You are on page 1of 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK


KELAS XII ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK WIRAKARYA 2 CIPARAY
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Lia Rahma Prianty, S.Pd.


Email: liarahmaprianty@gmail.com

Instansi: SMK Wirakarya 2 Ciparay

ABSTRACT

This study aims to improve the learning activities of students through the application of the

Problem Based Learning model. This research is motivated by the low number of active

students during the learning process. This research was conducted at SMK Wirakarya 2

Ciparay from October to November 2021. The research subjects were Class XII Office

Administration with 15 students. This type of research is Classroom Action Research which

is carried out in two cycles. The research design used is the Kemmis and Mc. Taggart which

includes the stages of planning, implementing actions, observing, and reflecting. The results

of the study show that (1) the application of the Problem Based Learning learning model for

class XII Office Administration can increase students' learning activities, (2). The activity of

students increased from cycle 1 to cycle 2. An increase in the indicators of student learning

activities with the percentage of the first cycle 66.67% to 70.83% in the second cycle. So that

the criteria obtained in the first cycle is less active to be active in the second cycle. (3) The

learning outcomes of students have increased gradually from the lecture method to the

Problem Based Learning learning model.


ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar peserta didik melalui
penerapan model pembelajaran Problem Based Learning. Penelitian ini dilatarbelakangi
dengan rendahnya peserta didik yang aktif selama proses pembelajaran. Penelitian ini
dilakukan di SMK Wirakarya 2 Ciparay pada bulan Oktober sampai November 2019.
Subjek penelitian adalah kelas XII Administrasi Perkantoran yang berjumlah 15 peserta
didik. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action
Research) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Desain penelitian yang digunakan adalah
model Kemmis dan Mc. Taggart yang meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan
tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Penerapan
model pembelajaran Problem Based Learning bagi kelas XII Administrasi Perkantoran
dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik, (2). Aktivitas peserta didik
meningkat dari siklus 1 ke siklus 2. Peningkatan pada indikator aktivitas belajar peserta
didik dengan persentase siklus I 66,67% menjadi 70,83% pada siklus II. Sehingga
kriteria yang diperoleh siklus I kurang aktif menjadi aktif pada siklus II. (3) Hasil belajar
peserta didik mengalami peningkatan secara bertahap dari metode ceramah ke model
pembelajaran Problem Based Learning .

