You are on page 1of 13

E-ISSN : 2621-4164

Vol 3 No 1 Juli 2020

Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malind


Kabupaten Merauke, Provinsi Papua
Wiryawan Purboyo
Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (AK3L) Pusat
Jl. Cipinang Kebembem I Blok Cipinang Kebembem I Nomor 2A, RT.6/RW.7 Cipinang, Kecamatan Pulo
Gadung, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta 13230
*Penulis korespondensi: wiryawan.punkq@gmail.com
Abstract
The Malind Swamp area (DR. MALIND) of 3,000 Ha is located +60 Km to the Northwest of the city of Merauke.
The Malind Swamp area consists of 4 (four) irrigation networks, i.e: Kurik 1 (Rawasari); Kurik 3 (Padang
Raharja); Kurik 5 (Suka Maju); and Kumbe. Swamp Irrigation is a supply bussines, regulate and dispose of water
through a swamp irrigation network in the agricultural cultivation area. An assessment of the level of performance
and the magnitude of the Operations and Maintenance Number of Need (AKNOP) to be implemented with stages:
inventarisation and indentification irrigation networks and water building swamp irrigations; operation and
maintenance cost calculation to get AKNOP irrigation networks and swamp irrigation infrastructure buildings.
Performance assessment results of DR Malind irrigation network: Kurik 1, bad - network function value 33.56%;
Kurik 3, bad - network function value 44.79%; Kurik 5, bad - network function value 42.71%; and Kumbe, bad -
network function value 14.25%. This shows that the swamp irrigation network in regulating water management
or water management in most of the areas is not functioning properly because the canals and most of the water
structures are damaged.The total cost of operating and maintaining the DR Malind swamp irrigation area is Rp.
5,988,014,824 per year with details: Operating costs = Rp.440,244,960; Routine maintenance costs = Rp.
866,924,944; Periodic maintenance costs = Rp. 4,468,844,824; Operating & maintenance costs per Ha = Rp.
1,996,005; O&M Cost per-m 'main irrigation channel = Rp.60,947

Keywords: AKNOP, Swamp Irrigation, Irrigation Network Performance, Irrigation Water Building, Operating
and Maintenance Cost
Abstrak
Daerah Rawa Malind (DR MALIND) seluas 3.000 Ha terletak 60 Km di sebelah Barat Laut kota Merauke.
Daerah Rawa Malind terdiri dari 4 (empat) jaringan irigasi yaitu: Kurik 1 (Rawasari); Kurik 3 (Padang Raharja);
Kurik 5 (Suka Maju); dan Kumbe. Irigasi Rawa adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air
melalui jaringan irigasi rawa pada kawasan budi daya pertanian. Penilaian tingkat kinerja dan besarnya Angka
Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan (AKNOP) dilaksanakan dengan tahapan: Inventarisasi dan identifikasi
jaringan irigasi dan bangunan prasarana irigasi rawa; menghitung tingkat kinerja jaringan irigasi dan bangunan
prasarana irigasi rawa; menghitung biaya operasi dan pemeliharaan untuk mendapatkan AKNOP jaringan irigasi
dan bangunan air irigasi rawa. Hasil penilaian kinerja kinerja jaringan irigasi DR Malind: Kurik 1, buruk - nilai
fungsi jaringan 33,56%; Kurik 3, buruk - nilai fungsi jaringan 44,79%; Kurik 5, buruk - nilai fungsi jaringan
42,71%; dan Kumbe, buruk - nilai fungsi jaringan 14,25%. Hal ini menunjukkan bahwa jaringan irigasi rawa
dalam mengatur tata air atau pengelolaan air pada sebagian besar daerah tersebut tidak berfungsi dengan baik
karena saluran dan sebagian besar bangunan air irigasi dalam kondisi rusak. Jumlah biaya untuk kegiatan operasi
dan pemeliharaan daerah irigasi rawa DR Malind sebesar Rp. 5.988.014.824 pertahun dengan rincian: Biaya
operasi=Rp.440.244.960; Biaya pemeliharaan rutin= Rp. 866.924.944; Biaya pemeliharaan berkala= Rp.
4.468.844.824; Biaya operasi & pemeliharaan perHa= Rp. 1.996.005; Biaya O&P per-m’ saluran irigasi
utama=Rp.60.947.

Kata kunci: AKNOP, Irigasi Rawa, Kinerja Jaringan Irigasi, Bangunan Air Irigasi, Biaya Operasi dan
Pemeliharaan.

10
Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020
Kabupaten Merauke Provinsi Papua

