You are on page 1of 6

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI

STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R SMA NEGERI 1 WATAMPONE


KABUPATEN BONE

Nurfaida
Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Makassar
Nurfaida92@gmail.com

Abstract: The Increasing Activity and Result of Learning Outcomes Through PQ4R Learning
Strategy at Grade SMA Negeri 1 Watampone. This study used Classroom Action Research conducted
for two cycles. The purpose of this research is to improve the activity and result of student biology learning
through the use of PQ4R learning strategy. The subjects of the study were students of class XI IPA1 SMA
Negeri 1 Watampon. The data was carried out in the odd semester of the academic year 2016/2017.
Research data collected there are 2 activities and student learning outcomes. Student learning activities
were collected during the learning process observed by the researcher and assisted by 2 observers using
observation sheets, then the student learning result data was obtained through multiple choice questions
implemented by taking biology lessons at the fourth meeting of each cycle, multiple choice questions as
much as 30 numbers. All data obtained were analyzed through qualitative using percentages. Results of
research on student learning activities that have been analyzed showed average in the first cycle of 46.91%,
while in the second cycle of 88.43% so that the difference in the increase of 41.52%. Learning outcomes
also experienced an increase where in cycle I as much as 16.67%, while the second cycle as much as
80.56%. So it can be concluded that the implementation of PQ4R learning strategy can improve the activity
and learning outcomes of students of SMA Negeri 1 Watampone.
Keywords: Learning Activity, Learning Outcomes, Learning Strategy PQ4R

Abstrak: Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Biologi Melalui Strategi Pembelajaran PQ4R SMA Negeri
1 Watampone. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang
dilaksanakan selama dua siklus. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar biologi
siswa melalui penggunaan strategi pembelajaran PQ4R. Subjek penelitian yaitu siswa kelas XI IPA1 SMA
Negeri 1 Watampon. Pengumulan data dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017. Data
penelitian yang dikumpulkan ada 2 yaitu aktivitas dan hasil belajar siswa. Aktivitas belajar siswa
dikumpulkan selama proses pembelajaran berlangsung yang diamati oleh peneliti dan dibantu oleh 2 orang
observer dengan menggunakan lembar observasi, selanjutnya data hasil belajar siswa diperoleh melalui
soal pilihan ganda yang dilaksanakan dengan mengambil jam pelajaran biologi pada pertemuan keempat
setiap siklus, soal pilihan ganda sebanyak 30 nomor. Semua data yang diperoleh dianalisis melalui kualitatif
menggunakan persentase. Hasil penelitian mengenai aktivitas belajar siswa yang telah dianalisis
menunjukkan rata-rata pada siklus I sebesar 46,91%, sedangkan pada siklus II sebesar 88,43% sehingga
selisih peningkatannya sebesar 41,52%. Hasil belajar juga mengalami peningkatan dimana pada siklus I
sebanyak 16.67%, sedangkan siklus II sebanyak 80,56%. sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan
strategi pembelajaran PQ4R dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa SMA Negeri 1
Watampone.

