You are on page 1of 8

KARAKTERISTIK PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BILINGUAL

PADA PEMBELAJARAN SAINS

Noerdjanah
Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Fisioterapi

Abstract : Management, Learning Media, Learning Bilingual. The purposes of this


study were to describe the characteristics of the application of bilingual instructional
media on learning science. This research is qualitative research that is done at the
fields (field research). This research used ethnography research approach
characteristics. The source of data is used schools characters and overview of learning
science data at SMA Batik 1 of Surakarta in drawn form, interview fieldnote, and
schools document achievement. The informant in this research are the principal and
teachers at SMA Batik 1 of Surakarta. The data is collected through observation,
interview, and documentation. The data as analyze by using data reduction technique,
data offered, and data verification/ conclusion taking. The test of data validity used
credibility technique, transferability technique, dependability technique and
confirmability technique. Conclusions of this research were characteristics of the
implementation of bilingual instructional media on the learning of Science subject done
through the preparation of learning, implementation of the learning, and evaluation of
learning; Handling covers: motivate students, vocab provision to students with English,
create a handbook of Science Subject with a bilingual, the use of varied teaching
methods and IT-based media, and conduct the program G-SPOT On Line via radio,
active students to ask the teacher of Science Subject, as well as to friends who are
considered of capable, as well as doing private tutorial at foreign languages.

Keywords : Management, Learning Media, Learning Bilingual.

Abstrak : Manajemen, Media Pembelajaran, Pembelajaran Bilingual. Tujuan dari


penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan karakteristik penerapan media
pembelajaran bilingual pada pembelajaran sains. Penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif yang dilakukan di lapangan (penelitian lapangan). Penelitian ini menggunakan
karakteristik pendekatan penelitian etnografi. Sumber data yang digunakan adalah
karakter sekolah dan gambaran data pembelajaran sains di SMA Batik 1 Surakarta
dalam bentuk gambar, wawancara catatan lapangan, dan prestasi dokumen sekolah.
Informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru di SMA Batik 1
Surakarta. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data
tersebut dianalisis dengan menggunakan teknik reduksi data, data yang ditawarkan, dan
verifikasi data/ pengambilan kesimpulan. Uji validitas data menggunakan teknik
credibility, teknik transferability, teknik dependability dan teknik confirmability.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah karakteristik implementasi media pembelajaran
bilingual pada pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan yang dilakukan melalui
persiapan pembelajaran, implementasi pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran;
Penanganan meliputi: memotivasi siswa, memberikan vocab kepada siswa dengan

46
Noerdjanah, Karakteristik Penerapan Media Pembelajaran 47

bahasa Inggris, membuat buku pegangan Subjek Ilmu dengan bilingual, penggunaan
metode pengajaran yang bervariasi dan media berbasis IT, dan melakukan program G-
SPOT On Line via radio, siswa aktif untuk Tanya guru mata pelajaran sains, juga
kepada teman yang dianggap mampu, serta melakukan tutorial pribadi berbahasa asing.

Kata Kunci: Manajemen, Media Pembelajaran, Pembelajaran Bilingual.

