You are on page 1of 10

Agrium, April 2012 Volume 17 No 2

PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN PETANI PINANG

Muhammad Thamrin, Surna Herman dan Fahrul Hanafi


Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Email: mhdthamrin@ymail.com

Abstract
The research was conducted using case study methods (case study). This study aims to determine
how to influence the level of capital, labor, experience, education and age of farmers' income levels and
how the feasibility of areca nut farm. Research hypotheses are tested using multiple linear regression and
the method of R / C ratio (Revenue / Cost). From the research results obtained by the R-square 0.98
identifies that it is simultaneously (synchronously) no significant effect between capital, labor,
experience, education and age of the areca farmers' income by 98% the rest influenced by other variables
not examined. From the test results are obtained stasistik multiple R-square value of 0.99% means that
overall there is a strong influence between capital, labor, experience, education and age of areca
farmers' income levels, it is supported by the calculated F-value> F-table at the 95% confidence level (
0.05) thereby H0 refused and H1 accepted. No effect of partial capital, experience and age on the level of
areca farmers' income in this case is supported by the value t count> t-table, while the labor and
education had no effect on the income level of farmers nut on a 95% confidence level. The results of the
calculation, the nut farm viability obtained was R / C ratio of 1.82. This means that the nut farm is now
worth the effort or can provide benefits.
Keywords: sosial-economy, farmers' income, farmer

Abstrak
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode studi kasus (case study). Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh tingkat modal, tenaga kerja, pengalaman, pendidikan
dan umur terhadap tingkat pendapatan petani pinang dan bagaimana kelayakan usahatani pinang.
Hipotesis penelitian ini diuji dengan menggunakan regresi linier berganda dan metode R/C ratio
(Revenue/Cost). Dari hasil penelitian diperoleh R-square 0,98 hal ini mengidentifikasikan bahwa secara
simultan (serempak) ada pengaruh yang nyata antara modal, tenaga kerja, pengalaman, pendidikan dan
umur terhadap tingkat pendapatan petani pinang sebesar 98% selebihnya dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak diteliti. Dari hasil pengujian secara stasistik diperoleh nilai multiple R-square sebesar 0,99%
mengartikan bahwa secara menyeluruh ada pengaruh yang erat antara modal, tenaga kerja,
pengalaman, pendidikan dan umur terhadap tingkat pendapatan petani pinang, hal ini didukung oleh
nilai F-hitung > F-tabel pada taraf kepercayaan 95% ( 0,05) dengan demikian H1 diterima dan H0
ditolak. Secara parsial ada pengaruh modal, pengalaman dan umur terhadap tingkat pendapatan petani
pinang dalam hal ini didukung oleh nilai t-hitung > t-tabel sedangkan tenaga kerja dan pendidikan tidak
berpengaruh pada tingkat pendapatan petani pinang pada taraf kepercayaan 95%. Hasil perhitungan,
tingkat kelayakan usahatani pinang yang diperoleh adalah R/C rasio sebesar 1.82. Hal ini berarti bahwa
usahatani pinang ini sudah layak untuk diusahakan atau dapat memberikan keuntungan.
Kata kunci: sosial ekonomi, pendapatan, petani pinang,

A. PENDAHULUAN kesejahteraan masyarakat petani yang lebih


Pertanian merupakan sektor terbesar merata. Untuk mencapai tujuan tersebut, dapat
dalam hampir setiap ekonomi negara dilakukan dengan cara meningkatkan produksi,
berkembang. Sektor ini menyediakan pangan produktivitas tenaga kerja, tanah serta modal2.
bagi sebagian besar penduduknya. Memberikan Bagi Negara Indonesia sebagian
lapangan kerja bagi hampir seluruh angkatan penduduknya masih bermukim di daerah
kerja yang ada, menghasilkan bahan mentah, pedesaan (kira-kira 60 %) artinya sektor
bahan baku atau penolong bagi industri dan pertanian masih memegang peranan penting dari
menjadi sumber terbesar penerimaan devisa keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini
negara1. dapat dilihat dari jumlah penduduk dan tenaga
Indonesia merupakan negara pertanian, kerja yang hidup dan bergantung pada sektor
dimana pertanian memegang peranan penting pertanian, sehingga sektor ini masih dianggap
dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini sektor yang mampu menyerap tenaga kerja yang
dapat ditunjukkan dari banyaknya jumlah sangat besar dan merupakan mata pencaharian
penduduk atau tenaga keja yang bekerja pada dominan dari masyarakat Indonesia3.
sektor pertanian. Dalam pembangunan pertanian Disamping itu dalam usaha
di Indonesi diarahkan unatuk memenuhi tujuan peningkatan produksi pertanian, perlu
yang ingin dicapai yaitu meningkatkan diterapkan teknologi baru. Teknologi baru

