Professional Documents
Culture Documents
647 1267 1 SM
647 1267 1 SM
ABSTRACT
Alamat korespondensi: One approach to teachers use were to develop students were creativity the process
1
Prodi P, Fisika Jurusan PMIPA,
of science skills. The purpose of KPS themselves approach to train students to think
Kampus UNCEN-Abepura,
Jl.Raya Abepura-Sentani, independent, Their backs on this scientific and skilled in work on those problems and
Jayapura Papua. 99358. is feasible to be invented the concept of play an independent. Some of research
Email: shows that many students crisis scientific ability demonstrated by the scientific low
alberthlumbu@gmail.com performance students are low mastery (KPS) where students are not used to observe
2
Prodi P, Fisika Jurusan PMIPA, activities, classifying, interpreting, proposed hypothesis, using tools and materials,
Kampus UNCEN-Abepura, experiment, and other activities that uses scientific method. The purpose of devotion
Jl.Raya Abepura-Sentani, it is 1) to provide information on how to operate a measuring instrument in learning
Jayapura Papua. 99358. physics senior high school 6 Skouw Jayapura, and 2) train students in is using a
Email:
measuring instrument so that it can be improved the skills of the process of the basic
florentinapanda88@gmail.com
science in their senior high school 6 Skouw Jayapura. Facets devotion this is done
through the training to train students use the gauge in learning physics to improve
the ability to the basic science. The achievement of this target from the activities of
devotion , satisfactory results or benefit to students in learning high school physics 6
skouw in terms of land : (1) provided information about how to use the gauge in
Manuskrip: experiments simple, (2) upgrading skill process of basic science in learning physics.
Diterima: 20 April 2018
Disetujui: 05 Juni 2018 Keywords: Jayapura, Measuring Tool, The Science Skills
39
40 Lumbu dan Panda, Peningkatan Keterampilan Proses Sains
dengan tahap evaluasi dan penilaian, guru alat dan bahan, melakukan percobaan, dan kegi-
haruslah mampu membuat siswa aktif, kreatif atan lainnya yang menggunakan metode ilmiah.
dan memiliki keinginan untuk terus belajar se- Adanya memiliki KPS, siswa diharapkan dapat
hingga didapatkan hasil yang maksimal. James kreatif, berpikir mandiri, bersikap ilmiah dan
W. Brown dalam (Sardiman, 2011) mengemuka- terampil dalam memecahkan berbagai masalah
kan bahwa tugas guru dan peranan guru antara didalam materi fisika.
lain : menguasai dan mengembangkan materi
pelajaran, merencanakan dan mempersiapkan
pelajaran sehari-hari, mengontrol dan mengeva- METODE PELAKSANAAN
luasi kegiatan siswa.
Pada proses kegiatan belajar mengajar Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini di-
guru haruslah dapat mempelajari banyak model laksanakan di ruang Laboratorium SMA N 6
pendekatan pengajaran. Dengan menguasai Skouw Jayapura. Pemilihan tempat kegiatan ini
pendekatan pengajaran yang banyak, proses be- dilakukan karena siswa-siswa di SMA N.6 kurang
lajar mengajar yang guru lakukan terhadap siswa melakukan eksperimen seperti pengukuran se-
dapat berjalan secara variatif, tidak monoton, dan derhana.
tidak membosankan. Dengan melakukan bebera- Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk pela-
pa perubahan dalam proses pembelajaran maka tihan Kegiatan pengabdian ini diikuti oleh Guru
guru dapat diharapkan mampu meningkatkan Fisika dan Siswa Kelas X-IPA1 dan Kelas X-IPA2
KPS dan kinerja atau kemampuan ilmiah siswa, di SMA N 6 Skouw Jayapura. Kegiatan pelatihan
siswa dengan kemampuan kinerja ilmiah yang ini diikuti oleh 46 peserta yang terdiri dari kelas
tinggi, tentu akan mampu membentuk pengeta- X-IPA1 dan kelas X-IPA2 SMA N.6 Skouw Jaya-
huannya sendiri. Proses mengajar juga merupa- pura.
