Professional Documents
Culture Documents
NIM : A24190127
Kelas Pararel : P2
Tomat adalah salah satu buah yang untuk memperoleh benihnya diperlukan proses
ekstraksi benih. Ekstraksi benih tomat dilakukan untuk menghilangkan lendir
yang menempel pada benih. Menurut Iriani (2017) lendir pada tomat adalah
inhibitor yang dapat menghambat proses perkecambahan. Warna merah pada buah
tomat disebabkan oleh pigmen likopen yang termasuk kedalam karotenoid,
karotenoid adalah salah satu pembentuk asam absisat yang merupakan fitohormon
inhibitor bagi proses pertumbuhan benih. Kadar likopen tertinggi terdapat pada
kulit benih tetapi pada lender dan cairan benih tomat juga terdapat likopen
sehingga jika lender masih menempel pada benih maka akan menghambat proses
perkecambahan.
Proses penghilangan lendir pada benih tomat dapat dilakukan dengan fermentasi
benih. Fermentasi benih menghasilkan senyawa alkohol yang dapat mempercepat
proses penghilangan lendir pada benih tomat.
1.2 Tujuan
Percobaan ini bertujuan mempelajari proses pengolahan benih tomat mulai proses
ekstraksi sampai dengan pengeringan.
BAB II
METODE
2.1.2 Alat
- Spray
- Saringan
- Piring
- Kontainer
2.2 Langkah-langkah
1) Buah tomat merah dipotong melintang lalu diambil bijinya.
2) Biji tomat ditempatkan di 3 wadah yang berbeda
- Wadah 1 berisi benih yang langsung dicuci di air mengalir
- Wadah 2 berisi benih difermentasi selama 24 jam
- Wadah 3 berisi benih difermentasi selama 48 jam
3) Benih lalu dihamparkan di kertas kering lalu dikeringkan selama 2-3 hari
dengan sinar matahari
4) Benih dikecambahkan di kertas buram dengan teknik diantara media kertas
(UAK)
5) Setelah 6 hari, semua kertas dibuka untuk diamati benih yang sudah
berkecambah normal serta untuk melembabkan kembali media kertas.
6) Kecambah normal dihitung dan disingkirkan.
7) Kertas dilipat kembali lalu disimpan dalam wadah
8) Setelah 11 hari, semua kertas dibuka kembali untuk diamati Benih
dihitung yang berkecambah normal, abnormal, benih segar tidak tumbuh,
dan mati.
BAB III
HASIL
Tanpa Fermentasi Perlakuan
KN
BS Total KN AB BM BC BSTT DB
Ul
Hit Hit AB BM BC TT Benih (%) (%) (%) (%) (%) (%)
1 2
1 9 2 1 2 0 12 25 44 4 8 0 48 44
2 10 1 0 0 0 14 25 44 0 0 0 56 44
3 9 1 1 0 0 14 25 40 4 0 0 56 40
4 12 0 1 0 0 12 25 48 4 0 0 52 48
Rata-rata 44 3 2 0 53 44
24 JAmFermentasi
1 11 4 3 0 0 7 25 60 12 0 0 28 60
2 14 3 2 0 0 6 25 68 8 0 0 24 68
3 10 6 4 0 0 5 25 64 16 0 0 20 64
4 13 3 3 1 0 5 25 64 12 4 0 20 64
Rata-rata 64 12 1 0 23 64
48 jamFermentasi
1 14 4 0 0 0 7 25 72 0 0 0 28 72
2 11 3 2 0 0 9 25 56 8 0 0 36 56
3 18 5 0 0 0 2 25 92 0 0 0 8 92
4 17 5 0 0 0 3 25 88 0 0 0 12 88
Rata-rata 77 2 0 0 21 77
Contoh perhitungan :
Menggunakan lot benih tanpa fermentasi ulangan 1
KN hitungan 1 11
% KN = x 100% = x 100% = 44 %
jumlah benih 25
benih abnormal 1
% AB = x 100% = x 100% = 4 %
jumlahbenih 25
benih mati 2
% BM = x 100% = x 100% = 8 %
jumlah benih 25
benih bercendawan 0
% BC = x 100% = x 100% = 0 %
jumlah benih 25
%BM semuaulangan 8