85
Muhammad Thamrin, Surna Herman dan Fahrul Hanafi

adalah cara-cara yang digunakan dalam bukan lagi sebagai bahan makanan saja, tetapi
usahatani, guna peningkatan dan perbaikan juga sebagai bahan baku berbagai industri
mutu produksi pertanian. Pada saat ini seperti bahan pengawet, pewarna pakaian dan
pemerintah berusaha untuk dapat mengekspor bahan baku kosmetik. Ini mengakibatkan
komoditi non migas, terutama dari sektor prospek komoditi pinang mengalami kemajuan
pertanian kita. Selain dari perkebunan negara yang sangat mengembirakan, menyusul
dan swasta nasional, perkebunan rakyak juga banyaknya permintaan dalam skala besar dari
menunjukkan keberhasilan dalam menambah Negara India, Pakistan, Banglades, Malaysia
devisa negara. dan Singapura.
Salah satu jenis komoditi yang cukup Dalam banyak kenyataan, kelemahan
banyak diusahakan oleh rakyat adalah pinang. dalam sistem pertanian di negara berkembang,
Selain untuk konsumsi lokal, hasil tanaman ini termasuk Indonesia adalah kurangnya perhatian
juga telah banyak diekspor sehingga turut dalam bidang pemasaran, seperti pembelian,
berperan menambah devisa negara. Tanaman sorting,penyimpanan,pengangkutan dan
pinang adalah keluarga palma yang sudah cukup pengolahan sering berjalan tidak seperti yang
lama dikenal di Indonesia. terutama di daerah diharapkan, sehingga efisiensi pemasaran
dataran rendah dan daerah-daerah pantai. menjadi lemah. Keterampilan untuk
Penyebaran tanaman ini meliputi India sampai melaksanakan efisiensi pemasaran memang
kepulauan Solomon. terbatas, sementara keterampilan untuk
Asal-usul tanaman pinang ini kurang mempraktekkan unsur-unsur menejemen juga
jelas, namun diduga berasal dari Kalimantan, demikian. Lemahnya manajemen pemasaran
Sulawesi atau Filipina. Walaupun daerah disebabkan karena tidak mempunyai pelaku-
asalnya adalah tropis, tanaman ini juga ditemui pelaku pasar dalam menekan biaya pemasaran.
di Amerika dan juga Afrika Ada terdapat Faktor modal didalam usahatani dapat
ratusan jenis tanaman yang tergolong ke dalam diklasifikasikan sebagai bentuk kekayaan, baik
famili palma yang tumbuh dengan baik di berupa uang maupun barang yang digunakan
wilayah Indonesia. Menurut bentuk atau untuk menghasilkan sesuatu baik secara
morfologinya dapat dibedakan seperti pinang langsung maupun tidak langsung dalam suatu
irian, pinang kelapa, pinang merah, pinang proses produksi. Demikian juga halnya dengan
salea, pinang kera dan pinang sirih. Pinang sirih faktor tenaga kerja, besar kecilnya tenaga kerja
adalah pinang yang paling populer yang dipakai oleh suatu usaha pertanian akan
dibandingkan dengan jenis pinang lainnya sangat tergantung pada luas lahan dan
karena memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi tersedianya modal6.
dan juga dapat dimanfaatkan untuk tujuan Hal ini memang telah menjadi
komersil4. fenomena dalam tataniaga hasil-hasil pertanian
Tanaman pinang memiliki banyak di Indonesia. Padalahal untuk meningkatkan
manfaat dalam kehidupan manusia, daunnya poduksi usahatani, perlu ada pasaran serta harga
dapat mengobati gangguan radang tenggorokan yang cukup tinggi guna membayar kembali
karna mengandung minyak asiri, dan juga dapat biaya-biaya tunai dan daya upaya yang telah
digunakan atap rumah, pelepah pinang dapat dikeluarkan petani sewaktu meproduksinya.
digunakan sebagai bahan baku pembungkus Oleh karena itu efisiensi pemasaran
makanan, seperti pembungkus gula merah, akan terjadi kalau :
batangnya dapat digunakan sebagai bahan a. Biaya pemasaran dapat ditekan sehingga
bangunan, sabut buah dapat dijadikan sebagai keuntungan pemasaran dapat lebih tinggi.
bahan baku pembuat kuas gambar atau kuas alis b. Persentase perbedaan harga yang
mata, biji nya dapat dijadikan sebagai bahan dibayarkan konsumen dan produsen tidak
makanan, pewarna kain dan juga sebagai obat terlalu tinggi.
cacing, tanamannya sendiri dapat dipakai untuk c. Tersedianya fasilitas fisik pemasaran.
mencegah terjadinya erosi atau longsor ditanah- d. Adanya kompetisi pasar yang sehat 7.
tanah miring. Akhir-akhir ini karena Faktor produksi adalah semua
perawakannya yang indah pinang ini digunakan pengorbanan yang diberikan pada tanaman agar
juga sebagai tanaman hias. tanaman tersebut mampu tumbuh dan
Di daerah Maluku biji pinang menghasilkan dengan baik. Faktor produksi
digunakan untuk berbagai resep pengobatan memang sangat menentukan besar kecilnya
tradisional sebagai obat cacing , peluruh dahak, produksi yang diperoleh. Dalam berbagai
peluruh haid, dan untuk memperkecil pupil pengalaman menunjukkan bahwa tenaga kerja
mata. Sedangkan daunnya dapat digunakan adalah salah satu faktor produksi yang berperan
untuk menambah nafsu makan5. penting dalam proses produksi. Sama seperti
Dalam beberapa tahun terakhir ini, halnya dengan lahan, bibit, pupuk, dan obat-
permintaan pinang dipasaran internasional obatan merupakan faktor produksi yang penting

