Professional Documents
Culture Documents
net/publication/332074130
CITATIONS READS
30 1,428
3 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Anis Wulandari on 06 January 2022.
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Trunojoyo Madura, Indonesia
ABSTRACT
This study examine the empirical association between corporate social responsibility
(CSR) and aggressive tax planning. The dependent variable is used in this study is
aggressive tax planning that measured using ETR (effective tax rates). The
independent variable in this study is corporate social responsibility. While control
variable in this study is leverage, liquidity, profitability, company size, capital
intensity, and inventory intensity. This study use 55 sample (firm-years) that listed on
the Jakarta Islamic Index that listed on the Indonesia Stock Exchange in the period
2010-2014. Data were analyzed using multiple linier regression analysis model. The
result show that did not effect that significant between CSR to aggressive tax
planning.
Keywords : Corporate Social Responsibility, Aggressive Tax Planning, Effective Tax
Rates
48
Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Perencanaan Agresivitas Pajak (Makhfudloh, Herawati Dan
Wulandari)
(2002) menyatakan bahwa pengungkapan pajak yang dilakukan secara ilegal (Frank,
CSR dipandang sebagai sarana yang Lynch & Rego, 2009). Harari et al. (2013)
digunakan oleh menajemen perusahaan menyatakan bahwa praktik perencanaan
dalam berinteraksi dengan masyarakat agresivitas pajak dapat merusak
yang lebih luas untuk mempengaruhi kemampuan masyarakat, merugikan kese-
presepi. Lanis dan Richardson (2012) taraan sosial dan pelaksanaan kebijakan
menyatakan bahwa CSR merupakan faktor sosial atau ekonomi dengan cara sistem
kunci dalam keberhasilan dan pajak, dan memaksakan beban ekonomi
kelangsungan hidup perusahaan. pada masyarakat yang tidak atau tidak
Di Indonesia, peraturan mengenai dapat melakukan perencanaan agresivitas
pemberian CSR yang dilakukan oleh pajak tersebut. Tindakan perencanaaan
perusahaan diatur dalam Undang–Undang agresi-vitas ini dianggap tidak etis dan
Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 tidak sah, bahkan jika itu benar-benar
pasal 1 ayat 3 yang menyatakan bahwa berbicara dalam lingkup sesuai dengan
tanggung jawab sosial dan lingkungan aturan hukum. Pandangan masyarakat
adalah komitmen perseroan untuk ber- mengenai perusahaan yang melakukan
peran serta dalam pembangunan ekonomi tindakan agresivitas dianggap menjadi-kan
berkelanjutan guna meningkat-kan kualitas perusahaan telah melakukan suatu
kehidupan dan lingkungan yang tindakan atau kegiatan yang tidak
bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, bertanggung jawab secara sosial dan tidak
komunitas setempat. Peraturan Pemerintah sah telah membentuk suatu kegiatan yang
No. 47 Tahun 2012 pasal 3 juga mengatur tidak bertanggung jawab secara sosial dan
tanggung jawab sosial dan lingkungan tidak sah (Lanis & Richardson, 2013).
perseroan terbatas, yang menyatakan bah- Diperlukan suatu tindakan oleh
wa tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan untuk mem-buat citra
sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 men- perusahaan semakin baik dengan
jadi kewajiban bagi perseroan yang men- memberikan peningkatan kualitas
jalankan kegiatan usahanya di bidang dan/ perusahaan, masyarakat, khususnya
atau berkaitan dengan sumber daya alam komunitas sekitar, serta lingkungan hidup.
berdasarkan undang-undang. Dalam pem- Hal ini dapat dilakukan perusahaan dengan
berian CSR yang dilakukan oleh suatu pe- melakukan kegiatan CSR sebagai bentuk
rusahaan memang perusahaan akan rasa tanggung jawab sosial perusahaan
beranggapan bahwa CSR merupakan beban terhadap masyarakat sekitar.
yang harus dikeluarkan oleh perusahaan, Beberapa penelitian telah meng-
padahal sebenarnya CSR merupakan suatu eksplorasi hubungan antara praktik
bentuk timbal balik perusahaan kepada pelaporan CSR dan pajak. Studi
masyarakat dalam hal tanggung jawab sebelumnya menyajikan hasil yang
sosial terhadap masyarakat, sedangkan beragam pada asosiasi antara CSR dan
ekspektasi yang diharapkan oleh sebagian tingkat perencanaan pajak. Davis et al.
