You are on page 1of 15

Puspitasari, V., Rachmawati, D., dan Shelfina, C, Implementasi Sistem Pengendalian......

ISSN: 2089-4309 (print)


2579-4841 (online)

Implementasi Sistem Pengendalian Manajemen pada UMKM Batik Lasem

Veronica Puspitasari
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
veronicapuspitasari20@yahoo.com

Dyna Rachmawati
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Crescentia Shelfina
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Abstract
The competition between the newly established batik business and a business that has been handed down
in Lasem Subdistrict has made an owner must have a management control system in his business which is
useful for achieving the stated goals. This study will discuss the implementation of management control
systems in Batik Lasem MSMEs with the aim of analyze strategic planning, budgeting, and performance
measures in Griya Batik Gajah and Indah Aneka Warna, while also discussing comparisons between the
two MSMEs. This research is descriptive research with the object of research in the Batik Lasem UMKM
which has changed ownership for four years and eight years, namely Griya Batik Gajah and Indah Aneka
Warna. The source of the data is taken from the results of interviews and observations with the owners of
the batik businesses. The results showed that the stages in strategic planning, in Griya Batik Gajah and
Indah Aneka Warna have not performed optimally because owners argued that batik business still belongs
to small business. Phases in the preparation of the budget has not yet been performed in its entirety, the
owner just do simple budget drafting. Performance measures also has not performed in its entirety, both
companies did not do an evaluation in terms of employee retention because that employees enter by com-
paring salary obtained is reasonable in the batik business, as well as the evaluation of the reduction time
cycle is not done because the number of employees is in accordance with the existing work .
Keywords: Management Control System, Micro Small and Medium Enterprises, Batik Lasem

Abstrak
Persaingan antara usaha batik yang baru didirikan dengan usaha yang telah turun temurun di Kecamatan
Lasem membuat seorang pemilik harus memiliki sistem pengendalian manajemen dalam usahanya yang
berguna untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Penelitian ini membahas mengenai implementasi
sistem pengendalian manajemen pada UMKM Batik Lasem dengan tujuan untuk menganalisis
perencanaan strategis, penyusunan anggaran, dan ukuran kinerja pada Griya Batik Gajah dan Indah Aneka
Warna, serta menganalisis perbandingan antar kedua UMKM tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian
deskripif dengan objek penelitian yang berada di UMKM Batik Lasem yang telah berpindah kepemilikan
selama empat tahun dan delapan tahun, yaitu Griya Batik Gajah dan Indah Aneka Warna. Sumber data di-
ambil dari hasil wawancara dan observasi dengan pemilik usaha batik tersebut. Hasil penelitian menunjuk-
kan bahwa tahapan dalam perencanaan strategis belum dilakukan secara optimal karena pemilik menilai
usaha batik tulis masih tergolong usaha kecil. Fase-fase dalam penyusunan anggaran belum dilakukan
secara keseluruhan, pemilik hanya melakukan penyusunan anggaran secara sederhana. Ukuran kinerja juga
belum dilakukan secara keseluruhan, kedua perusahaan tidak melakukan evaluasi mengenai retensi karya-
wan karena karyawan yang keluar masuk akibat membandingkan gaji merupakan hal yang wajar dalam
usaha batik, serta evaluasi pengurangan waktu siklus tidak dilakukan karena jumlah karyawan telah sesuai
dengan pekerjaan yang ada.
Kata Kunci: Sistem Pengendalian Manajemen, Usaha Mikro Kecil Menengah, Batik Lasem

29
Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol 15, No. 1 Desember 2018: 29-43

