You are on page 1of 7

MODEL GI-GI (GROUP INVESTIGATION-GUIDED INQUIRY) DALAM

PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN


USAHA DAN ENERGI DI SMA
1)
Prety Engestiana, 1)Indrawati, 1)Sutarto
1)
Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember
Email : prety.engestiana@gmail.com

Abstract

This research focused on the implementation of GI-GI model in learning of


physics on the subject of work and energy. The aim of this research are: to study the
influence of the PRGHO WR VWXGHQWV¶ physics achievement, to describe studentV¶
physics learning activities and VWXGHQWV¶ retention. A kind of this research is
experiment by post test only control group design. The population of this research is
students of class XI IPA in SMAN 1 Pakusari and the sample is two classes, XI IPA
4 as an experiment group and XI IPA 5 as a control group. Data collection
techniques are documentation, observation, interview and test. Data analysis
tecniques to study the influence of WKH PRGHO WR VWXGHQWV¶ physics achievement is
independent sample t-test on SPSS 22, to describe studentV¶ SK\VLFV OHDUQLQJ
activities and VWXGHQWV¶ retention use descriptive analysis with percentage. Findings
of research are: (1) students¶ physics learning activities during the model is 87,9%
in very active criteria. (2) sWXGHQWV¶ physics achievement after using the model
showed sig.value (2-tailed) is 0,02 or < 0,05 and it shows that there is a significance
GLIIHUHQFH RI VWXGHQW¶V physics achievement between the experimental group and
control group. (3) 6WXGHQWV¶ retention after using the model is 109,5% in high
category. The research can be concluded that: GI-GI model has a significance
influential to the students physics achievement on the subject of work and energy,
students¶ SK\VLFV DFWLYLWLHV included in very active criteria and students¶ retention
included in high category.

Key word: GI-GI model, Learning activities, Physics learning achievement, Retention

PENDAHULUAN perumusan masalah, penyusunan hipotesis,


perancangan dan pelaksanaan eksperimen
Fisika adalah salah satu mata untuk menguji hipotesis, penarikan
pelajaran yang dipelajari di Sekolah kesimpulan berupa pengetahuan yang
Menengah Atas (SMA). Fisika ditemukan. Proses penemuan pengetahuan
mempelajari kejadian alam dan produk sebaiknya diperhatikan dalam
pengetahuan (konsep, hukum, prinsip) pembelajaran fisika.
melalui proses ilmiah. Berdasarkan analisis Fikri dkk (2012) menyatakan ilmu
hasil observasi dan penyebaran angket fisika sebagian besar merupakan konsep
kepada beberapa siswa SMA diperoleh abstrak dan tidak mudah dipahami. Salah
informasi bahwa kesulitan siswa dalam satu materi yang mempelajari konsep
belajar fisika adalah menghafal teori dan abstrak adalah usaha dan energi.
rumus fisika. Fisika tidak hanya Berdasarkan wawancara dengan empat
mempelajari produk pengetahuan tetapi guru fisika SMA dan MA di kabupaten
juga proses penemuan pengetahuan Jember mengenai pembelajaran usaha dan
melalui tahapan-tahapan yang ilmiah. energi, keempatnya menggunakan metode
Tahapan-tahapan ilmiah yang dimaksud ceramah, demonstrasi dan penugasan. Tiga
adalah pengamatan fenomena alam, metode yang digunakan guru tersebut

1
2 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 6 No.1, Maret 2017, hal 1-7