PENDAHULUAN Pembelajaran bilingual dimaksudkan


Kemajuan ilmu pengetahuan dan untuk membantu peserta didik
teknologi telah berpengaruh terhadap mempelajari materi pelajaran yang
penggunaan alat-alat bantu mengajar di tersedia dalam bahasa Inggris bagi siswa
sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga yang sehari-hari menggunakan Bahasa
pendidikan lainnya. Bagi sekolah-sekolah Indonesia.
yang sudah maju dan mampu, telah Saat ini SMA Batik 1 Surakarta,
menggunakan alat-alat tersebut sebagai merupakan salah satu sekolah rintisan
alat bantu mengajar, sehingga standart Internasional. Status RSBI di
pembelajaran menjadi lebih efektif dan SMA Batik 1 Surakarta tentu memerlukan
efisien. Adanya media pembelajaran kelengkapan sarana dan prasarana yang
memerlukan suatu pengelolaan agar dapat memadai sehingga dapat memberikan
terorganisir dengan baik. pelayanan pembelajaran yang terbaik,
Dalam pembelajaran di kelas, diantaranya adalah media pembelajaran.
sarana/ fasilitas alat yang digunakan untuk SMA Batik 1 Surakarta saat ini
memperlancar komunikasi pembelajaran sedang mengembangkan kegiatan
disebut dengan media pembelajaran. pembelajaran untuk kelas sains (biologi,
Komponen yang terdapat dalam fisika, kimia dan matematika) dengan
pembelajaran sebagai komunikasi adalah model bilingual yang dilaksanakan sejak
pengajar dapat menjalankan fungsinya tahun 2009. Motivasi SMA Batik 1
sebagai pemberi pesan (komunikator), menyelenggarakan pembelajaran dengan
pembelajar sebagai penerima pesan bilingual adalah untuk meningkatkan
(komunikan), materi pelajaran sebagai kualitas pembelajaran berdasarkan ISO
pesan, alat bantu pembelajaran sebagai 9001.
saluran atau media pembelajaran adalah Permasalahan yang muncul
umpan balik yang manifestasinya berupa kemudian adalah bagaimanakah
pertanyaan, jawaban dan persilangan kelengkapan sarana prasarana media
pendapat, baik dari pembelajar maupun dalam pembelajaran bilingual yang
dari pengajar. digunakan SMA Batik 1 Surakarta.
Proses komunikasi dan komunikan Pembelajaran bilingual ini memerlukan
tidak terlepas dari bahasa sebagai sumber sarana dan prasarana yang lebih banyak
penyampaian pesan. Pemakaian ragam daripada pembelajaran dengan satu bahasa
bahasa perlu penyesuaian antara situasi saja. Sarana prasarana bilingual dalam
dan fungsi pemakaian. bahasa Indonesia misalnya memerlukan
Pembelajaran bilingual merupakan laboratorium bahasa, kurikulum yang
bentuk pembelajaran dengan sesuai dan kompetensi guru. Pada
menggunakan dua bahasa berbeda. kompetensi gurupun, proses pembelajaran
48 Jurnal Keterapian Fisik, Volume 2, No 1,Mei 2017, hlm 01-61

