You are on page 1of 21

Materi ASMP-ID 2018 27-Oct-18

INFORMASI UMUM
• Presentasi ini disampaikan pada kegiatan 1ST ASMP-ID
• Hari / Tanggal : Sabtu - Minggu / 27-28 Oktober 2018
• Tempat : Hotel Novotel Tangerang
• Narasumber : UKK Infeksi dan Penyakit Tropis

• Semua isi dan materi presentasi adalah hak cipta dari


narasumber, digunakan untuk kalangan terbatas dalam
kepentingan edukasi kesehatan di bidang terkait.

Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society


In collaboration with 1
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch

DISCLAIMER

• The presentation slides are the intellectual property of the individual presenter and are
protected under the copyright laws of IDI & IDAI. Used by permission. All right reserved.
All other trademarks are the property of their respective owners.
• This presentation is provided on a strictly private and confidential basis for information
purposes on limited medical community only. By reading this presentation, you will be
deemed to have agreed to the obligations and restrictions set out below. Without the
express prior written or verbal consent of the author, the presentation and any
information contained within it may not be (i) reproduced (in whole or in part), (ii) for
any purpose other than medical education.
• The information on this presentation is not intended or implied to be a substitute for
professional medical advice, diagnosis or treatment. All content, including text,
graphics, images and information, contained on or available through this presentation
is for limited medical information purposes only. You are encouraged to confirm any
information obtained from or through this presentation with other sources, and review all
information regarding any medical condition or treatment with your colleague.
• NEVER DISREGARD PROFESSIONAL MEDICAL ADVICE OR DELAY SEEKING MEDICAL
TREATMENT BECAUSE OF SOMETHING YOU HAVE READ ON OR ACCESSED THROUGH THIS
PRESENTATION.

Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society


In collaboration with 2
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch

1
Materi ASMP-ID 2018 27-Oct-18

• Nama :
Ismoedijanto Moedjito
• Tempat dan tanggal lahir :
Surabaya, 11 November 1942
• jabatan :
• guru besar ilmu kesehatan anak (purnabakti), Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga
• pengajar mata kuliah penyakit infeksi dan pediatri tropik, Fak Kedokteran UNAIR

• Kegiatan :
• anggota Sat Gas Imunisasi IDAI
• anggota KOMDA KIPI Jawa Timur
• anggota Indonesian Technical Advisory Group on Immunization
(ITAGI), kementerian Kesehatan, Indonesia
• ketua Komite Akhli Surveilans AFP, Kementerian Kesehatan ,
Indonesia
• anggota South-East Asia Regional Certification Commission for Polio
Eradication (SEARCCPE),SEARO.
• Anggota National Verification Committee for Measles and Rubella
control (NVC-MR)
• Anggota Asian Society of Pediatric Infectious Diseases (ASPID)
• Anggota European Society of Pediatric Infectious Disease (ESPID)

Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society
In collaboration with
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch

rekomendasi untuk menyusun

road map eliminasi difteri

Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society .


In collaboration with .
Indonesian
Infectious and Tropical Disease Working Group of Pediatric
Indonesian Pediatric Society
Society (IPS) – Banten Branch .
In collaboration with
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch

2
Materi ASMP-ID 2018 27-Oct-18

• Alamat :
• Kantor : Dep. Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedoketran, Airlangga University, jl. Prof. Mustopo 6-8, Surabaya
• Rumah : jl Mulyosari timur 75, Surabaya

• email : ismoemp@gmail.com
• Tilpun
• office +62 31 550 1697
• mobile +62 81 2323 8854
• fax +62 31 550 1748

• Pendidikan :
• Dokter umum Univ Airlangga, 1968
• Diploma in Tropical Medicine and Hygiene (DTM&H), Faculty of Tropical Medicine, Mahidol University, 1978
• Dokter Spesialis Anak Universitas Airlangga , 1977
• Konsultan perintis Infeksi Tropik dari Majelis Akhli IDAI, 1987
• Doktor dalam bidang ilmu kedokteran Universitas Airlangga, 1993