Kata Kunci: Aktivitas belajar, model pembelajaran Problem Based Learning

PENDAHULUAN
Mengacu pada fungsi pendidikan Nasional UU RI No 20 tahun 2003 pasal 3
menyebutkan Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan dan membantu watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa. Bertujuan
untuk berkembangnya potensi, peserta didik agar menjadi manusia yang beriman yang
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Mengenai hasil observasi yang telah dilakukan di SMK Wirakarya 2 Ciparay
menunjukkan bahwa, terdapat beberapa proses pembelajaran yang menggunakan media
papan tulis, buku, dan menggunakan metode ceramah sebagai metode pembelajaran
dengan alasan lebih mudah, praktis, dan sederhana. Salah satu cara yang dapat membuat
peserta didik aktif dalam proses pembelajaran adalah dengan menerapkan model
pembelajaran yang bervariasi (Riswati, Alpusari, Marhadi, 2018).
Aktivitas belajar peserta didik pun cenderung kurang berkembang karena merasa
bosan dari cara pemberian materi yang masih banyak disampaikan dengan cara lama dan
terbatasnya alat belajar mengajar yang tersedia. Berbagai faktor yang menjadi
penghambat proses pembelajaran dan motivasi belajar menyebabkan rendahnya aktivitas
belajar peserta didik.
Sehubungan dengan permasalahan tersebut, diperlukan suatu model pembelajaran
yang mampu memotivasi peserta didik dan mengondisikannya untuk berpartisipasi aktif
baik individu maupun kelompok atas dasar kemampuan dan keyakinan sendiri serta
dapat mengembangkan kreativitas peserta didik dalam menyelesaikan suatu
permasalahan. Adapun model yang ingin peneliti terapkan dalam mengatasi masalah
tersebut adalah model pembelajaran Problem Based Learning.
Model pembelajaran PBL adalah pembelajaran yang menitik beratkan kepada
peserta didik sebagai pembelajar serta terhadap permasalahan yang otentik atau relevan
yang akan dipecahkan dengan menggunakan seluruh pengetahuan yang dimilikinya atau
dari sumber-sumber lainnya (Lidnillah, 2013)
Salah satu model pembelajaran ini melibatkan keaktifan peserta didik untuk
menemukan konsepnya sendiri, dalam pembelajarannya peserta didik diberikan waktu
lebih banyak untuk berfikir, menjawab, serta membantu satu sama lainnya.
Hal ini dilakukan karena banyak kegiatan belajar mengajar yang diwarnai dengan
kegiatan individu sehingga kemampuan peserta didik di kelas terdapat individu atau
golongan aktif dan pasif.
Pemilihan model pembelajaran yang tepat merupakan penerapan dari kreativitas
seorang pendidik agar peserta didik tidak jenuh dalam menerima pelajaran. Pemilihan
model pembelajaran yang tepat juga akan memperjelas konsep-konsep yang diberikan
kepada peserta didik senantiasa antusias berpikir dan berperan aktif. Model pembelajaran
yang efektif dapat digunakan pendidik untuk mentransfer ilmu dengan baik dan benar,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Pemilihan model pembelajaran harus
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dirumuskan (Musakkir, 2014).
Oleh karena itu, sebagai pendidik, guru perlu memilih model yang tepat untuk
menyampaikan sebuah konsep kepada anak didiknya. Untuk mencapai hasil belajar
secara optimal, upaya yang dapat dilakukan seorang guru adalah menggunakan model
yang sesuai dalam menyampaikan materi kepada peserta didik. Model pembelajaran
yang dapat membantu peserta didik mengaitkan materi dengan kehidupan nyata. Model
pembelajaran tersebut adalah Problem Based Learning (PBL) atau pembelajaran
berbasis masalah. Peneliti menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning,
dimana pembelajaran Problem Based Learning memegang peranan penting dalam proses
pembelajaran. Kegunaan pembelajaran Problem Based Learning yakni membantu
peserta didik meningkatkan pemahaman, menyajikan informasi dengan menarik,
memudahkan penafsiran informasi, dan memadatkan informasi.
Menurut pendapat Burhan Nurgiyantoro (2001: 273), menulis adalah aktivitas
mengungkapkan gagasan melalui media bahasa. Menulis merupakan kegiatan produktif
dan ekspresif sehingga penulis harus memiliki kemampuan dalam menggunakan
kosakata, tata tulis,dan struktur bahasa.
Surat lamaran pekerjaan adalah surat yang dibuat dan dikirimkan oleh seseorang
yang ingin bekerja di sebuah kantor, perusahaan ataupun instansi tertentu. Surat lamaran
pekerjaan termasuk surat dinas atau resmi. Alasan peneliti memilih SMK Wirakarya 2
Ciparay sebagai tempat penelitian.
Guru masih terikat pada pola pembelajaran tradisional dan monoton. Kondisi
seperti ini dapat menghambat para siswa untuk aktif dan kreatif sehingga menyebabkan
rendahnya kualitas siswa. Dari latar belakang tersebut, maka penulis memilih model
pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan aktivitas peserta didik
dalam menulis surat lamaran pekerjaan.
Berdasarkan uraian masalah di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian
tindakan kelas yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Learning dalam Upaya Meningkatkan Aktivitas Belajar Peserta Didik Kelas XII
Administrasi Perkantoran SMK Wirakarya 2 Ciparay Tahun Pelajaran 2019/
2020.

METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan di SMK Wirakarya 2 Ciparay yang beralamat di Jalan
Raya Andir No. 17 Desa Pakutandang Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung. Subjek
dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XII Administrasi Perkantoran yang
berjumlah lima belas (15) peserta didik. Penelitian dilaksanakan pada siklus ke-1 hari
Jumat,25 Oktober 2019, siklus ke-2 pada hari Jumat, 8 November 2019.
Desain penelitian tindakan kelas ini berupa alur ulang yang diawali dengan
perencanaan tindakan (planning), pelaksanaan tindakan (action), mengobservasi dan
mengevaluasi proses dan hasil tindakan (observation and evaluation) dan melakukan
refleksi (refleting) dan seterusnya sampai ada perbaikan atau peningkatan yang
diharapkan tercapai.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif. Berdasarkan
analisis data penerapan model pembelajaran Problem Based Learning terjadi
peningkatan aktivitas belajar peserta didik. Peningkatan pada indikator aktivitas belajar
peserta didik dengan persentase siklus I 66,67% menjadi 70,83% pada siklus II.
Sehingga kriteria yang diperoleh siklus I kurang aktif menjadi aktif pada siklus II.

