Professional Documents
Culture Documents
Sudarsana
Program Studi Sosiologi FISIP UNS
sudarsana_bin_madyamulyono@yahoo.co.id
ABSTRACT
Corporate business activities directly or indirectly will affect the environment and surrounding communities. To
optimize positive impacts and minimize negative impacts, the company is committed to developing ethics and
sustainable business practices to improve economic, social and environmental quality through Corporate Social
Responsibility (CSR) activities. This article describes the development of the pattern of corporate contributions in
the traditional community to the birth of the concept of TSP which is considered most beneficial to the community.
The researchers previously presented several categories of TSP implementation in terms of their motivations: Hu, et
al (2013) divide it into three categories: altruism, strategic choice, and greenwashing and Zaim, et al (2004) in
three categories: caricature, philanthropy, and citizenship. The implementation of TSP in Indonesia is based on
several laws and regulations, such as UU No. 40 Tahun 2007 on Limited Liability Company obliges the
implementation of TSP activities only for companies that run their business related to natural resources.
Nevertheless, UU No 25 Tahun 2007 on Investment and UU No 32 Tahun 2009 on Environmental Protection and
Management implicitly requires companies engaged in other fields to maintain a harmonious, balanced and
environmentally friendly relationship, , norms and culture of the local community. Kreitner (2009) divides the
strategy of TSP implementation into four, namely: Reactive Strategy, Defensive Strategy, Accommodative Strategy,
Proactive Strategy. Selection of this strategy indirectly reflects the company's commitment in organizing TSP so that
related parties such as the community and the government can provide reward and punishment.
Keywords: economy, environment, corporate social responsibility
ABSTRAK
Kegiatan bisnis perusahaan secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak bagi lingkungan dan
masyarakat sekitar. Untuk mengoptimalkan dampak positif serta meminimalkan dampak negatif maka perusahaan
berkomitmen untuk mengembangkan etika dan praktik bisnis yang berkelanjutan guna meningkatkan kualitas
ekonomi, sosial dan lingkungan melalui kegiatan Tanggung jawab Sosial Perusahaan/TSP (Corporate Social
Responsibility/CSR). Artikel ini memaparkan perkembangan pola kontribusi perusahaan dalam masyarakat yang
bersifat tradisional hingga lahirnya konsep TSP yang dianggap paling bermanfaat bagi masyarakat. Peneliti
sebelumnya memaparkan beberapa kategori pelaksanaan TSP dilihat dari motivasinya seperti: Hu, dkk (2013)
membaginya dalam tiga kategori yaitu altruism, strategic choice, dan greenwashing dan Zaim, dkk (2004) dalam
tiga kategori yaitu karikatif, filantropis, dan kewargaan. Pelaksanaan TSP di Indonesia berpijak pada beberapa
peraturan perundang-undangan seperti Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas
mewajibkan pelaksanaan kegiatan TSP hanya bagi perusahaan yang menjalankan usahanya yang berkaitan dengan
sumberdaya alam. Meski begitu, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal dan Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup secara implisit
mewajibkan perusahaan yang bergerak dibidang lain untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan
sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat. Kreitner (2009) membagi strategi
pelaksanaan TSP menjadi empat, yaitu: Strategi Reaktif, Strategi Defensif, Strategi Akomodatif, Strategi Proaktif.
Pemilihan strategi ini secara tidak langsung mencerminkan komitmen perusahaan dalam menyelenggarakan TSP
sehingga pihak-pihak terkait seperti masyarakat dan pemerintah dapat memberikan reward and punishment.
Kata kunci: perekonomian, lingkungan, tanggung jawab sosial perusahaan
1
Dialektika Masyarakat: Jurnal Sosiologi Tinjauan Teoritis tentang Implementasi
Vol. 2, No.1, Mei 2018. ISSN: 2615- p (83-104)
7500
PENDAHULUAN internal; seperti: investor dan karyawan,
Kegiatan bisnis perusahaan, utamanya maupun eksternal, seperti: pemerintah, kon-
perusahaan yang bergerak di bidang sumen, pemasok, lingkungan dan masyarakat
pemanfaatan sumber daya alam baik secara sekitar perusahaan, serta masyarakat luas
langsung maupun yang tidak langsung, akan melalui kemitraan dan kerjasama antara
memberikan dampak pada lingkungan perusahaan dan stakeholders maupun antar-
sekitarnya seperti masalah polusi, limbah, stakeholders. Ini juga menunjukkan bahwa
keamanan produk dan tenaga kerja. perusahaan harus melaksanakan TSP
Kontribusi perusahaan bagi masyarakat pada berdasar nilai-nilai universal, pemenuhan
awalnya mengikuti pendekatan akuntansi ketentuan hukum, penghargaan masyarakat
tradisional dengan konsep kedermawanan dan lingkungan serta tugas moral untuk
perusahaan (corporate philanthropy) yaitu berlaku jujur, mematuhi hukum, menjunjung
perusahaan dianggap sebagai lembaga yang integritas, dan tidak korupsi.
