You are on page 1of 8

Available at http://jurnal.stie-aas.ac.id/index.

php/jie
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(01), 2021, 333-340

Studi Kasus Penanganan Pembiayaan Bermasalah di Baitul Maal wa Tamwil


(BMT) Hubbul Wathon pada Masa Pandemi Covid-19
Winda Hidayanti1*), Hesty Juan Kirana2), Anisya May Yustitia3), Harnum Widyaningrum4), Tulasmi5),
Titania Mukti6)
1,2,3,4,5,6
Fakultas Ilmu Agama Islam, Universitas Islam Indonesia
*Email korespondensi: 18423063@students.uii.ac.id

Abstract
The research is a Case Study of Troubled Financing Handling at BMT Hubbul Wathon in the Covid-19 Pandemic.
The research method uses a descriptive qualitative approach. In collecting data, researchers used interview
techniques with BMT about policies to deal with the economic crisis during the Covid-19 Pandemic. BMT Hubbul
Wathon Sumowono is one of the non-bank syari'ah financial institutions that issues a lot of financing products,
such as Mudharabah, Musyarakah, Murabahah, and Ijarah financing. In providing financing to customers, an
agreement is made in the BMT institution, in which there are several provisions that must be agreed upon by both
parties. During the Covid-19 Pandemic, BMT Hubbul Wathon experienced a decrease in both savings, financing
and installments. In the Covid-19 Pandemic as well, problematic financing at BMT Hubbul Wathon Sumowono
increased by 5% when compared to the financing provided before the Covid-19 Pandemic. Therefore, this non-
bank syari'ah financial institution issued several measures or policies including maintaining liquidity, restrictions
in providing financing, and also by adding new customer members.

Keywords : Baitul Maal wa Tamwil, Financial Problems, Dispute Resolution

Saran sitasi: Hidayanti, W., Kirana, H. J., Yustitia, A. M., Widyaningrum, H., Tulasmi., & Mukti, T. (2021).
Studi Kasus Penanganan Pembiayaan Bermasalah di Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Hubbul Wathon pada Masa
Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(01), 333-340. doi: http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v7i1.1771

