides opportunities of all species can evolve naturally. These efforts by establishing
a nature reserve area, conservation of natural resources include: land, water, plants and
animals, conservation germplasm, land and crop rotation, and the socialization role and
function of biodiversity. Support of science and technology is needed as a tool in
monitoring the sustainable utilization of biological resources, and policies and legal
instruments. by way of identification and inventory of biological diversity in the
distribution, presence, utilization, and management systems.
Keywords: biodiversity, exploration, conservation

Pendahuluan
Keanekaragaman hayati ialah suatu istilah perkembangan keragaman genetik.
yang mencakup semua bentuk kehidupan (Endarwati, 2005).
yang mencakup gen, spesies tumbuhan, Keanekaragaman hayati terus menerus
hewan, dan mikroorganisme serta mengalami kemerosotan. Hutan tropis
ekosistem dan proses-proses ekologi. sebagai salah satu gudang keanekaragaman
Adanya arus globalisasi dan efisiensi hayati diduga telah menyusut lebih dari
menuntut suatu keseragaman, setengahnya, bahkan lahan pertanian juga
mengakibatkan krisis keragaman di telah mengalami degradasi, baik kualitas
berbagai bidang. Saat ini keragaman maupun kuantitasnya (Anonymous, 2006a).
dianggap sebagai in-efisien dan primitif, Upaya mengatasi ancaman pada keragaman
dimana keseragaman ialah efisien dan hayati telah dilakukan di Indonesia, antara
modern. Hal yang sama ini juga terjadi lain secara praktis mendorong proses
pada keragaman hayati atau sering suksesi ekologis untuk mewujudkan kondisi
diistilahkan sebagai keanekaragaman lingkungan yang heterogen sehingga
hayati. Pada saat ini proses penyeragaman memberikan kesempatan semua spesies
sudah terjadi pada semua aspek, sehingga dapat berkembang secara alami. Upaya
terjadi penekanan pada tersebut dengan membentuk daerah cagar
alam, konservasi sumberdaya alam meliputi:
102

Sutoyo / Buana Sains Vol 10 N0 2: 101-106, 2010

tanah, air, tumbuhan dan hewan, dan keragaman budaya. Pusat keragaman
melelestarikan plasma nutfah, rotasi lahan hayati terkaya di dunia ada di Indonesia.
dan tanaman, serta sosialisasi peranan dan Kepulauan Indonesia terdiri atas 17.000
fungsi keragaman hayati untuk pulau, sebagai tempat tinggal bagi flora dan
kelangsungan hidup manusia. Tujuan fauna dari dua tipe yang berbeda asal
penelitian ini untuk memberikan informasi usulnya. Indonesia memiliki flora dan fauna
masalah secara langsung berhubungan yang spektakuler dan unik, walaupun
dengan keanekaragaman hayati dan usaha daratannya hanya 1,3% dari seluruh
konservasi yang dilakukan secara daratan di bumi. Indonesia juga memiliki
berkelanjutan. keragaman hayati yang mengagumkan: 10%
dari spesies berbunga yang ada didunia,
Permasalahan 12% dari spesies mamalia dunia, 16% dari
Keanekaragaman hayati kini mulai seluruh spesies reptil dan amfibi, 17% dari
mengalami berbagai erosi. Perusakan seluruh spesies burung, dan 25% dari
habitat telah mengganggu ekosistem yang semua spesies ikan yang sudah dikenal
akan mengancam berbagai spesies. manusia. Tingkat endemis flora dan fauna
Eksploitasi spesies flora dan fauna di Indonesi sangat tinggi. Banyak pulau
berlebihan akan menimbulkan kelangkaan terisolir untuk waktu yang lama,
dan kepunahan spesies. Penyeragaman mengakibatkan evolusi berbagai spesies
varietas tanaman dan ras hewan budidaya baru yang berbeda (Soedradjad, 1999).
menimbulkan erosi genetik, sehingga akan Hutan Indonesia penting bagi
menimbulkan krisis keragaman hayati. kehidupan di muka bumi. Hutan berfungsi
Keseragaman spesies dan keragaman sebagai cadangan sumber energi di bumi
hayati erat kaitannya dengan produktivitas. dan memainkan peranan penting sebagai
Perkembangan bioteknologi baru yang pengendali cuaca dan pengatur berbagai
dapat menggantikan produk biologis dari siklus air. Hutan juga menjadi sumber
tanaman dan kerusakan ekonomi serta berbagai makanan dan obat-obatan.
sosial akan mempercepat proses erosi Sebagian besar hutan yang ada di Indonesia
keragaman. Pemanfaatan keragaman hayati ialah hutan hujan tropis, yang memiliki
secara ekonomi masih berorientasi pada kekayaan hayati flora yang beranekaragam
keuntungan yang besar tanpa dan mempunyai ekosistem terkaya di dunia.
memperhatikan dampak terhadap Indonesia memiliki kawasan hutan hujan
kerusakan lingkungan. tropis yang terbesar di Asia Pasifik, yaitu
diperkirakan 1.148.400 km2. Keragaman
Hasil dan Pembahasan hayati hutan Indonesia termasuk yang
paling kaya di dunia, sehingga Indonesia
Keanekaragaman hayati Indonesia disebut sebagai Negara mega biodiversity
Keragaman hayati mencakup interaksi yang artinya banyak keunikan genetiknya,
berbagai bentuk kehidupan dengan tinggi keragaman jenis spesies, ekosistem
lingkungannya, sehingga bumi dapat dan endemisnya.
menjadi tempat yang layak huni dan Krisis keanekaragaman hayati dan dampaknya
mampu menyediakan jumlah besar barang
dan jasa bagi kehidupan manusia Saat ini banyak ekosistem yang terganggu
(Anonymous, 2007). akibat perusakan habitat sehingga dapat
Shah (2008), menjelaskan mengancam kehidupan berbagai spesies.
keanekaragaman ekosistem akan Eksploitasi spesies flora dan fauna
menciptakan keragaman bentuk kehidupan berlebihan akan menimbulkan kelangkaan
103

