You are on page 1of 9

IKLIM SEKOLAH DAN EFIKASI DIRI DENGAN MOTIVASI KERJA GURU

Sukron Fujiaturrahman
Universitas Negeri Jakarta
Email : sukron_fu@yahoo.com

Abstract : This correlational research was aimed to see the relationship between school’s
climate and self-efficacy with teachers’ work motivation. Teachers’ work situation often
changes which might affect teachers’ work motivation. Based on the hypotheses, school
climate and self-efficacy were assumed to contribute to teachers’ work motivation. This
research used survey method, thirty teachers in public elementary school of district 07
were randomly chosen. Questionnaires were developed and had been through expert
judgment, they were validated by using Pearson Product Moment calculation and Alpha
Cronbach was used to test reliability. The hypotheses were verified with regression
analysis through F-test and the regression models were formulated, and correlation
coefficient between the variables of school climate and self-efficacy with teachers’ work
motivation. The research result showed that correlation between school’s climate and
teachers’ work motivation was .886 (α, .05). The relationship between self-efficacy and
teachers’ work motivation was .879 (α, .05). It was found that the correlation between
school’s climate and self-efficacy with teachers’ work motivation was .900 (α, .05). It can
be concluded that school’s climate and self-efficacy contributed to teachers work’s
motivation. Considering the previous research findings, the principals and teachers are
urged to maintain conducive school’s climate, either physically or non-physically to result
comfortable work environment for the teachers and eventually help students to learn in
secure school’s environment. Furthermore, the principals need to educate teachers about
the importance of self-efficacy, ways to gain and maintain teachers’ self-efficacy.

Keywords: School’s climate, self-efficacy, teacher’s work motivation

Abstrak : Penelitian ini adalah sebuah penelitian korelasional yang bertujuan untuk
menemukan hubungan iklim sekolah dan efikasi diri dengan motivasi kerja guru. Suasana
lingkungan kerja yang dirasakan para guru kerap berubah dan hal itu berdampak terhadap
motivasi kerja guru. Berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskan, iklim sekolah dan
efikasi diri diasumsikan berhubungan dengan motivasi kerja guru. Penelitian ini
menggunakan metode survey, 30 orang guru di SDN segugus 07 dipilih secara acak.
Instrumen berupa kuesioner divalidasi melalui uji kepakaran dan perhitungan Pearson
Product Moment dan uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan Alpha Cronbach.
Verifikasi hipotesis dilakukan dengan analisis regresi melalui uji F dan menemukan model
persamaan regresi, dan koefisien korelasi antara variabel iklim sekolah, efikasi diri dengan
motivasi kerja guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara iklim sekolah
dengan motivasi kerja guru adalah .886 (α, .05). Hubungan antara efikasi diri dengan
motivasi kerja guru adalah .879(α, .05). Ditemukan koefisien korelasi iklim sekolah dan
efikasi diri dengan motivasi kerja guru adalah .900 (α, .005). Dapat disimpulkan bahwa
iklim sekolah dan efikasi diri berkontribusi dengan motivasi kerja guru. Dengan
mempertimbangkan temuan penelitian tersebut, maka diharapkan Kepala sekolah dan guru
senantiasa menjaga iklim sekolah agar tetap kondusif, baik dari segi fisik maupun non
fisik, sehingga para guru akan merasa nyaman dan tetap bersemangat dalam bekerja dan
tentu sekali hal tersebut juga akan berdampak kepada seluruh siswa.

