You are on page 1of 43

kk.Lx .

Ly
x   
1. PERHITUNGAN GORDING
Gording dipangaruhi oleh :
a Beban mati yaitu berat sendiri atap
b Beban hidup, yaitu beban orang/alat
c Beban angin, yaitu angin muka (tekan) dan angin belakang (hisap)

Gording dipasang pada setiap titik buhul atau ada dipasang antara titik buhul
Jarak Gording = 1.25 m
Jarak Kuda-Kuda = 4.00 m
Berat sendiri penutup atap = 11.00 kg/m2
Beban Hidup, P = 100.00 kg
Tekanan angin, W = 40.00 kg/m2
Sudut kemiringan atap = 15.0

PEMBEBANAN
Beban Mati
Berat sendiri atap = 11.0 x 1.25 = 13.75 kg/m
Berat sendiri gording C125x50 = = 6.13 kg/m
qD = 19.9 kg/m
Beban Hidup = PL = 100.0 kg

Beban Angin
Koefisien angin dengan sudut a < 600, diiperoleh koefisien angin (PMI 1983) :
Muka angin (tekan) : C = (0.02 a - 0.40) = -0.10
Belakang Angin (hisap) : C = -0.40

Sehingga beban angin menjadi :


Angin tekan = C x W x Jarak gording
qW = -5.00 kg/m
Angin hisap = C x W x Jarak gording
qW = 20.00 kg/m
x  y 
Kesimpulan

ii
Akibat beban mati qD = 19.9 kg/m
Akibat beban hidup PL = 100.0 kg
Akibat beban angin qW = 20.0 kg/m

Momen Maksimum
L = 4.00 m M mak beban merata = 1/8 q L2
M mak beban terpusat = 1/4 P L
MD = 39.76 kgm
ML = 100.00 kgm
MW = 40.00 kgm

Kombinasi momen maksimum :


Komb. 1 = 1,4D = 55.66 kgm
Komb. 2 = 1,2D + 0,5 L = 97.71 kgm
Komb. 3 = 1,2D + 1,6 L + 0,8W = 239.71 kgm
Komb. 4 = 1,2D + 1,3 W + 0,5 L = 149.71 kgm

Diperoleh Kombinasi maksimum pada kombinasi 3


M mak arah x dan Y
Mux = 239.71 x sin 15.0 = 62.042 kgm
Muy = 239.71 x cos 15.0 = 231.544 kgm

Kontrol gording

Syarat : Mx My
 y
Wy Wx

Dicoba profil Light Lip Channels 125x50x20x3.2


A = 7.807 cm2
Ix = 181 cm4
Iy = 26.6 cm4
Wx = 29 cm3
Wy = 8.02 cm3
q = 19.9 kg/m = 0.199 kg/cm

KONTROL TEGANGAN
sx = 773.591 kg/cm2
sy = 798.428 kg/cm2
s = 1572 kg/cm2 < sy = 2080 kg/cm2 AMAN

KONTROL LENDUTAN
Py = 96.5926 kg Px = 25.8819 kg
qy = 19.2026 kg/m qx = 5.14532 kg/m
E = 2000000 kg/cm2 E = 2000000 kg/cm2
Ix = 181 cm3 Iy = 26.6 cm3
L = 400 cm L = 400 cm
4 3
5 qy  L Py  L
Dy   
384 E  Ix 48  E  I x
= 0.177 + 0.35577
= 0.533 cm < L/240 1.67 cm Ok!!
Dx

=
=

ix i y
5
384

Py = Pcos A

KUDA KUDA
x

1 Akibat Beban mati


y
qx  L
E Iy
0.322 + 0.64867
0.971 cm <

A
4

Besar gaya tiap titik simpul (P)


- Berat sendiri atap
- Berat sendiri gording
P

- Berat sendiri kuda-kuda tiap buhul

2 Akibat Beban Hidup


=
Px  L
3

48  E  I y

L/240 = 1.67 cm

Px = Psin A

2. PERHITUNGAN BEBAN RANGKA KUDA-KUDA

31.5

- Beban hidup (orang/alat) bekerja tiap titik simpul.

3 Akibat Beban Angin


- Angin tekan
- Angin hisap
PWt
PWh
kg/m

= 11.0 x
= 6.13 x
=

= -5.0 x
= 20.0 x
Ok!!

Gaya-gaya akibat berat sendiri bekerja pada simpul batang tepi atas diakibatkan oleh :
- Berat sendiri atap
- Berat sendiri gording
- Berat sendiri kuda-kuda
=
=
11.00
6.13
kg/m2
kg/m
WF 150.150.7.10

1.25 x
4.00

4.00
4.00
4.00 =

PD =

PL =

=
=
=
=
55.0 kg
24.5 kg
34.7 kg
114.2 kg

100.0 kg

-20.0 kg
80.0 kg
PERENCANAAN KUDA-KUDA BAJA

DATA-DATA TEKNIS
1 Bentang = 18 m
Tinggi rangka = 5.19 m
Kemiringan Atap = 30 derajat
Jarak Kuda-Kuda = 4m
Mutu Baja = BJ37
Atap = Genteng pres beton
2 Ketentuan-ketentuan lain yang digunakan dalam perhitungan menurut
Peraraturan Muatan Indonesia (PMI 1983)
3 Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1729-
2002)
4 Perencanaan meliputi :
Analisa Struktur
Perhitungan Gording
Perhitungan gaya batang
Perencanaan dimensi batang
Sambuangan

PEMBEBANAN YANG DIPERHITUNGKAN


1 Beban Mati
Berat sendiri atap
Berat sendiri gording
Berat sendiri kuda-kuda
2 Beban Hidup
Beban hidup di atap yang ditimbulkan selama perawatan oleh pekerja, peralatan,
dan material, atau selama penggunaan biasa oleh orang atau benda bergerak
diambil sebesar P = 100 kg
3 Beban Angin
Beban angin ditinjau dari kanan dan kiri yang bekerja tegak lurus bidang atap

RSUD Sumbawa K-18 m - 4


2k.bL0
PERHITUNGAN GORDING
Gording dipangaruhi oleh :
a Beban mati yaitu berat sendiri atap
b Beban hidup, yaitu beban orang/alat
c Beban angin, yaitu angin muka (tekan) dan angin belakang (hisap)

Gording dipasang pada setiap


Jarak Gording
Jarak Kuda-Kuda
Berat sendiri penutup atap
Beban Hidup, P
Tekanan angin, W

PEMBEBANAN
Beban Mati
Berat sendiri atap
Berat sendiri gording (asumsi)

Beban Hidup

Beban Angin

Belakang Angin (hisap)

qW = 10.40 kg/m
Angin hisap
titik buhul atau ada dipasang antara titik buhul
=
=
=
=
=

: C = -0.40

Sehingga beban angin menjadi :


Angin tekan = C x W x Jarak gording

= C x W x Jarak gording
qW = 20.80 kg/m
1.30 m
4.00 m
50.00 kg/m2 (genting beton + reng dan usuk)
100.00 kg
40.00 kg/m2

