You are on page 1of 7

pISSN 2685-0761

eISSN 2685-0850

JURNAL INOVASI PEMBELAJARAN KIMIA


(Journal Of Innovation in Chemistry Education)
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/jipk
email: Jinovpkim@unimed.ac.id

Korelasi Keterampilan Proses Sains dan Keterampilan Metakognitif


Terhadap Hasil Belajar Kimia Pada Materi Titrasi Asam Basa
di SMA
Widia Arta Siregara,*, Pasar Maulim Silitongaa
a
Program Studi Pendidikan Kimia, Universitas Negeri Medan, Medan

*Alamat Korespondensi: silitonga@gmail.com

Abstract:
This study aims to determine whether there is a linear and significant relationship between
science process skills and student chemistry learning outcomes; metacognitive skills with
student chemistry learning outcomes; science process skills and metacognitive skills with
student chemistry learning outcomes. The population in this study were all students of class XI
Mathematics and Senior High School Angkasa 1 Lanud Medan consisting of 2 classes. The
research sample is one class taken by purposive technique. Based on the results of data
analysis, it is concluded that there is a linear and significant relationship between science
process skills and chemistry learning outcomes with a correlation value of 0.621 (high
correlation) and the contribution of science process skills by 38.56%. In addition there is also
a linear and significant relationship between metacognitive skills on student chemistry
learning outcomes with a correlation value of 0.5 (enough correlation) and the contribution of
metacognitive skills by 25%. And there is also a linear and significant relationship between
science process skills and metacognitive skills on student chemistry learning outcomes with a
correlation value of 0.809 (high correlation) and a contribution of 65.44%.

. Keywords:
Science Process Skills, Metacognitive Skills, Learning Outcomes, Acid Base Titration

PENDAHULUAN Materi Titrasi Asam basa adalah salah


Pada saat ini sebagai panduan satu materi yang sulit dipahami oleh siswa
pembelajaran adalah penerapan kurikulum jika hanya diberikan secara teori saja,
2013. Penerapan kurikulum 2013 ini sehingga harus diimbangi dengan kegiatan
bertujuan untuk meminimalisir peran guru praktikum. Materi titrasi menuntut siswa
atau sekolah dan menambah peran siswa untuk menggunakan alat titrasi dengan benar,
sebagai pihak yang aktif dalam kegiatan mengamati volume titrasi, melakukan
pembelajaran. Untuk itu, mereka dilibatkan percobaan sesuai dengan prosedur,
dalam proses pembelajaran melalui memprediksi seberapa kadar suatu sampel
pengamatan, menanya, mencoba, menalar, dengan cara titrasi dan membuat kesimpulan
dan mengkomunikasikan. Dalam kurikulum dengan menggrafikkan kurva titrasi (Ariadi,
2013, kompetensi lulusan program 2015).
pendidikan harus mencakup tiga kompetensi Pada pembelajaran kimia tidak hanya
yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan menuntut penguasaan pengetahuan yang
(Anggraini, 2016). berupa fakta, konsep dan prinsip melainkan
proses penemuannya. Proses tersebut didapat

74
Widia Arta Siregar, Pasar Maulim Silitonga /
Jurnal Inovasi Pembelajaran Kimia (Journal Of Innovation In Chemistry Education) Volume. 1, No.2, Oktober 2019
Korelasi Keterampilan Proses Sains dan Keterampilan Metakognitif Terhadap Hasil Belajar Kimia Pada Materi Titrasi Asam Basa di SMA