• courses
• Diploma of Tropical Medicine and Hygiene, Mahidol University, Thailand,1978
• WHO Course on IMCI (Integrated Management of Childhood Illneses 1997
• WHO course on Adverse Events Following Immunization, 2005
• WHO Course on ETAT (Emergency, Triage, assessment and Treatment), 2004
• Course on Vaccinology, 2006
• Course on Neonatal Resuscitation, 2004
• Course on Advanced Pediatric Life Support, 2005
• Course on Management of Low Birth Weight Babies, 2006
• Course on ICH – Good Clinical Practice, Jakarta, 2008
• Course on Management and Prevention of Pediatric HIV, HIV-NAT, Bangkok, 2008

Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society


In collaboration with
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch

issue dasar

• Apa penyebab KLB


• Mencapai eliminasi setelah program pada masa pra vaksin, dynamic process of population
immunity
• Reemerging setelah mencapai tahapan eliminasi
• Adanya KLB
• New dynamic process

• Menanggulangi KLB dan mencegah berulang nya


• Jangka pendek
• Menekan kematian dan kesakitan, menekan transmisi
• Jangka menengah
• Menanggulangi klb, melakukan ORI
• Jangka Panjang
• Penyempurnaan sistem imunisasi

• Menyusun dan merencanakan program universal


• Patensi program imunisasi dan auto repair system by filling the gap

Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society


In collaboration with
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch

3
Materi ASMP-ID 2018 27-Oct-18

C LAGARDE
……DECIDE A GOOD STRATEGY
AND PLACE IN A TIGHT DISCIPLINE
..AND HARD WORK …

Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society .


In collaboration with .
Indonesian
Infectious and Tropical Disease Working Group of Pediatric
Indonesian Pediatric Society
Society (IPS) – Banten Branch .
In collaboration with
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch

Terjadi perubahan 2
kekebalan kelompok
setelah program
imunisasi berjalan

Herd immunity
yang dinamis
pada tiap
kelompok
5 tahunan

Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society


In collaboration with
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch

4
Materi ASMP-ID 2018 27-Oct-18

Kekebalan alamiah pra vaksinasi

Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society


In collaboration with
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch

Kekebalan setelah program Imunisasi

Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society


In collaboration with
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch

5
Materi ASMP-ID 2018 27-Oct-18

factor yang mendukung re emerging


• KLB ok ada immunity gap pada populasi


• Adanya cluster un immunized ok cakupan kurang akibat imunisasi rutin yang longgar dan gap
immunitas ok kurang suntikan

• Cacat bawaan imunisasi


• Kurang suntikan antigen, tidak adanya booster pada usia 2 tahun

• Cakupan kurang ok disiplin pelaksanaan kurang ketat


• Missed opportunity ok sakit atau penolakan imunisasi
• Pelaksanaan program
• pelaksanaan imunisasi di Puskesmas/kecamatan berdasar pada proyeksi : SUSENAS, dll, bukan
data target nyata (data rieel)
• Timbulnya daerah kantong : hilangnya juru imunisasi, posyandu yang tidak dikunjungi ok
cakupan praktek sdh lewat 100%, posyandu perifer di abaikan,
• Perubahan anggaran pada era desentralisasi : sweeping, BLF, DOFU nyatanya pada pelaksanaan
tdk di dana i, sehingga autorepair system program macet

• puskesmas perawatan menjelma jadi small hospital


• PAD dan kabupaten : menjadi sumber pendapatan, preventif kurang dana
• Makin menurun karena BPJS lebih pada curative

Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society


In collaboration with
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch

evolusi program pengembangan imunisasi EPI

• Jadwal imunisasi dari 3-4-5 di majukan jadi 2-3-4 


cakupan naik 30% dan anak kebal lebih dini (Chen dkk)
• Maternal antibody tinggi (Parwati dkk)
• Sampai 2 suntikan antibody tdk muncul
• Tertahan tidak dihambat
• Harus ada suntikan ke 3
• Tanpa booster usia 18 bln
• Ada dalam jadwal IDAI
• Tidak dilakukan dalam program imunisasi rutin ok sulit
mengumpulkan anak usia 2 tahun
• Langsung pada BIAS usia sekolah, terjadi immunity gap

Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society


In collaboration with
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch

6
Materi ASMP-ID 2018 27-Oct-18

Persentase subyek dengan Titer Serologis


diatas nilai protektfi minimum 0.01 menurut umur/ kelas

80
75
72,5 72,5
70
67,6

61,5
60 60
57,9
55
50 48,4
% Titer

40 40,5
37,3
34,5 35,3
33,3
30

21,2
20

10

0
<1 2 3 4 5 6 SD I SD II SD III SD IV SD V SD V I SMP 1 SMP 2 SMP 3

Um ur/Kela s Se k ola h

Penelitian Kusnandi dkk, Cianjur

Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society


In collaboration with
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch

Prosentasi subyek dengan titer optimal diatas 0.1

Gambar 2. Persentasi Subjek dengan Titer Protektif Optimal ( > 0,1 )

40
36.8
35
Titer Protektif Optimal > 0,1

30 30

25 24.3 25

20 19.3 20
16.8 17.5
15 15
12.8
10
7.8 7.8
5 5.2 5.1

0 0
<1 1_2 2_3 3_4 4_5 5_6 SD I SD II SD III SD IV SD V SD VI SMP 1 SMP 2 SMP 3

Umur dan Kelas Sekolah

Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society


In collaboration with
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch

7
Materi ASMP-ID 2018 27-Oct-18

yang tertinggal……… setelah desentralisasi 1999

• Cakupan 80% dari cohort (Indonesia 4.5 juta) , sisa 20%, di repair cakupan
nya dengan DANA PUSAT , sweeping, BLF, DOFU
• Sejak 2001 DANA langsung ke KABUPATEN , banyak penutupan tidak
dilakukan dengan baik
• Akumulasi anak tanpa imunisasi pada kelompok 5 x 20% = 100% dari cohort plus
kelompok diatas nya dan kelompok gagal imunisasi tiap tahun
• Setelah 10 tahun dari tahun 2001…………. 2011 akumulasi gap immunity
6x cohort
• anak tanpa imunisasi 200% dari cohort
• Kelompok yang waning (menurun kekebalan)..min 10 x 40 %.= 400% cohort

• Dewasa
• Setelah 40 tahun PPI, kekebalan harusnya diatas 80%  perlu survey
• yang kebal bisa menjadi carrier, yang tidak kebal jadi penderita, sehingga
ancaman untuk yg tdk imunisasi makin tinggi
• Transmisi masih berjalan pada populasi yang padat penduduk , anomali
kekebalan kelompok

Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society


In collaboration with
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch

Immunization trend aged 12-23 months,


Indonesia SKDI 2002-2003, 2007, 2012 and 2017

Sumber : Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017, BPS

Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society


In collaboration with
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch

8
Materi ASMP-ID 2018 27-Oct-18

Distribusi Kasus Difteri di Indonesia


Berdasarkan Umur dan Status Imunisasi 2017

90

80
1
70
N = 939 2
60 8%
2% 1%
1%
61%
%
7%
3
50

4
40 74%

Lengkap
30

20 Data per tgl 2 Januari 2018

10

0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 52 54 56 58 60 62 64 66 68 70 72 74 76 78 80 82 84 86

1 2 3 4 Lengkap Tidak diketahui Tidak lengkap Tidak pernah

Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society


In collaboration with
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch

Komitmen,microplanning dan missed opportunity

• Komitment
• Bupati/walikota penguasa anggaran
• Tokoh masyarakat vs kelompok anti vaksin

