You are on page 1of 23

THE FUTURE OF INDUSTRIAL

ENGINEERING—ONE
PERSPECTIVE
Riduwan Lokaputra. ST., SE., MM.
INTRODUCTION
The context for the industrial engineering profession begins with
1. Adam Smith and the division of labor,
2. Eli Whitney and interchangeable parts,
3. and James Bolton and the steam engine.

These early leaders brought to the profession portions of the


ingredients that we see in our industry today.
1. Adam Smith began to address management issues critical to
industrialization and employee specialization.
2. Eli Whitney’s concepts of interchangeable parts moved us out of
the individualized, cottage industry to large, complex industrial
and business organizations.
3. James Bolton’s portable power permitted advancements in
mechanization and flexibility in siting manufacturing facilities.
INTRODUCTION
Konteks untuk profesi teknik industri dimulai dengan
1. Adam Smith ; pembagian kerja,
2. Eli Whitney ; part yang dapat dipertukarkan,
3. dan James Bolton; mesin uap.

Para pemimpin awal ini membawa bagian profesi dari ramuan yang kita lihat
dalam industri kita hari ini.
1. Adam Smith mulai menangani masalah manajemen yang penting bagi
industrialisasi dan spesialisasi karyawan.
2. Konsep Eli Whitney tentang suku cadang yang dapat dipertukarkan, dari
industri rumahan individual ke organisasi industri dan bisnis yang besar
dan kompleks.
3. Tenaga portabel James Bolton memungkinkan peningkatan mekanisasi
dan fleksibilitas dalam penentuan lokasi fasilitas manufaktur
Our industrial engineering history starts with
• Fredrick Taylor and his research in work sciences, machine-
cutting techniques, and management principles.
• Taylor, along with Frank and Lillian Gilbreth, Henry Gantt,
and others, did set the initial foundation for industrial
engineering at the turn of the twentieth century.
While we traditionally remember only their work in the
manufacturing industries,
• The Gilbreths spent a considerable amount of time in all
facets of society. Regardless of the industry application,
that era focused on scientific management principles, work
methods, and methods improvement—and the role of the
professional as a consultant to industry.
• Moving beyond the Gilbreths, we come to the era of
operations research and the application of optimization
and queuing methods to solve complex problems
Sejarah teknik industri dimulai dengan
• Fredrick Taylor dan penelitiannya dalam ilmu kerja, teknik
cutting-machine, dan prinsip-prinsip manajemen.
• Taylor, bersama dengan Frank dan Lillian Gilbreth, Henry
Gantt, dan yang lainnya, telah menetapkan fondasi awal
untuk teknik industri pada pergantian abad kedua puluh.

Sementara kita secara tradisional hanya mengingat pekerjaan


mereka di industri manufaktur,
• keluarga Gilbreth menghabiskan banyak waktu di seluruh
aspek kemasyarakatan. Terlepas dari aplikasi industri, di era
itu fokus pada prinsip-prinsip manajemen ilmiah, metode
kerja, dan peningkatan metode — dan peran profesional
sebagai konsultan industri.
• Kemudian beralih dari riset operasi, analisis sistem dan dan
metode optimasi untuk menyelesaikan masalah.
• Here we find statistics and digital simulation coming to the
forefront.
• Continuing through time, we arrive at an era of computer
automation of manufacturing systems as well as the
automation of many other industries. The automation and
computerization of data, converting it into readily
accessible information, followed mechanical automation
and created the era of information technology.
• Kemudian ditemukan statistik dan simulasi digital
• Seterusnya, tiba di era otomatisasi komputer dari sistem
manufaktur serta otomatisasi di banyak industri lainnya.
Otomatisasi dan komputerisasi data, mengubah data
menjadi informasi yang mudah diakses, mengikuti
otomatisasi mekanik dan menciptakan era teknologi
informasi.
In summary, it appears that from a historical
perspective, industrial engineers are
● Responsive to society’s needs
● Adept at creating or advancing new technical
tools
● Present in nearly if not every industry in the
world
So, where is the professional industrial engineer
going as we move through the twenty-first
century?
Singkatnya, bahwa dari perspektif sejarah, para
engineer industri adalah :
● Responsif terhadap kebutuhan masyarakat
● Mahir membuat atau memajukan alat teknis
baru
● Terlibat di setiap sisi dunia industri.