besar masyarakat tidak sesuai dengan CSR (2016), Zeng (2016), Lanis dan Richardson
yang diungkapkan oleh perusahaan (2015), dan Huseynov dan Klamm (2012)
(Oktaviana, 2014). menemukan bahwa perusahaan yang
Strategi pelaporan CSR dan perilaku bertanggung jawab secara sosial melaku-
pajak adalah keputusan perusahaan. kan lebih sedikit kegiatan perencanaan
Keduanya sering dianggap sebagai beban pajak agresif (penghindaran pajak)
bagi perusahaan. Perusahaan akan be- dibandingkan dengan perusahaan yang
rusaha mencari strategi keputusan perus- tidak bertanggung jawab secara sosial. Di
ahaan untuk meminimalkan beban sisi lain, Watson (2011) menemukan bahwa
pe ru sahaan. Prakt i k pere nca naan perusahaan dengan kinerja CSR yang tinggi
agresivitas pajak sering dilakukan oleh menunjukkan aktivitas perencanaan pajak
perusahaan. Entah itu perencanaan tingkat tinggi. Begitu juga Hoi, Wu dan
agresivitas pajak yang dilakukan secara Zhang (2013) dan Watson (2015)
legal ataupun perencanaan agresivitas memberikan bukti bahwa perusahaan
49
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS Vol. 18, No. 1, Februari 2018: 48-60
dengan aktivitas CSR yang tidak ber- Suranto, 2016; Napitu & Kurniawan, 2016;
tanggung jawab secara berlebihan me- Purwanggono & Rohman, 2015; Sagala &
miliki kecenderungan lebih tinggi untuk Ratmono, 2015; Muzakki & Darsono, 2015;
melibatkan kebijakan penghindaran pajak Rini, Handajani & Sasanti, 2015; Pradipta &
yang sangat agresif. Lanis dan Richardson Supriyadi, 2015; Pradnyadari & Rohman,
(2012) menemukan perusahaan agresif 2015; Nusantari, Nuzula dan Darono, 2015;
pajak akan mengungkapkan sejumlah Anita, Basri dan Julita, 2015; Warsono &
besar informasi CSR daripada perusahaan Ardianto, 2015) menggunakan sampel
agresif non-pajak. penelitian dari perusahaan yang terdaftar
Penelitian hubungan antara pajak dan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Gunawan
tanggung jawab sosial perusahaan yang (2017) menggunakan sampel semua
ada di atas menggunakan setting bisnis di perusahaan di Indonesia yang menyajikan
negara-negara Barat (common law). Davis et laporan keberlanjutan tahun 2014 yang
al. (2016), Watson (2015), Lanis dan daftar perusahaannya diperoleh dari situs
Richardson (2015), Hoi Wu dan Zhang National Center for Sustainability
(2013), Huseynov dan Klamm (2012), dan Reporting. Penelitian ini menggunakan
Watson (2011) menggunakan sampel sampel perusahaan go public yang
perusahaan publik di Amerika Serikat. terdaftar dalam Jakarta Islamic Index
Zeng (2016) dan Landry, Deslandes dan (selanjutnya disingkat menjadi JII) perioda
Fortin (2013) menggunakan setting 2010-2014. Alasan penggunaan sampel ini
perusahaan publik di Kanada dan Lanis adalah perusahaan yang tercatat dalam JII
dan Richardson (2012) perusahaan di mempunyai kewajiban untuk menyampai-
Australia. kan laporan keuangan dan laporan tahunan
Penelitian ini bertujuan untuk perusahaan kepada pihak luar perusahaan,
menguji kembali pengaruh CSR terhadap terutama pada stakeholder, melainkan juga
perencanaan agresivitas pajak suatu sudah mencantumkan CSR dalam laporan
perusahaan dengan setting Indonesia. tahunan perusahaan. Selain itu, saham-
Indonesia merupakan negara yang masuk sahamnya telah dianggap memenuhi
dalam kluster negara-negara code law kriteria syariah. JII terdiri dari perusahaan-
dengan karakteristik (Leuz, Nanda & perusahaan yang bonafit dengan seleksi
Wysocki, 2003; Tang, 2015; Tsakumis, yang begitu ketat dan sebagian besar
Curatola & Porcano, 2007; Djankov et al., mempunyai profitabilitas yang tinggi maka
2008) antara lain: (a) tingkat perlindungan perusahaan dalam JII tersebut harusnya
investor yang lemah, (b) kepemilikian melakukan pengungkapan pertanggung-
terkonsentrasi, (c) sumber pendanaan jawaban sosial dalam pelaporan
utama perusahaan dari bank, (d) tingkat keuangannya secara transparan.
manajemen laba yang tinggi, dan (e) tingkat
penghindaran/penggelapan pajak yang TINJAUAN PUSTAKA DAN
tinggi. Perbedaan konteks institusional PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Indonesia ini memungkinkan hasil yang Teori legitimasi menjelaskan perusaha-an
berbeda dengan penelitian sebelumnya di melakukan kegiataan usaha dengan
negara Barat. Penelitian tentang hubungan batasan-batasan yang ditentukan oleh
antara pajak dan tanggung jawab sosial norma-norma, nilai-nilai sosial dan reaksi
perusahaan telah banyak dilakukan di terhadap batasan tersebut mendorong
Indonesia. Penelitian yang telah ada pentingnya perilaku organisasi dengan
(seperti Harjito, Sari & Yulianto, 2017; memperhatikan lingkungan (Dowling &
Yunistiyani & Tahar, 2017; Sari, Darlis & Preffer, 1975). Berdasar teori legitimasi
Wiguna 2017; Mumtahanah & Septiani, tersebut, terdapat dugaan bahwa
2017; Kusumo & Asyik, 2017; Damayanti, perusahaan menggunakan pengungkapan
2017; Tjondro, Widuri & Katopo, 2016; CSR dalam rangka menjaga citra (image) di
Wahyudi, 2016; Kuriah & Asyik, 2016; mata masyarakat.