Pendahuluan Daerah Rawa Malind terdiri dari 4 (empat) jaringan


irigasi yaitu: Jaringan Irigasi Kurik 1 (Rawasari);
Irigasi Rawa adalah usaha penyediaan, pengaturan, Jaringan Irigasi Kurik 3 (Padang Raharja); Jaringan
dan pembuangan air melalui jaringan Irigasi Kurik 5 (Suka Maju); dan Jaringan irigasi
Irigasi Rawa pada kawasan budi daya pertanian Kumbe.
(Permen PUPR no. 29/PRT/M/2015). Pengelolaan air
(atau sering disebut tata air) di lahan rawa bukan hanya Metode
dimaksudkan untuk menghindari terjadinya Penelitian mengenai penilaian tingkat kinerja dan
banjir/genangan yang berlebihan di musim hujan besarnya Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan
tetapi juga harus dimaksudkan untuk menghindari Pemeliharaan (AKNOP) dilaksanakan dengan:
kekeringan di musim kemarau. 1. Survei lapangan dan inventarisasi data
Hal ini penting di samping untuk memperpanjang a. Inventarisasi komponen-komponen detail
musim tanam, juga untuk menghindari bahaya kegiatan pengelolaan serta operasi dan
kekeringan lahan. Pengelolaan air yang hanya semata- pemeliharaan infrastruktur irigasi rawa
mata mengendalikan genangan di musim hujan b. Inventarisasi komponen-komponen teknis yang
dengan membuat saluran drainase saja akan memerlukan pembiayaan dalam
menyebabkan kekeringan di musim kemarau. Ini penyelenggaran kegiatan OP infrastruktur
prinsip penting yang harus diterapkan jika akan irigasi rawa.
berhasil bertani di lahan rawa. c. Inventarisasi fasilitas pendukung yang
Daerah Rawa Malind seluas  3.000 hektar terletak  diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan operasi
60 Km di sebelah Barat Laut – kota Merauke. Daerah dan pemeliharaan serta pemeriksaan dan
rawa ini belum banyak dimanfaatkan hingga saat ini pemantauan kondisi infrastruktur irigasi rawa.
dan sebagian besar masih berupa hutan belukar. Hanya 2. Penilaian kinerja jaringan irigasi rawa
dalam luasan sedikit saja telah dibuka oleh penduduk Penilaian kinerja saluran dan bangunan air serta
setempat untuk perladangan dengan total luas tidak tanggul pelindung memberikan gambaran
lebih dari 300 Ha. Secara administratif lokasi studi mengenai kinerja jaringan irigasi rawa secara
termasuk wilayah kecamatan/distrik Malind. keseluruhan dalam fungsinya mengatur tata air.
Diagram alir tata cara penilaian jaringan reklamasi
rawa seperti terlihat pada Gambar 2. di bawah ini.

Gambar 2. Bagan Alir Penilaian Kinerja Jaringan Irigasi Rawa


Sumber: Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum No. 02/SE/M/2011, diolah

11
Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020
Kabupaten Merauke Provinsi Papua

a. Kriteria dan Indikator Penilaian Kondisi penampang basah, berm dan tanggul -
Saluran sebagai bagian dari saluran dalam
Saluran di jaringan irigasi reklamasi rawa menunjang fungsi saluran untuk
terdiri atas 3 (tiga) bagian: penampang basah, mengalirkan air. Secara empiris kondisi
berm, tanggul seperti terlihat pada Gambar 3. penampang basah berperan lebih besar
di bawah ini. Ketiga bagian tersebut secara dibanding kondisi berm dalam proses
bersama-sama mendukung fungsi saluran pengaliran air. Demikian pula kondisi
untuk mengalirkan air. berm mempunyai peranan lebih besar
dibanding kondisi tanggul, maka bobot
W1=3, W2=2, W1=1. Indeks kondisi
saluran menunjukkan kondisi gabungan
dari kondisi penampang basah, berm dan
tanggul. Nilai dari indeks kondisi saluran
berupa angka antara 1-5. Semakin kecil
nilai indeks, semakin baik fungsi saluran.
Interpretasi nilai indeks kondisi saluran
adalah:
Gambar 3. Sketsa Pengamatan Kondisi Saluran  Kondisi 1: berfungsi 76%- 100%
Sumber: Surat Edaran Menteri PU No.  Kondisi 2: berfungsi 51%- 75%
02/SE/M/2011  Kondisi 3: berfungsi 26%- 50%
Penilaian kondisi saluran dilakukan  Kondisi 4: berfungsi 1%- 25%
berdasarkan pengamatan terhadap kondisi  Kondisi 5: berfungsi 0%
ketiga bagian tersebut: b. Kriteria dan Indikator Penilaian Kondisi
 Kondisi Penampang Basah, ditunjukkan Bangunan Air
indeks 1-5, yaitu: indeks 1(0-1), indeks Bangunan air di jaringan irigasi rawa terdiri
2(>1-2), indeks 3(>2-3), indeks 4(>3-4) atas bangunan air utama dan penunjang.
dan indeks 5(>5). Semakin kecil nilai Bangunan air utama merupakan bangunan
indeks menunjukkan kondisi semakin yang berfungsi mengatur tata air, terdiri dari
baik, yang berarti fungsi penampang jenis-jenis pintu air, lantai/pondasi, dinding
basah semakin baik. dan sayap. Bangunan air penunjang terdiri atas
 Kondisi Berm meliputi desain berm, saringan sampah, hand rail, peilschall, dan
tutupan lahan berm dan ada tidaknya gorong-gorong. Kondisi bangunan air
longsor. Semakin baik kondisi berm ditunjukkan oleh nilai indeks antara 1- 5.
menunjukkan fungsi berm semakin baik. Semakin kecil nilai indeks, menunjukkan
Kondisi penampang basah ditunjukkan kondisi semakin baik. Jika salah satu bagian
oleh nilai indeks antara 1-5. Semakin kecil dari bangunan air dalam kondisi rusak maka
nilai indeks menunjukkan bahwa kondisi aliran air disepanjang saluran tidak dapat
berm semakin baik, yang berarti fungsi terukur. Perhitungan indeks kondisi bangunan
penampang basah semakin baik. air utama dan bangunan air penunjang adalah:
 Kondisi Tanggul Saluran, meliputi desain Indeks bangunan air utama= maksimum dari
tanggul, tutupan lahan tanggul dan ada (indeks kondisi ke-n). Indeks bangunan air
tidaknya longsor. Semakin baik kondisi penunjang= maksimum dari (indeks kondisi
tanggul menunjukkan fungsi tanggul ke-n). Kondisi bangunan air yang ditinjau
untuk menjaga luapan air semakin baik. merupakan gabungan dari indeks kondisi
Kondisi tanggul saluran ditunjukkan nilai bangunan air utama dan bangunan air
indeks antara 1-5. Semakin kecil nilai penunjang. Nilai indeks kondisi bangunan air
indeks menunjukkan kondisi semakin baik dihitung dengan pembobotan sebagai berikut:
berarti pula fungsi saluran semakin baik. Indeks bangunan air=(indeks bangunan air
 Berdasarkan penilaian indeks kondisi utama x W1 + indeks bangunan air penunjang
penampang basah, indeks kondisi berm x W2)/ (W1+W2); W1=3, W2 = 1
dan indeks kondisi tanggul dilakukan c. Kriteria dan Indikator Penilaian Kondisi
penilaian terhadap indeks kondisi saluran Tanggul Pelindung
dengan cara pembobotan, sebagai berikut: Tanggul pelindung berfungsi melindungi
Indeks kondisi saluran= (indeks kondisi saluran dan bangunan pada jaringan irigasi
penampang basah x W1 + Indeks kondisi rawa dari luapan banjir atau air pasang. Jika
berm x W2 + Indeks kondisi tanggul x tanggul pelindung rusak maka fungsi saluran
W3)/ (W1+W2+W3). dan bangunan dalam mengatur tata air atau
Pembobotan penampang basah (W1), pengelolaan air pada sebagian daerah irigasi
berm (W2) dan tanggul (W3) rawa akan terganggu atau bahkan menjadi
menunjukkan nilai relatif dan peran tidak berfungsi.

