You are on page 1of 6

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP

HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP NEGERI 2 WAIGETE PADA MATERI


GETARAN DAN GELOMBANG

Ersilia Dua Dona 1), Florentinus Primarius Narama Koten 2)


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, IKIP Muhammadiyah Maumere
e-mail: ersiliadona@gmail.com

ABSTRACT

Ersilia Dua Dona. The Effectiveness of Guidance Inquiry Model Towards Student’s Learning
Outcomes on Physics at SMP Negeri 2 Waigete on Vibration and Resonance Subject. Paper.
Maumere: Faculty of Matemathics and Sciences Education. Ikip Muhammadiyah Maumere, 2018.

This recearch aims to find out the effect of Guidance Inquiry Learning Model towards student’s
learning outcomes on physics subject. This research was taken place in SMP Negeri 2 Waigete in
the academic year of 2017/2018. This research used an Pseudo Experiment method with Non-
Equivalent Control group design.The sampling technique sampling, which class VIII A as the
experimental class where the Guidance Inquiry Learning Model was implemented on and class
VIII B as the control class using conventional method. The instrument of the learning outcomes
was a subjective test (essay) whichhad been tested it’s validity and realibility. Based on the result
of data analysis, there was an effect of Guidance Inquiry learning model towards the student’s
outcomes on physics where 𝑡𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 = 8,905 and 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒 on the significant level 5% on the amout of
1,673. The scores of 𝑡𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒 so, 𝐻0 was rejected. Therefore, the conclusion of this research
is the quidance inquiry learning model affect the student’s learning outcomes on Physics Subject.

Keywords: Guidance Inquiry Learning Model, Learning outcomes

ABSTRAK

Ersilia Dua Dona. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar
Fisika Siswa SMP Negeri 2 Waigete pada Materi Getaran dan Gelombang. Skripsi. Maumere:
Fakultas Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam IKIP Muhammadiyah Maumere,
2018.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran inkuiri
terbimbing terhadap hasil belajar fisika. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Waigete
tahun ajaran 2017/2018. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dengan
Non-equivalent control group design. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive
sampling, di mana kelas VIII A sebagai kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran
inkuiri terbimbing dan kelas VIII-B sebagai kelas kontrol menggunakan model pembelajaran
konvensional. Instrumen hasil belajar berupa tes subjektif (esai) yang telah diuji validitas dan
reliabilitasnya. Berdasarkan analisis data, hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh model
pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar fisika siswa, di mana 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 8,905 dan
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf signifikan 5% sebesar 1, 673. Nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sehingga H0 ditolak. Dengan
demikian, dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing
dapat mempengaruhi dan meningkatkan hasil belajar fisika siswa.

Kata kunci: Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing, Hasil Belajar


1. PENDAHULUAN
Pendidikan yang efektif adalah suatu pendidikan yang memungkinkan peserta didik untuk
dapat belajar dengan mudah, menyenangkan dan dapat tercapai tujuan sesuai dengan yang
diharapkan.1 Dengan demikian, pendidik dituntut untuk dapat meningkatkan keefektifan
pembelajaran agar pembelajaran tersebut dapat berguna.2
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) hendaknya diarahkan pada proses berpendapat dan
berbuat sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam
tentang alam sekitar. Hal ini sejalan dengan pernyataan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (2014), bahwa pembelajaran IPA di Sekolah Menengah Pertama (SMP) haruslah
menekankan preoses pemberian pengalaaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan
pengembangan keterampilan proses dan kerja ilmiah. Apabila dikaitkan dengan kondisi yang
ada, pembelajaran melalui proses menemukan merupakan hal yang jarang dilakukan oleh guru.
Untuk itu, dalam upaya meningkatkan mutu atau hasil belajar, guru perlu inovasi dalam
pembelajaran agar dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan proses
penemuan sendiri, melalui kegiatan pengamatan, bertanya, mengajukan dugaan, menyimpulkan
data dan meyimpulkan sendiri3.
Sebuah evaluasi yang dilakukan oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan
menunjukkan bahwa berdasarkan hasil ujian nasional (UN) 2012, kualitas pendidikan di
provinsi NTT menempati peringkat terendah di indonesia. Prestasi ini tentunya merupakan hasil
kondisi pemelajaran yang masih bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi
peserta didik itu sendiri4.
Berdasarkan hasil observasi di kelas VIII SMP NEGERI 2 WAIGETE, menunjukkan bahwa
kegiatan belajar mengajar berjalan dengan cukup baik,guru menyampaikan materi sedangkan
siswa mendengar dan menulis materi yang disampaikan oleh guru, yang kemudian guru
memberikan soal latihan dan siswa menyelesaikan soal tersebut. Namun pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan kurang sesuai , sebagian siswa menjadi bosan dan kurang fokus
dalam pembelajaran. Dengan tidak terlibatnya siswa dalam pembelajaran membuat siswa
menjadi kurang memahami materi yang telah dijelaskan.
Dilihat dari masalah yang ada, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan hasil belajar
siswa, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah di atas adalah
dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing.
Menurut Hanafiah inkuiri adalah suatu rangkaian kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara
maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis,
kritis, dan logis sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan sikap dan keterampilan
sebagai wujud adanya perubahan perilaku5.
Dari hasil penelitian Partiwi, menunjukkan rata-rata nilai postes siswa yang diajarkan
dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing (kelas eksperimen) adalah sebesar 52,31.
Sedangkan siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional (kelas kontrol)

