You are on page 1of 6

TaksonomiJurnal Pendidikan Dasar

Volume..Nomor..Tahun2022 Halaman..
E- ISSN: - (Online)
Doi: -
The article is published with Open Access at:

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA


MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL
TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 LAWELA
KABUPATEN BUTON SELATAN

(Juduldalam Bahasa Indonesia, ditulisdenganHuruf Calibri-11 Bold, Maksimal 20 Kata)

Fitrianingsi1, Drs.Ma’ruf2, Didin Adri3(11pt Bold)


Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Muhammadiyah Buton(11pt )
Email: fitrianingsipgsd@gmail.c0m (10pt)

Abstrasssssct:
Fitrianingsi.2022. imrovising students’ matehematics learning outcomes at the junior and
senior high sschool levels by using the Contextual Teaching and Learning (CTL) model for class
V sudentsts of SD Negeri 1 Lawela, South Buton Regency. Report of Elemtary School Teacher
Education Study Program, Facuali of Teacher Training and Education, University of
Muhammadiyah Buton. Advisor I Drs. Ma’ruf , M.Pd and supervisor II Didin Adri S.Si.,M.Sc

The purpose of this study was to find out how to improve student learning outcomes in the
Subject matter of cube and balok mathematics by using the Contextual Teaching and Learning
(CTL) approach to fifth grade and elementary school students in the Lawela area and South
Buton Regency. The purpose of this research is to improve students’ mathematics learning
achievement in cube and To improve student achievement in matematics subjects block
subjects by using Contextual Teaching and Learning (CTL) approach to fifth grade and
elementary school students in South Buton Regency. This type of evaluation is a CAR
evalatuin ,which consists of four evalution stages : (1) Planing, (2) Implementation, (3)
Observation, and (4) Reflection. Research subject. The current investigation was carrid out
over approximately two silo action, each consisting of two learning sessions, each step is
equipped with observations. Student learning outcomes in pre-cycle are 33,33%, completeness
cycle I estimates 71,42%, and in cycle II estimates 85,71%. The results of observations of
teacher aktivities in cycle I reached 71,42% and student learning activities in cycle I reached
67,30%. Then at the second level, teacher activity reached 92,85%, while student learning
activities reached 94,23%. Based on the results and student learning aktivities, it can be
concleded that the Contextual Teaching and learning (CTL) can improve student learning
outcomes of cube and baok mathematics curriculum for fifth graders and elementary school
students in Lawela Kabupaten South Buton.

Keywords: Keywords: CTL, improve learning outcomes, Mathematics

1
Abstrak: Fitrianingsi, 2022. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika
Materi Kubus dan Balok Melalui Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Lawela Kabupaten Buton Selatan. Skripsi, Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Buton. Pembimbing I DRS Ma’ruf, M.Pd dan Pembimbing II Didin Adri, S.Si.,
M.Sc.

Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana meninngkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran matematika materi kubus dan balok melalui model pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL) pada siswa kelas V SD Negeri 1 Lawela Kabupaten Buton Selatan?.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
matematika materi kubus dan balok melalui model pembelajaran Contextual Teaching and
Learning (CTL) pada siswa kelas V SD Negeri 1 Lawela Kabupaten Buton Selatan. Metode
penelitian dan jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari 4
tahapan penelitian: (1) Perencanaan (2) Pelaksanaan (3) Observasi (4) Refleksi. Subjek
penelitian ini sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 11 laki-laki dan 10 perempuan. Penelitian ini
dilakukan sebanyak 2 siklus tindakan, setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan pembelajaran,
setiap siklus dilakukan tes, observasi. Hasil belajar siswa pada prasiklus 33,33%, ketuntasan
suklus I mencapai 71,42% dan pada siklus II mencapai 85,71%. Hasil obsevasi aktivitas guru
siklus I mencapai 71,42% dan aktivitas belajar siswa siklus I 67,30%. Kemudian pada siklus II
aktivitas guru mencapai 92,85% dan aktivitas belajar siswa 94,23%. Berdasarkan hasil belajar
siswa dan aktivitas belajar guru dan siswa dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran matematika materi kubus dan balok pada siswa kelas V SD Negeri 1 Lawela
Kabutpaten Buton Selatan.