86
PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI

di antara faktor produksi yang lain. Hubungan Metode Penentuan Lokasi Penelitian
antara faktor produksi dengan output biasanya Penelitian ini dilaksanakan di Desa
disebut fungsi produksi atau disebut juga faktor Alur Cucur, Kecamatan Rantau, Kabupaten
relationship8. Aceh Tamiangm Provinsi Aceh. Adapun dasar
.Pendidikan akan membentuk dan penentuan Desa Alur Cucur karena banyak
menambah pengetahuan petani, semakin tinggi masyarakat di desa ini yang mengusahakan
tingkat pendidikan seseorang maka wawasan tanaman pinang sebagai peningkatan
pemikiran dan pandangannya terhadap suatu pendapatan dibandingkan dengan desa lain yang
masalah akan semakin luas, sehingga dapat ada di Kabupaten Aceh Tamiang. Penelitian ini
berpikir secara lebih baik tentang bagaimana dilakukan pada bulan juli sampai dengan bulan
suatu pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih agustus.
cepat, lebih baik dan tepat guna9.
Umur merupakan perkembangan usia Metode Penarikan Sampel
seseorang yang diikuti dengan intelegensia. Populasi dalam sampel ini adalah
Perkembangan usia ini dapat mempengaruhi seluruh petani pinang yang berjumlah 100 orang
seseorang dalam berpikir dan bekerja. Faktor yang berada di Desa alur cucur. Adapun sampel
umur dapat mempengaruhi kinerja yang yang diambil adalah sebanyak 30 orang atau 30
dilakukan oleh seorang petani dan juga dapat % dari total populasi. Penarikan sampel
mempengaruhi prestasi seseorang. dilakukan dengan metode acak, yaitu
Pengalaman merupakan salah satu pengambilan sampel secara acak sederhana.
sarana tidak langsung untuk meningkatkan tarap
hidup para petani, semakin lama petani dalam Metode Pengumpulan Data
berusahatani maka diharapkan petani akan Data yang dikumpulkan dalam
mampu mengelola usahataninya dengan baik. penelitian ini terdiri dari data primer dan data
Sehingga dengan demikian diharapkan produksi sekunder. Data primer adalah data yang
yang akan dihasilkan semakin meningkat diperoleh dari wawancara langsung kepada
Berhasilnya suatu usahatani ditentukan responden dengan mengumpulkan pertanyaan
oleh menejemen yang baik, dimana faktor alam, yang telah dibuat terlebih dahulu, sedangkan
sarana produksi yang merupakan rangkaian dari data sekunder adalah data yang diperoleh dari
modal dan tenaga kerja yang digunakan dalam lembaga atau instansi terkait seperti kantor
pelaksanaan usahatani sangat menetukan hasil kepala desa, Badan Pusat Statistik (BPS), dan
yang akan diperoleh. Maka usahatani yang baik lain–lain yang berhubungan dengan penelitian
adalah merupakan proses kegiatan usaha yang ini.
memiliki strukturisasi yang dinamis dan mantap
melalui menejemen yang teratur pula10. Metode Analisis Data
Tataniaga merupakan suatu proses Data yang diperoleh dari lapangan
daripada pertukaran yang mencakup secara manual, kemudian disajikan dalam
serangkaian kegiatan yang bertujuan bentuk tabel dan selanjutnya dilakukan analisis
memindahkan barang-barang atau jasa-jasa dari terhadap masing–masing analisis secara
sektor produksi ke sektor konsumsi, kegiatan ini deskriptif.
sering juga disebut fungsi tataniaga11. Untuk menguji hipotesis 1, dilakukan
Dari uraian diatas, penelitian ini dengan menggunakan Analisis Regresi Linear
bertujuan untuk mengetahui apakah pengaruh Berganda dengan rumus sebagai berikut :
penggunaan modal, tenaga kerja, pengalaman, Y= a + b1x1 + b2 x2 + b3x3 + b4x4 + b5x5 + e
pendidikan, dan umur terhadap tingkat Dimana : Y = Pendapatan
pendapatan petani serta tingkat kelayakan dari a = Konstanta
petani pinang sehingga dilakukan penelitian b = Koefesien Regresi
yang lebih mendalam. x1= Modal (Rp)
x2= Tenaga Kerja (HK)
B. METODE PENELITIAN x3 = Pengalaman (Tahun)
Metode Penelitian x4 = Pendidikan (Tahun)
Metode penelitian yang digunakan x5 = Umur (Tahun)
adalah metode studi kasus (case study) yaitu e = Error
penelitian yang dilakukan dengan melihat Untuk menguji kekuatan pengaruh faktor
langsung kelapangan, studi kasus merupakan secara serempak digunakan uji
metode yang menjelaskan jenis penelitian F- hitung dengan rumus :
mengenai suatu objek tertentu selama kurun JK Re g / k
waktu, atau suatu fenomena yang ditemukan Fhit
pada suatu tempat yang belum tentu sama JKsisa / n  k  1
dengan daerah lain. Dimana : JK Reg = Jumlah kuadrat regresi
JK sisa = Jumlah kuadrat sisa

