You are on page 1of 6

Jurnal Media Laboran, Volume 7, Nomor 2, Mei 2017

ANALISIS KADAR ALKOHOL PADA TAPE UBI YANG DIFERMENTASIKAN


SELAMA 3 HARI DAN 6 HARI YANG DIJUAL PADA PASAR BORO
KECAMATAN RUMBIA KABUPATEN JENEPONTO

Rahman Y1, Jurnal Syarif2, Nurul Utami Halimsyah3


1
Prodi D3 Analis Kesehatan Universitas Indonesia Timur
Jl.Abdul Kadir No.70, Makassar
e-mail: rahmanyanakes@gmail.com
2
Prodi D3 Analis Kesehatan Universitas Indonesia Timur
Jl.Abdul Kadir No.70, Makassar
e-mail: jurnalsyarifonline@gmail.com
3
Prodi D3 Analis Kesehatan Universitas Indonesia Timur
Jl.Abdul Kadir No.70, Makassar
e-mail: nurulutami@gmail.com

ABSTRACT

Tapes are favorite doing foods society, middle class and middle class people, these foods
contain compounds formed due to alcohol because alcohol yeast fermentation. fermentation
is the process of energy production in cells under anaerobic conditions (without oxygen).
Purpose of this study are: (1). To determine the alcohol content in potatoes that have
fermentation tape for 3 days and 6 days. (2). To determine differences in levels alcohol on
tape potato that has been fermented for 3 days and 6 days. Based on observations
concluded that. (1). to distinguish a tape that fermented for 3 days and 6 days to see the
texture visible on the tape is not the same between the tape that fermented for 3 days and 6
days since the longer the fermentation the increasingly soft texture on the tape would not
even shaped potato again later taste the tape will be beruba acidity. (2). alcohol content in
fermented cassava tape for 3 days and 6 days have different alcohol levels are highest in
the tape that fermented for 3 days is 1.87% and the tape that fermented for 6 days is 2.87%
while the lowest alcohol content on tape fermented for 3 days is 1.34% and the tape that
fermented for 6 days is 2.11%.

Keywords: Tape, Alcohol Levels, Fermentation

PENDAHULUAN

Kesehatan merupakan salah satu termasuk perilaku hidup masyarakat


faktor penting dalam pembangunan Indonesia (Ruslang, 2009).
sumber daya manusia. Tujuan Umbi singkong merupakan
pembangunan kesehatan adalah sumber energi yang kaya karbohidrat
tercapainya kemampuan untuk hidup namun sangat miskin protein. Sumber
sehat bsgi setiap penduduk agar dapat protein yang bagus justru terdapat
mewujudkan derajat kesehatan pada daun singkong karena
masyarakat yang optimal merupakan mengandung asam
visi ”indonesia sehat 2010” yang di aminometionin.Singkong, yang juga
dalamnya dipengaruhi oleh faktor dikenal sebagai ketela pohon atau ubi
geografis, ekonomi, sosial, dan budaya, kayu, adalah pohon tahunan tropika
dan subtropika dari keluarga

1
46
Jurnal Media Laboran, Volume 7, Nomor 2, Mei 2017

Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas merupakanumbi-umbian yang juga