Prasista & Setiawan, 2016; Maraya & Salah satu tindakan yang dapat
Yendrawati, 2016; Hidayat, Ompusunggu & dilakukan oleh perusahaan untuk menjaga
50
Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Perencanaan Agresivitas Pajak (Makhfudloh, Herawati Dan
Wulandari)
citra (image) perusahaan adalah dengan perusahaan untuk melakukan agresivitas
melakukan pembayaran pajak yang sudah perpajakan. Lanis dan Richardson (2015)
menjadi tanggungannya tanpa adanya juga menemukan bahwa semakin tinggi
praktik perencanaan agresivitas pajak tingkat kinerja CSR sebuah perusahaan,
sehingga akan terjalin suatu hubungan semakin rendah kemungkinan peng-
dengan pemerintah dengan baik yang hindaran pajak. Temuan Lanis dan
nantinya juga ber-pengaruh terhadap Richardson (2015) menunjukkan bahwa
pa ndanga n masya -r akat t erhadap perusahaan yang lebih bertanggung jawab
perusahaan tersebut dengan image yang secara sosial cenderung mengu-rangi
baik pula. Tindakan perusahaan tersebut penghindaran pajak. Huseynov dan Klamm
didukung pula dengan teori stakeholder (2012) menemukan bahwa perusahaan
yang menjelas-kan tentang pentingnya yang bertanggung jawab secara sosial
tanggung jawab sosial perusahaan yang melakukan lebih sedikit kegiatan
dipengaruhi oleh variabel regulasi perencanaan pajak agresif (penghindaran
pemerintah, tekanan dari masyarakat, pajak) dibandingkan dengan perusahaan
tekanan dari organisasi lingkungan, dan yang tidak bertanggung jawab secara
tekanan masyarakat media massa, sehingga sosial.
asumsi dasar dalam hal tanggung jawab Di sisi lain, Watson (2011)
sosial perusahaan didasarkan pada teori menemukan bahwa perusahaan dengan
stakeholder (Maksum & Kholis, 2003). kinerja CSR yang tinggi menunjukkan
Stakeholder merupakan pihak yang mem- aktivitas perencanaan pajak tingkat tinggi.
pengaruhi atau dapat dipengaruhi oleh Begitu juga, Hoi, Wu dan Zhang (2013) dan
perusahaan, baik itu pihak internal, seperti Watson (2015) memberikan bukti bahwa
pihak manajemen, ataupun pihak eksternal perusahaan dengan aktivitas CSR yang
perusahaan. Sehingga dengan tindakan tidak bertanggung jawab secara ber-lebihan
yang dilakukan oleh perusahaan yakni memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk
tidak melakukan tindakan agre-sivitas melibatkan kebijakan penghindaran pajak
pajak dan menjalankan kewajiban yang sangat agresif. Lanis dan Richardson
pembayaran pajaknya dengan baik maka (2012) juga menemu-kan bukti empiris
hal tersebut juga akan membina suatu secara konsisten hubungan positif dan
hubungan yang baik pula dengan pihak signifikan secara statistik antara
stakeholder. agresivitas pajak perusahaan dan
Teori signal menjelaskan mengapa pengungkapan CSR. Hal itu dapat
perusahaan mempunyai dorongan untuk disimpulkan bahwa perusahaan agresif
memberikan informasi laporan keuangan pajak akan mengungkapkan sejumlah
kepada pihak eksternal (Jama’an, 2008). besar informasi CSR daripada perusahaan
Septiani (2013) menjelaskan bahwa agresif non-pajak. Hasil Lanis dan
dorongan perusahaan tersebut disebab-kan Richardson (2012) ini mengkonfirmasi-kan
karena terjadinya asimetri informasi antara teori legitimasi dalam konteks agresivitas
pihak manajemen dan pihak eksternal, pajak perusahaan.
sehingga untuk mengurangi asimetri Davis et al. (2016) meneliti apakah
informasi maka perusahaan harus kedua aktivitas (CSR dan agresivitas pajak)
mengungkapkan informasi yang dimiliki, tersebut bertindak sebagai pelengkap
baik informasi keuangan maupun non (complements) atau pengganti (substitutes)
keuangan. Sehingga jika perusahaan taat karena teori dan studi empiris yang ada
dalam pembayaran pajaknya maka pihak menemukan bukti yang tidak konsisten.
eksternal akan memerima informasi yang Davis et al. (2016) menjelaskan bahwa
baik pula dari perusahaan tersebut bagaimana perusaha-an secara bersama-
sehingga tidak akan terjadi adanya asimetri sama memilih sejauh mana mereka terlibat
informasi dalam suatu perusahaan. dalam CSR dan penghindaran pajak
Zeng (2016) menemukan bahwa mungkin mencermin-kan bagaimana
semakin tinggi peringkat CSR suatu melibatkan satu aktivitas mempengaruhi
perusahaan, semakin kecil kemungkinan biaya dan manfaat pihak lain. Jika
51
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS Vol. 18, No. 1, Februari 2018: 48-60
52
Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Perencanaan Agresivitas Pajak (Makhfudloh, Herawati Dan
Wulandari)
Variabel independen penelitian ini
Net Income
adalah CSR. Penelitian ini menggunakan Return on Asset =
Total Asset ……...…5
check list yang mengacu pada indikator
pengungkapan CSR yang digunakan oleh Ukuran suatu perusahaan dapat
Sembiring (2005) karena lebih sesuai mempengaruhi luas pengungkapan infor-
dengan keadaan perusahaan di Indonesia, masi dalam laporan keuangan mereka.
dimana pengungkapan CSR nya masih Secara umum perusahaan besar akan
bersifat umum dan belum rinci. Indikator mengungkapkan informasi lebih banyak
pengungkapan tanggung jawab sosial daripada perusahaan kecil (Fahrizqi, 2010).
