Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
The purpose of this research is to improve the learning outcomes and the learning activity of
mathematics student through the medium of the number line. Type of this research is action
class research (PTK) with Kemmis and Mc Taggart model. The research was conducted in
two cycles of action. Each cycle consisted of two meetings action. Subject of this research are
student in grade 5 State Elementary School Cibunian 01 Bogor in periode 2016/2017 which
consist of 40 students. The data instrument which is used in this research are: (1) in order to
investigate the initial ability before the first cycle conducted, the initial ability test is used
(pretest); (2) in order to measure the study result of students on the arithmetic integer
operations, the understanding of concepts test is used in the final meeting of each cycle; and
(3) in order to investigate the students being active in learning class, the student activity
observation sheet is used. Data collecting technique are test, documentation and observation.
The data technique analysis is descriptive analysis. These results of research indicate that of
the percentage of student learning outcomes in pre-cycle by 45% with an average value of
53, the first cycle of 55% with an average value of 59, then on the second cycle of 87,5% with
the average value 70. Similarly, the average student activity with an increase in the
percentage of 70% in the first cycle, increased in the second cycle with a percentage of 77%.
This research concludes that learning outcomes and student activity in mathematics are
increased by using a number line media in grade 5 State Elementary School Cibunian 01
Bogor.
Keyword: integer, learning outcomes, media line numbers.
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar dan keaktifan belajar siswa
pada mata pelajaran matematika dengan menggunakan media garis bilangan. Jenis
penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan model yang digunakan ialah
Kemmis dan Mc Taggart. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus tindakan. Setiap siklus
tindakan terdiri dari dua pertemuan. Subjek dalam penelitian ini ialah siswa kelas V SD
Negeri Cibunian 01 Bogor tahun pelajaran 2016/2017 yang terdiri dari 40 siswa. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: (1) untuk mengetahui kemampuan awal
siswa sebelum dimulai siklus I, digunakan tes kemampuan awal (pretest); (2) untuk
mengukur hasil belajar siswa pada materi operasi hitung bilangan bulat digunakan tes
pemahaman konsep yang dilakukan pada akhir tiap siklus; dan (3) untuk mengetahui
keaktifan siswa dalam pembelajaran digunakan lembar observasi keaktifan siswa. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah tes, dokumentasi, dan
Didaktika Tauhidi p-ISSN 2442-4544 e-ISSN 2550-0252 Volume 4 Nomor 1, April 2017 45
observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian
menunjukan bahwa dari presentase hasil belajar siswa yang pada pra siklus sebesar 45%
dengan nilai rata-rata 53, pada siklus I menjadi sebesar 55% dengan nilai rata-rata 59,
selanjutnya pada siklus II menjadi sebesar 87,5% dengan nilai rata-rata 70. Begitu pula
dengan keaktifan siswa, terdapat peningkatan dengan persentase sebesar 70% pada siklus I,
dan meningkat sebesar 77% pada siklus II. Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa
terjadi peningkatan hasil belajar matematika dan keaktifan siswa dengan menggunakan
media garis bilangan di kelas V SD Negeri Cibunian 01 Bogor.
Kata kunci: bilangan bulat, hasil belajar, media garis bilangan.
Alawiah N dan M Ichsan. 2017. Upaya meningkatkan hasil belajar matematika dengan
menggunakan media garis bilangan. Didaktika Tauhidi Jurnal Pendidikan Guru Sekolah
Dasar 4(1): 44-58.
kognitif, afektif, dan psikomotorik yang Salah satu yang mendukung kegiatan
diperoleh melalui proses belajar mengajar pembelajaran dan juga berpengaruh
di sekolah dan dinyatakan dengan angka terhadap hasil belajar siswa adalah
dan diukur dengan menggunakan tes hasil penggunaan media pembelajaran. Media
belajar dan pengamatan guru. pembelajaran digunakan agar supaya
Di dalam penilaian hasil belajar pada kegiatan pembelajaran dapat bervariasi dan
KTSP 2006 (Trianto 2009), terdapat 9 lebih menyenangkan serta lebih
prinsip yakni: (1) sahih artinya ketepatan mengaktifkan peranan siswa dalam
alat ukur penilaian berdasarkan data; (2) pembelajaran. Selain itu media juga
objektif artinya penilaian didasarkan pada digunakan sebagai alat guna membantu
prosedur dan kriteria yang jelas; (3) adil siswa agar lebih mudah memahami konsep
artinya penilaian tidak memihak atau atau materi yang dipelajari.