memberikan keuntungan bagi masyarakat Daniri (2008) menyatakan bahwa
dengan memberikan sumbangan yang perusahaan tidak lagi dihadapkan pada
maksimum kepada masyarakat (Henny dan tanggung jawab yang berpijak pada single
Murtanto, 2001). Konsep ini dianggap bottom line, yaitu nilai perusahaan
tidaklagi memadai sehingga berkembang (corporate value) yang direfleksikan dalam
konsep Tanggung jawab Sosial Perusahaan/ kondisi keuangannya saja. Namum demikian
TSP (Corporate Social Responsibility/CSR) TSP harus berpijak pada triple bottom line
yang menjelaskan bahwa perusahaan bukan yang memperhatikan masalah sosial dan
lagi entitas yang terpisah dari lingkungan lingkungan. Djatmiko (2006) (dalam Yuliana
serta hanya berorientasi profit. Perusahaan dkk, 2008) menyatakan bahwa TSP dapat
wajib melakukan adaptasi kultural dengan dipahami sebagai komitmen usaha untuk
lingkungan sosialnya (Daniri, 2008). bertindak secara etis, beroperasi secara legal
TSP menjadi bentuk komitmen dan berkontribusi untuk peningkatan
perusahaan untuk mengembangkan etika dan ekonomi bersamaan dengan dengan
praktik bisnis yang berkesinambungan peningkatan kualitas hidup dari karyawan
(sustainable) guna peningkatan kualitas dan keluarganya, komunitas lokal dan
ekonomi, sosial dan lingkungan. Dalam komunitas secara lebih luas. Artinya bahwa
pelaksanaannya konsep ini berkaitan dengan bergantung pada kesehatan finansial
hubungan perusahaan dan stakeholders perusahaan tidak lantas menjamin
pertumbuhan berkelanjutan bagi perusahaan. hidup orang banyak serta berbasis sumber
Isu-isu mengenai polusi, penyusutan sumber daya maka pelaksanaan TSP merupakan
daya, limbah, mutu dan keamanan produk, sebuah kewajiban.
hak dan status karyawan merupakan dampak
sosial yang hendaknya ditangani secara tepat METODE PENELITIAN
oleh perusahaan. Metode yang digunakan dalam artikel
Tujuan dari artikel ini untuk memberi- ini yaitu literature review. Sekaran
kan pemahaman bahwa TSP merupakan mendefinisikan literature review sebagai
konsep yang sangat luas dan tidak bersifat tahapan proses yang didalamnya terdiri dari
statis dan pasif, tidak hanya digagas oleh identifikasi terhadap hasil kerja baik yang
perusahaan melainkan mencakup hak dan dipublikasikan maupun tidak dari berbagai
kewajiban yang dimiliki bersama antara sumber data sekunder, melakukan evaluasi
stakeholders sehingga wujudnya tidak hanya terhadap hasil kerja tersebut dalam kaitannya
pemberian bantuan dana. Lebih jauh, TSP dengan masalah, dan yang terakhir
melibatkan tanggung jawab kemitraan antara mendokumentasikan hasil (Sekaran, 2010).
pemerintah, lembaga sumberdaya komunitas, Penulis mencari literatur yang mendukung
juga komunitas setempat (lokal). penelitian ini dan mengumpulkan berbagai
TSP di Indonesia, sebagaimana data yang relevan melalui sumber buku,
tercantum dalam ketentuan Undang- Undang tulisan ilmiah dan peraturan perundang-
Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan undangan yang sesuai dengan pokok bahasan
Terbatas, menyatakan bahwa perusahaan mengenai implementasi tanggung jawab
dituntut untuk dapat berperan aktif dalam sosial perusahaan.
usaha melestarikan lingkungan serta
memberdayakan masyarakat yang ada di HASIL DAN PEMBAHASAN
sekitar wilayah perusahaan yang Pengertian Tanggung jawab Sosial
bersangkutan. Artinya bahwa perusahaan Perusahaan
mempunyai kewajiban dalam melakukan Bowmen (dalam Untung, 2008), yang
TSP yang bertumpu pada pengembangan dinobatkan sebagai Bapak TSP menyatakan
komunitas (community development) bahwa pengusaha memiliki kewajiban untuk
meskipun sebenarnya TSPbersifat sukarela membentuk kebijakan, untuk membuat
namun bagi perusahaan terutama yang keputusan sendiri atau mengikuti tindakan
bergerak dalam bidang yang menguasai hajat orang-orang, yang ditujukan dalam hal
85
mewujudkan cita- perusahaan. pening- katan
karena investor
cita perusahaan Elkington ekonomi bersamaan
telah
sesuai nilai-nilai (dalam Susanto, dengan pening-
menginvestasikan
dalam masyarakat. 2007) menyatakan katan kualitas hidup
sumber daya yang
Ide dasar yang bahwa TSP karyawan dan
dimilikinya guna
dikemukan berfokus pada keluarganya,
mendukung
Bowmen adalah peningkatan komunitas lokal,
berbagai aktivitas
mengenai kualitas perusahaan dan masyarakat
operasional
kewajiban- (profit); yang lebih luas.
perusahaan.
kewajiban masyarakat, Secara internal, Perusahaan perlu
perusahaan khususnya perusahaan memperoleh laba
menjalan- kan komunitas sekitar bertanggung jawab yang optimal
usahanya sejalan (people); serta ini diarahkankepada dalam jangka
dengan nilai-nilai lingkungan hidup pemegang saham panjang serta
dan tujuan yang (planet). Chambers dalam bentuk senantiasa mencari
hendak dicapai (dalam Susanto, profitabilitas dan peluang bagi
masyarakat 2007) menyatakan pertumbuhan. pertumbuhan di
ditempat bahwa TSP adalah Perusahaan masa depan untuk
perusahaan kepedulian bertanggung jawab menjamin
tersebut perusahaan pada investor kesejahteraan
beroperasi. terhadap investor di masa
Artinya, lingkungan hidup, sekarang maupun
perusahaan perlu lebih dari batas- masa mendatang.
memiliki visi yang batas yang diatur
Sawitri
melampaui dalam peraturan
(2010) menyatakan
urusana finansial undang-undang.