dari pengalaman melalui kegiatan percobaan memantau, dan menilai proses yang akan,
atau praktikum. Praktikum sudah menjadi sedang, dan telah dilakukan didalam
bagian yang penting di dalam ilmu sains dan pembelajaran. Hasil penelitian Suyanti
kegiatan praktikum dapat member (2016), menunjukkan bahwa hubungan
kesempatan bagi peserta didik untuk mencari antara Keterampilan metakognif terhadap
tahu sendiri apa yang dibutuhkannya dan penguasaan konsep kimia siswa memiliki
dapat mengeksplorasi kreatifitasnya. Untuk nilai r = 0,699, yang menunjukkan bahwa
memperoleh proses penemuan dalam terdapat hubungan positif, kuat, dan
pembelajaran kimia dibutuhkan suatu signifikan antar variabel tersebut.
keterampilan tertentu yang disebut Berdasarkan hasil wawancara yang
keterampilan proses sains (Dewi, 2008). telah dilakukan peneliti dengan guru SMAS
Pembelajaran kimia diarahkan pada Angkasa 1 Lanud Medan mengatakan
pendekatan saintifik dimana keterampilan meskipun SMAS Angkasa 1 Lanud Medan
proses sains dilakukan melalui percobaan telah menerapkan kurikulum 2013 namun,
untuk membuktikan sebuah kebenaran dalam proses pembelajaran masih banyak
sehingga berdasarkan pengalaman secara siswa yang cenderung pasif, hanya menerima
langsung membentuk konsep, prinsip, serta materi yang diajarkan, tanpa mau menelaah
teori yang melandasinya (Magdalena, dkk, lebih dalam dan berkelanjutan dan kurangnya
2014). inisiatif siswa bertanya kepada guru dan
Keterampilan Proses Sains siswa masih banyak siswa yang kurang terampil
penting untuk dikembangkan dikarenakan dalam melakukan kegiatan praktikum. Hasil
siswa tidak hanya mempelajari apa yang wawancara dengan beberapa siswa SMAS
sudah ada tetapi siswa juga belajar Angkasa 1 Lanud Medan menunjukkan
bagaimana memperoleh pengetahuan bahwa mereka sering tidak merencanakan
tersebut. Selain itu dengan keterampilan waktu yang akan mereka gunakan untuk
proses sains, siswa dituntut untuk lebih aktif mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru,
dan kreatif dalam memecahkan masalah dan sehingga terkadang mereka kekurangan
menghubungkan pelajaran dengan hal–hal waktu dalam menyelesaikan tugas yang
yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari diberikan, dari hasil wawancara peneliti
mereka (Suardani, dkk, 2014). Hasil diperoleh bahwa keterampilan proses sains
Penelitian Dewi (2016), menunjukkan bahwa dan keterampilan metakognitif siswa SMAS
hubungan keterlaksanaan model SSCS Angkasa 1 Lanud Medan masih minim.
dengan kemampuan keterampilan proses Penelitian yang dilakukan Sari dkk
sains diperoleh rxy=0,756 dengan tingkat (2017) mengungkapkan bahwa terdapat
hubungan kuat dan uji signifikansi dilakukan kontribusi keterampilan proses sains terhadap
dengan uji t dengan diperoleh thitung>ttabel hasil belajar siswa dimana pada aspek
(6,65>2,021) dengan dk=33 dan α=0,05 mengamati sebesar 82,03 dengan kategori
dengan tingkat signifikan. sangat baik, pada aspek menggolongkan
Rahman, dkk (2010), mengungkapkan diperoleh nilai sebesar 78,91 dengan kategori
bahwa Keterampilan Metakognitif baik, pada aspek meramalkan diperoleh
berhubungan dengan pencapaian akademik 90,63 dengan kategori sangat baik, pada
siswa, yakni keterampilan metakognitif aspek menerapkan diperoleh nilai sebesar
mempunyai hubungan positif dengan 76,57 dengan kategori baik, dan pada aspek
pencapaian akademik siswa serta mengkomunikasikan memperoleh nilai
berhubungan juga dengan pencapaian sebesar 82,03 dengan kategori baik.
pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut dapat Penelitian terdahulu yang dilakukan
diketahui bahwa keterampilan metakognitif Nuryana dkk (2012), menunjukkan bahwa
siswa sangat menentukan hasil belajar siswa, terdapat hubungan yang signifikan antara
karena dengan keterampilan metakognitif, keterampilan metakognisi dengan hasil
siswa akan mampu merencanakan, belajar siswa dimana dilihat menggunakan