DOI: http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v7i1.1771

1. PENDAHULUAN Dampak positif dirasakan oleh masyarakat


Pandemi Covid-19 sampai saat ini masih belum karena mengurangi angka kemiskinan dan
berakhir. Kota Wuhan, menjadi tempat virus Covid- pengangguran. Ditemukan sekitar 3 juta nasabah
19 pertama kali ditemukan, sejak Desember 2019. BMT mendapatkan biaya dari BMT seluruh Indonesia
Wabah tersebut disebabkan oleh virus yang bernama (Zulkifli, Zulfadli, & Hamzah, 2016). Tingginya
Coronavirus dan telah menginfeksi lebih dari 68.000 permintaan masyarakat guna mendapat pembiayaan
jiwa. Tidak hanya di Tiongkok saja, virus ini juga dari BMT dikarenakan masyarakat sulit serta tidak
menyebar luas dengan cepat di beberapa negara memiliki akses untuk meminjam dari sektor
termasuk Indonesia. Di Indonesia memiliki kasus perbankan, BMT lembaga mikro yang menerapkan
yang terinfeksi berjumlah 344.749 jiwa dan prinsip syariah cocok digunakan untuk masyarakat
meninggal berjumlah 12.156 jiwa, pada pertengahan
muslim, dan kemudahan dan modal yang relative kecil
Oktober 2020. Berdasarkan data yang ada, Indonesia
untuk membangun usaha BMT menuai kesuksesan di
memiliki angka kematian tertinggi di urutan ke 17 dari
beberapa cabang BMT yang membuat masyarakat
berbagai negara. Tersebarnya Wabah Covid-19 ini
ingin mendirikan institusi yang sama, merupakan
selain membawa dampak pada kesehatan namun juga
alasan BMT tumbuh dan berkembang dengan pesat.
berdampak pada perekonomian global. Manteri
Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, Hal itu di tandai dengan mendapat penghargaan dari
mempredikasi bahwa pertumbuhan ekonomi tahun masyarakat, namun dibeberapa cabang BMT juga
2020 mencapai minus 1,7% sampai dengan 0,6% mengalami kebangkrutan yang disebabkan oleh sikap
(KEMENKEU, 2020). yang tidak bijak.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(01), 2021, 334
Pembiayaan memberikan fasilitas persediaan Tamwil berfungsi sebagai pengembangan dana
dana guna memenuhi golongan yang termasuk dalam masyarakat dalam bentuk simpanan atau menabung
defisit unit (Aan, Rudi, & Darwanto, 2018). untuk meningkatkan kualitas ekonomi (Muh Awal,
Terhentinya berbagai macam aktivitas seperti 2015). Dalam kegiatan jual beli dengan akad
pembatasan sosial berskala besar, penerapan Murabahah, Salam, Istishna’ serta kegiatan bagi hasil
kebijakan lockdown di beberapa Negara yang dengan akad Mudharaah, Musyarakah, dan ijarah
diselenggarakan guna mengantisipasi atau adalah ciri khas sistem lembaga keuangan berbadan
menurunkan jumlah lonjakan pasien positif covid-19, koperasi dalam menumbuhkan bisnis usaha mikronya
ternyata memiliki dampak yang cukup besar bagi dan menyalurkan sebuah pembiayaan.
bermacam sektor. Indonesia mengalami dampak pada Penyelesaian Sengketa
sektor keuangan. Terlebih lagi pada sektor Penyelesaian sengketa merupakan bagian dari
pembiayaan, dan salah satunya yang terdampak ialah sebuah perjanjian yang bersifat open system, karena
lembaga usaha pembiayaan BMT. Hal ini membuat terkait dengan choice of low (pilihan hukum) dan
pendapatan masyarakat kian menurun. Sehingga choice of form (pilihan form), dan yang mempunyai