12
Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020
Kabupaten Merauke Provinsi Papua

d. Penilaian Kondisi Saluran dan Bangunan Air berdasarkan kondisi fisik dan fungsinya dalam
Penilaian kondisi saluran dan bangunan mengatur tata air atau pengelolan air pada
sebagai suatu kesatuan bertujuan untuk suatu daerah reklamasi rawa atau satu jaringan
mengetahui kemampuan kerja jaringan irigasi primer. Penilaian kinerja jaringan irigasi rawa
rawa dalam mengatur tata air atau pengelolaan ditetapkan berdasarkan hasil penilaian kinerja
air. Penilaian dilakukan dengan cara saluran dan bangunan air serta tanggul
pembobotan: Indeks kondisi saluran dan pelindung. Hasil penilaian menghasilkan 3
bangunan= (indeks kondisi saluran x Wsal + (tiga) kelas kinerja jaringan yaitu:
Indeks kondisi bangunan air x Wbang)/ (Wsal +  DAN
LAPORAN AKHIR
PENILAIAN KINERJA Baik AKNOP DAERAH IRIGASI RAWA MALIND
Wbang). Pembobotan saluran (Wsal) dan  sedang
bangunan air (Wbang) ditentukan berdasarkan  Buruk
kondisi rusak sehingga harus dilakukan rehabilitasi, namun saluran dan bangunan
dalam kondisi sedang sampai dengan baik dan berfungsi 51%-100% sehingga masih
letak saluran. Dalam hal ini, walaupun tanggul pelindung
mampu mengatur tata air pada sebagian daerah reklamasi rawa.
 bobot saluran primer dan bangunan air di dalam
Kinerja jaringankondisi
kategori burukbaik, namun
menunjukkan saluran
bahwa jaringan dan
reklamasi rawa
saluran primer:3; bangunan
berfungsi sudahtata
baik dalam mengatur dalam
air ataukondisi rusak
pengelolan air sehingga
pada sebagian daerah

 bobot saluran sekunder dan bangunan air reklamasi rawa tidak berfungsi karena saluran dan bangunan dalam kondisi rusak.
tidak mampu mengatur tata air atau
Dalam hal ini, walaupun tanggul pelindung dalam kondisi baik, namun saluran dan
di saluran sekunder:2; pengelolaan air. Gambar 4. menunjukkan
bangunan sudah dalam kondisi rusak sehingga tidak mampu mengatur tata air atau
 bobot saluran tersier dan bangunan air di hubungan
pengelolaan antara
air di daerah kinerja
reklamasi saluran
rawa tersebut. dan3.3.
Gambar bangunan
menunjukkan
saluran tersier:1. serta
hubungan tanggul
antara pelindung
kinerja saluran dan bangunandalam menentukan
serta tanggul pelindung dalam
menentukan kinerja jaringan reklamasi rawa.
Nilai indeks kondisi saluran dan bangunan air kinerja jaringan irigasi rawa.
antara 1-5. Semakin kecil nilai indeks, semakin Saluran dan Bangunan

baik fungsi saluran dan bangunan air.


 kondisi 1: saluran dan bangunan air
Berfungsi 76-100% Tanggul Pelindung
(Pemeliharaan Rutin)

berfungsi antara 76% -100% Berfungsi 51-75% Berfungsi Baik

 kondisi 2: saluran dan bangunan air (Pemeliharaan Berkala) (Pemeliharaan)

berfungsi antara 51% -75% Berfungsi 1-50% Rusak/ Tidak Berfungsi


 kondisi 3: saluran dan bangunan air (Rehabilitasi)

berfungsi antara 26% -50% Tidak ada saluran/ Bangunan

 kondisi 4: saluran dan bangunan air


(Kajian Desain)

berfungsi antara 1% -25% Keterangan:

