You are on page 1of 13

414| Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, Vol. 6, No.

3 Edisi Desember 2017, 414-426

Kemampuan Representasi Siswa pada Materi Kesetimbangan


Kimia Menggunakan Animasi Berbasis Representasi Kimia

Dartia Utari*, Noor Fadiawati, Lisa Tania


FKIP Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandarlampung
*email: utaridartia@yahoo.go.id, Telp: +6282176939786

Received: June 16th, 2017 Accepted: July 5th, 2017 Online Published: July 7th, 2017

Abstract: Student’s Representational Ability Chemical Equilibrium Topic Using


Chemical Representation Based Animation. This quasi experimental research with the
matching only pretest posttest control group design was aimed to describe the
effectiveness of chemical representations based animation to improve student’s
representational ability on chemical equilibrium topic. Population on this research was
students of XI IPA at SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung in 2016-2017 academic
year, with XI IPA 1 and XI IPA 2 as research sample which was taken by total sampling
technique. The instruments were animation, pretest and posttest, attitude and activity
asessment sheets. Data analysis techniques were posttest and n-gain value calculation.
The results showed that the average posttest value of the experiment class was higher
than control class and n-gain value of the experiment class was classified in medium
criteria. Moreover, the chemical representations based animation was effective to
improve student’s representational ability.

Keywords: animation, chemical equilibrium, representational ability

Abstrak: Kemampuan Representasi Siswa pada Materi Kesetimbangan Kimia


Menggunakan Animasi Berbasis Representasi Kimia. Penelitian kuasi eksperimen
dengan desain the matching only pretest posttest control group design ini bertujuan untuk
mendeskripsikan efektivitas animasi berbasis representasi kimia dalam meningkatkan
kemampuan representasi siswa pada materi kesetimbangan kimia. Populasi dalam
penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA di SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung
tahun pelajaran 2016-2017, dengan kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 sebagai sampel
penelitian menggunakan teknik sampel total. Instrumen yang digunakan berupa media
animasi, pretes dan postes, lembar penilaian sikap dan aktivitas. Teknik analisis data
berupa perhitungan nilai postes dan n-gain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai
rata-rata postes kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol dan n-gain kelas
eksperimen tergolong dalam kriteria sedang, dapat dikatakan media animasi berbasis
representasi kimia efektif dalam meningkatkan kemampuan representasi siswa.

Kata kunci: kemampuan representasi, animasi, kesetimbangan kimia

PENDAHULUAN kemampuan seorang guru dalam


Adapun berdasarkan Undang- proses perencanaan dan pelaksanaan
Undang Republik Indonesia Nomor pembelajaran di kelas (Depdiknas,
14 Tahun 2005 tentang guru dan 2005).
dosen pasal 10 menegaskan bahwa Pada saat merencanakan dan
guru harus memiliki kompetensi melaksanakan pembelajaran, guru
pedagogik, kepribadian, sosial, dan dituntut untuk mampu memanfaatkan
profesional. Adapun salah satu unsur media pembelajaran (Djamarah &
dari kompetensi pedagogik adalah Zain, 2006). Media pembelajaran
Utari et al.Kemampuan Representasi Siswa pada Materi Kesetimbangan Kimia …. |415