• Mikroplanning dan missed opportunity


• Mendata dan menghitung kohort dan rencana pelaksanaan
• Catatan by name by address dan laporan cakupan
• Evaluasi dengan rapid convenience assessment
• Missed opportunity
• Sakit atau di tolak
• Menolak imunisasi
• 5 cara mencatat…yang mana yang di tetapkan KEMKES
• Nama tanpa fam
• Seluruh jumlah vaksin
• Nama pada kelompok jenis vaksin
• Dengan kolom yg di contreng

Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society


In collaboration with
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch

9
Materi ASMP-ID 2018 27-Oct-18

Usulan 2011 : apa yang dilakukan saat klb

• Menekan kematian kasus (short term)


• Deteksi dini dan rujukan
• Manajemen kasus
• Menekan transmisi & kasus baru (short term)
• PE dan deteksi daerah kantong
• ORI di daerah kasus
• Mencegah KLB (long term)
• Meningkatkan cakupan
• Meratakan cakupan, meniadakan kantong

Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society


In collaboration with
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch

The Situbondo - Arjasa case : mapping of cases 2012

L.Jawa
Arjasa
1 Lamongan
1 4 0
1 1 1
5
2 3 1

Jatisari Ketoan KD.Dowo


5 3 1 1 7
7 4
8 6
9
PKM ASEMBAGUS

U Bayeman
1
1
6

Curah Tatal Kayumas

Bondowoso (pkm Cerme)

Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society


In collaboration with
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch

10
Materi ASMP-ID 2018 27-Oct-18

ORI of all ages in PUSKESMAS ARJASA


KABUPATEN SITUBONDO 2012

Jml kasus
ORI
(2 minggu)

- ORI DILAKSANAKAN 2 MINGGU


- WAKTU : MINGGU KE 7 s/d 9
- SASARAN : SEMUA UMUR
- CAKUPAN : 98.6%

Minggu ke

Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society .


In collaboration with .
Indonesian
Infectious and Tropical Disease Working Group of Pediatric
Indonesian Pediatric Society
Society (IPS) – Banten Branch .
In collaboration with
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch

Bila terjadi KLB (PERMENKES 1501/2010

• Penyelidikan epidemiologi dan surveilans (PE)


• Tatalaksana penderita (dx,tx,isolasi)
• Pencegahan dan pengebalan, khusus difteri bilamana
terjadi ledakan
• Tutup gap immunity dibawah 18 tahun
• Imunisasi rutin 100% agar tidak ada lubang baru
• Tutup kekebalan diatas 15 tahun :
• Penanganan jenazah
• Penyuluhan

Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society


In collaboration with
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch

11
Materi ASMP-ID 2018 27-Oct-18

dimana gap immunity berada:


tempat dan kelompok umur

• Dewasa
• Diatas 38 tahun… 20% tidak kebal
• Diatas 15 tahun …tidak kebal alamiah dan
• Waning dari kelompok 15 tahun : lengkap dan tidak lengkap
• Anak usia diatas 5 tahun
• Yang tidak di imunisasi dasar
• Yang tidak mendapat booster
• Yang luput dari BIAS
• Yang dibawah 5 tahun
• 20% bayi yang boleh di tinggalkan
• Yang tidak imunisasi
• yang tanpa booster sejak 2014

• Herd immunity : 90% cakupan bayi dan 70% diatas 15 tahun

Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society


In collaboration with
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch

ORI
( outbreak respons imunization )

Penderita Difteri
 obati & isolasi
Kontak Erat
 Obat Pencegahan &
Imunisasi
Masyarakat se Kecamatan
Imunisasi

Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society


In collaboration with 24
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch

12
Materi ASMP-ID 2018 27-Oct-18

0kt 2011 s/d sept 2014


Jawa Timur KLB Difteria

ORI
NOP-DES
2011
125
SUB PIN -1
OKT 2012
PERNYATAA
N KLB
100 OKT 2011
SUB PIN -2
MEI 2013 SUB PIN -
3 KLB
NOP 2013
DIHENTIKAN
75 Sept 2014