= 50.0 x 1.30

qD
PL

dalam mendesain gording yang ditinjau adalah angin tekan

Kombinasi Pembebanan
=
=
=
=
65.0
8.0
73.0
100.0

Berdasarkan beban yang bekerja pada gording dan rangka baja maka harus
mampu memikul semua kombinasi pembebanan di bawah ini :
1 1.4 D
2 1.2 D + 1.6 L + 0.5 (La atau H)
3 1.2 D + 1.6 (La atau H) + (g L atau 0.8 W)
4 1.2 D + 1.3W +g L + 0.5 (La atau H)
5 1.2 D ± 1.0 E + g L
6 0.9 D ± (1.3 W atau 1.0 E)

Keterangnan :
D

La
Adalah baban mati yang diakibatkan oleh berat konstuksi permanen,
kg/m
kg/m
kg/m
kg

Koefisien angin dengan sudut a < 600, diiperoleh koefisien angin (PMI 1983) :
Muka angin (tekan) : C = (0.02 a - 0.40) = 0.20

termasuk dinding, lantai, atap, plafon, partisi tetap, tangga, dan peralatan
layan tetap
Adalah beban hidup yang ditimbulkan oleh penggunaan gedung termasuk
kejut, tetapi tidak termasuk beban lingkungan seperti angin, hujan, dll.
Adalah beban hidup di atap yang yang ditimbulakan selama perawatan oleh
pekerja, peralatan, dan material, atau selama penggunaan biasa oeleh
RSUD Sumbawa K-18 m - 5
H
W
E

ML
MW

b
h
A
b1Iyygx2abm
Dengan

Ix
Iy
orang dan benda bergerak.
Adalah beban hujan, tidak termasuk yang diakibatkan genagan air.
Adalah beban angin
Adalah beban gempa, yang ditentukan menurut SNI 03-1726-1989, atau
penggantinya.

L = 0.5 bila gL < 5 kN/m2, dan gL = 1.0 bila ≥ L 5 kN/m2


Kekecualian : Faktor beban L didalam kombinasi pembebanan pada persamaan
nomor 3, 4, dan 5 harus sama dengan 1.0 untuk garasi parkir, daerah yang di
gunakan untuk pertemuan umum, dan semua daerah dimana beban hidup lebih
besar dari 5 kPa

Pada perencanaan kuda-kuda dipakai adalah sebagai berikut :

1
2
3
1.4
1.2
1.2
1.2

Kesimpulan

=
=
=

Komb. 1
Komb. 2
Komb. 3

Wx =
Wy =
=
=
=
=
=

RSUD Sumbawa
D
D + + 0.5 La
D + 1.6 La + 0.8 W
D + 1.3W + 0.5 La

Akibat beban mati


Akibat beban hidup
Akibat beban angin

Momen Maksimum
L =

MD
4.00 m

146 kgm
100.00 kgm
20.80 kgm

Kombinasi momen maksimum :


204.40 kgm
364.40 kgm
252.24 kgm

DIMENSI GORDING

Syarat : Mx My
Wy

Wx
y
qD
PL
qW
=
=
=

Dicoba profil C kait 150x65x20x3.2


6.5 cm
15 cm
9.567 cm2
332 cm4
53.8 cm4
44.3 cm3
12.2 cm3
73.0 kg/m
100.0 kg
10.4 kg/m

M mak beban merata = 1/8 q L2


M mak beban terpusat = 1/4 P L

Mux =
Muy =
182.2 kgm
315.58 kgm

K-18 m - 6
0.75 gab
qprofil=
q =

RSUD Sumbawa
7.51 kg/m < berat asumsi, Ok
73.0 kg/m = 0.730 kg/cm

K-18 m - 7
0.75
KONTROL TEGANGAN

sx
sy
s

E
Ix
L

Dy

Dx
= 1493.44 kg/cm2
= 712.369 kg/cm2
= 2205.81 kg/cm2

KONTROL LENDUTAN

Py
qy
= 86.6025 kg
= 63.2199 kg/m
= 2000000 kg/cm2
=
=

=
=


5
332 cm3
400 cm

384


384 E  I y

Py = Pcos A

RSUD Sumbawa
x
y
qy  L
E  Ix
0.317 + 0.1739
0.491 cm <

5 qy  L
4

= 1.529 + 0.61958
= 2.148 cm >
4

L/250

Py  L
3

48  E  I y

A
<

Py  L
3
sy

48  E  I x

1.60 cm

L/250 = 1.60 cm

P
Px = Psin A
=

Px
qx
E
Iy
L
2400

=
=

=
=
kg/cm2

Ok!!
50 kg
36.5 kg/m
= 2000000 kg/cm2
53.8 cm3
400 cm

Dipasang sagrod dia. 12 mm di tengah


bentang untuk mengatasi lendutan
arah sumbu x (sumbu lemah bahan)

K-18 m - 8
i1yx0.75
PERHITUNGAN BEBAN RANGKA KUDA-KUDA

1 Akibat Berat sendiri


Gaya-gaya akibat berat sendiri bekerja pada simpul batang tepi atas diakibatkan oleh :
- Berat sendiri atap
- Berat sendiri gording
- Berat sendiri kuda-kuda (L+2) kg/m
Besar gaya tiap titik simpul (P)
- Berat sendiri atap
- Berat sendiri gording
-

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
30
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28

RSUD Sumbawa
1.30
1.30
1.30
1.30
1.30
1.30
1.30
1.50
1.50
1.50
1.50
6.00
1.50
1.50
1.50
1.50
0.75
1.50
1.50
1.98
2.25
2.60
3.00
2.60
2.25
1.98
1.50
1.50
COMB2
COMB2
COMB2
COMB2
COMB2
COMB2
COMB2
COMB4
COMB4
COMB4
COMB4
COMB4
COMB4
COMB4
COMB4
COMB4
COMB3
COMB2
COMB2
COMB4
COMB2
COMB4
COMB2
COMB4
COMB2
COMB4
COMB3
COMB2
5363.09
4957.68
3438.87
1515.77
1838.09
2033.09
1310.13
-60.65
-287.91
-559.12
416.65
-899.49
506.77
2

Berat sendiri kuda-kuda (L+2) kg/m2

2 Akibat Beban Hidup

-8357.58
-8244.18
-7504.27
-7089.33
-7015.60
-6022.45
-5449.52
5464.64
5734.77

-1696.39
354.23
-731.51
198.84
-295.45
-826.31
=
=
=

2'
3'
4'
5'
6'
7'
8'
9'
50.00

10'
11'
12'

13'
14'
15'
16'
17'
18'
19'
20'
21'
22'
23'
24'
25'
26'
27'
28'
7.51
20

= 50.0 x
= 7.51 x
= 20 x

- Beban hidup (orang/alat) bekerja tiap titik simpul.