bahwa selain
perusahaan Sebagai suatu
bertanggungjawab
(Untung, 2008). komitmen usaha
sosial secara
Tanggung jawab untuk bertindak
internal kepada
sosial ini diarahkan secara etis,
pemegang saham,
baik ke dalam beroperasi secara
perusahaan juga
(internal) maupun legal, dan
bertanggungjawab
keluar (eksternal) berkontribusi untuk
terhadap
86
karyawan. pada prinsip menganggap bahwa mampu memperoleh
Karena hanya hubungan yang produk yang laba yang maksimal.
dengan kerja saling digunakannya Nantinya, laba ini
keras, kontribusi, menguntungkan. merepresentasikan akan dikenakan
serta Artinya dirinya, sehingga pajak penghasilan
pengorbanan perusahaan harus hal ini menjadi untuk selanjutnya
merekalah memberikan penting bagi disetorkan pada
perusahaan dapat kompensasi yang perusahaan karena pemerintah dan
menjalankan sesuai dengan berkaitan juga dikelola bagi
berbagai macam prinsip-prinsip dengan kebanggaan, kesejahteraan
aktivitasnya serta keadilan, tetapi di prestigeserta masyarakat. Dalam
meraih lain pihak loyalitas pelanggan hal ini perusahaan
kesuksesan. karyawan pun atas produk berkontribusi bagi
Perusahaan dituntut untuk perusahaan. Hal-hal masyarakat secara
dituntut untuk memberikan kecil yang mulai luas.
memberikan kontribusi yang diamati oleh Perusahaan
kompensasi yang maksimal bagi konsumen dan bertanggung jawab
adil serta kemajuan menjadi fokus untuk memelihara
memberikan perusahaan. perusahaan kualitas lingkungan
peluang Secara misalnya terkait isu tempat beroperasi
pengembangan eksternal, uji coba produk demi peningkatan
karir bagi perusahaan kosmetik pada kualitas hidup
karyawannya. berperan dalam hewan, atau isu masyarakat dalam
Tentu saja menciptakan perusahaan kertas jangka panjang, baik
hubungan antara kondisi yang lebih tisu di Indonesia untuk generasi saat
karyawan dengan baik bagi yang terkait dengan ini maupun bagi
perusahaan ini masyarakat luas. kasus pembakaran generasi penerus
harus didasarkan Bagi konsumen, lahan di Sumatra melalui pertumbuhan
beberapa tahun kebutuhan tenaga
perusahaan harus mencerminkan
silam. kerja perusahaan.
memberikan nilai-nilai universal
Perusahaan Hal tersebut dapat
produk dengan yang dipegang oleh
harus dikelola dicapai apabila
kualitas terbaik konsumen.
dengan baik untuk perusahaan mampu
dan tetap Konsumen
87
untuk melainkan dijaga
selalu mencari
diuntungkan kelestariannya.
peluang
dalam hubungan Pelaksanaan TSP
pertumbuhan
mutualisme. tersebut secara
dengan tetap
Trinidad and lebih umum
mempertimbangk Tobaco Bureau of merupakan
an Standart (TTBS) rancangan
menjelaskan pemerintah yang
tingkat
bahwa dalam dilaksanakan oleh
pengembalian
pelaksanaannya, perusahaan secara
finansial. Selain
TSP tidak berdiri sukarela.
potensi tenaga
sendiri tetapi
kerja, perusahaan
diikuti oleh
juga dapat
aspek-aspek yang
meningkatkan
melekat erat
sektor ekonomi
padanya seperti
dan sosial
pada Gambar 1.
masyarakat
Pertama, dari segi
terdekat melalui
ekonomi yaitu
penciptaan
bahwa TSP
lapangan kerja
ditujukan untuk
bagi masyarakat
kepentingan
sekitar dalam
peningkatan
rangka
ekonomi yang
pemenuhan
juga berimbas
kebutuhan tenaga
pada
kerja misalnya
kesejahteraan
kebutuhan papan
masyarakat.
dan pangan.
Lingkungan yang
Dalam hal ini,
menjadi lokasi
para pihak yang
suatu perusahaan
terkait tidak
pun harus selalu
dirugikan satu
dijamin dan
sama lain
88
Dialektika Masyarakat: Jurnal Sosiologi Tinjauan Teoritis tentang Implementasi
Vol. 2, No.1, Mei 2018. ISSN: 2615- p (83-104)
7500
memiliki situasi pekerjaan yang setara
(Syafie, 2011).
Keseimbangan tersebut terdiri dari
beberapa elemen yaitu:
(1) Masukan (input) adalah segala sesuatu
yang bekerja, yang dirasakan karyawan
sebagai sumbangan terhadap pekerjaan.
(2) Keluaran (outcome) adalah segala
sesuatu yang berharga, yang dirasakan
Gambar 1. Aspek TSP karyawan sebagai “hasil” dari
pekerjaannya. Misalnya : upah, status
Tanggung jawab perusahaan harus
simbol, kesempatan untuk berprestasi
diberikan secara seimbang bagi kepentingan
(3) Individu yang diperbandingkan
stakeholders yang beragam melalui setiap
(comparison person) adalah kepada
keputusan dan aksi korporasi. Keseimbangan
orang lain dengan siapa karyawan
didasarkan pada teori social reference group
membandingkan rasio input-outcome
atau sering disebut teori keadilan yang
yang diperoleh. Comparison person
diperkenalkan oleh Zalemik dan selanjutnya
dapat merupakan seseorang ditempat
dikembangkan oleh Adams. Teori ini ber-
kerja yang sama atau lain, tetapi dapat
fokus pada perbandingan relatif antara
pula dirinya diwaktu lampau.