50

25

0
Nop

Nop

Nop

Nop

Nop

Nop

Nop
Mar

Mar

Mar

Mar

Mar

Mar

Mar
Jan '17
Jan "11

Jan "12

Jan "13

Jan "14

Jan "15

Jan "16
Mei

Mei

Mei

Mei

Mei

Mei

Mei
Sep

Sep

Sep

Sep

Sep

Sep
Sept
Jul

Jul

Jul

Jul

Jul

Jul

Jul
Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society
In collaboration with 25
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch

ORI dan subPIN bondowoso

Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society


In collaboration with
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch

13
Materi ASMP-ID 2018 27-Oct-18

27

Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society


In collaboration with
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch

Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society


In collaboration with
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch

14
Materi ASMP-ID 2018 27-Oct-18

Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society


In collaboration with
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch

Imunisasi sebelum dan setelah 2014

• Accelerated immunization (3+0) bisa 2,3,4 atau


2,4,6,atsu 3,4,5,
• Cepat seroconverted
• Cakupan tinggi
• Kekebalan sampai 1 tahun setelah DTP3 70%
• Permenkes 2014 menerapkan adanya booster 18
bulan
• Booster 18 bln me naik kan kekebalan sampai 4-5
tahun (3+1)
• Imunisasi anak sekolah 2x menaikkan kekebalan
sampai 20 tahun (3+3 dan 3+4)
• Meniadakan kantong pada usia 2-5 tahun

Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society


In collaboration with
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch

15
Materi ASMP-ID 2018 27-Oct-18

Menutup gap imunisasi universal

• Menciptakan generasi kebal


• Melakukan imunisasi pada semua bayi
• Melakukan imunisasi pada semua anak
• Menutup gap akibat waning immunity
• 3+1
• 3 +1 +2
• 3 + 1 + 2 +2
• Menerapkan PROGRAM IMUNISASI DEWASA
• Remaja
• Ibu hamil
• Traveler
Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society
In collaboration with
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch

RI yang bisa disempurnakan

• Membolehkan adanya 20% kelompok tanpa imunisasi


• Membolehkan tanpa booster 2 tahun
• Herd immunity pada daerah non endemic dan endemic, daerah tropik dan
4 musim berbeda
• Gambaran Sero epidemiologi khusus Indonesia belum sempurna,
sebaiknya dilakukan pada semua usia
• Imunisasi sebagai laporan bisa masuk SD:
• Makin banyak nggak sekolah vs membuat cluster tidak kebal ok nggak sekolah
• Bila belum lengkap dilengkapi segera setelah masuk SD
• Menggeser suntikan ke 3 (Td) ke usia lebih tua dan menambah Td usia
remaja

Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society


In collaboration with
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch

16
Materi ASMP-ID 2018 27-Oct-18

tambahan jadwal imunisasi difteri

• Maternal antibodi sampai 4 bulan


• Bayi mulai usia 6-8 minggu
• dengan vaksin DTP, DTaP
• Interval minimal 4 minggu
• Booster pertama pada usia 18 bulan atau 3 - 4
tahun dengan vaksin DTP
• Booster kedua pada usia sekolah dengan DT
atau Td, sesuai usia
• Setiap 10 tahun dengan Td

Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society


In collaboration with
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch

IMUNISASI DASAR UMUR/ BLN IMUNISASI DASAR


DAN LANJUTAN < 24 hrs Hep.B birth dose

1 BCG, OPV1
DIFTERI
2 DPT-HB-Hib1, OPV2 and PCV*

3 DPT-HB-Hib2, OPV3 and PCV*

4 DPT-HB-Hib3, OPV4, IPV

9 Measles/MR
IMUNISASI 10 JE**
LANJUTAN
Imunisasi DPT-HB- 12 PCV*
Hib
(18 bulan) IMUNISASI LANJUTAN USIA SD

Vaksin Vaksin Td
DT T
d

1 SD 2 SD 5 SD Ibu
hami
l

Imunisasi difteri dikatakan lengkap jika seseorang telah mendapatkan


imunisasi dasar waktu bayi sebanyak 3 kali, baduta 1 kali, dan usia sekolah 3
kali

Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society


In collaboration with
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch

17
Materi ASMP-ID 2018 27-Oct-18

Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society


In collaboration with
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch

Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society


In collaboration with
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch

18
Materi ASMP-ID 2018 27-Oct-18

Rekomendasi 1 menekan kematian dan transmisi

• Tatalaksana kasus, kontak, karier


• Kasus klinis: menekan kematian kesakitan
• adanya infeksi saluran nafas atas dengan pseudomembran
• Di isolasi,
• diambil hapusan tenggorok dan hidung dengan menggunakan media
transport Amies
• Sampel diambil pada hari pertama, kedua dan selanjutnya hari ke 7, 8
• Memberikan ADS dan antibiotika tanpa menunggu hasil lab
• Pemberian ADS sesuai dengan rekomendasi WHO
• Follow up komplikasi jangka pendek dan jangka Panjang
• Kontak dan karier : menekan transmisi
• Hapusan hidung dan tenggorok
• Antibiotik selama 7-14 hari
• Bila positif antibiotika dilanjutkan sampai kultur negative

Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society


In collaboration with
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch

Rekomendasi 2 menutup immunity gap


• SE untuk pejabat daerah ttg penguatan imunisasi rutin dan
peningkatan surveilans serta melakukan penanggulangan
KLB di daerah terjangkit secara optimal
• Melakukan upaya menutup kesenjangan kekebalan
(immunity gap), dengan
• melakukan 3 putaran ORI dengan cakupan tinggi
• Pada saat 0-1-7 bulan tanpa memandang status imunisasi
• Di kabupaten terjangkit di 8 propinsi dan propinsi lain yang ada
kasus
• Sasaran usia 1 tahun sampai 19 tahun
• Cakupan rutin harus di tingkatkan di atas 90%, walaupun
sudah SIA

Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society


In collaboration with
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch

19
Materi ASMP-ID 2018 27-Oct-18

Rekomendasi 3

• Melakukan analisa seroepidemiologi untuk


memindai kelompok umur yang rentan dan hasil
analisa dijadikan acuan penentukan sasaran
pelaksanaan SIA
• Semua petugas kesehatan yang berisiko harus
mendapat imunisasi difteri 3 dosis dengan jadwal
ORI 0,1,7 bulan atau melengkapi imunisasi difteri
yang sudah pernah di dapat
• Memberikan imunisasi booster pada usia dewasa
setiap 10 tahun sekali

Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society


In collaboration with
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch

Rekomendasi 4 mencegah kasus baru


• Setiap daerah menyiapkan microplanning di wilayah nya
agar hasil optimal
• Meningkatkan surveilans dengan menemukan kasus
tonsilofaringitis yang disertai membrane dan pada semua
kasus harus di lakukan biakan /kultur kuman difteri dari
hapusan tenggorok
• Meningkatkan koordinasi antar Fakultas
Kedokteran/Universitas , organisasi profesi (IDI,IDAI,PAPDI)
dan dinas kesehatan dalam mendiagnosa kasus difteri
• Laboratorium pemeriksa difteri harus ditingkatkan
kemampuan dan kompetensi nya sesuai dengan standar
WHO

Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society


In collaboration with
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch

20
Materi ASMP-ID 2018 27-Oct-18

Rekomendasi 5 membentuk jejaring lab

• Membentuk jejaring laboratorium yang mampu melakukan tes


toxigenisitas dan ribotyping
• Dapat di pertimbangkan lab BBLK Surabaya, LitBangKes sebagai
lab rujukan Nasional, mengembangkan lab BBTKL Jakarta,
Yogyakarta, Banjarbaru
• Standar pemeriksaan laboratorium adalah biakan kuman untuk
semua kasus dan kontak dan tes toxigenisitas (Elek Tes) untuk
kasus index

Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society


In collaboration with
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch

Terimakasih

Infectious and Tropical Disease Working Group of Indonesian Pediatric Society


In collaboration with
Indonesian Pediatric Society (IPS) – Banten Branch

21

You might also like