Professional Documents
Culture Documents
Keywords: AKNOP, Swamp Irrigation, Irrigation Network Performance, Irrigation Water Building, Operating
and Maintenance Cost
Abstrak
Daerah Rawa Malind (DR MALIND) seluas 3.000 Ha terletak 60 Km di sebelah Barat Laut kota Merauke.
Daerah Rawa Malind terdiri dari 4 (empat) jaringan irigasi yaitu: Kurik 1 (Rawasari); Kurik 3 (Padang Raharja);
Kurik 5 (Suka Maju); dan Kumbe. Irigasi Rawa adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air
melalui jaringan irigasi rawa pada kawasan budi daya pertanian. Penilaian tingkat kinerja dan besarnya Angka
Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan (AKNOP) dilaksanakan dengan tahapan: Inventarisasi dan identifikasi
jaringan irigasi dan bangunan prasarana irigasi rawa; menghitung tingkat kinerja jaringan irigasi dan bangunan
prasarana irigasi rawa; menghitung biaya operasi dan pemeliharaan untuk mendapatkan AKNOP jaringan irigasi
dan bangunan air irigasi rawa. Hasil penilaian kinerja kinerja jaringan irigasi DR Malind: Kurik 1, buruk - nilai
fungsi jaringan 33,56%; Kurik 3, buruk - nilai fungsi jaringan 44,79%; Kurik 5, buruk - nilai fungsi jaringan
42,71%; dan Kumbe, buruk - nilai fungsi jaringan 14,25%. Hal ini menunjukkan bahwa jaringan irigasi rawa
dalam mengatur tata air atau pengelolaan air pada sebagian besar daerah tersebut tidak berfungsi dengan baik
karena saluran dan sebagian besar bangunan air irigasi dalam kondisi rusak. Jumlah biaya untuk kegiatan operasi
dan pemeliharaan daerah irigasi rawa DR Malind sebesar Rp. 5.988.014.824 pertahun dengan rincian: Biaya
operasi=Rp.440.244.960; Biaya pemeliharaan rutin= Rp. 866.924.944; Biaya pemeliharaan berkala= Rp.
4.468.844.824; Biaya operasi & pemeliharaan perHa= Rp. 1.996.005; Biaya O&P per-m’ saluran irigasi
utama=Rp.60.947.
Kata kunci: AKNOP, Irigasi Rawa, Kinerja Jaringan Irigasi, Bangunan Air Irigasi, Biaya Operasi dan
Pemeliharaan.
10
Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020
Kabupaten Merauke Provinsi Papua
11
Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020
Kabupaten Merauke Provinsi Papua
a. Kriteria dan Indikator Penilaian Kondisi penampang basah, berm dan tanggul -
Saluran sebagai bagian dari saluran dalam
Saluran di jaringan irigasi reklamasi rawa menunjang fungsi saluran untuk
terdiri atas 3 (tiga) bagian: penampang basah, mengalirkan air. Secara empiris kondisi
berm, tanggul seperti terlihat pada Gambar 3. penampang basah berperan lebih besar
di bawah ini. Ketiga bagian tersebut secara dibanding kondisi berm dalam proses
bersama-sama mendukung fungsi saluran pengaliran air. Demikian pula kondisi
untuk mengalirkan air. berm mempunyai peranan lebih besar
dibanding kondisi tanggul, maka bobot
W1=3, W2=2, W1=1. Indeks kondisi
saluran menunjukkan kondisi gabungan
dari kondisi penampang basah, berm dan
tanggul. Nilai dari indeks kondisi saluran
berupa angka antara 1-5. Semakin kecil
nilai indeks, semakin baik fungsi saluran.
Interpretasi nilai indeks kondisi saluran
adalah:
Gambar 3. Sketsa Pengamatan Kondisi Saluran Kondisi 1: berfungsi 76%- 100%
Sumber: Surat Edaran Menteri PU No. Kondisi 2: berfungsi 51%- 75%
02/SE/M/2011 Kondisi 3: berfungsi 26%- 50%
Penilaian kondisi saluran dilakukan Kondisi 4: berfungsi 1%- 25%
berdasarkan pengamatan terhadap kondisi Kondisi 5: berfungsi 0%
ketiga bagian tersebut: b. Kriteria dan Indikator Penilaian Kondisi
Kondisi Penampang Basah, ditunjukkan Bangunan Air
indeks 1-5, yaitu: indeks 1(0-1), indeks Bangunan air di jaringan irigasi rawa terdiri
2(>1-2), indeks 3(>2-3), indeks 4(>3-4) atas bangunan air utama dan penunjang.
