You are on page 1of 15

44 Alawiah et al.

Media garis bilangan terhadap hasil belajar

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN


MENGGUNAKAN MEDIA GARIS BILANGAN

THE IMPROVEMENT EFFORTS OF MATHEMATICS LEARNING USING MEDIA LINE


NUMBERS
N Alawiah1a dan M Ichsan1
1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Djuanda Bogor, Jl. Tol Ciawi No. 1 Kotak Pos 35 Ciawi Bogor 16720
a Korespondensi: Novita Alawiah, Email: novita.gemells@gmail.com

(Diterima: 04-01-2017; Ditelaah: 05-01-2017; Disetujui: 23-03-2017)

ABSTRACT
The purpose of this research is to improve the learning outcomes and the learning activity of
mathematics student through the medium of the number line. Type of this research is action
class research (PTK) with Kemmis and Mc Taggart model. The research was conducted in
two cycles of action. Each cycle consisted of two meetings action. Subject of this research are
student in grade 5 State Elementary School Cibunian 01 Bogor in periode 2016/2017 which
consist of 40 students. The data instrument which is used in this research are: (1) in order to
investigate the initial ability before the first cycle conducted, the initial ability test is used
(pretest); (2) in order to measure the study result of students on the arithmetic integer
operations, the understanding of concepts test is used in the final meeting of each cycle; and
(3) in order to investigate the students being active in learning class, the student activity
observation sheet is used. Data collecting technique are test, documentation and observation.
The data technique analysis is descriptive analysis. These results of research indicate that of
the percentage of student learning outcomes in pre-cycle by 45% with an average value of
53, the first cycle of 55% with an average value of 59, then on the second cycle of 87,5% with
the average value 70. Similarly, the average student activity with an increase in the
percentage of 70% in the first cycle, increased in the second cycle with a percentage of 77%.
This research concludes that learning outcomes and student activity in mathematics are
increased by using a number line media in grade 5 State Elementary School Cibunian 01
Bogor.
Keyword: integer, learning outcomes, media line numbers.

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar dan keaktifan belajar siswa
pada mata pelajaran matematika dengan menggunakan media garis bilangan. Jenis
penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan model yang digunakan ialah
Kemmis dan Mc Taggart. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus tindakan. Setiap siklus
tindakan terdiri dari dua pertemuan. Subjek dalam penelitian ini ialah siswa kelas V SD
Negeri Cibunian 01 Bogor tahun pelajaran 2016/2017 yang terdiri dari 40 siswa. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: (1) untuk mengetahui kemampuan awal
siswa sebelum dimulai siklus I, digunakan tes kemampuan awal (pretest); (2) untuk
mengukur hasil belajar siswa pada materi operasi hitung bilangan bulat digunakan tes
pemahaman konsep yang dilakukan pada akhir tiap siklus; dan (3) untuk mengetahui
keaktifan siswa dalam pembelajaran digunakan lembar observasi keaktifan siswa. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah tes, dokumentasi, dan
Didaktika Tauhidi p-ISSN 2442-4544 e-ISSN 2550-0252 Volume 4 Nomor 1, April 2017 45

observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian
menunjukan bahwa dari presentase hasil belajar siswa yang pada pra siklus sebesar 45%
dengan nilai rata-rata 53, pada siklus I menjadi sebesar 55% dengan nilai rata-rata 59,
selanjutnya pada siklus II menjadi sebesar 87,5% dengan nilai rata-rata 70. Begitu pula
dengan keaktifan siswa, terdapat peningkatan dengan persentase sebesar 70% pada siklus I,
dan meningkat sebesar 77% pada siklus II. Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa
terjadi peningkatan hasil belajar matematika dan keaktifan siswa dengan menggunakan
media garis bilangan di kelas V SD Negeri Cibunian 01 Bogor.
Kata kunci: bilangan bulat, hasil belajar, media garis bilangan.

Alawiah N dan M Ichsan. 2017. Upaya meningkatkan hasil belajar matematika dengan
menggunakan media garis bilangan. Didaktika Tauhidi Jurnal Pendidikan Guru Sekolah
Dasar 4(1): 44-58.

Djamarah (2006) menyatakan bahwa


PENDAHULUAN suatu proses belajar mengajar tentang suatu
Matematika ialah salah satu ilmu yang bahan pengajaran dapat dikatakan berhasil
memiliki peranan penting dalam seluruh apabila tujuan instruksional khususnya
aspek kehidupan. Matematika menurut Beth dapat dicapai oleh peserta didik. Dengan
dan Piaget (Runtukahu dan Kandau 2014) kata lain, keberhasilan belajar khususnya
adalah pengetahuan yang berkaitan dengan belajar materi bilangan bulat merupakan
berbagai struktur abstrak dan hubungan kecakapan dari suatu latihan pengalaman
antar struktur tersebut sehingga dalam bentuk perubahan tingkah laku yang
terorganisasi dengan baik. Dalam proses mengandung unsur pengetahuan, sikap,
belajar matematika, penggunaan media keterampilan, serta nilai yang konstruktif.
pembelajaran khususnya dalam materi Oleh karena itu, hasil belajar matematika
operasi hitung bilangan sangat membantu dalam penelitian ini adalah tingkat
siswa dalam menghubungkan pengalaman keberhasilan siswa dalam melaksanakan
yang dimilikinya dengan konsep baru yang proses kegiatan pembelajaran pada materi
akan dipelajari. Hal ini dikarenakan fungsi bilangan bulat yang ditunjukkan dengan
utama dari media pembelajaran adalah nilai dari hasil belajarnya.
untuk menurunkan keabstrakan dari suatu Berdasarkan data hasil ulangan harian,
konsep agar siswa mampu memahami yaitu pada pra penelitian hasil belajar
makna sebenarnya dari konsep tersebut. matematika siswa kelas V SD Negeri
Salah satu materi yang apabila Cibunian 01 Bogor diketahui bahwa dari 40
menggunakan media pembelajaran maka siswa yang mengikuti ulangan harian hanya
materi tersebut akan mudah dipahami oleh 18 siswa (45%) yang sudah mencapai KKM
siswa ialah operasi hitung bilangan bulat. sedangkan 22 siswa (55%) lainnya belum
Bilangan bulat adalah kumpulan bilangan tuntas atau nilainya di bawah KKM.
yang mencakup nol dan bilangan yang lebih Berdasarkan data di atas dan hasil
besar dan lebih kecil darinya. Semua observasi awal yang dilakukan oleh peneliti
bilangan lebih besar dari nol disebut maka diketahui beberapa penyebab
bilangan bulat positif dan bilangan lebih rendahnya penguasaan siswa terhadap
kecil dari nol disebut bilangan bulat negatif. materi operasi hitung bilangan bulat antara
lain guru belum banyak menerapkan
46 Alawiah et al. Media garis bilangan terhadap hasil belajar

