You are on page 1of 9

ISSN 2406-8012

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN RAMAH ANAK DALAM PEMBENTUKAN


KARAKTER SISWA KELAS RENDAH SD MUHAMMADIYAH PROGRAM
KHUSUS KOTTA BARAT TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014

1) 2)
Risminawati , Siti Nur Rofi’ah
1,2
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
ris286@ums.ac.id

Abstract

This study aims to determine the implementation of child-friendly education in shaping


the character of low-grade elementary school students at Muhammadiyah Special
Programme in the academic year 2013/2014. This research is qualitative research. The
subjects of the study were low-grade teachers and students. Research procedure includes
several phases: pre-field, phase field activities, and post-field.The data collection used are
interviews, observation, field notes and documentation. Data is analized through descriptive
qualitative: data reduction, data display and verification to draw conclusions. The findings
inform that the child-friendly education is done through routinity, exemplary teachers, the
learning process and the advice given to students. Constraints in the character formation
are parenting, environment and the increasing of sophisticated technology. Solutions
are done through home visit, through books liaison and communication with parents. The
conclusion from this study is the implementation of child-friendly education in shaping
the character of low grade students performed in a variety of activities both inside and
outside the learning process of the learning process. Child-friendly education is done in
SD Muhammadiyah Special Program Kotta West can shape the character of students.

Keywords: Implementation, Child-Friendly Education, Character

PENDAHULUAN Hasil temuan KPAI pada tahun 2012


Anak sebagai generasi penerus bangsa mencatat dari 1026 responden anak SD/
sering kali menjadi ajang kekerasan atas MI, SMP/MTS dan SMA/MAN di sembilan
problematika yang dialami guru maupun propinsi, 87,6 persen anak mengaku
orang tua. Anak juga sering menjadi mengalami tindak kekerasan baik kekerasan
pelampiasan kekerasan, baik di rumah, fisik dan psikis di sekolah mulai dari dijewer,
sekolah, maupun lingkungan sekitar. dipukul, dibentak, dihina, diberi stigma
Peringatan dan hukuman sering dilakukan negatif hingga dilukai dengan benda tajam
guru kepada anak didik yang dianggap nakal (Wardah, 2012: http://m.voaindonesia.com/).
dengan tujuan untuk memberikan efek jera Praktisi pendidikan khususnya
agar perbuatan tersebut tidak diulang lagi. pemerintah telah berusaha menghidupkan
Peringatan tersebut dilakukan dengan ucapan kembali aktivitas pendidikan melalui
(bahkan bentakan), sedangkan hukuman cara-cara pendidikan yang betul-betul
dilakukan dengan mencubit, menjewer dan mencerdaskan dan dapat dinikmati oleh anak
ada juga yang dikeluarkan dari dalam kelas. didik. Hal ini terbukti dengan dikeluarkannya