75
Widia Arta Siregar, Pasar Maulim Silitonga /
Jurnal Inovasi Pembelajaran Kimia (Journal Of Innovation In Chemistry Education) Volume. 1, No.2, Oktober 2019
Korelasi Keterampilan Proses Sains dan Keterampilan Metakognitif Terhadap Hasil Belajar Kimia Pada Materi Titrasi Asam Basa di SMA

angket yang meliputi tahap planning Metakognitif Terhadap Hasil Belajar Kimia
skill,monitoring skill, evaluation skill dan Siswa pada pokok Bahasan Titrasi Asam
diperoleh nilai hubungan antara planning Basa di Kelas XI SMA” yaitu :
skill dengan hasil belajar siswa diperoleh
nilai r sebesar 0,701 dengan interpretasi X1 r1
hubungan cukup, sedangkan hubungan antara
monitoring skill dengan hasil belajar siswa r3 R
diperoleh nilai r sebesar 0,8666 dengan Y
interpretasi hubungan tinggi, dan hubungan
antara evaluation skill dengan hasil belajar X2 r2
siswa diperoleh nilai r sebesar 0,844 dengan
interpretasi hubungan tinggi. 1. Untuk mencari hubungan antara dua
Uji signifikansi korelasi dilakukan variabel , satu variabel bebas (X1 atau X2)
dengan membandingkan nilai r yang dengan satu variabel terikat (Y),
diperoleh (r-hit) dengan r tabel pada tingkat digunakan teknik analisis persamaan
signifikansi tertentu, dengan kriteria : jika r- regresi linier sederhana dengan persamaan
hit ≥ r-tabel maka Ho ditolak yang berarti : sebagai berikut : Y = a + bX
ada korelasi positif/negatif yang signifikan 2. Untuk mencari hubungan ketiga variabel
antara variabel X dengan variabel Y digunakan teknik analisis regresi ganda
(Silitonga, 2014). Koefisien korelasi akan naik turun harga Y dapat diprediksi
bernilai satu bila terdapat hubungan linier melalui persamaan regresi Y atas X,
yang positif dan bernilai -1 bila terdapat dengan persamaan Y = a + b1X1 + b2X2
hubungan linier yang negatif. Bila nilai Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan
korelasi diantara -1 dan +1, hal ini teknik, yaitu :
menunjukkan tingkat dependensi linier antara Uji Linearitas regresi yang dilakukan dengan
dua variabel (Sitorus dkk, 2014) analisis varians (sidik ragam) untuk
mengetahui apakah ada hubungan yang
METODE signifikan antara keterampilan proses sains
Penelitian ini telah dilaksanakan di dengan hasil belajar kimia siswa.
SMAS Angkasa 1 Lanud Medan yang Ŷ = a + bX
berlokasi di Jalan Polonia No.99 Medan. Analisis regresi linier ganda dengan naik
Waktu penelitian dilaksanakan pada 23 turun harga Y dapat diprediksi melalui
Maret - 25 April 2019 Tahun Ajaran persamaan regresi Y atas X, dengan
2018/2019. Populasi dalam penelitian ini persamaan Y = a + b1X1 + b2X2
adalah seluruh siswa kelas XI MIPA SMAS Analisis korelasi digunakan untuk mengukur
Angkasa 1 Lanud Medan yang berlokasi di seberapa erat hubungan antara dua variabel
Jalan Polonia No.99 Medan Tahun Ajaran atau lebih. Untuk menghitung korelasi ganda,
2018/2019 yang terdiri dari 2 kelas. Sampel maka harus dihitung terlebih dahulu korelasi
dalam penelitian ini yaitu XI IPA-2 yang sederhananya melalui korelasi Product
diambil secara purposive sampling. Moment dari Pearson.
Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitaif dengan metode analisis HASIL DAN PEMBAHASAN
menggunakan uji regresi linier ganda dengan Setelah diperoleh data dari penelitian,
dua variabel bebas yaitu Keterampilan Proses maka dilakukan uji hipotesis dengan
Sains (X1), Keterampilan Metakognitif (X2) menggunakan uji statistik yaitu uji-t dua
dan satu variabel terikat yaitu hasil belajar pihak dengan tujuan untuk mengetahui
siswa pada materi Titrasi Asam Basa (Y). apakah hipotesis dalam penelitian ini
Bentuk hubungan (paradigma) diterima atau ditolak. Kriteria pengujian
penelitian dengan judul “Korelasi Fhitung > Ftabel maka Hipotesis alternatif
Keterampilan Proses Sains dan Keterampilan diterima dan hipotesis nihil ditolak.

