You are on page 1of 11

Jurnal Cakrawala: Media Pendidikan dan Humaniora

P-ISSN: 2442-7446, E-ISSN: 2655-8440


Volume 2 Nomor 1, Year 2023

Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Bahasa Arab Pada Materi At-Ta’aruf
Bi Nafsi Melalui Penerapan Model Bertukar Pasangan Siswa Kelas VII-2 MTsN 8 Aceh
Besar Tahun Pelajaran 2018/2019

Marliah1
1Madrasah Tsanawiyah Negeri 8 Aceh Besar, Aceh
Email: marmarliah@gmail.com

Abstract
The purpose of this study is to improve the activities and learning outcomes of Arabic in the At-Ta'aruf Bi
Nafsi material for grade VII-2 MTsN 8 Aceh Besar students for the 2018/2019 Academic Year. The model
used in this class action research is a learning model of exchanging pairs. The subjects of this class action
research are students of class VII-2 MTsN 8 Aceh Besar in the 2018/2019 Academic Year. The number of
students is 34 students with 19 male students and 15 female students. This class action research was
conducted in the 2018/2019 academic year. This class action research was carried out within a period of
3 months, from September to November 2018 in odd semesters. The methodology of this study is that
classroom action research consists of two cycles and each cycle consists of two meetings. Each cycle consists
of planning, execution, observation and reflection. The research procedure consists of pre-research, one-
cycle planning, one-cycle action execution, one-cycle observation, one-cycle reflection, two-cycle planning,
two-cycle action execution, two-cycle observation and second-cycle reflection. The data collection
technique is to collect test scores that are carried out at the end of each learning in each cycle using a
question instrument (written test). Observation data is carried out by looking at the activeness of students
in the learning process. The data are analyzed by means of percentage statistics. The results showed that
in the pre-cycle 58.82% increased to 70.59% in cycle I and in cycle II to 91.18%. Student learning activities
have increased from the enough to good category and the good category increased to excellent. The
application of the pair exchange model can improve Arabic learning activities and outcomes in the At-Tarif
Bin Nafsi material for grade VII-2 MTsN 8 Aceh Besar Academic Year 2018/2019.

Keywords: Learning outcomes, activities, models, Exchanging pairs.

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Bahasa Arab Pada Materi
At-Ta’aruf Bi Nafsi siswa kelas VII-2 MTsN 8 Aceh Besar Tahun Pelajaran 2018/2019. Model yang
digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah model pembelajaran bertukar pasangan. Subyek
penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VII-2 MTsN 8 Aceh Besar pada Tahun Pelajaran
2018/2019. Jumlah siswa adalah 34 siswa dengan jumlah siswa laki-laki sebanyak 19 orang dan
perempuan 15 orang. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tahun pelajaran 2018/2019.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam kurun waktu 3 bulan yaitu dari bulan September
sampai dengan November 2018 pada semester ganjil. Metodologi penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas terdiri dari dua siklus dan setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Pada setiap siklus
terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Prosedur penelitian terdiri dari pra
penelitian, perencanaan siklus satu, pelaksanaan tindakan siklus satu, pengamatan siklus satu, refleksi
siklus satu, perencanaan siklus dua, pelaksanaan tindakan siklus dua, pengamatan siklus dua dan
refleksi siklus dua. Teknik pengumpulan data yaitu mengumpulkan nilai tes yang dilaksanakan pada
setiap akhir pembelajaran pada setiap siklus dengan menggunakan instrument soal (tes tertulis). Data
observasi dilakukan dengan melihat keaktifan siswa proses pembelajaran. Data dianalisis dengan cara
statistik persentase. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pada pra siklus yaitu 58,82% meningkat
menjadi 70,59% pada siklus I dan pada siklus II menjadi 91,18%. Aktivitas belajar siswa mengalami
peningkatan dari kategori cukup menjadi baik dan kategori baik meningkat menjadi sangat baik.

Jurnal Cakrawala: Media Pendidikan dan Humaniora, Vol. 2, No. 1 2023


Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Bahasa Arab Pada Materi At-Ta’aruf Bi Nafsi Melalui Penerapan Model
Bertukar Pasangan Siswa Kelas VII-2 MTsN 8 Aceh Besar Tahun Pelajaran 2018/2019| 29

Penerapan model bertukar pasangan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Bahasa Arab Pada
Materi At-Tarif Bin Nafsi siswa kelas VII-2 MTsN 8 Aceh Besar Tahun Pelajaran 2018/2019.

