Professional Documents
Culture Documents
1) 2)
Risminawati , Siti Nur Rofi’ah
1,2
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
ris286@ums.ac.id
Abstract
Barat mengupayakan terbentuknya manusia Program Khusus Kotta Barat Tahun Pelajaran
muslim yang berkualitas ulul albab dan 2013/2014”.
berkarakter Islami. Persoalan yang berkaitan Berdasarkan latar belakang diatas
dengan karakter terdapat juga di lingkungan maka dapat dirumuskan permasalahan
SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta sebagai berikut :
Barat. Sikap dan perilaku siswa di sana 1. Bagaimanakah implementasi
sangat beragam, hal tersebut disebabkan dari pendidikan ramah di SD
pola asuh orang tua dirumah dan lingkungan Muhammadiyah Program Khusus
sekitar. Kondisi keluarga yang sebagian Kotta Barat?
besar orang tuanya banyak kesibukan di 2. Bagaimana upaya pembentukan
luar rumah, menjadikan siswa kurang karakter melalui pendidikan ramah
mendapatkan perhatian dari orang tuanya anak pada siswa kelas rendah di SD
sehingga akan mudah terpengaruh oleh Muhammadiyah Program Khusus
hal – hal yang kurang baik dari lingkunan Kotta Barat?
sekitarnya. Demikian diungkapkan Bapak 3. Bagaimana kendala dan solusi dalam
Nur Salam, S.Fil.I yang merupakan kepala pembentukan karakter siswa kelas
sekolah di SD tersebut. rendah di SD Muhammadiyah Program
SD Muhammadiyah Program Khusus Khusus Kotta Barat.
Kotta Barat merupakan salah satu sekolah
yang menerapkan pendidikan ramah anak, METODE PENELITIAN
hal tersebut bertujuan agar anak dapat belajar Penelitian ini dilakukan di SD
dengan suasana yang menyenangkan tanpa Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat
terbebani, untuk menjadikan sekolah sebagai Surakarta tahun pelajaran 2013/ 2014. Jenis
rumah kedua bagi siswa, dapat tercapainya penelitian ini adalah penelitian kualitatif.
tujuan pendidikan secara maksimal, dan lain- Pada penelitian kualitatif data yang
lain. Oleh karena itu SD Muhammadiyah dikumpulkan umumnya berbentuk kata-
Program Khusus Kotta Barat mendesain kata, gambar-gambar dan kebanyakan bukan
pendidikan ramah anak sedemikian rupa angka-angka. Deskripsi atau narasi tertulis
dengan penerapan metode-metode yang sangat penting dalam pendekatan kualitatif,
beragam serta pengelolaan kelas yang baik dalam pencatatan data maupun untuk
menyenangkan, didukung pula dengan penyebaran hasil penelitian (Danim, 2002:
penanaman nilai-nilai positif oleh segenap 138).
tenaga kependidikan. Oleh karena itu peneliti Subyek dalam penelitian ini
tertarik untuk mengangkat masalah tersebut adalah siswa kelas rendah dan guru yang
dengan judul: “Implementasi Pendidikan mengajar kelas rendah SD Muhammadiyah
Ramah Anak Dalam Pembentukan Karakter Program Khusus Kottabarat. Sumber data
Siswa Kelas Rendah SD Muhammadiyah diperoleh melalui kepala sekolah, guru-
guru yang mengajar dan kelas rendah HASIL PENELITIAN DAN PEMBA-
di SD Muhammadiyah Program Khusus HASAN
Kottabarat. Dalam penelitian kualitatif,
pengumpulan data dilakukan pada kondisi Implentasi Pendidikan Ramah Anak di
yang alamiah, sumber data primer, dan SD Muhammadiyah Program Khusus
teknik pengumpulan data lebih banyak Kotta Barat Tahun Pelajaran 2013/2014
pada observasi dan wawancara mendalam Pendidikan ramah anak sebenarnya
(Sugiono, 2008: 309). Teknik pengumpulan telah ditanamkan sejak sekolah ini didirikan,
data meliputi: observasi, wawancara, namun baru dinamai dengan sebutan “ramah
dokumentasi dan catatan lapangan. Dalam anak” setelah melakukan studi banding
pengumpulan data peneliti sebagai instrumen di Swedia. Menurut Senowarsito dan
utama dengan dibantu oleh guru kelas untuk Ulumudin (2012) pendidikan ramah anak
menjaga keabsahan data. adalah pendidikan yang berdasarkan prinsip
Penelitian ini menggunakan teknik 3P dalam proses pembelajarannya.Prinsip
trianggulasi. Tujuan trianggulasi digunakan 3P tersebut diantaranya pertama ialah
oleh para peneliti kualitatif adalah untuk provisi yang memiliki arti ketersediaannya
melakukan cross check data yang diperoleh kebutuhan anak seperti cinta/kasih sayang,
dari lapangan. Teknik analisis data yang makanan, kesehatan, pendidikan dan rekreasi.