berbagai metode pembelajaran kooperatif MATERI DAN METODE


yang dapat memberikan kesempatan bagi
siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Materi
Selain itu, guru kurang mempersiapkan Slameto (2013) menyatakan bahwa belajar
materi pembelajaran khususnya ialah suatu proses usaha yang dilakukan
penggunaan berbagai macam media seseorang untuk memperoleh suatu
pembelajaran yang semestinya dapat perubahan tingkah laku yang baru secara
menunjang keberhasilan kegiatan keseluruhan sebagai hasil pengalamannya
pembelajaran serta pemahaman siswa pada sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.
materi operasi hitung bilangan bulat masih Sementara itu, menurut Suyono dan
belum optimal sehingga hasil belajar siswa Hariyanto (2012) bahwa belajar adalah
tergolong masih rendah. suatu proses untuk memperoleh
Salah satu alternatif solusi guna pengetahuan, meningkatkan keterampilan,
mengoptimalkan kegiatan pembelajaran memperbaiki perilaku, sikap dan
khususnya dalam pembelajaran operasi mengkokohkan kepribadian dalam konteks
hitung bilangan bulat adalah dengan menjadi tahu atau proses memperoleh
penggunaan media garis bilangan. Hal ini pengetahuan. Menurut pemahaman sains
dilakukan selain untuk memperkenalkan konvensional, kontak manusia dalam alam
konsep media pembelajaran matematika diistilahkan dengan pengalaman
kepada siswa, juga sebagai salah satu (experience).
strategi agar pembelajaran menjadi mudah Oleh karena itu, hasil belajar dapat
dan menyenangkan sehingga harapannya dimaknai sebagai perubahan yang terjadi
dapat lebih mengoptimalkan kegiatan dalam diri seseorang yang belajar, bukan
pembelajaran yang berdampak positif hanya perubahan mengenai
terhadap hasil belajar siswa. Saleh (2010) pengetahuannya melainkan juga kecakapan,
menyatakan bahwa perhitungan pada kebiasaan, pengertian, penguasaan, dan
bilangan bulat lebih mudah apabila penghargaan dalam dirinya setelah melalui
menggunakan garis bilangan. Cara kegiatan belajar. Dalam kegiatan
penggunaan media garis bilangan pun pembelajaran guru biasanya menetapkan
tergolong mudah yakni jika yang dimaksud tujuan belajar. Siswa yang berhasil dalam
bilangan bulat positif, maka panah bergerak belajar adalah yang berhasil mencapai
ke kanan, namun sebaliknya apabila tujuan-tujuan pembelajaran tersebut.
menunjukan bilangan bulat negatif maka Evaluasi ditujukan untuk mengetahui
panah akan bergerak ke kiri. Penggunaan apakah hasil belajar yang dicapai telah
media pembelajaran garis bilangan, sesuai dengan tujuan yang dikehendaki
diharapkan dapat menambah nuansa dan ataukah belum. Evaluasi adalah suatu
pengalaman baru bagi guru dan siswa serta proses bukan suatu hasil (produk). Hasil
bagi pembelajaran matematika di kelas V SD yang diperoleh dari kegiatan evaluasi ialah
Negeri Cibunian 01 Bogor. Sehingga materi kualitas tertentu, baik nilai maupun arti.
yang disampaikan dapat berpengaruh Apabila dikaitkan antara evaluasi dengan
positif bagi hasil belajar matematika siswa hasil belajar maka hasil belajar merupakan
dan keaktifan siswa dalam pembelajaran. seluruh cakupan yang mencakup ranah
Didaktika Tauhidi p-ISSN 2442-4544 e-ISSN 2550-0252 Volume 4 Nomor 1, April 2017 47

kognitif, afektif, dan psikomotorik yang Salah satu yang mendukung kegiatan
diperoleh melalui proses belajar mengajar pembelajaran dan juga berpengaruh
di sekolah dan dinyatakan dengan angka terhadap hasil belajar siswa adalah
dan diukur dengan menggunakan tes hasil penggunaan media pembelajaran. Media
belajar dan pengamatan guru. pembelajaran digunakan agar supaya
Di dalam penilaian hasil belajar pada kegiatan pembelajaran dapat bervariasi dan
KTSP 2006 (Trianto 2009), terdapat 9 lebih menyenangkan serta lebih
prinsip yakni: (1) sahih artinya ketepatan mengaktifkan peranan siswa dalam
alat ukur penilaian berdasarkan data; (2) pembelajaran. Selain itu media juga
objektif artinya penilaian didasarkan pada digunakan sebagai alat guna membantu
prosedur dan kriteria yang jelas; (3) adil siswa agar lebih mudah memahami konsep
artinya penilaian tidak memihak atau atau materi yang dipelajari.
menguntungkan satu pihak tertentu; (4) Media garis bilangan merupakan salah
terpadu artinya penilaian yang dilakukan satu contoh peraga dalam pembelajaran
merupakan bagian dari sistem kegiatan matematika yang bertujuan untuk lebih
pembelajaran; (5) terbuka artinya memudahkan siswa dalam mempelajari
pendekatan, penilaian, metode, dan lain-lain konsep operasi hitung bilangan bulat.
adalah berdasarkan hasil penilaian Penggunaan media ini pun tidaklah sulit,
sebenarnya; (6) menyeluruh artinya jika bilangan bulat positif, maka panah pada
penilaian mencakup semua aspek media digerakkan ke kanan. Sebaliknya, bila
kompetensi; (7) sistematis artinya penilaian menunjukan bilangan bulat negatif maka
dilakukan secara berencana dan bertahap; panah digerakkan ke kiri.
(8) beracuan kriteria artinya penilaian Adapun langkah-langkah penggunaan
didasarkan pada ukuran pencapaian alat peraga atau media garis bilangan ialah
kompetensi yang ditetapkan; dan (9) sebagai berikut, posisi awal benda yang
akuntabel artinya penilaian yang menjadi model harus berada pada garis atau
diselenggarakan dapat dibawah titik nol. Apabila bilangan
dipertanggungjawabkan. pertamanya bertanda positif, maka model
Di sisi lain terdapat beberapa faktor yang menghadap ke bilangan positif dan
mempengaruhi hasil belajar, salah satunya melangkahkan model tersebut sesuai
ialah faktor internal dan eksternal dari diri dengan besarnya bilangan pertama. Proses
siswa. Slameto (2013) berpendapat bahwa yang sama juga dilakukan apabila bilangan
faktor internal adalah faktor yang ada dalam pertamanya bertanda negatif. Apabila
diri individu yang sedang belajar, sedangkan melangkah maju maka dapat diartikan
faktor ekternal adalah faktor yang ada sebagai (+) dan apabila melangkah mundur
diluar individu. Berdasarkan pengertian diartikan sebagai kurang/minus (-).
tersebut dapat diketahui bahwa faktor yang Berdasarkan media yang digunakan
bersumber dari dalam diri siswa adalah tersebut diharapkan siswa lebih mudah
kecerdasan, minat, motivasi, ketekunan, memahami konsep operasi hitung bilangan
sikap, serta kebiasaan. Sementara itu, faktor bulat dan termotivasi untuk mengikuti
yang berasal dari luar diri siswa yang pelajaran dengan lebih baik sehingga tujuan
mempengaruhi hasil belajar adalah pembelajaran dapat tercapai dan hasil
keluarga, sekolah, dan masyarakat. belajar siswa dapat lebih optimal.
48 Alawiah et al. Media garis bilangan terhadap hasil belajar