kan salah satu kemampuan dari sepuluh kompe- Peralatan yang digunakan dalam kegiatan
tensi guru. Menurut (Sardiman, 2011) mengata- ini adalah alat ukur; mistar, jangka sorong, micro-
kan bahwa sepuluh kompetensi guru adalah 1) meter sekrup, neraca, stopwatch. Disain alat ter-
menguasai bahan, 2) mengelola program belajar dapat dalam lembar kerja siswa, serta cara untuk
mengajar, 3) mengelola kelas, 4) mengunakan mengumpulkan data. Diakhir kegiatan diadakan
media/sumber, 5) menguasai landasan pendi- test untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
dikan, 6) mengelola interaksi belajar mengajar, 7) menggunakan alat ukur.
menilai prestasi siswa untuk kepentingan penga-
jaran, 8) mengenal fungsi dan program layanan
bimbingan dan penyuluhan, 9) mengenal dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
menyelenggarakan administrasi sekolah, 10) me-
mahami prinsip–prinsip penelitian pendidikan
1. Kemampuan Menggunakan Alat Ukur
guna keperluan pengajaran. Pembelajaran di
sekolah menengah atas (SMA) meliputi berbagai
mata pelajaran, salah satu diantaranya adalah Besaran, yaitu sesuatu yang dapat diukur
mata pelajaran fisika. Mempelajari fisika bertu- dan dinyatakan dengan nilai (harga). Sedangkan,
juan untuk memahami fenomena alam. Guru pengukuran atau “mengukur” adalah suatu kegi-
fisika sudah seharusnya memiliki pemahaman atan membandingkan suatu besaran dengan be-
dan kecakapan tentang KPS. Hal ini dimaksud- saran lain yang ditetapkan sebagai satuan (Su-
kan agar pada saat guru mengajar, siswa dapat nardi & Zenab, 2014).
menerima pelajaran dengan baik. Untuk mengukur besaran fisika kita me-
Saat ini KPS memang mempunyai pera- merlukan suatu alat ukur, sebagai contoh besar-
nan penting dalam membantu peserta didik untuk an panjang dapat diukur menggunakan alat ukur
menemukan konsep yang ada secara mandiri. seperti mistar, jangka sorong, dan mikrometer
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa sekrup.
banyak siswa mengalami krisis kemampuan ilmi- Mistar merupakan alat untuk mengukur
ah yang ditunjukkan dengan rendahnya kemam- panjang yang umumnya mempunyai skala ter-
puan kinerja ilmiah siswa yaitu rendahnya pe- kecil 1 mm. Jangka sorong merupakan alat untuk
nguasaan dimana siswa tidak terbiasa dengan mengukur panjang yang lebih teliti dari pada
kegiatan mengamati, mengklasifikasi, menginter- mistar, karena mempunyai skala terkecil hingga
pretasi, mengajukan hipotesis, menggunakan 0,1 mm. Mikrometer sekrup merupakan alat
JURNAL PENGABDIAN PAPUA, Volume 2, Nomor 2/ Juli 2018: 39 - 42 41
untuk mengukur panjang yang lebih teliti dari- lektual, sosial, dan fisik yang bersumber dari,
pada mistar atau jangka sorong, karena mem- kemampuan-kemampuan mendasar yang pada
punyai skala terkecil hingga 0,01 mm. prinsipnya ialah ada dalam diri siswa.
Hasil dari alat evaluasi untuk mengukur Senada dengan hal tersebut, Liliasari &
kemampuan menggunakan alat ukur yang dila- Tawil (2014) mengungkapkan bahwa pendekatan
kukan terhadap para peserta pelatihan siswa keterampilan proses sains adalah pendekatan
kelas X-IPA1 dan kelas X-IPA2 SMA N 6 Skouw yang memberi kesempatan kepada siswa agar
Jayapura menunjukkan nilai rata-rata sebesar dapat menemukan fakta, membangun konsep-
75. Hal ini menjadi indikator pencapaian kegiatan konsep, melalui kegiatan dan atau pengalaman -
ini dalam meningkatkan kemampuan mengguna- pengalaman seperti ilmuwan.
kan alat ukur.