87
Muhammad Thamrin, Surna Herman dan Fahrul Hanafi

n = Jumlah sampel 3. Modal (X1) adalah seluruh biaya yang


k = Jumlah variabel digunakan dalam usahatani pinang
1 = Konstanta yang dihitung dalam rupiah.
Untuk menguji nilai F hitung ini dilakukan 4. Tenaga kerja (X2) adalah tenaga yang
kriteria pengujian sebagai berikut : digunakan dalam melakukan budidaya
F hitung > F tabel (α = 0,05) = maka H0 ditolak pinang baik tenaga kerja dalam
dan H1 diterima. keluarga maupun tenaga kerja luar
F hitung < F tabel (α = 0,05) = maka H0 diterima keluarga.
dan H1 ditolak. 5. Pengalaman (X3) adalah lamanya
Untuk menguji pengaruh secara parsial seseorang dalam melakukan budidaya
digunakan uji t dengan rumus : usahatani pinang.
bi 6. Pendidikan (X4) adalah tingkat
thit = pendidikan formal yang pernah dijalani
sbi oleh petani sampel yang dikukur
Dimana : bi = Koefesien regresi berdasarkan tingkat pendidikan SD,
Sbi = Simpangan baku SMP, SMA, Perguruan Tinggi
Dengan kriteria pengujian : (Diploma Sarjana) dihitung dalam
Jika t hitung > t tabel (α = 0,05) = H0 ditolak dan tahun.
H1 diterima. 7. Umur (X5) adalah jumlah tahun yang
Jika t hitung < t tabel (α = 0,05) = H0 diterima pernah dilalui oleh petani pinang dalam
dan H1 ditolak. melakukan usahataninya yang dihitung
Untuk menguji hipotesis yang ke 2 dalam tahun.
dianalisis dengan menggunakan rumus Analisis 8. Pendapatan (Y) adalah penerimaan
R/C Ratio pada arus penerimaan dan biaya petani pinang yang diterima dari hasil
dengan cara ini dapat diketahui apakah usaha penjualan selama satu bulan setelah
tersebut layak atau tidak layak untuk diusahakan panen.
dengan rumus R/C sabagai berikut :
Totalpener imaan Lokasi Penelitian
R/C = Penelitian ini dilaksanakan di Desa
TotalBiaya
Alur Cucur dimana Desa Alur Cucur ini
Dimana : terletak di Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh
R = py. Y Tamiang, Provinsi Aceh. Desa ini merupakan
C = FC + VC desa yang memiliki potensi alam yang sangat
R = Penerimaan banyak termasuk hasil bumi seperti sayur-
C = Biaya Produksi sayuran, tanaman perkebunan dan perikanan.
Py = Harga Output Hal ini ditandai dengan tingginya tingkat
Y = Output produktivitas lahan di desa ini dalam
FC = Biaya Tetap menghasilkan komoditas- komoditas pertanian
VC = Biaya Variabel serta dilihat dari mata pencaharian penduduk
yang sebagian besar merupakan petani.
Dengan kriteria pengujian : Jarak dari desa Alur Cucur ke pusat
Bila R/C > 1, maka usahatani tersebut pemerintahan kecamatan (kecamatan Rantau) ±
menguntungkan atau layak. 0,5 km atau 5 menit, jarak ke ibu kota
Bila R/C < 1, maka usahatani tersebut kabupaten (Aceh Tamiang) adalah 14 km atau
tidak menguntungkan atau tidak layak. 20 menit, serta jarak ke ibukota provinsi (Banda
Bila R/C = 1, maka usahatani tersebut Aceh) adalah 520 km atau 9 jam dan dapat
tidak menguuntungkan tetapi juga ditempuh dengan kendaraan roda 2, 3, dan 4. Ini
tidakrugi atau BEP (Break Event ditandai dengan sistem transportasi yang cukup
Point). baik dengan melihat adanya angkutan umum
yang aktif beroperasi.
Defenisi dan Batasan Operasional
1. Pendapatan bersih usahatani pinang Luas dan Letak Wilayah
adalah nilai produksi dikurangi dengan Desa Alur Cucur merupakan salah satu
ongkos produksi yang dikeluarkan desa yang berada di Kecamatan Rantau dengan
selama proses produksi. luas wilayah 220 Ha. Adapun batas – batas
2. Pemanenan buah pinang adalah proses wilayah daerah penelitian adalah :
pengambilan pinang yang sudah masak 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa
dipohon dalam kurun waktu 1 bulan Alur Manis.
yang dihitung dalam Kg. 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan
Desa Rantau Pauh.

88
PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI

3. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa 50,6 %, jumlah ini lebih besar daripada jumlah
Pertamina. penduduk perempuan yaitu sebesar 1.525 jiwa
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa atau 49,4 %.
Pertamina.
Topografi dataran daerah sekitar Menurut Tingkat Umur
penelitian 80 %, dengan ketinggian tempat rata- Umur dalam usahatani sangat
rata 130- 200 m dpl. Jenis tanah sebagian besar berpengaruh dalam memperlancar usaha yang
didaerah ini berwarna kuning dan cocok akan dijalankan mulai dari proses pemikiran
digunakan untuk tanaman perkebunan,dan sampai pada proses berjalannya usaha yang
palawija. Penggunaan areal di Desa Alur Cucur dijalankan. Dengan tingkat umur yang masih
Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang produktif akan membuat usaha yang dijalankan
dapat dilihat selengkapnya pada Tabel 1. sesuai dengan pola pemikiran yang baik untuk
Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa keberlangsungan usaha yang dijalankan.
penggunaan lahan terbesar digunakan untuk Lebih rinci pada Tabel 3 akan
perkebunan yaitu sebesar 97,5 ha atau 44,5%. diterangkan tingkat umur pada masyarakat
Sedangkan penggunaan lahan paling kecil yaitu penduduk Desa Alur Cucur, Kecamatan Rantau,
untuk perkantoran sebesar 0,5 ha atau 0,2 %. Kabupaten Aceh Tamiang.
Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa
Keadaan Penduduk kelompok umur tertinggi adalah kelompok umur
Jumlah penduduk Desa Alur Cucur ( kelompok 15 – 56 ) dengan jumlah sebesar
yang tercatat sebesar 3.087 jiwa. Dibagi 1.652 jiwa atau 53,5 %. Sedangkan kelompok
berdasarkan jenis kelamin yaitu pria dan wanita. umur yang terendah adalah pada kelompok
Untuk lebih jelasnya jumlah penduduk Desa umur ( kelompok umur 5 – 7 ) dengan jumlah
Alur Cucur dapat dilihat pada Tabel 2 sebesar 305 jiwa atau 10 %.
Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa
penduduk laki-laki sebanyak 1.562 jiwa atau