dan indeks 5(>5). Semakin kecil nilai Bangunan air utama merupakan bangunan
indeks menunjukkan kondisi semakin yang berfungsi mengatur tata air, terdiri dari
baik, yang berarti fungsi penampang jenis-jenis pintu air, lantai/pondasi, dinding
basah semakin baik. dan sayap. Bangunan air penunjang terdiri atas
Kondisi Berm meliputi desain berm, saringan sampah, hand rail, peilschall, dan
tutupan lahan berm dan ada tidaknya gorong-gorong. Kondisi bangunan air
longsor. Semakin baik kondisi berm ditunjukkan oleh nilai indeks antara 1- 5.
menunjukkan fungsi berm semakin baik. Semakin kecil nilai indeks, menunjukkan
Kondisi penampang basah ditunjukkan kondisi semakin baik. Jika salah satu bagian
oleh nilai indeks antara 1-5. Semakin kecil dari bangunan air dalam kondisi rusak maka
nilai indeks menunjukkan bahwa kondisi aliran air disepanjang saluran tidak dapat
berm semakin baik, yang berarti fungsi terukur. Perhitungan indeks kondisi bangunan
penampang basah semakin baik. air utama dan bangunan air penunjang adalah:
Kondisi Tanggul Saluran, meliputi desain Indeks bangunan air utama= maksimum dari
tanggul, tutupan lahan tanggul dan ada (indeks kondisi ke-n). Indeks bangunan air
tidaknya longsor. Semakin baik kondisi penunjang= maksimum dari (indeks kondisi
tanggul menunjukkan fungsi tanggul ke-n). Kondisi bangunan air yang ditinjau
untuk menjaga luapan air semakin baik. merupakan gabungan dari indeks kondisi
Kondisi tanggul saluran ditunjukkan nilai bangunan air utama dan bangunan air
indeks antara 1-5. Semakin kecil nilai penunjang. Nilai indeks kondisi bangunan air
indeks menunjukkan kondisi semakin baik dihitung dengan pembobotan sebagai berikut:
berarti pula fungsi saluran semakin baik. Indeks bangunan air=(indeks bangunan air
Berdasarkan penilaian indeks kondisi utama x W1 + indeks bangunan air penunjang
penampang basah, indeks kondisi berm x W2)/ (W1+W2); W1=3, W2 = 1
dan indeks kondisi tanggul dilakukan c. Kriteria dan Indikator Penilaian Kondisi
penilaian terhadap indeks kondisi saluran Tanggul Pelindung
dengan cara pembobotan, sebagai berikut: Tanggul pelindung berfungsi melindungi
Indeks kondisi saluran= (indeks kondisi saluran dan bangunan pada jaringan irigasi
penampang basah x W1 + Indeks kondisi rawa dari luapan banjir atau air pasang. Jika
berm x W2 + Indeks kondisi tanggul x tanggul pelindung rusak maka fungsi saluran
W3)/ (W1+W2+W3). dan bangunan dalam mengatur tata air atau
Pembobotan penampang basah (W1), pengelolaan air pada sebagian daerah irigasi
berm (W2) dan tanggul (W3) rawa akan terganggu atau bahkan menjadi
menunjukkan nilai relatif dan peran tidak berfungsi.
12
Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020
Kabupaten Merauke Provinsi Papua
d. Penilaian Kondisi Saluran dan Bangunan Air berdasarkan kondisi fisik dan fungsinya dalam
Penilaian kondisi saluran dan bangunan mengatur tata air atau pengelolan air pada
sebagai suatu kesatuan bertujuan untuk suatu daerah reklamasi rawa atau satu jaringan
mengetahui kemampuan kerja jaringan irigasi primer. Penilaian kinerja jaringan irigasi rawa
rawa dalam mengatur tata air atau pengelolaan ditetapkan berdasarkan hasil penilaian kinerja
air. Penilaian dilakukan dengan cara saluran dan bangunan air serta tanggul
pembobotan: Indeks kondisi saluran dan pelindung. Hasil penilaian menghasilkan 3
bangunan= (indeks kondisi saluran x Wsal + (tiga) kelas kinerja jaringan yaitu:
Indeks kondisi bangunan air x Wbang)/ (Wsal + DAN
LAPORAN AKHIR
PENILAIAN KINERJA Baik AKNOP DAERAH IRIGASI RAWA MALIND
Wbang). Pembobotan saluran (Wsal) dan sedang
bangunan air (Wbang) ditentukan berdasarkan Buruk
kondisi rusak sehingga harus dilakukan rehabilitasi, namun saluran dan bangunan
dalam kondisi sedang sampai dengan baik dan berfungsi 51%-100% sehingga masih
letak saluran. Dalam hal ini, walaupun tanggul pelindung
mampu mengatur tata air pada sebagian daerah reklamasi rawa.
