You are on page 1of 6

Versi online / URL :

Rohmad Widodo http://ejournal.umm.ac.id/index.php/humanity/issue/view/241/showToc

STRATEGI DAN MODEL PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH


SE KECAMATAN BLIMBING KOTA MAL ANG

Rohmad Widodo

Staf Pengajar Jurusan Civic Hukum, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang
Email: widodorohmad@ymail.com

ABSTRACT

Planting of character education in the social environment that less attention be one
less factor in the character formation of the child's didik.Penelitian proactive and need to
be promoted primarily to implement the mandate of the people as expressed in the Act NO:
20 Year 2003 on National Education System, which emphasizes the need to improve the
quality and the quality of education in order to achieve national education goals.
Strategies and models of character education implementation in SD Muhammadiyah
Malang Mojolangu Blimbing district. formulated the following issues: 1) What is the strategy
and implementation model character education 2) Are the constraints experienced in the
implementation of strategies and models of character education, 3) How is the solution to
overcome the obstacles that arise in the strategies and models impl
This location determines the preliminary survey will be conducted using the observation
sheet to the application of the model character education in elementary SD Muhammadiyah
Mojolangu Malang.Sejumlah City Blimbing data collection methods used in this study, namely:
1 Observation, 2) Indeft Interview, and 3) Documentation.
Based on the above, some conclusions can be drawn, as follows: 1) Strategies and
models of character education implementation in SD Muhammadiyah Malang Blimbing
Mojolangu districts, carried out in the form of prayers in congregation, followed by reading
the Quran and istigfar, 2) the constraints encountered in the implementation of strategies
and models regarding character education infrastructure, kediplinan level, and the carrying
capacity of the parents, 3) Solutions to overcome obstacles in the implementation of
educational strategies and models to conduct cooperation with various related instnasi,
enforcing discipline, and hold meetings regularly with parents.

Keywords: Strategy, Model, Educational characters were

PENDAHULUAN Perubahan mendasar dunia


pendidikan Indonesia saat ini antara lain
Penanaman pendidikan karakter di adalah KBK tahun 2004 disempurnakan
lingkungan sosial yang kurang diperhatikan menjadi Kurikulum tahun 2006 yang di
menjadi salah satu faktor kur ang kenal dengan nama KT SP, yang
terbentuknya budi pekerti dalam diri anak pelaksanaannya berdasarkan Peraturan
didik.Penelitian ini bersifat proaktif dan perlu Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24
dikedepankan terutama untuk tahun 2006. Perubahan kurikulum ini tentu
mengimplementasikan amanat rakyat menuntut perubahan dalam banyak hal bagi
sebagaimana tertuang dalam UU NO: 20 para pelaku pendidikan terutama para guru
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan sebagai ujung tombak pendidikan di
Nasional, yang menekankan perlunya Indonesia. KTSP yang dikembangkan
peningkatan mutu dan kualitas pendidikan dengan pendekatan desentralistik ini,
dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan merupakan implikasi dari keseluruhan
nasional. pelaksanaan desentralisasi pendidikan di

186 JURNAL HUMANITY, Volume 8, Nomor 1, September 2012: 186 - 191


JURNAL HUMANITY, ISSN: 0216-8995 Versi online / URL :
Volume 8, Nomor 1, September 2012 : 186 - 191 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/humanity/issue/view/241/showToc

