Professional Documents
Culture Documents
1998, No 2, 35 - 46
ABSTRACT
Lebih dari 20 juta angkatan kerja yang ada (Kompas, 15 Agustus 1996).
Indonesia diperkirakan bakal menganggur Berdasarkan survei Angkatan Kerja
pada tahun 2020. Ini berarti meningkat Nasional tahun 1994, prosentase pemuda
hampir 400 persen atau empat kali lipat (usia 15 – 25 tahun) yang menganggur
dibandingkan tahun 1990 dan meliputi relatif tinggi dibanding rentang usia lainnya
delapan persen dari total angkatan kerja yaitu 15,4% atau 2.994.823 orang. Keadaan
menganggur para pemuda atau remaja ini dukungan sosial dan kemudahan dalam
akan menimbulkan stres dengan derajat penyesuaian individu dalam menghadapi
yang cukup tinggi (Taylor dan Gurney, kesulitan hidup, termasuk kesulitan pada
dalam Shinta, 1995). saat menganggur. Dukungan sosial ber-
Hambatan perkembangan psikososial hubungan secara signifikan dengan makin
pada remaja penganggur merupakan rendahnya derajat simptom stres pada
kondisi yang tidak kondusif bagi sampel orang-orang yang menganggur
kepercayaan diri remaja. Hal ini karena (Gore dalam Mallinchrodt dan Fretz,
keadaan menganggur dapat menimbulkan 1988). Bagi remaja penganggur dukungan
penilaian diri yang negatif pada diri remaja. sosial yang dirasakan cukup berarti yaitu
Selanjutnya kondisi ini merupakan dukungan sosial dari teman sebaya
penyebab timbulnya kepercayaan diri yang (Laporan Pengabdian Masyarakat, 1996).
rendah (Walgito, 1993). Bake (dalam Masalah kurangnya kepercayaan diri
Feather, 1990) juga mengemukakan bahwa banyak dialami khususnya oleh para remaja
kondisi penganggur menimbulkan perasaan (Afiatin, dkk, 1994). Selanjutnya dijelaskan
tidak aman dan rasa kurang percaya diri. bahwa kurangnya rasa percaya diri pada
Secara luas dinyatakan oleh Mallinchrodt remaja disebabkan oleh faktor-faktor
dan Fretz (1988) bahwa keadaan psikologik dan sosiologik. Faktor
menganggur merupakan timbulnya psikologik berkaitan dengan masa
problem psikologik pada semua kelompok perkembangan remaja yang sedang
usia. mengalami banyak perubahan, baik secara
Hambatan perkembangan psikososial fisik, psikis, dan sosial. Masa ini disebut
pada remaja penganggur merupakan sebagai masa krisis identitas sehingga
kondisi yang tidak kondusif bagi ke- remaja merasa ragu-ragu dan canggung
percayaan diri remaja. Manifestasi terhadap peran yang disandangnya.
hambatan kepercayaan diri ini Keadaan ini diperberat oleh adanya
dikemukakan oleh Amanah (1993) dengan pandangan orang tua atau orang dewasa
ciri-ciri yaitu: merasa tidak aman, tidak lain bahwa remaja belum mampu
bebas bertindak, cenderung ragu-ragu dan mengatasi masalahnya sendiri, sehingga hal
pemalu jika tampil di hadapan orang ini akan memperlemah rasa percaya diri.
banyak, membuang-buang waktu dalam Faktor sosiologik yang menyebabkan
mengambil keputusan, pengecut, serta kurangnya rasa percaya diri pada remaja
cenderung menyalahkan pihak lain sebagai berkaitan dengan tuntutan sosial di luar diri
penyebab masalah. Ciri-ciri tersebut remaja. Pada umumnya orang tua dan guru
menunjukkan adanya hambatan per- lebih memberikan perhatian dan peng-
kembangan sosial. Tentu saja hal ini dicari hargaan pada remaja dengan prestasi
pemecahannya. Menurut Sarafino (1990) akademik yang baik (Sukarti, 1993). Dalam
dalam kondisi menganggur remaja sangat kenyataan jumlah remaja yang mempunyai
membutuhkan dukungan sosial. Hal ini prestasi akademik yang baik (tinggi) relatif
sesuai dengan pendapat Mallinchrodt dan lebih sedikit daripada remaja dengan
Fretz (1988) bahwa sejumlah peneliti telah prestasi akademik yang biasa (sedang).
menunjukkan hubungan yang erat antara Tuntutan lingkungan yang selalu
yang membuat individu merasa diperhati- orangtua, teman akrab, dan sesama
kan, bernilai dan dicintai. Dukungan sosial penganggur (Shinta, 1995).
ini lebih lanjut bertujuan menguntungkan Penelitian Mallinchrodt dan Fretz
bagi kesejahteraan individu yang me- (1988) menunjukkan bahwa para
nerimanya. penganggur umumnya mengalami problem
Konsep operasional dari dukungan psikologik. Selain itu diperoleh hasil bahwa
sosial yang dipakai adalah perceived dukungan sosial berhubungan positif secara
support (dukungan yang dirasakan) yang signifikan dengan harga diri yang positif,
memiliki dua elemen dasar, yaitu (a) locus of control internal dan usaha yang
persepsi bahwa ada sejumlah orang lain lebih untuk mencari pekerjaan.