Kata kunci: Hasil belajar, aktivitas, model, Bertukar pasangan.

PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dalam pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Keberadaan pendidik
dan peserta didik dalam sebuah pembelajaran sangatlah penting (Suryadi, 2018).
Guru sebagai seorang pendidik memiliki tugas untuk melaksanakan proses belajar
mengajar (Hasyim, 2014). Guru harus memiliki strategi agar proses belajar mengajar dapat
berlangsung secara optimal. Penggunaan strategi dalam kegiatan belajar mengajar sangat perlu
untuk mempermudah proses pembelajaran. Tanpa strategi yang jelas, proses pembelajaran
tidak akan terarah sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan tidak dapat
berlangsung secara efektif dan efesien (Sopian, 2016).
Dalam konteks pengajaran, strategi dimaksudkan sebagai daya upaya pengajar/ guru
dalam menciptakan suasana system lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses
mengajar agar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dapat tercapai dan berhasil
(Darmadi, 2015). Oleh karena itu, seorang guru dituntut untuk memiliki kemampuan mengatur
secara umum komponen-komponen pembejaran sehingga terjalin keterkaitan fungsi antar
komponen pembelajaran dimaksud. Startegi berarti pilihan pola kegiatan mengajar yang
diambil untuk mencapai tujuan secara efektif (Seknun, 2012).
Penulis merupakan guru bidang studi Bahasa Arab di MTsN 8 Aceh Besar pada kelas
VII-2 Selama ini proses pembelajaran Bahasa Arab pada materi At-tarif bin nafsi masih
berlangsung secara konvensional dan masih kurang begitu diminati oleh siswa. Penggunaan
metode konvensional yang berlangsung dengan menggunakan metode ceramah membuat
siswa merasakan suatu kondisi belajar yang sangat membosankan.
Hal ini membuat aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa menjadi rendah pula. Siswa
terlihat tidak begitu aktif dalam merespon materi yang sedang dipelajari. Rendahnya aktivitas
belajar siswa membuat hasil belajar Bahasa Arab siswa menjadi rendah pula terutama pada
materi At-ta’aruf bi nafsi. Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin menerapkan sebuah model
pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa menjadi
lebih baik lagi. Model pembelajaran yang ingin diterapkan yaitu model bertukar pasangan.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus dan setiap siklus
terdiri dari dua kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi
dan refleksi. Lokasi penelitian dilakukan di MTsN 8 Aceh Besar dengan subyek peneltian siswa kelas
VII-2 MTsN 8 Aceh Besar sejumlah 34 siswa yang terdiri dari 15 orang siswa laki-laki dan 19 orang
siswa perempuan. Sedangkan teknik pengumpulan data pada penelitian ini, dilakukan dengan cara
mengumpulkan hasil nilai tes (Prasetyo, 2012). Tes dilaksanakan pada setiap akhir pembelajaran pada
setiap siklus, dengan menggunakan soal tes secara tertulis dalam bentuk essay (Rosarina et al., 2016).
Alat pengumpulan data pada penelitian ini berupa butir soal test. Data observasi dilakukan dengan
melihat keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Pengambilan data observasi dilakukan oleh
observer. Kemudian, sebagai langkah analisis data penulis menggunakan rumus persentase
Depdiknas (2003):

Jurnal Cakrawala: Media Pendidikan dan Humaniora, Vol. 2, No. 1 2023


30| Marliah

jumlah siswa yang tuntas


P= x100 %
jumlah siswa seluruhnya

Gambar 1. Rumus persentase


Keberhasilan penelitian tindakan kelas ini ditentukan oleh Indikator penelitian. Indikator
penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1 berikut:

Tabel 1 Indikator penelitian


No. Ukuran indikator Capaian siklus 1 Capaian siklus 2
1. Siswa yang mencapai
≥ 65.00 % ≥ 80.00%
angka KKM ( nilai ≥ 75)
2. Nilai rata-rata kelas ≥ 72.00 ≥ 80.00
3. Aktivitas belajar siswa Cukup Baik