3 Akibat Beban Angin


- Angin tekan
- Angin hisap

No Batang

1
PWt
PWh

m
1.30
Output
Case

COMB2
kg
-8510.14
= 10.4 x
= 20.8 x
kg/m2
kg/m
kg/m2

PERHITUNGAN STATIKA DISELESAIKAN DENGAN PROGRAM SAP 2000 V.9


Panjang P
No Batang
1'
Panjang
m
1.30
1.30
1.30
1.30
1.30
1.30
1.30
1.30
1.50
1.50
1.50
1.50

1.50
1.50
1.50
1.50
0.75
1.50
1.50
1.98
2.25
2.60
3.00
2.60
2.25
1.98
1.50
1.50
1.30 x
4.00
4.00 x

4.00
4.00

Output
Case

COMB2
COMB2
COMB2
COMB2
COMB2
COMB2
COMB2
COMB2
COMB3
COMB4
COMB4
COMB4

COMB3
COMB3
COMB3
COMB3
COMB4
COMB2
COMB2
COMB3
COMB2
COMB3
COMB2
COMB3
COMB2
COMB3
COMB4
COMB2
4.00 =

PL
=
1.30 =
PD =

=
=

P
kg
-8510.14
-8357.58
-8244.18
-7504.27
-7089.33
-7015.60
-6022.45
-5449.52
5994.59
6246.35
5792.04
5300.08

1411.20
1714.27
1896.20
1219.32
-92.19
-287.91
-559.12
379.77
-899.49
464.89
-1696.39
330.48
-731.51
183.89
-309.97
-826.31
260.0 kg
30.0 kg
104.0 kg
394.0 kg

100.0 kg

41.6 kg
83.2 kg

Ket.

Batang atas
B
tg
Batang diagonal

B
ta
tg
m
rik
ba
i ri
w
ah
ng

K-18 m - 9
iy f 1
29 0.75

RSUD Sumbawa
COMB3 146.67 29' 0.75 COMB4 159.57

K-18 m - 10
Iy
ix
iy
iy f 1
PERENCANAAN DIMENSI BATANG

Kesimpulan :
Gaya batang maksimum masing-masing kelompok batang adalah sebagai berikut :

Batang atas
Batang bawah

BATANG ATAS

Nu
L
Dicoba Profil :
Plat bhl =
A
Ix

Cek tekuk lokal


lp

lr

L1
L1
i1
=
t
=
=
=
=
=
=
=
:
:
Batang tarik miring :
Batang diagonal :
:

#REF! kg
#REF! cm
2 L 55 x 55 x 6
0.6 cm

= tidak tersedia

b
200
fy

Estimasi jarak kopel

k .L1
 0.75


=

i1
k .L x
ix

=
L
L
L
L
L

6.31 cm
17.3 cm4
17.3 cm4
1.66 cm
1.66 cm

= 12.9099

b = 55
=
=
=
=
=

= 9.16667 <

#REF! cm
#REF! cm

Cek kelangsingan sumbu bahan x-x

x 
RSUD Sumbawa
k.L x
ix
=
k =

#REF! <

#REF! <
<
=

1
#REF! cm
#REF! cm
#REF! cm
#REF! cm
#REF! cm

12.62 cm

t = 6
lr

#REF! cm
Ok!!
2
Nu
Nu
Nu
Nu
Nu

iz
ih
ex
ey
et
Iygab
fy
=
=
=
=
=
#REF! kg
#REF! kg
#REF! kg
#REF! kg
#REF! kg

=
=
=
=
=
=
=
tekan
tarik
tarik
tekan
tarik

2.08 cm
1.07 cm
1.56 cm
1.56 cm
1.86 cm
46.98 cm4
2400.00 kg/cm2
240 Mpa

Jika direncanakan spasi kopel adalah ganjil (3 spasi)

Perencanaan jarak pelat kopel dengan memperhatikan syarat kestabilan elemen.

1 
k .L1
#REF!

200
(stabil)

Ok!!
No.1
No.10
No.15
No.22
No.23

K-18 m - 11
ity.Ay2
x 
k.L x
ix

RSUD Sumbawa
= #REF! < 200 Ok!!

K-18 m - 12
i1tyx.Ay2
Cek kelangsingan sumbu bebas bahan y-y

iy 

y 

1 

lx =
liy =



f cr 

Nn

Nu

cy 



f cr 


Iy gab =

iy   y 


2. A
k.L y
iy

i1

iy

2

Cek kestabilan elemen

k .L1

1.43

1.43
E

1.6  0.67cx

fy

1.6  0.67cx

RSUD Sumbawa
fy
=

Cek kestabilan batang ganda

fy
E

=
m 2
2
1

#REF! <

#REF! > 1.2 x l1


#REF! > 1.2 x l1


1.92942

#REF!

Kelangsingan yang menentukan adalah

liy =

cx 
#REF!

Tekuk yang terjadi pada sumbu bahan

x fy
=

=
=

= As x fcr
= #REF!
≤ ø Nn
#REF!

Tekuk yang terjadi pada sumbu bebas bahan

=
#REF!

200

=
=

#REF!

#REF!

#REF!

#REF!

#REF!

#REF!
cm

#REF!
#REF!
<

(stabil)

kg/cm2

kg

kg

kg/cm2
Ok
Ok

###
200

0.25 < lcx < 1.2

0.25 < lcx < 1.2


Ok!!

K-18 m - 13
t1x
f cr 
fy

RSUD Sumbawa
= #REF! kg/cm2

K-18 m - 14
L

Ix
Iy
ix
iy

iy 

Ix
Iy
ix
iy
Nn

Nu

iy 
Nn

Nu
t1x
f cr 

BATANG BAWAH

Nu
fy

Dicoba Profil :
Plat bhl =
A =
=
=
=
=

Iy gab
=
=

2. A

= Ae x fy
#REF! kg
#REF! cm

Cek terhadap beban tarik


Nu ≤ ø Nn

= 0.85 x 2A x fy
≤ 20893.68 kg
#REF! ≤ 20893.68 kg

Cek kelangsingan batang

  240 =

BATANG TARIK MIRING

Nu
L
Dicoba Profil :
Plat bhl =
A =
=
=
=
=

Iy gab

RSUD Sumbawa
=
=

2. A
k .L
imin

#REF! kg
#REF! cm

=
= As x fcr
=

2 L 45 x 45 x 5
0.6 cm
#REF!
≤ ø Nn
≤ #REF!

tarik

2 L 50 x 50 x 6
0.6 cm
5.69 cm
12.8 cm4
12.8 cm4
1.5 cm
1.5 cm

1.82
2

cm
=

#REF! ≤

4.3 cm2
7.83 cm4
7.83 cm4
1.35 cm
1.35 cm

1.68 cm
=
kg

kg

11.38 cm

ø = 0.90

= 23215.2

Ok!!

240
###

Ok!!