Sutoyo / Buana Sains Vol 10 N0 2: 101-106, 2010

dan kepunahan spesies. Selain itu dianggap penting dari segi ekonomi dan
penyeragaman varietas tanaman maupun efisiensi. Penyeragaman akan
ras hewan budidaya menimbulkan erosi menimbulkan dampak negatif bagi
genetik. Hal ini semua dapat keanekaragaman hayati. Akibat
menimbulkan krisis keragaman hayati penyeragaman akan menggusur varietas
(Kuswanto,2006). tradisional yang digunakan sebagai bahan
Keanekaragaman hayati baik ekosisem baku pemuliaan hewan maupun tanaman,
terestrial maupun akuatik terus mengalami sehingga menjadi langka. Penyeragaman
kemerosotan. Hutan tropis sebagai juga mengakibatkan tanaman rentan pada
gudang keanekaragaman hayati te!ah hama dan penyakit.
menyusut, begitu juga lahan pertanian Tahun 1966, International Rice
telah terdegradasi. Kerusakan juga dialami Research Institute (IRRI)
oleh terumbu karang, mangrove dan memperkenalkan sebuah varietas padi IR-
kehidupan laut lainnya. (Anonymous, 8, yang dengan cepat ditanam di seluruh
2007). Asia. IR-8 ternyata mudah diserang oleh
Eksploitasi sumberdaya hayati yang berbagai jenis serangga dan penyakit. Pada
tidak terkontrol akan berdampak negatif tahun 1968 dan 1969, padi ini diserang
pada kelangsungan hidup manusia. Secara penyakit bakteri. Pada tahun 1970 dan
umum pemanfaatan karagaman hayati 1971 jenis padi tersebut diserang wabah
secara ekonomis untuk mendapatkan penyakit tropik lainnya yang disebut tungro.
keuntungan yang besar tanpa Pada tahun 1975, para petani di Indonesia
memperhatikan kerusakan pada kehilangan setengah juta hektar padi
lingkungan. varietas revolusi hijau akibat serangan
Angka kepunahan spesies belalang daun. Pada tahun 1977, IR-36
diperkirakan seperempat dari 30 juta dikembangkan agar resisten terhadap 8
spesies hewan dan tumbuhan telah punah jenis serangga dan penyakit utama
pada tahun 2000. Kepunahan varietas termasuk bakteri dan tungro. Ternyata padi
suatu spesies tanaman atau ras hewan tersebut justru terserang oleh dua virus
lebih sukar diperkirakan. The Red Data baru yang disebut ragged stunt dan wilted
Books of IUCN dan ICBP menyatakan stunt. Adanya erosi keragaman benih baru
bahwa 126 burung, 63 mamalia, 21 juga menjadi sarana memperkenalkan dan
reptilia, dan 65 spesies hewan Indonesia membantu penyebaran serangga
lainnya kini terancam punah. Data lain (Kuswanto, 2006).
menyebutkan bahwa yang tersisa 187 jenis Erosi keragaman hayati secara terus-
mamalia endemik (37,4%) dari 500 jenis, menerus akan menimbulkan dampak
144 jenis reptilia endemis (7,2%) dari sosial dan ekologi cukup serius.
2000 jenis, 121 jenis kupu-kupu endemis Keragaman sebagai dasar stabilitas sosial
(44%) dari 53 jenis dan 162 jenis burung dan ekologi. Sistem sosial dan ekonomi
endmis (10,8%) dari 1500 jenis (Hoffman tanpa keragaman akan mudah rusak dan
et. al., 2008). runtuh. Shiva (1994), menyatakan bahwa
Buah lokal seperti kepel, duwet, penjarahan keragaman hayati negara-
gandaria, kecapi dan yang lain sudah negara Selatan oleh Utara sudah dimulai
jarang kita lihat, sementara pasar kita sejak Columbus menapakkan kaki di
dibanjiri buah-buahan impor. Di sektor Amerika yang menandai era kolonialisme
pertanian, ribuan varietas padi kini dengan kekerasan. Penjarahan keragaman
digantikan dengan hanya beberapa puluh hayati Selatan ini diistilahkan oleh Shiva
varietas padi unggul. Penyeragaman
104

