You are on page 1of 10

JURNAL INOVTEK POLBENG - SERI INFORMATIKA, VOL. 1, NO.

2 , NOVEMBER 2016 ISSN : 2527-9866

Sistem Klasifikasi Kinerja Satpam Menggunakan


Metode Naїve Bayes Classifier
Adityo Permana Wibowo1, Sri Hartati2
Jurusan Teknik Informatika, Universitas Teknologi Yogyakarta, Yogyakarta
Jurusan Ilmu Komputer dan Elektronika, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
adityopw@uty.ac.id1, shartati@gmail.com2

Abstrack - PT Garuda Merah Indonesia is a company of Security Services which provides education
and training for security staff. In evaluating security staff performance, this company uses “evaluating
each other” method which is less accurate. A securitystaff is a private safeguard that is formed to help
police in managing safety and discipline in society, but it is limited in working areaThe aim of this
research is to produce a system that can classify good, average, and bad performances based on the
security’s individual abilities, characters, and skills using Naïve Bayes Classifier. The method used in
this research started by giving questionnaire to some security staffs in a company, then doing
interview with the director of security’s education and training centre. The data would be used as a
sample.Three-variable numerical calculation was used in the application process of Naïve Bayes
Classifier method to identify security performance. Classification testing used 39 data testing to
classify security performance was 92,31%, good performance was 20,51%, middle performance was
71,79% and bad performance was 7,69%. In conclusion, this application can be used to show the
performance of the security.

Keywords - Classification, Security Staff Performance, Naïve Bayes Classifier.

Intisari - PT. Garuda Merah Indoensia merupakan perusahaan BUJP yang menangani pendidikan dan
pelatihan Satpam (Satuan Pengamanan). Saat ini di perusahaan tersebut dalam menilai kinerja satpam
menggunakan sistem “teman menilai teman” yang bisa menimbulkan hasil kinerja yang tidak akurat.
Satpam merupakan bentuk pengamanan swakarsa yang bertugas membantu Polri dibidang
penyelenggaraan keamanan dan ketertiban masyarakat, terbatas pada lingkungan kerjanya. Penelitian
ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah sistem yang mampu melakukan klasifikasi kinerja baik,
cukup, dan buruk yang dilihat dari kemampuan, kepribadian dan ketrampilan masing-masing satpam
dengan menggunakan metode Naïve Bayes Classifier. Metodologi penelitian ini dimulai dengan
mengajukan pertanyaan berupa kuesioner kepada satpam yang bekerja pada sebuah instansi, kemudian
dilakukan wawancara dengan direktur Pusdiklat satpam. Data tersebut akan digunakan sebagai data
sampel. Proses penerapan metode Naive Bayes Classifier untuk klasifikasi kinerja satpam
menggunakan perhitungan numerik tiga variabel. Pengujian klasifikasi menggunakan 39 data uji dan
menghasilkan prosentase nilai kebenaran sebesar 92,31%, prosentase kinerja baik 20,51%, kinerja
cukup 71,79%, kinerja buruk 7,69%. Dengan demikian aplikasi ini bisa digunakan untuk membantu
mengetahui kinerja satpam.

Kata Kunci - Klasifikasi, Kinerja Satpam, Naïve Bayes Classifier

I. PENDAHULUAN penyelenggaraan keamanan dan ketertiban


Salah satu aparat keamanan yang masyarakat, terbatas pada lingkungan
bertugas di salah satu instansi/perusahaan kerjanya. Tugas pokok Satpam adalah
adalah satpam (Satuan Pengamanan). menyelenggarakan keamanan dan
Sesuai dalam Peraturan Kepala Kepolisian ketertiban di lingkungan/tempat kerjanya
Negara Republik Indonesia Nomor 24 yang meliputi aspek pengamanan fisik,
Tahun 2007, bahwa Satuan Pengamanan personel, informasi dan pengamanan teknis
merupakan bentuk pengamanan swakarsa lainnya. Fungsi satpam adalah melindungi
yang bertugas membantu Polri di bidang dan mengayomi lingkungan/tempat
kerjanya dari setiap gangguan keamanan,
192
JURNAL INOVTEK POLBENG - SERI INFORMATIKA, VOL. 1, NO. 2 , NOVEMBER 2016 ISSN : 2527-9866