8.6 cm2
kg
iz
ih
ex
ey
et
Iygab
fy

iz
ih
ex
ey
et
Iygab
fy
=
=
=
=
=
=
=

=
=
=
=
=
=
=
1.89 cm
0.96 cm
1.45 cm
1.45 cm
1.75 cm
37.85 cm4
2400.00 kg/cm2

1.7 cm
0.87 cm
1.28 cm
1.28 cm
1.58 cm
24.17 cm4
2400.00 kg/cm2

K-18 m - 15
Iy gab
iy 
2. A

Nu ≤ ø Nn ø = 0.90
Nn = Ae x fy
= 0.85 x 2A x fy = 17544 kg
Nu ≤ 15789.6 kg
#REF! ≤ 15789.6 kg Ok!!

Cek kelangsingan batang


k .L
  240 = = #REF! ≤ 240 Ok!!
imin

BATANG DIAGONAL

Nu = #REF! kg tekan
L = #REF! cm
Nu = #REF! kg tarik
L = #REF! cm

Dicoba Profil : 2 L 50 x 50 x 6
Plat bhl = 0.6 cm iz = 1.89 cm
A = 5.69 cm2 = 11.38 cm 2
ih = 0.96 cm
Ix = 12.8 cm4 ex = 1.45 cm
Iy = 12.8 cm4 ey = 1.45 cm
ix = 1.5 cm et = 1.75 cm
iy = 1.5 cm Iygab = 37.85 cm4

RSUD Sumbawa K-18 m - 16


Cek tekuk lokal
lp = tidak tersedia
200
lr = = 12.9099
fy
b = 60 t = 5
b
l = = 12 < lr Ok!!
t
Estimasi jarak kopel

k .L1 k .L x k = 1
 0.75
i1 ix

L1 ≤ #REF! cm Jika direncanakan spasi kopel adalah ganjil


L1 = #REF! cm < #REF! cm

Perencanaan jarak pelat kopel dengan memperhatikan syarat kestabilan elemen.

k .L1
1  = #REF! < #REF! (stabil)
i1

Cek kelangsingan sumbu bahan x-x

k.L x
x  = #REF! < 200 Ok!!
ix

Cek kelangsingan sumbu bebas bahan y-y

Iy gab = 1.82377 cm
iy 
2. A
k.L y
y  = #REF!
iy

m 2
iy   y 
2
1 = #REF! < 200 Ok!!
2

Cek kestabilan elemen

k .L1
1  #REF! < 200 (stabil)
i1

lx = #REF! > 1.2 x l1 = #REF! Ok


liy = #REF! > 1.2 x l1 = #REF! Ok

Cek kestabilan batang ganda


Kelangsingan yang menentukan adalah
liy = #REF!

RSUD Sumbawa K-18 m - 17


Tekuk yang terjadi pada sumbu bahan

x fy
cx  = #REF! lcx > 1.2
 E

  1.25 c 2 = #REF!

fy
f cr  = #REF! kg/cm2

Nn = As x fcr
= #REF! kg
Nu ≤ ø Nn
≤ #REF! kg ###

Tekuk yang terjadi pada sumbu bebas bahan

iy fy
cy  = #REF! lcx > 1.2
 E

  1.25 c
2
= #REF!

fy
f cr  = #REF! kg/cm2

Nn = As x fcr
= #REF! kg
Nu ≤ ø Nn
#REF! kN ≤ #REF! kg ###

RSUD Sumbawa K-18 m - 18


Cek terhadap gaya tarik

Nu = #REF! kg
L = #REF! cm
Dicoba Profil : 2 L 45 x 45 x 5
Plat bhl = 0.6 cm iz = 1.89 cm
A = 4.3 cm2 = 8.6 cm2 ih = 0.96 cm
Ix = 7.83 cm4 ex = 1.45 cm
Iy = 7.83 cm4 ey = 1.45 cm
ix = 1.35 cm et = 1.75 cm
iy = 1.35 cm Iygab = 29.04 cm4
fy = 2400.00 kg/cm2
Iy gab
iy  = 1.84 cm
2. A

Nu ≤ ø Nn ø = 0.90
Nn = Ae x fy
= 0.85 x 2A x fy = 17544 kg
Nu ≤ 15789.6 kg
#REF! ≤ 15789.6 kg Ok!!

Cek kelangsingan batang


k .L
  240 = = #REF! ≤ 240 Ok!!
imin
Kesimpulan :
Dimensi gording :
Dimensi batang atas : 2L55.55.6
Dimensi batang bawah : 2L50.50.6
Dimensi btg tarik diag. : 2L50.50.6
Dimensi btg diagonal : 2L45.45.5
Pelat simpul tebal 60 mm

PERENCANAAN SAMBUNGAN

Direnc. memakai baut dimater 1/2 inch = 12.70 mm


Direnc. memakai baut dimater 5/8 inch = 15.87 mm (Batang atas)

Kekuatan baut :
Kuat geser
= øf x Vn = øf x r1 x fu x Ab
b
Vd

Dengan :
r1 = 0.5 untuk baut tanpa ulir pada batang geser
= 0.4 untuk baut dengan ulir pada bidang geser
øf = 0.75 adalah faktor reduksi
fub = Tegangan tarik putus baut
Ab = Luas brutto penampang baut pada daerah tak berulir

Kuat tumpu

RSUD Sumbawa K-18 m - 19


Vd = øf x Rn = 2.4 x øf x db x tp x fu

Dengan :
øf = 0.75 adalah faktor reduksi
db = Diameter baut nominal pada daerah tak berulir
tb = Tebal pelat buhul
fu = Tegangan tarik putus yang terendah baut atau pelat
d = 12.70 mm
d = 15.87 mm
tb = 6 mm
fu = 3700 kg/cm2
tp = 0.50 cm
r1 = 0.40
øf = 0.75

Kuat geser
Vd = 2812.23 kg sambuangan tampang 2
Vd = 4391.34 kg sambuangan tampang 2

Kuat tumpu
Vd = 5074.92 kg sambuangan tampang 2
Vd = 6341.65 kg sambuangan tampang 2

Jadi kekuatan baut berdasarkan kuat geser

RSUD Sumbawa K-18 m - 20


Perencanaan jumlah baut :

No Gaya, kg baut, bh No Gaya, kg baut, bh


1 -8510.14 2 1' -8510.14 2
2 -8357.58 2 2' -8357.58 2
3 -8244.18 2 3' -8244.18 2
4 -7504.27 2 4' -7504.27 2
5 -7089.33 2 5' -7089.33 2
6 -7015.60 2 6' -7015.60 2
7 -6022.45 2 7' -6022.45 2
8 -5449.52 2 8' -5449.52 2
9 5464.64 2 9' 5994.59 2
10 5734.77 2 10' 6246.35 2
11 5363.09 2 11' 5792.04 2
12 4957.68 2 12' 5300.08 2
30 3438.87 2 0 0.00 2
13 1515.77 2 13' 1411.20 2
14 1838.09 2 14' 1714.27 2
15 2033.09 2 15' 1896.20 2
16 1310.13 2 16' 1219.32 2
17 -60.65 2 17' -92.19 2
18 -287.91 2 18' -287.91 2
19 -559.12 2 19' -559.12 2
20 416.65 2 20' 379.77 2
21 -899.49 2 21' -899.49 2
22 506.77 2 22' 464.89 2
23 -1696.39 2 23' -1696.39 2
24 354.23 2 24' 330.48 2
25 -731.51 2 25' -731.51 2
26 198.84 2 26' 183.89 2
27 -295.45 2 27' -309.97 2
28 -826.31 2 28' -826.31 2
29 146.67 2 29' 159.57 2
Catatan :
Batang Atas dgn No. batang
1 s/d 8 dipakai baut dia 5/8 inch