Kata kunci: Aktivitas Belajar, Hasil belajar, Strategi Pembelajaran PQ4R

1
A. PENDAHULUAN agar pembelajaran menjdai efektif dan mencapai
Perkembangan dan kelangsungan suatu hasil yang dinginkan.
bangsa dan Negara lebih tergantung pada kualitas Strategi pembelajaran PQ4R merupakan
sumber daya manusanya bukan sumber daya strategi elaborasi digunakan untuk membantu
alamnya. Kualitas yang dikehendaki itu lebih siswa mengingat apa yang mereka baca, yaitu
tergantung dari keberhasilan penyelenggaraan previw (membaca selintas dengan cepat),
sistem pendidikan yang difokuskan pada proses Question (bertanya), Read (membaca) Reflect
pembelajaran dan hasil belajar. Proses belajar (refleksi), Recite (tanya jawab sendiri), Riview
yang terjadi disekolah selama ini pada (mengulang secara menyeluruh). Strategi
kenyataannya menunjukkan bahwa siswa lebih Pembelajaran PQ4R memungkinkan siswa secara
berperan sebagai obyek dan guru berperan aktif mampu menggali sendiri intisari bacaan
sebagai subjek. sehingga pesan yang disampaikan akan tersimpan
Strategi pembejaran dapat berperan di otak kanan yang merupakan long term memory
untuk mengarahkan perhatian dan minat siswa yang berdampak pada peningkatan keaktifan dan
terhadap materi pelajaran yang akan hasil belajarnya (Wahyuningsih, 2012).
dipelajarinya. Hal ini dapat membuat siswa Hasil belajar adalah perubahan yang
berperan aktif dalam berinteraksi secara mengakibatka manusia berubah dalam sikap dan
instruksionla. Dengan menggunakan media pada tingkah lakunya (Winkell, 1996). Aspek
tahap pra intruksional dapat menumbuhkan perubahan itu mengacu kepada taksonomi tujuan
motivasi dan minat belajar siswa. Munculnya pengajarn yang dikembangkan oleh Bloom,
motivasi dan minat belajar siswa dapat Simpson, dan Harrow mencakup aspek kognitif,
berpengaruh pada aktivitas dan hasil belajar afektif, dan psikomotorik (Purwanto, 2014).
berikutnya (Jauhar, 2007). Salah satunya adalah Hasil belajar atau perubahan perilaku yang
strategi Pembelajarn PQ4R yang efektif enimbulkan kemampuan dapat berupa hasil
meningkatkan belajar siswa. utama pengajaran (Instructional effect) maupun
Tujuan utama strategi pembelajaran hasil sampingan pengiring (marturant effect).
PQ4R ini adalah untuk meningkatkan aktivitas Hasil utama pengajaran adalah kemampuan hasil
dan hasil belajar siswa. Sehingga siswa mampu belajar yang memang direncanakan untuk
menguasai konsep dasar mata pelajaran yang diwujudkan dalam kurikulum dan tujuan
sulit. Tapi saat ini di SMA Negeri 1 Watampone, pembelajaran. Sedang hasil pengiring adalah
masih kurang aktivitas belajar yang berakibat hasil belajar yang dicapai namun tidak
kepada hasil belajar siswa yang dimana guru direncanakan untuk dicapai. Misalnya setelah
berperan aktif pada proses pembelajaran. Oleh mengikuti pelajaran siswa menyukai pelajarn
karena itu, peneliti tertarik melakukan penelitian biologi yang semula tidak disukai karena siswa
strategi pembelajaran PQ4R di sekolah. senang dengan cara mengajar guru (Purwanto,
Pendidikan adalah aktivitas yang bersifat 2004).
fisik maupun mental. Kegiatan belajar kedua
aktivitas itu selalu berkaitan. Pada proses B. METODE
pembelajaran diperlukan aktivitas, sebab pada Penelitian ini adalah penelitian tindakan
prinsipnya belajar adlah berbuat untuk mengubah kelas (Classroom Action) dengan tahapan-
tingkah laku (melakukan kegiatan). Tidak ada tahapan pelaksanaan meliputi: perencanaan,
belajar bila tidak ada aktivitas. Hal tersebut tindakan, observasi/evaluasi dan refleksi.
menyebabkan aktivitas merupakan prinsip atau Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas
asas yang sangat penting di dalam intraksi belajar IX IPA1 SMA Negeri 1 Watampone pada
mengajar (Sardiman, 2008). semester ganjil tahun ajaran 2016/2017 dengan
Aktivitas pendidikan belajar mengandung jumlah siswa 36 orang.
unsur keaktifan pada diri siswa dengan kadar Instrumen yang digunakan dalam penelitian
yang berbeda-beda. Aktivitas belajar memiliki ini adalah instrumen tes. Instrumen tes aktivitas
peranan dalam mengelolah keterlibatan siswa siswa adalah lembar observasi, sedangkan untuk
secara katif dalam kegaiatan belajar mengajar