perusahaan (CSR) dalam penelitian ini Ukuran perusahaan dapat dihitung dengan
didasarkan pada 7 kategori, yaitu formula berikut ini (Heckston & Milne,
lingkungan, energi, kesehatan dan 1996).
keselamatan tenaga kerja, lain-lain tenaga
SIZE = log (total asset perusahaan) …...…6
kerja, produk, keterlibatan masyarakat, dan
umum. Maka rumus untuk pengukuran Intensitas modal diukur dengan
pengungkapan CSR yaitu: membandingkan nilai buku jumlah aset
tetap bersih dengan nilai buku total aset
CSRIi
Xyi ……………………………...…..2 perusahaan (Gupta & Newberry, 1997).
ni
Intensitas modal dapat dihitung dengan
CSRI adalah Indeks Corporate Social formula berikut.
Respon-sibility (ICSR), yi adalah jika item y Total Aset tetap Bersih
diungkapkan maka diberi nilai 1, jika item CINT=
Total Aset …….……7
y tidak diungkapkan diberi nilai 0, dan ni
adalah jumlah item untuk perusahaan (78 Intensitas persediaan menggambar-
item CSR) kan proporsi persediaan yang dimiliki
Variabel kontrol penelitian ini adalah terhadap total aset perusahaan. Intensitas
adalah leverage, likuiditas, profitabilitas, persediaan dapat dihitung dari formula
ukuran perusahaan, intensitas modal, dan berikut.
intensitas persediaan. Leverage dapat Total Persediaan
didefinisikan sebagai tingkat keter- INVT=
Total Aset …………………8
gantungan perusahaan terhadap utang
dalam membiayai kegiatan operasi
perusahaan (Sembiring, 2005). Dalam Teknik Analisis Data
penelitian ini leverage dapat dihitung dari Penelitian ini menggunakan regresi linier
(Helfert, 1997: 97) : berganda yang sebelumnya perlu dilakukan
Total Utang statistik deskriptif, uji asumsi klasik (bebas
LEV = dari asumsi normalitas, multikolinearitas,
Total Aset ………….……………3
heteroskedastisitas, dan autokorelasi) serta
Likuiditas adalah kemampuan peru- uji hipotesis (meliputi koefisien
sahaan memenuhi kewajiban jangka determinasi, uji f, dan uji statistik t).
pendek. Likuiditas dihitung dari formula
berikut ini (Helfert, 1997: 95). ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Statistik Deskriptif
Aset lancar
LIQ = Deskripsi statistik setiap variabel yang
Utang Lancar …………………….…4 digunakan dalam analisis penelitian ini
Profitabilitas merupakan kemampuan ditunjukkan pada tabel 2. Perencanaan
perusahaan dalam mendapatkan laba agresivitas (ETR) menunjukkan nilai rata-
selama periode tertentu, yang dapat rata sebesar 0,2305 dengan nilai standar
mempengaruhi perusahaan dalam meng- deviasi sebesar 0,03313, nilai minimum
ungkapkan CSR. Pengukuran ROA (Return sebesar 0,15 dan nilai maksimum sebesar
On Asset) dalam penelitian ini dengan 0,29. Variabel independen pengungkapan
menggunakan formula berikut ini (Helfert, tanggung jawab sosial perusahaan (CSR)
1997: 83). menunjukkan nilai rata-rata sebesar
53
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS Vol. 18, No. 1, Februari 2018: 48-60
0,4291. Hal ini menunjukkan bahwa dalam laba bersih hingga 46% dari total aset yang
satu perioda dalam annual report, dimiliki perusahaan, dan standar deviasi
perusahaan telah mengungkapkan 42,91% profitabilitas yang dimiliki sebesar
dalam annual report mengenai pengung- 0,08918.
kapan tanggung jawab sosial perusahaan. Variabel kontrol keempat yaitu
Pengungkapan CSR terkecil sebesar 0,27, ukuran perusahaan (SIZE) menunjukkan
pengungkapan CSR terbesar adalah se- nilai rata-rata sebesar 13,3782. Nilai
besar 0,59. dan standar deviasi minimum menunjukkan sebesar 12,75 dan
pengungkapan CSR sebesar 0,09354. nilai maksimum sebesar 14,37 dengan
Variabel kontrol pertama penelitian standar deviasi sebesar 0,44293. Variabel
ini yaitu leverage (LEV) menunjukkan nilai kontrol kelima yaitu intensitas modal
rata-rata sebesar 0,3491. Hal ini berarti (CINT) menunjukkan rata-rata sebesar
bahwa perusahaan yang menjadi sampel 0,3609. Nilai minimum menun-jukkan
dalam penelitian ini rata-rata memiliki sebesar 0,07 dan nilai maksimum 0,75
utang sebesar 34,91% dari seluruh aset dengan standar deviasi sebesar 0,19046.
perusahaan. Nilai leverage minimum Variabel kontrol yang terakhir yaitu
sebesar 0,13 atau terdapat utang sebesar intensitas persediaan (INVT) menunjukkan
13% dari seluruh aset perusahaan. Nilai rata-rata sebesar 0,1296. Nilai minimum
leverage terbesar adalah 0,68 dan standar menunjukkan 0,00 dan nilai maksimum
deviasi sebesar 0,16224. sebesar 0,44 dan standar deviasi sebesar
Variabel kontrol kedua yaitu 0,11579.