1. Latar Belakang sebagian dari aktivitas-aktivitas tersebut yaitu


Perkembangan ekonomi di Kabupaten Rem- perencanaan strategis, penyusunan anggaran, dan
bang, Jawa Tengah mengalami peningkatan secara ukuran kinerja.
terus menerus pada tahun 2014-2017. Tahun 2017 Menurut Anthony dan Govindarajan (2005:5),
merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi pada perencanaan strategis merupakan suatu proses yang
periode tersebut yaitu sebesar 6,19% (Badan Pusat digunakan oleh perusahaan untuk memutuskan
Statistik, 2018). Kenaikan pertumbuhan ekonomi berbagai macam program yang akan dilaksanakan
sebesar 2,29% berasal dari lapangan usaha yaitu in- serta alokasi sumber daya pada setiap program un-
dustri pengolahan dan perdagangan. Salah satu tuk jangka waktu ke depan. Organisasi tidak hanya
contoh yang merupakan industri pengolahan yang membuat perencanaan strategis saja, namun perus-
terdapat di Kabupaten Rembang adalah Usaha ahaan juga perlu menyusun anggaran. Menurut An-
Mikro Kecil Menengah (UMKM) batik tulis. Rah- thony dan Govindarajan (2005:73), anggaran meru-
mana (2009) berpendapat bahwa UMKM berperan pakan suatu alat yang penting yang digunakan oleh
dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan men- perusahaan untuk perencanaan dan pengendalian
jadi salah satu sumber terpenting bagi pertumbuhan jangka pendek. Anggaran terkadang memiliki
ekonomi. Salah satu contoh penghasil batik tulis di jangka waktu selama satu tahun dan berisi penda-
Kabupaten Rembang adalah Kecamatan Lasem. patan serta beban yang telah direncanakan untuk ta-
Menurut Unijaya (2014:8), sejarah batik Lasem hun yang tersebut. Menurut Anthony dan Go-
berhubungan erat dengan datangnya Laksamana vindarajan (2005:169), perusahaan juga memer-
Cheng Ho beserta istri dan anak buah buahnya pada lukan suatu ukuran kinerja yang akan digunakan
tahun 1413. Mereka memilih tinggal di Lasem ka- untuk menilai hal-hal yang telah direncanakan oleh
rena tertarik dengan keindahan alamnya serta mulai suatu perusahaan dengan tujuan untuk mengimple-
membatik di tempat tersebut. mentasikan strategi. Menurut Simons (1995:7) agar
Maulany dan Masruroh (2017) mengatakan bah- dapat mencapai suatu strategi yang telah ditetapkan
wa jumlah pengusaha batik yang berada di Lasem sebelumnya, sistem pengendalian manajemen dapat
menunjukkan peningkatan yang signifikan. Pada ta- menggunakan empat sistem yang bernama four lev-
hun 2004 jumlah pengusaha batik yang ada di ers of control. Four levers of control terdiri dari
Lasem hanya sebesar 20 orang namun pada tahun belief system, boundary systems, diagnostic control
2013 jumlah tersebut meningkat menjadi 77 orang. system, dan interactive control system. Menurut
Semakin banyaknya pengusaha batik di Lasem, Adhitama dan Aulia (2017), agar perusahaan dapat
maka hal ini dapat menimbulkan persaingan antara mengimplementasikan strategi dengan baik, empat
usaha yang baru dengan usaha yang telah lama sistem four levers of control harus dilakukan secara
berdiri. Agar dapat mempertahankan usaha batik bersama-sama karena apabila digunakan secara
tersebut, setiap pengusaha harus memiliki sistem bersama akan memiliki kekuatan yang lebih baik.
pengendalian yang digunakan untuk mengen- Disisi lain, Li (2018) menyatakan bahwa sistem
dalikan usahanya demi mencapai tujuan yang telah pengendalian manajemen juga dapat dilakukan
ditetapkan. Sistem pengendalian sangat diperlukan dengan membentuk budaya dalam suatu perus-
dalam suatu organisasi karena merupakan salah sa- ahaan yaitu dengan cara melakukan culture control.
tu aspek yang terpenting. Penelitian terdahulu yang digunakan sebagai ac-
Menurut Anthony dan Govindarajan (2005:8), uan utama dalam penelitian ini yang pertama ada-
pengendalian manajemen merupakan suatu proses lah Hariyanto (2018), penelitian tersebut membahas
yang dilakukan oleh para manajer untuk mengenai penerapan levers of control dalam
mempengaruhi anggota yang ada dalam organisasi mengatasi perbedaan budaya antara pemilik dan
agar dapat mengimplementasikan strategi yang ada. tenaga kerja untuk menciptakan etos kerja yang
Setiap orang di dalam organisasi pasti memiliki efektif. Objek penelitian yang dilakukan berada di
tujuan yang berbeda dari tujuan yang telah ditetap- UD HM yang berlokasi di kota Jember. Penelitian
kan. Sistem pengendalian manajemen ini berfungsi ini menggunakan penelitian explanatory yang ber-
untuk membantu para manager agar dapat men- tujuan untuk meningkatan pemahaman untuk
jalankan organisasi yang dimiliki menuju ke arah mengatasi perbedaan budaya pada UD HM.
tujuan yang telah ditetapkan. Aktivitas-aktivitas Manfaat dari penelitian ini adalah applied research
yang terdapat pada proses pengendalian mana- yaitu penelitian yang ditujukan untuk menyesaikan
jemen antara lain perencanaan strategis, penyusu- masalah yang ada di UD. HM. Hariyanto (2018)
nan anggaran, analisis laporan kinerja keuangan, menyatakan bahwa belief system tidak dijelaskan
ukuran kinerja, dan kompensasi manajemen. Lebih dikarenakan pemilik hanya memotivasi para peker-
tepatnya pada penelitian ini, hanya menggunakan ja, boundary system berisi peraturan yang ada da-
30
Puspitasari, V., Rachmawati, D., dan Shelfina, C, Implementasi Sistem Pengendalian...... ISSN: 2089-4309 (print)
2579-4841 (online)
lam perusahaan juga belum dipahami oleh tenaga yang telah berlangsung selama empat tahun dan In-
kerja UD. HM, diagnostic control system dan inter- dah Aneka Warna yang telah berganti kepemilikan
active control system tidak dapat berjalan secara dari generasi kedua ke generasi ketiga yang telah
maksimal disebabkan oleh motivasi para pekerja berlangsung selama delapan tahun.
yang rendah. Adapun rumusan masalah utama dalam
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Li penelitian ini adalah: Bagaimana implementasi sis-
(2018), penelitian tersebut mengenai penerapan tem pengendalian manajemen pada UMKM batik
cultural control dalam konteks gaya kepemimpinan Lasem? Sedangkan, rumusan masalah secara ter-
untuk mengatasi motivational problem dan lack of perinci dalam penelitian adalah (1) Bagaimana
direction. Objek penelitian yang dilakukan berada perencanaan strategis, penyusunan anggaran, dan
di Cherish Bakery and Cafe yang berlokasi di kota ukuran kinerja pada Griya Batik Gajah dan Indah
Sidoarjo. Penelitian ini bertujuan untuk Aneka Warna? (2) Bagaimana perbandingan
menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan dalam perencanaan strategis, penyusunan anggaran, dan
penerapan culture control untuk menyelesaikan ma- ukuran kinerja antara Griya Batik Gajah dengan In-
salah pada organisasi tersebut. Menurut Li (2018) dah Aneka Warna?
dalam pengendalian budaya, Cherish Bakery and Tujuan utama dalam penelitian ini adalah: Un-
Cafe memiliki masalah pengendalian dalam usa- tuk menganalisis implementasi sistem pengendalian
hanya yaitu motivational problem dan lack of di- manajemen pada UMKM batik Lasem. Sedangkan,
rection. Cherish Bakery and Cafe tidak melakukan tujuan khusus dalam penelitian ini adalah (1) Untuk
semua faktor-faktor pengendalian budaya dalam menganalisis perencanaan strategis, penyusunan
menyelesaikan suatu masalah pengendalian terse- anggaran, dan ukuran kinerja pada Griya Batik
but. Cheris Bakery and Cafe tidak melakukan Gajah dan Indah Aneka Warna? (2) Untuk
group-based reward dan intraorganizational trans- menganalisis perbandingan perencanaan strategis,
fer, namun telah melakukan codes of conduct, penyusunan anggaran, dan ukuran kinerja antara
physical and social arrangement, dan tone at the Griya Batik Gajah dengan Indah Aneka Warna.
top. Manfaat penelitian ini meliputi manfaat akade-
Setiap organisasi pasti memiliki tujuan yang mis dan praktis. Manfaat akademis dalam
ingin dicapai untuk ke depannya. Tujuan tersebut penelitian ini adalah: (1) Hasil penelitian ini di-
dapat tercapai apabila setiap organisasi memiliki harapkan dapat memberikan manfaat akademis
strategi dan menjalankan strategi tersebut di dalam yakni dengan menggunakan konsep dari Anthony
usahanya. Strategi dapat dilakukan apabila suatu dan Govindarajan (2005:19), sehingga berbeda
organisasi memiliki suatu sistem pengendalian ma- dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
najemen. Adanya banyak persaingan antara pengu- Hariyanto mengenai levers of control dan oleh Li
saha batik yang baru didirikan dengan usaha batik mengenai culture control. (2) Hasil penelitian ini
yang telah turun temurun di Kecamatan Lasem, diharapkan dapat membedakan implementasi sis-
membuat seorang pemilik harus memiliki sistem tem pengendalian manajemen pada UMKM Batik
pengendalian manajemen agar setiap orang yang Lasem yang telah beralih kepemilikan selama em-
ada di dalam usahanya dapat bekerja sama untuk pat tahun dan delapan tahun. Sedangkan manfaat
mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. praktis dalam penelitian ini yaitu Hasil penelitian
Penelitian ini akan membahas mengenai imple- diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pem-
mentasi sistem pengendalian manajemen pada ilik Griya Batik Gajah dan Indah Aneka Warna
UMKM Batik Lasem. Perbedaan penelitian ini terkait dengan implementasi sistem pengendalian
dengan penelitian terdahulu yaitu penelitian yang manajemen.
dilakukan oleh Hariyanto (2018) membahas
mengenai implementasi sistem pengendalian mana- 2. Tinjauan Pustaka
jemen menggunakan levels of control, penelitian Li Sistem Pengendalian Manajemen
(2018) membahas mengenai implementasi sistem Menurut Amirullah (2015:1), organisasi meru-
pengendalian manajemen menggunakan culture pakan sekumpulan orang yang bekerja sama untuk
control, sedangkan penelitian ini akan membahas mencapai suatu tujuan. Tujuan tersebut membuat
mengenai implementasi sistem pengendalian mana- suatu organisasi menentukan strategi yang harus
jemen berdasarkan teori Anthony dan Govindarajan dilakukan agar dapat mencapai tujuan yang dimak-
yang terdiri dari perencanaan strategis, penyusunan sud. Strategi yang telah ditentukan tersebut dapat
anggaran, dan ukuran kinerja. Penelitian ini dil- dijalankan apabila organisasi memiliki sistem pen-
akukan pada Griya Batik Gajah yang telah berganti gendalian dalam organisasinya. Menurut Amirullah
kepemilikan dari generasi kedua ke generasi ketiga (2015:9), pengendalian berguna untuk mengetahui
31
Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol 15, No. 1 Desember 2018: 29-43