68 Profesi Pendidikan Dasar Vol. 2, No. 1, Juli 2015 : 68 - 76


ISSN 2406-8012

kebijakan-kebijakan pendidikan nasional Pendidikan ramah anak yang


oleh DEPDIKNAS, sebagaimana telah diimplementasikan di sekolah secara
dijelaskan dalam UU SISDIKNAS pasal langsung maupun tidak langsung akan
40 ayat 2 yang berbunyi, “Pendidikan dan membentuk karakter siswa. Menurut
tenaga kependidikan berkewajiban untuk Hidayatullah (2010:13), “Karakter adalah
menciptakan suasana pendidikan yang kualitas atau kekuatan mental dan moral
bermakna, kreatif, dinamis dan dialogis.” atau budi pekerti individu yang merupakan
Pendidikan ramah anak di sekolah kepribadian khusus yang menjadi pendorong
dapat dijadikan kebijakan nasional sebagai dan penggerak serta membedakan individu
bentuk penanganan dari berbagai kasus yang lain”. Pendidikan karakter tidak saja
tersebut yang dapat diimplementasikan merupakan tuntutan undang-undang dan
di seluruh sekolah di Indonesia, dengan peraturan pemerintah, tetapi juga oleh
didukung oleh struktur, aparatur dan agama. Setiap agama mengajarkan karakter
atau akhlak pada pemeluknya. Dalam Islam,
program berkelanjutan berbasis integrasi
akhlak merupakan salah satu dari tiga
prinsip penyelenggaraan pendidikan yang
kerangka dasar ajaran Nya yang memiliki
menghormati Hak Asasi Manusia (HAM)
kedudukan yang sangat penting, di samping
dan prinsip perlindungan anak (Wardah,
dua kerangka dasar lainnya, yaitu aqidah
2012: http://m.voaindonesia.com). Pendapat
dan syariah. Nabi Muhammad SAW dalam
lain dikemukakan oleh Senowarsito dan
salah satu sabdanya mengisyaratkan bahwa
Ulumudin (2012) pendidikan ramah anak
kehadiran Nya di muka bumi ini membawa
adalah pendidikan yang berdasarkan prinsip
misi pokok untuk menyempurnakan akhlak
3P dalam proses pembelajarannya. Prinsip
manusia yang mulia. Akhlak karimah
3P tersebut diantaranya pertama ialah
merupakan sistem perilaku yang diwajibkan
provisi yang memiliki arti ketersediaannya
dalam agama Islam melalui nash al-Quran
kebutuhan anak seperti cinta/kasih sayang, dan Hadis (Forniawan, 2012).
makanan, kesehatan, pendidikan dan rekreasi. DIKTI (Forniawan, 2012) menyatakan
Kedua ialah proteksi yang memiiki arti bahwa Pendidikan karakter dilakukan dalam
perlindungan terhadap anak dari ancaman, rangka mencapai tujuan pendidikan nasional
diskriminasi, hukuman, salah perlakuan dan yaitu untuk berkembangnya potensi peserta
segala bentuk pelecehan serta kebijakan didik agar menjadi manusia yang beriman
yang kurang tepat. Serta prinsip terakhir dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
ialah partisipasi. Partisipasi ini ialah hak Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
untuk bertindak yang digunakan siswa untuk kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
mengungkapkan kebebasan berpendapat, yang demokratis serta bertanggung jawab.
bertanya, berargumentasi, berperan aktif di Salah satu misi dari SD
kelas dan di sekolah Muhammadiyah Program Khusus Kotta