menguntungkan satu pihak tertentu; (4) Media garis bilangan merupakan salah
terpadu artinya penilaian yang dilakukan satu contoh peraga dalam pembelajaran
merupakan bagian dari sistem kegiatan matematika yang bertujuan untuk lebih
pembelajaran; (5) terbuka artinya memudahkan siswa dalam mempelajari
pendekatan, penilaian, metode, dan lain-lain konsep operasi hitung bilangan bulat.
adalah berdasarkan hasil penilaian Penggunaan media ini pun tidaklah sulit,
sebenarnya; (6) menyeluruh artinya jika bilangan bulat positif, maka panah pada
penilaian mencakup semua aspek media digerakkan ke kanan. Sebaliknya, bila
kompetensi; (7) sistematis artinya penilaian menunjukan bilangan bulat negatif maka
dilakukan secara berencana dan bertahap; panah digerakkan ke kiri.
(8) beracuan kriteria artinya penilaian Adapun langkah-langkah penggunaan
didasarkan pada ukuran pencapaian alat peraga atau media garis bilangan ialah
kompetensi yang ditetapkan; dan (9) sebagai berikut, posisi awal benda yang
akuntabel artinya penilaian yang menjadi model harus berada pada garis atau
diselenggarakan dapat dibawah titik nol. Apabila bilangan
dipertanggungjawabkan. pertamanya bertanda positif, maka model
Di sisi lain terdapat beberapa faktor yang menghadap ke bilangan positif dan
mempengaruhi hasil belajar, salah satunya melangkahkan model tersebut sesuai
ialah faktor internal dan eksternal dari diri dengan besarnya bilangan pertama. Proses
siswa. Slameto (2013) berpendapat bahwa yang sama juga dilakukan apabila bilangan
faktor internal adalah faktor yang ada dalam pertamanya bertanda negatif. Apabila
diri individu yang sedang belajar, sedangkan melangkah maju maka dapat diartikan
faktor ekternal adalah faktor yang ada sebagai (+) dan apabila melangkah mundur
diluar individu. Berdasarkan pengertian diartikan sebagai kurang/minus (-).
tersebut dapat diketahui bahwa faktor yang Berdasarkan media yang digunakan
bersumber dari dalam diri siswa adalah tersebut diharapkan siswa lebih mudah
kecerdasan, minat, motivasi, ketekunan, memahami konsep operasi hitung bilangan
sikap, serta kebiasaan. Sementara itu, faktor bulat dan termotivasi untuk mengikuti
yang berasal dari luar diri siswa yang pelajaran dengan lebih baik sehingga tujuan
mempengaruhi hasil belajar adalah pembelajaran dapat tercapai dan hasil
keluarga, sekolah, dan masyarakat. belajar siswa dapat lebih optimal.
48 Alawiah et al. Media garis bilangan terhadap hasil belajar
Setelah memperoleh data hasil tes belajar d. Menyusun tabel distributif (TDF)
materi operasi hitung bilangan bulat dan Membuat diagram batang dan
data aktivitas belajar siswa, maka diagram lingkaran.
selanjutnya ialah menentukan langkah-
Didaktika Tauhidi p-ISSN 2442-4544 e-ISSN 2550-0252 Volume 4 Nomor 1, April 2017 51
Dari tabel 5 diketahui bahwa sebanyak garis bilangan. Kegiatan pembelajaran ini
35 siswa atau 87,5% sudah mencapai nilai merupakan salah satu alternatif penerapan
KKM = 60 atau dapat dikatakan tuntas. strategi pembelajaran yang kreatif dan
Sedangkan 5 siswa atau 12,5 % memperoleh inovatif dan melibatkan siswa secara
nilai di bawah KKM atau dapat dikatakan langsung dalam kegiatan pembelajaran.
belum tuntas. Peningkatan ini cukup Sehingga pembelajaran tidak sekedar
signifikan dibandingkan dengan tes hasil mentransfer pengetahuan yang dimiliki
belajar pada siklus I. Adapun peningkatan guru kepada siswanya tetapi merupakan
yang cukup signifikan pada hasil belajar proses pembentukan pengetahuan yang
siswa dimulai dari pra siklus, siklus I, dan dihubungkan dengan pengalaman pribadi
siklus II digambarkan pada diagram sesuai siswa agar supaya siswa dapat terlibat
pada Gambar 2. secara kritis, aktif, dan kreatif.