dibutuhkan guru untuk membuat ke- 2009; Stieff, 2011; Mashami et al.,
giatan pembelajaran di kelas menjadi 2013). Hal ini dikarenakan kemam-
lebih efektif (Meirina, 2013). Media puan siswa untuk memahami materi
pembelajaran yang digunakan harus kimia yang bersifat abstrak sangat
sesuai dengan karakteristik siswa bergantung pada kemampuan siswa
danmateri yang akan diajarkan dalam menguasai berbagai level re-
sehingga kompetensi yang diharapkan presentasi dan kemampuan siswa
dapat tercapai (Djamarah & Zain, dalam mentransfer serta meng-
2006). hubungkan berbagai level representasi
Sebagain besar materi dalam (Chittleborough & Treagust, 2007;
pelajaran kimia memiliki karakteristik Chandrasegaran et al., 2007; Cheng &
yang abstrak (Chandrasegaran et al., Gilbert, 2009; Farida et al., 2011;
2007; Cheng & Gilbert, 2009). Perlu Sunyono, 2015). Hasil penelitian me-
adanya suatu upaya untuk membuat nunjukkan bahwa pada saat mem-
materi kimia yang bersifat abstrak pelajari materi kimia yang bersifat
tersebut agar menjadi lebih konkret abstak, tampilan makroskopik yang
melalui representasi (Li & Arshad, diikuti oleh tampilan partikel pada
2014; Mashami & Ahmadi, 2015). level submikroskopik akan meng-
Representasi kimia diklasifikasi- hasilkan pemahaman yang lebih baik
kan ke dalam tiga level representasi (Madden et al., 2011; Williamson et
yaitu makroskopik, submikroskopik al., 2012).
dan simbolik (Johnstone, 1993; Salah satu Kompetensi Dasar
Treagust et al., 2003; Chandrasegaran (KD) pada pelajaran kimia SMA yang
et al., 2007; Cheng & Gilbert, 2009). di dalamnya memuat materi yang
Representasi makroskopik merupakan bersifat abstrak, sehingga di dalam
representasi yang diperoleh melalui pembelajarannya membutuhkan ke-
pengamatan nyata terhadap suatu mampuan representasi siswa adalah
fenomena yang dapat dilihat secara KD 3.8 dan K.D 4.8 kelas XI. Adapun
langsung oleh pancaindra atau dapat KD 3.8 yaitu menganalisis faktor-
berupa pengalaman yang dialami faktor yang mempengaruhi per-
siswa sehari-hari. Contohnya pe- geseran arah kesetimbangan yang
rubahan warna dalam suatu reaksi diterapkan dalam industri sedangkan
kimia (Johnstone, 1993; Sunyono, KD 4.8 yaitu merancang, melakukan
2015). Representasi submikroskopik dan menyimpulkan serta menyajikan
merupakan representasi yang mem- hasil percobaan faktor-faktor yang
berikan penjelasan pada tingkat mempengaruhi pergeseran arah ke-
partikel dimana materi digambarkan setimbangan (Depdikbud, 2013;
sebagaisuatu atom, molekul danion Rahayu & Nasrudin, 2014). Repre-
(Chandrasegaran et al., 2007; Cheng sentasi kimia disarankan sebab
& Gilbert, 2009). Adapun represen- pengaruh perubahan konsentrasi,
tasi simbolik merupakan representasi suhu, volume dan tekanan terhadap
yang melibatkan penggunaan simbol, pergeseran kesetimbangan akan sukar
rumus dan persamaan kimia (Treagust dipahami apabila hanya dijelaskan
et al., 2003; Chandrasegaran et al., melalui hasil percobaan yang dapat
2007; Cheng & Gilbert, 2009). teramati di laboratorium atau bila
Penting bagi siswa untuk hanya dinyatakan dengan persamaan
memiliki kemampuan representasi reaksi, karena tidak dapat menunjuk-
(Kozma & Russell, 2005; Farida, kan dinamika yang sebenarnya terjadi
416| Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, Vol. 6, No.3 Edisi Desember 2017, 414-426