yang dapat diandalkan individu ketika ia Dubow dan Tisak (1989) yang meneliti
membutuhkan, dan (b) derajat kepuasan hubungan antara peran dukungan sosial dan
terhadap dukungan yang ada. ketrampilan pemecahan masalah dalam
Oford (1992) mengemukakan bahwa penyesuaian diri anak-anak sekolah dasar
ada lima dimensi fungsi dasar dukungan dalam menghadapi kejadian hidup yang
sosial, yaitu: (a) dukungan materi, yaitu penuh stres. Hasilnya menunjukkan bahwa
dukungan yang berupa bantuan nyata subjek yang cukup mendapat dukungan
(tangible aid) atau dukungan alat sosial dan memiliki ketrampilan bahwa
(instrumental aid); (b) dukungan emosi, subjek yang cukup mendapat dukungan
yaitu dukungan yang berhubungan dengan sosial dan memiliki ketrampilan
hal yang bersifat emosional atau menjaga pemecahan masalah memiliki penyesuaian
keadaan emosi, afeksi atau ekspresi; (c) diri yang baik. Penelitian ini didukung oleh
dukungan penghargaan, yaitu dukungan penelitian yang dilakukan oleh Levitt, dkk.
yang terjadi bila ada ekspresi penilaian (1993) yang menunjukkan bahwa berbagai
yang positif terhadap individu; (d) dukungan yang diperoleh individu (dari
dukungan informasi, yaitu pemberian keluarga, teman, dan orang lain) ber-
informasi yang diperlukan oleh individu; hubungan secara signifikan dengan tingkat
dan (e) dukungan integritas sosial, yaitu kesejahteraan individu. Dukungan yang
perasaan individu sebagai bagian dari suatu efektif berhubungan positif dengan konsep
kelompok. diri dan sosialisasi individu.
Remaja yang menganggur, yaitu Berdasarkan uraian di atas dapat
mereka yang tidak lagi sekolah atau dinyatakan bahwa dukungan sosial merupa-
melanjutkan sekolah dan saat ini sedang kan sarana bagi peningkatan kesejahteraan
mencari kerja, memerlukan banyak sumber psikologik bagi individu, khususnya dalam
dukungan yang berpotensi memberi konsep diri dan harga dirinya. Selanjutnya,
dukungan bagi pemuda penganggur baik hal ini akan mempengaruhi juga pada
perorangan, kelompok orang, maupun peningkatan kepercayaan dirinya. Selain itu
lembaga. Sumber dukungan perorangan melalui kelompok dukungan sosial remaja
yang potensial adalah orang lain yang dapat menerima keadaan dirinya karena ia
berarti bagi remaja penganggur itu yaitu menyadari bahwa ia tidak sendiri (prinsip
universalitas) dan melalui kelompok itu ia
Kelompok Dukungan
Sosial
• Kohesivitas
• Universalitas
• Altruisme
Tabel 1. Ringkasan Uji-t Gained Score untuk Skor Kepercayaan Diri Antara Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa: (1) rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi
ada perbedaan yang signifikan peningkatan daripada kelompok kontrol; dan (3) tidak
rata-rata kepercayaan diri sebelum ada perbedaan yang signifikan antara
pelaksanaan dan segera setelah perlakuan. peningkatan rata-rata kepercayaan diri satu
Peningkatan rata-rata kepercayaan diri bulan setelah perlakuan dan segera setelah
kelompok eksperimen lebih tinggi daripada perlakuan.
kelompok kontrol; (2) ada perbedaan yang Hasil uji-t gained-score untuk skala
signifikan antara peningkatan rata-rata harga diri subjek dapat diperiksa pada tabel
kepercayaan diri sebelum perlakuan dan 2.
satu bulan setelah perlakuan. Peningkatan
Tabel 2. Ringkasan Uji-t Gained Score Harga Diri Antar Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol
Instone, D.; Major, D. dan Buchet, 1983. Sukarti, 1993. Sekolah dan Perilaku
Gender, Self-Confidence, and Social Negatif Siswa SLTA. Makalah.
Influence Strategies: An Organizational Disampaikan dalam Seminar
Simulation. Journal of Personality and Menyingkap Problem Sosial-Psikologis
Social Psychology. di Sekolah, tanggal 8-9 September
1993. Fakultas Psikologi UGM,
Johnson, D.W. & Johnson, F.P. 1991. Yogyakarta.
Joining Together. Group Theory and
Group Skills. Fourth Edition. Prentice- Syamsiah, S. 1994. Pengaruh Keikutsertaan
Hall, Inc. Englewood Cliffs. dalam Program Pengembangan Pribadi
Terhadap Rasa Percaya Diri pada Siswa
Kompas, 15 Agustus 1996. Persoalan Sekolah Pengembangan Pribadi “John
Kependudukan Tahun 2020: Lebih 20 Robert Powers” Jakarta. Skripsi. Tidak
Juta Angkatan Kerja Menganggur. Diterbitkan. Fakultas Psikologi UGM,
Levitt, M.J; Guacci-Franco, N., dan Levitt, Yogyakarta.
J.L. 1993. Convoys of Social Support in
Thaibsyah, M.I. 1991. Pengaruh Sistem Walgito, B. 1993. Peran Orang Tua dalam
Latihan Bela Diri Kateda Indonesia Pembentukan Kepercayaan Diri: Suatu
Terhadap Rasa Percaya Diri Pada Siswa Pendekatan Psikologi Humanistik.
Bela Diri Kateda Indonesia. Skripsi. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru
Tidak Diterbitkan. Fakultas Psikologi Besar. Universitas Gadjah Mada,
UGM, Yogyakarta. Yogyakarta.