Kata Kunci: iklim sekolah, efikasi diri, motivasi kerja guru

167
Dalam melaksanakan berbagai tugas suatu organisasi kerjanya. Organisasi kerja
sebagai seorang guru yang setiap hari memberi pengaruh tinggi terhadap tinggi
bertemu dan berinteraksi dengan peserta rendahnya motivasi seseorang.
didik, dan warga sekolah lainnya, guru Santrock (2011:438) mengungkapkan
terkadang merasa sangat bersemangat, rajin bahwa motivasi melibatkan proses-proses
dan disiplin. Terkadang juga merasa malas, yang mengaktifkan, mengarahkan dan
tidak bersemangat, jenuh atau bosan dalam mempertahankan perilaku. Oleh karena itu,
menjalankan tugasnya sebagai guru. Semua individu yang termotivasi adalah individu
itu indikasi bahwa sudah terjadi perubahan yang perilakunya diaktifkan, diarahkan, dan
energi dari dalam diri guru tersebut atau dipertahankan. Motivasi terbagi menjadi
disebut dengan istilah motivasi. dua antara lain:
Menurut Kreitner dan Kinicki a. Motivasi intrinsik merupakan
(2014:212) istilah motivasi berasal dari dorongan yang timbul dari dalam diri
kata latin movere, yang berarti individu sendiri tanpa ada paksaan
“menggerakkan.” Dalam konteks masa dorongan orang lain, tetapi atas dasar
kini, motivasi mempresentasikan proses- kemauan sendiri. Indikator intrinsik
proses psikologis yang menyebabkan yaitu keinginan untuk berprestasi,
stimulasi, arahan, dan kegigihan terhadap untuk maju, memiliki kehidupan
sebuah kegiatan yang dilakukan secara pribadi.
sukarela yang diarahkan pada suatu tujuan. Motivasi ekstrinsik timbul sebagai
Sejalan dengan hal tersebut Robbin akibat pengaruh dari luar individu apakah
(2002:55) mengemukakan bahwa motivasi karena adanya ajakan, suruhan atau
adalah keinginan untuk melakukan sebagai paksaan dari orang lain sehingga akan
kesediaan untuk mengeluarkan tingkat mempengaruhi semangatnya dalam bekerja.
upaya yang tinggi untuk tujuan-tujuan Indikator ekstrinsik yaitu pekerjaan itu
organisasi, yang dikondisikan oleh sendiri, status kerja, tempat pekerjaan,
kemampuan upaya itu untuk memenuhi keamanan pekerjaan, gaji, atau penghasilan
suatu kebutuhan individual. Peranan yang layak, pengakuan dan penghargaan
motivasi menjadi hal yang sangat penting, kepercayaan melakukan pekerjaan,
seseorang akan bekerja lebih rajin apabila kepemimpinan yang baik dan adil, dan
memiliki motivasi yang tinggi dalam Hackman dikutip oleh Steer dkk (1985:
dirinya. Seorang pekerja merupakan bagian 291-294) merinci ada 4 (empat) bagian
komponen yang berperan penting dalam penting yang dapat meningkatkan motivasi