Sutoyo / Buana Sains Vol 10 N0 2: 101-106, 2010

sebagai bioimperialisme yang berlangsung tempat-tempat terpencil yang jauh dari


hingga saat ini. aktivitas manusia. Sehingga iklim yang
Negara-negara Utara telah berhasil tidak menentu akhir-akhir ini diperkirakan
mengendalikan keragaman hayati Selatan dapat mengancam keanekaragaman hayati
melalui pengenalan monokultur secara yang akan berdampak pada usaha
besar-besaran: Revolusi Hijau di sektor konservasi jangka panjang (Anonymous,
pertanian, Revolusi Putih di sektor 2006b).
persusuan, dan Revolusi Biru di sektor Upaya pelestarian keanekaragaman hayati
perikanan. Ketiga revolusi ini merupakan
teknik budidaya dimana sistem budidaya Indonesia dikenal sebagai negara yang
tradisional yang beragam digusur oleh memiliki keragaman hayati yang tinggi,
sistem budidaya monokultur dengan termasuk keanekaragaman plasma nutfah
keseragaman. atau sumberdaya genetik pada taraf di
Akibat Revolusi Hijau 1500 varietas dalam spesies. Sumberdaya ini sebagian
padi tradisional telah punah. Revolusi telah dimanfaatkan secara nyata namun
Hijau juga mengakibatkan petani perhatian manusia pada keberadaannya
kehilangan kendali atas benih karena masih sangat terbatas. Plasma nutfah ialah
setiap kali akan menanam harus membeli bahan dasar untuk merakit varietas unggul
benih dari perusahaan transnasional yang yang mempunyai sifat-sifat diantaranya
merangkap sebagai perusahaan agrokimia. produktivitas tinggi, tahan hama dan
Perusahaan transnasional dari Utara yang penyakit, dan mutu yang sesuai dengan
menguasai bioteknologi dan rekayasa selera masyarakat. Untuk merakit varietas
genetik bisa memperoleh bahan mentah unggul diperlukan keanekaragaman
secara bebas untuk direkayasa, sementara plasma nutfah, oleh karena itu harus
hasil rekayasa tersebut menjadi hak milik mempertahankan kelestariannya
pribadi mereka dan harus dibeli oleh (Irwanto,2006).
petani di Selatan. Mereka dapat dengan Upaya pelestarian plasma nutfah terus
leluasa menjarah tanaman obat di Selatan dilakukan. Erosi keragaman pada benih
dan kembali menjual obat-obatan dalam baru, mengakibatkan penyebaran
kemasan dengan harga mahal ke tempat serangga. Upaya yang dapat dilakukan
asalnya Selatan atau negara Dunia Ketiga. ialah rotasi tanaman. Rotasi tanaman
Dalam kaitan inilah Utara menganggap pertanian dapat membantu mengendalikan
benih alami ataupun benih hasil serangga karena banyak serangga bersifat
pemuliaan para petani dan masyarakat asli spesifik pada tanaman tertentu, selain itu
Dunia Ketiga sebagai "bahan mentah yang menamam tanaman pertanian pada musim
primitif dan tak berharga" sementara yang berbeda dan tahun yang berbeda
benih unggul hasil rekayasa dianggap menyebabkan populasi serangga menurun.
sebagai komoditas yang bernilai tinggi. Penanaman berdasarkan keragaman telah
Ancaman lain keanekaragaman hayati menciptakan sistem perlindungan sendiri.
ialah pemanasan global. Pemanasan Varietas asli atau tradisional lebih tahan
global bisa menjadi ancaman yang lebih pada penyakit dan serangga lokal.
besar bagi makhluk hidup dari pada Kemungkinan beberapa galur terjangkit
penebangan hutan di abad ini. Hasil penyakit tertentu, namun yang lainnya
penelitian menyatakan peningkatan suhu mempunyai ketahanan untuk tetap hidup.
bumi sebesar 2oC dalam waktu 50 tahun Tujuh bidang yang digunakan untuk
dapat memusnahkan puluhan ribu spesies melestarikan keanekaragaman hayati yaitu:
hewan dan tumbuhan di bumi, bahkan di (1) mengurangi laju kemerosotan
105

