Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Quasi experiment research with randomized control posttest group only design was carried out
to determine the effectiveness of using a discovery learning based module on students learning
outcome. Grade XI MIA-1 to MIA-4 students academic year 2015/2016 in SMAN 7 Padang became
population of this study. Through cluster sampling technique, grade XI MIA-1 and grade XI MIA-4
were chosen as experiment and control classes respectively. The experiment class was taught using
discovery learning based module in buffer solution topic while the control class was taught the same
topic conventionally without the module. Research instrument used was cognitive learning outcome
test with multiple choice form. Data showed that the mean test score of experiement class (78.84) was
higher than that of control class (71.09). Normality and homogenity test proved that both classes were
homogeneous and normally distributed. T-test, as data analysis taken, showed that t-count (3,51) is
bigger than t-table (1.67). Thus, it could be concluded that students’ cognitive learning outcome in
experiment class is significantly higher than that in control class. The use of discovery learning-based
module in buffer solution topic was effective in increasing learning outcome of grade XI MIA students
in SMAN 7 Padang.
Modul merupakan bahan ajar cetak yang 2015/2016, yaitu bulan Maret sampai April 2016
memiliki komponen terlengkap dibandingkan di SMAN 7 Padang. Populasi terdiri dari 4
bahan ajar lainnya, seperti LKS, dan handout. kelas, yaitu siswa kelas XI MIA-1 sampai XI
Modul memuat semua komponen penting dari MIA-4 di SMAN 7 Padang pada tahun ajaran
bahan ajar, yaitu: judul, petunjuk belajar, KD, 2015/2016. Langkah-langkah pengambilan
informasi pendukung, latihan, tugas/langkah sampel dilakukan dengan teknik cluster
kerja dan penilaian (Depdiknas, 2008: 18).
sampling (Gay, 2000). Setelah dilakukan uji
Selain itu modul juga dilengkapi dengan kunci
normalitas dan homogenitas terhadap pupulasi,
jawaban lembar kegiatan, kunci lembar kerja
dan kunci lembar evaluasi, sehingga dengan diperoleh kelas XI MIA-1 dan XI MIA-4 SMAN
modul siswa dapat mengukur kemampuannya 7 Padang yang terdistribusi normal dan
sendiri dan dapat belajar sesuai kecepatan homogen. Pemilihan kelas eksperimen dan kelas
belajarnya masing-masing. Berdasarkan karak kontrol dilakukan secara random dan terpilih
teristik bahan ajar ini, maka modul merupakan kelas XI MIA-1 sebagai kelas eksperimen dan
bahan ajar yang paling sesuai dengan XI MIA-4 di SMAN 7 Padang sebagai kelas
karakteristik model discovery learning, yaitu kontrol.
sama-sama digunakan untuk menuntun siswa
belajar mandiri. Discovery learning Tabel 1. Desain Penelitian (Sugiyono, 2008)
Penggunaan modul dalam pembelajaran
kimia dapat meningkatkan hasil belajar siswa, Sampel Perlakuan Tes Akhir
seperti pada materi analisis elektrokimia Kelas Eksperimen X1 O1
(Novianti, dkk, 2014), senyawa hidrokarbon dan
Kelas Kontrol Y1 O2
turunannya (Febriana, dkk, 2014), konsep mol
(Sunaringtyas, dkk. 2015) dan kesetimbangan
X1 = pembelajaran menggunakan modul larutan
kimia (Yerimadesi, dkk. 2016). Hasil penelitian
juga menunjukkan bahwa penggunaan modul penyangga berbasis discovery learning; Y1 =
juga dapat merangsang motivasi intrinsik siswa pembelajaran secara konvensional (tanpa mod-
untuk belajar kimia, motivasi intrinsik siswa ul); O1 = tes akhir untuk kelas eksperimen; dan
yang belajar kimia menggunakan modul lebih O2 = tes akhir untuk kelas kontrol.
tinggi secara signifikan dibandingkan dengan Kedua kelas sampel dibelajarkan meng-
pembelajaran konvensional (tanpa modul) gunakan model discovery learning. Pada akhir
(Vaino, dkk. 2012). pembelajaran kedua kelas sampel diberikan tes.
Peintegrasian sintak model discovery Tes yang diberikan berupa tes objektif sebanyak
learning ke dalam modul diharapkan dapat 25 butir soal dengan 5 pilihan jawaban. Soal tes
membantu guru dan siswa dalam menerapkan akhir yang digunakan adalah soal yang sudah
model discovery learning dalam pembelajaran diujicobakan dan dianalisis, sehingga sudah
kimia di sekolah. Yerimadesi, dkk (2015), telah
memenuhi kriteria suatu soal yang baik, yaitu
mengembangkan modul larutan penyangga
valid, reliabel, memiliki daya pembeda dan
berbasis discovery learning untuk kelas XI
SMA/MA. Dari hasil penelitian diperoleh modul indeks kesukaran soal (Arikunto, 2009).
yang valid dan praktis untuk pembelajaran kimia
SMA. Namun efektifitas modul belum Analisis Data
dilaporkan. Analisis data keterlaksanaan pembelaja-
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan ran dan persepsi siswa dilakukan dengan analisis
efektifitas penggunaan modul larutan penyangga deskriptif. Data hasil belajar kognitif siswa di-
berbasis discovery learning terhadap hasil analisis dengan statistik kuantitatif secara
belajar siswa kelas XI MIA di SMAN 7 Padang berurutan, mulai dari data perbedaan nilai kelas
METODE PENELITIAN eksperimen dan kelas kontrol, uji normalitas, uji
Penelitian ini termasuk jenis penelitian homogenitas dan uji hipotesis. Uji normalitas
ekperimen semu (quasi experiment) dengan bertujuan untuk mengetahui apakah sampel
rancangan model penelitian randomized control terdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji
posstest group only design (Tabel 1). Penelitian normalitas digunakan uji Liliefors (Sudjana,
ini dilakukan pada semester 2 tahun ajaran 2005). Uji homogenitas bertujuan untuk
mengetahui apakah data pada kedua kelas Hasil uji normalitas, homogenitas
sampel sudah mempunyai varians yang terhadap tes akhir kelas sampel secara berturut-
homogen atau tidak. Untuk menentukan turut dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2.
homogenitas dilakukan uji F (Sudjana, 2005). Berdasarkan analisis data pada Tabel 1 dan
Uji hipotesis dilakukan dengan uji t 2, terlihat bahwa kedua kelas sampel
menggunakan persamaan (1), karena data terdistribusi normal dan mempunyai varians
terdistribusi normal dan kedua kelompok yang homogen. Oleh karena itu untuk menguji
homogen. hipotesis digunakan uji t dan data hasil uji
hipotesis ditampilkan pada Tabel 3.
x1 x Tabel 1 . Hasil Uji Normalitas terhadap Tes
t = (1)
1 1 Akhir Kelas Sampel
s
n1 n2 Distribusi
Kelas N Α L0 Lt Analisis
keterangan:
Eksperimen 31 0,05 0,132 0,159 L0<Lt Normal
x1 = Nilai rata-rata siswa kelas eksperimen
x2 = Nilai rata-rata siswa kelas kontrol Kontrol 31 0,05 0,098 0,159 L0<Lt
Normal
s = Simpangan baku
n1 = Jumlah siswa kelas eksperimen
n2 = Jumlah siswa kelas kontrol Tabel 2. Hasil Uji Homogenitas terhadap Hasil
Untuk menghitung s digunakan persamaan (2). Tes Akhir Kelas Sampel
(n1 1) s1 (n2 1) s2
2 2