likuiditas (LIQ) menunjukkan nilai rata-rata
sebesar 2,6182, dengan nilai minimum Hasil Uji Asumsi Klasik
sebesar 0,01, nilai maksimum sebesar 6,99 Uji asumsi klasik dalam penelitian ini
dan standar deviasi 1,80912. Variabel menggunakan uji normalitas, uji multi-
kontrol ketiga yaitu profitabilitas (ROA) kolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji
menunjukkan nilai rata-rata sebesar autokorelasi. Model analisis yang dibangun
0,1698. Hal ini berarti perusahaan yang terbebas dari masalah uji normalitas, uji
menjadi sampel dalam penelitian ini rata- multikolinearitas, uji heteroskedastisitas,
rata mampu meng-hasilkan 16,98% laba dan uji autokorelasi seperti yang
bersih dari total aset yang dimiliki ditunjukkan dalam tabel 3.
perusahaan. Nilai profita-bilitas minimum
diperoleh sebesar 0,04 atau terdapat Hasil Uji Koefisien Determinasi
kerugian mencapai 4% dari seluruh nilai Hasil uji koefisien determinasi dalam
aset perusahaan. Nilai profitabilitas penelitian ini nampak dalam tabel 4. Hasil
maksimum adalah sebesar 0,46. Hal ini pengujian koefisien determinasi yang
berarti perusahaan dapat menghasilkan menunjukkan nilai adjusted R2 sebesar
Tabel 2. Tabel 3.
Statistik Deskriptif Hasil Pengujian Asumsi Klasik
Std. Uji Hasil Model Keterangan
Var Min Max Mean Regresi
Deviasi
1 Sig 0,850 > 0,5 Terdistribusi normal
ETR 0,15 0,29 0,2305 0,33130
Tolerance > 0,1
Bebas
CSR 0,27 0,59 0,4291 0,09354 2 dan VIF di
Multikolonieritas
bawah 10
LEV 0,13 0,68 0,3491 0,16224 Titik-titik
Tidak ada
3 menyebar di atas
Heterokedastisitas
LIQ 0,01 6,99 2,6182 1,80912 dan di bawah 0
Signifikansi uji Tidak ada
ROA 0,04 0,46 0,1698 0,08918 4
Run Test 0,894 Autokorelasi
SIZE 12,75 1,37 13,3782 0,44293 Tabel 4.
Hasil Uji Koefisien Determinasi
CINT 0,07 0,75 0,3609 0,19046 R Adj. R
Model R SEE
Square Square
INVT 0,00 0,44 0,1296 0,11579 1 0,755 0,570 0,505 0,023
54
Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Perencanaan Agresivitas Pajak (Makhfudloh, Herawati Dan
Wulandari)
0,505. Hal ini berarti bahwa 50,5% variasi berpengaruh signifikan terhadap tindakan
variabel dependen yaitu perencanaan perencanaan agresivitas pajak.
agresivitas pajak yang dihitung dengan ETR Penelitian ini menggunakan 6
yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel variabel kontrol, yaitu leverage, likuiditas,
independen yaitu CSR, leverage, likuiditas, profitabilitas, ukuran perusahaan,
profitabilitas, ukuran perusa -haan, intensitas modal, dan intensitas per-
intensitas modal, dan intensitas persediaan sediaan. Penjelasan mengenai variabel
dalam penelitian ini. Sedangkan 49,5% kontrol adalah sebagai berikut.
perencanaan agresivitas pajak dapat Tabel 6 menunjukkan bahwa variabel
dijelaskan oleh variabel lain. kontrol leverage (LEV) memiliki koefisien
regresi negatif sebesar -0,016 dengan nilai t
Hasil Uji F hitung -0,459, nilai signifikansi sebesar
Hasil uji F dalam penelitian ini dapat 0,648. Hasil tersebut menunjuk-kan tingkat
dilihat dalam tabel 5. Hasil uji F signifikansi > 0,05, sehingga leverage tidak
menunjukkan nilai F sebesar 8,882 dengan berpengaruh signifikan terhadap tindakan
nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai ini perencanaan agresi-vitas pajak. Likuiditas
signifikan pada tingkat signifikansi 0,05. (LIQ) yang merupakan variabel kontrol
Uji F mem-berikan hasil yang signifikan. kedua me-miliki koefisien regresi negatif
Sehingga dapat disimpulkan bahwa CSR, sebesar -0,005 dengan nilai t hitung -2,204,
leverage, likuiditas, profitabilitas, ukuran dan nilai signifikansi 0,032. Hasil tersebut
perusa-haan, intensitas modal, dan menunjukkan tingkat signifikansi <0,05,
intensitas persediaan berpengaruh bersama sehingga likuiditas berpengaruh signi-fikan
-sama atau simultan terhadap perencanaan negatif terhadap tindakan perencanaan
agresivitas pajak. agresivitas pajak.