Implementasi Pendidikan Ramah Anak ... (Risminawati, Siti Nur Rofi’ah) 69


ISSN 2406-8012

Barat mengupayakan terbentuknya manusia Program Khusus Kotta Barat Tahun Pelajaran
muslim yang berkualitas ulul albab dan 2013/2014”.
berkarakter Islami. Persoalan yang berkaitan Berdasarkan latar belakang diatas
dengan karakter terdapat juga di lingkungan maka dapat dirumuskan permasalahan
SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta sebagai berikut :
Barat. Sikap dan perilaku siswa di sana 1. Bagaimanakah implementasi
sangat beragam, hal tersebut disebabkan dari pendidikan ramah di SD
pola asuh orang tua dirumah dan lingkungan Muhammadiyah Program Khusus
sekitar. Kondisi keluarga yang sebagian Kotta Barat?
besar orang tuanya banyak kesibukan di 2. Bagaimana upaya pembentukan
luar rumah, menjadikan siswa kurang karakter melalui pendidikan ramah
mendapatkan perhatian dari orang tuanya anak pada siswa kelas rendah di SD
sehingga akan mudah terpengaruh oleh Muhammadiyah Program Khusus
hal – hal yang kurang baik dari lingkunan Kotta Barat?
sekitarnya. Demikian diungkapkan Bapak 3. Bagaimana kendala dan solusi dalam
Nur Salam, S.Fil.I yang merupakan kepala pembentukan karakter siswa kelas
sekolah di SD tersebut. rendah di SD Muhammadiyah Program
SD Muhammadiyah Program Khusus Khusus Kotta Barat.
Kotta Barat merupakan salah satu sekolah
yang menerapkan pendidikan ramah anak, METODE PENELITIAN
hal tersebut bertujuan agar anak dapat belajar Penelitian ini dilakukan di SD
dengan suasana yang menyenangkan tanpa Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat
terbebani, untuk menjadikan sekolah sebagai Surakarta tahun pelajaran 2013/ 2014. Jenis
rumah kedua bagi siswa, dapat tercapainya penelitian ini adalah penelitian kualitatif.
tujuan pendidikan secara maksimal, dan lain- Pada penelitian kualitatif data yang
lain. Oleh karena itu SD Muhammadiyah dikumpulkan umumnya berbentuk kata-
Program Khusus Kotta Barat mendesain kata, gambar-gambar dan kebanyakan bukan
pendidikan ramah anak sedemikian rupa angka-angka. Deskripsi atau narasi tertulis
dengan penerapan metode-metode yang sangat penting dalam pendekatan kualitatif,
beragam serta pengelolaan kelas yang baik dalam pencatatan data maupun untuk
menyenangkan, didukung pula dengan penyebaran hasil penelitian (Danim, 2002:
penanaman nilai-nilai positif oleh segenap 138).
tenaga kependidikan. Oleh karena itu peneliti Subyek dalam penelitian ini
tertarik untuk mengangkat masalah tersebut adalah siswa kelas rendah dan guru yang
dengan judul: “Implementasi Pendidikan mengajar kelas rendah SD Muhammadiyah
Ramah Anak Dalam Pembentukan Karakter Program Khusus Kottabarat. Sumber data
Siswa Kelas Rendah SD Muhammadiyah diperoleh melalui kepala sekolah, guru-

70 Profesi Pendidikan Dasar Vol. 2, No. 1, Juli 2015 : 68 - 76


ISSN 2406-8012

guru yang mengajar dan kelas rendah HASIL PENELITIAN DAN PEMBA-
di SD Muhammadiyah Program Khusus HASAN
Kottabarat. Dalam penelitian kualitatif,
pengumpulan data dilakukan pada kondisi Implentasi Pendidikan Ramah Anak di
yang alamiah, sumber data primer, dan SD Muhammadiyah Program Khusus
teknik pengumpulan data lebih banyak Kotta Barat Tahun Pelajaran 2013/2014
pada observasi dan wawancara mendalam Pendidikan ramah anak sebenarnya
(Sugiono, 2008: 309). Teknik pengumpulan telah ditanamkan sejak sekolah ini didirikan,
data meliputi: observasi, wawancara, namun baru dinamai dengan sebutan “ramah
dokumentasi dan catatan lapangan. Dalam anak” setelah melakukan studi banding
pengumpulan data peneliti sebagai instrumen di Swedia. Menurut Senowarsito dan
utama dengan dibantu oleh guru kelas untuk Ulumudin (2012) pendidikan ramah anak
menjaga keabsahan data. adalah pendidikan yang berdasarkan prinsip
Penelitian ini menggunakan teknik 3P dalam proses pembelajarannya.Prinsip
trianggulasi. Tujuan trianggulasi digunakan 3P tersebut diantaranya pertama ialah
oleh para peneliti kualitatif adalah untuk provisi yang memiliki arti ketersediaannya
melakukan cross check data yang diperoleh kebutuhan anak seperti cinta/kasih sayang,
dari lapangan. Teknik analisis data yang makanan, kesehatan, pendidikan dan rekreasi.
dilakukan yaitu analisis kualitatif. Fenomena Kedua ialah proteksi yang memiiki arti
yang nampak ditanyakan dan dikembangkan perlindungan terhadap anak dari ancaman,
melalui wawancara mendalam kepada diskriminasi, hukuman, salah perlakuan dan
informan. Pada penelitian ini analisis data segala bentuk pelecehan serta kebijakan
dilaksanakan dan dikembangkan selama yang kurang tepat. Serta prinsip terakhir
ialah partisipasi. Partisipasi ini ialah hak
proses refleksi sampai proses penyusunan
untuk bertindak yang digunakan siswa untuk
laporan (Setyaningsih, 2012). Analisis data
mengungkapkan kebebasan berpendapat,
dilakukan dalam tiga kegiatan yang saling
bertanya, berargumentasi, berperan aktif di
terkait yaitu: mereduksi data, menampilkan
kelas dan di sekolah.
data, verifikasi untuk menarik kesimpulan.
Pengertian lain dikemukakan
Proses penelitian disajikan menurut tahap-
oleh Kristanto, Dkk (2011) mengenai
tahapnya, yaitu: Tahap Pra-lapangan,
pendidikan ramah anak yaitu pendidikan
Tahap Kegiatan Lapangan dan Tahap Pasca
yang terbuka melibatkan anak dan remaja
Lapangan.
untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial,
serta mendorong tumbuh kembang dan
kesejahteraan anak. Sebagaimana yang telah
diatur dalam Pasal 4 UU No.23/2002 tentang
Perlindungan Anak bahwa setiap anak berhak
untuk dapat hidup tumbuh, berkembang, dan