masukan dan keluaran dari individu
Artinya, keseimbangan tanggung jawab
lainnya. Jika tingkat rasio perbandingan
perusahaan dapat disamakan dengan unsur-
seseorang menunjukan keseimbangan dengan
unsur di atas. Selain memberikan kontra-
rasio orang lain, maka ia akan merasa puas.
prestasi dalam bentuk fisik, namun juga
Sebaliknya jika terdapat adanya ketidak-
memberikan kesempatan bagi masyarakat
adilan, orang akan merasa tidak puas, prinsip
sekitar untuk menjadi bagian dari
teori ini adalah seseorang akan merasa puas
perusahaan.
atau tidak puas tergantung apakah ia
merasakan adanya keadilan (equity). Beberapa penelitian empiris menunjuk-
Perasaan adil atau tidak adil diperoleh kan bahwa pelaksanaan TSP didasarkan pada
dengan cara membandingkan apa yang motivasi perusahaan dalam melaksanakan
diperoleh dirinya dengan orang lain yang tanggung jawab tersebut. Hu dkk (2013)
membagi motivasi pelaksanaan TSP menjadi
88
Tinjauan Teoritis tentang Implementasi Dialektika Masyarakat: Jurnal Sosiologi
p (83-103) Vol. 2, No.1, Mei 2018. ISSN: 2615-
7500
tiga, yaitu: secara langsung Motivasi masyarakat sekitar
altruism, strategic maupun tidak pelaksanaan TSP perusahaan hanya
choice dan langsung, artinya dapat juga dilihat sebagai penerima
greenwashing. perusahaan hanya dari hal-hal lain bantuan semata.
Altruism akan memilih seperti: prinsip, Dalam model ini
menunjukkan kegiatan tertentu misi, pengelolaan, masyarakat
bahwa perusahaan saja. Sedangkan pengorganisasian, penerima program
melakukan greenwashing penerima sama sekali tidak
kegiatan TSP merupakan tindakan manfaat, dilibatkan dalam
memang untuk perusahaan untuk kontribusi, dan proses
kepentingan orang meningkatkan citra inspirasi (Zaim perencanaan,
lain (Baron, 2001) perusahaan namun dkk pelaksanaan dan
dan tanpa tanpa mengubah , 2004). Secara monitoring
memperhitungkan bisnis secara garis besar, kegiatan TSPyang
manfaat finansial signifikan terdapat beberapa dilaksanakan oleh
yang mungkin (Frankental, 2001). model TSP yang perusahaan. Pada
diterima Dam dkk (2009) telah dilaksanakan model filantropis,
perusahaan, dan menjelaskan bahwa oleh perusahaan- TSP diserahkan
bahkan seringkali jika tidak ada perusahaan, sebagai
justru perbedaan biaya diantaranya sumbangan
menyebabkan yang signifikan sebagai berikut: sukarela dan
kerugian dan antara perusahaan dilakukan secara
Kategori
penurunan kinerja yang bertanggung rutin. Sedangkan
pelaksanaan TSP
keuangan jawab dan tidak dalam segi
terbagi menjadi
perusahaan. Motif bertanggung jawab, kewargaan, TSP
tiga yaitu:
strategic choice maka perusahaan berperan sebagai
karikatif,
menjelaskan hanya melakukan pencitraan
filantropis dan
bahwa perusahaan greenwashing. perusahaan untuk
kewargaan.
akan melakukan dapat dikenal dan
Secara karikatif,
kegiatan TSP yang didukung oleh
peran warga
menguntung- masyarakat.
kannya secara
Tabel 1. Motivasi melakukan tanggung
finansial baik jawab sosial perusahaan
89
Dialektika Masyarakat: Jurnal Sosiologi Tinjauan Teoritis tentang Implementasi
Vol. 2, No.1, Mei 2018. ISSN: 2615- p (83-104)
7500
Motivasi \ Kategori Karitatif
Mengatasi masalah
Misi
sesaat
Pengorga-nisasian Kepanitiaan
Penerima
Orang Miskin
Manfaat
90
Hibah sosial maupun
Kontribusi Hibah Sosial Hibah Pembangunan pembangunan dan
keterlibatan social
Inspirasi Kewajiban Kemanusiaan Kepentingan bersama
Terencana,
Jangka pendek dan Terinternalisasi dalam
Pengelolaan terorganisasi,
parsial kebijakan perusahaan
terprogram
Sumber: Zaim,dkk (2004)
Konsep relevan yang realistis mengenai
Pemahaman mengenai Tanggung Jawab
TSP adalah tanggung jawab atas
Sosial Perusahaan
tindakan pencemaran sehingga perlu
Konsep dan definisi TSP sendiri telah
adanya “tukar” guna membersihkan
mengalami suatu evolusi dan metamorfosis
pencemaran dimaksud. Jika dipelajari
mengikuti perkembangan konsep
lebih lanjut, TSP bukan sekedar
perusahaan yang ada. Konseptualisasi TSP
kesanggupan atas pertanggungjawaban
tersebut muncul sebagai reaksi atas
sosial. Lebih dari itu, TSP merupakan
perkembangan perusahaan global dan
hal wajib yang dipenuhi perseroan.
kapitalisme yang sangat cepat (Jalil, 2003).