76
Widia Arta Siregar, Pasar Maulim Silitonga /
Jurnal Inovasi Pembelajaran Kimia (Journal Of Innovation In Chemistry Education) Volume. 1, No.2, Oktober 2019
Korelasi Keterampilan Proses Sains dan Keterampilan Metakognitif Terhadap Hasil Belajar Kimia Pada Materi Titrasi Asam Basa di SMA

Pengujian Hipotesis 1 proses sains terhadap hasil belajar kimia


Uji Linearitas Regresi digunakan dengan uji koefisien determinasi (CD).
untuk menguji apakah ada hubungan yang Berdasarkan perhitungan diperoleh
linear (hubungan sebab akibat) yang kontribusi keterampilan proses sains sebesar
signifikan antara keterampilan proses sains 38,56%.
(X1) dengan hasil belajar kimia (Y). Pengujian Hipotesis 2
Uji ini dilakukan dengan Uji Linearitas Regresi digunakan
membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel untuk menguji apakah ada hubungan yang
dengan kriteria jika Fhitung ≥ Ftabel berarti Ho linear (hubungan sebab akibat) yang
ditolak dan Ha diterima. Data hasil signifikan antara keterampilan metakognitif
perhitungan uji linearitas regresi dapat dilihat (X2) dengan hasil belajar kimia siswa (Y).
Tabel 1 dibawah ini : Uji ini dilakukan dengan membandingkan
Tabel 1. Daftar Sidik Ragam nilai Fhitung dengan Ftabel dengan kriteria jika
Sumber Db JK KT Fhit F(0.05)(1)(28) Fhitung ≥ Ftabel berarti Ho ditolak dan Ha
Keragaman
Regresi ( R ) 1 633,57 633,57 9,33 4,20 diterima. Data hasil perhitungan uji linearitas
regresi dapat dilihat Tabel 2 dibawah ini :
Sisaan ( s ) 28 1900,6 67,87 Tabel 2. Daftar sidik ragam
Sumber Db JK KT Fhit F(0.05)(1)(28)
Total 29 𝟐𝟓𝟑𝟒, 𝟏𝟕 Keragaman
Regresi ( R ) 1 633,57 633,57 9,33 4,20
Hasil pengujian hipotesis I yaitu
terdapat hubungan antara keterampilan Sisaan ( s ) 28 1900,6 67,87

proses sains dengan hasil belajar kimia siswa Total 29 𝟐𝟓𝟑𝟒, 𝟏𝟕


diperoleh Fhitung = 24,68 dan Ftabel
(0,05)(1)(28) adalah sebesar 4,20. Kriteria Dengan demikian diperoleh Fhitung =
pengujian hipotesis tersebut menunjukkan 9,33 sedangkan Ftabel (0,05)(1)(28) adalah
bahwa harga Fhitung >Ftabel , sehingga Ha sebesar 4,20. Karena Fhitung > Ftabel maka Ho
diterima dan Ho ditolak yaitu ada hubungan ditolak yang artinya Ha diterima. Artinya
yang linear dan signifikan antara ada hubungan yang linear dan signifikan
keterampilan proses sains dengan hasil antara keterampilan metakognitif dengan
belajar kimia siswa. hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan
basa. titrasi asam basa.
a. Analisis Korelasi a. Analisis Korelasi
Untuk mengetahui apakah ada Dari perhitungan diperoleh koefisien
korelasi positif antara keterampilan proses korelasi ’rhitung’ yaitu 0,5 sedangkan jika
sains dengan hasil belajar kimia atau dikonsultasikan ke tabel r product moment
seberapa erat hubungan antara kedua variabel diperoleh rtabel= 0,334. Jadi rhitung> rtabel
dapat dilakukan analisis korelasi dengan artinya ada korelasi yang positif antara
koefisien korelasi berkisar -1 < r > +1. Dari keterampilan metakognitif terhadap hasil
perhitungan diperoleh koefisien korelasi belajar kimia.
’rhitung’ yaitu 0,621 sedangkan jika b. Analisis Koefisien Determinasi
dikonsultasikan ke tabel r product moment Untuk mempererat penjelasan
diperoleh rtabel = 0,334. Jadi rhitung> rtabel hubungan keterampilan proses sains dengan
artinya ada korelasi yang positif antara hasil belajar kimia siswa, maka dapat dicari
keterampilan proses sains terhadap hasil seberapa besar kontribusi keterampilan
belajar kimia. proses sains terhadap hasil belajar kimia
b. Analisis Koefisien Determinasi dengan uji koefisien determinasi (CD).
Untuk mempererat penjelasan Berdasarkan perhitungan diperoleh
hubungan keterampilan proses sains dengan kontribusi keterampilan proses sains sebesar
hasil belajar kimia siswa, maka dapat dicari 25%.
seberapa besar kontribusi keterampilan