dilakukan yaitu analisis kualitatif. Fenomena Kedua ialah proteksi yang memiiki arti
yang nampak ditanyakan dan dikembangkan perlindungan terhadap anak dari ancaman,
melalui wawancara mendalam kepada diskriminasi, hukuman, salah perlakuan dan
informan. Pada penelitian ini analisis data segala bentuk pelecehan serta kebijakan
dilaksanakan dan dikembangkan selama yang kurang tepat. Serta prinsip terakhir
ialah partisipasi. Partisipasi ini ialah hak
proses refleksi sampai proses penyusunan
untuk bertindak yang digunakan siswa untuk
laporan (Setyaningsih, 2012). Analisis data
mengungkapkan kebebasan berpendapat,
dilakukan dalam tiga kegiatan yang saling
bertanya, berargumentasi, berperan aktif di
terkait yaitu: mereduksi data, menampilkan
kelas dan di sekolah.
data, verifikasi untuk menarik kesimpulan.
Pengertian lain dikemukakan
Proses penelitian disajikan menurut tahap-
oleh Kristanto, Dkk (2011) mengenai
tahapnya, yaitu: Tahap Pra-lapangan,
pendidikan ramah anak yaitu pendidikan
Tahap Kegiatan Lapangan dan Tahap Pasca
yang terbuka melibatkan anak dan remaja
Lapangan.
untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial,
serta mendorong tumbuh kembang dan
kesejahteraan anak. Sebagaimana yang telah
diatur dalam Pasal 4 UU No.23/2002 tentang
Perlindungan Anak bahwa setiap anak berhak
untuk dapat hidup tumbuh, berkembang, dan
berpartisipasi secara wajar sesuai dengan yang berkarakter positif (akhlaqul karimah)
harkat dan martabat kemanusiaan, serta dengan pendekatan kasih sayang dan
mendapatkan perlindungan dan kekerasan berbasis humanistik.
dan diskriminasi. Salah satu hak dasar anak Penerapan pendidikan ramah anak
tersebut adalah hak berpartisipasi yang dengan memberi kebebasan dan memberikan
diartikan sebagai hak untuk mengeluarkan perilaku yang baik terhadap siswa
pendapat dan didengarkan suaranya. diungkapkan oleh Bapak Wahyu Purwanto
Salah satu sekolah dasar yang telah pada hari kamis, 21 November 2013
menerapkan pendidikan ramah anak salah yang mengemukakan bahwa “pendidikan
satunya adalah SD Muhammadiyah Program ramah anak merupakan pendidikan yang
Khusus di Kotta Barat. Implementasi dapat memfasilitasi anak. Siswa diberi kebebasan
ditunjukkan dari hasil wawancara dengan berpendapat dan memilih ekstrakulikuler
kepala sekolah dan para guru. Menurut Bapak yang akan diikuti sesuai dengan bakat dan
Nur Salam selaku kepala sekolah pada hari minat. Selain itu guru memberikan contoh
Selasa, 12 November 2013 mengungkapkan untuk tidak melakukan tindakan fisik kepada
bahwa “pendidikan ramah anak merupakan siswa yang melakukan pelanggaran. Apabila
pemenuhan hak-hak anak yang disesuaikan siswa melakukan pelanggaran guru cukup
dengan umur atau tingkat perkembangannya. menasehati dan memberikan peringatan
Pendidikan ramah anak dilakukan dengan lisan.”
cara guru masuk dalam dunia anak”. Penerapan ramah anak dengan cara
Bapak Pungki Indiarto pada hari Jumat, memotivasi anak diungkapkan oleh Ibu Diyah
15 November 2013 mengemukakan bahwa Andriyani yang mengungkapkan bahwa
“pendidikan ramah anak adalah pendidikan “pada awal pelajaran guru menceritakan
yang berbasis anak sebagai objek dan guru suatu kisah yang senang maupun sedih
sebagai pelakunya. Penerapan tersebut sehingga siswa akan termotivasi dan
dilakukan dengan cara ketika terdengar mengambil pembelajarannya”.