Tabel 1. Distribusi Penduduk Menurut Penggunaan Areal di Desa Alur Cucur, Kecamatan Rantau
Kabupaten Aceh Tamiang
No Penggunaan Lahan Luas (Ha) Persentase (%)
1. Luas Pemukiman 74 33,6
2. Persawahan 27 12,3
3. Perkebunan 97,5 44,5
4. Perkarangan 20 9
5. Perkantoran 0,5 0,2
6. Perkuburan 1 0,4

Jumlah 220 100


Sumber: Kantor Kepala Datok Penghulu 2011
Tabel 2 : Distribusi penduduk menurut jenis kelamin Desa Alur Cucur Kecamatan Rantau Kabupaten
Aceh Tamiang
No Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
1. Laki – laki 1.562 50,6
2. Perempuan 1.525 49,4

Jumlah 3.087 100


Sumber : Kantor Kepala Datok Penghulu 2011.
Tabel 3 : Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Umur Desa Alur Cucur Kecamatan Rantau Kabupaten
Aceh Tamiang.
Nomor Kelompok Umur (Tahun) Jumlah (Jiwa) Persentasi (%)
1. 0–5 331 10,7
2. 5–7 305 10
3. 7 – 15 439 14,2
4. 15 – 56 1.652 53,5
5. > 56 360 11,6
Jumlah 3.087 100
Sumber : Kantor Kepala datok penghulu 2011.

89
Muhammad Thamrin, Surna Herman dan Fahrul Hanafi

Menurut Tingkat Pendidikan


Desa Alur Cucur merupakan desa yang Menurut Agama Yang Dianut
dulunya merupakan daerah terpelosok, jauh dari Mengingat letak Desa Alur Cucur ini
kota, serta rendahnya kesadaran masyarakat berada di Provinsi Aceh (Serambi Mekkah)
tentang pendidikan ditambah lagi dengan maka mayoritas penduduknya menganut agama
konflik antara pemerintah dan gerakan aceh islam, namun ada juga sebagian penduduknya
merdeka (GAM) yang membuat minat untuk non muslim. Dari Tabel 5 dapat diketahui
mengenyam pendidikan itu rendah. Untung saja bahwa tingkat kepercayaan masyarakat Desa
setelah tercapainya kesepakatan damai dengan Alur Cucur yang tertinggi adalah agama islam
pemerintah barulah mulai banyak dibangun dengan jumlah 3.047 jiwa atau 98,7%
sekolah-sekolah baik yang negeri maupun sedangkan pemeluk agama terendah adalah
swasta yang disambut baik oleh masyarakat. agama Kristen dengan jumlah penduduk 5 orang
Sekarang masyarakat berlomba untuk atau 0,16%.
memasukkan anaknya disekolah-sekolah
unggulan. Tingkat pendidikan di Desa Alur Menurut Mata Pencaharian
Cucur termasuk belum meningkat, ini ditandai Penduduk Desa Alur Cucur sebagian
dengan ,masih banyak jumlah penduduk yang besar merupakan bekerja disektor pertanian,
tidak tamat SD. namun ada juga yang bermata pencaharian
Dari Tabel 4 diketahui bahawa tingkat diluar dari petani. Seperti, menjadi pedagang,
pendidikan yang tertinggi berada pada tingkat buruh bangunan, peternak ayam, bagian
SLTP/sederajat dengan jumlah 916 jiwa atau transfortasi, dan lainnya. Data selengkapnya
29,6 %. Dan tingkat pendidikan yang terendah dapat dilihat pada Tabel 6.
pada tingkat pendidikan S-1 – S-2 dengan
jumlah 33 jiwa atau 1,1 %.

Tabel 4 : Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Desa Alur Cucur Kecamatan Rantau
Kabupaten Aceh Tamiang.
No Uraian Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
1. Tidak Tamat SD 712 23,1
2. Tamat SD 497 16
3. SLTP / Sederajat 916 29,6
4. SLTA / Sederajat 812 26,3
5. Diploma I - II 40 1,4
6. Diploma III / Sarjana Muda 77 2,5
7. S – I – S-2 33 1,1
Jumlah 3087 100
Sumber : Kantor Kepala Datok Penghulu, 2011

Tabel 5 : Distribusi Penduduk Menurut Agama Yang Dianut di Desa Alur Cucur, Kecamatan Rantau,
Kabupaten Aceh Tamiang.

No Agama Jumlah (Jiwa) Persentasi (%)


1. Islam 3.047 98,7
2. Kristen 5 0,16
3. Khonghucu 35 1,14
Jumlah 3087 100
Sumber : Kantor Kepala Datok Penghulu, 2011.

Tabel 6 : Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencahariannya, Desa Alur Cucur, Kecamatan Rantau,
Kabupaten Aceh Tamiang.
Nomor Mata Pencaharian Jumlah (Jiwa) persentasi (%)
1. Sektor Petani 421 29,8
2. Sektor perikanan 121 8,8
3. Sektor industri 285 20,1
4. Sektor perdagangan 31 2,2
5. Sektor Jasa 245 17,3
6. Mata pencaharian tak tetap 308 21,8
Jumlah 1411 100
Sumber : Kantor Kepala Datok Penghulu, 2011.