2) Sukarela
1) Kewajiban
Beberapa kalangan menganggap bahwa
Pada satu sisi, Pasal 74 Undang-Undang
TSP bersifat sukarela. Paham ini
Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan
didasarkan pada kegiatan internasional
Terbatas menimbulkan pemahaman,
yang tidak mewajibkankegiatan TSP,
bahwa TSP merupakan kewajiban yang
bahkan di negara maju sekalipun.
harus dipenuhi oleh suatu perseroan
Perusahaan menghendaki bahwa karena
dengan memperhatikan kepatutan atau
TSP bukan merupakan kewajiban maka
kewajaran. Kewajiban ini diutamakan
ruang lingkup yang diinginkan hanya
kepada perseroan yang bergerak di
sebatas peraturan tersirat yang tidak
bidang sumber daya alam (SDA).
mengatur secara rigid tentang
Namun, dalam hal ini juga masih
pelaksanaannya.
menimbulkan ketidakjelasan terkait
dengan batas kepatutan dan kewajaran Pandangan mengenai TSP mengalami
yang cenderung relatif (Sembiring, perkembangan, yaitu bila dilihat dari sudut
93
Dialektika Masyarakat: Jurnal Sosiologi Tinjauan Teoritis tentang Implementasi
Vol. 2, No.1, Mei 2018. ISSN: 2615- p (83-104)
pemerintah
7500 berbuat
dicari celahnya, kecurangan
pemerintah menjadi sulit
yang diterapkan
mengawasi karena
dikelabui, perusahaan
sementara menjadi
masyarakat mengahalalkan
sekitar mungkin segala cara
terkena dampak untuk
negatifnya. memperoleh
Contoh lain, keuntungan.
hanya karena Dasar
ingin Pengaturan
mendapatkan Tanggung
keuntungan Jawab Sosial
maka Perusahaan di
perusahaan Indonesia
melakukan Pengaturan
persaingan yang mengenai
tidak sehat Tanggung Jawab
dengan cara Sosial
kampanye yang Perusahaan di
negatif atas Indonesia
produk pesaing berpijak pada
(black beberapa
campaign). peraturan
Intinya, apa perundang-
yang dilihat undangan.
Friedman Peraturan
bahwa perundang-
perusahaan bisa undangan
berjalan tanpa dimaksud yakni:
94
Dialektika Masyarakat: Jurnal Sosiologi Tinjauan Teoritis tentang Implementasi
Vol. 2, No.1, Mei 2018. ISSN: 2615- p (83-104)
7500
1) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 dengan hukum dalam setiap yurisdiksi
Tentang Perseroan Terbatas dimana perusahaan berada dan
Dalam Undang-Undang Nomor 40 tahun beroperasi. Undang-Undang tentang
2007 tentang Perseroan Terbatas Perseroan Terbatas memberikan beberapa
diregulasikan bahwa perseroan yang catatan pelaksanaan TSP yaitu sebagai
menjalankan kegiatan usahanya di bidang berikut:
dan/atau berkaitan dengan sumber daya i. TSP oleh Undang-Undang tentang
alam wajib melaksanakan tanggung Perseroan Terbatas telah ditetapkan
jawab sosial dan lingkungan. Jalal (2008) sebagai kewajiban hukum bukan
menyatakan bahwa tanggung jawab sebagai kewajiban moral yang
sosial tersebut merupakan kewajiban pelaksanannya bersifat sukarela;
perseroan yang dianggarkan dan diper- ii. TSP hanya diberlakukan sebatas pada
hitungkan sebagai biaya perseroan yang perseroan yang menjalankan usahanya
pelaksanaannya dilakukan dengan di bidang sumber daya alam atau
memperhatikan kepatutan dan kewajaran. berkaitan dengan sumber daya alam;
Apabila dalam pelaksanaannya perseroan iii. Apabila perseroan tersebut tidak
tidak melakukan kegiatan TSPtersebut melaksanakan TSP makaakan dikenai
maka akan dikenai sanksi (Jalal, 2008) sanksi;
Sjahdeini (2007) menyatakan bahwa TSP iv. Pendanaan untuk kegiatan TSP itu
merupakan sebuah kewajiban hukum di dapat dianggarkan dan pengeluaran-
mana apabila tidak melaksanakannya nya dapat diperhitungkan sebagai
perusahaan tersebut akan dikenai sanksi biaya perseroan.
secara tegas dari pemerintah. Sebagai 2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007
sebuah entitas ekonomi yang mempunyai Tentang Penanaman Modal
hubungan formal dengan para pegawai, Selain diatur dalam Undang-Undang
para pemasok, pembeli, dan lembaga- tentang Perseroan Terbatas, Tanggung
lembaga pemerintah, perusahaan Jawab Sosial Perusahaan juga diatur di
mempunyai tanggung jawab legal untuk dalam Undang-Undang tentang
melaksanakan berbagai kesepakatan yang Penanaman Modal. Dalam undang-
tercantum dalam berbagai dokumen undang ini, TSP didefinisikan sebagai
kontrak dari keberadaan perusahaan. tanggung jawab yang melekat pada setiap
Oleh karenanya, perusahaan terikat perusahaan penanaman modal untuk tetap
96
Tinjauan Teoritis tentang Implementasi Dialektika Masyarakat: Jurnal Sosiologi
p (83-103) Vol. 2, No.1, Mei 2018. ISSN: 2615-
pengawasan lingkungan 7500
akibat dari 4) Peraturan
kegiatan ini. kegiatan Pemerintah
Pedoman TSP industri Nomor 47
ini selain tersebut Tahun 2012
sebagai masyarakat tentang
panduan dan sekitar Tanggung
inspirasi bagi tidak mau Jawab Sosial
pelaku bisnis menggun- dan
dalam akan Lingkungan
melaksanakan haknya Perseroan
kegiatan TSP untuk Terbatas
juga memberika Peraturan
dimaksudkan n laporan pemerintah
untuk kepada Nomor 47
menggugah pemerintah, tahun 2012 ini
kepedulian dan padahal merupakan
komitmen dalam Pasal tindak lanjut
perusahaan 65 ayat (6) dan penjelas
agar secara UUPPLH dari Undang-
sukarela disebutkan undang
melaksanakan bahwa perusahaan
kegiatan TSP Setiap Nomor 40
bidang orang Tahun 2007.