serta menegakkan peraturan dan tata tertib Satpam. Saat ini di perusahaan tersebut
yang berlaku di lingkungan kerjanya. dalam menilai kinerja satpam
Dalam pelaksanaan tugasnya sebagai menggunakan sistem “teman menilai
fungsi kepolisian terbatas berperan sebagai teman” yang bisa menimbulkan hasil
unsur pembantu pimpinan organisasi, kinerja yang tidak akurat.
perusahaan dan/atau instansi/lembaga Berdasarkan penjelasan latar belakang
pemerintah, pengguna satpam di bidang di atas, penulis rasa perlu adanya sebuah
pembinaan keamanan dan ketertiban sistem yang bisa mengklasifikasi potensi
lingkungan/tempat kerjanya. Peran lain kinerja satpam. Potensi kinerja satpam
dari satpam adalah pembantu polri dalam diklasifikasikan dalam kinerja baik, cukup,
pembinaan keamanan dan ketertiban dan buruk menggunakan metode naïve
masyarakat, penegakan peraturan bayes classifier. Klasifikasi kinerja
perundang-undangan serta menumbuhkan diperoleh dari pemrosesan kepribadian,
kesadaran dan kewaspadaan keamanan kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki
(security mindedness dan security oleh masing-masing satpam.
awareness) di lingkungan/tempat kerjanya. Penelitian mengenai penggunaan naïve
Setiap satpam harus memiliki bayes classifier untuk pengolahan data
kompetensi sebagaimana dikehendaki oleh numerik dilakukan oleh [3] dan [4].
Peraturan Kapolri Nomor 18 Tahun 2006 Menurut [3] melakukan penelitian
tentang Pelatihan dan Kurikulum Satuan mengenai diagnosa kemungkinan pasien
Pengamanan[1]. Dalam pelaksanaan terkena stroke dengan menggunakan
tugasnya, seorang satpam juga harus metode naïve bayes classifier dan metode
senantiasa mematuhi Kode Etik Satpam jaringan syaraf tiruan. Pada percobaan
dan Prinsip Penuntun Satpam. Hal-hal yang dilakukan diperoleh nilai rata-rata
tersebut harus menjadi “sikap dan perilaku error terkecil pada metode naïve bayes
yang menjiwa” (security mindedness) bagi ketika 100 % data training digunakan
seorang satpam. Kewenangan yang sebagai data testing dari database yang ada
dimiliki Satpam antara lain, melaporkan sebesar 3%, akan tetapi untuk nilai error
setiap kejadian tindak pidana yang terjadi terkecil pada metode Jaringan Syaraf
di tempat kerjanya sehingga bisa diatasi Tiruan muncul ketika perbandingan antara
dengan cepat dan tepat. Petugas satpam data training dengan data testing sebesar
juga melaksanakan segala usaha dan upaya 90% dibanding 10% dari database yang
demi kelangsungan usaha atau bisnis ada sebesar 1%. Sehingga rata-rata
perusahaan agar tetap berlangsung dengan prosentase keberhasilan sebesar 99% untuk
baik dan menjalankan kegiatan metode jaringan syaraf tiruan dan 97%
menyelenggarakan dan melindungi untuk metode naïve bayes. Sedangkan
lingkungan dan aset-aset perusahaan penelitian yang dilakukan [3] mengenai
maupun pekerja atau buruh perusahaan peramalan kota Surabaya tahun 2011
sehingga keamanan tetap berjalan menggunakan metode moving average dan
sebagaimana mestinya tanpa ada gangguan klasifikasi naive bayes. Pada penelitian ini
yang akan merugikan perusahaan. Sebagai menghasilkan lebih dari 50%
penegak hukum terbatas, Satpam berhak kebenarannya.
melakukan tindakan secara representif Non Sedangkan [5] Meneliti tentang
Yustisiil (menindak, menangkap, klasifikasi teks menggunakan naive bayes
memborgol, melakukan interogasi awal) classifier untuk pengelompokan teks berita
sebelum diserahkan kepada kepolisian dan abstract akademis. Penelitian ini
untuk proses lebih lanjut [2]. PT. Garuda mengkaji kinerja NBC untuk kategorisasi
Merah Indonesia merupakan perusahaan teks berita dan teks akademis. Penelitian
BUJP (Badan Usaha Jasa Pengamanan) menggunakan data 1000 dokumen berita
yang menangani pendidikan dan pelatihan dan 450 dokumen abstrak akademik. Hasil