sebagai makanan pokok penghasil mengandung karbohidrat cukup tinggi,
karbohidrat dan daunnya sebagai protein, lemak, danvitamin.
sayuran.Umbi akar singkong banyak Di Indonesia, singkong memiliki
mengandung glukosa dan dapat arti ekonomi terpenting dibandingkan
dimakan mentah. Rasanya sedikit dengan jenis umbi-umbian yang lain
manis, ada pula yang pahit tergantung Selain itu kandungan pati dalam
pada kandungan racun glukosida yang singkong yang tinggi sekitar 25 - 30%
dapat membentuk asam sianida. Umbi sangat cocok untuk pembuatan energi
yang rasanya manis menghasilkan alternatif. Dengan demikian, singkong
paling sedikit 20 mg HCN per kilogram adalah jenis umbi-umbian daerah tropis
umbi akar yang masih segar, dan 50 yang merupakan sumber energi paling
kali lebih banyak pada umbi yang murah sedunia. Potensi singkong di
rasanya pahit. Pada jenis singkong Indonesia cukup besar maka dipilihlah
yang manis, proses pemasakan sangat singkong sebagai bahan baku utama.
diperlukan untuk menurunkan kadar Melihat potensi tersebut, dilakukan
racunnya. Dari umbi ini dapat pula percobaan pembuatan alkohol dari
dibuat tepungtapioka dan tape. singkong secara farmentasi
Tape adalah sejenis penganan menggunakan ragi tape. Digunakan
yang dihasilkan dari proses peragian ragi tape karena ragi tapai sangat
(fermentasi). Tape bisa dibuat dari komersil dan mudah didapat
singkong (ubi kayu) dan hasilnya (Chemistry, 2012).
dinamakan "tape singkong". Bila dibuat Fermentasi adalah proses
dari ketan hitam maupun ketan putih, produksi energi dalam sel dalam
hasilnya dinamakan "tape pulut" atau keadaan anaerobik (tanpa oksigen).
"tape ketan".Pembuatan tape Secara umum, fermentasi adalah salah
memerlukan kecermatan dan satu bentuk respirasi anaerobik, akan
kebersihan yang tinggi agar singkong tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas
atau ketan dapat menjadi lunak karena yang mendefinisikan fermentasi
proses fermentasi yang baik. Ragi sebagai respirasi dalam lingkungan
adalah bibit jamur yang digunakan anaerobik dengan tanpa akseptor
untuk membuat tape (Tanhardjo,2011). Fermentasi adalah proses produksi
Aneka bahan pangan yang energi dalam sel daelektron eksternal.
mengandung karbohidrat dapat diolah Dari latar belakang di atas maka
menjadi makanan khas yang di sebut rumusan masalah dalam penelitian ini
tape. Bahan pangan umum yang biasa adalah 1) Bagaimana perbedaan kadar
disebut tape adalah ubi alkohol pada tape ubi yang di
kayu(singkong), beras ketan, selain itu. fermentasikan selama 3 hari dan 6
Telah banyak dicoba bahan pangan hari?, 2) Bagaimana cara membedakan
lain untuk dibuat tape, misalnya tape yang di fermentasikan selama 3
kentang ( Rukmana & Yuniarsih, 2001). hari dan 6 hari?
Tape merupakan makanan Adapun tujuan dari penelitianini
tradisional yang sangat populer di adalah untuk 1) mengetahui kadar
Indonesia.Tape biasanya dibuat dari alkohol pada tape ubi yang telah
beras ketan dan ketela pohon yang difermentasikan selama 3 hari dan 6
kaya akan kandungan karbohidrat. hari, 2) menentukan perbedaan kadar
Alternatif bahan yang bisa digunakan alkohol pada tape ubi yang telah di
dalam pembuatan tape selain fermentasikan selama 3 hari dan 6 hari.
dari beras ketan dan singkong adalah
dari talas (Colocasia esculental). Talas