HASIL DAN PEMBAHASAN


Deskripsi Kondisi Awal
Proses pembelajaran yang berlangsung secara konvensional memperlihatkan aktivitas
siswa yang tidak begitu aktif dalam proses pembelajaran. Siswa hanya memiliki kegiatan
mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru, menulis dan mengerjakan tugas. Siswa
terlihat tidak begitu aktif dan tanggap dalam bertanya atau menanggapi pertanyaan yang
disampaikan oleh guru. Penerapan metode secara konvensional masih memperlihatkan
rendahnya aktivitas belajar dan hasil belajar yang diperoleh oleh siswa. Sebelum melakukan
penelitian, guru memberikan pre tes kepada siswa. Pre test ini dilakukan untuk mengetahui
hasil belajar siswa sebelum penerapan model bertukar pasangan dalam pembelajaran. Hasil
pre test siswa sebelum penerapan model bertukar pasangan dalam pembelajaran dapat dilihat
pada Tabel 2.

Tabel 2. Hasil pre test siswa sebelum penerapan model bertukar pasangan dalam
pembelajaran
L/
No Nama KKM Nilai T TT
P
1 Al Furqan L 75 65 √
2 Alqi Alghafari L 75 75 √
3 Amanda Ramadhani P 75 75 √
4 Amirullah L 75 65 √
5 Aqiel Al-Munawwar L 75 80 √
6 Arif Maulana L 75 75 √
7 Bella Safira P 75 65 √
8 Fariel Marham L 75 80 √
9 Fitri Nurayyan P 75 60 √
10 Hura Aini P 75 80 √
11 Ikhsanul Fata L 75 65 √
12 Ikram Maulana L 75 75 √
13 Irfan Aswi. Ar L 75 85 √
14 Khuzaifi L 75 60 √
15 Luthfia Mudrika P 75 80 √
16 M. Ramzi Fahlevi L 75 65 √
17 M. Rayhan Satriawan L 75 85 √
18 Maulid Awanda L 75 85 √
19 Muhammad Alif Syauqani L 75 60 √

Jurnal Cakrawala: Media Pendidikan dan Humaniora, Vol. 2, No. 1 2023


Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Bahasa Arab Pada Materi At-Ta’aruf Bi Nafsi Melalui Penerapan Model
Bertukar Pasangan Siswa Kelas VII-2 MTsN 8 Aceh Besar Tahun Pelajaran 2018/2019| 31

Muhammad Farhan
20 L 75
Maulana 90 √
21 Muhammad Haikal L 75 70 √
22 Nabila. S P 75 70 √
23 Nada Khusnul Khotimah P 75 90 √
24 Nasya Ulfa P 75 95 √
25 Nora Sabila P 75 70 √
26 Salsabila P 75 95 √
27 Siti Ananda Sahla P 75 85 √
28 Syibran Malisi L 75 90 √
29 Syifaur Rahmi P 75 95 √
30 Tina P 75 70 √
31 Ulfa Azkia P 75 75 √
32 Uwaisul Qarani L 75 70 √
33 Wylda Fajriana Jannah P 75 70 √
34 Zikrullah L 75 85 √
Jumlah 2600
Jumlah Rata-rata 76,47
Persentase (%) 58,82%

Berdasarkan Tabel 2, hasil pre test siswa yang dilakukan pada saat pra penelitian
memperoleh persentase ketuntasan belajar sebesar 58,82%. Nilai terendah pada pre test
adalah 60 dan nilai tertinggi adalah 95. Nilai rata-rata pada pre test adalah 76,47. Setelah
melakukan pre test, maka peneliti akan melanjutkan penelitian pada siklus I.

Hasil Penelitian Siklus I


Pertemuan 1dan Pertemuan 2
1. Perencanaan
Kegiataan perencanaan yang dilakukan pada siklus I adalah mempersiapkan beberapa
hal yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian yaitu: merancang silabus, merancang
RPP, menyusun instrument tes, mendesain bahan ajar sesuai dengan materi, mendesain
model pembelajaran yaitu model pembelajaran bertukar pasangan.
2. Pelaksanaan
Penelitian siklus I yang telah di jelaskan pada Bab III di laksanakan sesuai perencanaan
dengan melakukan tes pada tanggal 18 September 2018 yaitu pada pertemuan kedua.
Setelah penerapan model bertukar pasangan pada siklus I, siswa telah mengalami
peningkatan pemahaman terhadap materi At-ta’aruf bi nafsi, hal ini terlihat dari hasil tes
belajar yang diperoleh oleh siswa. Hasil belajar siswa yang diperoleh setelah penerapan
model bertukar pasangan pada siklus I dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil belajar siswa pada siklus I