 kondisi 5: berfungsi 0% Kinerja baik


Kinerja sedang
Dengan interpolasi, dapat diketahui fungsi Kinerja buruk

saluran berdasarkan nilai indeks. Misalnya, Gambar 4. Penilaian


Gambar 3. 3. Penilaian Kinerja JaringanKinerja Jaringan Irigasi/
Reklamasi Rawa
indeks kondisi saluran dan bangunan=2,46; Sumber: Permen PU No. 05/PRT/M/2010
Reklamasi Rawa
maka indeks ini equivalen dengan kondisi Sumber: Permen PU No. 5/PRT/M/2010
saluran dan bangunan yang berfungsi sebesar = 3. Biaya operasi jaringan irigasi rawa
50% - (2,46-2,0)/1 x 25 = 50%-11,5%=38,5%. Biaya operasi ini dikelompokkan menjadi:
Nilai indeks kondisi saluran dan bangunan a. Operasi Irigasi Rawa
menunjukkan kinerja saluran dan bangunan Penghitungan volume setiap jenis kerusakan36
pada blok jaringan tersebut. Berdasarkan hasil dilakukan pada setiap bangunan dan
penilaian kinerja tersebut, dapat direkomen- penghitungan satuan biaya perbaikan. Rincian
dasikan kegiatan untuk menjaga fungsi perhitungan AKNOP mengacu pada pedoman
jaringan atau harus dilakukan rehabilitasi Analisis Harga Satuan yang telah ditetapkan,
untuk mengembalikan fungsi jaringan. diantaranya:
Tabel 1. Keterkaitan antara Indeks Kondisi Saluran 1) Pedoman Analisis Harga Satuan (AHSP)
dan Bangunan, Fungsi Saluran dan Bangunan, dan Bidang Pekerjaan Umum.
Rekomendasi Tindakan 2) Pedoman Harga Satuan Pemerintah
Indeks Fungsi Saluran dan Rekomendasi / Daerah Kabupaten Merauke
Bangunan Tindakan
3) Lampiran Peraturan Menteri PU No.
Indeks 1 Berfungsi 76% - 100% Pemeliharaan rutin
5/PRT/M/2010 tentang Pedoman Operasi
Indeks 2 Berfungsi antara 51% - 75% Pemeliharaan
dan Pemeliharaan Jaringan Reklamasi
berkala
Rawa Pasang Surut
Indeks 3 Berfungsi antara 26% - 50% Rehabilitasi
Indeks 4 Berfungsi antara 1% - 25% Rehabilitasi
b. Komponen Biaya Operasi Irigasi Rawa
Indeks 5 Tidak ada saluran dan/ atau Kajian desain
Pembagian pengelompokan komponen biaya
bangunan yang harusnya ada antara lain adalah:
atau 0% 1) Insentif pengamat, juru, PPA dan staf
e. Penilaian Kinerja Jaringan Irigasi Rawa 2) Perjalanan dinas pengamat dan juru
Penilaian kinerja jaringan irigasi rawa pengairan (rapat koordinasi dan
bertujuan untuk memberikan gambaran umum pemantauan)
kemampuan kerja jaringan irigasi rawa

13
Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020
Kabupaten Merauke Provinsi Papua

3) Operasional kantor (listrik, telepon, air, dan peralatan yang dimaksud bukanlah
ATK, bahan survei, dll.) merupakan bagian dari biaya operasi dan
4) Operasional peralatan (sepeda motor, pemeliharaan, tapi merupakan investasi yang
genset, pemotong rumput , dll.) pendanaannya di luar biaya operasi dan
4. Biaya Pemeliharaan Jaringan Irigasi Rawa pemeliharaan. Fasilitas dan Peralatan lebih
Komponen biaya pemeliharaan terdiri dari 2 (dua) rinci dapat dilihat pada Tabel 4. Fasilitas dan
komponen yaitu: Peralatan pada Peraturan Menteri PUPR No.
a. Pemeliharaan Rutin 16/PRT/M/2015.
1) Pembersihan sampah di muka bangunan d. Kapasitas Kerja
air pada saluran Untuk dapat menghitung kebutuhan biaya
2) Pemotongan rumput pada saluran pemeliharaan, diperlukan standar kapasitas
3) Pembersihan saluran (tumbuhan air) pada kerja untuk pekerjaan. Kapasitas kerja lebih
saluran rinci dapat dilihat pada Tabel 5. Kapasitas
4) Pemeliharaan tanggul saluran Kerja pada Peraturan Menteri PUPR No.
5.3 Luas Wilayah Kerja Staf Operasi Dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi
5) Pemeliharaan bangunan air (pembersihan, 16/PRT/M/2015
Rawa Lebak
pelumasan, dan pengecatan) e. Luas
Kerapatan wilayah
personil O&P di lapangankerja staf berikut:
adalah sebagai operasi dan
6) Pemeliharaan jembatan dan dermaga pemeliharaan
A. Pengamat pengairan jaringan irigasi rawa
(pengecatan dan perbaikan ringan) 1 orang + 3 staf,DR
Untuk dengan luas areal
Malind layanan: 3.000
dengan luas –areal
25.000 layanan
Ha.
B. Juru pengairan
7) Pemeliharaan jalan pada jalan inspeksi 3.000 Ha dan 12 buah pintu
1 orang dengan luas areal layanan: 1.000 – 2.000 Ha.
air diperlukan
dan jalan usaha tani C. Petugaspersonil
pintu air sebanyak:
8) Pemeliharaan kantor dan rumah dinas 1 oranguntukPengamat
melayani pintuPengairan:1 orang
air : 3-5 buah pintu air. + 3 staf.
(termasuk perbaikan ringan)  Juru Pengairan: 2 orang
D. P3A: beberapa blok tersier.

9) Kalibrasi alat ukur  Petugas


5.4 Kompetensi Petugas Pintu Air (PPA): 3 orang.
Interval dan frekuensi pemeliharaan rutin f. Kompetensi
Kompetensi Petugas
setiap petugas diuraikan dalam Tabel 6.
dapat dilihat pada Tabel 2. Pemeliharaan Rutin Tabel 2. Kompetensi
Tabel 6 Kompetensi Petugas
Petugas
pada Peraturan Menteri PUPR No.
No. Jabatan Pendidikan Fasilitas
16/PRT/M/2015
b. Pemeliharaan Berkala 1. Pengamat Pengairan D3 Sipil Kantor, rumah, dan sepeda motor