1
Nobuyuki, Pola pembelajaran yang efektif, Universitas negeri yogyakarta, 2009, hlm. 30
2
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, hlm. 85.
3
Dwi Indah Suryani.Pengaruh Model Pembelajaran Open Inquiry dan Guided Inquiry Terhadap Sikap Ilmiah
Siswa SMP Pada Tema Suhu dan Perubahan.EDUSAINS. Volume 7 Nomor 2 Tahun 2015,128-134, p-ISSN
1979-7281:e- ISSN 2443-1281
4
H.A.r. Tilaar, dkk, Peningkatam Mutu Pendidikan Di Pulau Terpencil:Kasus program SRA di sekolah-
sekolah dasar kabupaten lembata, NTT. Bulletin, 2012. hal 6
5
Laela Partono,Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas
VIII SMP NEGERI 4 Metro Semester genap Tahun Pelajaran 2013/2014, JPF. Vol III.No.1.Maret 2015.h 66
diperoleh rata-rata nilai postes sebesar 29,23. Sehingga hasil penelitian ini memiliki pengaruh
signifikan terhadap hasil belajar yang diberi model pembelajaran inkuiri terbimbing pada
pelajaran fisika.6
Dari uraian yang telah dipaparkan di atas, penulis mengadakan penelitian dengan judul
Pengaruh Model Pembelajaran Ikuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas
VIII SMP Negeri 2 Waigete pada Materi Getaran dan Gelombang.

2. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi experimen. Desain ini
mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-
variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan experimen7.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-equivalent control group
design. Pada desain ini, kelompok experimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara
random8.Berikut adalah tabel desain penelitian yang digunakan.
Tabel 1. Non-equivalent control group design
Kelas Pre-test Perlakuan Post-test
Eksperimen 𝑂1 𝑥𝐸 𝑂2
Kontrol 𝑂2 𝑥𝐾 𝑂2

Keterangan :
𝑂1 = Pre-test yang diberikan kepada kelompok eksperimen dan kontrol sebelum perlakuan
𝑂2 = Post-test yang diberikan kepada kelompok eksperimen dan kontrol setelah perlakuan
𝑥𝐸 = Perlakuan di kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing
𝑥𝐾 = Perlakuan di kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Waigete, Jln Maumere-Larantuka (27 Km),
Desa Wair Terang, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka. Populasi dalam penelitian ini adalah
kelas VIII SMP Negeri 2 Waigete yang terbagi dalam tiga kelas, yaitu kelas VIII A, VIII B dan
VIII C . Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Purposive
Sampling. Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
,yaitu kelas VIII A sebagai kelas ekspertimen dan kelas VIII B sebagai kelas kontrol. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen pelaksanaan pembelajaran berupa
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Kelompok (LKK), dan instrumen
untuk pengambilan data berupa tes tertulis dalam bentuk soal uraian sebagai soal post-test.
Sebelum instrumen diberikan kepada sampel yang sebenarnya, terlebih dahulu instrumen
diujicobakan pada kelas IX dengan jumlah siswa 30 orang. Bentuk soal yang diberikan adalah
essay. Ujicoba instrumen bertujuan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan
tingkat kesukaran butir soal tes hasil belajar.

6
Novia Partiwi, Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar IPA Fisika
Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Dolo ,JPFT. Volum\e 1 Nomor 4 ISSN 2238 3240
7
Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung, 2014, cetakan
ke 20, hal. 114
8
Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung, 2014, cetakan
ke 20, hal. 116
3. HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Pelaksanaan Penelitian di Kelas Eksperimen


Data hasil penelitian diperoleh dari hasil tes siswa kelas eksperimen. Pada akhir
pertemuan pembelajaran siswa diberi post-test dalam bentuk uraian sebanyak 11 soal,
dengan skor terendah adalah 56 dan skor tertinggi 100. Nilai rata – rata 83,7 dan standar
deviasi 9,30.
Berdasarkan keseluruhan skor yang diperoleh jika dikelompokan dalam bentuk tabel distribusi
maka hasil belajar fisika siswa kelas VIII A dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing
disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Skor Variabel Hasil Belajar
Siswa Kelas Eksperimen (Post-Test)

No Kelas Nilai Tengah Frekuensi


Interval x𝑖
Absolut Komutatif
1 56-64 60 1 1
2 65-73 69 3 4
3 74-82 78 8 12
4 83-91 87 12 24
5 92-100 96 6 30
Jumlah 30

Berdasarkan tabel 2 menunjukan, bahwa dari 30 siswa yang mengikuti


pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing tersebut, terlihat sebagian
besar siswa memperoleh nilai antara 83 – 91 sebanyak 12 siswa , dan nilai tertinggi
antara 92 – 100 sebanyak 6 orang.