sektor usaha yang memiliki pinjaman di BMT Hubbul tanggung jawab penuh yaitu pihak yang bersengketa.
Wathon mengalami kesulitan dalam pembayaranya. Dalam konsep agama Islam ada tiga caara dalam
Apabila masalah tersebut hanya dibiarkan, maka akan menyelesaikan perselisihan yaitu secara damai (as-
mempengaruhi tingkat kesehatan Baitul Maal wa shulh), arbitrase (al-tahkim), dan melalui lembaga
Tamwil (BMT). peradilan atau al-qadha (Wijayanti, 2013).
BMT Hubbul Wathon Sumowono mengalami Pembiayaan Bermasalah
permasalahan dalam penyaluran kredit, dimana Pembiayaan bermasalah atau Non Performing
ketidakmampuan debitur untuk membayar sesuai Loan (NPL) yaitu, dimana kualitas pembiayaanya
jangka waktu tertentu (kredit macet). Sektor keuangan kurang lancer atau macet (Ubaidillah, 2018).
ini diharapkan dapat mengatasi guncangan ekonomi Pembiayaan bermasalah termasuk dalam kategori
dimana Usaha Lembaga Keuangan Mikro di atur kualitas pembiayaan yang diatur Berdasarkan Pasal 4
sesuai dengan POJK No 13/ POJK.05/2014, Surat keputusan Direktur Bank Indonesia Nomor
sedangkan Pembinaan dan Pengawasan Lembaga 30/267/KEP/DIR tanggal 27 Februari 1998. Menurut
Keuangan Mikro di atur dengan No 14/POJK.05/2014 Susilo (2015) pembiayaan bermasalah mempunyai
(OJK, 2014). Oleh karena itu, sekiranya perlu karakteristik, yaitu:
dilakukan kajian kembali berupa menguraikan a. Adanya keterlambatan angsuran pokok dan bunga
masalah dengan lebih komprehensif dan sistematis yang melebihi 270 hari.
agar dapat dihadapi oleh BMT dengan cara yang lebih b. Jika mengalami kerugian maka akan ditutup
efisien serta memudahkan masyarakat dalam dengan pinjaman baru.
melakukan aktivitas ekonomi. Diharapkan penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan,
ini masyarakat dapat membantu dan mendukung serta penelitian ini memiliki tujuan untuk menjelaskan
yakin dengan pentingnya berkontribusi guna beberapa penanganan pembiayaan bermasalah di
menopang ekonomi kerakyatan di berbagai daerah BMT Hubbul Wathon Sumowono selama masa
terjangkit pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 dengan menggunakan prinsip
Kajian Pustaka syariah.
Baitul Maal wa Tamwil
Baitul Maal wa Tamwil (BMT) yaitu lembaga 2. METODE PENELITIAN
keuangan mikro yang dalam menjalankan praktiknya Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan yang
berlandaskan aturan syari’ah seperti membagi bersifat kualitatif deskriptif melalui wawancara, yaitu
keuntunganya dengan menggunakan sistem bagi hasil penelitian yang menggambarkan peristiwa untuk
untuk rasa kepedulian terhadap golongan yang kurang mendapat kesimpulan secara umum (Singarimbun,
mampu (Solikhul, 2018). Baitul Maal merupakan 1989). Dalam melaksanakan wawancara, peneliti
lembaga sosial yang menerima amanah, dana bersama pihak yang terkait pada lembaga BMT
masyarakat baik zakat, infaq, dan shadaqah untuk Hubbul Wathon dilakukan secara daring guna
kepentingan sosial yang dalam penyaluran dananya mematuhi protokol kesehatan dari pemerintah akibat
menggunakan prinsip syari’ah. Sedangkan Baitul pandemi Covid-19. Esterberg mengatakan wawancara