90
PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI

Tabel 6 di atas dapat diketahui bahwa pada Tabel 8. Pada Tabel 8 dapat dilihat dari
mata pencaharian tertinggi yaitu sektor rataan tingkat umur petani adalah 39,7 tahun
Pertanian dengan jumlah 421 Jiwa atau 29,8 %. artinya bahwa petani – petani sampel berada
dan yang paling sedikit yaitu mata pencaharian pada kelompok umur usia produktif, dengan
sektor perdagangan yaitu dengan jumlah 31 demikian dapat disimpulkan bahwa petani –
jiwa atau 2,2 %. petani tersebut masih memiliki kemampuan
yang potensial dalam melakukan usahatani
Menurut Etnis atau Budaya pinang.
Desa Alur Cucur ini terdiri dari Pendidikan berpengaruh terhadap
bermacam ragam suku, mereka bercampur kemajuan usahatani, karena sangat berhubungan
menjadi satu. Untuk lebih jelasnya maka dapat dengan wawasan dan daya serap petani dalam
dilihat pada tabel 7. Pada Tabel 7 dapat menelaah atau memahami setiap informasi dan
diketahui bahwa Etnis Budaya yang tertinggi di teknologi yang berguna bagi kemajuan
Desa Alur Cucur Kecamatan Raantau adalah pertanian. Jenjang pendidikan rata – rata adalah
Etnis / Budaya Aceh dengan jumlah 1352 (Jiwa) 9, banyak petani yang hanya mengecap
atau 43,5 %. Dan Etnis / Budaya yang terendah pendidikan sampai jenjang SLTP/sederajat hal
adalah tionghoa dengan jumlah 5 (Jiwa) atau 0,1 ini dapat dilihat dari jumlah rataan pada bagian
%. pendidikan.
Jumlah tanggungan perlu untuk
Karakteristik Sampel Petani Pinang dibahas karena sangat berhubungan dengan
Prospek usahatani ini sangat menarik pengeluaran petani. Semakin banyak jumlah
perhatian, disamping pendapatan juga sistem tanggungan maka semakin banyak pula beban
budidaya yang mudah untuk dilakukan, tidak atau pengeluaran yang ditanggung oleh petani.
terlalu banyak memerlukan lahan yang luas, Dari data yang telah diolah rata – rata jumlah
tenaga kerja yang banyak, hanya kita dituntut tanggungan petani adalah sebanyak 3 (orang).
untuk lebih memperhatikan keadaan media yang Rata – rata pengalaman petani sampel
digunakan. dalam usahatani pinang ini adalah 9,5 tahun dari
Sampel untuk penelitian ini berjumlah keterangan ini dapat disimpulkan bahwa petani-
30 orang mereka rata- rata bermata pencaharian petani khususnya yang menjadi petani sampel di
sebagai petani dan bertempat tinggal di Desa Desa Alur Cucur ini telah memiliki pengalaman,
Alur Cucur. Untuk mengetahui lebih jelasnya pengetahuan, serta keahlian yang cukup dalam
tentang karakteristik petani sampel dapat dilihat kegiatan usahatani.

Tabel 7 : Distribusi Penduduk Menurut Etnis / Budaya Desa Alur Cucur Kecamatan Rantau Kabupateb
Aceh Tamiang.
Nomor Etnis / Budaya Jumlah (Jiwa) persentasi (%)
1. Aceh 1,352 43,5
2. Tamiang 1,106 35,8
3. Batak 20 0,6
4. Mandailing 24 0,8
5. Nias 8 0,2
6. Melayu 58 2
7. Jawa 514 17
8. Tionghoa 5 0,1
Jumlah 3087 100
Sumber : Kantor Kepala Datok Penghulu, 2011.

Tabel 8 : Karakteristik Petani Sampel Tahun 2011


Nomor Uraian Rataan
1. Umur (Tahun) 39,7
2. Pendidikan (Tahun) 9
3. Jumlah Tanggungan (Jiwa) 3,06
4. Pengalaman (Tahun) 9,5
5. Modal (Rp) 502,955
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2011.

91
Muhammad Thamrin, Surna Herman dan Fahrul Hanafi

C. HASIL DAN PEMBAHASAN Y= -450126,82 + 1.912 X1 - 0.982 X2 +


10242.78X3 – 682.60 X4 + 5642.25 X5 +e
Hasil penelitian dapat diketahui bahwa
produksi, biaya produksi, penerimaan, dan Hasil pengujian data diketahui nilai
pendapatan yang diterima oleh petani pinang Koefisien Determinasi (R- Square) dari
berbeda-beda, ini disebabkan karena tingkat penelitian ini adalah 0.98 dimana nilai ini
kemampuan petani yang juga berbeda-beda, ada mengidentifikasikan bahwa secara simultan
kemungkinan dipengaruhi oleh variabel yang (serempak) pendapatan petani pinang
diteliti (Modal, Tenaga Kerja, Pengalaman, dipengaruhi oleh modal, tenaga kerja,
pendididkan dan Umur). Untuk melihat rata- pengalaman, pendidikan dan umur sebesar 98 %
rata produksi, biaya produksi, penerimaan, selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain diluar
pendapatan petani sampel dapat dilihat pada variabel sebesar 2%. Dari hasil pengujian
Tabel 9. statistik diperoleh nilai multiple R square
Dari Tabel 9 dapat diketahui bahwa sebesar 0,99 mengartikan bahwa secara
hasil produksi rata-rata petani pinang adalah menyeluruh ada hubungan yang erat antara
106 kg/panen, harga perkilogram pinang yang modal, tenaga kerja, pengalaman, pendidikan
dihargai dengan Rp. 5,000 dengan rata–rata dan umur terhadap pendapatan petani pinang
biaya produksi Rp. 284.881 untuk tiap sekali yaitu sebesar 99 %. Hal ini didukung oleh nilai
panen. Dengan demikian diperoleh rata – rata F – hitung 354.1 > F – table 2.54 pada taraf
penerimaan petani pinang berkisar Rp. 528,000 kepercayaan 95 % (α 0,05), dengan demikian H1
Angka penerimaan ini bukan sepenuhnya milik diterima dan H0 ditolak, yang berarti ada
petani karena pendapatan petani pinang akan pengaruh nyata antara modal, tenaga kerja,
dikurangi dengan total biaya produksi, dan pengalaman, pendidikan dan umur terhadap
penerimaan dikurangi lagi dengan biaya pendapatan petani pinang.
produksi sehingga diperoleh rata-rata
pendapatan petani pinang adalah Rp. 243,119 / Analisis Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi
panen. (Modal, Tenaga Kerja, Penalaman, Pendidikan
Dari Tabel 9 dapat diketahui bahwa dan Umur) Terhadap Pendapatan Petani Pinang.
analisis regresi linier berganda adalah sebagai Untuk lebih jelasnya melihat pengaruh
berikut : faktor sosial ekonomi terhadaap pendapatan
petani pinang dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 9 : Rata–Rata Produksi, Biaya Produksi, Penerimaan dan Pendapatan Petani Pinang Dalam 1 x
panen (1 bulan)
No Keterangan Rataan
1. Produksi (Kg/Panen) 106
2. Biaya Produksi (Rp/Panen) 284.881
3. Peneriman (Rp/Panen) 528,000
4. Pendapatan (Rp/Panen) 243,119

