You are on page 1of 6

JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN KIMIA: KAJIAN HASIL PENELITIAN PENDIDIKAN KIMIA

VOLUME 6, NOMOR 1, 2019 ISSN 2355-7184

HASIL BELAJAR MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN MODUL


LARUTAN ELEKTROLIT DAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN BERBASIS
STEM-PROBLEM BASED LEARNING PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
KIMIA
Zakia Winda, Tatang Suhery, dan Desi
Universitas Sriwijaya
Email : zakiawinda96@gmail.com

Abstract: This reseacrh was using quasi experimental method. This research aimed to determine differences in
learning outcomes of students between learning of electrolyte solution and the colligative properties of solution
module based on STEM-Problem Based Learning with conventional learning in FKIP Sriwijaya University.
Data collection techniques using pra tes, pos tes and observation sheets. Based of hypothesis test results
obtained tcount = 7,389 and ttable = 1,671. It means tcount > ttable results of the t-test it can be concluded that tcount >
ttable. The results can state that Ho is rejected and Ha accepted. which means that Ho is rejected and Ha is
accepted. So it can be stated that there is a differences in learning outcomes of students between learning of
electrolyte solution and the colligative properties of solution module based on STEM-Problem Based Learning
with conventional learning in FKIP Sriwijaya University.

Keywords: quasi-experimental metode, electrolyte solution and the colligative properties of solution module,
STEM-Problem Based Learning, learning outcomes

Abstrak: Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan
hasil belajar mahasiswa antara pembelajaran modul larutan elektrolit dan sifat koligatif larutan berbasis STEM-
Problem Based Learning dengan pembelajaran konvensional di FKIP Universitas Sriwijaya. Teknik
pengumpulan data menggunakan pra tes, pos tes dan lembar observasi. Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh
nilai thitung sebesar 7,389 dan nilai ttabel sebesar 1,671. Berdasarkan hasil uji-t dapat disimpulkan thitung > ttabel yang
berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar mahasiswa
antara pembelajaran modul larutan elektrolit dan sifat koligatif larutan berbasis STEM-Problem Based Learning
dengan pembelajaran konvensional di FKIP Universitas Sriwijaya.

Kata kunci: metode eksperimen semu, modul larutan elektrolit dan sifat koligatif larutan, STEM-Problem Based
Learning, hasil belajar

12
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN KIMIA: KAJIAN HASIL PENELITIAN PENDIDIKAN KIMIA
VOLUME 6, NOMOR 1, 2019 ISSN 2355-7184

PENDAHULUAN pembelajaran yang menarik dan berpusat


Pembelajaran kimia adalah suatu pada peserta didik.
interaksi antara peserta didik dengan Pendekatan pembelajaran STEM-
lingkungan dalam mewujudkan tujuan Problem Based Learning merupakan
pembelajaran. Adapun faktor yang pendekatan yang memenuhi kriteria sesuai
mempengaruhi ketercapainya tujuan dengan yang diinginkan oleh kurikulum
pembelajaran antara lain strategi 2013. Pendekatan pembelajaran STEM-
pembelajaran, metode dan pendekatan Problem Based Learning mendorong
pembelajaran, serta sumber belajar peserta didik untuk mandiri dalam proses
(Pratama, Ashadi & Indriyanti, 2017). pembelajaran serta mengarahkan peserta
Berdasarkan Permendikbud No.59 didik untuk menyelesaikan berbagai
Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013, permasalahan dalam kehidupan sehari-hari
dalam kegiatan pembelajaran peserta didik (Negara, 2017).
harus diarahkan untuk melakukan kegiatan Efawani (2014) melakukan
pembelajaran secara mandiri tanpa penelitian yang bertujuan untuk
bergantung pada pendidik. Pendidik hanya mengetahui pengaruh penerapan modul
sebagai fasilitator. berbasis STEM terhadap hasil belajar.
Parmin (2012) mengemukakan Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa tanpa adanya modul menyebabkan perbedaan hasil belajar yang signifikan
peserta didik terbatas mendengarkan dan dari dua kelas berdasarkan uji t, dimana
mencatat ketika proses belajar mengajar thitung = 7,92 dan ttabel = 2 sehingga Ha
berlangsung sehingga mempengaruhi hasil diterima dan Ho ditolak. Penelitian yang
belajar peserta didik. Rendahnya hasil sama juga dilakukan oleh Tanjung (2015)
belajar disebabkan oleh proses mengenai pengembangan modul dengan
pembelajaran yang masih terfokus pada pendekatan STEM-Problem Based
dosen sebagai sumber belajar utama. Salah Learning bahwa modul telah memenuhi
satu faktor lainnya adalah belum kriteria efektif untuk digunakan dalam
dimanfaatkan media pembelajaran dalam pembelajaran kimia. Dengan
proses belajar mengajar. menggunakan modul larutan elektrolit dan
Satu cara untuk mencapai hasil sifat koligatif larutan berbasis STEM-
belajar adalah dengan menggunakan Problem Based Learning yang telah
modul dalam pembelajaran (Firdaus, dikembangkan, mahasiswa diharapkan
Corebima, & Rahayu, 2015). Menurut mampu membangun pengetahuannya
Winkel (2009) modul dapat sendiri dan memberi peluang kepada
mengefektifkan tercapainya tujuan mahasiswa untuk berpikir secara luas
pembelajaran karena peserta didik belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
sesuai dengan kecepatan dan kemajuannya
sendiri dengan atau tanpa bantuan METODE PENELITIAN
pendidik. Penelitian ini termasuk jenis
Demi mencapai standar kompetensi penelitian eksperimen semu dengan desain
lulusan yang baik, diperlukan strategi penelitian Nonequivalent Control Group
dalam proses pembelajaran. Salah satunya Design. Penelitian ini dilaksanakan di
adalah dengan menerapkan model FKIP Universitas Sriwijaya pada