bobot saluran primer dan bangunan air di dalam
Kinerja jaringankondisi
kategori burukbaik, namun
menunjukkan saluran
bahwa jaringan dan
reklamasi rawa
saluran primer:3; bangunan
berfungsi sudahtata
baik dalam mengatur dalam
air ataukondisi rusak
pengelolan air sehingga
pada sebagian daerah
bobot saluran sekunder dan bangunan air reklamasi rawa tidak berfungsi karena saluran dan bangunan dalam kondisi rusak.
tidak mampu mengatur tata air atau
Dalam hal ini, walaupun tanggul pelindung dalam kondisi baik, namun saluran dan
di saluran sekunder:2; pengelolaan air. Gambar 4. menunjukkan
bangunan sudah dalam kondisi rusak sehingga tidak mampu mengatur tata air atau
bobot saluran tersier dan bangunan air di hubungan
pengelolaan antara
air di daerah kinerja
reklamasi saluran
rawa tersebut. dan3.3.
Gambar bangunan
menunjukkan
saluran tersier:1. serta
hubungan tanggul
antara pelindung
kinerja saluran dan bangunandalam menentukan
serta tanggul pelindung dalam
menentukan kinerja jaringan reklamasi rawa.
Nilai indeks kondisi saluran dan bangunan air kinerja jaringan irigasi rawa.
antara 1-5. Semakin kecil nilai indeks, semakin Saluran dan Bangunan
13
Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020
Kabupaten Merauke Provinsi Papua
3) Operasional kantor (listrik, telepon, air, dan peralatan yang dimaksud bukanlah
ATK, bahan survei, dll.) merupakan bagian dari biaya operasi dan
4) Operasional peralatan (sepeda motor, pemeliharaan, tapi merupakan investasi yang
genset, pemotong rumput , dll.) pendanaannya di luar biaya operasi dan
4. Biaya Pemeliharaan Jaringan Irigasi Rawa pemeliharaan. Fasilitas dan Peralatan lebih
Komponen biaya pemeliharaan terdiri dari 2 (dua) rinci dapat dilihat pada Tabel 4. Fasilitas dan
komponen yaitu: Peralatan pada Peraturan Menteri PUPR No.
a. Pemeliharaan Rutin 16/PRT/M/2015.
1) Pembersihan sampah di muka bangunan d. Kapasitas Kerja
air pada saluran Untuk dapat menghitung kebutuhan biaya
2) Pemotongan rumput pada saluran pemeliharaan, diperlukan standar kapasitas
3) Pembersihan saluran (tumbuhan air) pada kerja untuk pekerjaan. Kapasitas kerja lebih
saluran rinci dapat dilihat pada Tabel 5. Kapasitas
4) Pemeliharaan tanggul saluran Kerja pada Peraturan Menteri PUPR No.
5.3 Luas Wilayah Kerja Staf Operasi Dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi
5) Pemeliharaan bangunan air (pembersihan, 16/PRT/M/2015
Rawa Lebak
pelumasan, dan pengecatan) e. Luas
Kerapatan wilayah
personil O&P di lapangankerja staf berikut:
adalah sebagai operasi dan
6) Pemeliharaan jembatan dan dermaga pemeliharaan
A. Pengamat pengairan jaringan irigasi rawa
(pengecatan dan perbaikan ringan) 1 orang + 3 staf,DR
Untuk dengan luas areal
Malind layanan: 3.000
dengan luas –areal
25.000 layanan
Ha.
B. Juru pengairan
7) Pemeliharaan jalan pada jalan inspeksi 3.000 Ha dan 12 buah pintu
1 orang dengan luas areal layanan: 1.000 – 2.000 Ha.
air diperlukan
dan jalan usaha tani C. Petugaspersonil
pintu air sebanyak:
8) Pemeliharaan kantor dan rumah dinas 1 oranguntukPengamat
melayani pintuPengairan:1 orang
air : 3-5 buah pintu air. + 3 staf.