193
JURNAL INOVTEK POLBENG - SERI INFORMATIKA, VOL. 1, NO. 2 , NOVEMBER 2016 ISSN : 2527-9866

penelitian menunjukkan pada dokumen Pengukuran menggunakan 4 jawaban


berita akurasi maksimal dicapai 91% dengan skor antara 1 (sangat tidak setuju)
sedangkan pada dokumen akademik 82%. sampai 4 (sangat setuju). Skala kinerja
Seleksi kata dengan minimal muncul pada dinilai oleh rekan kerja dan atasan
4 atau 5 dokumen memberikan akurasi langsung. Pengukuran menggunakan 4
yang paling tinggi. jawaban dengan skor antara 1 (buruk)
Penelitian mengenai pengaruh sampai 4 (baik). Kesimpulannya
kepribadian terhadap kinerja karyawan Kepribadian tangguh berpengaruh positif
pernah dilakukan oleh [6] melibatkan 30 terhadap kinerja dan konflik peran ganda
orang responden karyawan administrasi berpengaruh negatif terhadap kinerja.
yang bekerja di 6 perusahaan peternakan Tujuan yang akan dicapai dalam
yang mempunyai tingkat pendidikan penelitian ini yaitu menghasilkan sebuah
diploma dan sarjana serta sudah bekerja sistem komputerisasi yang mampu
antara 3-15 tahun. Analisis data melakukan klasifikasi potensi kinerja
menggunakan Analisis Regresi berganda. satpam. Kinerja yang dihasilkan
Hasilnya, pengaruh variabel kepribadian diklasifikasikan dalam baik, cukup, dan
terhadap kinerja karyawan menghasilkan buruk berdasarkan kemampuan,
R2 sebesar 33,40% dengan tingkat kepribadian, dan ketrampilan dengan
signifikansi 0,014. Kuesioner pengukuran menggunakan metode Naïve Bayes
kepribadian menggunakan metode Jackson Classifier.
Personality Inventory (JPI) dan
pengukuran kinerja karyawan II. METODE PENELITIAN
menggunakan metode Workplace Behavior
A. Alur Penilaian Kinerja Satpam
Questionnare (WBQ). Hasilnya
Alur kerja klasifikasi kinerja satpam
menunjukkan bahwa kinerja berpengaruh
yang terjadi di PT. Garuda Merah
positif dan signifikan terhadap kinerja
Indonesia yaitu dimulai dari petugas yang
karyawan. Hubungan ini juga
membuat pertanyaan yang akan dikerjakan
menunjukkan bahwa semakin baik
oleh satpam terkait pelaksanaan tugas di
kepribadian seseorang maka potensi
instansi/perusahaan mitra dari PT. Garuda
kinerja individu tersebut sebagai karyawan
Merah Indonesia. Teknis penilaian kinerja
juga semakin baik.
satpam di PT. Garuda Merah Indonesia
Sedangkan [7] menggunakan subjek
menggunakan konsep “Teman Menilai
100 orang pegawai perempuan di Walikota
Teman”. Setelah dikerjakan oleh satpam,
Administrasi Jakarta Timur. Analisis data
selanjutnya petugas melakukan
menggunakan metode regresi ganda.
perhitungan/rekap nilai hasil jawaban dari
Hasilnya menunjukkan bahwa ada
masing-masing untuk didapatkan nilai rata-
pengaruh kepribadian tangguh dan konflik
rata. Setelah mendapatkan hasil rata-rata
peran ganda terhadap kinerja sebesar
kemudian pengelompokkan kinerja
16,8%. Kepribadian tangguh berpengaruh
berdasarkan nilai rata-rata. Terakhir hasil
positif terhadap kinerja dan konflik peran
pengelompokkan berdasarkan nilai rata-
ganda berpengaruh negatif terhadap
rata tersebut dilaporkan ke direktur untuk
kinerja. Memberikan seluruh subjek dua
penanganan lebih lanjut. Alur kerja
macam skala yaitu skala kepribadian
penilaian kinerja satpam yang terjadi
tangguh dan skala konflik peran ganda.
terlihat seperti pada Gambar 1.