RSUD Sumbawa K-18 m - 21


PERENCANAAN PERLETAKAN

VA = 4158 kg komb. 3
VB = 4173 kg komb. 3
HA = 720 kg komb. 3

PERLETAKAN SENDI

VA = 4158 kg komb. 3
HA = 720 kg komb. 3
f'c = 20 kg
f'c ijin = 0.25 f'c 5.00 Mpa = 50 kg/cm2
fy = 2400 kg/cm2
Luas Pelat A = VA/f'c beton
= 83.16 cm2

Untuk kaki perletakan dipakai profil 2L50x50x6 (diambil sama dengan dimensi batang
bawah sehingga lebar pelat 2 x 5 + 0.6 = 10.6 cm --> diapakai 15 cm

5.0 cm = siku profil


0.6 cm = jarak antara frofil
Lebar = 15 cm
Panjang = 5.544 cm dipakai = 15 cm
BxH = 225 cm 2

f'c = V/A = 18.48 kg/cm2 < 50 kg/cm2

Tebal pelat yang diperlukan


Ditinjau per cm lebar

c = 2.20 cm

Mu = 1/2 x q x c2 = 1/2 x f'c x c2


= 44.7216 kgcm
6M
t = 0.08633 cm
f y .B
Sangat tipis : dipakai sama dengan tebal pelat buhul = 6 mm

Jadi perletakan Sendi dipakai pelat dasar : 15 x 15 x 6

ANGKUR PERLETAKAN

Dipakai angkur baut 1/2 inch = 12.7 mm

Yang dipakai sebagai dasar perhitungan adalah akibat geser


H = 720 kg

Keguatan geser baut angkur Vd = 1406.11 kg (tampang satu)


Jadi jumlah angkur n = 0.512 buah (dipakai 2 buah)
RSUD Sumbawa K-18 m - 22
PERLETAKAN ROL

Dimensi pelat dasar rol diapaki sama dengan perletakan sendi karena gaya sama

Jadi perletakan Rol dipakai pelat dasar : 15 x 15 x 6

RSUD Sumbawa K-18 m - 23


PERENCANAAN KUDA-KUDA BAJA

DATA-DATA TEKNIS
1 Bentang = 18 m
Tinggi rangka = 5.19 m
Kemiringan Atap = 30 derajat
Jarak Kuda-Kuda = 4m
Mutu Baja = BJ37
Atap = Genteng pres beton
2 Ketentuan-ketentuan lain yang digunakan dalam perhitungan menurut
Peraraturan Muatan Indonesia (PMI 1983)
3 Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1729-
2002)
4 Perencanaan meliputi :
Analisa Struktur
Perhitungan Gording
Perhitungan gaya batang
Perencanaan dimensi batang
Sambuangan

PEMBEBANAN YANG DIPERHITUNGKAN


1 Beban Mati
Berat sendiri atap
Berat sendiri gording
Berat sendiri kuda-kuda
2 Beban Hidup
Beban hidup di atap yang ditimbulkan selama perawatan oleh pekerja, peralatan,
dan material, atau selama penggunaan biasa oleh orang atau benda bergerak
diambil sebesar P = 100 kg
3 Beban Angin
Beban angin ditinjau dari kanan dan kiri yang bekerja tegak lurus bidang atap
2k.bL0
PERHITUNGAN GORDING
Gording dipangaruhi oleh :
a Beban mati yaitu berat sendiri atap
b Beban hidup, yaitu beban orang/alat
c Beban angin, yaitu angin muka (tekan) dan angin belakang (hisap)

Gording dipasang pada setiap


Jarak Gording
Jarak Kuda-Kuda
Berat sendiri penutup atap
Beban Hidup, P
Tekanan angin, W

PEMBEBANAN
Beban Mati
Berat sendiri atap
Berat sendiri gording (asumsi)

Beban Hidup

Beban Angin

Belakang Angin (hisap)

Angin hisap
titik buhul atau ada dipasang antara titik buhul
=
=
=
=
=

: C = -0.40

Sehingga beban angin menjadi :


Angin tekan = C x W x Jarak gording
qW = 10.40 kg/m
= C x W x Jarak gording
qW = 20.80 kg/m
1.30 m
4.00 m
50.00 kg/m2 (genting beton + reng dan usuk)
100.00 kg
40.00 kg/m2

= 50.0 x 1.30

qD
PL

dalam mendesain gording yang ditinjau adalah angin tekan

Kombinasi Pembebanan
=
=
=
=

0.20
65.0
8.0
73.0
100.0

Berdasarkan beban yang bekerja pada gording dan rangka baja maka harus
mampu memikul semua kombinasi pembebanan di bawah ini :
1 1.4 D
2 1.2 D + 1.6 L + 0.5 (La atau H)
3 1.2 D + 1.6 (La atau H) + (g L atau 0.8 W)
4 1.2 D + 1.3W +g L + 0.5 (La atau H)
5 1.2 D ± 1.0 E + g L
6 0.9 D ± (1.3 W atau 1.0 E)

Keterangnan :
D

La
Adalah baban mati yang diakibatkan oleh berat konstuksi permanen,
kg/m
kg/m
kg/m
kg

Koefisien angin dengan sudut a < 600, diiperoleh koefisien angin (PMI 1983) :
Muka angin (tekan) : C = (0.02 a - 0.40) =

termasuk dinding, lantai, atap, plafon, partisi tetap, tangga, dan peralatan
layan tetap
Adalah beban hidup yang ditimbulkan oleh penggunaan gedung termasuk
kejut, tetapi tidak termasuk beban lingkungan seperti angin, hujan, dll.
Adalah beban hidup di atap yang yang ditimbulakan selama perawatan oleh
pekerja, peralatan, dan material, atau selama penggunaan biasa oeleh
H
W
E

ML
MW

b
h
A
b1Iyygx2abm
Dengan

Ix
Iy
orang dan benda bergerak.
Adalah beban hujan, tidak termasuk yang diakibatkan genagan air.
Adalah beban angin
Adalah beban gempa, yang ditentukan menurut SNI 03-1726-1989, atau
penggantinya.