168
Iklim Sekolah Dan Efikasi Diri Dengan
Motivasi Kerja Guru
Sukron Fujiaturahman

kerja seseorang yaitu: Dimensi inti dari Sekolah merupakan satu institusi.
pekerjaan, Keadaan kritis pekerjaan secara Sebuah institusi juga dipandang sebagai
psikologis, Hasil kerja dan kepribadian, satu organisasi. Iklim sekolah merupakan
Pertumbuhan kebutuhan individu yang implikasi dari iklim organisasi yang
semakin kuat. dikaitkan dengan lingkungan sekolah yakni
Kompri (2015:65) mengemukakan tempat guru-guru melakukan aktivitasnya.
bahwa motivasi kerja adalah sesuatu yang Menurut Davis dan Newstrom (1996:24)
dapat menimbulkan semangat atau iklim organisasi menunjukkan cara hidup
dorongan bekerja individu atau kelompok suatu organisasi. Iklim organisasi dapat
terhadap pekerjaan guna mencapai tujuan. menimbulkan pengaruh besar terhadap
Motivasi kerja guru adalah kondisi yang motivasi, prestasi, dan kepuasan kerja
membuat guru mempunyai pegawai. Iklim timbul dari sistem perilaku
kemauan/kebutuhan untuk mencapai tujuan organisasi yang mencakup filsafat dan
tertentu melalui pelaksanaan suatu tugas. tujuan, kepemimpinan, organisasi formal
Motivasi guru akan menyuplai energi untuk dan informal, dan lingkungan sosial.
bekerja/mengarahkan aktivitas selama Kompri (2014:299) mendifinisikan
bekerja, dan menyebabkan seorang guru iklim sebagai efek-efek perasaan subjektif
mengetahui adanya tujuan yang relevan dari sistem manajer formal atau informal,
antara tujuan organisasi dan tujuan dan berbagai faktor lingkungan yang
pribadinya. Dengan demikian dapat lainnya yang berpengaruh terhadap sikap
dikatakan semakin tinggi motivasi kepercayaan, nilai dan motivasi orang-
seseorang maka semakin tinggi pula orang yang bekerja dalam organisasi
kinerjanya, begitu pula sebaliknya semakin tertentu. Dengan demikian, iklim sekolah
rendah motivasi seseorang maka semakin berarti berkenaan dengan keberadaan dan
rendah pula kinerjanya. suasana lingkungan sekolah yang dirasakan
Tinggi rendahnya motivasi kerja guru orang-orang yang berada di sekolah.
tentu sekali dipengaruhi oleh berbagai Sebagaimana yang diungkapkan oleh
faktor yang ada dalam diri guru maupun di Loukas (2007) bahwa iklim sekolah
luar diri guru. Salah satu yang terkait berkenaan dengan perasaan dan sikap yang
dengan motivasi kerja guru adalah iklim ditimbulkan oleh lingkungan sekolah.
sekolah. Hoy dan Miskel (1978) mengartikan
iklim sekolah sebagai: The set of internal

169
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 7 Edisi 1 Mei 2016

characteristics that distinguishes one between the principal and the learners,
school from another and influence the between the staff at the school, and parents
behavior of the people in its called the and finally the broader community.
organizational climate”. Berdasarkan pengertian di atas,
diketahui bahwa iklim sekolah merupakan
Pengertian tersebut menegaskan
kualitas dan frekuensi interaksi di antara
bahwa iklim organisasi merupakan
guru, di antara siswa, di antara pendidik, di
seperangkat karakteristik internal yang
antara kepala sekolah dengan pembelajar,
membedakan antara satu sekolah dengan
di antara staf di sekolah, di antara orang tua
sekolah yang lainnya. Karakteristik tersebut
dan komunitas yang lebih luas.
juga mempengaruhi perilaku orang-orang
Pendapat lainnya yang senada
yang ada dalam sekolah tersebut. Gul
dikemukakan oleh Quinones (Scherman,
(2008) menyatakan bahwa iklim organisasi
2002) yang menyatakan: “….School
dapat dipandang sebagai faktor yang berada
climate as the quality of life and human
di pusat lingkaran yang meliputi budaya,
interaction within school setting.” Pendapat
ekologi, individu, organisasi, dan sistem
tersebut menyatakan bahwa iklim sekolah
sosial yang mengelilingi organisasi dan
merupakan kualitas hidup dan kualitas
sebagai suatu insititusi yang dipengaruhi
interaksi dalam seting sekolah.
olehnya. Iklim yang mengelilingi
Definisi iklim sekolah yang lebih
organisasi ditunjukkan dengan perhatian
spesifik dan konkret dikemukakan oleh
yang baik dari anggota organisasi dan
Sweeney (Scherman, 2002) yang
tingkat loyalitasnya terhadap organisasi.
menyatakan: “…… climate within in a
Iklim sekolah juga dapat dipandang sebagai
school can be seen as reflecting the “feel”
suasana hubungan antar personil yang ada
or the “shared meanings” of the people
di sekolah.
who work and learn within the school.”
Hal tersebut dapat dilihat dari
Iklim dalam suatu sekolah dapat dipandang
definisi iklim sekolah yang dikemukakan
sebagai refleksi perasaan atau makna
oleh Emmons (Scherman, 2002) dalam
bersama dari orang-orang yang bekerja dan
pernyataannya sebagai berikut: School
belajar di sekolah.
climate is the quality and frequency of
Guru yang memiliki efikasi diri tinggi
interaction that take place between the
akan mampu menyelesaikan tugas-tugas
educators and learners, between the
yang diberikan. Efikasi diri akan
learners themselves, between the educators,
berpengaruh kepada pencapaian kinerja