194
JURNAL INOVTEK POLBENG - SERI INFORMATIKA, VOL. 1, NO. 2 , NOVEMBER 2016 ISSN : 2527-9866

kinerja melalui komputer dengan


melakukan login terlebih dahulu
Petugas
menggunakan akun yang dibuatkan oleh
Mulai
petugas. Setelah satpam menjawab
keseluruhan soal, hasil klasifikasi kinerja
Satpam langsung terhitung dan tidak ditampilkan
Membuat Soal
kepada satpam tersebut, melainkan akan
tampil dan dilihat langsung oleh direktur
Jawaban Soal
PT Garuda Merah Indonesia. Alur sistem
Rekap Jawaban klasifikasi kinerja satpam yang dibuat
Soal
terlihat pada Gambar 2.
Hitung Nilai Rata-rata
Jawaban Soal
Direktur

Petugas
Hasil Kinerja
Satpam
Mulai

Laporan Hasil Satpam


Arsip Laporan
Kinerja Satpam

Login Membuat Soal

Selesai

Sistem Klasifikasi
Gambar 1 Alur Penilaian Kinerja Satpam Menjawab Soal
Kinerja Satpam

B. Alur Sistem Klasifikasi Kinerja Direktur


Hasil Kinerja
Satpam Satpam

Konsep sistem yang dibangun berupa Laporan Hasil


tes potensi/tes psikologi yang hanya bisa Kinerja Satpam
Selesai
digunakan satu kali bagi satpam untuk
mengetahui potensi kinerjanya. Sistem
baru yang dibuat mencakup pada kotak Gambar 2 Alur Sistem Klasifikasi Kinerja Satpam
garis putus-putus Gambar 1. Sistem
menyimpan soal-soal mengenai C. Gambaran Sistem
kepribadian serta proses-proses untuk Secara umum gambaran sistem
klasifikasi potensi kinerja satpam klasifikasi kinerja satpam yang dibuat
menggunakan metode klasifikasi Naive disajikan pada Gambar 3.
Bayes Classifier. Untuk mengetahui
potensi kinerja, seorang satpam diharuskan
menjawab seluruh pertanyaan soal tes

Menjumlahkan nilai bobot dari


Jawaban Soal Uji Kinerja
masing-masing item soal

Perhitungan Probabilitas
Kinerja Baik, Cukup,
Buruk

Basis Data
Klasifikasi
Hasil Klasifikasi
menggunakan
Kinerja Satpam
NBC
· Soal Uji Kinerja : kemampuan,
kepribadian, ketrampilan.
· Data Sampel Kinerja Satpam