Profitabilitas (ROA) merupakan
Hasil Uji t variabel kontrol ketiga dan memiliki
Hasil uji t dalam penelitian ini ditunjukkan koefisien regresi negatif sebesar -0,004
dalam tabel 6. Hasil uji t menunjukkan dengan nilai t hitung -0,067, nilai
bahwa variabel CSR memiliki koefisien signifikansi 0,947. Hasil tersebut me-
regresi positif sebesar 0,059 dengan nilai t nunjukkan tingkat signifikansi >0,05,
hitung 1,530, nilai signifikansi 0,133. Hasil sehingga profitabilitas tidak berpengaruh
tersebut menunjukkan bahwa tingkat signifikan terhadap tindakan perencana-an
signifikansi > 0,05, sehingga pengujian agresivitas pajak. Ukuran perusahaan (SIZE)
hipotesis pertama gagal me-nolak H0. merupakan variabel kontrol keempat
S i m p u la n n y a adalah CSR tidak memiliki koefisien regresi negatif sebesar -
Tabel 5.
Hasil Uji F
Model Sum of Squares df Mean Squares F Sig.
1 regression 0,034 7 0,005 8,882 0,000
Tabel 6.
Hasil Uji t
Std.
Under. Coefficients
Model Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
CSR 0,059 0,039 0,167 1,530 0,133
LEV -0,016 0,035 -0,079 -0,459 0,648
LIQ -0,005 0,002 -0,294 -2,204 0,032
ROA -0,004 0,057 -0,010 -0,067 0,947
SIZE -0,030 0,013 -0,407 -2,389 0,021
CINT 0,027 0,021 0,153 1,240 0,221
INVT -0,104 0,048 -0,365 -2,153 0,036
55
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS Vol. 18, No. 1, Februari 2018: 48-60
0,030 dengan nilai t hitung -2,389, dan nilai (penghindaran pajak) dibandingkan dengan
signifikansi 0,021. Hasil tersebut perusahaan yang tidak bertanggung jawab
menunjukkan tingkat signifikansi <0,05, secara sosial. Dan juga tidak mendukung
sehingga ukuran perusahaan berpengaruh temuan Watson (2011), Lanis dan
signifikan negatif terhadap tindakan Richardson (2012), Hoi, Wu dan Zhang
perencanaan agresivitas pajak. (2013) dan Watson (2015) yang
Intensitas modal (CINT) merupakan menemukan bahwa perusa-haan dengan
variabel kontrol kelima memiliki koefisien kinerja CSR yang tinggi menunjukkan
regresi positif sebesar 0,027 dengan nilai t aktivitas perencanaan pajak tingkat tinggi.
hitung 1,240, dan nilai signifikansi 0,221. Penelitian ini menggunakan enam
Hasil tersebut menunjukkan tingkat variabel kontrol dalam model penelitian,
signifikansi >0,05, sehingga intensitas yaitu leverage, likuiditas, profitabilitas,
modal tidak berpengaruh signifikan ukuran perusahaan, intensitas modal, dan
terhadap tindakan perencanaan agresivitas intensitas persediaan. Terdapat tiga
pajak. Intensitas persediaan (INVT) variabel kontrol yang berpengaruh
merupakan variabel kontrol keenam terhadap perencanaan agresivitas pajak,
memiliki koefisien regresi negatif sebesar - yaitu likuiditas, ukuran perusahaan, dan
0,104 dengan nilai t hitung -2,153, dan nilai intensitas persediaan. Sedangkan leverage,
signifikansi 0,036. Hasil tersebut me- profitabilitas, dan intensitas modal tidak
nunjukkan bahwa tingkat signifikansi berpengaruh terhadap perencanaan
<0,05, sehingga intensitas persediaan agresivitas pajak.
berpengaruh signifikan negatif terhadap
tindakan perencanaan agresivitas pajak. SIMPULAN
Penelitian ini menemukan bahwa CSR tidak
Pembahasan berpengaruh terhadap perencanaan
Penelitian ini memberikan hasil bahwa CSR agresivitas pajak. Hasil ini mendukung
tidak berpengaruh signifikan terhadap penelitian sebelumnya yang dilakukan
perencanaan agresivitas pajak meski arah Nusantari, Nuzula & Darono (2015),
hubungan yang ditunjukkan adalah positif. Winarsih Prasetyono dan Kusufi (2014),
Hasil penelitian ini mendukung temuan Toly dan Jessica (2014), Rohmati (2013),
Nusantari Nuzula & Darono (2015), dan Maesarah, Atikah dan Husnaini (2015).
Winarsih, Prasetyono dan Kusufi (2014), Penelitian ini tidak mendukung penelitian
Toly dan Jessica (2014), Rohmati (2013) yang dilakukan Davis et al. (2016), Zeng
dan Maesarah et al. (2015) yang juga (2016), Lanis dan Richardson (2015), dan
menemukan hasil tidak berpengaruh secara Huseynov dan Klamm (2012) menemukan
signifikan. Hal ini bisa jadi dikarenakan bahwa perusahaan yang bertanggung jawab
informasi CSR yang diungkapkan dalam secara sosial melakukan lebih sedikit
laporan, belum tentu sesuai dengan kondisi kegiatan perencanaan pajak agresif
sebenarnya. Sehingga tingkat dibandingkan dengan perusahaan yang
pengungkapan kegiatan tanggung jawab tidak bertanggung jawab secara sosial.
sosial dalam laporan tahunan perusahaan Hasil tersebut juga tidak mendukung
tidak bisa dijadikan jaminan akan temuan Watson (2011), Lanis dan
rendahnya tindakan pajak agresif yang Richardson (2012), Hoi, Wu dan Zhang
dilakukan oleh perusahaan (Rohmati, (2013) dan Watson (2015) yang
2013). menemukan bahwa perusahaan dengan
Penelitian ini tidak mendukung kinerja CSR yang tinggi menunjukkan
penelitian yang dilakukan Davis et al. aktivitas peren-canaan pajak tingkat tinggi.