13
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN KIMIA: KAJIAN HASIL PENELITIAN PENDIDIKAN KIMIA
VOLUME 6, NOMOR 1, 2019 ISSN 2355-7184

mahasiswa program studi pendidikan observasi penelitian digunakan untuk


kimia pada semester genap tahun ajaran melihat keterlaksanaan pembelajaran
2017/2018. modul larutan elektrolit dan sifat koligatif
Tabel 1. Desain Penelitian larutan berbasis STEM-Problem Based
Kelompok Pra Perlakuan Pos Learning. Untuk mengitung rata-rata
tes tes keterlaksanaan pembelajaran digunakan
Eksperimen O1 X O2 rumus sebagai berikut:
Kontrol O3 - O4
Sugiyono (2017:79) % Rata-rata keterlaksanaan =
Pengumpulan Data
Tes e e t imS i D D
100%
Tes dalam penelitian ini dilakukan i D Di mS
sebanyak dua kali yaitu prates dan postes.
Prates dilakukan di awal pembelajaran
Tabel 2. Kriteria Keterlaksanaan
bertujuan untuk mengetahui pengetahuan
Pembelajaran
awal pada materi larutan elektrolit dan
% Rata-rata Predikat
sifat koligatif larutan yang telah dimiliki
mahasiswa, sedangkan postes dilakukan 87,6 --- 100 Sangat baik
untuk mengetahui hasil belajar mahasiswa. 62,6 --- 87,5 Baik
Kedua tes tersebut dilakukan pada kelas
37,6 --- 62,5 Cukup
eksperimen dan kelas kontrol.
25,0 --- 37,5 Kurang
Observasi 0,0 --- 24,9 Sangat kurang
Observasi merupakan metode yang
(Mulyadi, 2007)
digunakan untuk melihat dan mengamati
secara langsung keadaan di lapangan agar Analisis Observasi Aktivitas Keaktifan
peneliti memiliki gambaran yang lebih Mahasiswa
luas terhadap permasalahan yang sedang Analisa data observasi mahasiswa
diteliti (Widoyoko, 2017: 46). digunakan untuk mengamati aktivitas
mahasiswa. Penilaian ini dimaksudkan
Analisa Data untuk mengukur partisipasi mahasiswa
Analisis Data Nilai Hasil Belajar melalui aktivitas-aktivitas yang muncul
Nilai tes yang diperoleh dari selama proses pembelajaran. Untuk
penjumlahan skor jawaban setiap menghitung rata-rata aktivitas mahasiswa
mahasiswa. Adapun untuk menentukan digunakan rumus sebagai berikut.
nilai tes akhir (pos tes) sebagai berikut. % Rata-rata aktivitas siswa =
imS DocSmect
N= 100 e e t imS i D D t D ‫ݏ‬
imS i D e 100%
i D Di mS
(Sudijono,2009)
Dari harga % keaktifan aktivitas
Analisa Data Observasi mahasiswa yang didapat, maka dapat
Analisis Observasi Keterlaksanaan diketahui kategori keatifan mahasiswa
Pembelajaran yang dilakukan. Analisa data berdasarkan tabel dibawah ini.

