You are on page 1of 4

JAWABAN UTS PENELITIAN TINDAKAN KELAS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

Nama : Rahayu Novia


NIM : 1986206349
KELAS : PGSD B

Hasil Analisa berdasarkan dua jurnal penelitian yang saya temui melalui wesbsite
https://media.neliti.com/media/publications/107850-ID-peningkatan-hasil-belajar-siswa-
dengan-m.pdf dan file:///D:/Nitip%20punya%20rahayu/297191581.pdf
Nama Jurnal :
1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inpres
1 Siney.
2. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Manggalai Dalam Pembelajaran IPA
Khususnya Materi Gaya Melalui Pendekatan Inkuiri.

Lembaga Penerbit Jurnal :


1. Ujeng, Sarjan N. Husain, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako.
2. Nurnaningsi Koida Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Tadulako.
Analisis masalah yang melatarbelakangi penelitian tersebut yakni :
1. Rendahnya hasil belajar siswa kelas IV di SD Inpres 1 Siney disebabkan kurangnya
keterlibatan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran. Untuk mengatasi masalah
tersebut, dilakukan penelitian tindakan kelas (PTK) melalui penggunaan alat peraga IPA.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan
alat peraga IPA kelas IV di SD Inpres 1 Siney.
2. Kurangnya partisipasi siswa dalam pembelajaran di kelas. Kesempatan-kesempatan yang
diberikan oleh guru kepada siswa untuk bertanya mengenai materi pelajaran yang belum
dimengerti tidak dimanfaatkan dengan baik oleh siswa. Guru mengajar dengan menggunakan
metode yang monoton yaitu metode ceramah, sehingga siswa cenderung bosan dalam
pembelajaran. keaktifan siswa dalam menjawab, menyelesaikan tugas-tugas masih sangat
kurang.
Rumusan Masalah :
1. Apakah Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas IV di SD 1 Siney?
2. Apakah penerapan metode Inkuiri dalam proses pembelajaran, dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA dikelas IV SDN Manggalai?
Metedologi Penelitian :
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Berdasarkan penjelasan Kemmis dan
McNeiff tersebut, dapat dicermati pengertian PTK secara lebih rinci dan lengkap. PTK
didefinisikan sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan.
Tindakan tersebut dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan
mereka dalam melaksanakan tugas sehari-hari, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-
tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi di mana praktik-praktik pembelajaran
tersebut dilakukan. Untuk mewujudkan tujuan-tujuan tersebut, PTK dilaksanakan dalam
proses berdaur (cyclical) yang terdiri dari empat tahapan, planing, action,
observation/evaluation, dan reflection.

Instrumen Penelitian
Validitas Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data
(mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2009). Reliabilitas Selain harus valid suatu instrument
harus reliable (dapat diandalkan). Instrumen dikatakan reliabel atau handal jika alat ukur
tersebut menghasilkan hasil-hasil yang konsisten. Dengan demikian instrument ini dapat
dipakai dengan aman karena dapat bekerja dengan baik pada waktu berbeda dan dalam
kondisi yang berbeda. Dengan kata lain rliabilitas menunjukan seberapa besar pengukuran
dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda, bila dilakukan pengukuran kembali
terhadap subjek yang sama pada waktu yang berbeda dengan asumsi tidak terjadi perubahan
psikologis pada responden.

Teknik Analisa Data


Kuantitatif Teknik analisa data yang digunakan dalam menganalisa data kuantitaif yang
diperoleh dari hasil tes belajar siswa dan menentukan persentase ketuntasan belajar siswa
dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Daya Serap Individu. Analisa data untuk
mengetahui daya serap masing-masing siswa digunakan rumus sebagai berikut: dengan : X =
Skor yang diperoleh siswa Y = Skor maksimal soal DSI = Daya Serap Individu Suatu kelas
dikatakan tuntas belajar secara individu jika persentase daya serap individu sekurang-
kurangnya 70 % (KKM SD Inpres 1 Siney).

2. Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Rangkaian kegiatan
dalam Penelitian Tindakan Kelas ini mengacu pada pedoman PTK dari Kemmis dan Robin
MC Taggart. PTK dalam Depdiknas (2005:34) sangat erat hubungannya dengan praktek
pembelajaran yang dihadapi guru. Tujuan melakukan PTK yaitu untuk meningkatkan dan
memperbaiki praktek yang seharusnya dilakukan oleh guru, sehingga guru akan lebih banyak
berlatih mengaplikasikan berbagai tindakan alternatif sebagai upaya untuk meningkatkan
layanan pembelajaran dari pada perolehan pengetahuan umum dalam bidang pendidikan yang
dapat digeneralisasikan. Penelitian tindakan kelas ini adalah penelitian yang dimaksud untuk
memperbaiki pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini direncanakan akan dilaksanakan
dalam dua siklus, dimana masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, meliputi; 1) tahap
perencanaan, 2) tahap pelaksanaan, 3) tahap evalasi/observasi, dan 4)tahap refleksi. Penelitian
ini dilaksanakan di kelas IV SDN Manggalai Kabupaten Banggai Kepulauan. Waktu
penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan Februari 2014 Sampel penelitian ini
adalah siswa yang terdaftar pada tahun pelajaran 2013/2014 sebanyak 20 orang, terdiri dari 15
orang laki-laki serta 5 orang perempuan dan guru kelas IV SDN Manggalai dengan teknik
Purposive Sampling yaitu mengambil seluruh murid kelas IV yang berjumlah 20 orang.