Implementasi Pendidikan Ramah Anak ... (Risminawati, Siti Nur Rofi’ah) 71


ISSN 2406-8012

berpartisipasi secara wajar sesuai dengan yang berkarakter positif (akhlaqul karimah)
harkat dan martabat kemanusiaan, serta dengan pendekatan kasih sayang dan
mendapatkan perlindungan dan kekerasan berbasis humanistik.
dan diskriminasi. Salah satu hak dasar anak Penerapan pendidikan ramah anak
tersebut adalah hak berpartisipasi yang dengan memberi kebebasan dan memberikan
diartikan sebagai hak untuk mengeluarkan perilaku yang baik terhadap siswa
pendapat dan didengarkan suaranya. diungkapkan oleh Bapak Wahyu Purwanto
Salah satu sekolah dasar yang telah pada hari kamis, 21 November 2013
menerapkan pendidikan ramah anak salah yang mengemukakan bahwa “pendidikan
satunya adalah SD Muhammadiyah Program ramah anak merupakan pendidikan yang
Khusus di Kotta Barat. Implementasi dapat memfasilitasi anak. Siswa diberi kebebasan
ditunjukkan dari hasil wawancara dengan berpendapat dan memilih ekstrakulikuler
kepala sekolah dan para guru. Menurut Bapak yang akan diikuti sesuai dengan bakat dan
Nur Salam selaku kepala sekolah pada hari minat. Selain itu guru memberikan contoh
Selasa, 12 November 2013 mengungkapkan untuk tidak melakukan tindakan fisik kepada
bahwa “pendidikan ramah anak merupakan siswa yang melakukan pelanggaran. Apabila
pemenuhan hak-hak anak yang disesuaikan siswa melakukan pelanggaran guru cukup
dengan umur atau tingkat perkembangannya. menasehati dan memberikan peringatan
Pendidikan ramah anak dilakukan dengan lisan.”
cara guru masuk dalam dunia anak”. Penerapan ramah anak dengan cara
Bapak Pungki Indiarto pada hari Jumat, memotivasi anak diungkapkan oleh Ibu Diyah
15 November 2013 mengemukakan bahwa Andriyani yang mengungkapkan bahwa
“pendidikan ramah anak adalah pendidikan “pada awal pelajaran guru menceritakan
yang berbasis anak sebagai objek dan guru suatu kisah yang senang maupun sedih
sebagai pelakunya. Penerapan tersebut sehingga siswa akan termotivasi dan
dilakukan dengan cara ketika terdengar mengambil pembelajarannya”.
adzan berkumandang guru mengingatkan Berdasarkan uraian diatas dapat
siswa untuk melaksanakan ibadah sholat”. disimpulkan bahwa implementasi pendidikan
Pendapat tersebut sesuai dengan hasil ramah anak di SD Muhammadiyah Program
penelitian Shabahatul Munawarah (2009) Khusus Kottabarat terlihat dalam kegiatan
yang berjudul “Pola Pembentukan Karakter pembiasaan sholat berjamaah, keteladanan
Melalui Pendidikan Ramah Anak Dalam guru dalam sikap dan berperilaku,
PAI”. Penelitian ini menyimpulkan bahwa menghargai pendapat dan memotivasi siswa
dengan penerapan konsep pendidikan dalam proses pembelajaran.
ramah anak baik secara umum maupun
dalam pendidikan islam memiliki tujuan
yang sama yaitu untuk membentuk anak