apakah suatu organisasi telah menjalankan kegiatan ditetapkan sebelumnya. Sistem ini juga digunakan
sesuai yang direncanakan. Menurut Anthony dan untuk mengukur output dari suatu proses yang telah
Govindarajan (2005:8-9), terdapat enam kegiatan dilakukan, membandingkan hasil tersebut dengan
yang ada pada pengendalian manajemen yaitu me- standar yang telah ditetapkan, dan memperbaiki
rencanakan, mengkoordinasikan, mengkomunikasi- perbedaan antara aktual dengan standar.
kan, mengevaluasi, memutuskan tindakan apabila
terdapat ketidaksesuaian, serta memberikan Proses Pengendalian Manajemen
pengaruh untuk mengubah perilaku agar dapat Anthony dan Govindarajan (2005:5), proses
mencapai tujuan perusahaan. pengendalian manajemen adalah proses yang dil-
Menurut Li (2018), sistem pengendalian mana- akukan oleh seorang manajer untuk memastikan
jemen dapat dibentuk melalui budaya badan usaha bahwa orang-orang yang ada di dalam organisasi
dengan cara melakukan culture control. Menurut mengimplementasikan strategi yang telah ditetap-
Merchant dan Stede (2014:99), pengendalian bu- kan sebelumnya. Aktivitas-aktivitas yang terdapat
daya digunakan untuk memantau suatu tindakan pada proses pengendalian manajemen ini antara
yang dilakukan oleh individu yang bersifat me- lain:
nyimpang dari norma dan nilai dalam suatu ke- 1. Perencanaan strategis
lompok. Faktor-faktor dalam pengendalian budaya Menurut Anthony dan Govindarajan (2005:3),
antara lain group based reward, intraorganizational perencanaan strategis merupakan suatu proses yang
transfer, codes of conduct, physical and social ar- digunakan untuk memutuskan berbagai macam
rangement, dan tone at the top. Group based re- program yang akan dilaksanakan oleh suatu organ-
ward merupakan hasil pencapaian yang diraih oleh isasi serta alokasi sumber daya pada setiap program
seluruh anggota organisasi. Intraorganizational tersebut untuk jangka waktu beberapa tahun ke de-
transfer merupakan pertukaran karyawan dengan pan. Menurut David dan David (2015:39), istilah
tujuan memperbaiki sosialisasi dalam perusahaan. manajemen strategik sama dengan perencanaan
Codes of conduct merupakan peraturan-peraturan strategik, istilah manajemen strategik digunakan
tertulis yang bersifat formal untuk membentuk bu- dalam dunia bisnis, sedangkan perencanaan strate-
daya dalam suatu perusahaan. Physical and social gik digunakan dalam dunia akademis. Tahap-tahap
arrangement dapat berupa penataan ruang atau yang digunakan dalam proses manajemen strategis
desain suatu perusahaan yang mengikuti budaya antara lain:
tertentu, tata cara berbicara maupun berpakaian. a) Perumusan strategi
Tone at the top merupakan sebuah perilaku yang Menurut David dan David (2015:39), dalam pe-
menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan oleh rumusan strategi, seorang manajer harus memilih
seorang atasan akan ditiru oleh bawahannya. alternatif yang paling menguntungkan untuk perus-
Menurut Simon (1995:7), sistem pengendalian ahaannya. Strategi yang telah ditentukan tersebut
manajemen juga dapat dilakukan melalui sistem nantinya akan menentukan keunggulan bersaing
yang bernama four levers of control. Four levers of perusahaan dalam jangka waktu ke depan. Menurut
control tersebut terdiri dari beliefs system, interac- Pride dkk. (2015:267-268), dalam menyusun suatu
tive control system, boundary system, dan diagnos- strategi harus dilakukan analisis mengenai faktor
tic control system. Beliefs system merupakan suatu internal dan eksternal yang ada di perusahaan.
bentuk komunikasi yang dilakukan oleh seorang Analisis tersebut bernama analisis SWOT yang
manajer untuk memberikan nilai dasar, tujuan, dan meliputi strengths (kekuatan), weaknesses
arahan bagi organisasi. Bentuk dari komunikasi ter- (kelemahan), opportunities (peluang), threats
sebut berupa pernyataan misi, tujuan, dan kredo. (ancaman). Kekuatan dan kelemahan merupakan
Interactive control system merupakan sistem yang suatu keadaan yang terjadi di dalam perusahaan
mengharuskan seorang manajer berkomunikasi yang mempengaruhi kemampuan perusahaan
dengan bawahan untuk mengetahui adanya suatu tersebut. Kekuatan merupakan hal yang bersifat
peluang yang ada pada organisasi. Sistem ini menguntungkan perusahaan dan menciptakan
mengharuskan seorang manajer terlibat aktif untuk adanya kompetensi inti yaitu apabila perusahaan
bekerja sama dengan seorang bawahan. Boundary memiliki kinerja yang baik maka akan
system merupakan suatu sistem yang berupa bata- menunjukkan kelebihan daripada pesaingnya
san dalam pencarian suatu peluang serta sebagai sehingga dapat menghasilkan produk yang dapat
penentu resiko dari suatu bisnis. Diagnostic control memberikan kepuasan yang lebih kepada
system merupakan sistem yang digunakan oleh pelanggan. Sedangkan kelemahan merupakan suatu
seorang manajer untuk menilai hasil yang telah dil- kesulitan atau halangan yang terjadi di dalam
akukan serta penyimpangan dari standar yang telah perusahaan dalam menerapkan suatu rencana.
32
Puspitasari, V., Rachmawati, D., dan Shelfina, C, Implementasi Sistem Pengendalian...... ISSN: 2089-4309 (print)
2579-4841 (online)
Peluang dan ancaman merupakan faktor yang kunci dari suatu perencanaan. Anggaran berisi
berasal dari luar perusahaan. Peluang merupakan rencana keuangan yang ada di dalam perusahaan
hal yang harus dicari oleh perusahaan agar untuk masa depan.
mendapatkan keuntungan, sedangkan ancaman Menurut Rudianto (2009:26-28), dalam me-
merupakan penghalang bagi perusahaan untuk nyusun suatu anggaran terdapat beberapa fase-fase
mencapai tujuannya. yang digunakan. Fase-fase tersebut antara lain:
a) Membuat ramalan penjualan berdasarkan da-
b) Implementasi strategi ta penjualan pada tahun sebelumnya, serta
Menurut David dan David (2015:40), dalam melihat macam-macam faktor eksternal yang
implementasi strategi perusahaan diharuskan untuk ada. Faktor-faktor tersebut antara lain tingkat
inflasi, daya beli masyarakat, perubahan sel-
menetapkan tujuan tahunan, menyusun kebijakan
era konsumen, dan sebagainya.
perusahaan, dan melakukan alokasi sumber daya b) Membuat anggaran penjualan yang berhub-
sehingga strategi yang telah dirumuskan dapat di- ungan dengan aktivitas penjualan. Aktivitas
jalankan dengan baik. Tahapan dalam implementasi tersebut seperti jumlah penjualan yang men-
strategi sering disebut sebagai tahap aksi dari ma- jadi target pencapaian perusahaan dalam sua-
najemen strategis. Implementasi strategi merupa- tu periode tertentu.
kan tahapan paling sulit dalam manajemen strategis c) Membuat anggaran produksi untuk menen-
tukan jumlah barang yang akan di produksi
karena dalam pelaksanaannya membutuhkan
para periode tertentu. Anggaran produksi
disiplin, komitmen, dan pengorbanan pribadi. yang dibuat harus memperhatikan jumlah
Keberhasilan implementasi strategi bergantung pa- persediaan awal dan akhir yang ada.
da kemampuan seorang manajer untuk memotivasi d) Hasil dari anggaran produksi yang telah dibu-
karyawan, hal ini merupakan seni daripada ilmu. at, digunakan untuk menentukan jumlah ba-
han baku yang digunakan untuk proses
c) Evaluasi strategi produksi. Jumlah bahan baku tersebut men-
jadikan dasar sebuah perusahaan untuk me-
Menurut David dan David (2015:40), evalua- nyusun anggaran pembelian bahan baku.
si strategi adalah tahap akhir dalam manajemen Anggaran produksi tersebut juga dapat
strategis. Seorang manajer diharuskan untuk digunakan sebagai dasar untuk menyusun
mengetahui apakah terdapat strategi yang tidak dil- anggaran tenaga kerja dan anggaran biaya
akukan dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat apa- overhead pabrik.
bila seorang manajer melakukan evaluasi terhadap e) Membuat anggaran biaya operasi yang terdiri
dari biaya pemasaran berdasarkan jumlah
strategi yang telah ditetapkan tersebut. Evaluasi
produk yang akan dijual. Biaya administrasi
strategi memiliki tiga aktivitas yaitu (1) melihat dan umum yang dianggarkan memiliki hub-
faktor eksternal dan internal yang digunakan dalam ungan dengan volume penjualan atau
strategi, (2) melakukan pengukuran atas strategi produksi.
yang telah ditetapkan, (3) melakukan tindakan f) Membuat anggaran laba berdasarkan ang-
korektif apabila terjadi ketidaksesuaian. garan-anggaran yang telah disusun sebe-
lumnya, seperti anggaran penjualan,
produksi, biaya bahan baku, biaya overhead.
2. Penyusunan Anggaran
g) Membuat anggaran keuangan yang berisi tar-
Menurut Anthony dan Govindarajan (2005:73), get yang ingin dicapai beserta sumber-sumber
anggaran merupakan suatu alat penting yang asalnya.
berguna untuk perencanaan dan pengendalian
jangka pendek dalam suatu organisasi. Menurut 3. Analisis Laporan Kinerja Keuangan
Hansen dan Mowen (2009:422), perencanaan dan Menurut Anthony dan Govindarajan (2005:129),
pengendalian memiliki suatu hubungan. setiap perusahaan pasti membuat analisis mengenai
Perencanaan berpandangan ke depan untuk melihat perbedaan antara pendapatan dan beban aktual
tindakan yang dilakukan agar tujuan dicapai se- dengan pendapatan dan beban yang dianggarkan.
dangkan pengendalian berpandangan ke belakang Perbedaan antara aktual dengan yang dianggarkan
untuk melihat hal yang terjadi secara aktual dan disebut dengan varians. Varians dibagi menjadi dua
membandingkan dengan rencana yang telah dibuat yaitu varians pendapatan dan varians beban.
sebelumnya. Anggaran merupakan komponen Menurut Anthony dan Govindarajan (2005:142),
33
Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol 15, No. 1 Desember 2018: 29-43