Sutoyo / Buana Sains Vol 10 N0 2: 101-106, 2010

komponen keragaman hayati, (2) dengan sangat cepat. Upaya menyelamatan


pemanfaatan sumberdaya harus secara keragaman hayati sudah banyak dilakukan,
berkelanjutan, (3) memberikan perhatian tetapi masih banyak hambatan yang perlu
pada gangguan dari spesies asing yang dikaji kembali antara lain: (1) kesadaran
menggeser spesies asli, iklim yang tidak masyarakat akan kegunaan
menentu, pencemaran, dan perubahan keanekaragaman hayati sangat terbatas,
peruntukan habitat, (4) integritas dan (2) pemerintah daerah masih belum
ekosistem dan penyediaan barang dan jasa menyadari pentingnya keragaman hayati di
dari keanekaragaman hayati dalam daerahnya bagi peningkatan pendapatan
ekosistem harus dipertahankan, (5) daerah.
melindungi pengetahuan, inovasi, dan Beberapa hal praktis yang dapat
praktek-praktek tradisional, (6) menjamin memperbesar hambatan dalam
pembagian keuntungan secara adil dan penyelamatan keanekaragaman hayati
merata yang dihasilkan dari pemanfaatan Indonesia: (a) insentif bagi peneliti
sumberdaya genetik, dan (7) memobilisasi dibidang keanekaragaman hayati masih
sumber-sumber dana dan teknis untuk sangat rendah, sehingga para peneliti lebih
pelaksanaan konvensi keanekaragaman memilih bidang lain, (b) untuk
hayati. keberhasilan penelitan dibidang
Indonesia dan negara-negara Selatan keanekaragaman hayati diperlukan jangka
harus melindungi hak-hak rakyatnya dan panjang, sehingga tidak menarik bagi
hak semua makhluk hidup dari pengikisan peneliti.
oleh industri yang menginginkan adanya Upaya-upaya agar kepunahan
hak pribadi atas kepemilikan makhluk keanekaragaman hayati dapat dicegah
hidup. Hak atas keragaman hayati adalah secara sistematis, para pakar di
hak kedaulatan setiap negara. International Conservation membuat
Pemerintah, industri, dan ilmuwan Daftar Merah IUCN (IUCN Red List)
Indonesia harus menghargai pengetahuan sebagai acuan dalam menentukan data
masyarakat asli dari berbagai suku serta dasar untuk mendapatkan target
mengakui sumbangan mereka terhadap pencapaian konservasi, serta
pelestarian plasma nutfah. Pengawasan memfokuskan prioritas aksi penyelamatan
dan penerapan hukum oleh aparat keanekaragaman hayati. Daftar Data
pemerintah harus lebih kuat sehingga Merah Spesies Terancam Punah pada
penjarahan plasma nutfah tidak terjadi. International Union for the Conservation of
Menurut Herwasono Soedjito, biolog dari Nature (IUCN) telah mencantumkan data,
LIPI, koleksi plasma nutfah mangga ancaman pada spesies, distribusi dan
Indonesia justru berada di Puerto Rico, informasi ekologinya. Pemanfaatan data
tanpa diketahui bagaimana hal itu bisa tersebut sangat membantu dan terbukti
terjadi. Hal ini belum mencakup kasus sangat efektif untuk mendeterminasi
penjarahan lain yang belum terungkap dimana prioritas yang dilakukan untuk
atau bahkan belum diketahui pihak yang melakukan konservasi baik pada skala
berwenang. Penjarahan keragaman hayati global hingga pada tingkat individual
dapat dicegah jika masyarakat setempat (Hoffman et. al., 2008). Sebagai tindak
dilibatkan sebagai pemiliknya. lanjut untuk mengatasi ancaman dan
Keragaman hayati yang terus menerus kerusakan keanekaragaman hayati
mengalami kemerosotan menunjukkan diperlukan ilmu pengetahuan dan
kerugian yang sangat besar jika banyak teknologi, kebijakan-kebijakan maupun
spesies tak tergantikan mulai punah perangkat hukum. Ilmu pengetahuan
106