Rata-rata % BM = x 100% = x 100% = 2 %
jumlah ulangan 4
Contoh benih
abnormal
Contoh benih
normal
BAB IV
PEMBAHASAN
Salah satu cara untuk mempercepat ekstraksi benih atau penghilangan lendir pada
benih tomat yaitu dengan cara fermentasi. Fermentasi benih dilakukan dengan
merendam benih pada wadah kedap udara dengan perbandingan air dan benih
adalah 1:1. Menurut Muin et al. (2015) proses fermentasi akan menghasilkan
senyawa produk berupa alkohol. Alkohol inilah yang akan mempercepat lendir
terlepas dari benih. Oleh karena itu, fermentasi dapat mempermudah proses
penghilangan lendir dari benih. Fermentasi sangat efektif digunakan untuk
ekstraksi benih dalam jumlah banyak karena dengan benih tersebut difermentasi
maka akan lebih mudah pembersihan lendir pada benih.
Benih yang difermentasi selama 48 jam daya berkecambahnya lebih tinggi dari
benih yang difermentasi selama 24 jam. Benih yang difermentasi selama 24 jam
daya berkecambahnya lebih tinggi dari benih yang tidak difermentasi. Semakin
lama proses fermentasi benih maka semakin tinggi daya berkecambahnya dan
semakin mudah pelepasan lendirnya. Tetapi mungkin ada batas maksimum lama
fermentasi dikarenakan jika benih difermentasi terlalu lama maka benih akan mati
dan busuk. Benih yang tanpa fermentasi pun sebenarnya sudah mampu
berkecambah, hal ini mengartikan bahwa benih masih mampu berkecambah
walaupun tidak difermentasi. Penghilangan lendir pada benih yang tidak
difermentasi yaitu dengan cara benih digosok-gosok di saringan kawat sehingga
lendir terlepas.
Data menunjukkan bahwa terdapat ulangan pada benih fermentasi 48 jam yang
memiliki daya berkecambah lebih kecil daripada ulangan lainnya. Hal ini
mungkin dikarenakan mutu benih yang tidak seragam dikarenakan benih didapat
dari benih yang dibeli di pasar atau kesalahan saat proses pengeringan sehingga
benih menjadi rusak.
BAB V
KESIMPULAN
Ekstraksi benih dilakukan untuk memisahkan benih dari buahnya. Kstraksi pada
tomat yaitu dengan menghilangkan lendir yang menempel pada benih karena
benih tersebut inhibitor yang dapat menghambat perkecambahan. Fermentasi
benih tomat dapat memudahkan proses penghilangan lendir pada benih tomat.
Benih yang difermentasi memiliki daya berkecambah lebih tinggi daripada benih
yang tidak difermentasi.
DAFTAR PUSTAKA
Ananda DNP, Raka IGN, Mayadewi NNA. 2016. Uji efektivitas teknik ekstraksi
dan dry heat treatment terhadap kesehatan bibit tomat (Lycopersicum
esculentum Mill.). E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika. 5 (1) : 30-39.
Iriani YF, Kendarini N, Purnamaningsih SL. 2017. Uji efektivitas beberapa teknik
ekstraksi terhadap mutu benih dua varietas tomat (Solanum lycopersicum
L.) . Jurnal Produksi Tanaman. 5 (1) : 8-14.
Sadjad S. 1993. Dari Benih Kepada Benih. Jakarta (ID) : PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Yuniarti N. 2016. Penentuan metode ekstraksi dan sortasi terbaik untuk benih
mangium (Acacia mangium). PROS SEM NAS MASY BIODIV INDON. 2
(1) : 32-36.