Kata Kunci : CTL, Meningkatkan Hasil Belajar, Matematika

2
Copyright ©2020 Taksonomi :JurnalPenelitian Pendidikan Dasar

1. Pendahuluan

Matematika merupakan mata pelajaran yang sangat penting untuk dipelajari terutama
dalam jenjang sekolah dasar. Menurut Laswadi dalam Mahasiswa Tadris Matematika
(DPPM,2020:8) pembelajaran matematika yang baik yaitu yang melibatkan perbuatan,
pengayaan, pemeliharaan dan adaptasi materi pembelajaran untuk mencapai tujuan,
menangkap, mempertahankan daya tarik dan melibatkan siswa dalam membangun
pemahaman matematika. Disini bukan hanya guru yang berperan dalam proses pembelajaran,
tapi juga siswa harus ikut terlibat di dalamnya. Siswa juga jangan hanya dituntut untuk
berhitung dan berhitung. Gunakanlah metode yang menyenagkan bagi siswa dan tidak
terkesan mebosankan seperti permainan.
Berdasarkan hasil pre tes yang dilakukan, pada pembelajaran matematika di kelas V SD
Negeri 1 Lawela Kabupaten Buton Selatan masih tergolong rendah dimana nilai rata-rata siswa
adalah 60. Masih banyak yang dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditentukan
sekolah yaitu 65. Hal ini dapat dilihat dari 21 jumlah siswa yang ada, terdapat 7 siswa yang
tuntas belajar atau mendapat nilai di atas 65 (33,33%) sedangkan 14 siswa tidak tuntas dengan
kriteria mencapai sebesar 66,66%. Masalah rendahnya hasil belajar siswa disebabkan siswa
belum menguasai materi tentang bangun ruang. Hal ini karena rendahnya pemahaman siswa
tentang materi bangun ruang dan rendahnya pemahaman siswa tentang perkalian akibatnya
hasil belajar siswa rendah.

2. Metode Penelitian

Jenis peneltian ini adalah Penenlitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian adalah siswa kelas
V SD Negeri 1 Lawela dengan jumlah 21 orang siswa yang terdiri dari 11 laki-laki dan 10
perempuan. Desain Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus dibagi menjadi dua pertemuan. Pertemuan pertama
adalah penyampaian materi dan pertemuan kedua pemberian tes evaluasi. Apabila tindakan
pada siklus I belum berhasil maka akan dilanjutkan pada siklus II. Setiap siklus terdiri dari
empat tahap, yaitu perencanaan (planning), tindakan (action), observasi (observing), dan
refleksi (reflecting).

3. Hasil Penelitian

Pra sikus
Hasil belajar siswa pada pra siklus maka ketuntasan belajar siswa adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 Ketuntasan hasil belajar Siswa Pra Siklus

No Uraian Jumlah Presentase (%)

1. Tuntas 7 33,33%

2. Tidak Tuntas 14 66,66%

3
Jumlah 21 100%

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 1 4 siswa
(66,66%) dan yang tuntas sebanyak 7 siswa (33,33%). Ini menunjukkan bahwa hasil belajar
siswa masih sangat rendah, sehingga peneliti akan melaksanakan tidakan perbaikan pada siklus
1.

Siklus I
Adapun tindakakan ad siklus I dilakukan sebanyak dua kali pertemuan pertemuan
pertama dilaksanakan pada 14 September 2021 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada 15
September 2021.
Tabel 4.6 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I
No Uraian Jumlah Presentase(%)
1. Tuntas 15 71,42%
2. Tidak Tuntas 6 28,57%
Jumlah 21 100%
Berdasarkan tabel 4.5 dan tabel 4.6 dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan model
contextual teaching and learning dapat diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah
74,28 nilai ini diperoleh dari jumlah semua nilai hasil kognitif siswa dibagi dengan jumlah siswa
yang mengikuti tes. Sedangkan presentase ketuntasan belajar siswa mencapai 71,42% atau
145 siswa yang tuntas dari 21 jumlah siswa dan 28,57% atau 6 siswa belum tuntas. Nilai
presentase tersebut diperoleh dari jumlah siswa yang tuntas dibagi dengan jumlah siswa
keseluruhan, begitupun sebaliknya dengan presentase nilai siswa yang belum tuntas. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa siklus I secara klasikal siswa belum tuntas, karena siswa yang
memperoleh nilai 65 sebesar 63,63% lebih kecil dari presentase ketuntasan yang dikehendaki
yaitu sebesar 80 %. Sehingga peneliti berkeinginan untuk melaksanakan tindakan perbaikan
pada siklus II.
Adapun data hasil observasi aktivitas guru yang diperoleh pada siklus I adalah jumlah skor
40 sehingga presntase yang diperoleh 71,42% dalam pelaksanaan pembelajaran yang
menggunakan medel contextual teaching and learning. Aktivitas pada siklus ini lumaya
maksimal namaun harus ditingkatkan lagi agar lebih maksimal
Adapun data hasil observasi aktivitas siswa yang diperoleh pada siklus I adalah jumlah
skor yang diperoleh sebanyak 35 sehingga presntase yng diperoleh 7,30%. Berdasarkan hasil
pengamatan observasi aktivitas siswa pada siklus ini perlu ditingkatkan lagi agar lebih
maksimal.