Metode Hal ini diketahui berdasarkan hasil ulangan


harian siswa dimana masih cukup banyak
Metode Penelitian siswa yang belum mencapai Kriteria
Jenis penelitian ini adalah penelitian Ketuntasan Minimal (KKM) 60.
tindakan kelas yang bertujuan untuk
mengetahui hasil belajar siswa pada operasi Instrumen Penelitian
hitung bilangan bulat dengan menggunakan Instrumen yang digunakan dalam penelitian
media garis bilangan dan meningkatkan ini antara lain: (1) untuk mengetahui
hasil belajar siswa dalam mata pelajaran kemampuan awal siswa sebelum dimulai
matematika pada siswa kelas V semester 1 siklus I, digunakan tes kemampuan awal
SD Negeri Cibunian 01 Bogor pada tahun (pretest); (2) untuk mengukur hasil belajar
pelajaran 2016/2017. Penelitian ini siswa pada materi operasi hitung bilangan
dilaksanakan di SD Negeri Cibunian 01 bulat digunakan tes pemahaman konsep
Bogor yang beralamat di Kp. Cibunian RT. yang dilakukan pada akhir tiap siklus; (3)
001/011 Desa Cibunian Kecamatan untuk mengetahui keaktifan siswa dalam
Pamijahan Kabupaten Bogor pada tanggal pembelajaran digunakan lembar observasi
19 September 2016 – 27 September 2016. keaktifan siswa; dan (4) untuk mengukur
Alasan dipilih SD Negeri Cibunian 01 keterlaksanaan rencana pelaksanaan
sebagai tempat penelitian yakni pada tahun pembelajaran (RPP) dengan menggunakan
2015/2016 dalam pembelajaran guru masih media garis bilangan digunakan pedoman
belum memanfaatkan media pembelajaran observasi keterlaksanaan RPP.
khususnya garis bilangan sehingga
kemampuan siswa dalam menghitung Teknik Pengumpulan Data
bilangan bulat positif dan negatif masih Pelaksanaan pengumpulan data dalam
rendah. Selain itu peneliti yang sekaligus penelitian ini dilakukan dengan dua teknik,
sebagai guru kelas V di SD Negeri Cibunian yaitu observasi dan dokumentasi. Tes yang
01 ingin memperbaiki proses dan hasil dilakukan pada penelitian ini terdiri dari tes
pembelajaran operasi hitung bilangan bulat pada awal penelitian (pretest) serta tes pada
positif dan negatif. setiap akhir tindakan atau siklus (posttest).
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Penelitian ini menggunakan model spiral
kelas V SD Negeri Cibunian 01 Bogor yang yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc.
berjumlah 40 siswa. Alasan digunakan kelas Taggart (Wiriaatmadja 2009) dan
V sebagai subjek penelitian didasari oleh dilaksanakan dengan 2 siklus dengan tiap
hasil observasi awal yang diketahui bahwa siklusnya terdiri dari 2 kali pertemuan.
proses pembelajaran di kelas V masih Dalam model ini terdapat empat tahapan
monoton, guru belum banyak menggunakan yang harus dilakukan pada tiap siklusnya
metode pembelajaran inovatif maupun yaitu plan (perencanaan), act (pemberian
media pembelajaran yang menarik. Selain tindakan), observe (pengamatan), dan reflect
itu, hasil belajar siswa yang belum optimal (refleksi). Keempat tahapan yang harus
yang merupakan salah satu akibat dari dilakukan dalam model spiral yang
pengetahuan siswa akan konsep dikembangkan oleh Kemmis dan Mc.
operasi bilangan bulat masih rendah. Taggart tersebut disajikan pada Gambar 1.
Didaktika Tauhidi p-ISSN 2442-4544 e-ISSN 2550-0252 Volume 4 Nomor 1, April 2017 49