77
Widia Arta Siregar, Pasar Maulim Silitonga /
Jurnal Inovasi Pembelajaran Kimia (Journal Of Innovation In Chemistry Education) Volume. 1, No.2, Oktober 2019
Korelasi Keterampilan Proses Sains dan Keterampilan Metakognitif Terhadap Hasil Belajar Kimia Pada Materi Titrasi Asam Basa di SMA

Pengujian Hipotesis 3 DAFTAR PUSTAKA


Uji hipotesis III berupa uji regresi Anggraini, R., Haryono., dan Agustina, W.,
linear ganda yang dilakukan untuk menguji (2016), Penerapan Model
apakah ada hubungan keterampilan proses Pembelajaran Search, Solve, Create
sains (X1) dan keterampilan metakognitif and Share (SSCS) Untuk
(X2) dengan hasil belajar kimia (Y). Meningkatkan Kemampuan Analisis
a. Analisis Korelasi dan Prestasi Belajar pada Materi
Sebelum mendapatkan nilai Pokok Kelarutan dan Hasil Kali
Fhitung, terlebih dahulu dicari korelasi antara Kelarutan Siswa Kelas XI MIA 3
keterampilan proses sains (X1) dengan Semester Genap SMA Batik 2
keterampilan metakognitif (X2). Berdasarkan Surakarta Tahun Pelajaran
perhitungan yang sudah dilakukan diperoleh 2015/2016, Jurnal Pendidikan
nilai r.X1 X2 = 0,57. Setelah nilai r.X1 X2 Kimia (JPK), 5(4) : 1-7.
diperoleh, maka nilai korelasi untuk ketiga Anggraini, W. I., Djudin, T., dan Maria, H.
variabel dapat dicari yaitu sebesar 0,809. T., (2016), Kontribusi Keterampilan
b. Uji Signifikansi Proses Sains Siswa Terhadap
Pengujian signifikansi terhadap Penguasaan Konsep Siswa, Jurnal
koefisien korelasi ganda dilakukan dengan Pendidikan dan Pembelajaran,
membandingkan nilai F yang diperoleh 5(06) : 16-24
(Fhitung) dengan Ftabel pada tingkat signifikansi Ariadi, H., Hairida., dan Rasmawan,
tertentu, dengan kriteria : jika Fhit ≥ Ftabel Rahmat., (2015), Keterampilan
maka Ho ditolak. Dengan demikian diperoleh Kerja Ilmiah Pada Materi Titrasi
nilai Fhit = 25,57, sedangkan Ftabel pada α = Asam Basa Menggunakan Model
0,05 (dk pembilang 2 dan dk penyebut 27) Pembelajaran Inkuiri Terbimbing,
diperoleh Ftabel = 3,35. Karena Fhit≥ Ftabel Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 1(2)
maka Ho ditolak (Ha diterima). Berarti ada : 1-16.
hubungan yang signifikan antara Coutinho, S.A., (2007), The Relationship
keterampilan proses sains dan keterampilan Between Goals, Metacognition, and
metakognitif dengan hasil belajar kimia Academic Succes, Educate Journal,
siswa. 7(1): 39-47.
c. Koefisien Determinasi Desmita., (2010), Psikologi Perkembangan
Untuk menghitung besar kecilnya Peserta Didik, PT. Remaja Rosda
hubungan keterampilan proses sains dan Karya, Bandung.
keterampilan metakognitif dengan hasil Devi, P.K., (2010), Keterampilan Proses
belajar kimia, maka dapat dicari dengan Dalam Pembelajaran IPA, PPPPTK,
menggunakan rumus koefisien determinasi Jakarta.
(CD) sehingga diperoleh koefisien Dewi, F., Afrida., dan Triwahyudi, S.,
determinasinya sebesar 65,44%. Jadi dapat (2016), Analisis Keterlaksanaan
dilihat bahwa hubungan keterampilan proses Model Pembelajaran search, solve,
sains dan keterampilan metakognitif terhadap create and share (SSCS) dan
hasil belajar kimia itu cukup besar. pengaruhnya terhadap keterampilan
d. Persamaan Regresi Linear Ganda proses sains siswa pada materi
Pada penelitian ini diperoleh bentuk molekul kelas X MIA
persamaan regresi ganda menggambarkan SMAN 11 Kota Jambi, J. Indo. Soc.
hubungan antara kedua variabel X1 dan X2 Integ. Chem, 8(2) : 1-9
dengan hasil belajar kimia yaitu : Dewi, S., (2008), Keterampilan Proses Sains,
Y = 107,842+ 0,3726X1+0,0916X2 Tinta Emas Publishing, Bandung.
Dimyati., dan Mudjono., (2013), Belajar dan
Pembelajaran, Rineka Cipta,
Jakarta.