2
mengukur hasil belajar siswa digunakan soal
pilihan ganda. Berdasarkan data pada table 4.1
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menunjukkan hasil observasi aktivitas siswa pada
menggunakan tes dalam bentuk posttest. Pada siklus I dan siklus II yang dimasukkan ke dalam
aktivitas belajar dengan menggunakan rumus: lima kategori yaitu aktivitas sangat baik, aktivitas
Persentase aktivitas belajar per item =
frekuensi aktivitas siswa
x 100%
baik, aktivitas sedang, aktivitas rendah, aktivitas
jumlah keseluruhan siswa
sangat rendah. Pada siklus I, dari 36 orang siswa
Rata-rata aktivitas belajar siswa dengan kelas XI IPA1, 6 orang siswa masuk kategori
menggunakan rumus: aktivitas sangat baik, 8 orang siswa masuk
jumlah % seluruh aktivitas siswa
kategori aktivitas baik, tidak ada pada kategori
Rerata aktivitas belajar siswa = x 100%
jumlah komponen aktivitas diamati aktivitas sedang, 2 orang siswa masuk kategori
aktivitas rendah, 20 orang siswa masuk kategori
Pada hasil belajar siswa dengan menggunakan
aktivitas sangat rendah. Pada siklus II, dari 36
rumus (Arikunto, 2009).
orang siswa kelas XI IPA1, 24 orang siswa masuk
kategori aktivitas sangat baik, 6 orang siswa
Nilai = 100
masuk kategori aktivitas baik, tidak ada pada
kategori aktivitas sedang, 4 orang siswa masuk
C. HASIL DAN PEMBAHASAN kategori aktivitas rendah, 2 orang siswa masuk
Bab ini berisi tentang hasil penelitian dan kategori aktivitas sangat rendah.
pembahasan hasil penelitian dari data-data yang
telah didapatkan selama penelitian berlangsung. b) Hasil Belajar Siswa
untuk mengukur tingkat penguasaan
1. Hasil Penelitian siswa trehadap materi yang diajarkan pemberian
a. Aktivitas Siswa tes dilakukan disetiap akhir siklus dalam bentuk
Hasil observasi aktivitas siswa pada pilihan ganda.
siklus I dan siklus II mengunakan strategi Tabel 2. Nilai Statistik Hasil Belajar Biologi
pembelajara PQ4R dari lembar observasi Kelas IX IPA1 sma Negeri 1 Watampone
yang diisi oleh 2 observer yang terdapat 6 Kabupaten Bone Pda Siklus I Dan Siklus II
komponen aktivitas belajar. Berdasarkan data Statistik Siklus I Siklus II
distribusi frekuensi aktivitas belajar siswa
Jumlah siswa 36 36
pada siklus I, rata-rata presentase aktivitas
Modus 40 70
siswa adalah 46,91% dan masuk kategori
Median 48,5 70
kurang aktif. Sedangkan pada siklus II rata-
Nilai Ideal 100 100
rata presentase aktivitas belajar siswa adalah
Nilai Terendah 30 30
88,43% dan masuk kategori aktif.
Nilai Tertinggi 77 90
Tabel 1. Pengkategorian Aktivitas Belajar Rata-rata 50,39 69,61
Siswa
Kategori Siklus I Siklus II Tabel 3. Persentase Hasil Belajar Siswa
% % Selama Proses Pembelajaran Melalui
Aktivitas sangat 6 16 24 66 Penerapan Strategi Pembelajaran PQ4R
baik Frekuensi Persentase
Kategori

Aktivitas baik 8 22 6 17 Interval (%)


Aktivitas 0 0 0 0 Nilai Sikl Siklu Sikl Siklu
sedang us I s II us I s II
86 - 100 Baik 0 13,9
Aktivitas 2 6 4 11 5 0%
Sekali %
rendah
71 - 85 Baik 3 8,33 33,3
Aktivitas sangat 20 56 2 6 12
% %
rendah

3
56 - 70 Cukup 7 19,4 33,3 kegiatan lain serta berbicara dengan teman
12
4% % disebelahnya.
40 - 55 Kurang 23 63,9 13,9 d. Masih kurangnya siswa yang bertanya atau
5
% % memberi tanggapan dan komentar pada
40 Sangat 3 8,33 presentasi kelompok. Untuk memperbaiki hal
2 5,6%
Kurang % ini, dapat dengan meningkatkan keberanian
100 siswa untuk bertanya, menjawab atau
Jumlah 36 36 36
% menanggapi hasil diskusi kelompok lain
dengan cara menyampaikan kepada siswa
Hasil belajar yang telah dianalisis secara bahwa siswa bebas menyampaikan
kuantitatif kemudian dimasukkan ke pendapatnya yang berhubungan dengan
pengkategorian Kriteria Ketuntasan Minimal masalah yang sedang didiskusikan didepan
(KKM) yang ditentukan oleh SMA Negeri 1 teman-temannya tanpa perlu merasa takut
Watampone Kabupten Bone. ataupun malu.
e. Masih ada kelompok yang belum bisa
Tabel 4. Kategori Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu
yang sudah ditentukan, masih ada
Siklus I Siklus II kelompok yang belum bisa
Kategori