apabila aktivitas peserta didik mencapai


70% dari jumlah siswa dengan interpretasi
baik serta hasil belajar siswa secara klasikal
minimal 30 siswa atau sebesar 75% dari
jumlah 40 siswa yang mencapai KKM 60.
Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini digunakan untuk memperoleh
data tentang hasil belajar pada mata
pelajaran matematika kelas V SD Negeri
Gambar 1 Model spiral desain penelitian Cibunian 01 dengan data yang dikumpulkan
Kemmis dan Mc. Taggart ada dua teknis yaitu data penelitian dan
Keterangan: Plan = Perencanan tindakan; Act = sumber data penelitian. Data penelitian
Pelaksanaan tindakan; Observe = Pengamatan; adalah bahan keterangan tentang sesuatu
Reflect = Refleksi; Receive Plan = Perencanaan
Perbaikan.
objek penelitian yang dalam penelitian ini
adalah data hasil belajar siswa baik pada tes
a. Rencana tindakan yakni rencana yang
awal maupun pada tes akhir tindakan, hasil
sudah ditetapkan dan sebagai acuan
observasi, dan hasil catatan lapangan
yang akan dilaksanakan oleh peneliti.
selama proses pelaksanaan penelitian.
b. Pelaksanaan tindakan yaitu kegiatan- Sementara itu, sumber data penelitian ialah
kegiatan yang dilakukan oleh peneliti subjek dari mana data dapat diperoleh yang
atau guru untuk melaksanakan dalam penelitian ini peneliti menggunakan
pembelajaran sesuai dengan pedoman dua sumber data yaitu sumber data primer
RPP yang telah direncanakan. atau data yang langsung dikumpulkan
c. Observasi yaitu pengamatan tindakan peneliti dari sumber pertamanya contoh
yang dilaksanakan dengan tujuan untuk kepala sekolah, guru, dan siswa serta
mengetahui yang terjadi pada sumber data sekunder yakni data yang
pelaksanaan tindakan di dalam kelas . langsung dikumpulkan oleh peneliti sebagai
d. Refleksi yaitu mempertimbangkan penunjang dari sumber pertama contoh
keberhasilan dari seluruh indikator yang hasil dokumentasi dan hasil tes.
sudah ditentukan sebelumnya guna Penelitian tindakan kelas pada dasarnya
melakukan perbaikan tindakan. merupakan penelitian tindakan yang
e. Perencanaan perbaikan yaitu diterapkan pada pembelajaran di kelas.
mengevaluasi dan merencanakan Pada penelitian ini peneliti membuat
perbaikan terhadap komponen- perencanaan pembelajaran, melaksanakan
komponen yang dianggap belum sesuai kegiatan, melakukan pengamatan,
serta mendiskusikan perencanaan mengumpulkan dan menganalisis data serta
kegiatan siklus selanjutnya. laporan hasil penelitian yang dalam hal ini
Penelitian tindakan kelas diasumsikan peneliti dibantu oleh seorang guru yang
bila dilakukan tindakan perbaikan maka bertindak sebagai mitra kolaborasi
kualitas pembelajaran akan lebih baik, (kolaborator). Kolaborator ini ialah guru
sehingga akan berdampak terhadap kelas VIA yang bertindak sebagai observer
perbaikan hasil belajar. Urutan indikator (pengamat).
keberhasilan dalam penelitian ini ialah
50 Alawiah et al. Media garis bilangan terhadap hasil belajar

Teknik Analisis Data langkah dalam mengolah data hasil tes


Teknik analisis data dalam penelitian ini yakni sebagai berikut.
menggunakan analisis deskriptif. Analisis ini 1. Menghitung rata-rata hasil aktivitas dan
digunakan untuk mendeskripsikan keadaan hasilbelajar siswa dengan rumus:
siswa pada tiap-tiap siklus yang
dilaksanakan. Adapun tahapan yang
dilakukan dalam analisis deskriptif ialah
pengumpulan data, reduksi data, dan
pemaparan data yang terdiri dari data hasil
atau rata-rata presentase
observasi aktivitas siswa, data hasil tes, dan
data hasil penilaian pelaksanaan
pembelajaran di kelas yang terdiri dari
tabulasi, menghitung rata-rata, dan
persentasenya. Pada bagian akhir Keterangan: x = rata-rata atau rata-rata
presentase; x i = nilai x ke i sampai ke n; n =
pengkategorian data yakni pengelompokan jumlah siswa.
data sesuai kategori dan
2. Membuat tabel ketuntasan belajar dan
menginterpretasikannya (Tabel 1).
diagram ketuntasan hasil belajar.
Tabel 1 Konversi nilai pelaksanaan 3. Menganalisis butir soal.
pembelajaraan 4. Menyusun tabel distributif frekuensi
Interval Nilai Kategori Interpretasi (TDF).
61-80 A Berkualitas 5. Penyusunan TDF menggunakan aturan
41-60 B Cukup Struges dengan langkah-langkah sebagai
berkualitas berikut:
20-40 C Kurang a. Menentukan nilai rentang (range)
berkualitas Nilai rentang diperoleh dengan cara:
Rentang (R) = Nilai terbesar - Nilai
terkecil
Sementara itu, kriteria konversi dari data
hasil penilaian pelaksanaan pembelajaran b. Menentukan banyak kelas
(aktivitas siswa) dapat dilihat pada Tabel 2. Banyak kelas (k) dengan
menggunakan rumus: K=1+3,3 log n,
Tabel 2 Konversi nilai aktivitas siswa (n=jumlah siswa)
Interval Konversi Kategori Interpretasi c. Menentukan panjang kelas
Nilai Nilai
Menentukan panjang kelas (p)
24-30 3 A Baik dengan menggunakan rumus:
17-23 2 B Cukup
10-16 1 C Kurang

Setelah memperoleh data hasil tes belajar d. Menyusun tabel distributif (TDF)
materi operasi hitung bilangan bulat dan Membuat diagram batang dan
data aktivitas belajar siswa, maka diagram lingkaran.
selanjutnya ialah menentukan langkah-
Didaktika Tauhidi p-ISSN 2442-4544 e-ISSN 2550-0252 Volume 4 Nomor 1, April 2017 51