analisis varians memiliki keterbatasan yaitu analisis dan Govindarajan (2005:259), insentif yang bersifat
varians hanya menunjukkan tempat perbedaan itu keuangan antara lain kenaikan gaji, bonus, tunjan-
terjadi tanpa adanya alasan terjadinya dan cara un- gan, dan fasilitas.
tuk mengatasinya, varians ditentukan dengan cara
signifikan, laporan kinerja yang teragregasi dalam Persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu
varians yang saling tidak ada membuat pembacan- dan penelitian sekarang
ya menjadi tersesat, dan laporan varians hanya Penelitian Hariyanto (2018)
menunjukkan hal yang sedang terjadi.
Persamaan penelitian terdahulu dan penelitian
sekarang yaitu jenis objek penelitian pada usaha
4. Ukuran kinerja
kecil, metode penelitian yang digunakan yaitu
Menurut Anthony dan Govindarajan (2005:169),
deskriptif, serta pengambilan data dilakukan
sistem ukuran kinerja memiliki tujuan untuk
dengan wawancara.
mengimplementasikan strategi. Ukuran kinerja
Perbedaan penelitian terdahulu dan penelitian
dinilai untuk memenuhi kebutuhan pihak
sekarang yaitu penelitian terdahulu berfokus pada
pemangku kepentingan (stakeholder). Sistem
levels of control untuk mengatasi permasalahan
penilaian kinerja dapat berupa keuangan dan non
perbedaan budaya, sedangkan penelitian sekarang
keuangan. Ukuran kinerja non keuangan dapat
berfokus pada implementasi proses pengendalian
dilihat dari kualitas produk, kepuasan pelanggan,
manajemen dengan menggunakan Anthony dan
pangsa pasar, ketepatan pengiriman, dan moral kar-
Govindarajan. Penelitian terdahulu dilakukan di
yawan. Sistem ukuran kinerja yang lain dapat
UD HM, sedangkan penelitian sekarang di dua
menggunakan konsep balanced scorecard.
UMKM Batik Lasem yang telah berpindah
Menurut Anthony dan Govindarajan (2005:173),
kepemilikan selama empat tahun dan delapan ta-
empat kajian yang ada dalam balanced scorecard
hun.
dapat diukur melalui:
a) Perspektif keuangan
Perspektif keuangan dapat diukur melalui margin Penelitian Li (2018)
laba, tingkat pengembalian atas aktiva, arus kas. Persamaan penelitian terdahulu dan penelitian
b) Pelanggan sekarang yaitu memilih jenis objek penelitian pada
Pelanggan dapat diukur melalui pangsa pasar serta usaha kecil, metode penelitian yang digunakan yai-
indeks kepuasan pelanggan. tu deskriptif, serta pengambilan data dilakukan
c) Bisnis internal dengan wawancara. Perbedaan penelitian terdahulu
Bisnis internal dapat diukur melalui retensi karya- dan penelitian sekarang yaitu penelitian terdahulu
wan dan pengurangan waktu siklus. berfokus pada penerapan cultural control untuk
d) Inovasi dan pembelajaran mengatasi motivational problem dan lack of direc-
Inovasi dan pembelajaran dapat diukur melalui per- tion, sedangkan penelitian sekarang berfokus pada
sentase penjualan dari produk baru. implementasi proses pengendalian manajemen
dengan menggunakan Anthony dan Govindarajan.
5. Kompensasi Manajemen Penelitian terdahulu dilakukan di Cherish Bakery
Menurut Anthony dan Govindarajan (2005:251), and Cafe, sedangkan penelitian sekarang di dua
suatu kunci yang digunakan untuk memotivasi UMKM Batik Lasem yang telah berpindah
orang-orang supaya berperilaku dengan baik dan kepemilikan selama empat tahun dan delapan ta-
mewujudkan cita-cita perusahaan yaitu dengan is- hun.
entif organisasi. Seseorang dapat dipengaruhi oleh
insentif positif dan insentif negatif. Insentif positif Rerangka Konseptual
dapat berupa penghargaan yang merupakan hasil Rerangka konseptual yang digunakan dalam
dari peningkatan kepuasan individual. Insentif penelitian ini dengan menggunakan langkah-
negatif dapat berupa hukuman yang memberikan langkah seperti pada gambar 1.
penurunan kepuasan individual. Rencana kompen-
sasi insentif dibagi menjadi dua macam yaitu 3. Metode Penelitian
rencana jangka pendek dan rencana jangka pan- Jenis Penelitian
jang. Rencana insentif jangka pendek terdiri dari Penelitian ini menggunakan penelitian
total kantong bonus, carry-over, kompensasi di- deskriptif. Penelitian berfokus pada implementasi
tunda, sedangkan rencana insentif jangka panjang sistem pengendalian manajemen pada UMKM Ba-
terdiri opsi saham, saham fantom, hak apresiasi sa- tik Lasem. Penelitian dilakukan pada dua UMKM
ham, saham kinerja, unit kinerja. Menurut Anthony Batik Lasem yaitu Griya Batik Gajah yang berlo-
34
Puspitasari, V., Rachmawati, D., dan Shelfina, C, Implementasi Sistem Pengendalian...... ISSN: 2089-4309 (print)
2579-4841 (online)

Gambar 1. Rer angka Konseptual

kasi di Jalan Babagan III/2 dan Indah Aneka Warna dokumentasi di UMKM Batik Lasem yaitu Griya
yang berlokasi di Jalan Karangturi 1 No. 3. Tujuan Batik Gajah dan Indah Aneka Warna.
penelitian yang ingin dicapai adalah untuk menge-
tahui implementasi sistem pengendalian mana- Teknik Analisis Data
jemen yang terdapat pada dua UMKM Batik Lasem Analisis data penelitian ini adalah deskriptif,
tersebut. dengan cara menganalisis bagaimana implementasi
sistem pengendalian manajemen pada UMKM Ba-
Waktu dan Tempat Penelitian tik Lasem yang meliputi tahap-tahap sebagai beri-
Penelitian dilakukan pada tanggal 29 No- kut:
vember 2018 yang bertempat di dua UMKM Batik 1. Pemetaan setiap proses pengendalian mana-
Lasem yaitu Griya Batik Gajah yang berlokasi di jemen pada UMKM Batik Lasem yaitu Griya
Jalan Babagan III/2 dan Indah Aneka Warna yang Batik Gajah dan Indah Aneka Warna.
berlokasi di Jalan Karangturi 1 No. 3. Tabel 1 menunjukkan pemetaan sistem pen-
gendalian manajemen pada UMKM batik
Target atau Subjek Penelitian Lasem.
Subjek yang dipilih dalam penelitian ini 2. Analisis dengan membandingkan setiap pros-
adalah dua UMKM yang telah berpindah es pengendalian manajemen di UKM Batik
kepemilikan atau turun temurun yaitu Griya Batik Lasem dengan konsep sistem pengendalian
Gajah dan Indah Aneka Warna. Kedua UMKM ba- manajemen yang meliputi perencanaan strate-
tik tersebut berada di Kecamatan Lasem. gis, penyusunan anggaran, dan ukuran kiner-
ja.
Prosedur 3. Melakukan analisis dengan cara mem-
Sumber data dalam penelitian ini dilakukan bandingkan proses pengendalian manajemen
dengan wawancara pada pemilik UMKM Batik yang terdiri perencanaan strategis, penyusu-
Lasem yang telah berpindah kepemilikan selama nan anggaran, dan ukuran kinerja pada
empat dan delapan tahun. Tujuan dilakukan wa- UMKM Batik Lasem yaitu Griya Batik Gajah
wancara adalah untuk mengumpulkan informasi dan Indah Aneka Warna.
yang ada di dua UMKM Batik Lasem tersebut yang
nantinya akan dianalisis serta digunakan untuk 4. Hasil dan Pembahasan
membandingkan hasilnya. Hasil pemetaan setiap proses pengendalian ma-
najemen pada UMKM Batik Lasem digambarkan
Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan Data pada tabel 2.
Jenis data dalam penelitian ini adalah data pri-
mer, yaitu dengan wawancara langung pada pem- Analisis Perencanaan Strategis di Griya Batik
ilik usaha batik. Alat pengumpulan data berupa alat Gajah
perekam suara. Metode pengumpulan data yang Tahap-tahap dalam perencanaan strategis terdiri
digunakan adalah semi interview, observasi, dan dari perumusan strategi, implementasi strategi, dan
35
Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol 15, No. 1 Desember 2018: 29-43

Tabel 1. Pemetaan Sistem Pengendalian Manajemen (1)

No. Pemetaan Pedoman Pertanyaan Sumber


1. Perencanaan 1. Apakah Anda memiliki strategi untuk mencapai tujuan perusahaan? Pride dkk.
strategis di 2. Apa yang menjadi strategi dalam usaha ini? (2015:267-
UMKM Ba- 3. Bagaimana cara Anda dalam menyusun strategi pada usaha batik Lasem ini?
268)
tik Lasem
4. Apakah dalam menentukan strategi tersebut, Anda melihat kelebihan dan David dan
kelemahan dalam usaha ini? David
5. Apa yang menjadi kelebihan dan kelemahan tersebut? (2015:40)
6. Apakah dalam menentukan strategi, Anda juga melihat peluang dan ancaman
dari luar?
7. Apa yang menjadi peluang dan ancaman tersebut?
8. Apakah Anda menetapkan tujuan tahuan perusahaan?
9. Apakah Anda menyusun kebijakan perusahaan?
10. Apakah Anda melakukan alokasi sumber daya bagi perusahaan?
11. Apakah Anda pernah melakukan evaluasi apabila terjadi perbedaan antara
strategi yang telah direncanakan dengan yang sesungguhnya terjadi?
12. Apakah sebelum melakukan evaluasi Anda melihat faktor eksternal dan internal
yang digunakan dalam strategi?
13. Apakah Anda melakukan pengukuran atas strategi yang telah ditetapkan?
14. Apakah Anda pernah melakukan tindakan korektif apabila terjadi ketidaks-
esuaian strategi perusahaan?
15. Bagaimana cara Anda dalam melakukan evaluasi atas perbedaan tersebut?