L/
No Nama KKM Nilai T TT
P
1 Al Furqan L 75 70 √
2 Alqi Alghafari L 75 85 √
3 Amanda Ramadhani P 75 80 √
4 Amirullah L 75 65 √
5 Aqiel Al-Munawwar L 75 85 √
6 Arif Maulana L 75 85 √

Jurnal Cakrawala: Media Pendidikan dan Humaniora, Vol. 2, No. 1 2023


32| Marliah

7 Bella Safira P 75 70 √
8 Fariel Marham L 75 85 √
9 Fitri Nurayyan P 75 75 √
10 Hura Aini P 75 90 √
11 Ikhsanul Fata L 75 70 √
12 Ikram Maulana L 75 80 √
13 Irfan Aswi. Ar L 75 90 √
14 Khuzaifi L 75 65 √
15 Luthfia Mudrika P 75 80 √
16 M. Ramzi Fahlevi L 75 70 √
17 M. Rayhan Satriawan L 75 95 √
18 Maulid Awanda L 75 90 √
19 Muhammad Alif Syauqani L 75 65 √
Muhammad Farhan
20 L 75
Maulana 95 √
21 Muhammad Haikal L 75 75 √
22 Nabila. S P 75 70 √
23 Nada Khusnul Khotimah P 75 95 √
24 Nasya Ulfa P 75 90 √
25 Nora Sabila P 75 70 √
26 Salsabila P 75 90 √
27 Siti Ananda Sahla P 75 90 √
28 Syibran Malisi L 75 95 √
29 Syifaur Rahmi P 75 90 √
30 Tina P 75 70 √
31 Ulfa Azkia P 75 80 √
32 Uwaisul Qarani L 75 85 √
33 Wylda Fajriana Jannah P 75 75 √
34 Zikrullah L 75 90 √
Jumlah 2755
Jumlah Rata-rata 81,03
Persentase (%) 70,59%

3. Observasi
Hasil observasi yang telah dilakuakn pada siklus I memperlihatkan bahwa hasil belajar
yang diperoleh oleh siswa telah mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan hasil pre
test sebelum diterapkannya model pembelajaran bertukar pasangan. Berdasarkan Tabel 4.2,
dari 34 siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
bertukar pasangan terdapat 24 siswa yang sudah mencapai ketuntasan nilai KKM (kriteria
ketuntasan minimum) dan 10 siswa lagi belum mencapai ketuntasan nilai KKM. Nilai tertinggi
siswa yang diperoleh pada siklus I yaitu 95 dan nilai terendah adalah 65. Persentase ketuntasan
siswa hasil belajar siswa pada siklus I adalah sebesar 70,59%, dengan nilai rata-rata 81,03.
Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh pada siklus I, maka peneliti ingin melanjutkan
penelitian pada siklus II dengan menggunakan metode yang sama yaitu model pembelajaran
bertukar pasangan. Pada siklus II, peneliti mengharapkan adanya peningkatan hasil belajar
yang diperoleh oleh siswa, sehingga persentase ketuntasan siswa juga mengalami peningkatan
sesuai dengan indikator siklus II yang telah ditetapkan oleh peneliti.
Pada siklus I, siswa juga telah mengalami peningkatan keaktifan jika dibandingkan
dengan proses pembejaran sebelum diterapkan model pembelajaran bertukar pasangan.
Keektifan siswa dalam proses pembelajaran diamati oleh observer yang juga hadir pada saat
penelitian dilakukan. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dalam 2 kali pertemuan dan

Jurnal Cakrawala: Media Pendidikan dan Humaniora, Vol. 2, No. 1 2023


Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Bahasa Arab Pada Materi At-Ta’aruf Bi Nafsi Melalui Penerapan Model
Bertukar Pasangan Siswa Kelas VII-2 MTsN 8 Aceh Besar Tahun Pelajaran 2018/2019| 33

telah digabung menjadi 1 Tabel pada siklus I. Aktivitas belajar siswa pada siklus I dapat dilihat
pada Tabel 4