Pemberian tes pemahaman konsep Berdasarkan hasil observasi tentang


operasi bilangan bulat pada siklus I dan aktivitas belajar siswa kelas V dapat
siklus selanjutnya dibandingkan untuk diketahui bahwa aktivitas belajar siswa
mengetahui adanya peningkatan hasil berada pada kategori yang cukup. Hal ini
belajar siswa atau tidak. Kriteria menggambarkan bahwa proses kegiatan
keberhasilan dalam penelitian ini terdiri belajar mengajar yang dilakukan guru dan
dari dua komponen yaitu aktivitas peserta siswa sudah cukup baik namun belum
didik mencapai 70% dari jumlah siswa optimal. Guru masih perlu memberikan
dengan interpretasi baik, dan ketuntasan motivasi belajar kepada siswa serta
belajar yang harus dicapai minimal 30 siswa menyajikan pembelajaran yang lebih
atau sebesar 75% dari 40 siswa yang menarik dan tidak monoton.
mencapai KKM. Berdasarkan hal tersebut maka
dilakukanlah tes awal untuk memberikan
gambaran awal mengenai hasil belajar yang
HASIL DAN PEMBAHASAN diperoleh siswa khususnya pada mata
pelajaran matematika. Pada Tabel 3 berikut
Hasil
merupakan persentase hasil tes awal
Data hasil penelitian terbagi menjadi data (pretes) siswa kelas V SD Negeri Cibunian
hasil pra penelitian (pra siklus) dan data 01 Bogor.
hasil penelitian (siklus). Peneliti akan
mengurai data hasil penelitian yang Tabel 3 Persentase ketuntasan tes awal
meliputi data pra penelitian (pra siklus) dan siswa (pra siklus)
data penelitian (siklus) sebagai berikut. No Ketuntasan Jumlah Persentase
Siswa
Pra Penelitian
1 Tuntas 18 45%
Dalam pra penelitian peneliti mendapatkan
2 Belum 22 55%
data objektif mengenai sekolah dan siswa
tuntas
SD Negeri Cibunian 01 Bogor yang berkaitan
Jumlah 40 100%
dengan kegiatan pembelajaran di sekolah.
Pertama, lingkungan SD Negeri Cibunian 01
cukup mendukung kegiatan pembelajaran Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa dari
meskipun terletak di pedesaan dan belum 40 siswa hanya 18 atau sebesar 45% siswa
memiliki fasilitas yang cukup lengkap. yang mencapai kriteria ketuntasan minimal
Kedua, Sekolah Dasar ini memiliki 14 60, sedangkan sisanya yaitu 22 siswa atau
ruangan yang terdiri dari 9 ruang kelas, 1 sebesar 55% belum mencapai kriteria
ruang guru dan kepala sekolah, serta 4 ketuntasan minimal.
kamar mandi guru dan siswa. Selain itu
sekolah ini pun sudah memiliki ruang Penelitian Siklus I
perpustakaan yang cukup lengkap. Ketiga, Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I
jumlah keseluruhan siswa SD Negeri maupun siklus II berlangsung dalam dua
Cibunian 01 pada tahun pelajaran pertemuan. Tiap-tiap pertemuan
2016/2017 berjumlah 317 siswa yang berlangsung selama 2 x 35 menit. Materi
terbagi menjadi 9 kelompok belajar. yang dibahas meliputi menjumlah dan
mengurangi bilangan bulat. Pelaksanaan
52 Alawiah et al. Media garis bilangan terhadap hasil belajar

penelitian tindakan kelas pada siklus I Berdasarkan hasil pengamatan peneliti


maupun siklus II terdiri dari beberapa pada siklus I dapat disimpulkan bahwa guru
tahapan yakni perencanaan, pelaksanaan, telah melaksanakan kegiatan pembelajaran
observasi, dan refleksi. sesuai dengan RPP namun masih terdapat
Tahapan perencanaan tindakan pada beberapa kekurangan dalam pelaksanaan
siklus I dilakukan oleh peneliti dengan guru pembelajaran, diantaranya adalah guru
kelas V yang didasarkan pada hasil tes masih kurang memotivasi siswa agar
kemampuan awal siswa. Guru tertarik terhadap materi pembelajaran, hal
menempatkan tempat duduk siswa sesuai ini terlihat dari masih terdapat beberapa
dengan hasil tes kemampuan awalnya, hal siswa yang kurang merespon pertanyaan
ini bertujuan agar siswa yang memiliki yang diberikan oleh guru. Selain itu, waktu
kemampuan yang lebih dapat membantu pembelajaran kurang efektif dikarenakan
temannya yang kurang. semua siswa ingin maju kedepan kelas
untuk mencoba menggunakan media garis
Selanjutnya persiapan lain yang
bilangan.
dilakukan pada tahap perencanaan ialah
mempersiapkan rencana pelaksanaan Berdasarkan data hasil observasi
pembelajaran, bahan ajar, lembar kerja aktivitas siswa pada siklus I dapat diketahui
siswa, soal tes, dan lembar observasi siswa bahwa terdapat beberapa aktivitas siswa
dan guru. Selain itu peneliti juga yang dinilai positif oleh peneliti, yaitu
mempersiapkan alat peraga atau media perhatian, berani, dan aktif dalam diskusi.
yang akan digunakan untuk pembelajaran Selain itu, berdasarkan hasil observasi juga
yakni media garis bilangan. dapat disimpulkan bahwa proses kegiatan
belajar mengajar yang dilakukan guru cukup
Pada tahap pelaksanaan pembelajaran,
baik sesuai dengan apa yang direncanakan.
peneliti menerapkan metode demonstrasi,
Sedangkan data tes hasil belajar siswa pada
diskusi, dan tanya jawab yang dilakukan
siklus I disajikan pada Tabel 4.
sesuai dengan RPP yang telah disusun. Di
awal pembelajaran matematika pada siklus Tabel 4 Persentase ketuntasan hasil belajar
I, peneliti mengkondisikan kelas dengan siswa siklus I
memotivasi siswa untuk siap memulai
No Ketuntasan Jumlah Persentase
pembelajaran. Setelah siswa siap, peneliti
Siswa
menyampaikan materi pembelajaran
dengan menggunakan media garis bilangan 1 Tuntas 22 55%
dan melakukan tanya jawab. Pada kegiatan 2 Belum 18 45%
akhir, siswa mengerjakan evaluasi yang tuntas
terdapat pada LKS secara mandiri. Jumlah 40 100%
Pelaksanaan observasi tindakan
dilakukan dengan cara melakukan Hasil belajar siswa yang disajikan pada
pengamatan dan penilaian terhadap Tabel 4 terlihat bahwa sebanyak 22 siswa
aktivitas siswa dalam pembelajaran atau 55% siswa tuntas atau mencapai nilai
matematika. Pengamatan ini dilakukan oleh KKM. Sedangkan 18 siswa atau 45% lainnya
peneliti dengan mengisi lembar observasi mendapatkan nilai di bawah KKM atau
aktivitas siswa. dapat dikatakan belum tuntas.
Didaktika Tauhidi p-ISSN 2442-4544 e-ISSN 2550-0252 Volume 4 Nomor 1, April 2017 53