Jumla Persen Jumla Persen mempresentasikan hasil diskusi


h (%) h (%) kelompoknya dengan baik, dalam
siswa siswa mengerjakan tugas kelompok, siswa
Tidak masih banyak bercanda, sehingga waktu
83,33 19,44 banyak yang terbuang dan waktu untuk
Tunta 30 7
% % presentasi menjadi kurang.
s
Tunta 16,67 80,56 2). Refleksi II
6 29
s % % Pada siklus II ini guru masih menerapkan
Jumla penggunaan strategi pembelajaran PQ4R selama
36 100 % 36 100 % proses pembelajaran dengan melaksanakan
h
perbaikan tindakan sesuai hasil refleksi pada
c) Refleksi siklus I. Setelah melakukan perbaikan terhadap
siklus I, beberapa hal yang dihasilkan dari siklus
1). Refleksi Siklus I II adalah sebagai berikut.
Berdasarkan pelaksanaan tindakan strategi 1. Saat pelaksanaan, siswa sudah mengenal
pembelajaran selama 3 kali pertemuan pada strategi pembelajaran PQ4R sehingga pada
siklus I, diperoleh data tentang aktivitas dan hasil saat penerapan Strategi Pembelajaran ini,
belajar yang dicapai siswa. Beberapa hal yang penggunaan waktu yang dibutuhkan siswa
menjadi hasil refleksi yaitu : untuk mengerjakan LKPD lebih efisien. Hal
a. Saat pelaksanaan, siswa belum mengenal ini memperlihatkan aktivitas siswa yang lebih
strategi pembelajaran PQ4R sehingga pada baik dari sebelumnya. Siswa lebih antusias
saat penerapannya diperlukan waktu lebih dan serius untuk mengikuti proses belajar
untuk dapat membiasakan siswa dengan mengajar.
strategi pembelajaran ini. 2. Siswa sudah merasa nyaman dengan
b. Ada beberapa siswa yang tidak merasa kelompoknya, hal itu terlihat dengan
nyaman dengan kelompoknya, hal itu terlihat keaktifan siswa untuk berinteraksi dengan
dengan kurangnya interaksi dalam kelompok
teman kelompoknya.
saat diskusi.
c. Siswa tidak menghargai teman yang sedang 3. Siswa menghargai teman yang sedang
mengungkapkan pendapat saat diskusi mengungkapkan pendapat saat diskusi
kelompok berlangsung. Hal itu terlihat dari kelompok berlangsung. Hal itu terlihat
anggota kelompok yang lain melakukan saat salah satu anggota kelompok