Tabel 4. Aktivitas belajar siswa pada siklus I pertemuan pertama dan kedua.
Siklus I pertemuan Siklus I pertemuan
pertama kedua
No Aktivitas belajar siswa (18 September (25 September
2018) 2018)
A B C D A B C D
1 Siswa memperhatikan
penjelasan guru √ √

2 Siswa saling berdiskusi


bersama pasangan √ √

3 Siswa memiliki keaktifan


dalam mengerjakan tugas √ √
bersama pasagannya

4 Siswa mampu mengerjakan


√ √
soal secara individu

5 Siswa mengikuti
pembelajaran dengan aktif √ √
dan tertib

Sumber data: Hasil penelitian tahun 2018

Berdasarkan Tabel 4 masih terdapat beberapa komponen pembelajaran yang berada


dalam kategori cukup. Pada siklus I, masih ada beberapa komponen pembelajaran yang
berada dalam kategori cukup. Pada komponen pengamatan siswa memperhatikan
penjelasan guru berada pada kategori baik pada pertemuan pertama dan kedua. Pada
komponen pengamatan siswa aktif dalam membuat tugas mengenai materi sedang
dipelajari berada pada kategori cukup pada pertemuan pertama dan mengalami
peningkatan menjadi baik pada pertemuan kedua. Pada komponen pengamatan siswa
memiliki keaktifan dalam bertanya maupun merespon pertanyaan yang disampaikan oleh
guru berada pada kategori cukup pada pertemuan pertama dan mengalami peningkatan
menjadi baik pada pertemuan kedua. Pada komponen pengamatan siswa mampu
mengerjakan soal secara individu berada pada kategori cukup pada pertemuan pertama
dan mengalami peningkatan menjadi baik pada pertemuan kedua. Pada komponen
pengamatan siswa mengikuti pembelajaran dengan aktif dan tertib berada pada kategori
baik pada pertemuan pertama dan kedua. Hasil observasi pada siklus I menunjukkan
bahwa siswa telah mengalami peningkatan yang lebih baik pada setiap komponen
pengamatan menjadi lebih baik jika dibandingkan dengan aktivitas belajar siswa pada saat
belum diterapkannya model pembelajaran bertukar pasangan. Peningkatan aktivitas
belajar siswa ini menandakan bahwa model pembelajaran bertukar pasangan baik untuk
diterapkan pada materi “at-ta’aruf bi nafsi”.

4. Refleksi
Setelah siklus I selesai dilaksanakan beserta penilaian terhadap hasil belajar siswa,
maka pada siklus II peneliti ingin meningkatkan proses pembelajaran dengan lebih baik
lagi. Pada siklus II, guru akan memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih aktif lagi
Jurnal Cakrawala: Media Pendidikan dan Humaniora, Vol. 2, No. 1 2023
34| Marliah

dalam melakukan diskusi kelompok, lebih memiliki keberanian dalam bertanya dan
menjawab pertanyaan dan lebih percaya diri dalam mengerjakan soal secara individu
tanpa harus mengharapkan bantuan jawaban dari teman-teman yang lainnya, sehingga
hasil belajar yang diperoleh pada siklus II akan mengalami peningkatan menjadi lebih baik.
Tindakan yang ingin dilakukan peneliti pada siklus II yaitu:
a) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada materi yang akan
dipelajari
b) Memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih aktif lagi dalam melakukan diskusi
kelompok, lebih memiliki keberanian dalam bertanya dan menjawab pertanyaan.
c) Memberikan motivasi kepada siswa untuk menyelesaikan tugas individu yang
diberikan kepadanya dengan baik.
d) Pengelolaan waktu lebih efektif agar semua tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Hasil Penelitian Siklus II