72 Profesi Pendidikan Dasar Vol. 2, No. 1, Juli 2015 : 68 - 76


ISSN 2406-8012

Upaya Pembentukan Karakter Melalui siswa adalah ucapan tutur kata, pembiasaan,
Pendidikan Ramah Anak Pada Siswa contoh teladan, dan pendekatan.
Kelas Rendah Di SD Muhammadiyah Pembentukan karakter dikemukakan
Program Khusus Kotta Barat oleh ibu Diyah Andriyani pada hari Selasa,
SD Muhammadiyah Program 12 November 2013 yang mengemukakan
Khusus Kotta Barat telah mengupayakan bahwa “beberapa karakter yang ditanamkan
pembentukan karakter melalui pendidikan terhadap siswa diantaranya kedisiplinan
ramah anak. Pembentukan Karakter di SD yang dilakukan dengan siswa wajib berbaris
Muhammadiyah Program Khusus Kotta di depan kelas sebelum masuk ruang kelas,
Barat ini lebih mengutamakan dalam membentuk karakter kepemimpinan dengan
pembentukan karakter islam sesuai dengan mengajarkan siswa secara bergantian
misi sekolah “mengupayakan terbentuknya menjadi imam sholat dan pemimpin barisan,
manusia muslim yang berkualitas Ulul Albab membentuk karakter kemandirian dengan
dan berkarakter islami dan melaksanakan membiasakan siswa mencuci piring setelah
proses belajar mengajar yang dijiwai oleh makan dan membeli sendiri peralatan
pendidikan syariah”. Hal ini dapat diketahui sekolah, membentuk sikap qonaah dengan
dari hasil wawancara dengan kepala sekolah menerima snack dan makan siang yang
dan guru. Bapak Wahyu Purwanto pada disiapkan oleh sekolah.”
hari kamis 21 November 2013 bahwa Selain itu sekolah menerapkan upaya
“pembentukan karakter siswa dilakukan terhadap siswa dengan melibatkan dalam
melalui pembiasaan dalam kehidupaan kebijakan sekolah. Hal ini dapat diketahui
sehari-hari yang sesuai syariah diantaranya dalam wawancara Bapak Nur Salam pada
melatih ketaqwaan melalui program tahfidz, hari Selasa, 12 November 2013 yang
iqro, sholat berjamaah dan berdoa setiap mengungkapkan bahwa “pembentukan
harinya, menanamkan tanggung jawab karakter siswa selalu dilibatkan dalam
dengan mengajarkan membuang sampah penentuan kebijakan sekolah diantaranya
pada tempatnya, dan mengajarkan kerjasama siswa turut menentukan sangsi dalam
dengan belajar kelompok untuk mengerjakan pembuatan tata tertib, penentuan snack dan
tugas dari guru”. Pendapat tersebut senada makan siang setiap harinya, penerimaan guru
dengan hasil penelitian Ana Sri Setyasih baru, kebebasan bertanya mengenai materi
(2012) yang berjudul “Kontribusi Guru yang disampaikan baik didalam maupun di
Dalam Pembentukan Karakter Melalui luar proses pembelajaran, dan penentuan
Pendidikan Ramah Anak Pada Siswa lokasi untuk praktek pengalaman lapangan”.
Kelas IV SD Negeri 2 Sribit Tahun Ajaran Berdasarkan uraian diatas dapat
2011/2012” hasil penelitian ini menunjukkan disimpulkan bahwa upaya pembentukan
bahwa metode yang digunakan oleh guru karakter melalui pendidikan ramah anak pada
SD N 2 Sribit dalam membentuk karakter siswa kelas rendah Di SD Muhammadiyah