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(01), 2021, 335
merupakan pertemuan dua orang dengan tanya jawab Mengutip dari cnbcindonesia.com, pertumbuhan
untuk mendapat informasi dalam satu topik yang sama ekonomi kwartal ke II di Indonesia mengalami
(Sugiyono, 2008). Peneliti juga menggunakan metode penurunan tajam kebawah sebesar 5,32% dari
library research (kepustakaan) yaitu mengambil dari pertumbuhan ekonomi kwartal ke II di tahun 2019 bila
beberapa referensi artikel, jurnal-jurnal yang telah dilihat dari sisi tahun ke tahun (year to year).
dipublikasikan sesuai dengan fenomena dan realitas Sedangkan, Badan Pusat Statistik mengumumkan
ekonomi. bahwa pada tingkat kwartal, kwartal ke II
pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami
3. HASIL DAN PEMBAHASAN penurunan sebesar -4,19% dari kwartal I. Ini
3.1. Hasil penelitian membuktikan bahwa pandemi virus covid-19
Penelitian ini diambil dari wawancara secara melumpuhkan perekonomian Indonesia bahkan bisa
daring melalui platform yang bernama zoom dengan saja mengantarkan Indonesia ke jurang resesi apabila
Bapak Muhammad Fauzan selaku Manajer BMT dilihat dari kedua kwartal tersebut. Sri Mulyani
Hubbul Wathon Sumowono. Dengan visi utamanya sebagai Mentri Keuangan Indonesia juga mengatakan
yaitu BMT yang amanah, teladan, sehat, profesional bahwa pada kwartal ke III Indonesia bisa saja
serta mampu meningkatkan kesejahteraan anggota mengalami resesi apabila tidak ada penanganan yang
dan pengelola. Terdapat Dewan Pengawas Syariah cukup efektif dari pemerintah dalam menangani
dalam BMT Hubbul Wathon karena lembaga tersebut masalah perekonomian saat ini, menurutnya
menjalankan pelayanan institusi keuangan pemulihan ekonomi saat ini akan terasa lebih sulit jika
menggunakan prinsip syariah. Pasal 14 ayat 1 tidak ada penanganan khusus karena bidang-bidang
menjelaskan bahwa KSPPS wajib memiliki Dewan utama yang mendukung perekonomian Indonesia
Pengawas Syariah. Peran sebagai Dewan Pengawas seperti bidang pariwisata, konsumsi ikut terseret
Syariah itu sendiri tentunya melihat bagaimana akad- cukup dalam karena adanya pandemi ini (Putri, 2020).
akad itu dilakukan oleh LKS (Ulin, 2018). Selain itu, fokus penelitian ini juga mengarah kepada
Dari penelitian ini kami akan menguraikan apa penanganan yang diterapkan oleh BMT Hubbul
jawaban atas pertanyaan bagaimana gambaran umum Waton terhadap terjadinya kredit macet akibat
perihal BMT Hubbul Wathon, bagaimana terjadinya pandemi covid-19 ini. Berikut adalah
perkembangan anggota nasabah di BMT Hubbul penjabaran dari hasil penelitian yang kami lakukan:
Wathon. Selain itu, fokus utama dari penelitian ini Perkembangan Penyaluran Pembiayaan Baitul
adalah mengetahui seberapa besar lonjakan kredit Maal wa Tamwil (BMT)
macet yang terjadi di BMT Hubbul Waton akibat dari Berikut ini merupakan data yang menunjukan
adanya pandemi covid-19 di Indonesia yang terjadi perkembangan jumlah anggota tahun 2018-2019:
sejak maret lalu.Karena seperti yang telah diketahui, Tabel 1: Perkembangan Anggota BMT
pandemi ini telah melumpuhkan perekonomian No Tahun Anggota
hampir di seluruh negara termasuk Indonesia. 1 2018 6516
berikut grafik yang menyajikan kemerosotan 2 2019 7252
perekonomian Indonesia karena adanya pandemi virus Sumber: BMT Hubbul Wathon
covid-19 :
Tabel diatas menjelaskan bahwa anggota BMT
pada tahun 2018 mencapai sekitar 6.516 anggota.
Sedangkan pada saat periode 2019 mengalami
peningkatan yaitu menjadi 7.252 anggota. Hal ini
membuktikan bahwa BMT dapat berkembang sesuai
dengan kondisi perekonomian pada saat itu.
Kemudian untuk tahun 2020 saat ini, Covid-19 juga
menghambat lembaga BMT dimana 326 BMT
terdapat dalam PBMT (Permodalan BMT)
Sumber: Badan Pusat Statistik, Agustus 2020 mempunyai permasalahan pembiayaan dan juga
Gambar 1 : Pertumbuhan Ekonomi Indonesia permasalahan liquiditas karena wabah Covid-19
Tahun 2012-2020