4
menyampaikan materi secara lisan, siswa dapat memberikan pendapat berupa
anggota kelompok yang lain tanggapan terhadap kelompok penyaji
mendengarkan dengan seksama dan materi.
mengoreksi jika terdapat kesalahan pada b) Hasil Belajar
materi yang disampaikan atau Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan
menambahkan. adanya peningkatan hasil belajar siswa kelas XI
IPA1 SMA Negeri 1 Watampone setelah
2. Pembahasan menggunakan strategi pembelajaran selama
a) Aktivitas Belajar proses belajar mengajar berlangsung.
Penelitian yang dilaksanakan di kelas XI Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif
IPA1 SMA Negeri 1 Watampone yaitu yang telah diperoleh, nilai terendah pada siklus I
penggunaan Strategi Pembelajaran yaitu 30 sedangkan pada siklus II yaitu 30. Nilai
PQ4R.Kegiatan pembelajaran dengan Strategi tertinggi pada siklus I yaitu 77 sedangkan pada
Pembelajaran PQ4R diawali dengan orientasi siklus II yaitu 90. Dengan rata-rata nilai
siswa terhadap materi yang disajikan oleh guru. mengalami peningkatan dari 50,39 pada siklus I
Kemudian siswa dibagi ke dalam kelompok dan menjadi 69,61 pada siklus II.
diarahkan untuk mengerjakan LKPD berdasarkan Tabel distribusi frekuensi dan persentase skor
petunjuk pembelajaran yang diberikan oleh guru. hasil belajar siswa selama proses pembelajaran
Dalam kelompok siswa bekerja sama melalui penerapan strategi pembelajaran PQ4R
mengerjakan LKPD dan semua materi dapat menyatakan bahwa jumlah siswa yang berada
terangkum dengan jelas melalui diskusi dengan pada kategori baik sekali untuk siklus I yaitu
mencari informasi dari berbagai sumber seperti, tidak ada, berada pada kategori baik yaitu 3
buku,artikel dan internet. Siswa menyajikan hasil orang, berada pada kategori cukup yaitu 7 orang,
diskusi dengan kelompoknya melalui presentase berada pada kategori kurang yaitu 23 orang dan
dan siswa yang lain memberi tanggapan terhadap berada pada kategori sangat kurang 3 orang.
materi yang disajikan. Sedangkan untuk siklus II, yang berada pada
Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus. Pada kategori baik sekali yaitu 5 orang, berada pada
siklus I berdasarkan observasi yang telah kategori baik yaitu 12 orang, berada pada
dilakukan terhadap aktivitas belajar siswa, kategori cukup 12 orang, berada pada kategori
jumlah siswa yang masuk kategori Aktivitas kurang yaitu 5 orang dan sangat kurang 2 orang.
sangat baik hanya 6 siswa dari 36 siswa. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan hasil
Selebihnya masuk dalam kategori aktivitas baik, belajar siswa dari siklus I ke siklus II.
aktivitas rendah, aktivitas sangat rendah. Berdasarkan indikator keberhasilan maka
Aktivitas belajar siswa pada siklus I yang dapat dikatakan penelitiaan ini berhasil, dimana
belum tuntas dikarenakan kondisi proses belajar siswa yang berada dalam kategori tuntas
mengajar siswa yang masih kurang aktif. Hal ini mencapai 80,56% sedangkan indikator
dapat dilihat dari kurangnya siswa yang membuat keberhasilan pada penelitian ini adalah 75%.
pertanyaan dan yang menanggapi pertanyaan. Strategi pembelajaran PQ4R dapat meningkatkan
Randahnya aktivitas siswa ini disebabkan oleh aktivitas dan hasil belajar siswa dikareakan
kurangx rasa percaya diri siswa dalam membuat kelebihan dari strategi pembelajaran ini adalah
pertanyaan dan mengeluarkan pendapat mereka siswa dituntut untuk lebih cepat dan aktif.
dalam menanggapi hasil diskusi.
Salah satu faktor yang menyebabkan D. KESIMPULAN
aktivitas siswa meningkat dari siklus I ke Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan
siklus II adalah siswa mulai lebih mendengar
berikut ini:
penjelasan guru dan memfokuskan diri pada 1. Peningkatan aktivitas belajar siswa dapat
tugas belajar yang diberikan setelah guru dilihat dari rata-rata persentase aktivitas siswa
memberikan penguatan dan motivasi pada siklus I yaitu 46,91% meningkat pada
terhadap siswa, sehingga pada saat diskusi siklus II menjadi 88,43%.

5
2. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat Saraf Untuk Pembelajaran Yang
dari hasil pengkategorian kriteria ketuntasan Menggunakan Strategi PQ4R.
minimal (KKM) pada siklus I dan siklus II
yaitu pada siklus I hasil belajar 6 siswa
dinyatakan tuntas dan 30 siswa tidak tuntas.
Pada siklus II hasil belajar 29 siswa
dinyatakan tuntas dan 7 siswa tidak tuntas.
Semua siswa mengalami peningkataan hasil
belajar dari siklus I ke siklus II.

E. DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,
Purwanto, 2014. Evaluasi Hasil Belajar.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Sardiman, 2008. Intraksi Dan Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo.
Wahyuningsih, 2012. Pengembangan Media
Komik Bergambar Materi Sistem

You might also like