Jadi, ke mana para profesional industri bergerak


di abad kedua puluh satu?
Industrial Engineering Definition
IIE has defined the field of industrial engineering
as concerned with the design, improvement and
installation of integrated systems of people,
materials, equipment and energy. It draws upon
specialized knowledge and skill in the mathematical,
physical and social sciences together with the
principles and methods of engineering analysis and
design to specify, predict and evaluate the results to
be obtained from such systems.
Industrial Engineering Definition
IIE telah mendefinisikan bidang teknik industri
sebagai bidang yang berkaitan dengan desain,
peningkatan dan pemasangan sistem terintegrasi
orang, bahan, peralatan, dan energi. Dengan
memanfaatkan pengetahuan khusus dan
keterampilan dalam ilmu matematika, fisik dan sosial
bersama dengan prinsip dan metode analisis dan
desain teknik untuk menentukan, memprediksi dan
mengevaluasi hasil yang akan diperoleh dari sistem
tersebut.
Industrial Engineering Definition
During this same time, a number of other societies
have been created or have expanded. Societies such
as
• the American Production Inventory Control
Society (APICS),
• the Society for Computer Simulation (SCS),
• INFORMS, Society for Manufacturing Engineers
(SME),
• and the American Society for Quality (ASQ)
THE DIVERSITY OF INDUSTRIAL
ENGINEERING
• INNOVATION ENGINEER
• INFORMATION ENGINEER
• INTEGRATION ENGINEER
• IMPLEMENTATION ENGINEER
• INVOLVEMENT ENGINEER
• INSTRUCTION ENGINEER
• INTELLECTUAL ENGINEER
• INTERNATIONAL ENGINEER
INNOVATION ENGINEER

inovatif dalam pengembangan informasi baru dan alat komunikasi


• informasi dan komunikasi menjadi masalah utama bagi insinyur
industri. Contoh penting dari rekayasa inovasi adalah desain untuk
manufaktur (DfM). manufaktur sebagai kemampuan untuk
merancang produk yang dapat dengan mudah dibuat, dilayani,
dirawat, didistribusikan, dan dibuang atau didaur ulang. sudut
pandang sistem dan sudut pandang siklus hidup produk total.
• Kemampuan memproduksi kemudian mencakup banyak area teknis
di luar teknik industri, termasuk desain produk, lingkungan,
pemasaran, pembelian, distribusi, dll. Inovasi memang
membutuhkan orang multidisiplin dan tim multidisiplin. Jika orang
ingin menjadi inovatif, mereka harus memanfaatkan konsep dan ide
yang ditemukan pada orang dengan beragam latar belakang.
INNOVATION ENGINEER