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(01), 2021, 336
(KNKS, 2020). Berikut ini data penyaluran kredit menggunakan produk pembiayaan di BMT Hubbul
UMKM di Indonesia sampai dengan Desember 2019: Waton ialah para pedagang umkm yang jelas terkena
dampak paling serius akibat adanya pandemi virus ini
seperti sehingga kebanyakan nasabah menunda
membayar kreditnya kepada kami akibat kesulitan
dalam masalah perekonomian.
Produk Simpanan dan Produk Pembiayaan
a. Produk Simpanan
1) Si Rela (Simpanan Sukarela Lancar)
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia, OJK 2019 Sirela merupakan simpanan yang dapat
Gambar 2: Data Penyaluran Kredit UMKM di diambil sewaktu-waktu.
Indonesia Tahun 2015 – 2019 Syarat ketentuan dan karakteristik:
• Menggunakan akad wadi’ah
Berdasarkan data yang tertera di atas, total dana yadhomanah
yang disalurkan oleh perbankan untuk kredit UMKM • Setoran awal minimal Rp. 10.000,-
sejak tahun 2015 hingga tahun 2019 rata-rata 52,34% • Dilakukan sesuai jam kerja
nya ada pada sektor perdagangan,sisanya sekitar 2) Si Suka (Simpanan Sukarela Berjangka )
12,10% ada pada sector pariwisata, sector peneydia Syarat ketentuan dan karakteristik:
akomodasi makanan dan minuman serta transportasi. • Menggunakan akad wadi’ah
Semua sector tersebut adalah sector yang paling yadhomanah dan mudharabah
terdampak akibat pandemic virus covid-19 ini. • Setoran minimal Rp 3.000.000,-
Dengan melihat grafik data pada tahun 2019 yang • Jangka waktu jatuh tempo : 3 bulan, 6
disajikan memperlihatkan bahwa bisa saja terjadi bulan, 12 bulan.
ketidakmampuan pembayaran kredit, yang 3) Si Supel (Simpanan Sukarela Pelajar)
menyebabkan kredit macet dan meningkatkan nilai Syarat ketentuan dan Karakteristik :
Non Performing Loan perbankan sebesar 500 triliun.
• Menggunakan akad wadi’ah
Non Performing Loan yang meningkat akan
yadhomanah.
mempengaruhi pendanaan perbankan. Hal ini di
• Setoran awal minimal Rp 5.000, untuk
buktikan dengan turunnya harga saham perbankan
selanjutnya minimal Rp 2.000,-
secara drastis pada Maret 2020. Perbankan
• Dilakukan sesuai jam kerja
dihadapkan dengan peformanya yang menurun pada
4) Si Suqur ( Simpanan Persiapan Ibadah
saat itu, namun tetap harus menjalankan tugasnya
Qurban)
sebagai penggerak perekonomian Indonesia.
Syarat ketentuan dan Karakteristik :
Kenaikan Kredit Macet di Baitul Maal wa Tamwil
Hubul Wathon
• Menggunakan akad wadiah yadhomnah
Hasil yang kami dapatkan dari wawancara daring
• Setoran awal minimal Rp 50.000, untuk
dengan Bapak Muhammad Fauzan selaku Manajer
selanjutnya minimal Rp 10.000,-
BMT Hubbul Wathon Sumowono mengenai
presentase lonjakan kredit macet akibat pandemi virus • Dapat diambil 1 bulan sebelum hari raya
covid-19 di BMT Hubbul Waton ialah, narasumber Idul Adha
berkata terjadi lonjakan sebanyak 5% pada produk • Dilakukan sesuai jam kerja
pembiayaan dari kemacetan kredit yang terjadi 5) Simpanan Pembiayaan
sebelum pandemi covid-19 terjadi di Indonesia. 6) Simpanan Wadi'ah
Narasumber mengatakan, lonjakan ini cukup 7) Si Fitri ( Simpanan Persiapan Idul Fitri)
signifikan karena mengingat arus pendanaan di BMT b. Produk Pembiayaan
itu sedikit tidak sebanyak arus pendanaan yang ada 1. Mudharabah (MDA)
pada institusi perbankan. Narasumber juga Mudharabah yaitu bentuk akad kerja sama
mengatakan, kredit macet ini disebabkan oleh banyak atau perjanjian yang dilakukan oleh dua pihak
sedikitnya nasabah yang terkena PHK ataupun terkena dimana pihak pertama (BMT selaku shahibul
dampak potong gaji, sedangkan nasabah yang maal) akan menyediakan semua modal usaha,