L = 0.5 bila gL < 5 kN/m2, dan gL = 1.0 bila ≥ L 5 kN/m2


Kekecualian : Faktor beban L didalam kombinasi pembebanan pada persamaan
nomor 3, 4, dan 5 harus sama dengan 1.0 untuk garasi parkir, daerah yang di
gunakan untuk pertemuan umum, dan semua daerah dimana beban hidup lebih
besar dari 5 kPa

Pada perencanaan kuda-kuda dipakai adalah sebagai berikut :

1
2
3
1.4
1.2
1.2
1.2

Kesimpulan

=
=
=

Komb. 1
Komb. 2
Komb. 3

Wx =
Wy =
D
D + + 0.5 La
D + 1.6 La + 0.8 W
D + 1.3W + 0.5 La

Akibat beban mati


Akibat beban hidup
Akibat beban angin

Momen Maksimum
L =

MD
4.00 m

=
=
=
=
=

qprofil=
146 kgm
100.00 kgm
20.80 kgm

Kombinasi momen maksimum :


204.40 kgm
364.40 kgm
252.24 kgm

DIMENSI GORDING

Syarat : Mx My
Wy

Wx
y
qD
PL
qW
=
=
=

Dicoba profil C kait 150x65x20x3.2


6.5 cm
15 cm
9.567 cm2
332 cm4
53.8 cm4
44.3 cm3
12.2 cm3
73.0 kg/m
100.0 kg
10.4 kg/m

M mak beban merata = 1/8 q L2


M mak beban terpusat = 1/4 P L

Mux =
Muy =
182.2 kgm
315.58 kgm

7.51 kg/m < berat asumsi, Ok


0.75
q
gab
= 73.0 kg/m = 0.730 kg/cm
0.75
KONTROL TEGANGAN

sx
sy
s

E
Ix
L

Dy

Dx
= 1493.44 kg/cm2
= 712.369 kg/cm2
= 2205.81 kg/cm2

KONTROL LENDUTAN

Py
qy
= 86.6025 kg
= 63.2199 kg/m
= 2000000 kg/cm2
=
=

=
=


5
332 cm3
400 cm

384

5

384 E  I y

Py = Pcos A

x
y
qy  L
E  Ix
0.317 + 0.1739
0.491 cm <

qx  L

4

Px  L

L/250
4 3

48  E  I y
= 1.529 + 0.61958
= 2.148 cm >

A
<

Py  L
3
sy

48  E  I x

L/250 = 1.60 cm

P
Px = Psin A
=

Px
qx
E
Iy
L
2400

1.60 cm
=
=

=
=
kg/cm2

Ok!!
50 kg
36.5 kg/m
= 2000000 kg/cm2
53.8 cm3
400 cm

Dipasang sagrod dia. 12 mm di tengah


bentang untuk mengatasi lendutan
arah sumbu x (sumbu lemah bahan)
i1yx0.75
PERHITUNGAN BEBAN RANGKA KUDA-KUDA

1 Akibat Berat sendiri


Gaya-gaya akibat berat sendiri bekerja pada simpul batang tepi atas diakibatkan oleh :
- Berat sendiri atap
- Berat sendiri gording
- Berat sendiri kuda-kuda (L+2) kg/m
Besar gaya tiap titik simpul (P)
- Berat sendiri atap
- Berat sendiri gording
-

3 Akibat Beban Angin


- Angin tekan
- Angin hisap

No Batang

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
30
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
PWt
PWh

m
1.30
1.30
1.30
1.30
1.30
1.30
1.30
1.30
1.50
1.50
1.50
1.50
6.00
1.50
1.50
1.50
1.50
0.75
1.50
1.50
1.98
2.25
2.60
3.00
2.60
2.25
1.98
1.50
1.50
Output
Case

COMB2
COMB2
COMB2
COMB2
COMB2
COMB2
COMB2
COMB2
COMB4
COMB4
COMB4
COMB4
COMB4
COMB4
COMB2
COMB4
COMB4
COMB3
COMB2
COMB2
COMB4
COMB2
COMB4
COMB2
COMB4
COMB2
COMB4
COMB3
COMB2
kg

7273
2

Berat sendiri kuda-kuda (L+2) kg/m2

2 Akibat Beban Hidup

-10508.4
-10196.7
-9315.28
-8394.78
-7950.75
-8103.78
-8199.96
-7866.94
9091.02
8516.68
7893.97

4787.98
2553.95
3101.79
3646.74
4123.46
-520.61
607.89
-890.28
911.68
-1235.31
1182.03
-2401.45
934.84
-1089.84
717.98
-808.7
476.68
=
=
=
50.00

2'
3'
4'
5'
6'
7'
8'
9'
7.51

10'
11'
12'

13'
14'
15'
16'
17'
18'
19'
20'
21'
22'
23'
24'
25'
26'
27'
28'
20

= 50.0 x
= 7.51 x
=

- Beban hidup (orang/alat) bekerja tiap titik simpul.


20 x

= 10.4 x
= 20.8 x
kg/m2
kg/m
kg/m2

PERHITUNGAN STATIKA DISELESAIKAN DENGAN PROGRAM SAP 2000 V.9


Panjang P
No Batang
1'
Panjang
m
1.30
1.30
1.30
1.30
1.30
1.30
1.30
1.30
1.50
1.50
1.50
1.50

1.50
1.50
1.50
1.50
0.75
1.50
1.50
1.98
2.25
2.60
3.00
2.60
2.25
1.98
1.50
1.50
1.30 x
4.00
4.00 x

4.00
4.00

Output
Case

COMB2
COMB2
COMB2
COMB2
COMB2
COMB2
COMB2
COMB2
COMB3
COMB4
COMB4
COMB4

COMB3
COMB3
COMB3
COMB3
COMB4
COMB2
COMB2
COMB3
COMB2
COMB3
COMB2
COMB3
COMB2
COMB3
COMB4
COMB2
4.00 =

PL
=
1.30 =
PD =

=
=

P
kg
-10508.3
-10196.6
-9315.29
-8394.77
-7950.7
-8104.04
-8198.59
-7864.99
9091.67
8516.6
7893.98
7272.99

2563.55
3114.37
3645.42
4158.05
-528.88
644.16
-894.59
915.12
-1240.45
1186.76
-2411.7
939.9
-1096.07
722.66
-810.59
486.11
260.0 kg
30.0 kg
104.0 kg
394.0 kg

100.0 kg

41.6 kg
83.2 kg

Ket.