bilingual menuntut guru agar dapat sekolah. Informan dalam penelitian ini
melakukan kegiatan pembelajaran dengan adalah kepala sekolah dan guru SMA
dua bahasa. Batik 1 Surakarta.
Berdasarkan beberapa permasalahan Data dikumpulkan melalui teknik
dalam penelitian di atas, penulis wawancara, observasi, dan dokumentasi.
merancang judul “Pengelolaan Media Data dianalisis dengan menggunakan
Pembelajaran Bilingual (Studi Situs di teknik reduksi data, sajian data, dan
SMA Batik 1 Surakarta) ”, dan focus verifikasi data/penarikan kesimpulan.
penelitian ini adalah “ Bagaimanakah Dalam menguji keabsahan data digunakan
karakteristik penerapan media teknik kredibilitas (Credibility), teknik
pembelajaran bilingual pada pembelajaran transferabilitas (transferability), teknik
sains di SMA Batik 1 Surakarta? dependabilitas (dependability) dan teknik
Tujuannya adalah mengetahui konfirmabilitas (confirmability).
karakteristik penerapan media
pembelajaran bilingual pada pembelajaran HASIL PENELITIAN
sains di SMA Batik 1 Surakarta. Karakteristik Penerapan Media
Pembelajaran Bilingual Pada
METODE PENELITIAN Pembelajaran Pendidikan Sains
Jenis penelitian ini adalah penelitian Rintisan Sekolah Bertaraf
kualitatif yang dilaksanakan di lapangan Internasional merupakan salah satu upaya
(field research). Pendekatan yang dari pemerintah untuk meningkatkan
digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas pendidikan di Indonesia. Dan
pendekatan etnografi. berpotensi untuk melaksanakan proses
Penelitian ini dilakukan di SMA layanan pendidikan yang berkualitas untuk
Batik 1 Surakarta. Alasan penelitian ini menghasilkan lulusan yang memiliki
adalah bahwa SMA Batik 1 merupakan potensi dan prestasi berdaya saing secara
salah satu SMA swasta yang paling awal nasional maupun Internasional.
menyelenggarakan pendidikan bilingual di Proses pembelajaran di Rintisan
kota Surakarta. SMA Batik 1 memiliki Sekolah Bertaraf Internasional harus
keberanian lebih, meskipun SMA tersebut interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan
berada dalam yayasan swasta, yakni menantang sehingga dapat memotivasi
menyelenggarakan pembelajaran siswa untuk berpartisipasi aktif dalam
bilingual. Peneliti dalam penelitian ini pembelajaran serta memberikan ruang
menempatkan diri sebagai pengamat. yang cukup untuk peserta didik agar
Penetapan peneliti dalam kehadiran memiliki akhlak mulia, budi pekerti luhur,
penelitian sebagai pengamat karena kepribadian unggul, kepemimpinan, jiwa
peneliti belum mengetahui atau tidak entrepreneurship, jiwa patriot, jiwa
mengenal situasi dan kondisi lokasi inovator, prakarsa, kreativitas,
penelitian tersebut. kemandirian berdasarkan bakat, minat dan
Sumber data yang digunakan berupa perkembangan fisik maupun psikologisnya
data hasil wawancara, observasi, dan secara optimal.
dokumentasi dari kepala sekolah, guru dan Proses pembelajaran diperkaya
siswa dalam bentuk gambar, fieldnote dengan model pembelajaran sekolah
wawancara, serta arsip dokumentasi unggul, seperti penerapan standar belajar,
Noerdjanah, Karakteristik Penerapan Media Pembelajaran 49