(2016), Zeng (2016), Lanis dan Richardson
(2015), Huseynov dan Klamm (2012) dan KETERBATASAN DAN SARAN
Pradipta dan Supriyadi (2015) menemukan Penelitian ini memiliki beberapa
bahwa perusahaan yang bertanggung jawab keterbatasan penelitian. Pertama, sampel
secara sosial melakukan lebih sedikit penelitian ini kecil. Hal ini terjadi karena
kegiatan perencanaan pajak agresif banyak perusahaan yang keluar masuk di
56
Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Perencanaan Agresivitas Pajak (Makhfudloh, Herawati Dan
Wulandari)
JII, sehingga banyak mengurangi sampel (1), 122-136.
dalam penelitian. Penelitian selanjutnya Fahrizqi, A. (2010). Faktor-faktor yang
dapat menambah sampel yang lebih besar. mempengaruhi pengungkapan
corporate social responsibility (csr)
Kedua, proksi yang digunakan dalam
dalam laporan tahunan perusahaan:
mengukur CSR memiliki unsur Studi empiris pada perusahaan
subjektivitas dalam menentukan indeks manufaktur yang terdaftar dalam
dalam pengungkapan CSR. Hal ini bursa efek indonesia (Skripsi).
dikarenakan tidak adanya ketentuan baku Universitas Diponegoro, Fakultas
yang dapat dijadikan acuan sehingga Ekonomi dan Bisnis, Semarang.
penentuan indeks untuk indikator dalam Frank, M.M., Lynch, L.J., & Rego, S.O. (2009).
Tax reporting aggresiveness and its
kategori yang sama dapat berbeda untuk
relation to aggressive financial
setiap peneliti. Penelitian selanjutnya dapat reporting. The Accounting Review, 84
menggunakan cara pengungkapan CSR (2), 467-496.
yang berbeda, sehingga dapat terjadi Garriga, E., & Mele, D. (2004). Corporate
keberagaman penelitian. Sebaiknya ada social responsibility theories:
suatu standar baku dalam pengungkapan mapping the territory. Journal of
CSR sehingga subjektivitas peneliti dalam Business Ethics, 53(1/2), 51–71.
Gupta, S., & Newberry, K. (1997). Determi-
melakukan penelitian dapat diminimal-kan.
nation of the variability in corporate
effective tax rates: Evidence from lon-
DAFTAR PUSTAKA gitudinal data. Journal of Accounting
Anita, F., Basri, Y.M., & Julita. (2015). and Public Policy, 1-13
Pengaruh corporate social responsi- Hackston, D., & Milne, M.J. (1996). Some
bility, leverage, likuiditas, dan ukuran determinants of social and environ-
perusahaan terhadap agresivitas mental disclosure in new zealand
pajak (Studi empiris pada perusahaan companies. Accounting, Auditing and
real estate dan property yang Accountability Journal, 9(1), 77-108.
terdaftar di bursa efek indonesia Harari., Moran., Sitbon, O., & Kedar, R.D.
tahun 2010-2013). Jom FEKON, 2(2), 1 (2013). Aggressive tax planning and
-15. corporate social responsibility in
Chen, S., Chen, X., Cheng, Q., & Shevlin, T. israel. Accountancy Business and the
(2010). Are family firms more tax Public Interest, 12, 1-46.
aggressive than non-family firms?. Harjito, Y., Sari, C.N., & Yulianto. (2017).
Journal of Financial Economics, 95(1), Tax aggressiveness seen from
41-61. company characteristics and
Damayanti, D. (2017). Pengaruh corporate corporate social responsibility.
social responsibility (CSR) terhadap Journal of Auditing, Finance, and
agresivitas pajak (studi pada Forensic Accounting, 5(2), 77-91.
perusahaan manufaktur yang Helfert, E.A. (1997). Teknik analisis
terdaftar di BEI Tahun 2013-2015). keuangan : petunjuk praktis untuk
Jurnal Ilmiah Cendikia Akuntansi, 5 mengelola dan mengukur kinerja
(2), 43-54. perusahaan. Jakarta: Penerbit
Davis, A.K., Guenther, D.A., Krull, L.K., & Erlangga.
Williams, B.M. (2016). Do socially Hidayat, K., Ompusunggu, A.P., & Suranto,
responsible firms pay more taxes? H. (2016). Pengaruh corporate social
The Accounting Review, 91(1), 47–68. responsibility terhadap agresivitas
Deegan, C., Rankin, M., & Tobin, J. (2002). pajak dengan insentif pajak sebagai
An examination of the corporate pemoderasi (Studi pada perusahaan
social and environmental disclosures pertambangan yang terdaftar di BEI).
of bhp from 1983-1997. Accounting, Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas
Auditing & Accountability, 15(3), 312- Ekonomi, 2(2), 39-58.
43. Hoi, C.K., Wu, Q., & Zhang, H. (2013). Is
Djankov, S., La Porta, R., Lopez-de-Silanes, corporate social responsibility (CSR)
F., & Shleifer, A. (2008). The law and associated with tax avoidance?
economics of self-dealing. Journal of Evidence from irresponsible CSR
Financial Economics, 88, 430–465. activities. The Accounting Review, 88
Dowling, J., & Preffer, J. (1975). (6), 2025–2059.