adzan berkumandang guru mengingatkan Berdasarkan uraian diatas dapat
siswa untuk melaksanakan ibadah sholat”. disimpulkan bahwa implementasi pendidikan
Pendapat tersebut sesuai dengan hasil ramah anak di SD Muhammadiyah Program
penelitian Shabahatul Munawarah (2009) Khusus Kottabarat terlihat dalam kegiatan
yang berjudul “Pola Pembentukan Karakter pembiasaan sholat berjamaah, keteladanan
Melalui Pendidikan Ramah Anak Dalam guru dalam sikap dan berperilaku,
PAI”. Penelitian ini menyimpulkan bahwa menghargai pendapat dan memotivasi siswa
dengan penerapan konsep pendidikan dalam proses pembelajaran.
ramah anak baik secara umum maupun
dalam pendidikan islam memiliki tujuan
yang sama yaitu untuk membentuk anak
Upaya Pembentukan Karakter Melalui siswa adalah ucapan tutur kata, pembiasaan,
Pendidikan Ramah Anak Pada Siswa contoh teladan, dan pendekatan.
Kelas Rendah Di SD Muhammadiyah Pembentukan karakter dikemukakan
Program Khusus Kotta Barat oleh ibu Diyah Andriyani pada hari Selasa,
SD Muhammadiyah Program 12 November 2013 yang mengemukakan
Khusus Kotta Barat telah mengupayakan bahwa “beberapa karakter yang ditanamkan
pembentukan karakter melalui pendidikan terhadap siswa diantaranya kedisiplinan
ramah anak. Pembentukan Karakter di SD yang dilakukan dengan siswa wajib berbaris
Muhammadiyah Program Khusus Kotta di depan kelas sebelum masuk ruang kelas,
Barat ini lebih mengutamakan dalam membentuk karakter kepemimpinan dengan
pembentukan karakter islam sesuai dengan mengajarkan siswa secara bergantian
misi sekolah “mengupayakan terbentuknya menjadi imam sholat dan pemimpin barisan,
manusia muslim yang berkualitas Ulul Albab membentuk karakter kemandirian dengan
dan berkarakter islami dan melaksanakan membiasakan siswa mencuci piring setelah
proses belajar mengajar yang dijiwai oleh makan dan membeli sendiri peralatan
pendidikan syariah”. Hal ini dapat diketahui sekolah, membentuk sikap qonaah dengan
dari hasil wawancara dengan kepala sekolah menerima snack dan makan siang yang
dan guru. Bapak Wahyu Purwanto pada disiapkan oleh sekolah.”
hari kamis 21 November 2013 bahwa Selain itu sekolah menerapkan upaya
“pembentukan karakter siswa dilakukan terhadap siswa dengan melibatkan dalam
melalui pembiasaan dalam kehidupaan kebijakan sekolah. Hal ini dapat diketahui
sehari-hari yang sesuai syariah diantaranya dalam wawancara Bapak Nur Salam pada
melatih ketaqwaan melalui program tahfidz, hari Selasa, 12 November 2013 yang
iqro, sholat berjamaah dan berdoa setiap mengungkapkan bahwa “pembentukan
harinya, menanamkan tanggung jawab karakter siswa selalu dilibatkan dalam
dengan mengajarkan membuang sampah penentuan kebijakan sekolah diantaranya
pada tempatnya, dan mengajarkan kerjasama siswa turut menentukan sangsi dalam
dengan belajar kelompok untuk mengerjakan pembuatan tata tertib, penentuan snack dan
tugas dari guru”. Pendapat tersebut senada makan siang setiap harinya, penerimaan guru
dengan hasil penelitian Ana Sri Setyasih baru, kebebasan bertanya mengenai materi
(2012) yang berjudul “Kontribusi Guru yang disampaikan baik didalam maupun di
Dalam Pembentukan Karakter Melalui luar proses pembelajaran, dan penentuan
Pendidikan Ramah Anak Pada Siswa lokasi untuk praktek pengalaman lapangan”.