Data Primer Diolah, 2011.

Tabel 10 : Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Antara, Modal, Tingkat Pendidikan, Pengalaman,
Umur dan Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan Usahatani pinang.
Variabel Koefesien Standart t- hitung F- Hitung
Regresi Error
Modal 1.912 0.464 4.1 354.1
Tenaga Kerja -0.982 1.01 -0.97
Pengalaman 10242.78 5423.78 1.888
Pendidikan -682.60 3917.43 -0.174
Umur 5642.25 2064.47 2.733
Konstanta -450126,82
Multiple – R 0.993
R – Square 0.986
t – tabel 1.71
F- tabel 2.54

Data Primer Diolah, 2011.

92
PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI

Pengaruh Modal Terhadap Pendapatan Petani Sampel Desa Alur Cucur pendidikan rata – rata
pinang yang diikuti oleh petani pinang adalah
Hasil pengujian uji t untuk modal SLTP/sederajat, namun para petani pinang tetap
diperoleh nilai t – hitung 4.11 > t – tabel 1.71 menunjukkan hasil produksi dari usahataninya.
pada tingkat kepercayaan 95 %. Dengan Pendidikan dalam hal ini dilihat dari segi
demikian H1 diterima dan H0 ditolak yang perkembangannya dapat mempengaruhi
berarti modal berpengaruh nyata terhadap terhadap pendapatan petani pinang dalam hal
pendapatan petani pinang. Hal ini disebabkan penyerapan suatu yang bermanfaat bagi
karena sarana produksi,selain minat dan keberlangsungan suatu usahatani. Namun dalam
kemampuan adalah modal. Modal ini sangat pengujian secara statistik tidak ada pengaruhnya
berperan penting bagi kelangsungan terhadap tingat pendapatan petani.
peningkatan kualitas dan kuantitas hasil,
terlebih lagi jika terjadi peningkatan harga Pengaruh Umur terhadap Pendapatan Petani
bahan pangan, maka modal benar-benar dapat Pinang
menentukan lancar atau tidak lancarnya suatu Dari hasil pengujian dengan uji t
usaha. diperoleh t – hitung untuk umur adalah 2.73 >
t – table 1.71 pada tingkat kepercayaan 95 %.
Pengaruh Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan Dengan demikian H1 diterima dan H0 ditolak
Petani Pinang yang berarti umur berpengaruh nyata terhadap
Sektor pertanian merupakan salah satu pendapatan petani pinang. Rata – rata umur
lahan lapangan pekerjaan yang sangat banyak petani pinang adalah 40 tahun mereka masih
menyita tenaga kerja, bukan hanya anak – anak dapat melakukan usahatani yang menghasilkan
bahkan orang dewasa juga ikut berperan sebagai dan dapat meningkatkan pendapatan mereka.
tenaga kerja, namun dalam hal ini usahatani
pinang hanya menggunakan tenaga kerja yang Analisis R/C (Total Penerimaan / Total Biaya)
berasal dari dalam keluarga saja. Upah tenaga Usahatani Pinang
kerja yang diberikan adalah Rp 25,000 Suatu usahatani pinang dikatakan layak
Dari hasil pengujian uji t untuk tenaga untuk diusahakan jika petani memperoleh
kerja diperoleh nilai t – hitung – 0,97 < t – keuntungan yang maksimal dari usaha yang
table 1.71 pada taraf kepercayaan 95 % ini dikelolanya, manajemen usaha yang baik sangat
berarti H1 ditolak dan H0 diterima, yang berarti dibutuhkan dalam pelaksanaan usahatani pinang
tidak ada hubungan yang nyata antara tenaga ini, mulai dari pembelian bibit dan pemakaian
kerja dengan tingkat pendapatan petani pinang. peralatan yang mendukung ketekunan dalam
mengusahakan usaha taninya.
Pengaruh Pengalaman Terhadap Pendapatan Menurut hasil penelitian yang
Petani pinang dilakukan dapat dilihat apakah penerimaan dan
Dari hasil pengujian dengan uji t untuk pendapatan petani pinang sudah layak ataupun
pengalaman terlihat bahwa pengalaman menguntungkan untuk diusahakan oleh
berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani masyarakat di Desa Alur Cucur. Untuk
ini ditandai dengan nilai t – hitung 1.88 > t – mengetahui tingkat kelayakan usahatani pinang
tabel 1.71 pada tingkat kepercayaan 95 %. pada penelitian ini digunakan rumus R/C Ratio
Dengan demikian H1 diterima dan H0 ditolak. dengan membandingkan antara total penerimaan
Hal ini disebabkan karena pengalaman bertani dengan total biaya produksi yang dikeluarkan
menjadi faktor penting untuk meningkatkan dapat dilihat pada Tabel 11 berikut ini :
pendapatan petani.
Perubahan yang sangat mendalam bagi Tabel 11 : Analisis R/C (Total Penerimaan /
peningkatan usahatani yang dilakukan Total Biaya)
terkadang besar pengaruhnya dari tingkat No Uraian Jumlah (Rp)
pengalaman yang telah dilakukan selama 1. R (Total Penerimaan) 528,000
melakukan usahatani. 2. C (Total Biaya) 284,881
3. R/C 1,82
Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap
Pendapatan Petani Pinang Data Primer Diolah, 2011.
Dari hasil pengujian dengan uji t,
diperoleh nilai t – hitung untuk tingkat Melihat tingkat kelayakan usahatani
pendidikan adalah -0.17 < t - tabel 1.71 pada pinang digunakan analisis R/C Ratio dengan
tingkat kepercayaan 95 %. Dengan demikian H1 membagikan penerimaan dengan biaya produksi
ditolak dan H0 diterima yang berarti pengujian yang dikeluarkan oleh petani pinang dalam
secara parsial tingkat pendidikan tidak usahataninya. Dengan demikian kita akan
berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani . mengetahui apakah usaha tersebut layak