47
Jurnal Media Laboran, Volume 7, Nomor 2, Mei 2017

METODE 5. Dimasukkan kedalam lemari Es


6. Di tentukan berat jenis larutan
Jenis penelitian yang digunakan pada suhu 20oc menggunakan
adalah penelitian eksperimen. piknometer atau labu erlenmeyer
Penelitian ini dilakukan di sebagai berikut:
Laboratorium. a. Piknometer dibersihkan dan
Penelitian ini dilaksanakan pada dikeringkan, kemudian ditimbang
tanggal 11 Juni 2014 di Laboratorium berat piknometer tersebut.
Program studi D-3 Analis Kesehatan b. Isi piknometer dengan aquadest
Universitas Indonesia Timur Makassar. bersuhu 20-300c. Pengisian
Adapun prosedur dalam penelitian dilakukan sampai titik akhir dalam
ini meliputi: piknometer meluap dengan tidak
A. Metode ada gelembung udara
Destilasi didalamnya.
c. Setelah ditutup, piknometer
B. Prinsip direndam dalam bak air pada
Penetapan berat jenis dengan suhu suhu 200c selama 30 menit
tertentu dari larutan uji setelah d. Piknometer di angkat dan
dilakukan proses destilasi dan kadar dikeringkan dengan kertas saring
alkohol ditetapkan berdasarkan tabel atau tissu.
hubungan antara berat jenis dan e. Timbang berat piknometer
kadar alkohol. Berat jenis adalah dengan isinya.
perbandingan berat dari volume f. Contoh destilasi yang akan
sampel dengan berat air yang ditentukan berat jenisnya
volumenya sama pada suhu 20 dikerjakan seperti langkah a-e..
derajat celcius.
Hasil penelitian akan di
C. Alat perlihatkan dalam bentuk tabel untuk
1. Labu Destilasi melihat ada tidak perbedaan kadar
2. Pendingin Leibing pada sampel yang di ambil pada hari
3. Erlenmeyer yang berbeda.
4. Pipet volume
5. Piknometer Perhitungan :
6. Neraca analitik 1. Penetapan piknometer:
7. Hot Plate a. Bobot piknometer kosong
b. Bobot piknometer + aquadest
D. Bahan c. Bobot piknometer + destilasi
1. Aquadest alkohol
2. Sampel (Tape Singkong) d. Berat jenis aquadest

E. Cara Kerja berat aquadest (200c) =Bobot


1. Pipet sebanyak 100 ml Sampel piknometer+aquadest pada suhu 200c
kedalam labu destilasi. = b gram-Bobot piknometer kosong= a
2. Ditambahkan 50 ml aquadest gram
kemudian destilasi.
3. Hasil destilasi ditampung pada Rumus
Erlenmeyer 100 ml. 2. Bj Alkohol
4. Setelah proses destilasi selesai
diisi aquades dalam Erlenmeyer Ket:
sampai tanda garis 100 ml. a = Piknometer kosong