160
Iklim Sekolah Dan Efikasi Diri Dengan
Motivasi Kerja Guru
Sukron Fujiaturahman

guru. Jika guru yakin bahwa sebuah tugas Analisis data dalam penelitian ini
dapat diselesaikan maka motivasi untuk meliputi analisis statistika deskriptif dan
segera menyelesaikan tugas tersebut akan inferensial. Pengujian hipotesis dilakukan
menjadi tinggi. melalui uji F regresi sederhana dan ganda,
dan uji korelasi untuk mengetahui kekuatan
METODE
hubungan antar variabel setelah melalui uji
Penelitian ini bertujuan untuk
normalitas menggunakan galat taksiran dan
mengetahui 1) Hubungan iklim sekolah
uji homogenitas menggunakan uji Barlett.
dengan motivasi kerja guru di SDN
segugus 07 Praya Timur, Kabupaten HASIL
Lombok Tengah, 2) Hubungan efikasi diri Hasil penelitian yang diperoleh
dengan motivasi kerja guru di SDN setelah dinyatakan memenuhi persyaratan
segugus 07 Praya Timur, Kabupaten analisis statistik, maka pengujian hipotesis
Lombok Tengah dan, 3) Hubungan iklim dilakukan dan memperoleh hasil
sekolah dan efikasi diri dengan motivasi perhitungan yang sebagaimana tersaji
kerja guru di SDN segugus 07 Praya Timur, dalam tabel berikut.
Kabupaten Lombok Tengah. Sampel dipilih 1. Hubungan Iklim sekolah dengan
dengan menggunakan purposive random Motivasi Kerja Guru
sampling dan ditetapkan jumlah sampel Hasil penelitian menunjukan bahwa
sebanyak 30 guru di SDN segugus 07 Praya terdapat hubungan positif dan signifikan
Timur. antara iklim sekolah dan motivasi kerja
Pengumpulan data dengan guru hal ini ditunjukan dengan thitung = jauh
menggunakan kuesioner atau angket untuk lebih besar pada ttabel pada taraf signifikan
masing-masing variabel. Selanjutnya, untuk  = 0,05 yaitu 1.701 atau thitung 14,753 >
mendapatkan data yang sahih maka 1,701. Pola hubungan antara kedua variabel
instrumen tersebut diuji pakar dan ini dinyatakan oleh persamaan regresi Ŷ =
dilanjutkan dengan validitas empiris, untuk 4,616 + 0,968X1. Persamaan ini
menguji validitas dengan menggunakan menunjukan bahwa hubungan iklim
rumus pearson product moment dan sekolah dengan motivasi kerja guru adalah
menghitung reliabilitas dengan searah (positif), hal tersebut ditunjukan
menggunakan Alpha Cronbach. pada koefisien regresi atau nilai b dalam
persamaan regresi tersebut yang