pada level submikroskopik (Meirina, Berbagai hasil penelitian me-


2013; Rahayu & Narudin, 2014). nunjukkan bahwa masih banyak siswa
Perlu suatu media pembelajaran yang mengalami kesulitan dalam
berbasis representasi kimia agar memahami konsep kimia yang
mudah menghadirkan fenomena pada bersifat abstrak (Kozma & Russell,
level submikroskopik (Farida, 2009; 2005; Farida et al, 2011; Herawati et
Mawarni et al., 2015). Media pem- al, 2013; Afriansi & Nasrudin, 2014;
belajaran yang diharapkan mampu Sunyono, 2015). Hal ini sesuai
memberikan simulasi percobaan pada dengan hasil wawancara yang dilaku-
materi faktor-faktor yang mem- kan dengan guru bidang studi kimia
pengaruhi pergeseran kesetimbangan di SMA Muhammadiyah 2 Bandar
kimia dan juga mampu memvisuali- Lampung yang menyebutkan bahwa
sasikan interaksi antar partikel yansg masih banyak siswa yang mengalami
terlibat di dalam sistem kesetim- kesulitan dalam memahami materi
bangan pada level submikroskopik faktor-faktor yang mempengaruhi
adalah media pembelajaran dalam pergeseran kesetimbangan kimia.
bentuk media animasi (Meirina, 2013; Kesulitan tersebut diduga akibat
Rahayu & Narudin, 2014). kurang dikembangkannya kemampu-
Media animasi adalah salah satu an siswa dalam merepresentasikan
multimedia pembelajaran yang di- fenomena kimia. Dugaan itu diper-
gunakan sebagai alternatif media kuat oleh pernyataan guru tersebut
pembelajaran berupa sususan gambar bahwa selama ini media pembelajaran
diam yang dibuat efek sehingga yang digunakan hanya berupa gambar
tampak bergerak (Yudhiantoro, statis dan tulisan sehingga siswa
2006). Media animasi dapat mem- cenderung hanya menghapalkan arah
bantu menampilkan objek yang sulit pergeseran kesetimbangan kimia
diamati secara langsung sehingga dalam bentuk deskripsi kata-kata.
memungkinkan untuk memberikan Saat ini media animasi berbasis
pengalaman yang nyata bagi siswa representasi kimia pada materi faktor-
(Kozma & Russell, 2005). faktor yang mempengaruhi pergeser-
Penggunaan media animasi ber- an kesetimbangan kimia sudah di-
basis representasi kimia dalam pem- kembangkan oleh Meirina (2013)
belajaran dapat membantu siswa me- tetapi belum dilakukan pengujian ter-
ngembangkan imajinasinya sehingga hadap efektivitasnya dalam me-
meningkatkan kemampuan repre- ningkatkan kemampuan representasi
sentasi kimia siswa (Farida, 2009). siswa. Penting untu mengetahui efek-
Animasi pada level submikroskopik tivitas dari sauatu media. Berdasarkan
membantu siswa untuk memahami permasalahan di atas, dalam artikel
materi dengan melibatkan pergerakan ini akan dipaparkan efektivitas media
partikel (Tang & Abraham, 2015). animasi berbasis representasi kimia
Telah dilakukan beberapa penelitian dalam meningkatkan kemampuan
terkait pengembangan media animasi representasi siswa pada materi
berbasis representasi kimia, diantara- tersebut.
nya oleh oleh Meirina (2013) pada
materi faktor-faktor yang mem- METODE
pengaruhi pergeseran kesetimbangan Populasi dan Sampel Penelitian
kimia dan oleh Pujiantari (2016) pada Populasi penelitian ini adalah
materi koloid. semua siswa kelas XI IPA SMA
Utari et al.Kemampuan Representasi Siswa pada Materi Kesetimbangan Kimia …. |417