48
Jurnal Media Laboran, Volume 7, Nomor 2, Mei 2017

b = piknometer + aquadest mikro aerob. Pada kondisi ini, kapang


c = piknometer + destilat tidak mampu tumbuh sehingga
x = volime sestilat tidak dapat menghidrolisis pati. Namun
y = berat jenis demikian, pada kondisi aerob yang
merupakan kondisi paling baik bagi
kapang dan kahamir, aroma tidak
HASIL DAN DISKUSI berkembang dengan baik karena
tergantung dari fermentasi alkohol dan
Dari penelitian yang telah pada kondisi ini fermentasi alkohol
dilakukan pada tanggal 11 sampai 12 menurun Fermentasi yang tertutup
juni 2014 di laboratorium kimia progran akan mencegah terjadinya kontaminasi
D-3 Analis Kesehatan Universitas Dari hasil penetapan kadar
Indonesia Timur Makassar diperoleh alkohol pada tape ubi yang telah
hasil seperti pada tabel di bawah ini: difermentasikan selama 3 hari dan 6
hari ternyata berbeda meskipun
Tabel 1. Hasil Penetapan Kadar perlakuan tiap sampel sama. Tampak
Alkohol pada Tape Ubi yang pada penelitian ini kadar alkohol pada
difermentasikan selama 3 dan 6 Hari. tape difermentasikan selama 3 hari
Hasil pemeriksaan kadar dan 6 hari berbeda-beda, peningkatan
alkohol pada tape ubi kadar alkohol yang di difermentasikan
Kode dengan lama
No selama 6 hari dikarenakan rentang
sampel penyimpanan (%) waktu penyimpanannya lama sehingga
3 Hari 6 Hari terjadi proses pemecahan glukosa
1 A 1,85 2,87 menjadi alkohol yang menyebabkan
peningkatan kadar alkohol pada tape
2 B 1,87 2,74 ubi.
Menurut Dini (2012), Fermentasi
3 C 1,65 2,20
yang baik dilakukan pada suhu 28-
4 D 1,56 2,11 300C dan membutuhkan waktu 45 jam.
Fermentasi dilakukan di dalam
5 E 1,34 2,65
Catatan: Perhitungan untuk mendapatkan
keranjang yang dialasi daun pisang
kadar alkohol lihat pada lampiran yang bersih, dikerudungi dan ditutupi
dengan daun rapat-rapat. Fermentasi
Dari Tabel hasil penelitian diatas yang tertutup akan mencegah tejadinya
data tape ubi yang difermentasikan kontaminasi. Suhu berpengaruh
selama 3 hari dan 6 hari memiliki kepada kecepatan fermentasi,
perbedaan yaitu pada fermentasi meskipun suhu yang lebih rendah dari
selama 3 hari dari ke-5 sampel ada 250C akan menghasilkan produk
satu yang mempunyai kadar alkohol dengan kadar alkohol yang tinggi pada
tertinggi yaitu 1,87% dan dan kadar fermentasi 144 jam. Tape dapat
alkohol terendahnya yaitu 1,34% bertahan 2-3 hari bila di fermentasi
sedangkan fermentasi yang dilakukan pada suhu kamar.
selama 6 hari dari ke-5 sampel memiliki Fermentasi selama 1 sampai 3
kadar alkohol tertinggi yaitu 2,87% dan hari pada suhu kamar. Terjadilah
kadar alkohol terendahnya yaitu 2,11%. proses fermentasi yang mengubahnya
Fermentasi yang baik dilakukan menjadi tape. Pada saat peragian ini,
pada suhu 28-300C dan membutuhkan terjadi perubahan bentuk dari pati
waktu 45 jam. Fermentasi dapat menjadi glukosa yang pada akhirnya
diperlambat jika dingin. Fermentasi menghasilkan alkohol. Pada
tapai paling baik dilakukan pada kondisi hakekatnya semua makanan yang