Implementasi Pendidikan Ramah Anak ... (Risminawati, Siti Nur Rofi’ah) 73


ISSN 2406-8012

Program Khusus Kotta Barat dengan berbagai tekhnologi yang terkadang berpengaruh
cara diantaranya melibatkan siswa dalam negatif bagi anak. Wawancara lain
berbagai kebijakan sekolah dan memberikan mengungkapkan kendala-kendala tersebut
kegiatan yang dapat membentuk sikap disebabkan oleh beberapa faktor. Hal
kepemimpinan, disiplin, qonaah, taqwa, tersebut dapat ditunjukkan dari ungkapan
tanggung jawab serta dapat bekerjasama. Bapak Nur Salam pada Selasa, 12 November
2013 ada tiga faktor yang menyebabkan
Kendala dan Solusi Dalam Pembentukan kendala pembentukan karakter siswa
Karakter Siswa Kelas Rendah Di SD diantaranya pola asuh orang tua, lingkungan
Muhammadiyah Program Khusus Kotta sekitar baik di rumah maupun di sekolah dan
Barat. teknologi modern yang membuat siswa dapat
DIKTI (dalam Forniawan, 2012 :7) menyaksikan segala sesuatu yang sebetulnya
telah menetapkan tujuan pendidikan karakter tidak pantas baginya.
ialah untuk mengembangkan potensi peserta Meskipun berbagai kendala dialami
didik agar menjadi manusia yang beriman namun sekolah memiliki solusi untuk
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha masalah tersebut. Solusi tersebut dapat
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, ditunjukkan dalam wawancara dengan Ibu
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara Khotimah Nurul Aini Kamis, 14 November
yang demokratis serta bertanggung jawab. 2013 yang mengungkapkan bahwa kendala
Dengan ditetapkannya tujuan tersebut tersebut ditangani dengan cara melakukan
diharapkan para guru dapat menerapkan guru berkunjung ke rumah siswa untuk
hal tersebut kepada siswa. Namun ketika mengenal keluarga siswa dan berdiskusi
tujuan telah ditetapkan terkadang dalam mengenai keadaan siswa. Solusi selanjutnya
pelaksanaan dilapangan terdapat kendala- menggunakan buku penghubung. Buku
kendala yang menghambat tercapainya penghubung ini digunakan untuk informasi
tujuan pembentukan karakter. yang diberikan guru kepada siswa mengenai
Seperti halnya SD Muhammadiyah informasi-informasi kegiatan-kegiatan siswa.
Program Khusus Kotta Barat. Dalam Solusi terakhir guru mengkomunikasikan
pelaksanaan pembentukan karakter guru segala informasi mengenai siswa kepada
sering mengalami kendala-kendala. Kendala orang tua melalui media sms dan telepon.
tersebut dapat ditunjukkan dalam wawancara Solusi tersebut sejalan dengan Noor
dengan guru SD Muhammadiyah Program (2012:45-50) yang menyatakan bahwa nilai
Khusus Kotta Barat. Menurut Bapak Wahyu karakter dapat berkembang dalam lingkup
Purwanto pada hari Kamis, 21 November pendidikan baik di lingkungan keluarga,
2013 kendala-kendala yang terjadi ialah masyarakat dan sekolah.
adanya perbedaan pola asuh siswa di rumah Berdasarkan uraian diatas dapat
dan di sekolah dan pengaruh canggihnya disimpulkan bahwa kendala pembentukan