Kelas IV SD Negeri 2 Sribit Tahun Ajaran Berdasarkan uraian diatas dapat
2011/2012” hasil penelitian ini menunjukkan disimpulkan bahwa upaya pembentukan
bahwa metode yang digunakan oleh guru karakter melalui pendidikan ramah anak pada
SD N 2 Sribit dalam membentuk karakter siswa kelas rendah Di SD Muhammadiyah
Program Khusus Kotta Barat dengan berbagai tekhnologi yang terkadang berpengaruh
cara diantaranya melibatkan siswa dalam negatif bagi anak. Wawancara lain
berbagai kebijakan sekolah dan memberikan mengungkapkan kendala-kendala tersebut
kegiatan yang dapat membentuk sikap disebabkan oleh beberapa faktor. Hal
kepemimpinan, disiplin, qonaah, taqwa, tersebut dapat ditunjukkan dari ungkapan
tanggung jawab serta dapat bekerjasama. Bapak Nur Salam pada Selasa, 12 November
2013 ada tiga faktor yang menyebabkan
Kendala dan Solusi Dalam Pembentukan kendala pembentukan karakter siswa
Karakter Siswa Kelas Rendah Di SD diantaranya pola asuh orang tua, lingkungan
Muhammadiyah Program Khusus Kotta sekitar baik di rumah maupun di sekolah dan
Barat. teknologi modern yang membuat siswa dapat
DIKTI (dalam Forniawan, 2012 :7) menyaksikan segala sesuatu yang sebetulnya
telah menetapkan tujuan pendidikan karakter tidak pantas baginya.
ialah untuk mengembangkan potensi peserta Meskipun berbagai kendala dialami
didik agar menjadi manusia yang beriman namun sekolah memiliki solusi untuk
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha masalah tersebut. Solusi tersebut dapat
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, ditunjukkan dalam wawancara dengan Ibu
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara Khotimah Nurul Aini Kamis, 14 November
yang demokratis serta bertanggung jawab. 2013 yang mengungkapkan bahwa kendala
Dengan ditetapkannya tujuan tersebut tersebut ditangani dengan cara melakukan
diharapkan para guru dapat menerapkan guru berkunjung ke rumah siswa untuk
hal tersebut kepada siswa. Namun ketika mengenal keluarga siswa dan berdiskusi
tujuan telah ditetapkan terkadang dalam mengenai keadaan siswa. Solusi selanjutnya
pelaksanaan dilapangan terdapat kendala- menggunakan buku penghubung. Buku
kendala yang menghambat tercapainya penghubung ini digunakan untuk informasi
tujuan pembentukan karakter. yang diberikan guru kepada siswa mengenai
Seperti halnya SD Muhammadiyah informasi-informasi kegiatan-kegiatan siswa.
Program Khusus Kotta Barat. Dalam Solusi terakhir guru mengkomunikasikan
pelaksanaan pembentukan karakter guru segala informasi mengenai siswa kepada
sering mengalami kendala-kendala. Kendala orang tua melalui media sms dan telepon.
tersebut dapat ditunjukkan dalam wawancara Solusi tersebut sejalan dengan Noor
dengan guru SD Muhammadiyah Program (2012:45-50) yang menyatakan bahwa nilai
Khusus Kotta Barat. Menurut Bapak Wahyu karakter dapat berkembang dalam lingkup
Purwanto pada hari Kamis, 21 November pendidikan baik di lingkungan keluarga,
2013 kendala-kendala yang terjadi ialah masyarakat dan sekolah.
adanya perbedaan pola asuh siswa di rumah Berdasarkan uraian diatas dapat
dan di sekolah dan pengaruh canggihnya disimpulkan bahwa kendala pembentukan
DAFTAR PUSTAKA
Noor, Rohinah M. 2012. Mengembangkan Karakter Anak Secara Efektif Di Sekolah dan di
Rumah. Yogyakarta. Pustaka Insan Madani
Senowarsito dan Arisul, Ulumuddin. 2012. Implementasi Pendidikan RamahAanak dalam
KonteksMembangun Karakter Siswa di Sekolah Dasar Negeri di Kota Semarang.
Media Penelitian Pendidikan volume 6 no.1
Setyaningsih, Ana Sri. 2012. “KontribusiGguru dalam Pembentukan Karakter melalui
Pendidikan Ramah Anak pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Sribit Tahun
Ajaran 2011/ 2012”. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Wardah, Fathiyah. 2012. “KPAI Imbau Pemerintah Lebih Serius Atasi Kekerasan Anak
dalam Lingkup Pendidikan” (online). (http://m.voaindonesia.com/a/1562622.html)