171
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 7 Edisi 1 Mei 2016

menunjukan angka positif sebesar 0,968 semakin tinggi pula motivasi kerja guru.
yang mengandung arti bahwa setiap Iklim sekolah adalah keadaan atau suasana
kenaikan variabel iklim sekolah 1 satuan lingkungan sekolah yang dirasakan oleh
akan diikuti dengan kenaikan variabel seluruh warga sekolah, baik dari
motivasi kerja guru sebesar 0,968 satuan, lingkungan fisik maupun lingkungan
demikian pula sebaliknya. Dan nilai nonfisik. Iklim organisasi sekolah yang
koefisien a (intercept) sebesar 4,616 yang kondusif sangat dibutuhkan bagi guru
mempunyai arti apa bila tidak terdapat untuk menumbuhkan dorongan dalam diri
variabel iklim sekolah diperkirakan guru tersebut untuk berkerja lebih
motivasi kerja guru sebesar 4,616 satuan. bersemangat. Hal ini sesuai dengan yang di
Hasil analisis korelasi sederhana ungkapkan Keith Davis dan Jhon W.
antara iklim sekolah dengan motivasi kerja Newstrom (1996:24) bahwa iklim
guru diperoleh r sebesar 0,941. Dari hasil organisasi dapat menimbulkan pengaruh
tersebut dijelaskan angka 0,941 besar terhadap motivasi, prestasi, dan
menunjukan kuatnya korelasi antara iklim kepuasan kerja pegawai. Oleh karena itu
sekolah dengan motivasi kerja guru karena dengan adanya iklim sekolah yang kondusif
nilai r di atas 0,05. Maka dapat disimpulkan yang dirasakan oleh para guru, maka
bahwa variabel iklim sekolah dengan mereka akan selalu termotivasi dalam
motivasi kerja guru tersebut kuat dan menjalankan setiap tugasnya.
searah (Positif). 2. Hubungan Efikasi Diri dengan
Berdasarkan hasil analisis koefisien Motivasi kerja guru
determinasi di atas antara variabel iklim Berdasarkan hasil perhitungan regresi
sekolah (X1) dan motivasi kerja guru (Y), sederhana yang dilakukan, maka diperoleh
maka R Square sebesar 0,886 atau 88,6%. konstanta a sebesar 6,140 dan b sebesar
Hal ini menunjukan pengaruh positif dari 1,010 bentuk persamaan regresi linear
iklim sekolah dengan motivasi kerja guru sederhana dari variabel efikasi diri dengan
sebesar 88,6% sedangkan sisanya 11,4 % motivasi kerja guru yaitu : Ŷ = 0,075 +
merupakan faktor lain. 1,010X2. Dari persamaan regresi tersebut
Berdasarkan hasil pengujian statistik terlihat bahwa pengaruh efikasi diri dengan
tersebut menunjukan bahwa iklim sekolah motivasi kerja guru SDN se-Gugus 07
memberikan konstribusi yang cukup Praya Timur adalah searah (positif), hal
signifikan terhadap motivasi kerja guru, tersebut ditunjukan pada koefisien regresi
dimana semakin tinggi iklim sekolah maka atau nilai b dalam persamaan regresi