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(01), 2021, 337
sedangkan pihak kedua (anggota menyebutkan bahwa di BMT tersebut tersedia Produk
BMT/Mudharib) akan bertindak sebagai Pembiayaan Murabahah, Musyarakah, Murabahah
pengelola usaha yang akan dijalani nantinya dan Ijarah. Pada BMT Atunnisa akad sewa menyewa
dan hasil dari usaha tersebut akan dibagi selain ijarah terdapat juga ijarah muntahiya bit tamlik.
antara anggota BMT dan BMT sesuai dengan (Dimas, 2017),
kesepakatan yang dibuat di persetujuan awal. Selanjutnya pada penelitian Ezzah May Farroh
2. Musyarakah (MSA) produk BMT Bina Ummat Sejahtera cabang Salatiga
Musyarakah merupakan bentuk akad yang menyebutkan terdapat Produk Simpanan Sukarela
dilakukan oleh BMT dan dengan anggota Lancar (Si Rela), Simpan Sukarela Berjangka (Si
BMT untuk mendukung dalam membangun Suka), Simpanan Sekolah, Simpanan Sukarela
usaha tertentu, yang dalam pelaksanaannya Pendidikan (Si Sidik), Simpanan Haji dan Umrah (Si
masing-masing pihak memberikan kontribusi Haji dan Umrah), Simpanan Hari Raya Idul Fitri (Si
berupa dana (modal usaha). Dalam akad ini Hafit), dan Simpanan Produk Masa Depan (Si
keuntungan dan risiko usaha akan ditanggung Mapan). (Ezzah, 2019), Lalu terdapat dua produk
bersama antara BMT dengan anggota BMT pembiayaan, pertama modal kerja dengan akad
sesuai kesepakatan yang dilakukan pada awal Mudharabah (bagi hasil) , kedua Pembiayaan Jual
akad pembiayaan. Beli Barang dengan akad Murabahah. Hal ini
3. Murabahah (MBA) membuktikan produk pada BMT sebagian besar sama
Murabahah adalah suatu akad berbentuk jual berdasarkan asas saling menolong dan kekeluargaan.
beli yang dilakukan oleh suatu lembaga Sehingga dapat kita ambil kesimpulan bahwa BMT
dengan nasabahnya. Dalam akad ini berarti dapat mempermudah masyarakat untuk mengambil
suatu barang antara BMT (penjual) dengan pinjaman dan melakukan simpanan di cabang BMT
anggota BMT (pembeli) dengan menegaskan manapun karena produk yang ditawarkan cendrung
harga belinya kepada anggota BMT dan memiliki banyak kesamaan. BMT Hubbul Wathon
anggota BMT membayarnya dengan harga didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan ekonomi
yang lebih sebagai laba. Hal ini murni rakyat di desa sumowono. Dengan adanya produk ini
dilakukan dengan kesepakatan yang telah diharapkan pembiayaan dapat tersalurkan guna
disetujui oleh kedua pihak. memperkuat modal usaha mikro di desa sumowono.
4. Ijaroh (IJR) Akibat Pandemi Covid-19 BMT Hubbul Wathon
Ijaroh merupakan akad yang berbentuk mengalami Permasalahan Pembiayaan sebesar 5%
pemindahan hak guna (manfaat) dari suatu dari pembiayaan bermasalah sebelum pandemi.
barang atau jasa dalam kurun waktu tertentu Menurut narasumber terkait, solusi yang diterapkan
dengan adanya pembayaran sewa/upah. untuk menghapi kredit macet selama pandemi ini ialah
Dalam akad ini tidak adanya pemindahan dengan meningkatkan likuiditas BMT yaitu dengan
pemilikan barang kepada pihak lain. cara menekankan atau mengurangi produk
pembiayaan lancar agar dapat mengurangi dana yang
3.2. Pembahasan beredar dan mengurangi jumlah penggunaan kas BMT
Hasil penelitian yang kami dapatkan ini sama guna menjamin keuangan agar tetap stabil dan tidak
seperti penelitian yang dilakukan oleh Elgit Abdul terganggu akibat kredit yang tidak lancar, selain itu
Basit yang menjelaskan bahwa BMT Bina Usaha di ialah dengan cara tetap menjalin hubungan baik
Karangjati Kabupaten Semarang memiliki produk dengan nasabah, menyelesaikan segala sesuatu yang
simpanan yaitu Simpanan Sukarela Lancar (Si Rela), berhubungan dengan kredit macet ini dengan
Simpanan Sukarela Berjangka (Si Suka), Simpanan kekeluargaan agar nasabah merasa nyaman dan ingat
Sukarela Pelajar (Si Supel), Simpanan Sukarela tanggung jawabnya kepada kami selaku wadah
Qurban (Si Suqur), Simpan Amanah (Si Aman). pembiayaan mereka. Serta solusi lain yang disiapkan
Simpanan Sukarela Lancar merupakan produk yang BMT ialah menambah anggota nasabah baru agar
lebih diminati karena produk Si Rela menggunakan lebih meningkat.
akad wadiah yang bersifat tolong menolong. (Elgit, Likuiditas sangat penting bagi BMT dalam
2016). Penelitian Dimas Saputra juga membahas menjalankan kegiatannya, seperti mengatasi
mengenai produk BMT Atunnisa di kartasura yang kekurangan dana, memuaskan nasabah untuk