Muhammadiyah 2 Bandar Lampung produk instrumen asesmen yang


tahun pelajaran 2016-2017 yang dikembangkan oleh Astawa (2013),
berjumlah 79 siswa dan tersebar ke lembar penilaian aktivitas dan sikap
dalam dua kelas, yaitu kelas XI IPA 1 siswa.
dan kelas XI IPA 2. Pada SMA Media animasi berbasis repre-
tersebut hanya terdapat dua kelas IPA sentasi kimia yang digunakan pada
sehingga pengambilan sampel pene- penelitian ini telah dilakukan validasi
litian dilakukan dengan menggunakan berdasarkan aspek kesesuaian isi serta
teknik sampling total dimana semua aspek keterbacaan dan kemenarikan
anggota populasi digunakan sebagai desain. Berdasarkan hasil validasi,
sampel penelitian. aspek kesesuaian isi dinilai sangat
baik dengan rata-rata skor 4,88
Metode dan Desain Penelitian dengan skala 1-5, sedangkan untuk
Metode penelitian yang di- validitas pada aspek keterbacaan dan
gunakan adalah kuasi eksperimen kemenarikan desain dinilai sangat
dengan desain penelitian the matching baik dengan rata-rata skor 4,7388
only pretest posttest control group dengan skala 1-5. Instrumen asesmen
design. Dimana kelas XI IPA 1 berupa soal pretes dan postes yang
sebagai kelas eksperimen diberi per- digunakan dalam penelitian ini,
lakuan berupa pembelajaran dengan sebelumnya juga sudah divalidasi
menggunakan media animasi berbasis pada aspek kesesuaian isi dengan SK-
representasi kimia sedangkan pem- KD dan aspek keterbacaan instrumen
belajaran kelas XI IPA 2 sebagai asesmen. Adapun berdasarkan hasil
kelas kontrol menggunakan media validasi instrumen asesmen pada
pembelajaran konvensional berupa aspek kesesuaian isi dengan SK-KD
powerpoint yang berisi gambar statis dinilai sangat tinggi dengan rata-rata
dan tulisan. penilaian 86,21%, sedangkan untuk
aspek keterbacaan instrumen asesmen
Sumber dan Jenis Data Penelitian juga dinilai sangat tinggi dengan rata-
Data dalam penelitian ini ber- rata penilaian 95,56%. Instrumen
sumber dari siswa. Jenis data yang di- yang lain seperti lembar penilaian
gunakan berupa data utama dan data aktivitas dan sikap siswa telah di-
pendukung. Data utama berupa hasil validasi oleh dosen pendidikan kimia
pretes dan hasil postes kemampuan Universitas Lampung dengan cara
representasi siswa. Adapun data pen- judgment.
dukung berupa sikap dan aktivitas
siswa kelas eksperimen selama Prosedur dan Teknik Analisis Data
pembelajaran berlangsung. Sebelum dilakukan pembelaja-
ran dengan menggunakan media
Instrumen dan Validitas Instrumen animasi berbasis representasi kimia di
Instrumen yang digunakan kelas eksperimen, terlebih dahulu
dalam penelitian ini adalah media diadakan pretes kemampuan represen-
animasi berbasis representasi kimia tasi siswa di kelas eksperimen dan
hasil pengembangan Meirina (2013), kelas kontrol. Pelaksanaan pretes
soal pretes dan soal postes berupa 10 bertujuan untuk mengukur kemampu-
soal pilihan jamak dan 5 soal uraian an awal representasi siswa yang
digunakan untuk mengukur kemam- selanjutnya digunakan untuk penco-
puan representasi siswa diambil dari cokan (matching) sampel penelitian.
418| Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, Vol. 6, No.3 Edisi Desember 2017, 414-426