2. Penyusu- 1. Apakah Anda memiliki target penjualan yang ingin dijual dalam suatu periode Rudianto
nan ang- tertentu? (2009:26-28)
garan di 2. Apa yang menjadi dasar Anda dalam menentukan target penjualan tersebut?
UMKM 3. Apakah target penjualan tersebut Anda gunakan sebagai dasar dalam menyusun
Batik anggaran penjualan?
Lasem 4. Bagaimana cara Anda menyusun anggaran penjualan tersebut?
5. Apakah Anda menentukan jumlah batik yang diproduksi menggunakan dasar
target penjualan tersebut?
6. Apa yang menjadi dasar dalam menentukan jumlah barang yang diproduksi?
7. Apakah Anda membuat anggaran produksi seperti biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja, dan BOP atas jumlah barang yang diproduksi?
8. Apakah Anda juga membuat anggaran untuk biaya pemasaran dan biaya admin-
istrasi?
9. Apakah Anda membuat anggaran laba yang akan diperoleh?
10. Apakah Anda membuat anggaran keuangan yang akan dicapai pada periode
tertentu?
11. Apakah Anda merealisasikan anggaran yang telah dibuat tersebut?

3. Ukuran kiner- 1. Apakah perusahaan pernah melakukan evaluasi atas segala hal yang terjadi di Menurut An-
ja di UMKM perusahaan? thony dan
Batik Lasem 2. Bagaimana cara Anda melakukan evaluasi tersebut? Govindarajan
3. Apakah Anda pernah melakukan evaluasi atas keberhasilan atau kegagalan (2005:173)
strategi yang telah dibuat melalui laba yang diperoleh, modal yang kembali,
dan sebagainya?
4. Apakah Anda pernah melakukan evaluasi atas keberhasilan atau kegagalan
strategi melalui kualitas produk, kepuasan pelanggan, dan sebagainya?
5. Apakah perusahaan pernah melakukan pengurangan jumlah karyawan akibat
kelalaian karyawan tersebut dalam bekerja?
6. Apakah perusahaan pernah melakukan evaluasi mengenai jumlah produk baru
yang diminati di pasaran?

36
Puspitasari, V., Rachmawati, D., dan Shelfina, C, Implementasi Sistem Pengendalian...... ISSN: 2089-4309 (print)
2579-4841 (online)
Tabel 2. Hasil Pemetaan Sistem Pengendalian Manajemen
Proses Pengendalian Ma-
Griya Batik Gajah Batik Tulis Tiga Negeri
najemen
Perencanaan Strategis:
1. Adanya strategi Memiliki strategi Memiliki strategi
2. Strategi perusahaan Mempertahankan motif lama, mengikuti Mengembangkan produk dan berinovasi
perkembangan serta melakukan inovasi
3. Cara menyusun strategi Melihat kemampuan karyawan dan Melihat kemampuan karyawan untuk men-
mengikuti permintaan pasar atas motif dukung inovasi dan melihat permintaan pasar
dan warna
4. Melihat kekuatan dan Melihat kekuatan dan kelemahan Melihat kekuatan dan kelemahan
kelemahan
5. Kekuatan dan kelemahan Spesialis motif tiga negeri Melihat kemampuan karyawan dan memadukan
perusahaan dengan peraturan yang ada
6. Melihat peluang dan Melihat peluang dan ancaman Melihat peluang dan ancaman
ancaman
7. Peluang dan ancaman Mengikuti hal yang sedang menjadi tren Melihat permintaan pasar
perusahaan
8. Adanya tujuan tahunan Tidak menetapkan Tidak menetapkan
perusahaan
9. Adanya kebijakan perus- Menetapkan peraturan masuk pukul Menetapkan peraturan masuk pukul 07.30-
ahaan 07.30 WIB dan takaran pewarnaan dalam 15.30 WIB dan membatik harus tebal aga hasil-
membatik nya bagus
10. Adanya alokasi sumber Tidak menetapkan Tidak menetapkan
daya
11. Evaluasi strategi Melakukan evaluasi Melakukan evaluasi
12. Melihat faktor eksternal Melihat kedua faktor untuk melakukan Melihat kedua faktor untuk melakukan evaluasi
dan intenal evaluasi
13. Pengukuran strategi Melakukan pengukuran Melakukan pengukuran
14. Melakukan tindakan Tidak melakukan Tidak melakukan
korektif
15. Cara mengevaluasi Melakukan penilaian strategi yang Melakukan evaluasi dengan cara dilihat strategi
strategi ditetapkan cocok atau tidak untuk perus- tersebut telah sesuai atau tidak
ahaan
Penyusunan Anggaran
1.Adanya target penjualan Ada target tetapi susah untuk dicapai Ada target penjualan
2.Dasar menentukan target Untuk memenuhi pengeluaran Target digunakan untuk menutupi biaya-biaya
penjualan yang telah dikeluarkan
3.Adanya anggaran Terdapat anggaran penjualan Terdapat anggaran penjualan
penjualan
4.Cara menyusun anggaran Total pengeluaran menjadi dasar untuk Anggaran penjualan digunakan untuk menutupi
penjualan menentukan jumlah batik yang akan di- biaya-biaya yang telah dikeluarkan
jual
5.Adanya penentuan jumlah Terkadang iya dan tidak Menentukan jumlah produksi
produksi
6.Dasar menentukan jumlah Berdasarkan permintaan pasar, apabila Digunakan untuk mencapai omzet dan me-
produksi banyak permintaan maka ditambah nutupi biaya-biaya yang dikeluarkan
jumlah produksi namun apabila per-
mintaan sedikit maka dikurangi
jumlahnya
7.Adanya anggaran produksi Menyusun anggaran produksi namun Membuat anggaran produksi untuk menentukan
yang terdiri dari biaya bahan terdapat kesulitan dalam menentukan harga pokok penjualan batik
baku, tenaga kerja, dan over- biaya tenaga kerja yang tidak bisa di-
head pabrik prediksi karena gaji dibayar harian
8.Adanya penyusunan ang- Tidak menetukan anggaran biaya Menentukan tetapi tidak sering, saat terdapat
garan biaya pemasaran dan pemasaran dan administrasi pameran batik saja
administrasi
9.Adanya anggaran laba Tidak menentukan anggaran laba karena Menentukan anggaran laba
tidak bisa diprediksi jumlah pembeli
batik
10.Adanya anggaran keu- Tidak membuat anggaran keuangan Tidak membuat anggaran keuangan
angan
11.Adanya realisasi ang- Pernah melakukan realisasi namun terka- Melakukan realisasi anggaran
garan dang tidak sesuai karena susah menen-
tukan biaya gaji tenaga kerja dan naik
turunnya biaya bahan baku
37
Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol 15, No. 1 Desember 2018: 29-43
Tabel 2. Hasil Pemetaan Sistem Pengendalian Manajemen (lanjutan)

Proses Pengendalian Griya Batik Gajah Batik Tulis Tiga Negeri


Ukuran Kinerja
1. Adanya evaluasi Melakukan evaluasi Melakukan evaluasi
2. Cara melakukan Menilai secara langsung Mengevaluasi mengenai keberhasilan
evaluasi atau kegagalannya
3. Evaluasi Pernah melakukan evaluasi Membicarakan dengan karyawan agar
mengenai keber- dapat memperbaiki kinerja
hasilan atau kega-
galan melalui laba
dan modal yang
kembali
4. Evaluasi Melakukan evaluasi dengan cara Melakukan evaluasi secara langsung
mengenai keber- memberikan nomor telepon bagi dengan menanyakan kepada pelanggan
hasilan atau kega- pembeli, apabila ada yang komplain tentang kepuasan dalam membeli
galan melalui maka barang tersebut akan diganti produknya
kualitas produk dengan barang baru, barang yang
dan kepuasan dikembalikan akan dijual lagi
pelanggan
5. Adanya pengu-
rangan jumlah Tidak melakukan Tidak melakukan
karyawan
6. Evaluasi
mengenai produk Melihat jumlah barang yang dibeli Melihat jumlah barang yang terjual
baru dan diminati konsumen