belum memperhatikan proses penemuan belajar kelompok lebih unggul dalam


pengetahuan sehingga perlu diperbaiki meningkatkan hasil belajar daripada
menggunakan metode atau pendekatan belajar kompetitif dan individualistik.
yang dapat membantu siswa dalam proses Proses penemuan pengetahuan bersama
penemuan produk pengetahuan. kelompok memungkinkan adanya
Kendala yang dialami guru dalam perbedaan pendapat yang membuat produk
proses pembelajaran fisika antara lain pengetahuan yang ditemukan tidak sesuai
aktivitas belajar siswa rendah dan hasil dengan tujuan pembelajaran sehingga perlu
belajar siswa pada materi usaha dan energi fase bimbingan selama proses penemuan.
belum mencapai kriteria ketuntasan Model pembelajaran yang mengimplemen-
minimal (KKM). Aktivitas belajar siswa tasikan pendekatan SCL dan pendekatan
rendah yang dinyatakan oleh salah satu ilmiah disertai belajar kelompok dan
guru misalnya siswa diberi tugas, hanya proses bimbingan adalah model Group
beberapa yang aktif mengerjakan Investigation-Guided Inquiry.
sedangkan yang lain cenderung pasif. Model GI-GI adalah perpaduan
Selain aktivitas belajar yang rendah, hasil filosofi model Group Investigation dan
belajar siswa pada materi usaha dan energi Guided Inquiry (Indrawati, 2015). Model
belum mencapai KKM. Tambunan dan GI-GI terdiri atas model Group
Bukit (2015) menyatakan, hasil belajar Investigation yang menempatkan siswa
fisika rendah karena siswa kurang terlibat dalam kelompok kecil (heterogen), saling
aktif dalam proses pembelajarannya. bekerja sama dan membantu serta
Rendahnya aktivitas belajar dapat melakukan investigasi untuk menemukan
diatasi menggunakan pendekatan yang dan menyelesaikan masalah (Delismar
menuntut siswa aktif selama proses dkk, 2013). Model Group Investigation
pembelajaran yaitu pendekatan berpusat mengarahkan siswa untuk menganalisis
pada siswa atau students centered learning konsep pembelajaran dengan cara
(SCL). Menurut Kustijono (2011), penyelidikan secara mendalam melalui
pendekatan SCL memiliki potensi untuk kerja kelompok. Wahyudi dan Supardi
mendorong siswa belajar lebih aktif dan (2013) menyatakan model Guided Inquiry
mandiri. Proses penemuan pengetahuan adalah model yang membantu siswa
pada pembelajaran fisika harus melalui belajar memperoleh pengetahuan dengan
proses ilmiah sehingga selain cara menemukan sendiri. Perpaduan
menggunakan pendekatan SCL, juga harus filosofi kedua model tersebut memiliki
menggunakan pendekatan ilmiah atau empat fase yaitu Constructing of concept
scientific. Machin (2014) menyatakan (membangun konsep), Guiding
pendekatan ilmiah dirancang agar siswa (mengajukan/meminta bimbingan pada
aktif membangun konsep, hukum atau instruktur atau guru), Hypothesis
prinsip melalui tahapan-tahapan (merumuskan dan menguji hipotesis), dan
mengamati, merumuskan masalah, Comunicating and assessing
mengajukan atau merumuskan hipotesis, (mengkomunikasikan dan menilai hasil).
mengumpulkan data dengan berbagai Penelitian yang relevan yaitu: 1)
teknik, menganalisis data, menarik Indrawati (2015) menyatakan aktivitas
kesimpulan dan mengkomunikasikan belajar mahasiswa menggunakan model
pengetahuan yang ditemukan. GI-GI pada mata kuliah strategi belajar
Tahapan pada proses ilmiah tentu mengajar (SBM) dalam kategori baik
membutuhkan jumlah alat dan bahan yang (mahasiswa cukup aktif); dan 2) Herlina
banyak, hal itu dapat diatasi dengan (2016) menyatakan aktivitas belajar siswa
membagi siswa dalam kelompok selama pembelajaran suhu dan kalor
(cooperative learning). Ibrahim dkk menggunakan model GI-GI dalam kategori
(dalam Hobri, 2008: 51) menyatakan aktif. Hasil belajar menggunakan model
Engestiana, Model GI-GI (Group Investigation-Guided Inquiry)...3