standar mengajar: persiapan pembelajaran, menggunakan Bahasa Inggris. Disini,


pemilihan bahan ajar, strategi Guru Pendidikan Sains mengupayakan
pembelajaran, pengelolaan kelas, pembelajaran dengan menggunakan
pemilihan alat peraga pembelajaran, dan bilingual melalui pembiasaan dan praktik
pemilihan sumber belajar. Proses dalam pembelajaran. Dengan cara
pembelajaran diperkaya pula dengan mengajarkan Membaca, mendengarkan,
menerapkan pembelajaran berbasis TIK berbicara, menulis dengan Bahasa Inggris
pada semua mata pelajaran, menggunakan maupun Bahasa Inggris bertemakan
Bahasa Inggris untuk kelompok sains dan Pendidikan Sains.
matematika. Pembelajaran mata pelajaran Pembelajaran Pendidikan Sains
lainnya kecuali bahasa asing, dengan menggunakan bilingual ini adalah
menggunakan Bahasa Indonesia. tahap awal dari Rintisan Sekolah Bertaraf
Berawal dari Rintisan Sekolah Internasional SMA Batik I Surakarta.
Bertaraf Internasional, maka di SMA Yang akan dievaluasi dan akan dilakukan
Batik I Surakarta kelas X telah perbaikan-perbaikan dalam pembelajaran
dilaksanakan pembelajaran Pendidikan bila terdapat kekurangan didalamnya.
Sains dengan menggunakan bilingual. Pada kenyataannya, setelah dilakukan
Dalam konsep pembelajaran di RSBI/ pembelajaran dan dievaluasi, terbukti
SBI, Pembelajaran dengan dua bahasa bahwa mayoritas siswa kelas X SMA
(bilingual) yaitu Bahasa Indonesia dan Batik I Surakarta sudah bisa memenuhi
Bahasa Inggris diperlukan agar siswa KKM yang telah ditentukan. Yaitu dengan
mampu menguasai bahasa internasional. nilai KKM 75. Sehingga, baik pihak
Pembelajaran Pendidikan Sains ini, sekolah, maupun Guru Pendidikan Sains
bukanlah suatu kewajiban yang harus sendiri masih tetap optimis untuk
diterapkan baik guru maupun siswa kelas menggunakan bilingual dalam
X. Namun, ini merupakan sebuah pembelajaran.
kebijakan dari Kepala Sekolah, guru
Pendidikan Sains untuk membiasakan, dan PEMBAHASAN
memberikan pengajaran dengan Pembelajaran Pendidikan Sains
menggunakan bilingual Bahasa Inggris, dengan menggunakan bilingual diperkaya
agar siswa terbiasa dan mampu memahami pula dengan menerapkan pembelajaran
segala sesuatunya dengan menggunakan berbasis TIK. Sehingga, diharapkan
bilingual. Misalnya, jika pembelajaran pembelajaran akan berjalan dengan
Pendidikan Sains dengan menggunakan efektif, efisien, menyenangkan, dan
Bahasa Inggris, siswa dapat memahami memotivasi. Tahapan-tahapan dalam
materi pelajaran yang berasal dari buku pembelajaran diantaranya:
berBahasa Inggris. Sumber-sumber yang a. Tahap perencanaan
berBahasa Inggris tersebut, tidaklah Perencanaan Pembelajaran
langsung diberikan kepada siswa. Akan yaitu suatu cara atau upaya yang
tetapi, siswa diberikan potongan-potongan memuaskan untuk membuat kegiatan
kata dengan arti Bahasa Inggris atau dapat berjalan dengan baik, sebagai
vocab. Sehingga, jika siswa kurang faham langkah antisipasi dalam kegiatan
terhadap Bahasa Inggris, maka dia akan memilih, menetapkan,
mencoba untuk memahaminya dengan mengembangkan metoda
50 Jurnal Keterapian Fisik, Volume 2, No 1,Mei 2017, hlm 01-61

pembelajaran, mengorgasisasikan Dengan mempersiapkan instrumen-


pembelajaran, menyampaikan isi instrumen pembelajaran berBahasa
pembelajaran, dan menata interaksi Inggris yang bertujuan, untuk
sumber belajar sehingga kegiatan mempermudah siswa dalam menerima
tersebut mencapai tujuan yang telah pelajaran. Misalnya, Guru Pendidikan
ditetapkan. Sains mempersiapkan vocab,
Secara umum, perencanaan memberikan contoh-contoh tentang
proses pembelajaran meliputi silabus materi yang akan diajarkan dengan
dan rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan bilingual. Yang
(RPP) yang memuat sekurang- kemudian, akan didukung dengan
kurangnya tujuan pembelajaran, materi buku pedoman Pendidikan Sains untuk
ajar, metode pembelajaran, sumber siswa yang sudah dipersiapkan oleh
belajar dan penilaian hasil belajar. guru sebelumnya.
Rencana Pelaksanaan Dapat dikatakan bahwa, Guru
Pembelajaran (RPP) adalah rencana Pendidikan Sains sebagai pelaksana
yang menggambarkan prosedur dan dalam pembelajaran, juga sebagai
manajemen pembelajaran untuk fasilitator dan motivator. Dengan
mencapai satu atau lebih kompetensi persiapan yang telah dilakukan, Guru
dasar yang ditetapkan dalam Standar Pendidikan Sains tetap optimis dalam
Isi dan dijabarkan dalam silabus. melaksanakan pembelajaran
Silabus adalah rencana Pendidikan Sains dengan
pembelajaran pada suatu kelompok menggunakan bilingual. dan berharap
mata pelajaran dengan tema tertentu, agar kemampuan siswa semakin
yang mencakup standar kompetensi, meningkat dalam hal Bahasa Inggris
kompetansi dasar, materi serta mampu memahami, dan
pembelajaran, indikator, penilaian, menghayati isi/materi Pendidikan
alokasi waktu dan sumber belajar yang Sains yang telah diajarkan dengan baik
dikembangkan oleh setiap satuan dan benar.
pendidikan. b. Tahap pelaksanaan.
Dengan demikian, sebagai Tahap ini merupakan tahap
seorang pendidik (guru), sebaiknya implementasi atau tahap penerapan
merencanakan pembelajaran dengan atas desain perencanaan yang telah
baik dan efektif. Dengan harapan, agar dibuat guru. Hakikat dari tahap
pada saat pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan adalah kegiatan
bisa berjalan dengan lancar. operasional pembelajaran itu sendiri.
Berdasarkan hasil observasi Dalam tahap ini, guru melakukan
yang peneliti temukan di lapangan, interaksi belajar mengajar melalui
Bahwasanya Guru Pendidikan Sains penerapan berbagai strategi, metode,
telah melaksanakan persiapan sebelum dan teknik pembelajaran, serta
pembelajaran berlangsung, Meliputi pemanfaatan media.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Dalam pelaksanaan
(RPP), dan Silabus. Perencanaan ini, pembelajaran Pendidikan Sains dengan
juga meliputi pembelajaran Pendidikan menggunakan bilingual, Guru
Sains dengan menggunakan bilingual. Pendidikan Sains telah melaksanakan
Noerdjanah, Karakteristik Penerapan Media Pembelajaran 51