evaluasi strategi. Pemilik Griya Batik Gajah meru- Hal tersebut dikarenakan usaha batik hanyalah
muskan strategi dengan melihat sisi internal berupa usaha kecil sehingga beliau hanya menetapkan
kekuatan dan sisi eksternal berupa peluang dalam tujuan secara keseluruhan. Pemilik menetapkan ke-
perusahaan. bijakan perusahaan yaitu jam masuk kerja pukul
Namun, kelemahan dan ancaman belum diper- 07.30 WIB dan takaran pewarnaan dalam mem-
timbangkan oleh pemilik dalam proses perumusan batik. Pemilik tidak menetapkan alokasi sumber
strategi. Berdasarkan observasi bahwa proses pen- daya diakibatkan karena usaha batik merupakan
geringan batik masih menggunakan cara tradisional usaha kecil.
yaitu dengan mengandalkan sinar matahari, hal ini Aktivitas-aktivitas dalam evaluasi strategi
merupakan kelemahan pada perusahaan karena yang terdiri dari melihat faktor eksternal dan inter-
apabila terjadi hujan maka proses produksi akan nal yang digunakan dalam strategi, melakukan pen-
menjadi terhambat. gukuran atas strategi yang telah ditetapkan,
Hal lain yang ditemui saat observasi adalah mu- melakukan tindakan korektif apabila terjadi ketid-
lai bermunculannya batik cap dengan motif yang aksesuaian.
menyerupai batik tulis dan harga jualnya yang jauh Ketiga aktivitas tersebut belum dilakukan sepe-
lebih rendah. Hal tersebut merupakan ancaman pa- nuhnya oleh usaha Griya Batik Gajah. Pemilik te-
da perusahaan karena dapat membuat para pelang- lah melakukan evaluasi atas strategi yang dibuat
gan beralih untuk membeli batik cap daripada batik dengan melihat faktor eksternal dan internal pada
tulis. saat perumusan strategi, pemilik juga melakukan
Strategi yang telah dirumuskan dapat dijalankan pengukuran atas strategi tersebut untuk mengetahui
dengan baik apabila perusahaan menetapkan tujuan kesesuaian strategi yang dirumuskan pada perus-
tahunan, menyusun kebijakan perusahaan, dan ahaan. Cara pemilik dalam mengevaluasi adalah
melakukan alokasi sumber daya. Implementasi dengan melakukan penilaian cocok atau tidaknya
strategi dalam usaha Griya Batik Gajah tidak dil- strategi yang ditetapkan. Namun, pemilik tidak
akukan sepenuhnya oleh pemilik. Pemilik tidak melakukan tindakan korektif apabila terdapat ketid-
menetapkan tujuan tahunan perusahaan, namun aksesuaian strategi yang ditetapkan dengan
hanya menetapkan satu tujuan saja yaitu menerus- keadaan perusahaan, hal tersebut dapat menjadikan
kan usaha batik peninggalan sang nenek serta perusahaan menggunakan strategi yang tidak cocok
mengembangkan motif lama dan motif sekarang. dengan keadaan di dalamnya secara terus-menurus.
38
Puspitasari, V., Rachmawati, D., dan Shelfina, C, Implementasi Sistem Pengendalian...... ISSN: 2089-4309 (print)
2579-4841 (online)
Analisis Penyusunan Anggaran di Griya Batik klus. Hal tersebut tidak dievaluasi karena pemilik
Gajah menganggap bahwa karyawan yang keluar masuk
Fase-fase dalam penyusunan anggaran tid- karena membandingkan gaji yang didapat merupa-
ak semua dilakukan oleh Griya Batik Gajah. Perus- kan hal yang wajar dalam usaha batik serta pemilik
ahaan memiliki target yang ingin dicapai untuk tidak melakukan evaluasi mengenai pengurangan
kedepannya, namun dalam pencapaian tersebut ter- waktu siklus karena menurutnya jumlah karyawan
dapat kesulitan yaitu tingkat permintaan pasar yang ada dibagian produksi telah sesuai dengan
yang berubah-ubah. Target penjualan yang telah pekerjaan yang dikerjakan. Evaluasi yang terakhir
ditetapkan oleh pemilik Griya Batik Gajah hanya adalah evaluasi mengenai inovasi dan pembelaja-
digunakan untuk memenuhi pengeluaran dalam ran, perusahaan telah melakukan evaluasi dengan
proses membatik. Pemilik tidak memperhatikan cara melihat jumlah barang baru yang dibeli dan
faktor eksternal dalam menentukan target diminati konsumen dalam jangka waktu yang diten-
penjualan seperti tingkat inflasi, daya beli tukan oleh perusahaan.
masyarakat, perubahan selera konsumen, dan lain-
lain. Pemilik menetapkan anggaran penjualan Analisis Perencanaan Strategis di Indah Aneka
dengan cara total pengeluaran dalam proses mem- Warna
batik menjadi dasar untuk menentukan jumlah ba- Tahapan perencanaan strategis yang berupa pe-
tik yang akan dijual. Pemilik tidak pasti dalam rumusan strategi dilakukan oleh Indah Aneka
menetapkan jumlah barang produksi dikarenakan Warna dengan melihat kekuatan dan peluang dalam
permintaan pasar yang berubah-ubah dan tidak perusahaan. Namun, kelemahan dan ancaman be-
menentu. Pemilik menetapkan anggaran produksi lum dipertimbangkan oleh pemilik dalam proses pe-
namun dalam penyusunannya terdapat kesulitan rumusan strategi tersebut. Berdasarkan observasi
untuk menentukan biaya gaji tenaga kerja, hal ter- yang dilakukan ditemukan bahwa dalam proses
sebut dikarenakan sistem penggajian karyawan pengeringan batik masih menggunakan cara tradi-
yang bersifat harian. Pemilik tidak menyusun ang- sional yaitu hanya dengan mengandalkan sinar ma-
garan biaya dan pemasaran karena anggaran terse- tahari, hal ini merupakan kelemahan pada perus-
but telah menjadi satu kesatuan dengan biaya tena- ahaan karena apabila terjadi hujan maka proses
ga kerja. Pemilik tidak menentukan anggaran laba produksi akan menjadi terlambat. Hal lain yang
dan anggaran keuangan karena usaha batik tulis ditemui saat observasi adalah mulai bermuncu-
tidak dapat diprediksi hasil kedepannya. Pemilik lannya batik cap dengan motif yang menyerupai ba-
pernah melakukan realiasasi atas anggaran yang te- tik tulis dan harga jualnya yang jauh lebih rendah.
lah ditentukan, namun hasilnya tidak sesuai dengan Hal tersebut merupakan ancaman bagi perusahaan
yang ditentukan dikarenakan faktor penggajian karena dapat membuat para pelanggan beralih un-
tenaga kerja yang tidak tetap serta naik turunnya tuk membeli batik cap daripada batik tulis.
harga bahan baku dalam membatik. Implementasi strategi dalam usaha Indah Aneka
Warna tidak semua dilakukan, pemilik tidak
Analisis Ukuran Kinerja di Griya Batik Gajah menetapkan tujuan tahunan perusahaan, namun
Pemilik Griya Batik Gajah belum melakukan hanya menetapkan satu tujuan saja yaitu menjadi-
semua evaluasi terkait hal-hal yang terjadi dalam kan usaha batik tulis Indah Aneka Warna menjadi
perusahaannya. Pengevaluasian dapat dilakukan lebih besar lagi dan dapat go international. Hal ter-
menggunakan konsep balance scorecard yang sebut dikarenakan usaha batik hanyalah usaha kecil
terdiri dari perspektif keuangan, pelanggan, bisnis sehingga beliau hanya menetapkan tujuan secara
internal, serta inovasi dan pembelajaran. Griya Ba- keseluruhan. Dalam usaha batiknya pemilik hanya
tik Gajah telah melakukan evaluasi dalam hal per- menetapkan kebijakan yaitu bekerja mulai pukul
spektif keuangan, namun pemilik tidak 07.30-15.30 WIB dan dalam membatik harus tebal
mengungkapkan secara pasti cara dalam agar hasilnya bagus. Pemilik tidak menetapkan alo-
melakukan evaluasi tersebut. Evaluasi mengenai kasi sumber daya karena usaha yang dimiliki masih
tingkat kepuasan pelanggan telah dilakukan bersifat usaha kecil.
dengan cara memberikan nomor telepon bagi pem- Aktivitas-aktivitas dalam evaluasi strategi belum
beli, apabila ada yang komplain maka barang ter- dilakukan sepenuhnya oleh usaha Indah Aneka
sebut akan diganti dengan barang baru, barang Warna. Pemilik telah melakukan evaluasi atas
yang dikembalikan akan dijual lagi. Pemilik tidak strategi yang dibuat dengan melihat faktor eksternal
melakukan evaluasi mengenai bisnis internal beru- dan internal pada saat perumusan strategi serta
pa retensi karyawan dan pengurangan waktu si- melakukan pengukuran atas strategi tersebut. Cara