GI-GI diteliti sebelumnya oleh Handayani ilmiah dan aktivitas belajar siswa masih
(2016) dengan kesimpulan bahwa model rendah. Populasi penelitian ini adalah
GI-GI berpengaruh signifikan terhadap seluruh siswa kelas XI IPA di SMA Negeri
hasil belajar siswa dalam pembelajaran 1 Pakusari. Sampel penelitian ditentukan
gelombang di SMA, dan Herlina (2016) setelah dilakukan uji homogenitas pada
dengan kesimpulan bahwa model GI-GI populasi dengan menggunakan teknik
berpengaruh signifikan terhadap hasil cluster random sampling dan teknik
belajar siswa dalam pembelajaran suhu dan undian.
kalor di SMA. Teknik pengumpulan data dalam
Jika aktivitas dan hasil belajar penelitian ini adalah wawancara, observasi
menggunakan model GI-GI baik, maka dokumentasi, dan tes. Teknik analisis data
perlu diukur daya ingat (retensi) siswa yang digunakan menguji ada tidaknya
tentang pengetahuan yang ditemukan siswa pengaruh model GI-GI terhadap hasil
selama proses pembelajaran. Model GI-GI belajar siswa dilakukan menggunakan
menuntut siswa aktif menemukan Independent sample t-test pada SPSS 22.
pengetahuan sendiri sehingga memberikan Aktivitas belajar dan retensi siswa
pengalaman langsung bagi siswa. Menurut didefinisikan menggunakan analisis
Munadi (2012: 19) berdasarkan analisis deskriptif. Aktivitas belajar siswa
Dale, pengalaman langsung mendapat diperoleh melalui observasi selama proses
tempat utama dan terbesar yang dapat pembelajaran dibantu oleh beberapa
diingat yaitu sebesar 90%. Tujuan observer. Retensi siswa diukur dengan cara
penelitian ini adalah mendeskripsikan memberikan tes tunda yang dilaksanakan
aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran seminggu setelah post-test.
fisika pada pokok bahasan usaha dan
energi selama menggunakan model GI-GI HASIL DAN PEMBAHASAN
di SMA, mengkaji pengaruh model GI-GI
terhadap hasil belajar siswa dalam Skor aktivitas belajar siswa selama
pembelajaran fisika pada pokok bahasan pembelajaran diperoleh melalui teknik
usaha dan energi di SMA dan observasi menggunakan lembar observasi
mendeskripsikan retensi siswa dalam yang dibantu oleh observer. Aktivitas
pembelajaran fisika pada pokok bahasan belajar yang dinilai terdiri dari 5 aspek
usaha dan energi di SMA. yaitu: 1) membaca (visual activities), 2)
berdikusi dan bertanya (oral activities), 3)
METODE mendengarkan penjelasan (listening
activities), 4) mengisi draft rencana temuan
Penelitian ini adalah penelitian (writing activities), dan 5) melakukan
eksperimen. Desain yang digunakan adalah percobaan (motor activities). Persentase
post-test only control design. Tempat rata-rata aktivitas belajar siswa secara
penelitian ditentukan menggunakan teknik keseluruhan adalah 87,9% atau termasuk
purposive sampling area dengan dalam kriteria sangat aktif. Data persentase
pertimbangan sekolah menggunakan aktivitas siswa selama menggunakan
metode yang belum memperhatikan proses model GI-GI dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Persentase Aktivitas Belajar Siswa


Aspek Aktivitas Belajar Siswa Rata-rata (%) Kriteria
Membaca 91,8 Sangat aktif
Berdiskusi 85,3 Sangat aktif
Bertanya 79,3 Aktif
Mendengarkan penjelasan 87,8 Sangat aktif
Mengisi draft rencana temuan 94,0 Sangat aktif
Melakukan percobaan 89,1 Sangat aktif
4 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 6 No.1, Maret 2017, hal 1-7