Adapun data skor pretes kemampuan dalam meningkatkan kemampuan


representasi siswa yang diperoleh representasi siswa pada penelitian ini
selanjutnya diubah menjadi nilai dilihat dari perbedaan nilai rata-rata
pretes menggunakan rumus berikut: postes antara siswa kelas eksperimen
dan kelas kontrol serta rata-rata n-
h gain siswa kelas eksperimen. Sebagai
i i 00
h i data pendukung, guru juga mengamati
aktivitas dan sikap siswa pada kelas
Nilai pretes yang diperoleh, lalu di- eksperimen selama pembelajaran.
hitung rata-ratanya. Kemudian di- Data skor aktivitas dan sikap siswa
cocokkan melalui uji kesamaan dua yang diperoleh untuk setiap aspek
rata-rata (uji t). Sebelum itu, terlebih penilaian selanjutnya diubah menjadi
dahulu dilakukan uji prasyarat yaitu nilai aktivitas dan sikap siswa dengan
uji normalitas (uji chi kuadrat) dan uji rumus (1). Kemudian guru meng-
homogenitas (uji F). hitung nilai rata-rata aktivitas dan
Setelah itu, dilakukan pembela- sikap siswa untuk masing-masing
jaran menggunakan media animasi kelas pada setiap pertemuan.
berbasis representasi kimia di kelas
eksperimen dan menggunakan media HASIL DAN PEMBAHASAN
ajar konvensional di kelas kontrol. Pencocokan (Matching) Sampel
Pembeajaran dilaksanakan selama dua Penelitian
pertemuan. Adapun nilai rata-rata pretes ke-
Setelah pembelajaran selesai di- mampuan representasi siswa kelas
laksanakan, selanjutnya diadakan eksperimen sebesar 15,86 sedangkan
postes pada kedua kelas. Data skor nilai rata-rata pretes kemampuan re-
postes kemudian diubah menjadi nilai presentasi siswa pada kelas kontrol
postes menggunakan rumus (1). Nilai sebesar 15,66. Nilai rata-rata pretes
postes yang diperoleh kemudian kemampuan representasi siswa ter-
dihitung nilai rata-ratanya. sebut dicocokkan melalui uji kesama-
Setelah data nilai pretes dan an dua rata-rata dengan terlebih
postes kemampuan representasi siswa dahulu dilakukan uji prasyarat yaitu
diperoleh, selanjutnya menghitung n- uji normalitas dan uji homogenitas
gain kemampuan representasi untuk pada kedua kelas. Hasil uji normalitas
setiap siswa dengan rumus (Meltzer, nilai pretes kemampuan representasi
2002): siswa di kelas eksperimen dan kelas
kontrol pada penelitian ini disajikan
pada Tabel 1 berikut:
i i i
Tabel 1. Hasil Uji Normalitas Nilai
Selanjutnya mencari rata-rata n-gain Pretes Kemampuan Repre-
kemampuan representasi siswa pada sentasi Kimia Siswa
setiap kelas. Adapun kriteria penilai- Kelas hitung tabel Keputusan
an yang digunakan yaitu n-gain tinggi Eksperimen -22.35 9,49 Normal
jika n-gain ≥ 0,7;n-gain sedang jika Kontrol -22,22 9,49 Normal
n-gain terletak an 0,3 ≤ n-gain <
0,7; dan n-gain rendah jika n-gain < Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa
0,3(Hake, 1997). pada kelas eksperimen dan kelas
Adapun Efektivitas media kontrol χ2hitung < χ2tabel. Disimpulkan
animasi berbasis representasi kimia bahwa kelas eksperimen dan kelas
Utari et al.Kemampuan Representasi Siswa pada Materi Kesetimbangan Kimia …. |419