Meskipun demikian, masih terdapat untuk pembelajaran operasi hitung bilangan


permasalahan yang muncul selama bulat. Pelaksanaan tindakan pada siklus II
pembelajaran pada siklus I, yaitu: (1) guru dimulai dengan kegiatan ice breaking yang
kurang memperhatikan pengelolaan waktu dimaksudkan agar siswa lebih termotivasi
pada proses pembelajaran; (2) beberapa dan semangat dalam mengikuti
siswa kurang memperhatikan penjelasan pembelajaran. Selanjutnya guru
materi yang disampaikan oleh guru; dan (3) membimbing siswa dalam menggunakan
LKS yang diberikan kepada siswa, belum media garis bilangan dan membantu
banyak memuat soal latihan sehingga siswa memberikan pengarahan kepada siswa
lebih banyak mengobrol dibandingkan dalam mengerjakan soal di LKS. Pada
dengan mengerjakan latihan soal. kegiatan akhir, siswa mengerjakan evaluasi
Guna mengatasi permasalahan di atas, yang terdapat pada LKS secara mandiri.
direkomendasikan pada siklus II untuk lebih Pada observasi tindakan dilakukan
memperhatikan beberapa hal agar hasil pengamatan dan penilaian terhadap
belajar dan keaktifan siswa dapat aktivitas siswa dalam pembelajaran
meningkat. Rekomendasi tersebut antara matematika melalui pengisian lembar
lain: (1) guru perlu membuat pengelolaan observasi aktivitas. Dari hasil penilaian
waktu pembelajaran dengan lebih baik aktivitas siswa diperoleh hasil bahwa
sehingga waktu tidak dihabiskan untuk aktivitas siswa termasuk dalam kategori
peragaan media garis bilangan; (2) baik dengan perolehan persentase sebesar
dilakukan pemindahan tempat duduk antar 77%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
kelompok yang dimaksudkan agar siswa proses kegiatan belajar mengajar yang
lebih memperhatikan penjelasan guru dan dilakukan guru berjalan kondusif dan sudah
tidak asyik mengobrol; (3) adanya sesuai dengan perencanaan serta tujuan
perbaikan pada LKS yakni penambahan pembelajaran.
latihan soal yang bersifat sederhana dan Berpedoman pada hasil penilaian
soal yang bersifat kompleks. aktivitas belajar siswa, hasil tes belajar
Dari temuan-temuan di atas dapat siswa pada siklus II juga mengalami
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada peningkatan. Berdasarkan tes siklus II yang
mata pelajaran matematika belum sesuai diberikan diperoleh nilai rata-rata kelas
atau belum mencapai target yang ingin sebesar 70. Jika dilihat dari ketuntasan
dicapai, sehingga diadakanlah siklus II KKM, perolehan ini sudah mencapai KKM.
dengan beberapa perbaikan berdasarkan Adapun hasil perolehan ketuntasan hasil
hasil temuan di siklus I. belajar siswa disajikan pada Tabel 5.

Penelitian Siklus II Tabel 5 Persentase ketuntasan hasil belajar


siswa siklus II
Pelaksanaan penelitian siklus II
dilaksanakan pada hari Senin, 26 September No Ketuntasan Jumlah Persenatase
2016. Tahapan perencanaan tindakan yang Siswa
dilakukan oleh guru kelas V pada siklus II 1 Tuntas 35 87,5%
disusun berdasarkan hasil refleksi dari 2 Belum 5 12,5%
siklus I. Selain itu, peneliti juga tuntas
mempersiapkan alat peraga atau media Jumlah 40 100%
visual dan audio visual yang akan digunakan
54 Alawiah et al. Media garis bilangan terhadap hasil belajar

Dari tabel 5 diketahui bahwa sebanyak garis bilangan. Kegiatan pembelajaran ini
35 siswa atau 87,5% sudah mencapai nilai merupakan salah satu alternatif penerapan
KKM = 60 atau dapat dikatakan tuntas. strategi pembelajaran yang kreatif dan
Sedangkan 5 siswa atau 12,5 % memperoleh inovatif dan melibatkan siswa secara
nilai di bawah KKM atau dapat dikatakan langsung dalam kegiatan pembelajaran.
belum tuntas. Peningkatan ini cukup Sehingga pembelajaran tidak sekedar
signifikan dibandingkan dengan tes hasil mentransfer pengetahuan yang dimiliki
belajar pada siklus I. Adapun peningkatan guru kepada siswanya tetapi merupakan
yang cukup signifikan pada hasil belajar proses pembentukan pengetahuan yang
siswa dimulai dari pra siklus, siklus I, dan dihubungkan dengan pengalaman pribadi
siklus II digambarkan pada diagram sesuai siswa agar supaya siswa dapat terlibat
pada Gambar 2. secara kritis, aktif, dan kreatif.
Pembelajaran yang memanfaatkan media
garis bilangan membuat siswa lebih
antusias dalam menjalankan instruksi dari
guru serta menyelesaikan beberapa
permasalahan yang diberikan. Sehingga
pengetahuan yang diperoleh siswa dapat
secara maksimal berpengaruh positif
terhadap hasil belajarnya. Berdasarkan tes
Gambar 2 Diagram peningkatan hasil belajar hasil belajar pada pra penelitian, siklus I,
Pembelajaran pada siklus II telah berhasil dan siklus II materi operasi hitung bilangan
meningkatkan rata-rata kelas menjadi 70, bulat terjadi peningkatan yang lebih baik
nilai ini melampaui KKM yang telah dari hasil belajar dan aktivitas belajar siswa.
ditetapkan sebesar 60. Sedangkan jika Adapun peningkatan hasil belajar dan
dilihat dari ketercapaian hasil belajar mata aktivitas belajar siswa tersebut dapat dilihat
pelajaran matematika yang dicapai siswa pada Tabel 6.
pada siklus II, hasil yang dicapai sebesar
Tabel 6 Perbandingan hasil penelitian siklus
87,5% dan hal ini sudah memenuhi I dan siklus II
indikator keberhasilan penelitian yaitu
75%. Perubahan aktivitas siswa juga Hasil Siklus
Aspek yang diteliti Ket
semakin lebih baik, dilihat dari persentase Pra I II
ketercapaian aktivitas siswa yang Perubahan 56% 70% 77% Meningkat
meningkat menjadi 77%. Sehingga dapat aktivitas siswa
dikatakan bahwa penelitian dengan
menggunakan media garis bilangan dapat
Tes hasil Belajar 45% 55% 87,5% Meningkat
meningkatkan hasil belajar siswa pada
materi operasi hitung bilangan bulat. Berdasarkan Tabel 6 diperoleh informasi
bahwa perolehan hasil pelaksanaan
Pembahasan tindakan pembelajaran matematika materi
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan di operasi bilangan bulat dengan media garis
penelitian ini ialah pembelajaran bilangan pada siswa kelas V di SD Negeri
matematika pada materi operasi hitung Cibunian 01 Kabupaten Bogor pada siklus I
bilangan bulat dengan menggunakan media dan siklus II menunjukkan adanya
Didaktika Tauhidi p-ISSN 2442-4544 e-ISSN 2550-0252 Volume 4 Nomor 1, April 2017 55