Aspek Aktivitas Belajar Siswa Rata-rata (%) Kriteria


Rata-rata 87,9 Sangat aktif
Tabel 1 menunjukkan bahwa rata- mengetahui data terdistribusi normal atau
rata persentase yang tertinggi adalah aspek tidak. Hasil uji normalitas diperoleh nilai
mengisi draft rencana temuan (writing sig. (2-tailed)>0,05, menunjukkan bahwa
activities) yaitu 94%. Hal ini disebabkan data terdistribusi normal. Langkah
selama proses pembelajaran siswa aktif selanjutnya adalah menguji data
mengerjakan tugas awal yang diberikan menggunakan Independent Sample T-Test
guru, mencatat data hasil percobaan untuk untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan
analisis data dan membuat kesimpulan hasil belajar siswa kelas eksperimen dan
dalam draft rencana temuan yang kelas kontrol. Hasil uji Independent
disediakan oleh guru. Sedangkan rata-rata Sample T-Test diperoleh nilai Sig. sebesar
persentase aktivitas belajar terendah adalah 0,708 atau > 0,05 artinya tidak ada
aspek berdiskusi dan bertanya. Rata-rata perbedaan varians pada data nilai kelas
persentase pada aspek berdiskusi adalah eksperimen dan kelas kontrol (data
85,3%. Rata-rata persentase pada aspek homogen). Hasil analisis uji Independent
bertanya sebesar 79,3%. Kedua aspek Sample T-Test diperoleh signifikansi (2-
tersebut termasuk dalam oral activities. tailed) sebesar 0,02 atau Sig. (2-tailed) <
Oral activities siswa rendah disebabkan 0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa model
siswa tidak terbiasa untuk bertanya dan GI-GI (Group Investigation-Guided
lebih memilih mendengarkan penjelasan Inquiry) berpengaruh signifikan terhadap
dari guru ketika anggota kelompok yang hasil belajar dalam pembelajaran fisika
lebih aktif bertanya. Selain itu, rendahnya pada pokok bahasan usaha dan energi di
oral activities juga dapat disebabkan oleh SMA. Hal ini disebabkan siswa yang
kecemasan berkomunikasi seperti malu menggunakan model GI-GI belajar melalui
bertanya dan memiliki sikap pendiam. Hal proses penemuan sehingga siswa mendapat
ini sesuai dengan pernyataan Devito (1990: pengalaman langsung. Bruner menyatakan
75-76), bahwa dalam berkomunikasi ada belajar penemuan dapat memberikan hasil
kecemasan yang disebabkan rasa malu, yang paling baik karena pengetahuan yang
tidak mau berkomunikasi, takut berbicara diperoleh akan bertahan lama atau lama
atau sikap pendiam. Hal ini sesuai dengan diingat atau lebih mudah diingat dibanding
hasil penelitian Handayani (2016) bahwa pengetahuan yang dipelajari dengan cara
keterampilan siswa yang paling rendah lain (Dahar, 2011: 79). Maharani (2016)
adalah keterampilan yang berkaitan dengan menyatakan kegiatan pembelajaran
komunikasi (mengkomunikasikan). menggunakan model GI-GI memberikan
Rendahnya aktivitas yang berkaitan pengalaman pada siswa. Siswa
dengan oral activities dapat diatasi dengan membuktikan hipotesis yang telah
memberi motivasi kepada siswa agar dirumuskan sebelumnya sehingga siswa
bertanya kepada guru atau sesama siswa. mampu mengingat konsep yang dipelajari
Data hasil belajar siswa pada kelas dengan baik.
eksperimen dan kelas kontrol diperoleh Retensi siswa diperoleh dari
dari hasil post-test yang dilakukan setelah perbandingan nilai tes tunda dengan post-
proses pembelajaran. Rata-rata nilai post- test. Rata-rata nilai post-test adalah 73,9
test siswa dalam pembelajaran usaha dan sedangkan rata-rata nilai tes tunda setelah
energi setelah pembelajaran menggunakan proses pembelajaran menggunakan model
model GI-GI pada kelas eksperimen adalah GI-GI (Group Investigation-Guided
73,9, sedangkan rata-rata nilai post-test Inquiry) dalam pembelajaran fisika pada
pada kelas kontrol adalah 65,3. Data nilai pokok bahasan usaha dan energi di SMA
post-test tersebut harus diuji normalitas adalah 89,9. Rata-rata persentase retensi
menggunakan Kolmogorov-Smirnov untuk siswa adalah 109,5%. Dengan demikian,
Engestiana, Model GI-GI (Group Investigation-Guided Inquiry)...5