Gambar 3 Gambaran Sistem Klasifikasi Kinerja Satpam

195
JURNAL INOVTEK POLBENG - SERI INFORMATIKA, VOL. 1, NO. 2 , NOVEMBER 2016 ISSN : 2527-9866

Keterangan dari Gambar 3 adalah sebagai Faktor Jumla


Jenis Soal
Penilaia
berikut : Kinerja h Soal n
Jawaban
1. Petugas : membuat soal tes kinerja
benar=1,
satpam yang terdiri dari kemampuan, 5 Numerik
jawaban
kepribadian, dan ketrampilan. salah=0
Kemudian dimasukkan kedalam sistem Jawaban
dan disimpan dalam database. Soal tes benar=1,
5 Spasial
kinerja satpam terdiri dari 3 bagian soal jawaban
salah=0
dan 5 jenis soal. Bagian soal terdiri dari Jawaban
kemampuan, kepribadian, dan Sangat
ketrampilan yang akan dijadikan Sesuai =
sebagai faktor penilaian kinerja. Jenis 4
soal yang terdapat pada soal Jawaban
Sesuai =
kemampuan terdiri dari verbal, numerik, 3
spasial. Soal verbal adalah soal untuk Jawaban
42 Favourable
mengukur kemampuan kata-kata/bicara. Tidak
Soal numerik adalah soal untuk Sesuai =
mengukur kemampuan berhitung. Soal 2
Jawaban
spasial adalah soal untuk mengukur Sangat
kemampuan dalam pengambilan Tidak
keputusan secara insidental. Sedangkan Sesuai =
jenis soal yang terdapat pada soal Kepriba 1
kepribadian adalah favourabel dan dian Jawaban
Sangat
unfavourabel. Soal favourabel adalah Sesuai =
soal yang memiliki nilai jawaban tinggi 1
jika jawaban bersifat positif. Sedangkan Jawaban
soal unfavourabel adalah soal yang Sesuai =
memiliki nilai tinggi jika jawaban 2
Unfavourab Jawaban
bersifat negatif. Pada soal kemampuan 10
le Tidak
dan ketrampilan, bernilai 1 untuk Sesuai =
jawaban benar dan bernilai 0 untuk 3
jawaban bernilai salah. Soal kepribadian Jawaban
jenis favourabel bernilai maksimal 4 Sangat
Tidak
untuk jawaban Sangat Sesuai dan Sesuai =
bernilai minimal 1 untuk jawaban 4
Sangat Tidak Sesuai. Sedangkan soal Ketram Jawaban
kepribadian jenis unfavourabel bernilai pilan
5 -
ya=1,
minimal 1 untuk jawaban Sangat Sesuai jawaban
tidak=0
dan bernilai maksimal 4 untuk jawaban
Sangat Tidak Sesuai. Penjabaran soal
tes kinerja satpam dijabarkan pada 2. Selain meng-input-kan soal, petugas
Tabel 1. juga meng-input-kan data sampel yang
akan dijadikan sebagai acuan
TABEL 1 perhitungan probabilitas kinerja satpam
PENILAIAN FAKTOR KINERJA (Tabel 2).
Faktor Jumla Penilaia 3. Satpam : login ke dalam sistem,
Jenis Soal
Kinerja h Soal n kemudian menjawab pertanyaan tes
Jawaban
Kemam benar=1, kinerja satpam. Setelah satpam selesai
10 Verbal mengerjakan soal, sistem akan langsung
puan jawaban
salah=0 menghitung nilai masing-masing fitur
196
JURNAL INOVTEK POLBENG - SERI INFORMATIKA, VOL. 1, NO. 2 , NOVEMBER 2016 ISSN : 2527-9866