Pertemuan 1dan Pertemuan 2
1. Perencanaan
Kegiataan perencanaan yang dilakukan pada siklus II adalah:
a. Merancang silabus, merancang RPP, menyusun instrument tes, mendesain bahan ajar
sesuai dengan materi, mendesain model pembelajaran yaitu model pembelajaran
bertukar pasangan.
b. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada materi yang akan
dipelajari
c. Memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih aktif lagi dalam melakukan diskusi
kelompok, lebih memiliki keberanian dalam bertanya dan menjawab pertanyaan.
d. Memberikan motivasi kepada siswa untuk menyelesaikan tugas individu yang
diberikan kepadanya dengan baik.
e. Pengelolaan waktu lebih efektif agar semua tujuan pembelajaran dapat tercapai.
2. Pelaksanaan
Penelitian siklus II yang telah di jelaskan pada Bab III di laksanakan sesuai perencanaan
dengan melakukan tes pada tanggal 25 September 2018 yaitu pada pertemuan kedua.
Setelah penerapan model bertukar pasangan pada siklus II, siswa telah mengalami
peningkatan pemahaman terhadap At-ta’aruf bi nafsi, hal ini terlihat dari hasil tes belajar
yang diperoleh oleh siswa. Hasil belajar siswa yang diperoleh setelah penerapan model
bertukar pasangan pada siklus II dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Hasil belajar siswa pada siklus II


L/
No Nama KKM Nilai T TT
P
1 Al Furqan L 75 80 √
2 Alqi Alghafari L 75 90 √
3 Amanda Ramadhani P 75 100 √
4 Amirullah L 75 70 √
5 Aqiel Al-Munawwar L 75 100 √
6 Arif Maulana L 75 95 √
7 Bella Safira P 75 75 √
8 Fariel Marham L 75 90 √
9 Fitri Nurayyan P 75 70 √
10 Hura Aini P 75 90 √
11 Ikhsanul Fata L 75 75 √
12 Ikram Maulana L 75 85 √

Jurnal Cakrawala: Media Pendidikan dan Humaniora, Vol. 2, No. 1 2023


Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Bahasa Arab Pada Materi At-Ta’aruf Bi Nafsi Melalui Penerapan Model
Bertukar Pasangan Siswa Kelas VII-2 MTsN 8 Aceh Besar Tahun Pelajaran 2018/2019| 35

13 Irfan Aswi. Ar L 75 95 √
14 Khuzaifi L 75 75 √
15 Luthfia Mudrika P 75 85 √
16 M. Ramzi Fahlevi L 75 80 √
17 M. Rayhan Satriawan L 75 95 √
18 Maulid Awanda L 75 90 √
19 Muhammad Alif Syauqani L 75 70 √
Muhammad Farhan
20 L 75
Maulana 95 √
21 Muhammad Haikal L 75 85 √
22 Nabila. S P 75 80 √
23 Nada Khusnul Khotimah P 75 95 √
24 Nasya Ulfa P 75 100 √
25 Nora Sabila P 75 80 √
26 Salsabila P 75 100 √
27 Siti Ananda Sahla P 75 90 √
28 Syibran Malisi L 75 95 √
29 Syifaur Rahmi P 75 100 √
30 Tina P 75 85 √
31 Ulfa Azkia P 75 90 √
32 Uwaisul Qarani L 75 95 √
33 Wylda Fajriana Jannah P 75 85 √
34 Zikrullah L 75 95 √
Jumlah 2980
Jumlah Rata-rata 87,65
Persentase (%) 91,18%

3. Observasi
Berdasarkan hasil observasi, pada siklus II, hasil belajar siswa telah mengalami
peningkatan jika dibandingkan dengan siklus I. Berdasarkan Tabel 4.4, dari 34 siswa
terdapat 31 siswa yang sudah mencapai ketuntasan nilai klasikal dan 3 siswa lagi belum
mencapai ketuntasan klasikal. Nilai tertinggi siswa yang diperoleh pada siklus II yaitu 100
dan nilai terendah adalah 70. Persentase ketuntasan siswa hasil belajar siswa pada siklus II
adalah sebesar 91,18% dengan nilai rata-rata 87,65. Berdasarkan hasil belajar yang
diperoleh pada siklus II, maka peneliti mencukupkan penelitian sampai pada siklus II, hal ini
dilakukan karena siswa telah mencapai indikator ketuntasan yang harapkan oleh guru.
Pada siklus II, siswa juga telah mengalami peningkatan keaktifan jika dibandingkan
dengan siklus I. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dalam 2 kali pertemuan dan
telah digabung menjadi 1 Tabel pada siklus II. Aktivitas belajar siswa pada siklus II dapat
dilihat pada Tabel 6