retensi siswa setelah pembelajaran Saran yang dapat diberikan adalah


menggunakan model GI-GI (Group sebagai berikut: 1) Bagi guru: (a) model
Investigation-Guided Inquiry) dalam GI-GI dapat digunakan sebagai alternatif
pembelajaran fisika pada pokok bahasan untuk meningkatkan aktivitas belajar, hasil
usaha dan energi di SMA termasuk dalam belajar dan retensi siswa. Selang waktu
kategori tinggi. Retensi siswa yang antara pelaksanaan post-test dan tes tunda
melebihi 100% diakibatkan hal-hal seperti sebaiknya tidak terlalu lama agar daya
berikut: (1) soal tes tunda sama dengan ingat/retensi siswa benar-benar merupakan
soal post-test; (2) pelaksanaan tes tunda dampak dari penerapan model GI-GI; (b)
seminggu setelah post-test; (3) siswa penerapan model GI-GI diperlukan
memiliki motivasi untuk mempelajari pengaturan waktu yang tepat agar proses
kembali materi usaha dan energi dengan pembelajaran dapat berjalan maksimal; (c)
cara bertanya kepada guru setelah proses guru harus memotivasi siswa agar siswa
pembelajaran. Hal ini sesuai dengan dapat aktif berdiskusi dan bertanya selama
pernyataan Lubis dan Simatupang (2014) proses pembelajaran; dan 2) Bagi peneliti
bahwa retensi yang baik dapat dipengaruhi lanjut, hasil penelitian ini diharapkan dapat
hal-hal seperti berikut: (1) pembelajaran dijadikan landasan untuk penelitian
memberikan pengalaman baru dan selanjutnya pada materi ataupun mata
membuat siswa tertarik untuk mencoba; pelajaran yang berbeda.
(2) adanya pengulangan dan (3)
pembelajaran bermakna dan membuat DAFTAR PUSTAKA
konsep abstrak menjadi lebih konkret.
Tapilouw dan Setiawan (2008) Dahar, R. W. 2011. Teori-Teori Belajar
menyatakan retensi siswa dapat melebihi dan Pembelajaran. Jakarta:
100% karena terjadi fase evokasi dimana Erlangga.
siswa memiliki motivasi untuk
mempelajari dan memahami kembali Delismar, D., R. Asyhar, dan B. Hariyadi.
materi yang dipelajari sebelumnya setelah 2013. Peningkatan kreativitas dan
proses pembelajaran. keterampilan proses sains siswa
melalui penerapan model group
SIMPULAN DAN SARAN investigation. Edusains. 2(1): 25-32.
http://online-journal.unja.ac.id/index
Berdasarkan hasil analisis data, .php/edusains/article/viewFile/1352/
maka dapat diambil kesimpulan sebagai 887
berikut: 1) Aktivitas belajar siswa dalam
pembelajaran fisika pada pokok bahasan Devito, J. A. 1990. Messages: Building
usaha dan energi selama menggunakan Interpersonal Communication Skills.
model GI-GI (Group Investigation-Guided USA: Inc Publishers.
Inquiry) di SMA termasuk dalam kriteria
sangat aktif; 2) Model GI-GI (Group Fikri, K., Wiyanto., dan Susilo. 2012.
Investigation-Guided Inquiry) berpengaruh Penerapan pembelajaran fisika
signifikan terhadap hasil belajar siswa dengan analogi untuk meningkatkan
dalam pembelajaran fisika pada pokok hasil belajar siswa SMA. UNNES
bahasan usaha dan energi di SMA; dan 3) Physics Education Journal. 1(2): 1-
Retensi siswa dalam pembelajaran fisika 4.
pada pokok bahasan usaha dan energi http://journal.unnes.ac.id/sju/index.p
setelah menggunakan model GI-GI (Group hp/upej/article/download/1372/1340
Investigation-Guided Inquiry) di SMA
termasuk dalam kategori tinggi. +DQGD\DQL ' ' ³0RGHO GI-GI
(group Investigatin-guided Inquiry)
6 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 6 No.1, Maret 2017, hal 1-7