peningkatan, baik dari pelaksanaan terlihat kurang berkonsentrasi yang terlihat


pembelajaran maupun aktivitas siswa dari beberapa masih tampak asyik
sehingga pada akhirnya dapat mengobrol dengan teman satu kelompok
meningkatkan hasil belajar siswa. maupun berbeda kelompok. Hal ini lah yang
diduga menjadikan aktivitas siswa kurang
Penelitian Siklus I optimal yang berpengaruh terhadap hasil
Berdasarkan hasil observasi keterlaksanaan belajarnya.
pembelajaran bahwa pada awal mula Berdasarkan hasil dari kegiatan evaluasi
pelaksanaan pembelajaran dengan media pada siklus I, peneliti menetapkan adanya
garis bilangan pada siklus I belum perbaikan dan beberapa solusi dari
sepenuhnya berjalan dengan baik. Pada beberapa permasalahan tersebut
siklus I, aktivitas guru belum sepenuhnya diantaranya guru sebaiknya lebih
dapat mengkondisikan siswa selama memotivasi siswa untuk aktif dalam
pembelajaran berlangsung sehingga kegiatan pembelajaran, guru sebaiknya
beberapa siswa masih cenderung lebih lebih melibatkan siswa dalam penggunaan
pasif. media garis bilangan sehingga diharapkan
Pada tahap evaluasi yakni mengerjakan siswa akan merasa tertarik mempelajari
soal tes hasil belajar siklus I, siswa operasi hitung bilangan dengan media garis
mengerjakan soal secara mandiri. Akan bilangan, serta guru sebaiknya memberikan
tetapi masih terlihat beberapa siswa yang materi bilangan bulat dalam bentuk lain
mencoba mencotek pekerjaan temannya. yang bukan ceramah misal video animasi
Guru segera bertindak dengan memberikan Bilbul, media gambar, dll. Selain itu, guru
teguran kepada siswa yang mencontek juga sebaiknya memperbaiki soal evaluasi
tersebut sehingga suasana kelas kembali agar instruksi atau pertanyaan dapat lebih
kondusif. komunikatif dan mudah dipahami oleh
Berdasarkan tes hasil belajar, 22 siswa siswa.
atau 55% siswa mencapai KKM sebesar 60
Penelitian Siklus II
dan dapat dikatakan tuntas. Sedangkan 18
siswa atau 45% belum tuntas dan dapat Pertemuan pada siklus II dimulai tanggal 26
dikatakan belum berhasil. Ketidaktuntasan September 2016 dengan pokok bahasan
siswa tersebut, dapat dipengaruhi oleh yang dipelajari ialah tentang operasi hitung
ketidaktahuan siswa dalam bilangan bulat. Sebelum pembelajaran
mendemonstrasikan media garis bilangan. dimulai, guru meminta kepada tiap-tiap
Siswa belum terbiasa menggunakan alat siswa untuk segera mempersiapkan alat
peraga, siswa belum semuanya memahami tulis mereka.
cara penggunaan alat peraga, dan siswa Langkah pelaksanaan pembelajaran
masih bingung dalam membedakan dengan media garis bilangan di siklus II ini
(menghadap kanan atau kiri) dan terkadang sama dengan siklus I yang terdiri dari
lupa dalam penempatan nilai positif dan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan
negatifnya. refleksi. Hal yang membedakan siklus I
Selain itu, masih banyak siswa yang malu dengan siklus II ialah dalam
atau canggung ketika guru menawarkan pelaksanaannya, kegiatan di siklus II
untuk maju kedepan kelas memperagakan merupakan kegiatan yang dilaksanakan
media garis bilangan. Siswa lain pun masih berdasarkan hasil refleksi di siklus I.
56 Alawiah et al. Media garis bilangan terhadap hasil belajar

Adapun hal-hal yang menjadi bahan Dari hasil refleksi dan perbaikan yang
refleksi dari siklus I yang dijadikan sebagai dilaksanakan pada akhir siklus I, dalam
bahan pertimbangan di siklus II untuk kegiatan pembelajaran di siklus II guru telah
diperbaiki adalah dalam pengelolaan mampu mengkondisikan pembelajaran
pembelajaran dan alokasi waktu pada setiap dengan baik, sehingga pelaksanaan evaluasi
pembelajaran guru sebaiknya yang dilakukan oleh siswa secara individual
memperhatikan penggunaan waktu dapat berjalan dengan baik. Selain itu, siswa
pembelajaran dikelas terutama pada saat juga lebih antusias dalam pembelajaran dan
peragaan media garis bilangan. Hal ini lebih tidak gaduh dikelas, hal ini diduga
dibutuhkan karena siswa membutuhkan siswa sudah termotivasi dan semakin aktif
waktu untuk mengerjakan soal-soal evaluasi dalam pembelajaran. Berdasarkan
secara individual. Selain itu, apabila pengamatan yang dilakukan peneliti
pengelolaan alokasi waktu berjalan dengan terhadap aktivitas siswa pada siklus I dan
baik maka guru dapat memberikan siklus II, diketahui bahwa terdapat
kesimpulan atas setiap kegiatan peningkatan aktivitas siswa dalam
pembelajaran yang dilakukan pada hari itu. pembelajaran (Tabel 7).