160
Iklim Sekolah Dan Efikasi Diri Dengan
Motivasi Kerja Guru
Sukron Fujiaturahman

tersebut yang menunjukan angka positif tingkat kesedian yang kuat untuk bekerja
sebesar 1,010 yang mengandung arti bahwa dalam rangka memenuhi kebutuhannya dan
setiap kenaikan efikasi diri 1 satuan akan mencapai tujuan sekolah sebaik mungkin.
diikuti dengan kenaikan motivasi kerja Ini berarti bahwa efikasi diri dapat menjadi
sebesar 1,010 satuan. Demikian pula stimulan bagi motivasi kerja. Hal ini
sebaliknya, jika efikasi diri mengalami diperkuat oleh teori Luthans (2011:202)
penurunan 1 satuan maka motivasi kerja bahwa “efficacy beliefs contribute
guru cenderung mengalami penurunan significantly to the level of motivation”.
sebesar 1,010 satuan. Dan nilai koefisien a Artinya bahwa efikasi dipercaya memiliki
(intercept) sebesar 0,075 yang mempunyai kontibusi signifikan terhadap tingkat
arti apa bila tidak terdapat efikasi diri motivasi. Hal ini juga didukung dengan
(X=0) diperkirakan motivasi kerja guru adanya penelitian dari Syamsu Arifin yang
sebesar 0,010 satuan. hasilnya menunjukkan bahwa efikasi diri
Berdasarkan tabel perhitungan koefisien memiliki hubungan yang signifikan dengan
determinasi di atas, maka R Square sebesar motivasi kerja.
0,879 atau 87,9. Hal ini menunjukan 3. Hubungan Kepribadian dan Efikasi Diri
terdapat pengaruh positif dari efikasi diri dengan Motivasi Belajar
dengan motivasi kerja guru SDN se-Gugus Berdasarkan hasil perhitungan regresi
07 Praya Timur sebesar 87,9% sedangkan sederhana yang dilakukan, maka diperoleh
sisanya 12,1 % merupakan faktor lain. konstanta a sebesar 0,829, b1 sebesar 0,316
Merujuk pada hasil pengujian dan b2 sebesar 0,689 bentuk persamaan
statistik tersebut menunjukan bahwa efikasi regresi linear sederahananya yaitu Ŷ =
diri memberikan konstribusi yang cukup 0,829 + 0,316X1 + 0,689X2. Dari
signifikan terhadap motivasi kerja guru, persamaan regresi tersebut terlihat bahwa
dimana semakin tinggi efikasi diri maka ada pengaruh iklim sekolah dan efikasi diri
semakin tinggi pula motivasi kerja guru. dengan motivasi kerja guru.
Oleh karena itu orang yang memiliki Selanjutnya hasil analisis regresi
efikasi diri cendrung memiliki motivasi ganda menunjukan harga statistik untuk
yang tinggi untuk menuntaskan tugas-tugas koefisien variabel iklim sekolah (X1) yaitu
yang diberikan kepadanya. Dalam konteks thitung = 0,936 dan p-value = 0.007/2 =
guru, efikasi diri guru yang tinggi akan 0,0035 < 0,05 (uji pihak kanan) atau H0
memberikan dorongan, keinginan, dan ditolak yang bernakna iklim sekolah

173
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 7 Edisi 1 Mei 2016

berpengaruh positif terhadap motivasi kerja Hasil pengujian statistik tersebut


guru. Selanjutnya harga statistik untuk menunjukan bahwa iklim sekolah dan
koefisien variabel efikasi diri (X2) yaitu efikasi diri bersama-sama memberikan
thitung = 1,969 dan p-value = 0,041/2 = konstribusi yang cukup signifikan terhadap
0,0205 < 0,05 (uji pihak kanan) atau H0 motivasi kerja guru, dimana semakin tinggi
ditolak yang bermakna efikasi diri
iklim sekolah dan efikasi diri yang positif
berpengaruh positif terhadap motivasi kerja
memberikan gambaran adanya kepercayaan
guru. Artinya terdapat pengaruh linear
diri yang tinggi maka dapat meningkatkan
variabel iklim sekolah dan efikasi diri
motivasi kerja hal ini sesuai dengan teori
dengan motivasi kerja guru. Maka dapat
harapan Vroom dalam buku Kreitner dan
disimpulan bahwa terdapat hubungan
Kinicki (2014:224), ia mengatakan bahwa
secara bersama-sama antara variabel iklim
sekolah dan efikasi diri dengan motivasi motivasi dipengaruhi oleh harapan atau