kontrol pada penelitian ini berasal Pada Gambar 1dapat diketahui bahwa
dari populasi yang berdistribusi terdapat perbedaan rata-rata nilai
normal. postes kemampuan representasi siswa
Berdasarkan uji homogenitas antara kelas eksperimen dan kelas
yang dilakukan diperoleh nilai Fhitung kontrol. Rata-rata nilai postes siswa
sebesar 1,023 dan Ftabel sebesar 1,730. kelas eksperimen lebih tinggi jika di-
Diketahui bahwa nilai Fhitung < Ftabel. bandingkan dengan kelas kontrol.
Disimpulkan bahwa kedua kelas Perbedaan rata-rata nilai postes pada
mempunyai varians yang homogen. kedua kelas sebesar 20,66. Nilai
Kedua kelas penelitian berdistri- postes menggambarkan kemampuan
busi normal dan memiliki varians representasi kimia siswa di akhir
yang homogen sehingga pencocokan pembelajaran sehingga dapat di-
dilakukan menggunakan uji kesamaan ketahui bahwa siswa pada kelas
dua rata-rata berupa uji t. Berdasarkan eksperimen memiliki kemampuan
uji-t yang telah dilakukan didapatkan akhir representasi yang lebih tinggi
nilai thitung sebesar 0,183 dan tabel dari pada kelas kontrol.
sebesar 1,729. Nilai thitung < ttabel
sehingga dapat disimpulkan bahwa Capaian Peningkatan Kemampuan
nilai pretes kemampuan representasi Representasi Siswa Berdasarkan
siswa kelas eksperimen sama dengan Nilai Pretes dan Postes
siswa kelas kontrol atau dengan kata Peningkatan kemampuan repre-
lain kedua kelas penelitian cocok sentasi siswa dapat diketahui berda-
secara statistik. Hal ini dikarenakan sarkan capaian nilai pretes dan postes
pembagian siswa pada kedua kelas kemampuan representasi siswa kelas
tersebut dilakukan secara merata. eksperimen dan kelas kontrol. Ada-
Proporsi jumlah siswa yang mem- pun data persentase jumlah siswa
punyai kemampuan akademik tinggi, pada kedua kelas yang mendapat nilai
sedang, dan rendah pada kedua kelas di atas rata-rata dan nilai di bawah
penelitian adalah sama. rata-rata pada saat pretes dan postes
disajikan pada Tabel 2.
Nilai Postes Kemampuan Repre- Pada Tabel 2 terlihat bahwa
sentasi Siswa siswa kelas eksperimen mengalami
Adapun rata-rata nilai postes peningkatan kemampuan representasi.
kemampuan representasi siswa kelas Persentase siswa kelas eksperimen
eksperimen dan kelas kontrol di- yang mendapat nilai postes di atas
sajikan pada Gambar 1 berikut: rata-rata sebesar 57,89 %, dimana
sebelumnya persentase siswa kelas
100 eksperimen yang mendapat nilai
Nilai Siswa

80
pretes di atas rata-rata kurang dari
60
40
50%. Siswa kelas kontrol tidak meng-
20 alami peningkatan kemampuan repre-
0 sentasi kimia terlihat dari persentase
Eksperimen Kontrol jumlah siswa kelas kontrol yang men-
Kelas Penelitian dapat nilai di atas rata-rata dan di
Gambar 1. Nilai Rata-rata Postes bawah rata-rata pada saat pretes dan
Kemampuan Representasi postes yang tetap tanpa mengalami
Siswa perubahan.
420| Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, Vol. 6, No.3 Edisi Desember 2017, 414-426

Tabel 2. Persentase siswa yang mendapat nilai pretes dan postes di atas rata-rata
dan di bawah rata-rata
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Jumlah Siswa Persentase Jumlah Siswa Persentase
Pretes Postes Pretes Postes Pretes Postes Pretes Postes
Atas Rata-rata 18 22 47,37 57,89 17 17 44,74 44,74
Bawah rata-rata 20 16 52,63 42,11 21 21 55,26 55,26
Jumlah 38 38 100 100 38 38 100 100

Capaian Peningkatan Kemampuan sistem kesetimbangan diberi per-


Representasi Siswa Berdasarkan lakuan. Perubahan warna merupakan
Rata-rata n-gain aspek dari level makroskopik. Setelah
Adapun rata-rata n-gain ke- dilakukan pembelajaran mengguna-
mampuan representasi siswa kelas kan media animasi berbasis repre-
eksperimen dan kelas kontrol di- sentasi kimia, kemampuan repre-
sajikan dalam Gambar 2 berikut: sentasi makroskopik siswa mengalami
peningkatan, siswa sudah mampu
0,8
menentukan pergeseran kesetimba-
0,6
n-gain