yaitu kemampuan yang terdiri dari selanjutnya adalah merancang sistem


kemampuan verbal, kemampuan yang nantinya mampu
numerik, kemampuan spasial, mengklasifikasikan kinerja satpam
kepribadian yang terdiri dari berdasarkan baik, cukup, dan buruk.
kebanggaan, kualitas hidup, affective 5. Direktur : hasil tes kinerja satpam tidak
commitment, continuance commitment, ditampilkan untuk satpam itu sendiri
normative commitment, dan tanggung tetapi akan ditampilkan untuk direktur.
jawab serta ketrampilan dalam range
nilai 10 s/d 100, kemudian dihitung III. HASIL DAN PEMBAHASAN
berdasarkan bobot yang sudah A. Pelatihan Data
ditentukan dari PT. Garuda Merah Selain fitur kategorikal, naïve bayes
Indonesia Yogyakarta, terlihat pada classifier juga dapat menangani fitur data
Tabel 2. numerik [3]. Pelatihan data menggunakan
136 data yang digunakan untuk pemodelan
TABEL II
BOBOT MASING-MASING KELAS klasifikasi terdiri dari kriteria baik
Fitur Kelas Bobot sebanyak 19 orang, kriteria cukup
Verbal 0,1 sebanyak 92 orang, dan kriteria buruk
Kemam- sebanyak 25 orang. Seperti terlihat pada
Numerik 0,03 0,2
puan Tabel 3.
Spasial 0,07
Kebanggan 0,15 TABEL III
Kualitas Hidup REKAPITULASI DATA SAMPEL KINERJA SATPAM
0,1
Affective Kinerja Jumlah
0,05
Commitment Buruk 19
Kepriba-
Continuance 0,5 Cukup 92
dian 0,05
Commitment Baik 25
Normative Total 136
0,05
Commitment
Tanggung Jawab 0,1 Data sampel kinerja satpam sebanyak 136
Ketram- - 0,3 0,3 yang didapat dibuat dalam range nilai 10
pilan s/d 100, kemudian dikalikan dengan bobot
yang sesuai pada Tabel 2. Setelah
4. Setelah dihitung berdasarkan bobotnya, dikalikan berdasarkan bobot, kemudian
kemudian dijumlahkan berdasarkan tiga dijumlahkan berdasarkan fitur kemampuan
fitur (Tabel 3) untuk diproses (X1), kepribadian (X2), dan ketrampilan
perhitungan probabilitas dengan (X3), sehingga dihasilkan nilai yang
menggunakan metode Naïve Bayes terlihat pada Tabel 4.
Classifier, mencari nilai rata-rata dan
nilai standar deviasi yang akan TABEL IV
digunakan untuk klasifikasi kinerja. DATA SAMPEL KINERJA SATPAM
Pengambilan data soal kuesioner No. X1 X2 X3 Kinerja
dilakukan sebanyak dua kali. Yang 1 13,2 40,10212321 30 Baik
pertama adalah soal kuesioner yang 2 14,2 39,0370315 24 Baik
diisi oleh satpam yang sudah bekerja, 3 15,2 41,47164075 24 Baik
sedangkan yang kedua akan diakukan 4 15,2 41,3400618 24 Baik
wawancara dengan pengelola pusdiklat. 5 14,4 39,43735048 24 Baik
.............................................
Data wawancara dengan pengelola
26 6,8 42,73185805 18 Cukup
pusdiklat ini nantinya akan digunakan 27 13,2 45,32505981 12 Cukup
sebagai data pembanding untuk data 28 10,6 40,39184609 12 Cukup
sampel. Setelah didapatkan nilai dari 29 13,4 39,43735048 18 Cukup
masing-masing kinerja, tahap 30 7 40,66073565 30 Cukup

197
JURNAL INOVTEK POLBENG - SERI INFORMATIKA, VOL. 1, NO. 2 , NOVEMBER 2016 ISSN : 2527-9866

No. X1 X2 X3 Kinerja nilai fitur pada data yang akan diprediksi


................................................ [8].
132 10 38,25473485 12 Buruk Untuk perhitungan fitur dengan data
133 7,6 38,05686802 12 Buruk numerik, pertama dihitung rata-rata dari
134 2,6 40,95713716 0 Buruk
data training dengan rumus yang
135 7,6 40,95713716 12 Buruk
136 4,8 42,07396332 12 Buruk
dinotasikan dengan persamaan (1). Hasil
perhitungan rata-rata berdasarkan data
Untuk menangani pelatihan data pada Tabel 4 dan dihasilkan seperti pada
numerik, naïve bayes classifier Tabel 5.
menggunakan asumsi distribusi normal. 𝒏
Dengan menggunakan Distribusi Gaussian 𝟏
𝝁 = ∑ 𝒙𝒊 (1)
dikarakteristikkan dengan dua parameter, 𝒏
𝒊=𝟏
yaitu mean (µ), dan varian (σ), 𝒙 adalah
TABEL V
NILAI RATA-RATA TERHADAP KINERJA