• Kemauan untuk menangani perubahan secara cepat. Bagian


perubahan adalah konsep perubahan destruktif. Perubahan
destruktif adalah, sederhananya, kemampuan untuk
menghancurkan kondisi saat ini sebelum Anda dapat membuat
yang baru. Kemampuan mereka untuk menerima perubahan
destruktif dan kemampuan untuk berinovasi konsep baru sangat
penting.
• Banyak orang ragu untuk mengganti keselamatan dari sistem saat
ini sebelum pindah ke sistem baru, kepercayaan diri untuk berubah
dengan cepat. Kemampuan mereka untuk menerima perubahan
yang cepat dan kemampuan untuk berinovasi konsep baru sangat
penting. Lagi pula, bagaimana kita bisa berinovasi ide-ide baru jika
kita tidak mau meninggalkan ide lama dan sistem lama kita?
INFORMATION ENGINEER
• Membantu menerapkan sistem informasi baru.
• Mengintegrasikan beragam informasi sistem.
• Mengembangkan sistem kualitas informasi.
• Merancang suatu produk untuk memenuhi
harapan six sigma
• Merintis metode untuk melakukan jaminan
kualitas
• Mengambil peran utama dalam pelatihan
karyawan serta konsumen dalam mengakses dan
penggunaan informasi
MANUFAKTUR MODERN
Toyota Motor Company sangat berpengaruh terhadap sejarah perkembangan
manufaktur dunia. Setelah Toyota yang menerapkan berbagai konsep
sehingga menemukan formula sistem terbaik, dunia manufaktur pada
akhirnya masuk ke zaman baru dunia perindustrian yaitu era komputerisasi.
• Kontribusi teknologi komputer dalam membangun sistem manufaktur
modern sangat luar biasa. Penggunaan teknologi komputer diawali oleh
(Material Requirement System) MRP System.
• Perangkat lunak MRP mengintegrasikan semua informasi tentang
komponen-komponen yang akan diproses sampai jadi produk akhir. Sistem
MRP dapat mengelola perencanaan dan pengendalian jadwal kebutuhan
dari setiap sumber daya yang digunakan dengan prisip independent dan
dependent demand.
• Jumlah produk (finished products) dapat dipredisksi secara independent.
Semua kebutuhan seperti; jadwal, kebutuhan sumber daya, komponen,
sub-perakitan, perakitan, dan kapasitas dapat ditentukan dengan
mengeksploitasi bill of material masing-masing tipe produk dan end item
yang dibuat (dependent demand principle).
MANUFAKTUR MODERN
Prinsip dependent and independent demand ini sangat
membutuhkan manipulasi data dalam volume yang sangat
besar dengan akurasi yang tinggi. Maka penggunaan teknologi
komputer dalam membuat simulasi rekayasa teknik sangat
menentukan keberhasilan sistem tersebut.
• Di masa modern ini sangat penting untuk mengintegrasikan
sistem MRP dengan rencana pemasaran dan keuangan
maka lahirlah sistem baru yang diberi nama Manufacturing
Resource Planning yang dikenal dengan MRP II.
• Beberapa perkembangan lain yang berpengaruh
sehubungan dengan teknologi computer adalah Computer
Aided Design (CAD), Computer Aided Manufacturing (CAM)
dan Electronic Data Interchange (EDI).
MANUFAKTUR MODERN
CAD adalah perangkat lunak yang sangat membantu
seorang desainer untuk membuat rancangan
komponen, atau sebuah produk akhir serta menguji
fitur dan kekompakannya.
Sedangkan CAM adalah perangkat lunak yang dapat
digunakan untuk menerjemahkan kebutuhan desain
ke dalam instruksi untuk mengendalikan dan
mengoperasikan mesin-mesin produksi.
Karena CAM sangat tergantung pada CAD maka
CAD/CAM dipandang sebagai satu kesatuan yang
terintegrasi.
MANUFAKTUR MODERN
• Teknologi komputer juga memungkinkan sistem integrasi pada
material handling. Teknologi tersebut diberi nama Flexible
Manufacturing System (FMS). FMS adalah sistem manufaktur
otomatis (computer controlled automated manufacturing system),
dengan volume dan keragaman produk semua dapat dikendalikan
secara sentral oleh komputer. Hal tersebut memungkinkan
keputusan tentang komponen mana yang akan dipisahkan dalam
line produksi dan stasiun kerja mana yang akan dituju berikutnya
oleh masing-masing bahan komponen semua dapat ditentukan oleh
computer. Intervensi manusia hanya dibutuhkan apabila terjadi hal-
hal yang diluar ketentuan. FMS yang besar melibatkan banyak
mesin yang tingkat mekanisasinya bervariasi dan terhubung oleh
sistem transfer otomatis, automated gided vehicles, atau robot yang
semuanya dikendalikan oleh komputer sentral.
MANUFAKTUR MODERN

• FMS telah mencakup kegiatan manufaktur yang sangat luas seperti;


pemesinan, pengelasan, pengerjaan logam lembaran, dabrikasi atau
pembuatan komponen serta perakitan.
– Teknologi (Group Tecnology) adalah padanan yang paling tepat dengan
FMS. Setelah FMS muncul CIM (Computer Integrated Manufacturing).
– CIM menghubungkan CAD/CAM, automated material handling, robotic
dan automated manufacturing planning, control and execution ke
dalam sistem integrasi.
– Selanjutnya EDI (Electronic Data Interchange), sistem ini melakukan
pertukaran informasi antar komputer (computer-to-computer
exchange of information). Perangkat lunak yang menerjemahkan atau
mengkonversikan data yang dikirim dari satu computer ke komputer
lain atau dari komputer perusahaan pengirim ke komputer perusahaan
penerima. EDI mempermudah untuk menyampaikan order dan sharing
dalam jadwal produksi yang cepat dan akurat antar perusahaan.
MANUFAKTUR MODERN

• EDI berjasa memunculkan mass outomatization system yang


dipopulerkan oleh John Nicolas pada tahun 1998. Sebelumnya
costumer sebuah perusahaan kesulitan untuk mendeskripsikan
spesifikasi produk yang ingin dibuatnya. Namun dengan adanya
sistem EDI ini mereka dapat memasukan data spesifikasi itu ke
dalam file CAD/CAM lalu automated machine akan
mengerjakannya sesuai perintah. Dengan demikian kelemahan
mass production di masa lalu yang selalu harus berbasis produk
standar dapat diatasi oleh teknologi komputer ini.
MANUFAKTUR MODERN
Perkembangan sistem manufaktur dari awal sampai
yang paling ‘kekinian’ ini sangat jelas
memperlihatkan kecenderungan yang mengarah ke
kepuasan pelanggan.
Dengan kemajuan teknologi yang terus berkembang
pengurangan waktu produksi, peningkatan kualitas
produk, pengiriman tepat waktu, serta biaya
produksi yang dapat dikendalikan dunia manufaktur
dapat memberikan kontribusinya terhadap
perkembangan zaman.

You might also like