Sutoyo / Buana Sains Vol 10 N0 2: 101-106, 2010

diperlukan untuk menginventarisasi dan http://endarwati.blogspot.com/2005/09/


identifikasi keanekaragaman hayati di keanekaragaman-hayati dan.html.
Indonesia, dalam hal sebaran, keberadaan, Hoffmann, M., Brooks, T.M., Fonseca, G.A.B.
pemanfaatn dan sistem pengelolaannya. da, Gascon, C., Hawkins, A.F.A., James,
R.E., Langhammer, P., Mittermeier, R.A.,
Kesimpulan Pilgrim, J.D., Rodrigues, A.S.L. and J.M.C.
Silva. 2008. Conservation Planning and
1. Negara Indonesia merupakan satu the IUCN Red List. Endangered Species
diantara pusat keragaman hayati Research. Perencanaan Konservasi
terkaya di dunia, sehingga Indonesia Berbasis Daftar Merah
disebut sebagai negara mega- IUCN.http://www.conservation.or.id/tro
biodiversity yang artinya mempunyai pika/tropika.php?catid=36& tcatid=784.
banyak keunikan genetiknya, tinggi Irwanto. 2006. Prespektif Silvika Dalam
Keanekaragaman Hayati dan Silvikultur.
keragaman jenis spesies, ekosistem http://www.irwantoshut.com.
dan endemisnya. Kuswanto, E. 2006. Bioimperialisme: Ancaman
2. Eksploitasi spesies flora dan fauna Terhadap Keragaman Hayati Indonesia.
yang berlebihan akan menimbulkan http://tumoutou.net/702_05123/eko_kus
kelangkaan dan kepunahan, wanto.htm.
penyeragaman varietas tanaman dan Shiva, V. 1994. Keragaman Hayati: Dari
ras hewan budidaya menimbulkan Bioimperialisme ke Biodemokrasi.
erosi genetik. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
3. Ancaman keanekaragaman hayati di Soedradjad, R. 1999. Lingkungan Hidup (Suatu
Indonesia dapat diatasi dengan ilmu Pengantar). Universitas Indonesia Press.
pengetahuan dan teknologi, yaitu Jakarta.
dengan cara identifikasi dan
inventarisasi keragaman dalam hal
sebaran, keberadaan, pemanfaatan, dan
sistem pengelolaannya.

Daftar Pustaka
Anonymous. 2006a. Keanekaragaman Hayati
Hilang Hambat Pengentasan Kemiskinan.
http://www.menkokesra.go.id/content/vi
ew/846/39.
Anonymous. 2006b. Pemanasan Global
Ancaman Terbesar bagi Kehidupan.
http://www.geografiana.com/dunia/fisik
/pemanasan-global-ancaman-bagi-
kehidupan.
Anonymous. 2007. Solusi Untuk
Menyelamatkan Kelestariannya
http://biologi.or.id/index.php?option=co
m content&task=view&id=15&Itemid=2
Shah, A. 2008. Biodiversity
http://www.globalissues.org/issue/169/b
iodiversity
Endarwati. 2005. Keanekaragaman Hayati dan
Konservasinya di Indonesia.

You might also like