Rata-rata (µ)
X1 Baik 14,112 X2 Baik 40,645 X3 Baik 25,68
X1 Cukup 11,824 X2 Cukup 40,962 X3 Cukup 15,783
X1 Buruk 7,337 X2 Buruk 39,225 X3 Buruk 9,789

Setelah mendapatkan rata-rata dari persamaan (2). Hasil perhitungan standar


masing-masing fitur data training, deviasi terlihat pada Tabel 6.
selanjutnya dihitung varian/standar
deviasi dari masing-masing kriteria (2)
dengan rumus yang dinotasikan dengan

TABEL VI
NILAI STANDAR DEVIASI TERHADAP KINERJA
Standar Deviasi (σ)
X1 Baik 1,657 X2 Baik 2,086 X3 Baik 3,184
X1 Cukup 2,806 X2 Cukup 2,261 X3 Cukup 4,823
X1 Buruk 2,857 X2 Buruk 2,538 X3 Buruk 4,443

B. Pengujian Data
Setelah menemukan nilai 𝒗𝑴𝑨𝑷 = 𝒂𝒓𝒈𝒎𝒂𝒙𝒗𝒋 𝝐𝑽 𝑷(𝒗𝒋 |𝑨𝟏 , 𝐴𝟐 , … . . 𝐴𝒏 ) (4)
varian/standar deviasi dari masing-masing
fitur, selanjutnya pengujian data untuk Pengujian data melalui sistem
mendapatkan nilai densitas probabilitas klasifikasi kinerja satpam ini dilakukan
dengan menggunakan rumus distribusi dengan dua cara yaitu dari user satpam dan
Gaussian yang dinotasikan dengan direktur. User satpam dengan mengerjakan
persamaan (3). soal uji kinerja satpam. User direktur
𝒇(𝒘) dengan mengisi nilai-nilai yang berkaitan
𝟏 (𝒘−𝝁)𝟐 dengan kinerja satpam. Tampilan halaman
− (3)
= 𝒆 𝟐𝝈𝟐
√𝟐𝝅𝝈 uji kinerja satpam yang menjawab soal
terlihat pada Gambar 4. Tampilan halaman
Setelah didapatkan nilai densitas bagi direktur yang ingin mengetahui
probabilitas, selanjutnya menghitung kinerja satpam terlihat pada Gambar 5.
probabilitas masing-masing kinerja dengan
menggunakan persamaan (4).

198
JURNAL INOVTEK POLBENG - SERI INFORMATIKA, VOL. 1, NO. 2 , NOVEMBER 2016 ISSN : 2527-9866

Gambar 4 Tampilan Halaman Tes Kinerja Satpam

Gambar 5 Tampilan Halaman Cek Kinerja Satpam Bagi Direktur

Setelah soal tes kinerja selesai deviasi menggunakan persamaan (2), hasil
dikerjakan, selanjutnya sistem akan nilai standar deviasi terlihat pada Tabel 5.
menghitung nilai rata-rata nilai Untuk mendapatkan densitas probabilitas
kemampuan, kepribadian dan ketrampilan dari masing-masing kinerja menggunakan
yang terdapat pada data sampel (Tabel 2) persamaan (3). Terakhir, untuk
menggunakan persamaan (1). Variabel menghitung nilai probabilitas maisng-
input terdiri dari kemampuan, kepribadian, masing kinerja satpam menggunakan
dan ketrampilan yang masing-masing metode Naive Bayes Classifier
diinisialisasi dengan X1, X2, dan X3. menggunakan persamaan (4).
Setelah didapatkan nilai rata-rata (Tabel 4), Pengujian hasil klasifikasi kinerja
selanjutnya perhitungan nilai standar satpam menggunakan Naive Bayes
199
JURNAL INOVTEK POLBENG - SERI INFORMATIKA, VOL. 1, NO. 2 , NOVEMBER 2016 ISSN : 2527-9866