lingkungan. berhak Dalam
Tidak melakukan peraturan ini
dapat pengaduan juga
dipungkiri, hal akibat disebutkan
ini menjadi dugaan pada Pasal 3,
dilematis pencemaran Kewajiban ini
karena saat dan/atau berlaku bagi
terjadi perusakan perseoroan
perusakan atau lingkungan yang
pencemaran hidup. menjalankan
97
Dialektika Masyarakat: Jurnal Sosiologi Tinjauan Teoritis tentang Implementasi
Vol. 2, No.1, Mei 2018. ISSN: 2615- p (83-104)
7500 bidang bahwa
usahanya tanggung
berkaitan jawab sosial
dengan merupakan
sumberday biaya bagi
a alam. perseroan
Seca seperti
ra garis disebutkan
besar pada Pasal 5.
Peraturan Beberapa hal
pemerintah yang perlu
ini dan sangat
memberika perlu
n diperjelas
dukungan adalah dalam
terhadap alur dan
kegelisaha tanggung
n pelaku jawab sosial
usaha tidak
maupun memperlihat
pelaku kan upaya
pembangu pe- libatan
nan dalam stakeholders
tatanan yang
hukum dan sesungguhny
tanggung a
jawab
sosial
lingkungan
. Dalam
hal ini,
juga
disebutkan
98
Tinjauan Teoritis tentang Implementasi Dialektika Masyarakat: Jurnal Sosiologi
p (83-103) Vol. 2, No.1, Mei 2018. ISSN: 2615-
7500
menjadi fondasi dari maksimalisasi dengan prinsip ISO 26000 maka konsep
pembangunan yang diharapkan oleh 3P kemudian dapat ditambahkan dengan
pemerintah. 4P dengan menambahkannya dengan satu
Selain produk perundang-undangan lini tambahan, yakni prosedur. Dengan
yang telah dijelaskan pada paragraf demikian, TSP adalah kepedulian
sebelumnya. ISO 26000 merupakan perusahaan yang menyisihkan sebagian
rumusan standar pelaksanaan TSP. keuntungannya (profit) bagi kepentingan
Menurut ISO 26000, TSP sangat berkait pembangunan manusia (people) dan
dengan tanggung jawab sebuah organi- lingkungan (planet) secara berkelanjutan
sasi terhadap dampak-dampak dari berdasarkan prosedur (procedure) yang
keputusan-keputusan dan kegiatan- tepat dan profesional (ISO 26000).
kegiatannya pada masyarakat dan Terkait dengan hal tersebut, maka
lingkungan yang diwujudkan dalam implementasi TSP dengan konsep 4P ini
bentuk perilaku transparan dan etis yang bisa dipadukan dengan komponen dalam
sejalan dengan pembangunan berkelanju- ISO 26000. Konsep planet secara luas
tan dan kesejahteraan masyarakat; akan berkaitan dengan aspek the
mempertimbangkan harapan pemangku environment. Konsep people di dalamnya
kepentingan, sejalan dengan hukum yang merujuk pada konsep social development
ditetapkan dan norma-norma perilaku dan human rights yang tidak hanya
internasional, serta terintegrasi dengan menyangkut kesejahteraan ekonomi
organisasi secara menyeluruh. masyarakat, seperti pemberian modal
Jika melihat rujukan tersebut maka usaha, pelatihan keterampilan kerja.
konsep TSP yang telah dicanangkan dan Tetapi lebih jauh akan banyak bersen-
diimplementasikan akan menjadi semakin tuhan dengan kesejahteraan sosial,
kompleks karena akan mencakup tujuh Misalnya pemberian jaminan sosial,
prinsip dengan komponen utama, yaitu: penguatan aksesibilitas masyarakat
the environment, social development, terhadap pelayanan kesehatan dan
human rights, organizational governance, pendididikan, penguatan kapasitas
labor practices, fair operating practices, lembaga-lembaga sosial dan kearifan
dan consumer issues. lokal. Sedangkan konsep procedure bisa
Dengan melihat konsep Triple mencakup konsep tata kelola organisasi,
Bottom Lines dan mengaikatkannya praktik ketenagakerjaan, praktik
99
Dialektika Masyarakat: Jurnal Sosiologi Tinjauan Teoritis tentang Implementasi
Vol. 2, No.1, Mei 2018. ISSN: 2615- p (83-104)
7500dikarenakan langkah 4) Strategi posistif
perusahaan akomodatif Proaktif terhadap
menyadari yang diambil (Proactive perusahaan
perlunya setelah Social akan
tanggung pemerintah Responsibilit terbangun.
jawab sosial, menuntut para y Strategy) Meski
namun korporat untuk Kegiatan dalam
dikarenakan lebih bisnis yang jangka
adanya memperhatika melakukan pendek
tuntutan dari n para strategi pelaksanaan
masyarakat pengusaha proaktif kegiatan
dan kecil. dalam TSP
lingkungan tanggung merupakan
sekitar akan jawab biaya bagi
hal tersebut. sosial perusahaan
Contohnya, memandan namun
perusahaan- g bahwa bermanfaat
perusahaan tanggung bagi
besar pada jawab perusahaan
orde baru sosial dalam
dituntut untuk adalah jangka
memberikan bagian dari panjang.