49
Jurnal Media Laboran, Volume 7, Nomor 2, Mei 2017

mengandung karbohidrat bisa diolah 1. Adapun cara membedakan tape


menjadi tape. Tetapi sampai sekarang yang difermentasikan selama 3 hari
yang sering diolah adalah ketan dan dan 6 hari dengan melihat bagian
singkong (berdaging putih atau kuning). tekstur yang nampak pada tape tidak
Tape dari singkong yang berdaging sama antara tape yang
kuning lebih enak dari pada yang difermentasikan selama 3 hari dan 6
berwarna putih, karena singkong hari karna makin lama fermentasi
berwarna kuning dagingnya lebih halus maka tekstur pada tape makin lunak
tanpa ada serat-serat yang kasar. bahkan tdak akan berbentuk ubi lagi
Menurut Arixs dalam Admadi kemudian rasa pada tape pun akan
(2005), daging singkong yang berwarna beruba menjadi keasaman karna
kuning bukan hanya lebih enak tetapi kandungan glukosa pada tape di urai
mempunyai kandungan vitamin A yang oleh asam asetat menjadi asam.
cukup tinggi. Proses fermentasi tape 2. Dari hasil penelitian dan hasil
singkong harus dilakukan secara analisa data kadar alkohol pada tape
optimal. Selain memilih bahan dasar ubi yang difermentasikan selama 3
singkong yang baik, proses hari dan 6 hari memiliki perbedaan
pembuatan tape singkong harus yaitu Kadar alkohol tertinggi pada
benar. Ragi yang digunakanpun harus tape yang difermentasikan selama 3
bermutu tinggi, karena ragi merupakan hari yaitu 1,87 % dan tape yang
bahan utama dalam proses pembuatan difermentasikan selama 6 hari yaitu
tape. Kesterilan ragi dan bahan dasar 2,87% sedangkan kadar alkohol
pembuatan tape singkong ketika akan terendah pada tape yang
digunakan sangat penting. Hal ini difermentasikan selama 3 hari yaitu
bertujuan agar tidak dicemari bakteri 1,34 % dan tape yang
lain. difermentasikan selama 6 hari yaitu
Menurut Rukmana dan Yuniarsih 2,11 % .
(1997), dalam proses pembuatan tape
kadang-kadang sering di jumpai Dari hasil penelitian ini, analisa
adanya tape yang berasa asam. Hal ini data membuktikan adanya perbedaan
di sebabkan oleh adanya kontaminasi yang signifikan terhadap kadar alkohol
sejenis bakteri karna proses pada tape yang difermentasikan
pembuatan tape yang kurang teliti. selama 3 hari dan 6 hari.
Misalnya penambahan ragi yang
berlebihan dan penutupan bahan pada DAFTAR PUSTAKA
saat fermentasi berlangsung serta
waktu fermentasi yang terlalu lama Admadi, H, B. 2005 http:
Dengan demikian peneliti //www.scribd.com/doc/
berasumsi bahwa mikroorganisme 223720206/Perbandingan-
yang ada pada tape ubi akan tetap Kandungan-Etanol-Pada-Tape-
malakukan peragian pada proses Ketan-Dan-Tape-Singkong.
fermentasi karbohidrat menjadi alkohol diakses pada tanggal 15 februari
(Etanol) sehingga kadar alkohol akan 2014.
semakin bertambah. Apabila fermentasi
dilakukan dalam waktu lama maka Chemistry, Yunan.
akan terus bertambah semakin tinggi. 2012http://yunanchemistry.blogsp
ot.com. diakses pada tanggal 15
SIMPULAN februari 2014.

50
Jurnal Media Laboran, Volume 7, Nomor 2, Mei 2017

Dini, Sri. 2012. Laporan pembuatan


tape ketan dan tape Tani H.H, 2008.Analisis Kadar Alkohol
http://blogspot.com/2012/06/lapor Dalam Minuman Keras (cap tikus)
an-pembuatan-tape-ketan-dan- yang dibuat di desa Toundanou
tape.html. diakses pada tanggal Kec. Toluaan Kab. Minasa
15 juli 2014. Tenggara Sulawesi Selatan Utara,
Universitas Indonesia Timur,
H.Rahmat R, Hj. Yuyun Y, 2001.Aneka Makassar.
Olahan Ubi Kayu.kanisius
yogyakarta Wikipedia.2014. Ketela pohon
http://id.wikipedia.org/wiki/Ketela_
Purnomo, Judo. 2011. Agroindustri dan pohon. diakses pada tanggal 28
Panganhttp:// Ragi Tape « februari 2014.
Agroindustri dan
Pangan.htm.diakses pada tanggal
17 maret 2014.

Rukmana dan yuniarsih,1997.Ubi Kayu.


Kanisius yogyakarta

Ruslang,2009.Perbandingan Kadar
Alkohol pada Nira Aren(Arenga
Pinnata) dengan Nira Lontar
(Borassus Sundikus) yang Telah
Difermentasikan, Universitas
Indonesia Timur, Makassar.

Robet A, Ratna W. A, 2008.Teknologi


Budidaya Ubi Kayu.bandar
lampung

Soeleman,Suryaningsi. 2012.Buku
Kimia Farmasi.Makassar:
Universitas IndonesiaTimur
Sartono, 2002.Racun dan
Keracunan.widya medical, Jakarta

Tanhardjo, Jerry. 2011 http://jerry-


tanhardjo.blogspot.com. pada
tanggal 17 maret 2014.

51

You might also like