Pembelajaran yang memanfaatkan media
garis bilangan membuat siswa lebih
antusias dalam menjalankan instruksi dari
guru serta menyelesaikan beberapa
permasalahan yang diberikan. Sehingga
pengetahuan yang diperoleh siswa dapat
secara maksimal berpengaruh positif
terhadap hasil belajarnya. Berdasarkan tes
Gambar 2 Diagram peningkatan hasil belajar hasil belajar pada pra penelitian, siklus I,
Pembelajaran pada siklus II telah berhasil dan siklus II materi operasi hitung bilangan
meningkatkan rata-rata kelas menjadi 70, bulat terjadi peningkatan yang lebih baik
nilai ini melampaui KKM yang telah dari hasil belajar dan aktivitas belajar siswa.
ditetapkan sebesar 60. Sedangkan jika Adapun peningkatan hasil belajar dan
dilihat dari ketercapaian hasil belajar mata aktivitas belajar siswa tersebut dapat dilihat
pelajaran matematika yang dicapai siswa pada Tabel 6.
pada siklus II, hasil yang dicapai sebesar
Tabel 6 Perbandingan hasil penelitian siklus
87,5% dan hal ini sudah memenuhi I dan siklus II
indikator keberhasilan penelitian yaitu
75%. Perubahan aktivitas siswa juga Hasil Siklus
Aspek yang diteliti Ket
semakin lebih baik, dilihat dari persentase Pra I II
ketercapaian aktivitas siswa yang Perubahan 56% 70% 77% Meningkat
meningkat menjadi 77%. Sehingga dapat aktivitas siswa
dikatakan bahwa penelitian dengan
menggunakan media garis bilangan dapat
Tes hasil Belajar 45% 55% 87,5% Meningkat
meningkatkan hasil belajar siswa pada
materi operasi hitung bilangan bulat. Berdasarkan Tabel 6 diperoleh informasi
bahwa perolehan hasil pelaksanaan
Pembahasan tindakan pembelajaran matematika materi
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan di operasi bilangan bulat dengan media garis
penelitian ini ialah pembelajaran bilangan pada siswa kelas V di SD Negeri
matematika pada materi operasi hitung Cibunian 01 Kabupaten Bogor pada siklus I
bilangan bulat dengan menggunakan media dan siklus II menunjukkan adanya
Didaktika Tauhidi p-ISSN 2442-4544 e-ISSN 2550-0252 Volume 4 Nomor 1, April 2017 55
Adapun hal-hal yang menjadi bahan Dari hasil refleksi dan perbaikan yang
refleksi dari siklus I yang dijadikan sebagai dilaksanakan pada akhir siklus I, dalam
bahan pertimbangan di siklus II untuk kegiatan pembelajaran di siklus II guru telah
diperbaiki adalah dalam pengelolaan mampu mengkondisikan pembelajaran
pembelajaran dan alokasi waktu pada setiap dengan baik, sehingga pelaksanaan evaluasi
pembelajaran guru sebaiknya yang dilakukan oleh siswa secara individual
memperhatikan penggunaan waktu dapat berjalan dengan baik. Selain itu, siswa
pembelajaran dikelas terutama pada saat juga lebih antusias dalam pembelajaran dan
peragaan media garis bilangan. Hal ini lebih tidak gaduh dikelas, hal ini diduga
dibutuhkan karena siswa membutuhkan siswa sudah termotivasi dan semakin aktif
waktu untuk mengerjakan soal-soal evaluasi dalam pembelajaran. Berdasarkan
secara individual. Selain itu, apabila pengamatan yang dilakukan peneliti
pengelolaan alokasi waktu berjalan dengan terhadap aktivitas siswa pada siklus I dan
baik maka guru dapat memberikan siklus II, diketahui bahwa terdapat
kesimpulan atas setiap kegiatan peningkatan aktivitas siswa dalam
pembelajaran yang dilakukan pada hari itu. pembelajaran (Tabel 7).
Berdasarkan tabel tersebut diketahui hasil belajar. Terbukti pada hasil observasi
bahwa hasil belajar siswa mengalami yang dilakukan peneliti, terdapat
peningkatan yang cukup signifikan peningkatan pada aktivitas yang
dibandingkan pada pra siklus sampai siklus menunjukkan bahwa dari 40 siswa
II. Dilihat dari persentase ketuntasan hasil sebanyak 35 siswa atau 87,5% yang sudah
belajar pada pra siklus, jumlah siswa yang mencapai nilai KKM. Hal itu disebabkan
tuntas hanya 18 siswa atau sebesar 45%. karena siswa merasa sudah pernah
Pada siklus I siswa yang tuntas menjadi 22 diajarkan materi tersebut dan siswa sudah
siswa atau sebesar 55%, dan terjadi mulai terbiasa dengan penggunaan alat
peningkatan pada siklus II yakni siswa yang peraga dalam kegiatan belajar dikelas.