Komponen biaya pemeliharaan berkala 2. Staf Pengamat SMP Sepeda motor


jaringan irigasi terdiri dari 7 (tujuh) komponen
3. Juru Pengairan STM Rumah dan sepeda motor
yaitu:
1) pengangkatan lumpur pada saluran primer 4. Petugas pintu air SMP Rumah jaga dan sepeda motor

pembuang, sekunder pemberi dan tersier; Catatan : Persyaratan kompetensi petugas ini untuk merekrut petugas
yang baru, petugas yang sudah ada di lapangan tetap terus
2) perbaikan tanggul (longsor dan erosi) difungsikan.
pada tanggul pelindung (Jika ada); Sumber: Permen PUPR No.16/PRT/M/2015
3) perbaikan bangunan air (penggantian 5. Biaya Operasi dan Pemeliharaan Keseluruhan
yang rusak) pada saluran primer Biaya operasi dan pemeliharaan keseluruhan
pembuang, sekunder pemberi dan tersier; 5.5 Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)
jaringan irigasi rawa adalah:
A. Tanggung jawab
4) perbaikan jembatan (penggantian yang
rusak) pada saluran primer pembuang, Total Biaya O&P = O + PR + PB
Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004
tentang Sumber Daya Air bahwa operasi dan pemeliharaan jaringan tersier
sekunder pemberi dan tersier; Keterangan: O = Operasi; PR = Pemeliharaan
menjadi tanggung jawab P3A.
B. Pembentukan P3A/GP3A/IP3A
5) perbaikan jalan pada jalan inspeksi dan Rutin; PB = Pemeliharaan Berkala.
Untuk dapat melaksanakan tanggung jawabnya melakukan operasi dan
jalan usaha tani; pemeliharaan jaringan tersier, petani yang ada dalam beberapa blok tersier
Hasil dan Pembahasan
membentuk P3A. Sementara itu dan untuk pelayanan tingkat sekunder dapat
6) perbaikan kantor dan rumah dinas dibentuk GP3A sebagai gabungan dari P3A dan untuk pelayanan jaringan
(rehabilitasi); atau Dariirigasi
hasil survei
rawa lebak lapangan
dapat dibentuk dan gabungan
IP3A sebagai inventarisasi
GP3A. data
7) pengamanan jaringan berupa pemasangan selanjutnya dilakukan penilaian kinerja jaringan
patok batas jalur hijau dan sempadan, irigasi rawa dan dapat dihitung 41 biaya operasiJDIH Kementerian PUPR
jaringan
papan larangan, nomenklatur bangunan, irigasi rawa.
portal dan patok km. 1. Data Teknis DR Rawa Malind
Interval dan frekuensi pemeliharaan berkala a. Nama Sistem Irigasi: Daerah Irigasi Rawa
dapat dilihat pada Tabel 3. Pemeliharaan Malind
Berkala pada Peraturan Menteri PUPR No. b. Instansi Pengelola: Balai Wilayah Sungai
16/PRT/M/2015. Papua Merauke
c. Fasilitas dan Peralatan c. Kecamatan/ distrik: Malind
Fasilitas dan peralatan diperlukan untuk d. Kabupaten: Merauke
menunjang kegiatan operasi dan pemeliharaan e. Provinsi: Papua
jaringan irigasi rawa. Untuk menyusun 2. Data Saluran Irigasi D.R Rawa Malind
kebutuhan fasilitas dan peralatan harus a. Saluran Irigasi Utama Kumbe: 53.600m
didasarkan kebutuhan nyata di lapangan dari b. Saluran Irigasi Utama Kurik 1:21.550m
sistem jaringan yang bersangkutan. Fasilitas
c. Saluran Irigasi Utama Kurik 3:12.800m

14
Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020
Kabupaten Merauke Provinsi Papua

d. Saluran Irigasi Utama Kurik 5:10.300m d. Saluran Masuk Tanpa Pintu:


Tabel 6. Saluran Masuk Tanpa Pintu
3. Data Bangunan Irigasi D.R Rawa Malind
a. Bangunan Pintu Air Sal. Masuk Tanpa Pintu
No Keterangan
Lintang Bujur
Tabel 3. Bangunan Pintu Air
d2 -8.348379° 140.267213° sekunder masuk
Posisi Pintu Air d3 -8.347853° 140.271932° sekunder masuk
Pintu Air
Lintang Bujur d4 -8.341166° 140.273419° sekunder masuk
pintu sekunder 1 -8.337937° 140.263327° d11 -8.338869° 140.266343° sekunder masuk
pintu sekunder 2 -8.338347° 140.267667° d10 -8.337951° 140.269427° sekunder masuk
pintu primer 1 -8.331895° 140.256982° d13 -8.323242° 140.250267° sekunder masuk
pintu primer 2 -8.325410° 140.251894° d15 -8.320485° 140.247876° sekunder masuk
pintu primer 3 -8.313547° 140.242492° d30 -8.317704° 140.245909° sekunder masuk
pintu primer 4 -8.323260° 140.232957° d31 -8.313330° 140.242498° sekunder masuk
d32 -8.311937° 140.241320° sekunder masuk
b. Bangunan Silang
Tabel 4. Bangunan Silang
Posisi Bangunan Silang e. Saluran Masuk Berpintu
No Lintang Bujur Keterangan
- Nomor: d7
d1 -8.349606° 140.247665° jembatan kayu besar - koordinat: LS-8.337795° BT
d2 -8.348379° 140.267213° gorong-gorong 140.263306°
- Keterangan: Sal. Irigasi Sekunder Masuk
d5 -8.341087° 140.273489° jembatan kayu
d23 -8.337970° 140.263413° ditutup karung pasir f. Kondisi Pintu Air
d19 -8.337855° 140.262686° Jembatan kayu Tabel 7. Kondisi Pintu Air dan Usulan Pintu Air
d26 -8.325467° 140.251704° gorong-gorong Posisi Pintu Air
Pintu Air Keterangan
Lintang Bujur
d12 -8.325377° 140.252083° gorong-gorong
mencegah air pasang
Usulan pintu air -8.347968° 140.271548°
d14 -8.321260° 140.248619° gorong-gorong laut masuk sal.irigasi
mencegah air pasang
d16 -8.317671° 140.245767° gorong-gorong Usulan pintu air -8.336692° 140.272330°
laut masuk sal. irigasi
d18 -8.308759° 140.239095° gorong-gorong pintu sekunder 1 -8.337937° 140.263327° rusak

pintu sekunder 2 -8.338347° 140.267667° rusak


c. Saluran Masuk Tanpa Pintu:
pintu primer 1 -8.331895° 140.256982° berfungsi
Tabel 5. Saluran Masuk Tanpa Pintu
Sal. Masuk Tanpa Pintu pintu primer 2 -8.325410° 140.251894° rusak
No Keterangan
Lintang Bujur pintu primer 3 -8.313547° 140.242492° rusak
d2 -8.348379° 140.267213° sekunder masuk pintu primer 4 -8.323260° 140.232957° berfungsi baik
d3 -8.347853° 140.271932° sekunder masuk Tabel 8. Data Kondisi Saluran
Kondisi Saluran Keterangan
d4 -8.341166° 140.273419° sekunder masuk NO
Lintang Bujur

