You are on page 1of 3

Nama : Novitasari

NPM : 08200100099
JURNAL :

ETHANOL EXTRACT OF YELLOW (Curcuma domestica val)


IN PREVENTION INCREASED ACIDITY OF INDUCTED
Rattus norvegicus HISTAMIN

Abstrak :
Gastric ulcers, one of the causes is an increase in the acidity of the stomach
mediated by H2 receptors. Turmeric rhizome was extracted using 96% ethanol and tested
the effect as anti-gastritis using the test animal Rattus norvegicus strain Wistar.
There is suspicion whether the ethanol extract of turmeric has anti-H2 receptor effects
used to prevent gastric ulcers due to the release of histamine. Based on these
above the researchers wanted to conduct research whether turmeric could be used to prevent
acid reflux due to histamine induction and can also be used as a
gastroprotective by looking at levels of free acid, total acid, organic acid and gastric pH
Rattus norvegicus wistar strain

Method :
Wistar strain male rats were divided into 5 groups: 1) control group CMC Na, 2)
group CMC Na io + histamine 300 mg / kgBB i.p, 3) ethanol extract treatment group
turmeric 1000 mg / kg body weight with CMC Na io + histamine 300 mg / kg i.p, 4)
treatment group
Turmeric ethanol extract 2000 mg / kgBB with CMC Na io + histamine 300 mg / kgBB i.p. 6
hours
after rats on ber

The Result :
The administration of P2 turmeric ethanol extract given intra-orally reduced levels
free acid, total acid, organic acid and gastric acid pH induced by the histamine
given intra peritoneal. The ethanol extract of turmeric reduces the incidence rate and
prevent gastric ulcers caused by histamine
Conclusion :
Turmeric ethanol extract lowers levels of free acids, total acids, and organic acids
and gastric pH. Turmeric ethanol extract 2000 mg / kgBB is the recommended dosage

Keywords :
Ethanol tumeric extract, histamine, free acid, total acid, organic acids, pH.
2
32
 Gastritis akut merupakan respon mukosa lambung terhadap berbagai iritan lokal,
dan seringkali mengakibatkan adanya kerusakan pada mukosa lambung . Histamin
merupakan mediator terakhir untuk terjadinya sekresi asam lambung. Pengobatan
tukak peptik dengan ditemukanya penyekat reseptor histamin, menyebabkan
pemakaiannya semakin meluas seperti cimetidine dan ranitidine. Penggunaan semua
obat tersebut punya efek samping yang tidak diharapkan maka dilakukan penelitian
lebih lanjut, salah satunya adalah penggunaan senyawa dalam tanaman herbal yang
diharapkan bisa meminimalkan efek samping tersebut. Pengobatan herbal
merupakan salah satu upaya pengobatan dan atau perawatan cara lain di luar ilmu
kedokteran dan ilmu perawatan, pengobatan tradisional perlu dibina, dikembangkan
dan diawasi agar dapat dipertanggungjawabkan manfaat dan keamanannya. Obat
herbal di Indonesia merupakan warisan budaya bangsa sehingga perlu digali, diteliti
dan dikembangkan agar dapat digunakan lebih luas oleh masyarakat .

 Kunyit memiliki kandungan zat aktif utama berupa kurkuminoid dan minyak atsiri.
Kandungan kurkuminoid terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin, dan
bisdesmetoksikurkumin, sedangkan minyak atsiri terdiri dari keton sesquiterpen,

turmeron, tumeon, zingiberen, felandren, sabinen, borneol, dan sineil. Kandungan


kunyit lainnya berupa lemak, karbohidrat, protein, vitamin C, karoten, garam-garam
mineral (zat besi, fosfor, kalsium). Maka ada dugaan apakah ekstrak etanol dari
kunyit yang mempunyai efek anti reseptor H2 dapat digunakan untuk mencegah
ulkus lambung akibat pelepasan histamin. Berdasarkan hal tersebut di atas peneliti
ingin melakukan penelitian apakah kunyit bisa dipergunakan untuk mencegah
kenaikan asam lambung karena induksi histamin dan dapat juga digunakan sebagai
gastroprotektif dengan melihat asam bebas, asam total, asam organik dan pH
lambung Rattus norvegicus strain wistar.

KESIMPULAN :

 1. Pemberian ekstrak kunyit secara intra oral sebelum induksi histamin dapat
mencegah peningkatan kadar asam lambung .

 2. Terdapat hubungan antara peningkatan dosis ekstrak kunyit dengan kadar asam
lambung .
4
5
6
7
8
9
4
5
6
7
8
9
2
3
4
5
6
7
8
9

You might also like