Classifier dari sistem yang dibuat, cukup sebesar 71,79%, dan kinerja
didapatkan prosentase kebenaran sebesar buruk sebesar 7,69%.
92,68%, prosentase kinerja baik sebesar
20,52%, prosentasse kinerja cukup
76,92%, prosentase kinerja buruk 7,69%. UCAPAN TERIMA KASIH
Nilai akurasi tersebut didapat dari 1. Bapak Bayu Nugroho, selaku direktur
perhitungan sebanyak 39 data uji. PT Garuda Merah Indonesia,
Tampilan akurasi sistem dalam Yogyakarta yang bersedia menjadi
mengklasifikasi kinerja satpam terlihat objek penelitian pengambilan data
pada Gambar 6 satpam.
2. Bapak Ari Wibowo, selaku komandan
satpam PT Galleria Mall Yogyakarta
yang sudah berbsedia menjadi objek
penelitian pengambilan data satpam.

REFERENSI

[1] Peraturan Kepala Kepolisian Negara


Republik Indonesia Tahun 2006
Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Komisi Kode Etik Kepolisian Negara
Republik Indonesia.
[2] Sudahnan, 2011, Kewenangan Satpam
Sebagai Tenaga Keamanan di
Perusahaan, Perspektif, XVI(3),
pp.140-148.
Gambar 6 Tampilan Akurasi Sistem Klasifikasi
Potensi Kinerja Satpam [3] Mukhlis, M.K., 2011, Diagnosa
Kemungkinan Pasien Terkena Stroke
IV. KESIMPULAN Dengan Menggunakan Metode Naive
Bayes dan Metode Jaringan Syaraf
Berdasarkan hasil pembahasan diatas,
Tiruan Berbasis Web, Proyek Tugas
maka didapatkan kesimpulan :
Akhir, Jurusan Teknologi Informasi,
1) Telah dibangun sistem klasifikasi
Politeknik Elektronika Negeri
kinerja satpam menggunakan metode
Surabaya, Surabaya.
Naive Bayes Classifier, dibuat dengan
[4] Aminudin, M., 2011, Peramalan
konsep Computer Based Test yang
Cuaca Kota Surabaya Tahun 2011
berisi pertanyaan-pertanyaan untuk
Menggunakan Metode Moving
mengetahui kinerja baik, cukup, buruk
Average dan Klasifikasi Naive Bayes,
dari masing-masing satpam
Proyek Tugas Akhir, Jurusan
berdasarkan kemampuan, kepribadian
Teknologi Informasi, Politeknik
dan ketrampilan menggunakan
Elektronika Negeri Surabaya,
aplikasi Embarcadero Delphi 2010
Surabaya.
dengan engine basis data MySQL.
[5] Hamzah, A., 2012., Klasifikasi Teks
2) Pengujian metode Naive Bayes
Dengan Naïve Bayes Classifier
Classifier untuk klasifikasi kinerja
(NBC) Untuk Pengelompokan Teks
satpam menggunakan 39 data uji
Berita dan Abstract Akademis,
menghasilkan prosentase kebenaran
SNAST Periode III, pp.B-269-B-277.
sebesar 92,31% dengan prosentase
[6] Widyasari, R., Syahlani, S.P., &
kinerja baik sebesar 20,51%, kinerja
Santosa, K.A., 2007, Pengaruh
Kepribadian Terhadap Kinerja
200
JURNAL INOVTEK POLBENG - SERI INFORMATIKA, VOL. 1, NO. 2 , NOVEMBER 2016 ISSN : 2527-9866

Karyawan Berpendidikan Tinggi :


Analisis Pada Perusahaan Peternakan
Di Jawa Tengah Dan Daerah
Istimewa Yogyakarta, Kinerja, 11(1),
pp.40-49.
[7] Burmana, B.L., 2010, Pengaruh
Kepribadian Tangguh dan Konflik
Peran Ganda Terhadap Kinerja, Tesis,
Program Magister Psikologi, Fakultas
Psikologi, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
[8] Prasetyo, E., 2012, Klasifikasi Naive
Bayes, Jurusan Teknik Informatika,
Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran”, Jawa Timur.

201

You might also like