74 Profesi Pendidikan Dasar Vol. 2, No. 1, Juli 2015 : 68 - 76


ISSN 2406-8012

karakter siswa adalah adanya perbedaan keteladanan dengan menghargai pendapat


pola asuh siswa di rumah dan di sekolah dan memotivasi siswa dalam proses
dan pengaruh canggihnya tekhnologi yang pembelajaran.
terkadang berpengaruh negatif bagi anak. Dalam upaya pembentukan karakter
Kendala dalam pembentukan karakter siswa siswa kelas rendah SD Muhammadiyah
ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu Program Khusus Kotta Barat ini masih
pola asuh orang tua, lingkungan sekitar dan mengalami kendala-kendala. Kendala
teknologi modern. Dalam mengatasi kendala tersebut diantaranya perbedaan pola asuh
yang terjadi sekolah mengatasinya dengan siswa di rumah dan di sekolah dan pengaruh
cara mengadakan home visit, menggunakan canggihnya tekhnologi yang terkadang
buku penghubung yang berisi kegiatan siswa berpengaruh negatif bagi anak. Kendala
dan mengkomunikasikan kegiatan siswa dalam pembentukan karakter siswa ini
melalui sms dan telepon. disebabkan oleh beberapa faktor yaitu pola
asuh orang tua, lingkungan sekitar dan
SIMPULAN teknologi modern. Meskipun demikian SD
Implementasi pendidikan ramah Muhammadiyah Program Khusus Kotta
anak dalam pembentukan karakter siswa Barat memiliki solusi untuk mengatasi
kelas rendah telah diimplementasikan SD berbagai kendala yang terjadi. Solusi tersebut
Muhammadiyah Program Khusus Kotta diatasi dengan cara mengadakan home visit,
Barat dengan melaksanakan kegiatan yang menggunakan buku penghubung yang berisi
dapat membentuk sikap kepemimpinan, kegiatan siswa dan mengkomunikasikan
disiplin, qonaah, taqwa, tanggung jawab serta kegiatan siswa melalui sms dan telepon.
dapat bekerjasama. Serta guru memberikan

DAFTAR PUSTAKA

Danim, Sudarnawan. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif (Ancaman Metodologi, Presentasi,


dan Publikasi Hasil Penelitian untuk Mahasiswa dan Peneliti Pemula Bidang Ilmu-
Ilmu Sosial, Pendidikan dan Humaniora). Bandung. Pustaka Setia
Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Kelulusan untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah. Jakarta
Forniawan, Ari. 2012. “Fungsi dan Tujuan Pendidikan Karakter Terhadap Pendidikan
Nasional”. Artikel ilmiah. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas
Muhammadiyah Metro
Kristanto, Khasanah, I dan Karmila, M. 2011. Identifikasi Model Sekolah Ramah Anak
(SRA) jenjang satuan pendidikan anak usia dini se-kecamatan Semarang Selatan.
Jurnal Penelitian PAUDIA, Volume 1 No. 1 2011
Munawarah, Shahabatul. 2009. “Pola Pembentukan Karakter Melalui Pendidikan Ramah
Anak Dalam PAI”.Skripsi. Surakarta

Implementasi Pendidikan Ramah Anak ... (Risminawati, Siti Nur Rofi’ah) 75


ISSN 2406-8012

Noor, Rohinah M. 2012. Mengembangkan Karakter Anak Secara Efektif Di Sekolah dan di
Rumah. Yogyakarta. Pustaka Insan Madani
Senowarsito dan Arisul, Ulumuddin. 2012. Implementasi Pendidikan RamahAanak dalam
KonteksMembangun Karakter Siswa di Sekolah Dasar Negeri di Kota Semarang.
Media Penelitian Pendidikan volume 6 no.1
Setyaningsih, Ana Sri. 2012. “KontribusiGguru dalam Pembentukan Karakter melalui
Pendidikan Ramah Anak pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Sribit Tahun
Ajaran 2011/ 2012”. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Wardah, Fathiyah. 2012. “KPAI Imbau Pemerintah Lebih Serius Atasi Kekerasan Anak
dalam Lingkup Pendidikan” (online). (http://m.voaindonesia.com/a/1562622.html)

76 Profesi Pendidikan Dasar Vol. 2, No. 1, Juli 2015 : 68 - 76

You might also like