78
Widia Arta Siregar, Pasar Maulim Silitonga /
Jurnal Inovasi Pembelajaran Kimia (Journal Of Innovation In Chemistry Education) Volume. 1, No.2, Oktober 2019
Korelasi Keterampilan Proses Sains dan Keterampilan Metakognitif Terhadap Hasil Belajar Kimia Pada Materi Titrasi Asam Basa di SMA

Erkol, S., dan Ugulu, I., (2014), Examining Kooperatif Terhadap Kemampuan
Biology Teachers Candidates Metakognisi Siswa dalam Mata
Scientific Proses Skill Levels and Pelajaran Biologi di SMAN
Comparing These Levels in Terms Palangka Raya, Jurnal Penelitian
of Various Variables, Procedia – Kependidikan, 20(2) : 233-267.
Social and Behavioral Sciences, 116 Mulbar, Usman., (2008), Metakognisi Siswa
: 4742-4747 dalam Menyelesaikan Masalah
Matematika, Jurnal Pendidikan,
Gultepe, N., and Kilic, Z., (2015), Effect of 1(3) : 65-79.
Scientific Argumenation on the Nur, M., (2004), Teori-Teori Perkembangan
Development of Scientific process Metakognitif Edisi 2, Universitas
Skills in the Context of Teaching Negeri Surabaya, Surabaya.
Chemistry, Journal of Nuryana, E., dan Sugiarto, B., (2012),
Environmental & Science Hubungan Keterampilan
Education, 10 (1) : 112 Metakognisi dengan Hasil Belajar
Iin, Y., dan Sugiarto, B., (2012), Korelasi Siswa pada Materi Reaksi Reduksi
antara Keterampilan Metakognitif Oksidasi (Redoks) kelas X-1 SMA
dengan Hasil Belajar Siswa di Negeri 3 Sidoarjo, Unesa Journal of
SMAN 1 Dawarblandong Chemical Education, 1(1) : 83-91.
Mojokerto, Unesa Journal of Rahayu, E., Susanto, H., dan Yulianti, D.,
Chemical Education, 1(2): 78-83. (2011), Pembelajaran Sains dengan
In’am, A., (2009), Peningkatan Kualitas Pendekatan Keterampilan Proses
Pembelajaran melalui Lesson Study untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Berbasis Metakognisi, Jurnal dan Kemampuan Berpikir Kreatif
Salam,12(1):125-135. Siswa, Jurnal Pendidikan Fisika
Magdalena, O., Mulyani, S., dan Susanti, E., Indonesia, 7(2) : 106-110.
(2014), Pengaruh Model Rahman, U. F., Jumani, B. N.,Chaudry, A.
Pembelajaran Problem Based M., Chisti, U. S., and Abbasi. F.,
Learning Dan Inquiry Terhadap (2010), Impact Metacognitiv
Prestasi Belajar Siswa Ditinjau Dari awareness on performance of
Kreativitas Verbal Pada Materi students in chemistry, Cotemparry
Hukum Dasar Kimia Kelas X Issues in Education Research, 3(1) :
SMAN 1 Boyolali Tahun Pelajaran 79-88
2013/2014, Jurnal Pendidikan Rahman, S., dan Philips, J.A., (2006),
Kimia, 3(4) : 162-169. Hubungan antara Kesadaran
Malahayati, E. N., Corebima, A. D., dan Metakognisi, Motivasi dan
Zubaidah, S., (2015), Hubungan Pencapaian Akademik Pelajar
Keterampilan Metakognitif Dan Universiti, Jurnal Pendidikan,3
Kemampuan Berpikir Kritis Dengan (1):21-39.
Hasil Belajar Biologi Siswa Sma Rusmiyati, A., dan Yulianto, A., (2014),
Dalam Pembelajaran Problem Based Peningkatan Keterampilan Proses
Learning., Jurnal Pendidikan Sains, Sains dengan Menerapkan Model
3(4): 178-186. Problem Based Instruction, Jurnal
Milfayetty, S., Yus Anita., Nuraini., Pendidkan Fisika Indonesia, 5(1) :
Rahmulyani., dan Hutasuhut, 75-78
Edison., (2018), Psikologi Sari, I. N., Azwar, I., dan Riska., (2017),
Pendidikan, Pascasarja Unimed, Kontribusi Keterampilan Proses
Medan. Sains Siswa Terhadap Hasil Belajar
Miranda, Y., (2010), Dampak Pembelajaran Siswa Pada Materi Wujud Zat dan
Metakognitif dengan Strategi Perubahannya, Jurnal Pendidikan