Siklus II
Adapun tindakakan pada siklus II dilakukan sebanyak dua kali pertemuan pertemuan
pertama dilaksanakan pada hari selasa , 21 september 2021 dan pertemuan kedua
dilaksanakan pada hari rabu, 202 September 2021.
Tabel 4.10 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II
No Uraian Jumlah Presentase(%)
1. Tuntas 18 85,71%
2. Tidak Tuntas 3 14,28%
Jumlah 21 100%
Berdasarkan tabel 4.9 dan tabel 4.10 diatas, dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan
model contextual teaching and learning (ctl) dapat diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa
adalah 83,80 nilai ini diperoleh dari jumlah semua nilai hasil kognitif siswa dibagi dengan
jumlah siswa yang mengikuti tes. Sedangkan presentase ketuntasan belajar siswa mencapai

4
85,71% atau 18 siswa yang tuntas dari 21 jumlah siswa dan 14,28% atau 3 siswa belum tuntas.
Nilai presentase tersebut diperoleh dari jumlah siswa yang tuntas dibagi dengan jumlah siswa
keseluruhan, begitupun sebaliknya dengan presentase nilai siswa yang belum tuntas. Hasil
tersebut menunjukan bahwa siklus II secara klasikal siswa telah mencapai keberhasilan karena
siswa yang memperoleh nilai 65 sebesar 85,71% lebih dari presentase ketuntasan yang
dikehendaki yaitu sebesar 80% sehingga penelitian dapat dihentikan.
Adapun data hasil observasi aktivitas guru yang diperoleh pada siklus I adalah jumlah skor
sebanyak 52 sehingga presntase yang diperoleh 92,85% .
Adapun data hasil observasi aktivitas siswa yang diperoleh pada siklus I adalah berjumlah
49 sehingga presntase yang diperoleh 94,23% . Kriteria pencapaian keterlaksanaan
pembelajaran kategori sangat baik.

Pembahasan
Dalam hasil belajar siswa pra siklus terlihat yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal
(KKM) yaitu 65 dengan jumlah siswa yang memenuhi KKM yaitu 7 orang atau 33,33% dan
siswa yang tidak memenuhi KKM yaitu 14 orang atau 66,66% serta diperoleh nilai rata-rata
61,90 karena presentase ketuntasan siswa yang mencapai KKM sebesar 33,33% maka peneliti
berkeinginan untuk melaksanakan tindakan perbaikan pada siklus I.
Adapun hasil belajar siswa pada siklus I yang diikuti oleh 21 siswa, diketahui bahwa nilai
rata-rata yang dicapai adalah 74,28. Pada siklus I siswa yang mencapai KKM berjumlah 15
siswa atau 71,42% dan siswa yang belum mencapai KKM berjumlah 6 siswa atau 28,57%.
Secara individual belum semua siswa mencapai KKM yang ditetapkan. Presentase yang
mencapai KKM sebesar 71,42% tetapi pada siklus I ini mengalami peningkatan sebesar 38,09%
dari pra siklus 33,33% menjadi 71,42%. Dalam hal ini siswa kelas V SD Negeri 1 Lawela melalui
model pembelajaran contextual teaching and learning (ctl)belum mencapai ketuntasan klasikal
Adapun hasil tes siklus II memperoleh nilai rata-rata 83,80 jika dibandingkan hasil tes
pada siklus I, pada tes siklus II ini jumlah siswa yang tuntas atau mencapai KKM sebanyak 18
siswa atau 85,71% dan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 3 siswa atau 14,28%.
Sehingga terdapat peningkatan nilai sebesar 14,29 % dari siklus I 71,42% menjadi 85,71% pada
siklus II.

4. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitin tindakan kelas yang dilakukan sebanyak dua siklus, maka
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika materi kubus dan balok melalui medel
pembelajaran contextual teaching and learning mampu meningkatkan hasil belajar siswa
kelas V SD Negeri 1 Lawela. Perolehan nilai hasil tes pra siklus dengan rata-rata 61,90 dan
ketuntasan klasikal 33,33%, siklus I dengan rata-rata 74,28 dan ketuntasan klasikal 71,42%.
Sedangkan hasil tes siklus II dengan rata-rata83,80 dan ketuntasan klasikal 85,71%.
Hasil dari kedua siklus menunjukan terjadinya peningkatan pada hasil belajar siswa dalam
pembelajaran matematika melalui model pembelajaran contextual teaching and learning. Hal
ini dikarenakan dalam pembelajaran melalui model pembelajaran contextual teaching and
learning mampu membuat siswa memahami pembelajaran yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari, sehingga siswa `lebih bersemangat mengikuti proses pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

5
Antonis Medrofa.2020. Penggunaan Model Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika.Jurnal Ilmiah DIDAKTIK IKIP Gunungsitoli.14(1).2436
Depdiknas, 2003. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Jakarta.
Dwi Irawati.2020.Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode
Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada Mata Pelajaran Matematika Di SDN 03
Mengadungsari. Disertasi. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro. Metro Lampung.
Edy Syaputra.2020. Snowball Throwing Tingkatan Minat dan Hasil Belajar.Sukabumi: Haura
Publishing.
Fahmi Gunawan dan Heksa Biopsi Puji Hastuti.2018.Senarai Penelitian Pendidikan, Hukum, dan
Ekonomi Di Sulawesi Tenggara.Yogyakarta: Penerbit Deepublish.
Hidayatullah.2018. Penelitian Tindakan Kelas.Banten: LKP Setia Budhi.
Husamah,dkk.2018. Belajar dan Pembelajaran. Universitas Muhammadiyah malang. Malang.
Isrok’atun, dkk.2020. Pembelajaran Matematika dan Sains Secara Integratif melalui Situation-
Based Learning.Sumedang:UPI Sumedang Press
Mahasiswa Tadris Matematika (DPPM). 2020. Catatan Dasar Pembelajaran Matematika. Jawa
Barat: PT.Nasya Expanding Management.
Maisarah. 2020. PTK dan Manfaatnya Bagi Guru. Bandung: Media Sains Indonesia.
M.Ismal Makki. 2019. Konsep Dasar Belajar dan Pembelajaran. Pemakesan :Duta Media
Publishing
Moh Suardi. 2018. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta:Deepublish
Pinton Setya Mustafa, dkk. 2020. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Penelitian
Tindakan Kelas Dalam Pendidikan Olahraga. Malang: Fakultas Ilmu Keolahragaan.
Puernomosi,dkk.2018. Buku Guru Senang Belajar Matematika. Jakarta. Kementrisn Pendidikan
dan Kebudayaan.
Sarina.2020. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Kubus dan Balok Dengan
Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada Siswa Kelas V SD
Negeri 2 Wameo. Disertasi. Universitas Muhammadi ah Buton. Baubau
Shilpy A. Octavis.2020. Model-model Pembelajaran. Drono. Deepublish.
Sutiah. 2020. Teori Belajar dan Pembelajaran.Sidoarjo:Nizamia Learning Center.
Syararuddin,dkk.2019. Guru Mari Kita Menulis Penelitian Tindakan Kelas
(PTK).Yogyakarta:Deepublish.
Trygu.2020. Studi Literatur Problem Based Learning Untuk Masalah Motivasi Bagi Siswa Dalam
Belajar Matematika.Guepedia.
Undang-undang Republik Indonesia No,20 Tahun 2003 Sistem pendidikan Nasional Pasal 3
mengenai Tujuan Pendidikan Nasional
Wiwin Sunarsih.2020. Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning), Belajar Menulis
Berita Lebih Mudah. Indramayu. CV Adanu Abima.

You might also like