93
Muhammad Thamrin, Surna Herman dan Fahrul Hanafi

diusahakan (Menguntungkan) atau tidak layak sehingga mampu memenuhi kebutuhan


(Tidak Menguntungkan). hidup.
Hasil perhitungan tingkat kelayakan 3. Adanya bantuan pinjaman modal dari
usahatani pinang yang diperoleh adalah R/C pemerintah ataupun pihak swasta
sebesar 1,82. Hal ini berarti bahwa usahatani lainnya, sehingga usahatani pinang ini
pinang ini sudah layak atau dapat memberikan bukan saja menjadi usaha sampingan
keuntungan karena R/C Ratio > 1 ini akan tetapi menjadi usaha pokok
mengartikan bahwa usahatani pinang ini layak dengan adanya bantuan tersebut.
untuk diusahakan.
E. DAFTAR PUSTAKA
D. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Silitonga, C dkk. 1994. Perkembangan
Kesimpulan Ekonomi Pertanian Indonesia.
Dari hasil penelitian yang telah PERHEPI. Jakarta.
dilakukan terhadap usahatani pinang dapat
diambil beberapa kesimpulan : 2. Hariana, A. H. 2005. Tumbuhan Obat
1. Secara simultan (Serempak) ada dan Khasiatnya. Penebar Swadaya.
pengaruh antara modal, tenaga kerja, Jakarta.
pengalaman, pendidikan dan umur
terhadap pendapatan petani pinang 3. Mosher, A. T. 1988. Menggerakkan
yang berpengaruh sebesar 98 % dan Membangun Pertanian. CV.
selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain Yasaguna. Jakarta.
yang tidak diteliti, hal ini didukung
oleh nilai F – hitung > F – tabel pada 4. Sudjana. 1989. Metode Statistik.
taraf kepercayaan 95 %. Tarsito. Bandung.
2. Secara parsial ada pengaruh modal,
pengalaman dan umur dalam hal ini 5. Manuputty, A. H. 1990. Pengobatan
didukung oleh nilai t – hitung > t – Tradisional Daerah Maluku.
tabel pada taraf kepercayaan 95 %. Departemen Pendidikan dan
Sedangkan tenaga kerja dan pendidikan Kebudayaan. Jakarta.
tidak berpengaruh terhadap tingkat
pendapatan usahatani pinang hal 6. Soekartawi. 1993.. Prinsip Dasar
tersebut didukung oleh nilai t – hitung Ekonomi Pertanian Teori dan
< t – table. Aplikasinya. Rajawali Pers. Jakarta.
3. Tingkat kelayakan usahatani pinang
yang diperoleh adalah R/C Ratio 7. Luqman, T. 1993. Pinang Sirih
sebesar 1,82. Hal ini berarti bahwa Komoditi Ekspor dan Serbaguna.
usahatani pinang sudah dapat Kanisius. Yogyakarta.
memberikan keuntungan atau layak
diusahakan karena R/C Ratio > 1 ini 8. Soekartawi. 1991. Prinsip Dasar
mengartikan bahwa usahatani pinang Ekonomi Pertanian Teori dan
sudah layak. Aplikasinya. Rajawali Pers. Jakarta.

Saran 9. Haidjrachman, R. dan Suat, H. 1983.


Dari hasil penelitian ini dapat diambil Menejemen Personalia. BPE.
beberapa saran,sebagai berikut : Yogyakarta.
1. Pemerintah diharapkan mampu
mendukung usahatani pinang dengan 10. Rahimah, Alf. 1993. Pemasaran Hasil
memberikan informasi – informasi Pertanian. Fakutas Pertanian
teknologi baru kepada petani pinang Universitas Muhammadiyah Sumatera
sehingga dapat menambah Utara. Medan.
pengetahuan para petani.
2. Petani hendaknya lebih memperhatikan 11. Hanafiah, A. M. dan Saefuddin. 1986.
kualitas hasil produksi pinang agar Tataniaga Hasil Perikanan. Universitas
nilai jual yang tinggi dapat terpenuhi, Indonesia. Jakarta.

94

You might also like