Organizational legitimacy. Social Val- Huseynov, F., & Klamm, B.K. (2012). Tax
ues and Organizational Behavior, 18 avoidance, tax management and
57
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS Vol. 18, No. 1, Februari 2018: 48-60
58
Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Perencanaan Agresivitas Pajak (Makhfudloh, Herawati Dan
Wulandari)
Pengaruh corporate social Sembiring, E.R. (2005). Karakteristik perus-
responbility, profitabilitas, leverage, ahaan dan pengungkapan tanggung
dan komisaris independen terhadap jawab sosial: studi empiris pada pe-
praktik penghindaran pajak. Paper rusahaan yang tercatat di bursa efek
dipresentasikan pada acara jakarta. MAKSI, 6(1), 69-85.
Simposium Nasional Akuntansi XVIII, Septiani, M. (2013). Pengaruh karakteristik
Medan. perusahaan terhadap corporate social
Pradnyadari, I.D.A.I., & Rohman, A. (2015). responsibility disclosure dan
Pengaruh pengungkapan corporate implikasinya terhadap earning per
social responsibility terhadap share (Skripsi). Fakultas Ekonomika
agresivitas pajak. Diponegoro Journal dan Bisnis, Universitas Diponegoro,
of Accounting, 4(2), 1-9. Semarang.
Prasista, P.M., & Setiawan, E. (2016). Sugiyono. (2013). Metoda penelitian
Pengaruh profitabilitas dan pendidikan. Bandung : Alfabeta.
pengungkapan corporate social re- Tang, T.Y.H. (2015). Does book-tax
sponsibility terhadap agresivitas pa- conformity deter opportunistic book
jak penghasilan wajib pajak badan. E- and tax reporting? An International
Jurnal Akuntansi Universitas analysis. European Accounting
Udayana, 17(3), 2120-2144. Review, 24(3), 441–469.
Purwanggono, E. A., & Rohman, A. (2015). Tjondro, E., Widuri, R., & Katopo, J. M.
Pengaruh corporate social (2016). Kualitas corporate social
responsibility dan kepemilikan responsibility dan penghindaran
mayoritas terhadap agresivitas pajak pajak dengan kinerja laba sebagai
(Studi empiris pada perusahaan moderator. Jurnal Akuntansi dan
manufaktur yang terdaftar di bursa Keuangan, 18(2), 105-118.
efek indonesia tahun 2011-2013). Toly, A.A., & Jessica. (2014). Pengaruh
Diponegoro Journal of Accounting, 4 pengungkapan corporate social re-
(2), 1-13. sponsibility terhadap agresivitas pa-
Ratmono, D., & Sagala, W.M. (2015). jak. Tax & Accounting Review, 4(1).
Pengungkapan corporate social re- Tsakumis, G.T., Curatola, A.P., & Porcano,
sponsibility (CSR) sebagai sarana T.M. (2007). The relation between
legitimasi: dampaknya terhadap national cultural dimensions and tax
tingkat agresivitas pajak. Jurnal evasion. Journal of International
Nominal, 4(2). Accounting, Auditing and Taxation,
Rini, D.M., Handajani, L., & Sasanti, E.E. 16(2), 131–147.
(2015). Agresivitas pajak pada Undang-Undang Republik Indonesia.
perusahaan publik indonesia yang (2007). Undang-Undang Nomor 40
melakukan pengungkapan corporate Tahun 2007 tentang Perseroan
social responsibility. Paper dipresenta- Terbatas.
sikan pada acara Simposium Nasional Wahyudi, D. (2016). Analisis empiris
Akuntansi XVIII, Medan. pengaruh aktifitas corporate social
Rohmati, W.F. (2013). Analisis pengaruh responsibility (csr) terhadap
CSR performance dan CSR reporting penghindaran pajak di Indonesia.
terhadap tax aggresiveness pada Proceeding Pertemuan Ilmiah
perusahaan yang terdaftar di BEI Tahunan (PIT) Nasional ke-2 Ikatan
(Skripsi). Universitas Indonesia, Jakar- Widyaiswara Indonesia (IWI) Provinsi
ta. Banten.
Sagala, W.M., & Ratmono, D. (2015). Warsono & Ardianto, Y. (2015). Pengaruh
Analisis pengaruh pengungkapan corporate social responsibility
corporate social responsibility terhadap agresivitas pajak dengan
terhadap agresivitas pajak. insentif pajak sebagai pemoderasi
Diponegoro Journal of Accounting, 4 (Studi pada perusahaan
(3), 1-9. pertambangan di indonesia). Jurnal
Sari, D.L., Darlis, E., & Wiguna, M. (2017). Manajemen Bisnis Indonesia, 2(2), 236
Pengaruh corporate social -249.
responsibility, kepemilikan mayoritas Watson, L. (2011). Corporate social
dan corporate governance terhadap responsibility and tax aggressiveness:
agresivitas pajak (Studi pada An examination of unrecognized tax
perusahaan manufaktur yang benefits. Working Paper. The Pennsyl-
terdaftar di BEI tahun 2011-2014). vania State University.
JOM Fekon, 4(1), 1813-1827. Watson, L. (2015). Corporate social
59
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS Vol. 18, No. 1, Februari 2018: 48-60
60