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(01), 2021, 338
pembiayaan dan memberikan fleksibilitas untuk dilakukan agar meminimalkan risiko yang akan
investasi. Likuiditas dapat diartikan juga dengan terjadi di kemudian hari jika modal yang dimiliki
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban- anggotanya tidak sesuai dengan ketentuan yang
kewajiban yang wajib dipenuhi (Eko, 2018). Dalam dimiliki oleh BMT.
mengukur sebuah likuditas apabila sudah memenuhi e. Collateral (Jaminan)
syarat dikatakan “likuid” dilihat melalui Rasion Pihak BMT akan melakukan pengecekan terhadap
Lancar (currentratio), Rasio Kas (cashratio), dan barang jaminan yang akan digunakan oleh
Rasio Cepat (quickratio). Likuiditas yang tersimpan anggotanya. Hal ini dilakukan agar barang
tidak boleh terlalu kecil karena dapat mengganggu jaminan yang diserahan tidak mendatangkan
pekerjaan maupun terlalu besar karena bisa kesusahan dalam pembayaran. Adapun dua fungsi
menurunkan efisiensi dan berpengaruh terhadap barang jaminan, yaitu cadangan pelunasan jika
rendahnya tingkat profitabilitas. Pada pembatasan tidak mampu membayar kewajibannya. Tetapi
pembiayaan pihak BMT bisa melaukan pemilihan pihak BMT sendiri tidak akan langsung menarik
untuk memberikan atau tidak memberikan jaminan tersebut, melainkan memberi waktu agar
pembiayaan kepada anggotanya. Pada penilitian lain anggotanya mencai alternative lain yang nantinya
(Eko, 2018) menunjukkan bahwa masalah risiko yang akan disepakati bersama. Kedua, jaminan
terjadi pada BMT dapat dicegah dengan menerapakan digunakan apabila anggota melakukan gagal
prinsip yang akan memudahkan petugas dalam bayar dalam waktu yang telah ditentukan.
memilih calon anggota dan anggota yang sesuai dan f. Syariah
layak untuk diberikan pinjaman, prinsip tersebut Prinsip ini dilakukan jika melihat bidang usaha
adalah 5C + 1S (Buchori, 2012), yakni: yang akan melakukan pinjaman pembiayaan tidak
a. Character (Karaktek) bertentangan dengan Syariah dan akan dikaji lagi
Dalam hal ini petugas akan melihat melalui dengan kesuaian kebutuhan pembiayaan dengan
kondisi keluarga dan lingkungan sekitar calon berdasarkan prinsip Islam.
anggota atau anggota yang akan mengajukan
pembiayaan. Petugas juga akan melakukan Dengan demikian pihak BMT Hubbul Wathon
pendekatan kepada kepala tokoh masyarakat juga dapat melakukan penambahan anggota baru
setempat tentang karakter dan kehidupan sehari- dengan memberikan pelayanan dan keunggulan
hari agar mendapatkan kepercayaan dalam produk yang terbaik. Pendekatan dengan calon
pembiayaan. anggota dapat dilakukan untuk memberikan citra baik
b. Condition of Economy (Kondisi Usaha) BMT. Dalam melakukan pendekatan dan keakraban
Kondisi lingkungan usaha seperti kondisi politik, dengan calon anggota, pihak BMT herus menjadi
sosial, ekonomi maupun budaya dapat bagian yang baik dan memberikan solusi
mempengaruhi seseorang dalam mendirikan permasalahan bagi para anggotanya.
sebuah usaha. Usaha yang dijalankan tentunya
harus mempunyai kondisi yang baik untuk 4. KESIMPULAN
kebutuhan karyawan maupun keluarganya. Maka Dilihat dari segi produktivitas kemampuan
dari itu kondisi tersebut akan menjadi patokan menghasilkan pendapatan bagi BMT Hubbul Wathon,
petugas dalam memberikan pembiayaan kepada adanya pembiayaan bermasalah mengakibatkan
anggotanya. menurunnya pendapatan BMT hingga tidak adanya
c. Capacity (kemampuan) pendapatan sama sekali. Risiko lainnya adalah
Kemampuan anggota akan ditinjau oleh petugas kewajiban BMT Hubbul Wathon dalam memperbesar
BMT dalam menjalankan aktivitas usahanya yang dana (PPAP) Pencadangan Penyisihan Penghapusan
nantinya akan digunakan untuk melaksanakan Aktiva Produktif. PPAP yang besar dapat menurunkan
kewajiban melunasi tanggungan pembiayaan produktifitas dana BMT. Sedangkan dari lingkup
yang telah disetujui oleh anngota maupun oleh nasional, yaitu dapat mengurangi kontribusi BMT
pihak BMT. Hubbul Wathon dalam menjalankan fungsinya
d. Capital (Modal) sehingga perannya sebagai funding (pengumpulan
Pihak BMT akan melakukan perhitungan jumlah dana) maupun landing (penyaluran dana) bagi
modal pembiayaan kepada BMT. Hal ini masyarakat menjadi tidak optimal.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(01), 2021, 339
Solusi yang diterapkan untuk menghapi Dimas, S. (2017). Respons Masyarakat terhadap
pembiayaan bermasalah di BMT Hubbul Wathon Produk Pembiayaan BMT di Kartasura. Journal
selama pandemi ini ialah dengan meningkatkan of Multidisciplinary Studies, 1 (2), 244-256.