-8.348110° 140.269965° buruk, air laut masuk


d11 -8.338869° 140.266343° sekunder masuk d21
buruk, air laut masuk
d6 -8.337115° 140.271804°

d10 -8.337951° 140.269427° sekunder masuk d22 -8.336852° 140.271937° sangat buruk, air laut mengikis saluran

-8.336260° 140.272713° sangat buruk, air laut mengikis saluran


d8
d13 -8.323242° 140.250267° sekunder masuk d9 -8.334092° 140.274096° sangat buruk, air laut mengikis saluran

batas air laut masuk


d15 -8.320485° 140.247876° sekunder masuk d20 -8.332086° 140.257098°

-8.329376° 140.248849° ujung saluran primer


d109

d30 -8.317704° 140.245909° sekunder masuk d108 -8.327225° 140.250727° tikungan saluran

-8.326538° 140.250272° tikungan saluran


d107
d31 -8.313330° 140.242498° sekunder masuk kondisi cukup baik
d111 -8.325596° 140.251961°

d32 -8.311937° 140.241320° sekunder masuk d112 -8.325615° 140.251613° saluran kering

-8.322540° 140.249604° kondisi cukup baik


d29

-8.313395° 140.242385° agak rusak


d27

-8.309011° 140.238895° saluran hampir kering


d33

-8.323379° 140.233230° dangkal berlumpur


d24

-8.325085° 140.233448° dangkal berlumpur


d25

-8.327442° 140.234273° dangkal berlumpur


d26

15
Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020
Kabupaten Merauke Provinsi Papua

6. Penilaian Kinerja Jaringan Irigasi saluran, bangunan dan tanggul pelindung. Hasil
Dalam menentukan rekomendasi terhadap penilaian kinerja jaringan irigasi ini disajikan
jaringan irigasi rawa, perlu dilakukan penilaian dalam Tabel 9. sampai dengan Tabel 14. berikut
kinerja jaringan irigasi rawa yang meliputi ini.

16
Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020
Kabupaten Merauke Provinsi Papua

Tabel 9. Data Dimensi Saluran


Dimensi Rencana Dimensi Existing
Tipe Nomor Panjang Saluran
No. Nama Saluran B H Keterangan
Saluran Registrasi (m) B (m) H (m) slope slope slope slope
dasar dinding (m) (m) dasar dinding
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Utama Kumbe 53,600 10 2.5 0,0001 1:1
2 Utama Rawasari (Kurik 1) 21,550 10 2.5 0,0001 1:1
3 Utama Padang Raharja (Kurik 3) 12,800 10 2.5 0,0001 1:1
4 Utama Suka Maju (Kurik 5) 10,300 10 2.5 0,0001 1:1
Tabel 10. Kondisi Saluran
Kondisi Saluran
Tipe Nomor Panjang Penampang Basah Berm Tanggul
No. Nama Saluran Keterangan
Saluran Registrasi Saluran (m)
P1 P2 P3 P1 P1 P2 P2 P1 P2 P3

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Utama Kumbe 53,600 4 2.83 1
2 Utama Rawasari (Kurik1) 21,550 4 2.78 1
3 Utama Padang Raharja (Kurik 3) 12,800 4 2.75 1
4 Utama Suka Maju (Kurik 5) 10,300 4 2.75 1
Tabel 11. Penilaian Kondisi Saluran

Panjang Kondisi Saluran Perhitungan Indeks Kondisi Saluran


Tipe Nomor P1 Penampang Berm
No. Nama Saluran Saluran P2 P3 Tanggul Indeks Kondisi Keterangan
Saluran Registrasi Penampang Basah (Bobot
(m) Berm Tanggul (Bobot=1) saluran
Basah (bobot=3) =2)
1 2 3 4 5 6 7 8 9=3x6 10=2x7 11=1x8 12=(9+10+11)/6 13
1 Utama Kumbe 53,600 4 2.83 1 12 5.66 1 3.11
2 Utama Rawasari (Kurik I) 21,550 4 2.78 1 12 5.56 1 3.09
3 Utama Padang Raharja (Kurik III) 12,800 4 2.75 1 12 5.5 1 3.08
4 Utama Suka Maju (Kurik V) 10,300 4 2.75 1 12 5.5 1 3.08

17
Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020
Kabupaten Merauke Provinsi Papua

Tabel 12. Kondisi Bangunan


Kondisi Bangunan Air
Jenis Bangunan Air Utama Bangunan Air Penunjang
Tipe Nama Bangunan Nomor
No. Struktur Ket
Saluran Air Registrasi Lantai Pintu Pintu Pintu Saringan Hand
Bangunan Dinding Sayap B1 Gorong2 Peilschall B2
Pondasi Ulir ayun Stop sampah rail
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Utama Pintu Air Primer 1 1
(Kumbe) Pintu Air 2 4
Pintu Air 3 1
Pintu Air 4 1
gorong-gorong d2 2
2 Utama Pintu 5 1
(Kurik1) gorong-gorong d12 1
gorong-gorong d14 1
gorong-gorong d16 1
gorong-gorong d34 2
gorong-gorong E37 1
gorong-gorong N9 1
gorong-gorong E39 1
gorong-gorong E41 2
gorong-gorong E38 1
3 Utama Pintu 8 1
(Kurik 3) Pintu 9 1
Pintu 10 1
Pintu 11 1
Pintu 12 2
Pintu 13 2
4 Utama Pintu 14 2
(Kurik 5) Pintu 15 1