Indonesia yang didasarkan pada berbagai Sebagai program kegiatan yang relatif
perundangan yang telah ditetapkan, antara baru, kegiatan pengembangan diri menemui
lain Undang-Undang Republik Indonesia ber bagai kendala. Sumber daya yang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah merupakan faktor terpenting dalam
Daerah, Bab III tentang Pembagian Urusan implementasi KTSP masih dianggap kurang
Pemerintahan Pasal 14 Ayat 1 yang baik dalam kuantitas maupun kualitas. Pada
menegaskan bahwa bidang pemerintahan Penjelasan Peraturan Menteri Pendidikan
yang wajib dilaksanakan di daerah/kabupaten Nasional No. 22 tahun 2006 tentang Standar
dan daerah/kota antara lain adalah Isi, kegiatan pengembangan diri dibimbing
penyelenggaraan pendidikan. atau difasilitasi oleh guru, konselor, atau
Salah satu hal baru yang terdapat dalam tenaga pendidikan lain yang dapat dilakukan
KTSP adalah kegiatan pengembangan diri. dalam bentuk kegiatan ekstrakulikuler. Pada
Pengembangan diri bertujuan memberikan kenyataannya, keberadaan konselor atau
kesempatan kepada peserta didik untuk tenaga profesional non guru masih belum
mengembangkan dan mengekpresikan diri mencukupi akan tuntutan KTSP. Disamping
sesuai dengan kemampuan, bakat, dan itu pula managemen pengelolaan
minat sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pendidikan yang masih cenderumg
pengembangan diri dibimbing oleh guru, sentralistik ikut menghambat pelaksanaan
konselor, atau tenaga pendidikan lain yang kegiatan pengembangan diri.
dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan Studi yang dilakukan Supriyanto (2006)
ekstrakulikuler. Perubahan kurikulum ini menunjukkan bahwa sekolah baru mampu
sangat tepat sebagai jawaban atas perubahan memberikan pengetahuan kognitif tetapi
yang terjadi dalam masyarakat. Kurikulum belum mampu membangun kemampuan
disusun sebagai langkah antisipasi atas siswa yang bersifat afektif. Penyelenggaraan
dinamika sosial, peserta didik diperbolehkan pendidikan masih berorientasi pada upaya
untuk memilih dan memiliki pengalaman pencapaian hasil belajar kognitif, dan
belajar sesuai dengan bakat, minat, dan mengabaikan pengembangan kepribadian,
kemampuannya. sikap, perilaku dan akhlak
Berbagai tanggapan bermunculan mulia peserta didik. Hal ini terlihat dari
terutama mengenai kegiatan pengembangan orientasi kebijakan madrasah/sekolah dalam
diri yang pada struktur KTSP dicantumkan praktek penyelenggaraan pendidikan.
dengan jelas bahwa pengembangan diri Keberhasilan madrasah/sekolah semata-
bukan merupakan mata pelajaran dengan mata diukur dari nilai ujian nasional atau
alokasi waktu 2 jam pelajaran, tetapi tingkat kelulusannya saja. Demikian pula
eksistensinya dipandang sangat penting. menurut peneliti sebagai praktisi pendidikan
Karena bukan merupakan mata pelajaran, bahwa sekolah lebih mengutamakan
maka dalam KTSP pengembangan diri pencapaian target kelulusan ujian nasional
tidak disertai standar kompetensi lulusan. dibandingkan dengan pengembangan diri
Kebijakan tentang bentuk kegiatan sebagai upaya peningkatan bakat dan minat
pengembangan diri diserahkan kepada siswa. Oleh karena itulah penelitian ini sangat
masing-masing satuan pendidikan. Sekolah penting dilakukan sebagai upaya
atau madrasah sebagai satuan pendidikan meningkatkan mutu pendidikan di sekolah
harus menyusun kebijakan tentang bentuk melalui pelaksanaan program pendidikan
kegiatan pengembangan diri tersebut. Hal ini karakter.
memungkinkan terjadinya berbagai perbedaan
kebijakan penyusunan program
pengembangan diri yang sangat menarik
untuk dikaji.

Rohmad Widodo. Strategi dan Model Pendidikan Karakter di SD Muhammadiyah se Kecamatan Blimbing Kota 187
Malang
Versi online / URL :
Rohmad Widodo http://ejournal.umm.ac.id/index.php/humanity/issue/view/241/showToc