B
tg
B
ta
tg
m
rik
ba
i ri
B
w
at
ah
ng
an
at
g
as
at
B
an
g
iy f 1
29 0.75 COMB3 -503.08 29' 0.75 COMB4 537.32
Iy
ix
iy
iy f 1
PERENCANAAN DIMENSI BATANG

Kesimpulan :
Gaya batang maksimum masing-masing kelompok batang adalah sebagai berikut :

Batang atas
Batang bawah

BATANG ATAS

Nu
L
Dicoba Profil :
Plat bhl =
A
Ix

Cek tekuk lokal


lp

lr

k .L1

L1
L1
i1

1 
=
b
t
=
=
=
=
=
:
:
Batang tarik miring :
Batang diagonal :
:

= -10508 kg
= 129.865 cm
2 L 55 x 55 x 6
0.6 cm

= tidak tersedia

=
200
fy

Estimasi jarak kopel

 0.75
k .L x
ix

≤ 62.7811 cm
= 43.2883 cm

k .L1
i1
=
L
L
L
L
L

6.31 cm
17.3 cm4
17.3 cm4
1.66 cm
1.66 cm

= 12.9099

b = 55
=
=
=
=
=

= 9.16667 <

Cek kelangsingan sumbu bahan x-x

x 
k.L x
ix
=
k =
=

1
129.87 cm
150.00 cm
149.87 cm
224.80 cm
259.50 cm

12.62 cm

t = 6
lr

< 62.7811 cm
Ok!!
2
Nu
Nu
Nu
Nu
Nu

iz
ih
ex
ey
et
Iygab
fy
=
=
=
=
=
-10508 kg

=
=
=
=
=
9091 kg
4158 kg
-1096 kg

=
=
1187 kg
tekan
tarik
tarik
tekan
tarik

2.08 cm
1.07 cm
1.56 cm
1.56 cm
1.86 cm
46.98 cm4
2400.00 kg/cm2
240 Mpa

Jika direncanakan spasi kopel adalah ganjil (3 spasi)

Perencanaan jarak pelat kopel dengan memperhatikan syarat kestabilan elemen.

40.4564 <

78.2319 <
43.2883

200
(stabil)

Ok!!
No.1
No.9
No.16'
No.25'
No.22'
ity.Ay2
x 
k.L x
ix
= 78.2319 < 200 Ok!!
i1tyx.Ay2
Cek kelangsingan sumbu bebas bahan y-y

iy 

y 

1 

lx =
liy =



f cr 

Nn

Nu

cy 



f cr 


Iy gab =

iy   y 


2. A
k.L y
iy

k .L1
i1

fy
2

Cek kestabilan elemen

1.43

1.43
E

1.6  0.67cx

fy

1.6  0.67cx
=

fy
E

=
m 2
2
1

40.4564 <

78.232 > 1.2 x l1


78.531 > 1.2 x l1

Cek kestabilan batang ganda

=
=


1.92942

67.3077

Kelangsingan yang menentukan adalah

liy = 78.5305

Tekuk yang terjadi pada sumbu bahan

cx 
x fy
=

=
= 78.5305

200

0.86263

1.39917

1715.31

As x fcr
21647.1852
ø Nn
19482.4667

Tekuk yang terjadi pada sumbu bebas bahan

iy
0.86592

1.40219

1711.61
cm

= 48.5477
= 48.5477
<

(stabil)

kg/cm2

kg

kg

kg/cm2
Ok
Ok
200

0.25 < lcx < 1.2

> Nu …….Ok!

0.25 < lcx < 1.2


Ok!!
t1x
f cr 
fy

= 1711.61 kg/cm2
L

Ix
Iy
ix
iy

iy 

Ix
Iy
ix
iy
Nu
Nn

Nu

iy 
Nn

Nu
t1x
f cr 

BATANG BAWAH

Nu
fy

Dicoba Profil :
Plat bhl =
A =
=
=
=
=

Iy gab
= 9091.02 kg
=

2. A

= Ae x fy
=
150 cm

0.6 cm

Cek terhadap beban tarik


≤ ø Nn

= 0.85 x 2A x fy
≤ 20893.68 kg
9091.02 ≤ 20893.68 kg

Cek kelangsingan batang

  240 =

BATANG TARIK MIRING

Nu
L
Dicoba Profil :
Plat bhl =
A =
=
=
=
=

Iy gab
=
=

2. A
k .L
imin

=
4158 kg
149.87 cm
=
=

2 L 45 x 45 x 5
0.6 cm
As x fcr
21600.4627
ø Nn
19440.4164

tarik

2 L 50 x 50 x 6

5.69 cm

1.5 cm

1.82
2

12.8 cm4
12.8 cm4
1.5 cm

cm

100

4.3 cm2
7.83 cm4
7.83 cm4
1.35 cm
1.35 cm

1.68 cm
=

=
kg

kg

11.38 cm

ø = 0.90


23215.2

Ok!!

240
2

Ok!!

8.6 cm2
> Nu …….Ok!

kg
iz
ih
ex
ey
et
Iygab
fy

iz
ih
ex
ey
et
Iygab
fy
=
=
=
=
=
=
=

=
=
=
=
=
=
=
1.89 cm
0.96 cm
1.45 cm
1.45 cm
1.75 cm
37.85 cm4
2400.00 kg/cm2

1.7 cm
0.87 cm
1.28 cm
1.28 cm
1.58 cm
24.17 cm4
2400.00 kg/cm2
Iy gab
iy 
2. A

Nu ≤ ø Nn ø = 0.90
Nn = Ae x fy
= 0.85 x 2A x fy = 17544 kg
Nu ≤ 15789.6 kg
4158.05 ≤ 15789.6 kg Ok!!

Cek kelangsingan batang


k .L
  240 = = 111.013 ≤ 240 Ok!!
imin

BATANG DIAGONAL

Nu = -1096 kg tekan
L = 224.80 cm
Nu = 1186.76 kg tarik
L = 259.5 cm

Dicoba Profil : 2 L 50 x 50 x 6
Plat bhl = 0.6 cm iz = 1.89 cm
A = 5.69 cm2 = 11.38 cm 2
ih = 0.96 cm
Ix = 12.8 cm4 ex = 1.45 cm
Iy = 12.8 cm4 ey = 1.45 cm
ix = 1.5 cm et = 1.75 cm
iy = 1.5 cm Iygab = 37.85 cm4
Cek tekuk lokal
lp = tidak tersedia
200
lr = = 12.9099
fy
b = 50 t = 6
b
l = = 8.33333 < lr Ok!!
t
Estimasi jarak kopel

k .L1 k .L x k = 1
 0.75
i1 ix

L1 ≤ 107.904 cm Jika direncanakan spasi kopel adalah ganjil


L1 = 74.9333 cm < 107.904 cm

Perencanaan jarak pelat kopel dengan memperhatikan syarat kestabilan elemen.

k .L1
1  = 78.0556 < 74.9333 (stabil)
i1

Cek kelangsingan sumbu bahan x-x

k.L x
x  = 149.867 < 200 Ok!!
ix

Cek kelangsingan sumbu bebas bahan y-y

Iy gab = 1.82377 cm
iy 
2. A
k.L y
y  = 123.261
iy

m 2
iy   y 
2
1 = 145.897 < 200 Ok!!
2

Cek kestabilan elemen

k .L1
1  78.0556 < 200 (stabil)
i1

lx = 149.867 > 1.2 x l1 = 93.6667 Ok


liy = 145.90 > 1.2 x l1 = 93.6667 Ok

Cek kestabilan batang ganda


Kelangsingan yang menentukan adalah
liy = 145.897
Tekuk yang terjadi pada sumbu bahan

x fy
cx  = 1.65252 lcx > 1.2
 E

  1.25 c 2 = 3.41351

fy
f cr  = 703.088 kg/cm2

Nn = As x fcr
= 8001.14046 kg
Nu ≤ ø Nn
≤ 7201.02641 kg > Nu …….Ok!