18
Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020
Kabupaten Merauke Provinsi Papua

Tabel 13. Penilaian Kondisi Saluran dan Bangunan Air


PENILAIAN KONDISI SALURAN DAN BANGUNAN AIR
Desa : Kumbe, Rawasasi, Padang Raharja, Suka Maju
Kecamatan : Malind
Kab/Kota : Merauke
Provinsi : Papua
No Tipe Nama Saluran Nomor Panjang Saluran (m) Indeks Kondisi Bobot Saluran Jumlah Indeks Fungsi Saluran (%) Keterangan
Saluran Registrasi Saluran Kondisi Saluran
1 2 3 4 5 6 7 8= 6 x 7 9 10
1 Utama Kumbe 53,600 3.11 3 9.33 22.25
2 Utama Rawasari (Kurik 1) 21,550 3.09 3 9.28 22.67
3 Utama Padang Raharja (Kurik 3) 12,800 3.08 3 9.25 22.92
4 Utama Suka Maju (Kurik 5) 10,300 3.08 3 9.25 22.92
Jumlah 12 37.11
No Tipe Nama Bangunan Nomor Panjang Saluran (m) Indeks Kondisi Bobot Bangunan Jumlah Indeks Fungsi Bangunan Keterangan
Saluran Registrasi Bang Utama Bang Penunjang Bangunan Kondisi Bangunan (%)
1 2 3 4 5 6 7 8= 6 x 7 9 10
1 Utama Kumbe Pintu Air Gorong2 3.75 3 11.25 6.25
2 Utama Rawasari (Kurik 1) Pintu Air Gorong2 2.22 3 6.67 24.78
3 Utama Padang Raharja (Kurik 3) Pintu Air 1.33 3 4.00 49.67
4 Utama Suka Maju (Kurik 5) Pintu Air 1.50 3 4.50 49.50
Jumlah 12 26.42
Jumlah Keseluruhan 24 63.53
Indeks Kondisi Saluran dan Bangunan 2.65 33.75
Rekomendasi Tindakan Rehabilitasi
Tabel 14. Penilaian Kinerja Jaringan Irigasi Rawa DR Malind
PENILAIAN KINERJA JARINGAN REKLAMASI RAWA DR MALIND
No Nama Lokasi Luas Saluran Bangunan Jaringan (Saluran+Bangunan) Tanggul pelindung Kinerja
Daerah Kab/Kota Kec. Desa Ko (Ha) Panjang Indeks Fungsi Jumlah Indeks Fungsi Indeks Fungsi Rekomendasi Fungsi Rekomenda jaringan
Reklamasi ordi Sal (m) Kondisi Saluran Bangunan Kondisi Bangun Kondisi jaringan tindakan si tindakan Reklamasi
rawa nat Sal (%) Bangunan an jaringan rawa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Kumbe Merauke Malind Kumbe 300 53,600 3.11 22.25 5 3.75 6.25 3.43 14.25 Rehabilitasi - - Buruk
2 Kurik 1 Merauke Malind Rawasari 1,000 21,550 3.09 22.67 10 2.22 24.78 2.66 33.56 Rehabilitasi - - Buruk
3 Kurik 3 Merauke Malind Padang 900 12,800 3.08 22.92 6 1.33 49.67 2.21 44.79 Rehabilitasi - - Buruk
Raharja
4 Kurik 5 Merauke Malind Suka Maju 1,042 10,300 3.08 22.92 2 1.50 49.50 2.29 42.71 Rehabilitasi - - Buruk

19
Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020
Kabupaten Merauke Provinsi Papua

7. Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Ps = Pembersihan sampah


Pemeliharaan (AKNOP) Irigasi Rawa DR di muka bangunan
Malind air
Perhitungan dengan analisis volume masing- n = jumlah bangunan
masing jenis kegiatan dan dengan menggunakan yang berfungsi
rumus-rumus yang tersedia beserta Harga Satuan dalam satu skema
Bahan, Upah dan Peralatan (HSBUP) Distrik k = kapasitas (bh/hr)
Malind, Kabupaten Merauke Tahun Anggaran f = frekuensi/thn
2019 Dinas Pemerintah Kabupaten Merauke, u = upah kerja/hari
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang: (Rp/hr)
a. Hasil Perhitungan Biaya Operasi dan  Pemotongan rumput
Pemeliharaan
1) Biaya Operasi
a) Insentif:
 pengamat: jumlah pengamat x Pr = Pemotongan rumput
12 x Rp........./bln p = panjang tanggul (m)
 juru: jumlah juru x 12 x l = lebar rata-rata
Rp........./bln tumbuhan rumput
 PPA: jumlah PPA x 12 x (m)
Rp........./bln k = kapasitas (m2/hr)
 staf pengamat: jumlah staf x f = frekuensi/thn
12 x Rp........./bln u = upah kerja/hari
b) Perjalanan dinas pengamat dan juru: (Rp/hr)
 Pemantauan  Pembersihan tanaman air
- pengamat: jumlah di saluran
pengamat x frekuensi x
Rp….. /hr
- juru: jumlah juru x
frekuensi x Rp…../hr Psal = Pembersihan
 Rapat (ke kabupaten/kota/ saluran
provinsi/BWS) p = panjang saluran (m)
- pengamat: jumlah l = lebar rata-rata
pengamat x frekuensi x tumbuhan rumput
Rp….. /hr (m)
- juru: jumlah juru x k = kapasitas (m2/hr)
frekuensi x Rp…../hr f = frekuensi/thn
c) Operasional kantor u = upah kerja/hari
 listrik: 12 x Rp......../bln (Rp/hr)
 telepon: 12 x Rp......../bln  Pemeliharaan Tanggul
 air: 12 x Rp......../bln
 ATK: 12 x Rp......../bln
 bahan survei: 12 x Rp......../bln
d) Operasional Peralatan Pt = Pembersihan saluran
 sepeda motor: jumlah sepeda p = panjang tanggul
motor x 12 x Rp ....../bln yang rusak (m)
 gen-set: jumlah gen-set x 12 x l = lebar rata-rata
Rp......./bln tanggul yang rusak
 pemotong rumput: jumlah (m)
pemotong rumput x12xRp/bln k = kapasitas (m2/hr)
 lain-lain: ....... x 12 x Rp. f = frekuensi/thn
............ /bln u = upah kerja/hari
2) Biaya Pemeliharaan (Rp/hr)
a) Biaya Pemeliharaan Rutin:  Pemeliharaan Bangunan
 Pembersihan sampah di muka Air
bangunan air