39
Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol 15, No. 1 Desember 2018: 29-43

pemilik dalam mengevaluasi adalah dengan strate- Aneka Warna telah melakukan evaluasi dalam hal
gi yang ditetapkan telah sesuai atau tidak, namun perspektif keuangan dengan cara membicarakan
dalam hal ini pemilik tidak melakukan tindakan bersama karyawan mengenai keberhasilan maupun
korektif apabila terdapat ketidaksesuaian strategi kegagalan dalam usahanya untuk memperbaiki
yang ditetapkan dengan keadaan perusahaan. kinerja perusahaan. Evaluasi mengenai tingkat
kepuasan pelanggan telah dilakukan dengan cara
Analisis Penyusunan Anggaran di Indah Aneka menanyakan kepada pelanggan tentang kepuasan
Warna dalam membeli produknya. Pemilik tidak
Fase-fase dalam penyusunan anggaran tidak melakukan evaluasi mengenai bisnis internal beru-
semua dilakukan Indah Aneka Warna. Pemilik pa retensi karyawan dan pengurangan waktu siklus.
memiliki target yang ingin dicapai perusahaan un- Hal tersebut tidak dievaluasi karena pemilik
tuk kedepannya. Target penjualan yang telah menganggap bahwa karyawan yang keluar masuk
ditetapkan tersebut digunakan untuk menutupi karena membandingkan gaji yang didapat merupa-
biaya-biaya yang telah dikeluarkan dalam proses kan hal yang wajar dalam usaha batik serta pemilik
membatik. Pemilik tidak memperhatikan faktor ek- tidak melakukan evaluasi mengenai pengurangan
sternal dalam menentukan target penjualan. Pem- waktu siklus karena menurutnya jumlah karyawan
ilik menetapkan anggaran penjualan dalam usahan- yang ada dibagian produksi telah sesuai dengan
ya untuk menutupi biaya-biaya yang dikeluarkan pekerjaan yang dikerjakan. Evaluasi yang terakhir
dalam membatik. Pemilik menentukan jumlah ba- adalah mengenai inovasi dan pembelajaran, perus-
rang produksi karena hal tersebut digunakan untuk ahaan telah melakukan evaluasi dengan cara
mencapai omzet dan menutupi biaya-biaya yang melihat jumlah barang yang terjual dalam jangka
telah dikeluarkan. Pemilik menetapkan anggaran waktu yang ditentukan oleh perusahaan.
produksi yang digunakan untuk menentukan harga
pokok penjualan batiknya. Pemilik menyusun ang- Perbandingan antara Griya Batik Gajah dengan
garan biaya dan pemasaran pada saat beliau ter- Indah Aneka Warna
dapat pameran batik saja. Pemilik menentukan Perbandingan Perencanaan Strategis
anggaran laba sebagai target laba yang harus di- Persamaan dalam perencanaan strategis pada
peroleh dalam usahanya, namun pemilik tidak Griya Batik Gajah dan Indah Aneka Warna antara
menentukan anggaran keuangan pada usaha ba- lain dalam merumuskan strategi kedua perusahaan
tiknya. Pemilik Indah Aneka Warna melakukan re- hanya memperhatikan kekuatan dan peluang, pe-
aliasasi atas anggaran yang telah ditentukan. rusahaan tidak memperhatikan kelemahan dan an-
caman yang ada di perusahaan tersebut. Hal-hal
Analisis Ukuran Kinerja di Indah Aneka yang tidak dilakukan oleh kedua perusahaan dalam
Warna implementasi strategi antara lain tidak menetapkan
Pemilik Indah Aneka Warna belum melakukan tujuan perusahaan dan alokasi sumber daya, serta
evaluasi terkait hal-hal yang terjadi dalam perus- tidak melakukan tindakan korektif apabila strategi
ahaannya. Pengevaluasian dapat dilakukan yang ditetapkan tidak sesuai dengan kondisi perus-
menggunakan konsep balance scorecard. Indah ahaan. Kedua perusahaan sama-sama menetapkan

Tabel 3. Per bandingan Per encanaan Str ategis

Griya Batik Gajah Indah Aneka Warna


Persamaan Perumusan strategi hanya memperhatikan Perumusan strategi hanya memperhatikan
kekuatan dan peluang kekuatan dan peluang
Tidak menetapkan tujuan tahunan perusahaan Tidak menetapkan tujuan tahunan perusahaan
Menetapkan kebijakan perusahaan Menetapkan kebijakan perusahaan
Tidak menetapkan alokasi sumber daya Tidak menetapkan alokasi sumber daya
Melakukan evaluasi strategi dengan melihat Melakukan evaluasi strategi dengan melihat faktor
faktor internal dan eksternal perusahaan internal dan eksternal perusahaan
Melakukan pengukuran strategi Melakukan pengukuran strategi
Tidak melakukan tindakan korektif Tidak melakukan tindakan korektif
Perbedaan Menentukan strategi dengan melihat kemam- Menentukan strategi dengan melihat kemampuan
puan perusahaan dalam menghasilkan motif dan masukan karyawan serta dipadukan dengan
batik aturan yang sudah ada

40
Puspitasari, V., Rachmawati, D., dan Shelfina, C, Implementasi Sistem Pengendalian...... ISSN: 2089-4309 (print)
2579-4841 (online)
Tabel 4. Per bandingan Penyusunan Anggar an
Griya Batik Gajah Indah Aneka Warna
Persamaan Menentukan target penjualan untuk me- Menentukan target penjualan untuk memenuhi
menuhi pengeluaran pengeluaran
Menentukan anggaran penjualan Menentukan anggaran penjualan
Menentukan anggaran produksi Menentukan anggaran produksi
Tidak membuat anggaran keuangan Tidak membuat anggaran keuangan
Perbedaan Terkadang tidak menentukan jumlah ba- Menentukan jumlah barang yang diproduksi
rang yang diproduksi
Tidak menentukan anggaran biaya Menentukan anggaran biaya pemasaran dan
pemasaran dan administrasi administasi apabila terdapat pameran batik
Tidak enentukan anggaran laba Menentukan anggaran laba
Tidak melakukan realisasi anggaran Melakukan realisasi anggaran

kebijakan pada usahanya serta melakukan penguku- menutupi biaya yang telah dikeluarkan dalam
ran atas strategi yang telah ditetapkan. membatik. Griya Batik Gajah tidak menentukan
Penentuan strategi yang dilakukan oleh kedua anggaran biaya pemasaran dan administrasi kare-
perusahaan memiliki perbedaan yaitu Griya Batik na biaya tersebut telah tergabung dalam biaya gaji
Gajah lebih melihat dari sisi kemampuan perus- karyawan, namun Indah Aneka Warna menen-
ahaan untuk menghasilkan suatu motif batik, se- tukan biaya tersebut pada saat terdapat pameran
dangkan Indah Aneka Warna melihat kemampuan batik. Griya Batik Gajah tidak menentukan ang-
dan masukan dari para kayawan serta memadukan garan laba karena hal tersebut dinilai tidak pasti
dengan aturan yang sudah ada. pada usaha batik, namun Indah Aneka Warna
menentukan anggaran laba sebagai dasar laba
Perbandingan Penyusunan Anggaran yang akan diperoleh kedepannya.
Persamaan dalam penyusunan anggaran pada Ukuran kinerja pada Griya Batik Gajah dan In-
Griya Batik Gajah dan Indah Aneka Warna antara dah Aneka Warna terdapat persamaan yaitu kedua
lain menentukan target penjualan, anggaran perusahaan telah melakukan evaluasi mengenai
penjualan, dan anggaran produksi. Kedua perus- perspektif keuangan dan pelanggan. Evaluasi
ahaan juga sama-sama tidak menentukan anggaran mengenai kepuasan pelanggan dilakukan dengan
keuangan. cara menanyakan hal tersebut pada pembeli ba-
Perbedaan dalam penyusunan anggaran pada tiknya. Kedua perusahaan tidak melakukan pengu-
Griya Batik Gajah dan Indah Aneka Warna antara rangan jumlah karyawan pada usahanya serta
lain Griya Batik Gajah terkadang menentukan melakukan evaluasi mengenai produk baru dengan
jumlah barang yang diproduksi karena hal tersebut melihat jumlah barang baru yang terjual.
susah untuk ditentukan akibat permintaan pasar Ukuran kinerja pada Griya Batik Gajah dan In-
yang berubah-ubah, namun Indah Aneka Warna dah Aneka Warna tidak terdapat perbedaan karena
menentukan jumlah barang yang diproduksi untuk semua kajian yang ada pada konsep balance score-