Tekuk yang terjadi pada sumbu bebas bahan

iy fy
cy  = 1.60875 lcx > 1.2
 E

  1.25 c
2
= 3.23509

fy
f cr  = 741.864 kg/cm2

Nn = As x fcr
= 8442.41582 kg
Nu ≤ ø Nn
-1096 kN ≤ 7598.17424 kg > Nu …….Ok!
Cek terhadap gaya tarik

Nu = 1186.76 kg
L = 259.5 cm
Dicoba Profil : 2 L 45 x 45 x 5
Plat bhl = 0.6 cm iz = 1.89 cm
A = 4.3 cm2 = 8.6 cm2 ih = 0.96 cm
Ix = 7.83 cm4 ex = 1.45 cm
Iy = 7.83 cm4 ey = 1.45 cm
ix = 1.35 cm et = 1.75 cm
iy = 1.35 cm Iygab = 29.04 cm4
fy = 2400.00 kg/cm2
Iy gab
iy  = 1.84 cm
2. A

Nu ≤ ø Nn ø = 0.90
Nn = Ae x fy
= 0.85 x 2A x fy = 17544 kg
Nu ≤ 15789.6 kg
1186.76 ≤ 15789.6 kg Ok!!

Cek kelangsingan batang


k .L
  240 = = 192.222 ≤ 240 Ok!!
imin
Kesimpulan :
Dimensi gording : 150x65x20x3.2
Dimensi batang atas : 2L55.55.6
Dimensi batang bawah : 2L50.50.6
Dimensi btg tarik diag. : 2L50.50.6
Dimensi btg diagonal : 2L45.45.5
Pelat simpul : Tebal 6 mm

PERENCANAAN SAMBUNGAN

Direnc. memakai baut dimater 1/2 inch = 12.70 mm


Direnc. memakai baut dimater 5/8 inch = 15.87 mm (Batang atas)

Kekuatan baut :
Kuat geser
= øf x Vn = øf x r1 x fu x Ab
b
Vd

Dengan :
r1 = 0.5 untuk baut tanpa ulir pada batang geser
= 0.4 untuk baut dengan ulir pada bidang geser
øf = 0.75 adalah faktor reduksi
fub = Tegangan tarik putus baut
Ab = Luas brutto penampang baut pada daerah tak berulir

Kuat tumpu
Vd = øf x Rn = 2.4 x øf x db x tp x fu

Dengan :
øf = 0.75 adalah faktor reduksi
db = Diameter baut nominal pada daerah tak berulir
tb = Tebal pelat buhul
fu = Tegangan tarik putus yang terendah baut atau pelat
d = 12.70 mm
d = 15.87 mm
tb = 6 mm
fu = 3700 kg/cm2
tp = 0.50 cm
r1 = 0.40
øf = 0.75

Kuat geser
Vd = 2812.23 kg sambuangan tampang 2
Vd = 4391.34 kg sambuangan tampang 2

Kuat tumpu
Vd = 5074.92 kg sambuangan tampang 2
Vd = 6341.65 kg sambuangan tampang 2

Jadi kekuatan baut berdasarkan kuat geser


Perencanaan jumlah baut :

No Gaya, kg baut, bh No Gaya, kg baut, bh


1 -10508.42 2 1' -10508.30 2
2 -10196.65 2 2' -10196.57 2
3 -9315.28 2 3' -9315.29 2
4 -8394.78 2 4' -8394.77 2
5 -7950.75 2 5' -7950.70 2
6 -8103.78 2 6' -8104.04 2
7 -8199.96 2 7' -8198.59 2
8 -7866.94 2 8' -7864.99 2
9 9091.02 3 9' 9091.67 3
10 8516.68 3 10' 8516.60 3
11 7893.97 3 11' 7893.98 3
12 7273.00 3 12' 7272.99 3
30 4787.98 2 0 0.00 2
13 2553.95 2 13' 2563.55 2
14 3101.79 2 14' 3114.37 2
15 3646.74 2 15' 3645.42 2
16 4123.46 2 16' 4158.05 2
17 -520.61 2 17' -528.88 2
18 607.89 2 18' 644.16 2
19 -890.28 2 19' -894.59 2
20 911.68 2 20' 915.12 2
21 -1235.31 2 21' -1240.45 2
22 1182.03 2 22' 1186.76 2
23 -2401.45 2 23' -2411.70 2
24 934.84 2 24' 939.90 2
25 -1089.84 2 25' -1096.07 2
26 717.98 2 26' 722.66 2
27 -808.70 2 27' -810.59 2
28 476.68 2 28' 486.11 2
29 -503.08 2 29' 537.32 2
Catatan :
Batang Atas dgn No. batang
1 s/d 8 dipakai baut dia 5/8 inch
PERENCANAAN PERLETAKAN
TABLE: Base Reactions (Output SAP 2000)
Pv Ph
Reaksi Komb Komb
kg kg
Sendi 5920.00 COMB2 1310 COMB5
Roll 5920.00 COMB2 0

PERLETAKAN SENDI

VA = 5920 kg
HA = 1310 kg
f'c = 20 MPa
f'c ijin = 0.25 f'c 5.00 MPa = 50 kg/cm2
fy = 2400 kg/cm2
Luas Pelat A = VA/f'c beton
= 118.4 cm2

Untuk kaki perletakan dipakai profil 2L50x50x6 (diambil sama dengan dimensi batang
bawah sehingga lebar pelat 2 x 5 + 0.6 = 10.6 cm --> diapakai 15 cm

5.0 cm = siku profil


0.6 cm = jarak antara frofil
Lebar = 15 cm
Panjang = 7.89333 cm dipakai = 15 cm
BxH = 225 cm 2

f'c = V/A = 26.3111 kg/cm2 < 50 kg/cm2

Tebal pelat yang diperlukan


Ditinjau per cm lebar

c = 2.20 cm

Mu = 1/2 x q x c2 = 1/2 x f'c x c2


= 63.6729 kgcm
6M
t = 0.10302 cm B
f y .B
Sangat tipis : dipakai sama dengan tebal pelat buhul = 6 mm

Jadi perletakan Sendi dipakai pelat dasar : 15 x 15 x 6

ANGKUR PERLETAKAN

Dipakai angkur baut 1/2 inch = 12.7 mm

Yang dipakai sebagai dasar perhitungan adalah akibat geser


Ph = 1310 kg

Keguatan geser baut angkur Vd = 1406.11 kg (tampang satu)


Jadi jumlah angkur n = 0.932 buah (dipakai 2 buah)

PERLETAKAN ROL

Dimensi pelat dasar rol dipakai sama dengan perletakan sendi karena gaya sama

Jadi perletakan Rol dipakai pelat dasar : 15 x 15 x 6

You might also like