pinjaman tanggung Perusahaan
kredit lunak jawab mendapat
kepada para untuk citra yang
pengusaha mensejahte positif
kecil, bukan rakan sehingga
disebabkan stakeholde dapat
karena adanya rs. Jika diterima
kesadaran Stakeholde oleh seluruh
perusahaan, rs masya-
akan tetapi terpuaskan, rakat,
sebagai maka citra termasuk
10
0
Tinjauan Teoritis tentang Implementasi Dialektika Masyarakat: Jurnal Sosiologi
p (83-103) Vol. 2, No.1, Mei 2018. ISSN: 2615-
potensi pihak yang 7500
Bagi perusahaan
100
Tinjauan Teoritis tentang Implementasi Dialektika Masyarakat: Jurnal Sosiologi
p (83-103) Vol. 2, No.1, Mei 2018. ISSN: 2615-
7500
yang harga saham Profitabilitas ya.
sahamnya yang tinggi akan membuat
diperdagangka merupakan perusahaan
n kepada “pertahanan” me- miliki
publik, yang kuat kemampuan
keuntungan terhadap untuk
perusahaan kemungkinan memperbaiki
biasanya hostile-takeover, posisi
tercermin atau juga dapat kompetitifnya
pada harga merupakan alat untuk
saham. negosiasi yang mencapai
Indikasi harga kuat. Pada tujuan dari
saham ini perusahaan keberadaan
tidak sekedar publik maupun perusahaan.
mem- berikan non publik, Manfaat
benefit kepada retained earning yang jelas
pemegang (laba ditahan) bagi
saham dalam merupakan perusahaan
jangka sumber dana jika
pendek, tetapi yang penting perusahaan
juga untuk investasi memberikan
memungkinka baru. tanggung
n pemegang Singkat kata, jawab
saham profitabilitas perusahaan
membeli tidak sekedar adalah
saham merupakan munculnya
perusahaan “hasil”, tetapi citra positif
lainnya juga dapat dari
dengan dari merupakan masyarakat
keuntungan “sumber daya” akan
saham yang dari kekuatan kehadiran
dimilikinya. kompetitif perusahaan
Lebih lanjut, perusahaan. dilingkungann
101
Dialektika Masyarakat: Jurnal Sosiologi Tinjauan Teoritis tentang Implementasi
Vol. 2, No.1, Mei 2018. ISSN: 2615- p (83-104)
7500 Kegiatan menawarkan wasit legitimasi
perusahaa sesuatu yang untuk
n dalam kepada menetap mengubah
jangka masyarakat. - kan tatanan
panjang Masyarakat aturan masyaraka
akan juga akan main t kearah
dianggap menganggap dalam yang lebih
sebagai perusahaan hubunga baik akan
kontribusi tersebut n mendapatk
yang membawa masyara an partner
posistif kebaikan kat dalam
bagi bagi dengan mewujudk
masyarak masyarakat. dunia an tatanan
at 3) Manfaat bagi bisnis, masyaraka
sekaligus Pemerintah dan t tersebut.
membant Manfaat member Sebagian
u bagi ikan tugas
perekono pemerintah sanksi pemerinta
mian dengan bagi h dapat
masyarak adanya pihak dijalankan
at. tanggung yang oleh
Akibatny jawab melangg anggota
a, sosial dari arnya. masyaraka
perusahaa pemerintah Pemerin t, dalam
n justru juga tah hal ini
akan sangatlah sebagai perusahaa
memperol jelas. pihak n atau
eh Pemerintah yang organisasi
tanggapan pada mendap bisnis.
yang akhirnya at
posistif tidak hanya
PENUTUP Perusahaan (TSP)
setiap kali berfungsi
Tanggung merupakan wujud
akan sebagai
jawab Sosial komitmen
102
Tinjauan Teoritis tentang Implementasi Dialektika Masyarakat: Jurnal Sosiologi
p (83-103) Vol. 2, No.1, Mei 2018. ISSN: 2615-
7500
perusahaan untuk semua pihak. Nomor 40 internasional
mengembangkan Motivasi Tahun 2007 seperti
etika dan praktik pelaksanaan TSP Tentang disyaratkan
bisnis dapat dilihat dari Perseroan dalam ISO
berkesinambunga berbagai sisi Terbatas; 26000,
n guna seperti tujuan Undang- perencanaan
peningkatan pelaksanan Undang Nomor dan pelaksanaan
kualitas ekonomi, (altruism, 25 Tahun 2007 TSP haruslah
sosial dan strategic choice Tentang mencakup tujuh
lingkungannya. dan greenwashing Penanaman komponen
Ide dasar oleh Hu dkk, Modal; utama yaitu: the
pelaksanaan TSP 2013) maupun hal Undang- environment,
pertama-tama lain seperti: Undang Nomor social,
disampaikan oleh prinsip, misi, 32 Tahun 2009 development,
Bowmen yang pengelolaan, Tentang human rights,
dinobatkan pengorganisasian, Perlindungan organization-
sebagai Bapak penerima manfaat, dan governance,
TSP. kontribusi dan Pengelolaan labor practices,
Tanggung inspirasi (Zaim Lingkungan fair operating
jawab Sosial dkk, 2004) Hidup dan practices dan
Perusahaan harus Dalam Peraturan consumer
dilaksanakan kontekstual Pemerintah issues meskipun
secara Indonesia, dasar Nomor 47 strategi
berkelanjutan dan pengaturan Tahun 2012 pelaksanaannya
seimbang bagi pelaksanaan TSP Tentang dapat beragam
kepentingan telah secara Tanggung diantara
stakeholders yang komphrehensif Jawab Sosial keempat strategi
beragam melalui diatur melalui dan berikut, yaitu:
keputusan dan beberapa undang- Lingkungan strategi Reaktif,
aksi korporasi undang yaitu: Perseroan Defensif,
untuk Undang-Undang Terbatas. Akomodatif
memberikan Sedangkan maupun strategi
keadilan bagi standar Proaktif.