dalam pembelajaran gelombang di /nju/index.php/jpii/article/viewFile/2


sma/ma (Studi pada hasil belajar dan 898/2927
NHWHUDPSLODQ SURVHV VDLQV VLVZD ´
UNEJ Jurnal Pendidikan 2016. 1(1): Maharani, F. G. 2016. Model GI-GI (group
1-5. http://repository.unej.ac.id/bitstr investigation-guided inquiry) dalam
eam/handle/123456789/77263/DIDI pembelajaran fisika (materi teori
N%20DYAH%20HANDAYANI.od kinetik gas) di SMA. UNEJ Jurnal
t?sequence=1 Pendidikan 2016. 1(1): 1-5.
Herlina, A. 2016. Pengaruh Model GI-GI http://seminar.unej.ac.id/index.php/J
(Group Investigatin-Guided Inquiry) PF/article/download/3587/2783
terhadap kemampuan multi-
representasi dan aktivitas belajar Munadi, Y. 2012. Media Pembelajaran
siswa dalam pembelajaran fisika (Sebuah Pendekatan Baru). Jakarta:
(pada materi suhu dan kalor) di Gaung Persada.
SMA Jember. Skripsi. Jember:
Universitas Jember. Lubis, N. F. dan Z. Simatupang. 2014.
http://repository.unej.ac.id/b Peningkatan daya retensi siswa
itstream/handle/123456789/75885/A terhadap konsep-konsep biologi
nita%20Herlina%20%20120210102 melalui pemanfaatan media adobe
056%20-1.pdf?sequence=1 flash pada model pembelajaran
langsung. Prosiding Seminar
Hobri. 2008. Model-model Pembelajaran Nasional Biologi dan
Inovatif. Jember: Center of Studies. Pembelajarannya. 654-664.
http://digilib.unimed.ac.id/4831/1/Fu
Indrawati. 2015. Model GI-GI: lltext.pdf
Pengembangan model pembelajaran
berbasis SCL dan scientific Tambunan, E. dan N. Bukit. 2015. Analisis
approach untuk pembelajaran Pengaruh model pembelajaran
perkuliahan strategi belajar kooperatif tipe group investigation
mengajar fisika. Prosiding Seminar dan pemahaman konsep Awal
Nasional Pendidikan dan Sains terhadap hasil belajar siswa di SMA
Program Pascasarjana UNESA Negeri 1 Teluk Mengkudu. Jurnal
2015.http://pascapipa.fkip.unej.ac.id Pendidikan Fisika. 4(1).
/contoh-artikel-penel-pengembangan http://jurnal.unimed.ac.id/2012/inde
x.php/jpf/article/download/Elida%2
Kustijono, R. 2011. Implementasi Student 0Tambunan%20dan%20Betty%20T
Centered Learning dalam praktikum urnip/2265
fisika dasar. Jurnal Penelitian Fisika
dan Aplikasinya (JPFA). 1(2). Tapilouw, F., dan W. Setiawan. 2008.
http://ejournal.unesa.ac.id/article/18 Meningkatkan pemahaman dan
4/31/article.pdf retensi siswa melalui pembelajaran
berbasis teknologi multimedia
Machin, A. 2014. Implementasi interaktif. Jurnal Pendidikan
pendekatan saintifik, penanaman Teknoogi Informasi dan
karakter dan konservasi pada Komunikasi. 1(2): 19-26.
pembelajaran materi pertumbuhan. http://file.upi.edu/Direkt
Jurnal Pendidikan IPA Indonesia ori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOM
(JPII). 3(1):28-35. PUTER/196601011991031-WAWA
http://journal.unnes.ac.id N_SETIAWAN/10._Peningkatan_P
emahaman_dan_Retensi.pdf
Engestiana, Model GI-GI (Group Investigation-Guided Inquiry)...7

Wahyudi, L. E., dan Z. I. Supardi. 2013.


Penerapan model pembelajaran
inkuiri terbimbing pada pokok
bahasan kalor untuk melatihkan
keterampilan proses sains terhadap
hasil belajar di SMAN 1 Sumenep.
Populasi 2012. 2(2): 62-65.
http://ejournal.unesa.ac.id/article/51
51/32/article.pdf

You might also like