Pb = Pemeliharaan
bangunan air

20
Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020
Kabupaten Merauke Provinsi Papua

n = jumlah bangunan  Kalibrasi alat ukur


air (tergantung spesifikasi
Hb = biaya bahan/ alat)
bangunan
f = frekuensi
u = upah kerja/hari b) Biaya Pemeliharaan Berkala:
(Rp/hr) a) Pengerukan lumpur
 Pemeliharaan Jembatan

Pjd = Pemeliharaan b) Perbaikan tanggul


jembatan
n = jumlah bangunan
air
Hb = biaya bahan/ c) Perbaikan bangunan air
jembatan atau
dermaga
d) Perbaikan Kantor
f = frekuensi
u = upah/jembatan atau
dermaga e) Pengaman Jaringan
 Pemeliharaan Jalan (Pj)

b. Biaya operasi dan pemeliharaan (O&P)


 Pemeliharaan Bangunan keseluruhan:
Kantor (PK) Total Biaya O&P=O+PR+PB

c. Hasil Perhitungan Biaya Operasi dan Pemeliharaan


1) Biaya Operasi
a) Insentif = Rp. 346.800.000
b) Perjalanan dinas pengamat dan Juru = Rp. 28.000.000
c) Operasional kantor = Rp. 32.400.000
d) Operasional Peralatan = Rp. 32.244.960 +
Sub Total = Rp. 440.244.960
2) Biaya Pemeliharaan Rutin:
 Pembersihan sampah di muka bangunan air =Rp. 25.760.000
 Pemotongan rumput =Rp. 330.120.000
 Pembersihan tanaman air di saluran =Rp. 235.800.000
 Pemeliharaan Tanggul =Rp. 55.020.000
 Pemeliharaan Bangunan Air =Rp. 92.176.778
 Pemeliharaan Jembatan =Rp. 58.400.650
 Pemeliharaan Jalan =Rp. 56.450.520
 Pemeliharaan Bangunan Kantor =Rp. 10.696.996
 Kalibrasi Alat Ukur =Rp. 2.500.000 +
Sub Total =Rp. 866.924.944
3) Biaya Pemeliharaan Berkala:
a) Pengerukan Lumpur =Rp. 4.085.378.925
b) Perbaikan Tanggul =Rp. 393.527.876
c) Perbaikan Kantor =Rp. 31.063.118
d) Pengaman Jaringan =Rp. 170.875.000 +
Sub Total =Rp. 4.680.844.920
4) Biaya operasi dan pemeliharaan (O&P) keseluruhan =Rp.5.988.014.824

21
Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020
Kabupaten Merauke Provinsi Papua

Kesimpulan kerusakan pada setiap bagian saluran dan


bangunan air di lapangan dan jenis kerusakannya.
1. Berdasarkan hasil penilaian kinerja jaringan 5. Usulan Pembangunan Pintu air 1 dan 2 dalam
irigasi DR Malind adalah: upaya mencegah air laut masuk ke saluran irigasi,
a. Jaringan irigasi rawa Kurik 1, buruk nilai Pintu Air 1 (RP1) koordinat -8.34347968°-
fungsi jaringan: 33,56% 140.271548° dan Pintu Air 2 koordinat -
b. Jaringan irigasi rawa Kurik 3, buruk nilai 8.336692°-140.272330°
fungsi jaringan: 44,79%
c. Jaringan irigasi rawa Kurik 5, buruk nilai Daftar Pustaka
fungsi jaringan: 42,71%
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik
d. Jaringan irigasi rawa Kumbe, buruk nilai
Indonesia No. 05/PRT/M/2010 tentang Pedoman
fungsi jaringan: 14,25%
Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Reklamasi Rawa
Hal ini menunjukkan bahwa jaringan irigasi rawa
Pasang Surut.
dalam mengatur tata air atau pengelolaan air tidak
berfungsi dengan baik karena saluran dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
bagunan air sebagian besar dalam kondisi rusak. Rakyat Republik Indonesia No. 16/PRT/M/2015
2. Biaya kegiatan operasi dan pemeliharaan irigasi tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi
rawa DR. Malind Rp. 5.988.014.824 pertahun Rawa Lebak.
dengan rincian sebagai berikut:
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
a. Biaya operasi=Rp.440.244.960
b. Biaya pemeliharaan rutin=Rp.866.924.944 Rakyat Republik Indonesia No. 29/PRT/M/2015
c. Biaya pemeliharaan tentang Rawa.
berkala=Rp.4.468.844.824 Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum No.
d. Biaya operasi & pemeliharaan perHa = 02/SE/M/2011 Perihal Pedoman Kinerja Jaringan
Rp.1.996.005 Reklamasi Rawa.
e. Biaya O&P per-m’=Rp.60.947
3. Jaringan irigasi rawa Kurik 1, Kurik 3 dan Kurik Harga Satuan Bahan, Upah dan Peralatan (HSBUP)
5, Kumbe memerlukan kegiatan rehabilitasi. Distrik Malind, Kabupaten Merauke Tahun Anggaran
4. Perhitungan biaya pekerjaan rehabilitasi 2019, Dinas Pemerintah Kabupaten Merauke, Dinas
diperlukan pengukuran volume secara langsung Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Jalan Trikora
Merauke, kode pos: 99613.

22

You might also like