Tabel 5. Per bandingan Ukur an Kiner ja

Griya Batik Gajah Indah Aneka Warna

Persamaan Melakukan evaluasi pada perusahaan Melakukan evaluasi pada perusahaan

Melakukan evaluasi mengenai perspektif Melakukan evaluasi mengenai perspektif keu-


keuangan angan
Melakukan evaluasi mengenai kepuasan Melakukan evaluasi mengenai kepuasan pelang-
pelanggan dengan menanyakan hal terse- gan dengan menanyakan hal tersebut pada pem-
but pada pembeli beli
Persamaan Tidak melakukan pengurangan jumlah Tidak melakukan pengurangan jumlah karya-
karyawan wan
Evaluasi mengenai produk baru dengan Evaluasi mengenai produk baru dengan melihat
melihat barang yang terjual barang yang terjual

41
Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol 15, No. 1 Desember 2018: 29-43

card telah dilaksanakan oleh kedua batik secara melakukan penyusunan anggaran secara sederhana.
keseluruhan. 3. Ukuran Kinerja
Sistem ukuran kinerja memiliki tujuan untuk
5. Simpulan dan Saran mengimplementasikan strategi. Sistem penilaian
Simpulan kinerja dapat berupa keuangan dan non keuangan.
Berdasarkan pembahasan mengenai proses Sistem ukuran kinerja yang lain dapat
pengendalian manajemen yang terdiri dari menggunakan konsep balanced scorecard. Empat
perencanaan strategis, penyusunan anggaran, dan kajian yang ada dalam balanced scorecard dapat
ukuran kinerja pada Griya Batik Gajah dan Indah diukur melalui perspektif keuangan, pelanggan,
Aneka Warna maka dapat disimpulkan sebagai bisnis internal, inovasi dan pembelajaran. Ukuran
berikut: kinerja juga belum dilakukan secara keseluruhan,
1. Perencanaan strategis kedua perusahaan tidak melakukan evaluasi dalam
Perencanaan strategis merupakan suatu proses hal retensi karyawan karena menurut pemilik kedua
yang digunakan untuk memutuskan berbagai perusahaan bahwa karyawan yang keluar masuk
macam program yang akan dilaksanakan serta dengan membandingkan gaji yang didapat merupa-
alokasi sumber daya pada setiap program terse- kan hal yang wajar dalam usaha batik serta evaluasi
but. Tahap-tahap dalam perencanaan strategis pengurangan waktu siklus tidak dilakukan karena
terdiri dari perumusan strategi, implementasi menurut pemilik jumlah karyawan yang ada dibagi-
strategi, dan evaluasi strategi. Perumusan strategi an produksi telah sesuai dengan pekerjaan yang
belum dilakukan secara optimal karena kedua dikerjakan.
pemilik perusahaan tidak melihat kelemahan dan
ancaman pada usahanya. Berdasarkan observasi Saran
ditemukan bahwa kedua perusahaan memiliki a. Peneliti Selanjutnya
kelemahan dalam proses pengeringan batik yang Saran untuk peneliti selanjutnya adalah untuk
masih menggunakan sinar matahari, sedangkan menentukan objek penelitian yang berada di kota
ancaman pada kedua perusahaan tersebut adalah Surabaya sehingga lebih memudahkan dalam
mulai bermunculan batik cap yang menyerupai melakukan penelitian.
motif batik tulis dengan harga yang jauh lebih b. Pemilik Griya Batik Gajah
murah. Implementasi strategi belum dilakukan Peneliti menyarankan pada pemilik Griya Batik
secara keseluruhan karena kedua perusahaan tidak Gajah untuk menentukan target penjualan, ang-
menetapkan tujuan tahunan dan alokasi sumber garan penjualan, dan anggaran laba sehingga tujuan
daya. Evaluasi strategi juga belum dilakukan ka- perusahaan dapat cepat tercapai serta menentukan
rena kedua perusahaan tidak melakukan tindakan tindakan korektif apabila terdapat ketidaksesuai
korektif apabila terdapat ketidaksesuaian strategi strategi yang ditetapkan dengan keadaan perus-
yang ditetapkan. Tahap-tahap perencanaan strate- ahaan.
gis pada Griya Batik Gajah dan Indah Aneka c. Pemilik Indah Aneka Warna
Warna belum dilakukan secara optimal karena Peneliti menyarankan pada pemilik Indah Aneka
pemilik menilai bahwa usaha batik tulis masih Warna untuk menentukan peraturan secara rinci pa-
tergolong usaha kecil sehingga tidak melakukan da karyawan serta menentukan tindakan korektif
beberapa tahapan seperti menetapkan tujuan ta- saat terjadi perbedaan strategi yang telah ditetapkan
hunan, alokasi sumber daya, dan tindakan dengan kondisi perusahaan.
korektif atas strategi yang dibuat.
2. Penyusunan Anggaran Daftar Referensi
Anggaran merupakan komponen kunci dari Adhitama, S., dan Aulia, D.R.R. (2017). Analisis
suatu perencanaan. Anggaran berisi rencana keu- penerapan sistem pengendalian manajemen
angan yang ada di dalam perusahaan. Fase-fase dengan model four levers of control di pusat
dalam penyusunan anggaran terdiri dari menen- pendidikan dan pelatihan bea dan cukai.
tukan target penjualan, anggaran penjualan, Jurnal Info Artha, 1(1), 35-46.
jumlah barang yang diproduksi, anggaran Adisaputro, G.A., dan Anggarini, Y. (2017). A ng-
produksi, anggaran biaya operasi, anggaran laba, garan bisnis (edisi ke-1). Yogyakarta: UPP
dan anggaran keuangan. Fase-fase dalam STIM YKPN.
penyusunan anggaran belum dilakukan secara Amirullah (2015). Pengantar manajemen (edisi ke-
keseluruhan oleh Griya Batik Gajah dan Indah 1). Jakarta: Mitra Wacana Media.
Aneka Warna. Kedua perusahaan hanya Anthony, R.N., dan Govindarajan, Vijay. (2005).

42
Puspitasari, V., Rachmawati, D., dan Shelfina, C, Implementasi Sistem Pengendalian...... ISSN: 2089-4309 (print)
2579-4841 (online)
Sistem pengendalian manajemen (edisi ke- Unjiya, M.A. (2014). Lasem Negeri Dampoawang.
11). Jakarta: Salemba Empat. Yogyakarta: Salma Idea.
Badan Pusat Statistik. (2018). Kabupaten Rem-
bang dalam angka 2018.
Didapatkan dari https://
rembangkab.bps.go.id/
publication/2018/08/16/
bf6897d3347cfea6e493f741/kabupaten-
rembang-dalam-angka-2018
Charter, W.K. (2009). A kuntansi biaya (edisi ke-
14). Jakarta: Salemba Empat.
Daft, R. L. (2006). Manajemen (edisi ke-6). Ja-
karta: Salemba Empat.
David, F.R., dan David, F.R. (2016). Manajemen
strategik (edisi ke-15). Jakarta: Salemba
Empat.
Fahmi, I. (2016). Pengantar sumber daya manusia
(edisi ke-1). Jakarta: Mitra Wacana Media.
Hansen, D.R., dan Mowen, M.M. (2009).
Akuntansi manajemen (edisi ke-8). Jakarta:
Salemba Empat.
Hariyanto, D. (2018). Penerapan levers of control
dalam mengatasi permasalahan perbedaan
budaya antara pemilik dan tenaga kerja pa-
da UD. HM untuk menciptakan etos kerja
yang efektif. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Uni-
versitas Surabaya, 7(1), 153-169.
Li, M. (2018). Penerapan culture control dalam
konteks gaya kepemimpinan untuk menga-
tasi motivational problem dan lack of direc-
tion pada cherish cafe and bakery di Si-
doarjo. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universi-
tas Surabaya, 7(1), 244-257.
Maulany, N,N., dan Masruroh, N.N. (2017). Ke-
bangkitan industri batik lasem di awal abad
XXI. Patrawidya, 18(1), 1-12.
Merchant, K.A., dan Stede W.A.V. (2014). Sis-
tem pengendalian manajemen (edisi ke-3).
Jakarta: Salemba Empat.
Pride, W.M., Hughes, R.J., Kapoor, J.R. (2015).
Pengantar bisnis (edisi ke-11). Jakarta:
Salemba Empat.
Rahmana, A. (2009). Peranan teknologi informasi
dalam peningkatan daya saing usaha kecil
menengah. Seminar Nasional A plikasi
Teknologi Informasi, 11-15.
Rudianto (2009). Penganggaran. Jakarta: Erlang-
ga.
Simons, R. (1995). Levers of control. Boston:
Harvard Business School Pres.
Siregar, B., Suripto, B., Hapsoro D., Lo, W.E.,
Herowati, E., Kusumasari, L., Nurofik.
(2013). Akuntansi biaya (edisi ke-2). Jakar-
ta: Salemba Empat.

43

You might also like