103
Dialektika Masyarakat: Jurnal Sosiologi Tinjauan Teoritis tentang Implementasi
Vol. 2, No.1, Mei 2018. ISSN: 2615- p (83-104)
7500
Pemilihan konsekuensi Responsi responsibi
bility”. lity in The
strategi yang mungkin
Jurnal Banking
mencerminkan berbeda bagi Reformas Industry:
i Motives
perbedaan level perusahaan
Ekonomi, and
komitmen dalam jangka Vol. 4 (1) Financial
Performan
perusahaan pendek, Frankental, P.,
ce.”Journ
2001.
dalam menengah al of
“Corporat
Banking
melaksanakan maupun jangka e social
&
responsib
TSP sehingga panjang. Finance,
ility—a
Vol. 37:
memberikan PR
3529–
invention
3547
?”.
DAFTAR PUSTAKA Corporat Irawan,R. 2008.
Baron, D., 2001. eCommu “Corporat
“Private Dam, L., nications e Social
politics, Koetter, , Vol. 6: Responsib
corporate M., dan 18–23 ility:
social Scholtens Tinjauan
Henny dan
, B. 2009. Menurut
Murtanto.
responsibi “Why Do Peraturan
2001.
lityand Firms Do Perpajaka
Analisis
integrated Good? n di
Pengungk
strategy.” Evidence Indonesia.
apan
Journal of from ” pada
Sosial
Economic Manageri “2nd
pada
s and al Conferenc
Laporan
Managem Tahunan. e
ent Universita
Media
Strategy, s Katolik
Riset
Vol. 10: Widya
Akuntans
7–45 Mandala
i,
Surabaya
Efficiency. Bisnis & Auditing,
”
” CSR dan
pada“CO Reference Informasi Jalal. 2008.
RE for , Vol. 1 “Membed
Conferenc Decision (2) ah
e Working Maker, Hu, Meng Wen Laporan
Paper Vol. 1 (6) dan CSR.”
Series 1” Chung Majalah
Djalil,S. 2003. Bisnis &
Daniri, M.A. “Konteks Hua
Shen. CSR
2008. Teoritis Reference
"Standaris dan Praktis 2013.
“Corporat for
asi CSR. Corporate Decision
”Majalah Social e Social
Maker,
104
Tinjauan Teoritis tentang Implementasi Dialektika Masyarakat: Jurnal Sosiologi
p (83-103) Vol. 2, No.1, Mei 2018. ISSN: 2615-
Vol. 1 Jakarta7500 Hendirk
Sawitri, Agna.
Consult B..
Kreitner, Robert. 2010.
ing 2008.
2009. “CSR
Group Corpora
Principles dan
te Social
of Kaitanny Syafiie,
Respons
Managem a dengan Kencan
ibility.
ent. Dunia a Inu.
Jakarta:
Massachu Usaha.”J 2011.
Sinar
ssets: urnal Teori
Grafika
Cengage Bisnis, Keseim
Learning Vol. 2 bangan. Yuliana, R.,
No. 1 Jakarta: Bamban
Milton Friedman.
Rineka g P., dan
1970. Sekaran, Uma
Cipta Eko G.
“The (2010).
Sukohar
Social Research Syahdeini,
sono.
Responsib method Sutan
2008.
ility of for R.
“Pengar
Business business: 2007.
uh
is to A skill “Corpo
Karakter
Increase building rate
istik
its approach Social
Perusaha
Profits.” . 4th Respon
an
The New edition. sibility.
Terhada
York John ”Jurna
p
Times Wiley & l
Pengung
Magazine Sons Bisnis,
kapan
Vol. 26
Sembiring, Corporat
(3)
Sentosa. e Social
2012. Tunggal, Amin Respons
Hukum W. ibility
Perbank 2008. (CSR)
an. Busines dan
Bandung: s Ethics Dampak
Mandar dan nya
Maju Corpor Terhada
ate p Reaksi
Susanto, A.B.
Social Investor.
2007. A
Respon ”Jurnal
Strategic
sibility Akuntan
Manage
(CSR) si dan
ment
Konsep Keuang
Approac
dan an
h
Kasus. Indonesi
Corporat
Suraba a, Vol. 5
e Social
ya: (2)
Responsi
Havarin
bility. Zaim, Saidi dan
do
Jakarta: Hamid
The Untung, Abidin.
105
Dialektika Masyarakat: Jurnal Sosiologi Tinjauan Teoritis tentang Implementasi
Vol. 2, No.1, Mei 2018. ISSN: 2615- p (83-104)
7500 2004.
Menjadi
Bangsa
Pemura
h:
Wacana
dan
Praktek
Kederm
awanan
Sosial di
Indonesi
a.
Jakarta:
Piramed
ia
106
Dialektika Masyarakat: Jurnal Sosiologi Tinjauan Teoritis tentang Implementasi
Vol. 2, No.1, Mei 2018. ISSN: 2615-7500 p (83-104)
104