kerja guru. rasa percaya seseorang bahwa tingkatan

Hasil analisis perhitungan korelasi usaha tertentu akan menghasilkan tujuan


ganda, diperoleh (ry1.2) = 0,949, dan Fhitung kinerja yang diinginkan. Contohnya, jika
= 121,952, serta p-value = 0,000 < 0,05. anda tidak percaya bahwa meningkatkan
Maka dapat disimpulkan bahwa hubungan waktu belajar dapat secara signifikan
antara iklim sekolah dan efikasi diri dengan menaikkan nilai ujian anda, mungkin anda
motivasi kerja guru di SDN segugus 07 tidak akan belajar lebih keras dari biasanya.
Praya Timur adalah kuat dan searah Motivasi juga dipengaruhi oleh perasaan
Sedangkan hasil analisis perhitungan
yang diterima atau dirasakan pegawai
koefisien determinasi antara variabel iklim
mengenai kesempatan mendapatkan
sekolah (X1) dan efikasi diri (X2) dengan
berbagai hasil sebagai bentuk penghargaan
motivasi kerja guru, maka R Square sebesar
atas keberhasilannya mencapai tujuan
0,900 atau 90 %. Hal ini menunjukan
kinerjanya.
terdapat pengaruh positif dari iklim sekolah
Oleh karena itu, rasa percaya diri dan
dan efikasi diri bersama-sama dengan
perasaan yang dirasakan dari suasana
motivasi kerja guru di SDN segugus 07
sekolah akan berpengaruh terhadap
Praya Timur sebesar 90 % sedangkan
motivasi kerja guru. Dengan demikian,
sisanya 10 % merupakan faktor lain.
variabel iklim sekolah dan efikasi diri
PEMBAHASAN
merupakan dua faktor yang harus

160
Iklim Sekolah Dan Efikasi Diri Dengan
Motivasi Kerja Guru
Sukron Fujiaturahman

diperhatikan untuk meningkatkan motivasi


kerja para guru. DAFTAR RUJUKAN
SIMPULAN Davis, Keith dan Jhon W. Newstrom.1996.
Prilaku dalam Organisasi. Jakarta:
Berdasarkan paparan di atas,
Erlangga.
diperoleh temuan sebagai berikut: pertama, Kompri.2015. Motivasi Pembelajaran
terdapat hubungan positif antara iklim Perspektif Guru dan Siswa, Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
sekolah dengan motivasi kerja guru. Kedua, Kreitner dan Kinicki.2010 Organizational
terdapat hubungan positif antara efikasi diri Behavior Ninth Edition. New York:
McGrow Hill.
dengan motivasi kerja guru. Ketiga,
Kreitner dan Kinicki (alih bahasa Biro
terdapat hubungan antara iklim sekolah dan Bahasa alkemis). Perilaku Organisasi
efikasi diri secara bersama-sama dengan edisi sembilan, Jakarta: Salemba
Empat, 2014.
motivasi kerja guru.
Loukas, Alexandra. What is School
Berdasarkan temuan penelitian di atas Climate?, Leadership Compass Vol.
5,
dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi
No.1,Fall2007,http://www.naesp.org/
kerja guru sangat dihubungkan dengan resources/2/Leadership_Compass/200
kedua variabel bebas yaitu iklim sekolah 7/LC2007v5n1a4.df (diakses 9
oktober 2015).
dan efikasi diri karena kedua variabel
Luthans, Fred.2002 Organizational
tersebut memiliki kontribusi yang Behavior: An Evidence-Based
signifikan terhadap motivasi kerja guru Approach, New York: McGraw-Hill.
Robbinss Stephen P., 2002. Essentials of
baik secara tersendiri maupun secara Organizational Behavior
bersama-sama. Semakin akurat iklim (Terjemahan), Edisi Kelima, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
sekolah, maka makin kuat motivasi kerja
Santrock, John W.2011, Educational
guru yang dimiliki. Demikian juga dengan Psychology Fifth Edition, New
efikasi diri, makin tinggi efikasi diri guru, York:McGraw-Hill.
Sterr, Ricard. M, & Porter Lyman W.
maka makin tinggi motivasi kerja. Makin (1991). Fifty Editions : Motivation
akurat dan tinggi iklim sekolah dan efikasi and work behavior. Singapura: Mc
Graw Hill
diri secara bersama-sama, maka makin kuat
Woolfolk. Anita.2009. Educational
motivasi kerja guru. Psychology. Boston

175

You might also like