14
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN KIMIA: KAJIAN HASIL PENELITIAN PENDIDIKAN KIMIA
VOLUME 6, NOMOR 1, 2019 ISSN 2355-7184

Tabel 3. Rentang Predikat Keaktifan


Mahasiswa ZSkewness =
Skewness
6/N
Kurtosis
% Keaktifan Predikat ZKurtosis = 24/N
Mahasiswa Keterangan :
81 --- 100 Sangat baik N = Banyaknya sampel
Nilai z dibandingkan dengan nilai kritisnya.
61 --- 80 Baik
Nilai kritis untuk taraf kesalahan (α) 5%
41 --- 60 Cukup yaitu ± 1,96 (Ghazali, 2011).
21 --- 40 Kurang
Uji homogenitas data
≤ 20 Sangat kurang Uji homogenitas digunakan untuk
mengetahui homogen atau tidaknya kedua
(Aqib, 2011) kelompok sampel yang diteliti. Pada
penelitian ini uji homogenitas
Uji Hipotesis
menggunakan uji test of homogenity of
Metode analisa data merupakan
variance (uji homogenitas varians) dengan
suatu cara yang ditempuh guna
bantuan software SPSS 23.0. Kriteria
memperoleh atau menganalisa data-data
penentuan homogen atau tidaknya data
yang telah diperoleh. Analisa tersebut
yaitu:
bertujuan untuk menguji kebenaran
Jika nilai sig. < 0,05 maka data tidak
hipotesis yang telah dirumuskan. Teknik
homogen
analisa data statistik yang digunakan
Jika nilai sig. > 0,05 maka data homogen
dalam penelitian ini adalah uji hipotesis
(uji-t). Langkah-langkahnya adalah uji Uji hipotesis
homogenitas dan uji normalitas. Pada penelitian ini digunakan
Independent Sample T-Test dengan
Uji normalitas data bantuan software SPSS 23.0. Perhitungan
Uji normalitas dengan Skewness dilakukan dengan menggunakan aplikasi
dan Kurtosis sering disebut juga dengan SPSS 23.0 sehingga didapat nilai
kemencengan data. Uji skewness-kurtosis thitung.Selanjutnya thitung dibandingkan
digunakan karena masih dapat mengambil dengan ttabel. Kriteria penentuan pada uji
keputusan suatu uji normalitas jika ini adalah sebagai berikut:
digunakan pada data dengan nilai rerata
lebih kecil dari nilai standar deviasi Jika nilai Asymp sig (2-tailed) < α (0,05)
(Kuntoro, 2018). Skewness berhubungan maka Ho ditolak dan Ha diterima
dengan kemencengan data dan kurtosis Jika nilai Asymp sig (2-tailed) > α (0,05)
berhubungan dengan puncak suatu maka Ho diterima dan Ha ditolak
distribusi. Apabila variabel/data
terdistribusi secara normal maka nilai HASIL DAN PEMBAHASAN
skewness dan kurtosis sama dengan nol Berdasarkan hasil dan analisis data
(Ghazali, 2011). Uji Skewness dan penelitian yang telah dilaksanakan di FKIP
Kurtosis dapat dilakukan dengan Universitas Sriwijaya, mahasiswa program
menggunakan rumus: studi pendidikan kimia kelas Indralaya

15
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN KIMIA: KAJIAN HASIL PENELITIAN PENDIDIKAN KIMIA
VOLUME 6, NOMOR 1, 2019 ISSN 2355-7184