HASIL PENELITIAN
Data hasil penelitian ini merupakan seluruh kegiatan peneliti dalam proses
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di SMK Wirakarya 2 Ciparay, kelas
XII Administrasi Perkantoran. Tindakan siklus ke-1 dilaksanakan satu pertemuan (2 jp x
45 menit). Proses pelaksanaan pada tanggal 25 Oktober 2019. Materi yang diajarkan pada
siklus I ini yaitu KD 3.1 Mengidentifikasi isi dan sistematika surat lamaran pekerjaan
yang dibaca dengan indikator pencapaian kompetensi menyebutkan isi dan sistematika
surat lamaran pekerjaan dan menyajikan simpulan sistematika dan unsur-unsur isi surat
lamaran baik secara lisan maupun tulis. Sedangkan materi yang diajarkan pada siklus ke-
2 yaitu KD 3.2 Mengidentifikasi unsur kebahasaan surat lamaran pekerjaan dan KD 4.2
Menyusun surat lamaran pekerjaan dengan memerhatikan isi, sistematika dan kebahasaan
Aktivitas belajar peserta didik pada siklus I dengan jumlah peserta didik 15 orang,
memiliki kriteria keaktifan berdasarkan indikator yang diamati yaitu aktivitas
penglihatan, aktivitas lisan, aktivitas pendengaran, aktivitas menulis, aktivitas mental dan
aktivitas emosional yang masing masing-masing mempunyai empat deskriptor.
Data hasil observasi aktivitas belajar peserta didik.
Indikator Aktivitas Belajar Rata-Rata
Aktivitas Penglihatan 90,00%
Aktivitas Lisan 63,33%
Aktivitas Pendengaran 76,67%
Aktivitas Menulis 68,33%
Aktivitas Mental 65,00%
Aktivitas Emosional 71,67%
Berdasarkan uraian di atas, secara umum pada siklus I sudah menunjukkan sedikit
adanya peningkatan partisipasi aktif dari peserta didik. Oleh karena itu, penelitian ini
perlu dilanjutkan pada siklus II agar aktivitas belajar dalam surat lamaran pekerjaan
peserta didik bisa meningkat sesuai dengan yang diharapkan.
Siklus ke-2 dilaksanakan satu kali pertemuan yakni pada hari Jumat, 8 November
2019 pukul 08.00-09.30 (2 jp @45 menit). Siklus kedua ini merupakan refleksi dari siklus
pertama. Kesalahan yang terjadi di siklus pertama, diharapkan tidak terulang kembali
pada siklus kedua ini.
Hasil observasi aktivitas belajar peserta didik siklus ke-2
Indikator Aktivitas Belajar Rata-Rata
Aktivitas Penglihatan 91,67%
Aktivitas Lisan 73,33%
Aktivitas Pendengaran 86,67%
Aktivitas Menulis 76,67%
Aktivitas Mental 71,67%
Aktivitas Emosional 78,33%

Berikut merupakan diagram peningkatan aktivitas belajar peserta didik siklus I dan siklus II
dari indikator yang diamati:

AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK


Siklus I Siklus 2
91.67
83.33

83.33

83.33

83.33

83.33
87.5

87.5
79.17

79.17

79.16

79.17

79.17

79.17
70.83

70.83

70.83

70.83

70.83

70.83
66.67

66.67

66.67
75

75

75

75

75
62.5

62.5
PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan aktivitas belajar peserta didik
pada keterampilan menulis surat lamaran pekerjaan melalui penerapan model pembelajaran
Problem Based Learning, dengan menerapkan model tersebut peserta didik akan lebih aktif
selama proses pembelajaran. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus, yaitu siklus I
dilaksanakan dalam satu kali pertemuan, yaitu pada tanggal 25 Oktober 2019 dan siklus ke-2
yaitu pada tanggal 8 November 2019.
Kegiatan siklus ke-1 dengan kategori keaktifan peserta didik pasif, dipengaruhi oleh metode
ceramah. Peserta didik mudah merasa bosan sehingga tidak aktif dalam tanya jawab,
memberikan masukan atau sanggahan dan diskusi kurang berjalan dengan baik.
Kegiatan penelitian pada siklus II, aktivitas peserta didik sudah terbiasa dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, sehingga pendidik tidak perlu
sering memberikan pengarahan dan aturan mengenai model pembelajaran yang dilakukan.
Sehingga pendidik hanya membimbing berjalannya proses pembelajaran Problem Based
Learning.
Aktifitas belajar mental, peserta didik pada siklus I tidak aktif apabila pendidik memberikan
pertanyaan dan yang menjawab hanya peserta didik yang aktif saja. Namun pada siklus II
menjadi aktif itu artinya ada peningkatan pada pengulangan siklus menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning. Secara umum, terjadi peningkatan dalam aktivitas
belajar pada mental peserta didik dari siklus I ke siklus II.
Aspek yang diamati Indikator
Aktivitas Penglihatan 1. Membaca bahan ajar
2. Mengamati materi yang disampaikan oleh pendidik
3. Memperhatikan petunjuk kegiatan pembelajran yang dilaksanakan
4. Memperhatikan proses selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran
Aktivitas Lisan 1. Melakukan tanya jawab dalam diskusi kelompok
2. Memberikan solusi dalam pemecahan masalah yang dihadapi kelompok
3. Mengemukakan saran atau pendapat terhadap presentasi kelompok
4. Mengemukakan ide atau gagasan dalam diskusi
Aktivitas Pendengaran 1. Mendengarkan uraian kegiatan dalam proses pembelajaran
2. Mendengarkan penjelasan materi dari pendidik
3. Mendengarkan saran atau pendapat terhadap presentasi kelompok
4. Memperhatikan kelompok lain mempresentasikan dalam berlangsungnya proses pembelajaran
Aktivitas Menulis 1. Mengerjakan lembar kegiatan
2. Menulis informasi penting dalam kegiatan diskusi
3. Menulis jawaban teman yang melakukan presentasi kelompok
4. Menulis penjelasan yang disampaikan pendidik
Aktivitas Mental 1. Menjawab pertanyan dari pendidik
2. Memecahkan masalah yang disajikan pendidik
3. Menanggapi setiap pertanyaan yang diberikan saat pembelajaran berlangsung
4. Menanggapi setiap permasalahan dalam diskusi
Aktivitas Emosional 1. Sigap dalam menanggapi pertanyaan pendidik
2. Berani mengungkapkan pendapat atau saran
3. Aktif berpartisipasi dalam pertanyaan yang diajukan pendidik
4. Bersikap tenang dalam proses pembelajaran
Data mengenai aktivitas peserta didik selama pembelajaran dapat diperoleh dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:

Nilai Aktivitas= Jumlah skor yang diperoleh x 100


Skor maksimal

(Sumber: adopsi dari Purwanto dalam Vanbela 2016:39)


Nilai yang diperoleh selanjutnya dikategorikan dalam kriteria aktivitas peserta didik sebagai
berikut :
Tabel 2. Kriteria Aktivitas Peserta Didik
Rentang Nilai Kriteria

≥81
Sangat Aktif

61-80
Aktif

41-60
Cukup Aktif

21-40
Kurang Aktif

< 20
Pasif

Kriteria sangat aktif, aktif dan cukup aktif dikategorikan dalam kriteria Aktif sedangkan
kurang aktif dan pasif dikategorikan dalam kriteria Tidak Aktif. Menghitung persentase
keberhasilan aktivitas siswa digunakan rumus sebagai berikut:
Pa= n x 100 %
N
Keterangan:
Pa = presentase aktivitas peserta didik
n = jumlah siswa yang aktif
N = jumlah semua siswa
(Sumber: Adaptasi Sujiono 2008 dalam Putri 2016)
SIMPULAN
Berdasarkan analisis data penelitian tindakan kelas melalui penerapan model pembelajaran
Problem Based Learning pada keterampilan menulis surat lamaran pekerjaan, dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning yang telah dilaksanakan
menunjukkan adanya peningkatan terhadap aktivitas belajar peserta didik.
2. Terdapat peningkatan pada indikator aktivitas belajar peserta didik dari persentase siklus I
yaitu 66,67% menjadi 70,83% pada siklus II.
SARAN
Perlu adanya peningkatan kualitas pembelajaran menggunakan model Problem Based
Learning, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman materi dan aktivitas belajar
peserta didik selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA
1. Fauzia, Hadist Alawia. 2018. “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika SD”. Jurnal Primary Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau. 7(1): 41-42.
file:///C:/Users/Rahandika/Downloads/5338-10659-1-SM.pdf
2. Fadly, Aditiya. 2012. Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Melalui
Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Jurnal, http://fe.um.ac.id/wp-
content/uploads/2012/08/JURNAL1.pdf
3. Rerung, Nensy. 2017. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik SMA pada Materi
Usaha dan Energi. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi. 06 (1): 47-55.
https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=model+pembelajaran+pro
blem+based+learning&oq=MODEL+PEMBELAJARAN+
4. Mayasari, Tantri. 2016. Apakah Model Pembelajaran Problem Based Learning Dan
Project Based Learning Mampu Melatihkan Keterampilan Abad 21. Jurnal Pendidikan
Fisika dan Keilmuan. 2(1). http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/JPFK/article/view/24
5. Silalahi, Betaria Feronika. 2018. Peningkatan Keterampilan Menulis Surat Lamaran
Pekerjaan Melalui Metode Quantum Writing bagi Siswa Kelas XII MIA 7 SMA Negeri
Medan Tahun Pembelajaran 2018/2019. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia.

You might also like