79
Widia Arta Siregar, Pasar Maulim Silitonga /
Jurnal Inovasi Pembelajaran Kimia (Journal Of Innovation In Chemistry Education) Volume. 1, No.2, Oktober 2019
Korelasi Keterampilan Proses Sains dan Keterampilan Metakognitif Terhadap Hasil Belajar Kimia Pada Materi Titrasi Asam Basa di SMA

Informatika dan Sains,6(2) : 257- Wahyudi, L. E., dan Supardi, Z. A. I., (2013),
266. Penerapan Model Pembelajaran
Semiawan, Conny., (1985), Pendekatan Inkuiri Terbimbing Pada Pokok
Keterampilan Proses, Bagaimana Bahasan Kalor Untuk Melatihkan
Mengaktifkan Siswa dalam Belajar, Keterampilan Proses Sains Terhadap
Gramedia, Jakarta. Hasil Belajar di SMAN 1 Sumenep,
Silitonga, P.M ., (2014), Statistik Teori dan Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia,
Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA 2(2) : 62-65
UNIMED, Medan. Wijiayanti, R., Ibnu, S., dan Muntholib.,
Sitorus, T. B., Napitupulu, F. H., dan (2017), Hubungan Antara
Ambarita, H., (2014), Korelasi Keterampilan Metakognisi dengan
temperatur udara dan intensitas Hasil Belajar Konsep Mol, Jurnal
radiasi matahari terhadap Pembelajaran Kimia, 2(1) : 1-8.
performansi mesin pendingin siklus
adsorpsi tenaga matahari, 1(1) : 8-
17.
Suardani, N. N., Swasta, I. B. J., Widayanti,
N. L., (2014), Pengaruh Model
Pembelajaran Berbasis Masalah
Terhadap Kemampuan Pemecahan
Masalah dan Keterampilan Proses
Sains Siswa, Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran IPA Indonesia, 4(1) :
1-9
Sugiyono., (2011), Statistika Untuk
Penelitian, Alfabeta, Bandung.
Sutresna, N., Sholehuedin, D., dan Herlina,
T., (2016), Aktif dan Kreatif Belajar
Kimia 2 untuk SMA/MA Kelas XI,
Grafindo Media Pratam, Bandung.
Suyanti., Sunyono., Efkar, T., (2016),
Hubungan Efikasi Diri dan
Kemampuan metakognisi dengan
penguasaan konsep kimia
menggunakan model simayang,
Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran Kimia, 5(3) : (52-64).
Tawil, M., dan Liliasari., (2014),
Keterampilan-keterampilan sains
dan Implementasinya dalam
pembelajaran IPA, Universitas
Negeri Malang, Malang.
Wahyudienie, M, B., Sunyono., dan Efkar,
T., (2016), Hubungan Antara
Metakognisi Dan Keterampilan
Proses Sains Dengan Hasil Belajar
Dalam Pembelajaran Asam Basa
Menggunakan Model Simayang,
Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran Kimia, 5(4) : (65-77).

80

You might also like