pembelajaran tersebut sesuai dengan melalui ulangan harian, ulangan


perencanaan yang telah dibuat semester, menunjukkan bahwa
sebelumnya. Sehingga, dalam mayoritas siswa mampu memahami
pelaksanaan pembelajaran, bisa dan mengerti tentang materi
berjalan sesuai dengan rancangan dan Pendidikan Sains yang telah
berjalan dengan baik. disampaikan oleh guru atau lulus
Guru Pendidikan Sains dengan mencapai nilai KKM yang
menggunakan media IT dalam ditentukan. KKM yang telah
pembelajaran dengan beberapa metode ditentukan adalah 75. Namun, dari
yang variatif. Misalnya, Diskusi, hasil evaluasi ini ditemukan beberapa
ceramah. Sehingga, dalam penerapan siswa yang mempunyai nilai dibawah
pembelajaran Pendidikan Sains dengan KKM yang telah ditentukan. Sehingga,
menggunakan bilingual, siswa Guru Pendidikan Sains mengadakan
termotivasi dan antusias untuk remidi untuk memperbaiki nilai siswa
mengikutinya. agar dapat mencapai KKM yang telah
c. Tahap evaluasi ditentukan.
Evaluasi merupakan proses Dari serangkaian perencanaan,
penaksiran terhadap kemajuan, pelaksanaan, dan evaluasi
pertumbuhan, dan perkembangan pembelajaran Pendidikan Sains dengan
peserta didik untuk tujuan pendidikan. menggunakan bilingual yang
Evaluasi Pendidikan Sains adalah dilakukan oleh Guru Pendidikan Sains,
suatu kegiatan untuk menentukan taraf merupakan upaya untuk meningkatkan
kemajuan suatu aktivitas didalam kualitas dan kuantitas belajar siswa
pendidikan Sains. Program evaluasi ini serta untuk mewujudkan kader-kader
diterapkan dalam rangka mengetahui yang berwawasan global, kreatif,
tingkat keberhasilan seorang pendidik inovatif dan berakhlaqul karimah.
dalam menyampaikan materi Manajemen yang dilakukan oleh SMA
pelajaran, menemukan kelemahan- Batik I Surakarta tersebut juga
kelemahan yang dilakukan, baik merupakan suatu proses pelaksanaan
berkaitan dengan materi, metode, sistem manajemen mutu sesuai
fasilitas, dan sebagainya. standart ISO 9001: 2008, yang
Evaluasi Pembelajaran kedepannya diharapkan dapat
Pendidikan Sains dengan berpengaruh secara signifikan terhadap
menggunakan bilingual di SMA Batik peningkatan kualitas pendidikan,
I Surakarta meliputi ulangan harian, khususnya di SMA Batik I Surakarta.
ulangan semester, dan remidi. Evaluasi Hal ini sejalan dengan apa yang
ini dilakukan oleh siswa dengan disampaikan oleh J. Michalska-Ćwiek
pemantauan Guru Pendidikan Sains. (2009) dalam penelitiannya yang
Apakah siswa mampu mengerti dan berjudul The Quality Management
memahami tentang materi yang telah System in Education – Implementation
diberikan guru menggunakan bilingual and Certification. Ćwiek menyatakan
atau tidak. bahwa kesadaran tentang semua unsur
Hasil evaluasi siswa kelas X yang terkait dengan kualitas
SMA Batik I Surakarta yang dilakukan memberikan dampak penting pada
52 Jurnal Keterapian Fisik, Volume 2, No 1,Mei 2017, hlm 01-61