Lebih jelas maka ditunjukan dalam bentuk histogram pada gambar dibawah ini

12
F
10
r
8
e
k 6
u histogram
4
e 2 poligon
n
0
s
36-44 45-53 54-62 63-71 92-100
i
Rentang Kelas

Gambar 1. Histogram Poligon Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen


b. Pelaksanaan Penelitian di Kelas Kontrol
Data hasil penelitian diperoleh dari hasil tes siswa kelas kontrol. Pada akhir
pertemuan pembelajaran siswa diberi post-test dalam bentuk uraian sebanyak 11 soal,
skor terendah 36 dan skor tertinggi 80 dengan rata-ata 61 dan standar deviasi 11,41.
Berdasarkan keseluruhan skor yang diperoleh jika dikelompokan dalam bentuk
tabel distribusi maka hasil belajar fisika siswa kelas VIII B adalah sebagai berikut.

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Skor Variabel Hasil Belajar Siswa


Kelas Kontrol (Post-Test)

No Kelas Nilai Frekuensi


Interval Tengah
x𝑖 Absolut Kumulatif
1 36-44 40 2 2
2 45-53 49 6 8
3 54-62 58 10 18
4 63-71 67 4 22
5 72-80 76 8 30
Jumlah 30

Berdasarkan tabel 3 menunjukan, bahwa dari 20 siswa yang mengikuti


pembelajaran tidak menggunakan model inkuiri terbimbing , terlihat sebagian besar siswa
memperoleh nilai antara 54 – 62 sebanyak 10 siswa, nilai tertinggi antara 72 – 80
sebanyak 8 orang.
Lebih jelas maka ditunjukan dalam bentuk histogram pada gambar dibawah ini.

12
F
10
r
e 8
k 6
u histogram
e 4
poligon
n 2
s
0
i
36-44 45-53 54-62 63-71 92-100
Rentang Kelas

Gambar 2. Histogram Poligon Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol


Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan uji t diketahui bahwa H0 ditolak yang
artinya ada perbedaan hasil belajar fisika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Waigete. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa pengajaran dengan menggunakan model inkuiri
terbimbing berpengaruh terhadap hasil belajar fisika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Waigete.
Pembelajaran di kelas dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing membuat siswa
lebih aktif dalam interaksi di dalam kelas sehingga siswa memiliki banyak pengalaman belajar
dan memahami konsep materi dengan baik bukan hanya sekedar menghafal. Selain itu, dengan
model pembelajaran inkuiri terbimbing siswa dapat menumbuhkan sikap tanggung jawab,
gotong royong serta mau bekerja sama dalam menyelesaikan suatu masalah sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar fisika.
Berbeda dengan kelas tanpa menggunakan penerapan model pembelajaran inkuiri
terbimbing. Siswa merasa kurang bersemangat dalam belajar dan merasa bosan dengan proses
pembelajaran yang monoton yang berpusat pada guru saja, sehingga siswa menjadi kurang
aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hasil pengujian membuktikan bahwa pengaruh hasil
belajar terjadi karena perbedaan perlakuan yang diberikan kepada setiap kelompok siswa.
Berdasarkan perolehan data hasil belajar nilai akhir yang diperoleh dari variabel
dianalisis setelah diberikan perlakuan, diperolehan hasil belajar kelas eksperimen lebih baik
dibanding dengan hasil belajar kelas kontrol. Hasil tersebut dibuktikan dengan adanya hasil
perbandingan rata-rata (mean) kelompok eksperimen = 83,7 lebih baik dari nilai rata-rata
(mean) kelompok kontrol = 61.
Untuk mengetahui perbandingan hasil belajar fisika dilakukan pengujian hipotesis
dengan menggunakan uji t yaitu uji perbedaan dua rata-rata dengan taraf signifikasi 0,05. Dari
hasil data penguijian analisis hasil belajar diperoleh t hitung = 8,905 dan t tab el =
1,673 sehingga t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima. Maka dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang mendapat materi getaran dan gelombang
dengan perlakuan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih baik dari hasil
belajar siswa yang mendapat materi getaran dan gelombang dengan perlakuan tidak
menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing.

4. KESIMPULAN
Terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing terhadap Hasil
Belajar fisika siswa pada kelas VIII SMP Negeri 2 Waigete.

You might also like