Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Safety is a concern of the companies in their business operations. Safety performance is a critical
component of health care responsibilities and identify opportunities to improve services. In high-risk
organizations, safety performance is generally seen as a leading indicator to provide information about
the potential risk dangerous. The purpose of the assesment of safety performance is to identify and
manage safety issues. Therefore, this study aimed to analyze the factors that affect the safety
performance by PCR and NIPALS method and make the safety performance relational equation model
with factors that influence it. The object of the research is a nurse in Bayangkara hospital, Kediri.
Research will be conducted a research with quantitative methods. Collection the data for this study
using questionnaires distributed to respondents. The required data is data on the variables that have
been identified previously. Data needed in the form of metric data with X and Y are more than one.
Based on data processing using PCR and NIPALS found that PC Y2 is the best equation model for
prediction methods of PCR and Y 3 for NIPALS method. SSE of PCR models smaller than that obtained
from NIPALS method, so it can be concluded that the best model is the model equations using PCR.
Results obtained Factors affecting safety performance is the security and safety climate leadership. The
results were obtained Factors affecting safety performance is the safety climate and safety leadership
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Hasil penelitian ini juga didukung oleh sejumlah
(SMK3). Terdapat sejumlah sistem yang hasil penelitian lain Flin dan Mearns dkk [4], [11].
mendukung perusahaan dalam menerapkan Karena itu perusahaan mulai berlomba-lomba
SMK3 saat ini, diantaranya OHSAS 18000 dan memperbaiki safety performance untuk
ISO 14000 [1]. meningkatkan performa perusahaan secara
Safety performance adalah komponen penting keseluruhan. Dalam rangka meningkatkan safety
dari tanggung jawab pelayanan kesehatan dan performance, oleh karena itu penelitian ini
safety performance survei menyediakan sebuah bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang
ukuran dari safety performance dalam organisasi dapat mempengaruhi safety performance,
dan mengidentifikasi peluang untuk sehingga dari faktor-faktor tersebut dapat
meningkatkan pelayanan. Dalam organisasi yang dilakukan evaluasi dan analisis perbaikan.
berisiko tinggi, safety performance umumnya
dipandang sebagai indikator utama untuk II. TINJAUAN PUSTAKA
memberikan informasi tentang potensi yang
A. Keselamatan Kerja
memiliki resiko berbahaya, berbeda dengan
Dalam konsep pengelolaan keselamatan kerja
indikator yang hanya mengidentifikasi setelah
modern atau Modern Safety Management (MSM)
kecelakaan terjadi. Dengan demikian tujuan dari
dikenal dua definisi keselamatan kerja. Pertama,
penilaian safety performance adalah untuk
didefinisikan sebagai bebas dari kecelakaan-
mengidentifikasi dan mengelola isu-isu
kecelakaan atau bebas dari kondisi sakit, luka atau
keselamatan yang relevan dengan rutinitas atau
bebas dari kerugian. Kedua, didefinisikan sebagai
kondisi kerja serta untuk memantau perubahan
pengontrolan kerugian. Definisi ini lebih
dari hasil penilaian keselamatan [4], [13], [14].
fungsional karena berkaitan dengan luka, sakit,
Griffin dkk menyatakan bahwa performansi
kerusakan harta, dan kerugian terhadap proses.
keselamatan di rumah sakit dipengaruhi secara
Definisi kedua ini juga termasuk dalam hal
langsung oleh safety climate atau safety culture
pencegahan kecelakaan dan mengusahakan
[8]. Rendahnya safety culture memiliki kontribusi
seminimum mungkin terjadinya kerugian [1].
positif terhadap timbulnya kesalahan dalam
pelayanan kesehatan, terapi yang tidak aman, dan B. Safety Performance
berbagai kecelakaan lain yang tak terduga Berdasarkan Wu dkk dalam Amalia, safety
(medical errors, unsafe therapies, and unitended performance didefinisikan sebagai kinerja dari
injuries) [9]. Pada penelitian Glendon dan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk
Litherland yang menyatakan bahwa safety climate menjamin keselamatan kerja dalam suatu
atau safety culture mempengaruhi performansi perusahaan [17]. Safety performance dirancang
keselamatan secara aktual [7]. Gershon dkk yang untuk mengukur tingkat keselamatan kerja dalam
menyatakan bahwa saat budaya keselamatan suatu perusahaan. Berdasarkan Wu dkk, safety
menguat maka akan mengakibatkan performance diukur berdasarkan dimensi
meningkatnya performansi keselamatan [5]. organisasi dan manajemen keselamatan kerja
Wu dkk mendefinisikan safety performance (safety organization and management) [17].
sebagai kinerja dari kegiatan yang dilakukan oleh Peralatan dan pengukuran keselamatan kerja
perusahaan untuk menjamin keselamatan kerja (safety equipment and measures), statistik
dalam suatu perusahaan [17]. Tidak hanya kecelakaan kerja (accident statistics), evaluasi
berdampak positif terhadap produktivitas, safety pelatihan keselamatan kerja (safety training
performance yang baik juga menguntungkan evaluations), investigasi kecelakaan (accident
perusahaan dari segi finansial, yaitu dapat investigations), dan praktik pelaksanan
mengurangi biaya kesehatan untuk karyawan. keselamatan kerja (safety training practice).