sistem manajemen mutu dalam internal, dalam hal ini adalah siswa
pendidikan. Hal ini dapat dinyatakan sebagai subjek pembelajaran bilingual. Ini
bahwa kualitas dalam pendidikan diikuti dengan tanggung jawab
terutama dalam proses manajemen, pemantauan kepuasan
pembelajarannya tidak terlepas dari pelanggan internal, motivasi dan reward
peran semua unsur yang terlibat dan proses kontrol.
didalamnya. Begitu juga dengan Karakteristik penerapan media
penerapan media pembelajaran pembelajaran bilingual pada pembelajaran
bilingual pada Pendidikan Sains di Pendidikan Sains adalah guru
SMA Batik I Surakarta. melaksanakan pembelajaran Pendidikan
Sains dengan cara memotivasi siswa dan
KESIMPULAN DAN SARAN menggunakan metode pembelajaran yang
Diharapkan dengan program ini variatif dan berbasis IT, sehingga dalam
siswa mampu aktif dalam penggunaan penggunaan bilingual pada pembelajaran
bilingual terkait dengan pembelajaran Pendidikan Sains tidak menjenuhkan.
Pendidikan Sains. Solusi yang dilakukan Buku pelajaran Pendidikan Sains juga
siswa untuk mengatasi kendala dalam menggunakan bilingual, demikian juga
pembelajaran Pendidikan Sains dengan dengan RPP yang disusun oleh guru
menggunakan bilingual diantaranya Pendidikan Sains sudah menggunakan
adalah: bertanya langsung kepada Guru bilingual.
Pendidikan Sains terkait hal yang kurang Pengelolaan media pembelajaran
dipahami, terutama Bahasa Inggris. bilingual pada pembelajaran sains adalah
Diskusi dengan teman yang dianggap penanganan kendala-kendala yang terjadi
mampu dalam Bahasa Inggris dan ada dalam penggunaan bilingual dalam
pula yang les privat Bahasa asing untuk pembelajaran Pendidikan Sains di kelas X
lebih memahami pembelajaran Pendidikan RSBI SMA Batik I Surakarta.
Sains dengan menggunakan bilingual. Penganganan yang digunakan oleh guru
Namun, yang melakukan les privat hanya antara lain: memotivasi siswa dan
beberapa orang saja. Disini, siswa cukup melakukan pemberian vocab kepada siswa
terbantu dengan adanya buku panduan dengan Bahasa Inggris, membuat buku
dengan menggunakan bilingual. Sehingga, pedoman Pendidikan Sains dengan
siswa bisa belajar terlebih dahulu sebelum bilingual yang berisikan materi
pembelajaran dimulai. pembelajaran Pendidikan Sains dengan
Mengacu pada penelitian Bahasa Inggris, penggunaan metode
M.R.Osman, et.all, (2004) dengan judul pembelajaran yang variatif dan media
Internal Customer Satisfaction in ISO berbasis IT, serta melakukan program G-
9001 Certified Manufacturing Companies, SPOT On Line melalui radio. Kemudian,
selain penanganan terhadap kendala penanganan yang digunakan siswa adalah
pembelajaran bilingual, pengelolaan dengan bertanya langsung kepada Guru
media pembelajaran bilingual pada Pendidikan Sains, bertanya kepada teman
Pembelajaran Sains dapat juga didukung yang dianggap mampu dalam hal tersebut,
dengan meningkatkan keterlibatan dan serta melakukan les privat Bahasa asing
komunikasi manajemen sehingga dapat untuk dapat memahami pembelajaran
meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan dengan menggunakan bilingual.
Noerdjanah, Karakteristik Penerapan Media Pembelajaran 53