sebagai kelas eksperimen dan mahasiswa Tabel 6. Uji Hipotesis Postes


pendidikan kimia kelas Palembang sebagai Mahasiswa
kelas kontrol. Berdasarkan hasil uji Sig.(2-
df thitung ttabel
normalitas dan homogenitas data dapat tailed)
dilihat pada Tabel 4 dan Tabel 5 dibawah Data
ini: Postes 62 7.389 1.671 0.000
t
Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Untuk Data
Untuk melihat apakah hipotesis
Postes Mahasiswa
yang telah dibuat diterima atau tidak
Skewn kurtosi Z Z
Kelas Mean dengan membandingkan nilai t hitung
ess s skewness kurtosis
Eksperim dengan t tabel. Jika t hitung > t tabel maka H0
87.00 -0.158 -0.968 -0.515 -1.579 ditolak dan sebaliknya jika t hitung < t tabel
en
Kontrol 66.93 -0.272 -0.599 -0.886 -0.977 maka H0 diterima. Nilai thitung dilihat dari
Berdasarkan nilai ZSkewness dan ZKurtosis hasil SPSS yaitu sebesar 7.389, sedangkan
dapat disimpulkan bahwa data postest ttabel dapat dilihat pada tabel distribusi nilai
mahasiswa berdistribusi normal karena ttabel dengan α=0.05 dan df =(n1+n2)-2
nilai ZSkewness dan ZKurtosis mendekati nol sehingga didapatkan t(0.05,62)= 1.671.
dan berada pada nilai kritisnya ±1.96 Berdasarkan data tersebut dapat
(Ghazali, 2011). disimpulkan bahwa H0 di tolak dan Ha
diterima karena nilai t hitung = 7.389 > t tabel
Tabel 5. Hasil Uji Homogenitas Postes = 1.671, sehingga ada pengaruh
Mahasiswa pembelajaran menggunakan modul larutan
Data hasil N nilai keterangan elektrolit dan sifat koligatif larutan
postes sig. *) berbasis STEM-Problem Based Learning
Kelas 0.076 Homogen terhadap hasil belajar mahasiswa program
eksperimen 64 sig.> 0.05 studi pendidikan kimia.
dan kelas
control SIMPULAN
Ket: *) Test Of Homogenity Of Variance Berdasarkan hasil penelitian yang
(homogen: sig. > 0.05) telah dilaksanakan, dapat disimpulkan
bahwa ada perbedaan hasil belajar
Dari Tabel 5 di atas dapat dilihat mahasiswa pendidikan kimia kelas
nilai sig lebih besar dari 0.05 yaitu sebesar Indralaya dengan menggunakan
0.076 (sig. 0.076 > 0.05). Hal ini pembelajaran modul larutan elektrolit dan
membuktikan bahwa data postes sifat koligatif larutan berbasis STEM-
mahasiswa di atas homogen. Problem Based Learning. Berdasarkan
Data postes yang didapat telah hasil uji hipotesis diperoleh nilai thitung
dinyatakan homogen dan berdistribusi sebesar 7,389 dan nilai ttabel sebesar 1,671
normal sehingga dapat dilanjutkan dengan sehingga dapat disimpulkan thitung > ttabel
uji-t untuk menguji hipotesis yang telah yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima.
dibuat. Hasil analisis uji-t dapat dilihat
pada Tabel 6 berikut.

16
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN KIMIA: KAJIAN HASIL PENELITIAN PENDIDIKAN KIMIA
VOLUME 6, NOMOR 1, 2019 ISSN 2355-7184

DAFTAR PUSTAKA Nomor 59 Tahun 2014 tentang


Kurikulum 2013.
Aqib, Z. (2011). Penelitian tindakan kelas
untuk guru SD, SLB, dan TK.
Bandung: Yrama Widya. Pratama, G. W., Ashadi. A., & Nurma, Y.
I. (2017). Efektivitas penggunaan
Efawani, E. (2014). Penerapan modul modul pembelajaran berbasis
berbasis science, technology, problem based learning
engineering, and mathematics (PBL)untuk meningkatkan
(STEM) pada materi pencemaran kemampuan berpikir kritis siswa
dan kerusakan lingkungan untuk pada materi koloid sma kelas xi.
meningkatkan belajar mandiri Prosiding Seminar Nasional
siswa kelas vii mtsn Tungkop. Pendidikan Sains. Surakarta:
Skripsi. Banda Aceh: Universitas Universitas Sebelas Maret.
Syiah Kuala.
Sudijono, A. (2009). Pengantar statistik
Firdaus, I., A, D, C., & Sofia, E. R. (2015). pendidikan. Jakarta: Rajawali pers.
Pengaruh penggunaan modul
pembelajaran biologi berbasis Sugiyono. (2017). Statistika untuk
inkuiri terhadap hasil belajar dan penelitian. Bandung : Alfabeta.
retensi siswa kelas x sma kota
Pasuruan. Thesis. Malang: Tanjung, Meta. (2015). Pengembangan
Universitas Negeri Malang. modul dengan pendekatan
STEMProblem Based Learning
Ghazali. (2011). Aplikasi analisis pada materi hidrolisis garam kelas
multivariate dengan program spss. xi sman 2 Tanjung Raja. Skripsi.
Semarang: Badan Penerbit Indralaya: Universitas Sriwijaya.
Universitas Diponegoro.
Widoyoko, E. P. (2017). Teknik
Kuntoro. (2008). Metode sampling dan penyusunan instrumen penelitian.
penentuan besar sampel. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Surabaya: Pustaka Melati IKAPI.
Winkel, W. S. (2009). Psikologi
Mulyadi. (2007). Sistem perencanaan dan pengajaran. Yogyakarta: Media
pengendalian manajemen. Jakarta: Abadi.
Salemba Empat.

Negara, G. T. (2017). Pengembangan


modul mata kuliah kimia dasar ii
materi kelarutan dan hasil kali
kelarutan berbasis pendekatan
science technology engineering
and mathematics-problem based
learning (STEM-PBL). Skripsi.
Indralaya: Universitas Sriwijaya.

Peraturan Menteri Pendidikan dan


Kebudayaan (Permendikbud) RI

17

You might also like