Tabel 7 Perbandingan hasil belajar siswa kelas V


Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Siklus II
Jumlah Siswa % Jumlah Siswa % Jumlah Siswa %
Tuntas 18 45% 22 55% 35 87,5%

Belum Tuntas 22 55% 18 45% 5 12,5%


Jumlah 40 100% 40 100% 40 100%

Berdasarkan tabel tersebut diketahui hasil belajar. Terbukti pada hasil observasi
bahwa hasil belajar siswa mengalami yang dilakukan peneliti, terdapat
peningkatan yang cukup signifikan peningkatan pada aktivitas yang
dibandingkan pada pra siklus sampai siklus menunjukkan bahwa dari 40 siswa
II. Dilihat dari persentase ketuntasan hasil sebanyak 35 siswa atau 87,5% yang sudah
belajar pada pra siklus, jumlah siswa yang mencapai nilai KKM. Hal itu disebabkan
tuntas hanya 18 siswa atau sebesar 45%. karena siswa merasa sudah pernah
Pada siklus I siswa yang tuntas menjadi 22 diajarkan materi tersebut dan siswa sudah
siswa atau sebesar 55%, dan terjadi mulai terbiasa dengan penggunaan alat
peningkatan pada siklus II yakni siswa yang peraga dalam kegiatan belajar dikelas.
tuntas sebanyak 35 siswa atau sebesar Adanya aktifitas siswa dan hasil belajar
87,5%. Kriteria persentase ketuntasan siswa merupakan suatu keterkaitan. Hal ini
minimal ini telah melampaui indikator dikarenakan adanya usaha guru untuk
keberhasilan sebesar 75, sehingga menggunakan media pembelajaran yang
penelitian ini sudah memenuhi tujuan telah direncanakan secara optimal, sehingga
penelitian yang ingin dicapai. menjadikan siswa lebih termotivasi dan
Adanya peningkatan terhadap aktivitas berperan aktif dalam belajar, serta fokus
siswa, maka berdampak pula terhadap nilai dan antusias terhadap materi yang
Didaktika Tauhidi p-ISSN 2442-4544 e-ISSN 2550-0252 Volume 4 Nomor 1, April 2017 57

diberikan guru. Sehingga berdampak baik pra siklus diperoleh hasil sebesar 56%,
terhadap hasil belajar siswa. sedangkan di siklus I sebesar 70%, dan di
Meningkatnya hasil belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan menjadi
siklus II dipengaruhi oleh aktivitas siswa 77%. Selain itu, ditinjau dari rata-rata nilai
pada siklus II. Kegiatan belajar mengajar siswa, hasil belajar siswa di pra siklus
adalah kondisi yang sengaja diciptakan. diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 53,
Oleh karena itu, keberhasilan dari kegiatan sedangkan pada siklus I nilai rata-rata
belajar mengajar sangat dipengaruhi oleh menjadi 59, dan pada siklus II nilai rata-rata
guru. Peneliti menciptakan strategi siswa menjadi 70.
pembelajaran yang berbeda dari siklus I Berdasarkan hasil penelitian juga
pada siklus II sesuai dengan hasil refleksi. diketahui bahwa persentase ketuntasan
Adanya peningkatan terhadap aktivitas hasil belajar yang mendapat nilai di atas
siswa berdampak pula pada hasil belajar KKM pada tes pra siklus sebesar 45% atau
siswa. Hal ini terbukti dengan hasil 18 siswa, sedangkan pada siklus I
observasi yang dilakukan peneliti dimana meningkat menjadi 55% atau 22 siswa, dan
terdapat peningkatan pada aktivitas yang pada siklus II mencapai 87,5 % atau 35
ditunjukkan siswa pada siklus II yang siswa tuntas belajar. Dengan demikian,
sebesar 77% atau dalam kategori baik. Serta dapat disimpulkan bahwa media garis
berdasarkan persentase ketuntasan hasil bilangan yang digunakan pada mata
belajar siswa mencapai nilai KKM 60 pelajaran matematika materi bilangan bulat
sebanyak 35 atau sebesar 87,5%. Hal ini dapat meningkatkan aktivitas siswa dan
menunjukkan bahwa penelitian yang hasil belajar siswa kelas V SDN Cibunian 01
dilakukan dapat dikatakan berhasil karena Bogor.
yang menjadi indikator keberhasilan telah
tercapai atau terpenuhi yakni melampaui
Implikasi
75%. Implikasi dari hasil penelitian ini ialah
bahwa guru kelas V SDN Cibunian 01
Kabupaten Bogor dapat menggunakan
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI media garis bilangan pada materi operasi
hitung bilangan bulat sebagai salah satu
Kesimpulan alternatif inovasi pembelajaran guna
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas meningkatkan hasil belajar dan aktivitas
yang dilakukan peneliti dengan dua siklus di belajar siswa.
SDN Cibunian 01 Kecamatan Pamijahan Hal ini dikarenakan dengan adanya
Kabupaten Bogor Tahun Pelajaran penerapan media garis bilangan dalam
2016/2017 dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran matematika dapat
terdapat peningkatan hasil belajar dan memberikan kesempatan kepada siswa
aktivitas siswa dalam pembelajaran pada untuk dapat belajar lebih dengan cara
materi penjumlahan bilangan bulat dengan penerapan konsep yang dipelajari. Sehingga
menggunakan mistar bilangan. Hal ini pemahaman konsep serta pembelajaran
diketahui dari persentase hasil observasi di dapat lebih bermakna dengan hasil belajar
dapat lebih optimal.
58 Alawiah et al. Media garis bilangan terhadap hasil belajar

DAFTAR PUSTAKA Suyono dan Hariyanto. 2012. Belajar dan


Djamarah SB. 2006. Guru dan anak didik pembelajaran. Remaja Rosdakarya.
dalam interaksi edukatif. Rineka Cipta, Bandung.
Jakarta. Trianto. 2009. Mendesain model
Runtukahu JT dan S Kandau. 2014. pembelajaran inovatif progresif konsep,
Pembelajaran matematika dasar bagi landasan, dan implementasinya pada
anak berkesulitan belajar. Ar-Ruzz Media, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Yogyakarta. (KTSP). Kencana Prenada Group, Jakarta.
Saleh A. 2010. Ensiklopedia matematika. Wiriaatmadja R. 2009. Metode penelitian
Multazam Mulia Utama, Bandung. tindakan kelas. Remaja Rosdakarya,
Slameto. 2013. Belajar dan faktor-faktor Bandung.
yang mempengaruhi. Rineka Cipta,
Jakarta.

You might also like