Tabel 6. Aktivitas belajar siswa pada siklus II pertemuan pertama dan kedua
Siklus II pertemuan Siklus II pertemuan
pertama kedua
No Aktivitas belajar siswa
(2 Oktober 2018) (9 Oktober 2018)
A B A B A B A B
1 Siswa memperhatikan
penjelasan guru √ √ √ √

Jurnal Cakrawala: Media Pendidikan dan Humaniora, Vol. 2, No. 1 2023


36| Marliah

2 Siswa saling berdiskusi


bersama pasangan √ √ √ √

3 Siswa memiliki keaktifan


dalam mengerjakan tugas √ √ √ √
bersama pasagannya

4 Siswa mampu mengerjakan



soal secara individu √ √ √

5 Siswa mengikuti
pembelajaran dengan aktif √ √ √ √
dan tertib

Berdasarkan Tabel 6 hasil observasi pada siklus II, Pada komponen pengamatan siswa
memperhatikan penjelasan guru berada pada kategori baik pada pertemuan pertama dan
mengalami peningkatan menjadi sangat baik pada pertemuan kedua. Pada komponen
pengamatan siswa saling berdiskusi bersama pasangan berada pada kategori baik pada
pertemuan pertama dan mengalami peningkatan menjadi sangat baik pada pertemuan
kedua. Pada komponen pengamatan siswa memiliki keaktifan dalam mengerjakan tugas
bersama pasanganya berada pada kategori baik pada pertemuan pertama dan mengalami
peningkatan menjadi sangat baik pada pertemuan kedua. Pada komponen pengamatan
siswa mampu mengerjakan soal secara individu berada pada kategori baik pada pertemuan
pertama dan kedua. Pada komponen pengamatan siswa mengikuti pembelajaran dengan
aktif dan tertib berada pada kategori baik pada pertemuan pertama dan mengalami
peningkatan menjadi sangat baik pada pertemuan kedua. Berdasarkan hasil observasi
keaktifan siswa pada siklus II, terlihat bahwa siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran
jika dibandingkan dengan siklus I.
4. Refleksi
Berdasarkan pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus I dan siklus II, terlihat
adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa menjadi lebih baik setelah penerapan
model bertukar pasangan. Pada siklus II, siswa terlihat lebih bersemangat melakukan
diskusi kelompok, memiliki keberanian bertanya tentang materi yang kurang dimengerti
dan telah memiliki peningkatan rasa kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas individu
yang diberikan oleh guru.

Pembahasan Perbandingan Antar Siklus


Setelah penerapan model pembelajaran bertukar pasangan aktivitas dan hasil belajar
siswa terlihat menjadi lebih baik. Dengan suasana kelas yang demokratis, yang saling
membelajarkan memberi kesempatan peluang lebih besar dalam memberdayakan potensi
siswa secara maksimal dan menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau
membantu di antara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang
terdiri dari dua orang. Dengan adanya penerapan model pembelajaran bertukar pasangan
maka aktivitas belajar siswa akan mengalami peningkatan yang akan mempengaruhi hasil
belajar siswa menjadi lebih baik pula.
Penerapan model pembelajaran bertukar pasangan pada siklus I telah memperlihatkan
adanya peningkatan hasil belajar siswa menjadi lebih baik jika dibandingkan hasil pre test
siswa pada saat pra penelitian. Pada siklus I, siswa yang tidak tuntas dalam pembelajaran
adalah siswa yang terlihat belum begitu aktif dalam melakukan pembelajaran denagn
menggunakan model pembelajaran bertukar pasangan. Hal ini bisa saja disebabkan oleh
perlunya adaptasi dengan penerapan model pembelajaran bertukar pasangan yang masih baru

Jurnal Cakrawala: Media Pendidikan dan Humaniora, Vol. 2, No. 1 2023


Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Bahasa Arab Pada Materi At-Ta’aruf Bi Nafsi Melalui Penerapan Model
Bertukar Pasangan Siswa Kelas VII-2 MTsN 8 Aceh Besar Tahun Pelajaran 2018/2019| 37