(termasuk perbaikan ringan) Juru Pengairan: 2 orang
D. P3A: beberapa blok tersier.
pembuang, sekunder pemberi dan tersier; Catatan : Persyaratan kompetensi petugas ini untuk merekrut petugas
yang baru, petugas yang sudah ada di lapangan tetap terus
2) perbaikan tanggul (longsor dan erosi) difungsikan.
pada tanggul pelindung (Jika ada); Sumber: Permen PUPR No.16/PRT/M/2015
3) perbaikan bangunan air (penggantian 5. Biaya Operasi dan Pemeliharaan Keseluruhan
yang rusak) pada saluran primer Biaya operasi dan pemeliharaan keseluruhan
pembuang, sekunder pemberi dan tersier; 5.5 Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)
jaringan irigasi rawa adalah:
A. Tanggung jawab
4) perbaikan jembatan (penggantian yang
rusak) pada saluran primer pembuang, Total Biaya O&P = O + PR + PB
Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004
tentang Sumber Daya Air bahwa operasi dan pemeliharaan jaringan tersier
sekunder pemberi dan tersier; Keterangan: O = Operasi; PR = Pemeliharaan
menjadi tanggung jawab P3A.
B. Pembentukan P3A/GP3A/IP3A
5) perbaikan jalan pada jalan inspeksi dan Rutin; PB = Pemeliharaan Berkala.
Untuk dapat melaksanakan tanggung jawabnya melakukan operasi dan
jalan usaha tani; pemeliharaan jaringan tersier, petani yang ada dalam beberapa blok tersier
Hasil dan Pembahasan
membentuk P3A. Sementara itu dan untuk pelayanan tingkat sekunder dapat
6) perbaikan kantor dan rumah dinas dibentuk GP3A sebagai gabungan dari P3A dan untuk pelayanan jaringan
(rehabilitasi); atau Dariirigasi
hasil survei
rawa lebak lapangan
dapat dibentuk dan gabungan
IP3A sebagai inventarisasi
GP3A. data
7) pengamanan jaringan berupa pemasangan selanjutnya dilakukan penilaian kinerja jaringan
patok batas jalur hijau dan sempadan, irigasi rawa dan dapat dihitung 41 biaya operasiJDIH Kementerian PUPR
jaringan
papan larangan, nomenklatur bangunan, irigasi rawa.
portal dan patok km. 1. Data Teknis DR Rawa Malind
Interval dan frekuensi pemeliharaan berkala a. Nama Sistem Irigasi: Daerah Irigasi Rawa
dapat dilihat pada Tabel 3. Pemeliharaan Malind
Berkala pada Peraturan Menteri PUPR No. b. Instansi Pengelola: Balai Wilayah Sungai
16/PRT/M/2015. Papua Merauke
c. Fasilitas dan Peralatan c. Kecamatan/ distrik: Malind
Fasilitas dan peralatan diperlukan untuk d. Kabupaten: Merauke
menunjang kegiatan operasi dan pemeliharaan e. Provinsi: Papua
jaringan irigasi rawa. Untuk menyusun 2. Data Saluran Irigasi D.R Rawa Malind
kebutuhan fasilitas dan peralatan harus a. Saluran Irigasi Utama Kumbe: 53.600m
didasarkan kebutuhan nyata di lapangan dari b. Saluran Irigasi Utama Kurik 1:21.550m
sistem jaringan yang bersangkutan. Fasilitas
c. Saluran Irigasi Utama Kurik 3:12.800m
14
Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020
Kabupaten Merauke Provinsi Papua
d10 -8.337951° 140.269427° sekunder masuk d22 -8.336852° 140.271937° sangat buruk, air laut mengikis saluran
d30 -8.317704° 140.245909° sekunder masuk d108 -8.327225° 140.250727° tikungan saluran
d32 -8.311937° 140.241320° sekunder masuk d112 -8.325615° 140.251613° saluran kering
15
Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020
Kabupaten Merauke Provinsi Papua
6. Penilaian Kinerja Jaringan Irigasi saluran, bangunan dan tanggul pelindung. Hasil
Dalam menentukan rekomendasi terhadap penilaian kinerja jaringan irigasi ini disajikan
jaringan irigasi rawa, perlu dilakukan penilaian dalam Tabel 9. sampai dengan Tabel 14. berikut
kinerja jaringan irigasi rawa yang meliputi ini.
16
Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020
Kabupaten Merauke Provinsi Papua
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Utama Kumbe 53,600 4 2.83 1
2 Utama Rawasari (Kurik1) 21,550 4 2.78 1
3 Utama Padang Raharja (Kurik 3) 12,800 4 2.75 1
4 Utama Suka Maju (Kurik 5) 10,300 4 2.75 1
Tabel 11. Penilaian Kondisi Saluran
17
Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020
Kabupaten Merauke Provinsi Papua
18
Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020
Kabupaten Merauke Provinsi Papua
19
Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020
Kabupaten Merauke Provinsi Papua
Pb = Pemeliharaan
bangunan air
20
Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020
Kabupaten Merauke Provinsi Papua
21
Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020
Kabupaten Merauke Provinsi Papua
22