METODE PENELITIAN Muhammdiyah Mojolangu Blimbing


Kota Malang.
Penelitian ini merupakan tipe penelitian c. Dokumentasi.
deskriptif, yaitu penelitian yang Dokumentasi, digunakan untuk
mendeskripsikan fenomena sosial tanpa mendapatkan data mengenai model
menggunakan hipotesis. Metode yang pendidikan karakter diterapkan di
digunakan adalah metode kualitatif. Analisis SD Muhammadiyah Mojolangu
data yang digunakan adalah analisis Blimbing Kota Malang.
deskriptif-kualitatif dengan sasaran analisis
efektifitas kegiatan yang dipertajam dengan Metode Analisa Data
analisis SWOT untuk melihat aktivitas dan
kreativitas sekolah dalam melaksanakan Adapun metode analis data yang
model pembelajaran budi pekerti. digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis diskriptif-kualitatif dengan content
Metode Penentuan Lokasi analisys. Analisis kualitatif digunakan untuk
mengolah data yang berupa paparan atau
Penentuan lokasi ditetapkan secara fenomena yang bersangkutan dengan
sengaja, yaitu di SD Muhammadiyah kegiatan pendidikan karakter di SD
Mojolangu Blimbing Kota Malang. Untuk Muhammadiyah Mojolangu Blimbing Kota
menentukan lokasi ini akan dilakukan survey Malang, yang selanjutnya ditarik untuk
pendahuluan dengan menggunakan lembar merumuskan metode atau teori
observasi terhadap penerapan model pengembangan pendidikan karakter, dengan
pendidikan karakter di SD Muhammdiyah penajaman melalui analisis SWOT. Untuk
Mojolangu Blimbing Kota Malang. memenuhi kriteria keabsahan data ditempuh
dengan jalan trianggulasi data, metode
Metode Pengumpulan Data
maupun sumber data.
Penelitian ini merupakan tipe penelitian
Sejumlah metode digunakan dalam
deskr iptif,yaitu penelitian yang
pengumpulan data penelitian ini, yaitu:
mendeskripsikan fenomena sosial tanpa
menggunakan hipotesis. Metode yang
a. Observasi digunakan adalah metode kualitatif dan
O bservasi dilakukan untuk kuantitatif. Dari kedua analisis tadi nantinya
mendapatkan gambaran secara
akan di mixing (cros-cek) dan dipadukan
langsung mengenai pelaksanaan
sehingga hasilnya bersifat komplementer
pendidikan karakter, utamanya
seperti yang dikemukakan oleh Yulia Brannen
menyangkut aktivitas, metode dan
(1990)
segala fenomena yang berkaitan
dengan pendidikan karekter di HASIL DAN PEMBAHASAN
SD Muhammdiyah Mojolangu
Blimbing Kota Malang. Berdasarkan data hasil observasi,
b. Indeft Interview wawancara, dan dokumentasi yang dilakukan
Indeft Interview (wawancara di SD Muhammadiyah Mojolangu dapat
mendalam), dilakukan terhadap dikemukakan strategi implementasi model
kepala sekolah, guru- guru, dan pendidikan kar akter secara umum
siswa, untuk menggali konsep, menunjukkan sebagai berikut.Secara khusus
pemikiran atau tanggapan SD Muhammadiyah Mojolangu Kota
mengenai pendidikan karakter di SD Malang melaksanakan Model pendidikan
karakter sesuai dengan karakteristik

188 JURNAL HUMANITY, Volume 8, Nomor 1, September 2012: 186 - 191


JURNAL HUMANITY, ISSN: 0216-8995 Versi online / URL :
Volume 8, Nomor 1, September 2012 : 186 - 191 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/humanity/issue/view/241/showToc

khusus. Hal ini sebagaimana terlihat dalam tabel 1 berikut.

Tabel 1. Gambaran Pendidikan karakter SD Muhammadiyah Mojolangu

NO. HARI PUKUL MODEL PENDIDIKAN


KARAKTER
1. Senin 07.00-08.00 Mengaji Solat Duha
Membaca Al-Quran
Membaca Istigfar 100X

Solat Duhur
12.00-13.00 Solat Sunat Rowatif
Membaca Istigfar 100 X

Solat ashar
15.00-16.00 Membaca Istigfar 100 X
2 Selasa 07.00-08.00 Mengaji Solat Duha
Membaca Al-Quran
Membaca Istigfar 100X

Solat Duhur
12.00-13.00 Solat Sunat Rowatif
Membaca Istigfar 100 X

Solat ashar
15.00-16.00 Membaca Istigfar 100 X
3. Rabu 07.00-08.00 Mengaji Solat Duha
Membaca Al-Quran
Membaca Istigfar
100X

Solat Duhur
12.00-13.00 Solat Sunat Rowatif
Membaca Istigfar
100 X
4. Kamis 07.00-08.00 Mengaji Solat Duha
Membaca Al-Quran
Membaca Istigfar
100X

Solat Duhur
12.00-13.00 Solat Sunat Rowatif
Membaca Istigfar
100 X

Rohmad Widodo. Strategi dan Model Pendidikan Karakter di SD Muhammadiyah se Kecamatan Blimbing Kota 189
Malang
Versi online / URL :
Rohmad Widodo http://ejournal.umm.ac.id/index.php/humanity/issue/view/241/showToc

5. Jumat 07.00-08.00 Mengaji Solat Duha


Membaca Al-Quran
Membaca Istigfar
100X

Solat Duhur
12.00-13.00 Solat Sunat Rowatif
Membaca Istigfar
100 X
6. Sabtu 07.00-08.00 Mengaji Solat Duha
Membaca Al-Quran
Membaca Istigfar
100X