mereka rasakan. Persentase ketuntasan yang didapatkan pada siklus I, telah mencapai
indikator siklus I yang ingin dicapai oleh peneliti.
Berdasarkan hasil test, hasil dari observasi serta refleksi yang telah dilakukan pada
siklus I, maka perbaikan yang telah dilakukan oleh peneliti pada siklus II, telah memberikan
hasil yang sesuai dengan harapan penulis. Pada siklus II, terlihat adanya peningkatan hasil
belajar yang diperoleh oleh siswa menjadi lebih baik. Pada siklus II, persentase ketuntasan
siswa telah mengalami peningkatan dan telah mencapai indikator siklus II yang ditetapkan oleh
peneliti.
Pada siklus II, siswa yang tidak mengalami ketuntasan belajar, terlihat mengalami
peningkatan yang labih baik dalam memperoleh hasil tes yang mereka lakukan. Hal ini
menandakan bahwa penerapan model pembelajaran bertukar pasangan memiliki konstribusi
yang sangat baik dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar bahasa arab siswa terutama
pada At-ta’aruf bi nafsi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada siklus I dan II,
penerapan model pembelajaran bertukar pasangan telah memberikan nilai yang positif
terhadap peningkatan hasil belajar bahasa arab siswa terutama pada At-ta’aruf bi nafsi.
Perbandingan persentase hasil belajar siswa pada siklus I dan II dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 7. Perbandingan peningkatan hasil belajar siswa antar siklus


Kategori nilai siswa Siklus I Siklus II
Nilai 60 - -
Nilai 65 3 -
Nilai 70 7 3
Nilai 75 3 3
Nilai 80 4 4
Nilai 85 4 5
Nilai 90 8 6
Nilai 100
5 8
Jumlah siswa tuntas 24 Siswa 31 Siswa
Jumlah siswa tidak tuntas 10 Siswa 3 Siswa
Nilai Rata-rata 81,03 87,65

Persentase ketuntasan 70,59% 91,18%

Berdasarkan Tabel 7, terlihat peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklus. Pada
siklus I, nilai terendah adalah 65 dan nilai tertinggi adalah 100. Pada siklus II, nilai terendah
adalah 70 dan nilai tertinggi adalah 100. Peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklus
menandakan bahwa penerapan model pembelajaran bertukar pasangan telah memberikan
pengaruh yang positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Secara keseluruhan, penerapan
model pembelajaran bertukar pasangan telah memberikan peningkatan hasil belajar pada
siswa dan telah mencapai indikator ketuntasan hasil belajar siklus I dan siklus II yang
ditetapkan oleh peneliti. Penerapan model pembelajaran bertukar pasangan telah
meningkatkan aktivitas belajar siswa antar siklus.

Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat penulis simpulkan bahwa penggunaan model
bertukar pasangan pada pembelajaran sejarah kebudayaan islam dapat meningkatkan hasil
belajar. Penjelasan tersebut diperkuat dengan hasil penelitian yang menunjukkan hasil belajar

Jurnal Cakrawala: Media Pendidikan dan Humaniora, Vol. 2, No. 1 2023


38| Marliah

pada siklus I memperoleh persentase ketuntasan sebesar 70,59% dan selanjutnya meningkat
pada siklus II dengan memperoleh hasil persentase ketuntasan sebesar 91,18%.

DAFTAR PUSTAKA
Darmadi, H. (2015). Tugas, peran, kompetensi, dan tanggung jawab menjadi guru profesional.
Edukasi: Jurnal Pendidikan, 13(2), 161–174.

Hasyim, M. H. M. (2014). Penerapan fungsi guru dalam proses pembelajaran. AULADUNA:


Jurnal Pendidikan Dasar Islam, 1(2), 265–276.

Prasetyo, I. (2012). Teknik analisis data dalam research and development. Jurusan PLS FIP
Universitas Negeri Yogyakarta.

Rosarina, G., Sudin, A., & Sujana, A. (2016). Penerapan model discovery learning untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perubahan wujud benda. Jurnal Pena
Ilmiah, 1(1).

Seknun, M. Y. (2012). Kedudukan Guru Sebagai Pendidik. Lentera Pendidikan: Jurnal Ilmu
Tarbiyah Dan Keguruan, 15(1), 120–131.

Sopian, A. (2016). Tugas, peran, dan fungsi guru dalam pendidikan. Raudhah Proud To Be
Professionals: Jurnal Tarbiyah Islamiyah, 1(1), 88–97.

Suryadi, R. A. (2018). Ilmu Pendidikan Islam. Deepublish.

Jurnal Cakrawala: Media Pendidikan dan Humaniora, Vol. 2, No. 1 2023

You might also like