tuntas sebanyak 35 siswa atau sebesar Adanya aktifitas siswa dan hasil belajar
87,5%. Kriteria persentase ketuntasan siswa merupakan suatu keterkaitan. Hal ini
minimal ini telah melampaui indikator dikarenakan adanya usaha guru untuk
keberhasilan sebesar 75, sehingga menggunakan media pembelajaran yang
penelitian ini sudah memenuhi tujuan telah direncanakan secara optimal, sehingga
penelitian yang ingin dicapai. menjadikan siswa lebih termotivasi dan
Adanya peningkatan terhadap aktivitas berperan aktif dalam belajar, serta fokus
siswa, maka berdampak pula terhadap nilai dan antusias terhadap materi yang
Didaktika Tauhidi p-ISSN 2442-4544 e-ISSN 2550-0252 Volume 4 Nomor 1, April 2017 57
diberikan guru. Sehingga berdampak baik pra siklus diperoleh hasil sebesar 56%,
terhadap hasil belajar siswa. sedangkan di siklus I sebesar 70%, dan di
Meningkatnya hasil belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan menjadi
siklus II dipengaruhi oleh aktivitas siswa 77%. Selain itu, ditinjau dari rata-rata nilai
pada siklus II. Kegiatan belajar mengajar siswa, hasil belajar siswa di pra siklus
adalah kondisi yang sengaja diciptakan. diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 53,
Oleh karena itu, keberhasilan dari kegiatan sedangkan pada siklus I nilai rata-rata
belajar mengajar sangat dipengaruhi oleh menjadi 59, dan pada siklus II nilai rata-rata
guru. Peneliti menciptakan strategi siswa menjadi 70.
pembelajaran yang berbeda dari siklus I Berdasarkan hasil penelitian juga
pada siklus II sesuai dengan hasil refleksi. diketahui bahwa persentase ketuntasan
Adanya peningkatan terhadap aktivitas hasil belajar yang mendapat nilai di atas
siswa berdampak pula pada hasil belajar KKM pada tes pra siklus sebesar 45% atau
siswa. Hal ini terbukti dengan hasil 18 siswa, sedangkan pada siklus I
observasi yang dilakukan peneliti dimana meningkat menjadi 55% atau 22 siswa, dan
terdapat peningkatan pada aktivitas yang pada siklus II mencapai 87,5 % atau 35
ditunjukkan siswa pada siklus II yang siswa tuntas belajar. Dengan demikian,
sebesar 77% atau dalam kategori baik. Serta dapat disimpulkan bahwa media garis
berdasarkan persentase ketuntasan hasil bilangan yang digunakan pada mata
belajar siswa mencapai nilai KKM 60 pelajaran matematika materi bilangan bulat
sebanyak 35 atau sebesar 87,5%. Hal ini dapat meningkatkan aktivitas siswa dan
menunjukkan bahwa penelitian yang hasil belajar siswa kelas V SDN Cibunian 01
dilakukan dapat dikatakan berhasil karena Bogor.
yang menjadi indikator keberhasilan telah
tercapai atau terpenuhi yakni melampaui
Implikasi
75%. Implikasi dari hasil penelitian ini ialah
bahwa guru kelas V SDN Cibunian 01
Kabupaten Bogor dapat menggunakan
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI media garis bilangan pada materi operasi
hitung bilangan bulat sebagai salah satu
Kesimpulan alternatif inovasi pembelajaran guna
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas meningkatkan hasil belajar dan aktivitas
yang dilakukan peneliti dengan dua siklus di belajar siswa.
SDN Cibunian 01 Kecamatan Pamijahan Hal ini dikarenakan dengan adanya
Kabupaten Bogor Tahun Pelajaran penerapan media garis bilangan dalam
2016/2017 dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran matematika dapat
terdapat peningkatan hasil belajar dan memberikan kesempatan kepada siswa
aktivitas siswa dalam pembelajaran pada untuk dapat belajar lebih dengan cara
materi penjumlahan bilangan bulat dengan penerapan konsep yang dipelajari. Sehingga
menggunakan mistar bilangan. Hal ini pemahaman konsep serta pembelajaran
diketahui dari persentase hasil observasi di dapat lebih bermakna dengan hasil belajar
dapat lebih optimal.
58 Alawiah et al. Media garis bilangan terhadap hasil belajar