Jenis data
yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: Data kualitatif yaitu data yang hasil observasi
aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan metode
inkuiri. Data kuantitatif yaitu data yang di peroleh dari hasil tes akhir siswa. Data observasi
guru, data yang diperoleh dari hasil observasi saat pembelajaran berlangsung. Data observasi
siswa, data yang di peroleh dari hasil observasi aktivitas siswa dan tes kemampuan akhir
siswa tiap siklus. Pengumpulan data dilakukan melalui dua cara, yaitu: Tes untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar siswa selama pembelajaran IPA yang di berikan di setiap akhir
tindakan (siklus). Hasil kemampuan akhir siswa dapat pula sebagai acuan untuk mengetahui
hasil belajar siswa setelah mengikuti pelajaran IPA dengan menggunakan metode inkuiri.
Observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran siklus 1 dan siklus 2 berlangsung.
Pelaksanaan observasi baik pada guru/peneliti dan kepada subyek penelitian dilakukan
dengan cara mengisi format observasi yang telah di siapkan oleh peneliti dengan tujuan untuk
mengetahui aktifitas siswa dan aktifitas guru pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Lembar observasi, Tes hasil belajar, setelah
diberikan penerapan metode Inkuiri.

Analisis data
dalam penelitian ini dilakukan sesudah pengumpulan data. Adapun tahap-tahap kegiatan
analisis data kualitatif adalah 1) mereduksi data 2) menyajikan data dan 3) verifikasi data /
penyimpulan. (Arikunto, 1997:34). Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas adalah
apabila hasil data yang diperoleh telah menunjukan hasil belajar siswa kelas IV SDN
Manggalai selama kegiatan pembelajaran. Hal ini ditandai dengan adanya daya serap individu
minimal 70% dan ketuntasan belajar klasikal minimal 80% dari jumlah siswa yang ada,
ketentuan ini sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang diberlakukan di SDN
Manggalai.

Tahapan siklus :
1. Hasil analisis data yang diperoleh selama pelaksanaan tindakan Siklus I dan Siklus II maka
dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga pada Mata Pelajaran IPA dengan pokok
bahasan gaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV di SD Inpres 1 Siney. Hal ini
dapat dilihat dari analisis data selama pelaksanaan tindakan Siklus I dan Siklus II. Pada siklus
I ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 36 % dengan daya serap klasikalnya sebesar
68 %. Sedangkan pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 82 % dengan
daya serap klasikalnya sebesar 85 %. Peningkatan ketuntasan klasikal dari siklus I ke Siklus II
sebesar 46 % sedangkan peningkatan daya serap klasikal dari siklus I ke siklus II sebesar 17
%.
2. metode Inkuiri dalam proses pembelajaran, dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA dikelas IV SDN Manggalai. Hal ini dapat ditunjukan dari perolehan
peningkatan secara klasikal di siklus I yaitu 50% dan siklus II yaitu 95%.

Hasil Penelitian :

1. Penggunaan alat peraga pada proses pembelajaran menempatkan siswa menjadi subjek
pembelajaran (Student Centered Learning) bukan sebagai objek pembelajaran sehingga
pembelajaran tidak hanya di dominasi oleh guru tetapi memberikan kesempatan kepada siswa
agar untuk terlibat langsung dalam kegiatan tersebut. Serta dapat menimbulkan rasa
kekeluargaan dan kebersamaan antar siswa sehingga siswa dapat bersosialisasi dengan
temannya pada saat proses pembelajaran berlangsung.
2. Penggunaan metode inkuiri dalam pembelajaran, dapat menyalurkan pesan dan maksud
kepada siswa sehingga menurut peneliti hal itu dapat merangsang pikiran, perasaan. serta
perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran terjadi, tidak terdapat
kekeliruan. tercipta interaksi dan komunikasi yang santai dan terarah. Hal-hal yang
demikianlah membuat siswa menjadi senang sehingga mengikuti penuh proses pembelajaran.
Kegunaan Penelitian :
1. Penggunaan alat peraga IPA adalah bentuk pembelajaran yang mengintegrasikan pemahaman
dan penggunaan sains ke dalam rangkaian proses belajar mengajar guna mengarahkan siswa
pada proses pengetahuan secara mandiri. Pelaksanaan pembelajaran IPA di kelas IV pada
sekolah dasar dengan menggunakan alat peraga IPA lebih menekan pada pemberian
pengalaman belajar secara langsung melalui percobaan, pengembangan keterampilan proses
dan sikap ilmiah.
2. Penerapan metode inkuiri hanyalah satu dari sekian banyak metode pembelajaran yang dapat
digunakan. Para guru dapat mencari metode. Media atau strategi pembelajaran yang lain yang
unik untuk meningkatkan kompetensi siswa.

HASIL ANALISIS KARAKTERISTIK DARI MODEL KURT LEWIN DAN MODEL


KEMMIS & MAC TAGGART
Satu persamaan dari kedua model di atas yakni sama-sama meningkatkan hasil belajar siswa SD
melalui pelajaran IPA dengan cara yang berbeda yang pertama menggunakan alat peraga yang kedua
menggunakan metode inkuiri, Teknik pengambilan data pertama berdasarkan Kuantitatif Teknik
analisa data yang digunakan dalam menganalisa data kuantitaif yang diperoleh dari hasil tes belajar
siswa dan menentukan persentase ketuntasan belajar siswa dengan menggunakan rumus sedangkan
Teknik pengambilan data kedua dilakukan sesudah pengumpulan data, perbedaan yang ketiga alat
peraga IPA lebih menekan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui percobaan,
pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah sedangkan Penggunaan metode inkuiri dalam
pembelajaran, dapat menyalurkan pesan dan maksud kepada siswa sehingga menurut peneliti hal itu
dapat merangsang pikiran, perasaan. serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses
pembelajaran terjadi, tidak terdapat kekeliruan. tercipta interaksi dan komunikasi yang santai dan
terarah. Hal-hal yang demikianlah membuat siswa menjadi senang sehingga mengikuti penuh proses
pembelajaran.

You might also like