1. Bagi sekolah, khususnya bagi para guru Pembelajaran pada Mata


yang belum menerapkan bilingual Pelajaran Bahasa Daerah Pokok
dalam pembelajarannya, sebaiknya Bahasan Aksara Jawa Kelas VII
menggunakan bilingual. Karena, hal ini Di SMP Negeri 2 Sidoarjo.
merupakan wujud pembiasaan bagi Fattah, Nanang. 2004. Landasan
siswa dalam memahami pembelajaran. Manajemen Pendidikan. Bandung:
Disamping itu, untuk pengembangan PT. Remaja Rosdakarya.
sekolah selanjutnya, yaitu dari tahap Hamalik, Oemar. 2007. Manajemen
RSBI menuju SBI. Sehingga, dari Pengembangan Kurikulum.
waktu ke waktu siswa akan Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
berkembang dan akan siap dalam Milles, Matthew B. and Michael
menghadapi era globalisasi. Huberman. 2005. Analisis Data
2. Dalam pengembangan sekolah menuju Kualitatif. Jakarta: UI Press.
Sekolah Bertaraf Internasional (SBI), Moleong J. Lexy. 2007. Metodologi
khususnya dalam proses pembelajaran Penelitian Kualitatif. Bandung:
dengan menggunakan bilingual, PT. Remaja Rosdakarya.
sebaiknya memperhatikan beberapa Sanaky, Hujair. 2009. Media
hal, diantaranya: Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria
a. Substansi pelajaran harus cocok Insania Press.
dengan tingkat perkembangan Siti Azizah, 2010. Bilingualism and Its
kognitif dan kemampuan Bahasa Implications For Language
Inggris siswa. Teaching and Learning.
b. Sekolah harus dapat menciptakan Spradley P. James, Marzali Amri. 2007.
lingkungan belajar yang kondusif Metode Etnografi. Yogyakarta :
untuk mendorong pemakaian Tiara Wacana.
Bahasa yang bermakna baik tulis Sudrajat, Ahmad. 2008. Media
maupun lisan. Pembelajaran. Diakses dari:
c. Pembelajaran harus menekankan http://akhmadsudrajat.wordpress.c
latihan pemecahan masalah dan om/2008/01/12/konsep-media-
siswa didorong untuk bekerjasama pembelajaran/
melalui tema-tema yang menarik Sukardi, 2006. Penelitian Kualitatif –
dan menantang. Naturalistik dalam Penelitian.
Yogyakarta: Usaha Keluarga.
DAFTAR RUJUKAN Syamsudin & Damaianti, Vismaia. 2007.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Metode Penelitian Pendidikan
Penelitian Suatu Pendekatan Bahasa. Bandung: PT. Remaja
Praktik. Edisi Revisi VI. Jakarta: Rosdakarya.
PT. Rineka Cipta. Thomas Wibowo Agung Sutjiono, 2005.
Dardjowidjojo, Soenjono. 2005. Pendayagunaan Media
Psikolinguistik Pengantar Pembelajaran, Jurnal Pendidikan
Pemahaman Bahasa Manusia. Penabur - No.04 / Th.IV / Juli
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. 2005.
Dewi Lili Amiyati, Andi Mariono, 2010,
Pengembangan Media

You might also like