likuiditas BMT yaitu dengan cara menekankan atau Edi, S. (2015). Manajemen Pembiayaan dan Risiko
mengurangi produk pembiayaan lancar agar dapat Pembiayaan Bank Syari'ah. 1.
mengurangi dana yang beredar dan mengurangi Eko, L. P. (2018). Penerapan Manajemen Risiko
jumlah penggunaan kas BMT guna menjamin Pembiayaan dalam Menjaga LIkuiditas dan
keuangan agar tetap stabil dan tidak terganggu akibat Solvabilitas BMT. Skripsi.
kredit yang tidak lancar, selain itu ialah dengan cara Elgit, A. B. (2016). Analisis Produk Simpanan
tetap menjalin hubungan baik dengan nasabah, Sukarela Lancar (Si Rela) di BMT Bina Usaha
menyelesaikan segala sesuatu yang berhubungan Karang Jati Kecamatan Bergas Kabupaten
dengan kredit macet ini dengan kekeluargaan agar Semarang. Skripsi.
nasabah merasa nyaman dan ingat tanggung jawabnya Ezzah, M. F. (2019). Strategi Pemasaran Produk Si
kepada kami selaku wadah pembiayaan mereka. Serta Mapan (Simpanan Masa Depan) di KSPPS BMT
solusi lain yang disiapkan BMT ialah menambah Bina Ummat Sejahtera Cabang Salatiga. Skripsi.
anggota nasabah baru agar lebih meningkat. KEMENKEU, g. (2020, November 9). Kuartal III,
Dari hasil penelitian ini, BMT Hubbul Wathon Pembalikan Ekonomi 2020 Terjadi. Retrieved
dalam memberikan pembiayaan sudah sesuai dengan from
prinsip syari’ah. Dengan demikian beberapa saran https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/ku
untuk lembaga BMT dalam menghadapi krisis artal-iii-2020-pembalikan-ekonomi-terjadi/
ekonomi pada saat Pandemi Covid-19, seperti halnya KNKS. (2020, April 17). Ancaman Krisis di Sektor
realisasi zakat pada saat ini yang masuk ke BAZNAS Keuangan Mikro Syari'ah. Retrieved from
tidak sesuai. Oleh karena itu, sebaiknya penyaluran https://knks.go.id/berita/235/ancaman-krisis-di-
zakat lebih lagi difokuskan kepada fakir miskin yang sektor-keuangan-mikro-syariah?category=1
terdampak Pandemi Covid-19 ini sesuai dengan data Masri, S. (1984). Metode Penelitian.
mustahik yang benar. Muh Awal, S. N. (2015). Urgensi Penerapan Islamic
Corporate Governance di Baitul Maal Wat
5. UCAPAN TERIMA KASIH Tamwil (BMT). Jurnal Kajian Bisnis, 23 (1), 64-
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen 70.
Prodi Ekonomi Islam, JSI-FIAI-UII, mahasiswa OJK. (2014). Peraturan LKM - OJK. Retrieved from
Ekonomi Islam, dan pihak - pihak BMT Hubbul https://www.ojk.go.id/id/kanal/iknb/Pages/Perat
Wathon Cabang Sumowono serta seluruh pihak yang uran-LKM.aspx
telah memberikan motivasi, dorongan dan doa, sampai OJK. (2019). Statistik Perbankan Syari'ah. Retrieved
kini penulis mampu menyelesaikan penelitian. from
Semoga Allah SWT membalas dengan rahmat, https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-
nikmat, dan hidayah yang jauh lebih baik, Amiin. statistik/statistik-perbankan-
Jazakumullah Khairan Katsiran. syariah/Pages/Statistik-Perbankan-Syariah---
Desember-2019.aspx
6. REFERENSI Putri, C. A. (2020). Buka-bukaan Sri Mulyani: Resesi
Aan, Z. A., Rudi, J. L., & Darwanto. (2018). Analisa hingga Kans PDB Minus di Q3. Jakarta: CNBC
Majamen Pembiayaan Macet. Jurnal Ekonomi Indonesia.
Islam, 9 (1), 1-20. Solikhul, H. (2018). Persepsi Masyarakat terhadap
Aldi, Andika, & Yodi. (2020, Maret 25). Ancaman Baitul Maal wa Tamwil dalam Pemberdayaan
Krisis di Sektor Keuangan Mikro Syariah. Ekonomi Masyarakat. al-Uqud: Journal of
Retrieved from KNKS.go.id: Islamic Economics, 2 (2), 198-212.
https://knks.go.id/berita/235/ancaman-krisis-di- Sugiyono. (2008). Metode Penelitian
sektor-keuangan-mikro-syariah?category=1 Pendidikan:(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
Buchori, N. S. (2012). Koperasi Syari'ah dan Praktek. dan R & D).

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(01), 2021, 340
Ubaidillah. (2018). Pembiayaan Bermasalah pada Wijayanti, M. (2013). Pola Penyelesaian Sengketa
Bank Syari'ah: Strategi Penanganan dan Pembiayaan Bermasalah di Kalangan Ekonom
Penyelesaianya. el-Jizya: Jurnal Ekonomi Islam, Pegiat Ekonomi Syari'ah Kota Metro. Adzkiya:
6 (2), 287-310. Jurnal Hukum dan Ekonomi Syari'ah, 1 (1), 111-
Ulin, N. (2018). Optimalisasi Peran Dewan Pengawas 125.
Syari'ah pada Lembaga Keuangan Mikro Zulkifli, R., Zulfadli, H., & Hamzah. (2016). Analisa
Syari'ah. Journal of Islamic Banking and Permasalahan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)
Finance, 2 (2), 211-222. melalui Pendekatan Analytical Network Process
(ANP). Jurnal Al-Hikmah, 13 (1), 18-29.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534

You might also like