Berdasarkan tabel 1 tentang gambaran KESIMPULAN DAN SARAN


Strategi dan model Implementasi pendidikan
karakter di SD Muhammadiyah Mojolangu 1. Strategi dan model implementasi
Kota Malang dapat dikemukakan beberapa pendidikan karakter di SD
analisis sebagai berikut: untuk membentuk Muhammdiyah Mojolangu Blimbing
karakter yang Islami, para siswa Kota Malang, dilakukan dalam bentuk
digembleng dengan berbagai kegiatan, di Solat berjamaah yang dilanjutkan
mana setiap hari para siswa harus sudah dengan membaca Al-Quran dan istigfar.
datang di sekolah pukul 06.30 Wib. Kegiatan- 2. Kendala-kendala yang dihadapi dalam
kegiatan tersebut dimaksudkan untuk Strategi dan model implementasi
menanamkan kedisplinan, rasa tanggung- pendidikan karakter di SD
jawab, pantang menyerah, serta etos belajar Muhammdiyah Mojolangu Blimbing
yang baik pada peserta didik. Kota Malang menyangkut sarana-
Kendala-Kendala Dalam Strategi dan prasarana, tingkat kediplinan,dan daya
Model Implementasi Pendidikan Karakter di dukung dari orang tua murid
SD Muhammadiyah Mojolangu Blimbing 3. Solusi dalam mengatasi kendala Strategi
Kota Malang.Berdasar kan data hasil dan model implementasi pendidikan
observasi, dan wawancara, yang dilakukan di karakter di SD Muhammdiyah
SD Muhammadiyah Mojolangu dapat Mojolangu Blimbing Kota Malang
dikemukakan beberapa kendala yang dengan mengadakan kerjasama dengan
dihadapi sekolah dalam menerapkan berbagai instnasi terkait, penegakan
strategi dan model implementasi kedisiplinan, dan mengadakan
pendidikan karakter dapat berupa sarana dan pertemuan rutin dengan wali murid.
prasarana, tingkat kedisiplinan siswa serta,
daya dukung dari orang tua murid. DAFTAR PUSTAKA
Solusi terhadap kendala-kendala dalam
Strategi dan Model Implementasi Pendidikan Basuki, dan Ismail, (2001). Pedoman Umum
Karakter di SD Muhammadiyah Pendidikan Budi Pekerti pada
Mojolangu Blimbing Kota Malang adalah Jenjang Pendidikan Dasar dan
mengadakan kerjsama dengan berbagai Menengah. Buku I. Jakarta:
instansi terkait, menegakkan kedisiplinan di Dikdasmen
kalangan guru dan murid, serta mengadakan
pertemuan rutin dengan orang tua murid Durkheim, Emile. (1990). Pendidikan
Moral. Suatu studi teori dan Aplikasi

190 JURNAL HUMANITY, Volume 8, Nomor 1, September 2012: 186 - 191


JURNAL HUMANITY, ISSN: 0216-8995 Versi online / URL :
Volume 8, Nomor 1, September 2012 : 186 - 191 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/humanity/issue/view/241/showToc

sosiologi Pendidikan. Jakarta:


Erlangga Sukmadinata, N.S. (2006)Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: Remaja
Dep.Dik.Nas. 2006 Panduan Rosdakarya
Pelaksanaan Penelitian Dan
Pengabdian Kepada Masyarakat : Supriadi, Dedi. (2004). Membangun Bangsa
Edisi VII . Jakarta : Dirjen Dikti, Melalui Pendidikan. Bandung: remaja
Direktorat Pembinaan Penelitian dan Rosdakarya
Pengabdian Pada Masyarakat.
Tilaar, HAR. 2004. Manajemen Pendidikan
Moeleong, Lexy J. 2006. Metodologi Nasional. Bandung: Rosdakarya.
Penelitian Kualitatif Edisi Revisi.
Bandung Remaja Rosdakarya.

Muhadjir, Noeng. 1993. Metodologi


Penelitian Kualitatif. Yogyakarta:
Rake Sarasin.

Salim, Agus., 2006. Bangunan Teori:


Metodologi Penelitian Untuk Bidang
Sosial, Psikologi dan Pendidikan,
Tiara Wacana: Yogyakarta.

Sukardi, 2006. Penelitian Kualitatif –


Naturalistik dalam Pendidikan,
Penerbit Usaha Keluarga: Yogyakarta.

Kartini, M dkk (2007). Kontroversi Belajar


Sehari Penuh. Pena Pendidikan Edisi
10/Tahun 2007 .

Latif, A. 2009. Pendidikan Berbasis Nilai


Kemasyarakatan. Bandung: Refika
Aditama. Parji, 2008:1. Model Strategi
Pembelajaran Budi Pekerti Dengan
Pendekatan Konstruktivistik Di
Sekolah Menengah Pertama. Jurnal
Ilmu Pendidikan (JIP), Vol 15, No 2
(2008)

Strauss dan Corbin, (2009). Penelitian


Kualitatif. Bandung: Pustaka Pelajar.
Sugiyono,(2008). Penelitian
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N.S.(2005). Landasan


Psikologi Proses Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosdakarya

Rohmad Widodo. Strategi dan Model Pendidikan Karakter di SD Muhammadiyah se Kecamatan Blimbing Kota 191
Malang

You might also like