0,4
ngan kimia berdasarkan perubahan
0,2 warna yang terjadi.
0 Siswa disajikan soal pilihan
Eksperimen Kontrol jamak dalam bentuk gambar repre-
Kelas Penelitian sentasi makroskopik berupa dua
Gambar 2. Nilai Rata-rata n-gain tabung reaksi dengan komponen ke-
Kemampuan Representasi setimbangan yang sama yaitu ion
Siswa [Cu(H2O)4]2+ berwarna biru, ion Cl-
tidak berwarna, dan ion CuCl42-
Berdasarkan Gambar 2 terlihat bahwa berwarna hijau. Sistem kesetimba-
rata-rata n-gain kemampuan represen- ngan tersebut berwarna hijau. Ke
tasi siswa kelas eksperimen dan kelas dalam setiap tabung reaksi, ditambah-
kontrol berada pada klasifikasi kan dua zat yang berbeda. Tabung 1
sedang, akan tetapi rata-rata n-gain ditambahkan zat A sehingga warna
kemampuan representasi siswa kelas larutan menjadi hijau pekat sedang-
eksperimen lebih tinggi dari kelas kan tabung 2 ditambahkan zat B
kontrol artinya pembelajaran dengan sehingga warna larutan menjadi biru.
menggunakan media animasi berbasis Berdasarkan perubahan warna yang
representasi kimia dapat meningkat- terjadi, siswa diminta menentukan
kan kemampuan representasi siswa jenis senyawa yang menjadi Zat A
kelas eksperimen. dan Zat B tersebut.
Peningkatkan kemampuan re- Lebih banyak siswa yang men-
presentasi siswa kelas eksperimen jawab soal dengan benar pada postes
terjadi karena media animasi yang dibandingkan pada saat pretes pada-
digunakan mengintegrasikan tiga hal soal pretes dan soal postes pada
level representasi kimia. Pada media penelitian ini menggunakan soal yang
animasi tersebut, representasi makros- sama. Pada saat menjawab soal pretes
kopik dari suatu reaksi kimia di- 8 dari 38 siswa menjawab dengan
sajikan dalam bentuk simulasi lab. benar sedangkan pada saat menjawab
Simulasi lab tersebut menampilkan soal postes 29 dari 38 siswa men-
terjadinya perubahan warna ketika jawab dengan benar.
Utari et al.Kemampuan Representasi Siswa pada Materi Kesetimbangan Kimia …. |421

Representasi makroskopik yang pada saat menjawab soal postes, 24


telah diamati kemudian diintegrasikan dari 38 siswa menjawab dengan
dengan level submikroskopik melalui benar.
visualisasi molekuler. Adapun level Reaksi kesetimbangan ditunjuk-
submikroskopik pada media animasi kan melalui panah dua arah yaitu ke
ini digambarkan dalam bentuk arah produk dan reaktan pada
partikel atau molekul zat yang ber- persamaan reaksi yang terbentuk.
gerak di dalam sistem kesetimbangan. Persamaan reaksi merupakan aspek
Partikel yang bergerakmerupakan pada level representasi simbolik.
aspek dari level submikroskopik. Setelah dilakukan pembelajaran
Partikel tersebut akan berubah seiring dengan menggunakan media animasi,
dengan pemberian aksi pada sistem kemampuan representasi simbolik
kesetimbangan. Setelah dilakukan siswa mengalami peningkatan, siswa
pembelajaran, kemampuan repre- sudah mampu menentukan pergeseran
sentasi submikroskopik siswa me- kesetimbangan kimia berdasarkan
ngalami peningkatan, diakhir pem- persamaan reaksinya.
belajaran siswa mampu menentukan Siswa disajikan soal dalam
pergeseran kesetimbangan kimia ber- bentuk persamaan reaksi dari suatu
dasarkan perubahan komposisi reaksi penguraian gas SO2Cl2 menjadi
penyusun suatu sistem kesetimbangan gas SO2 dan gas Cl2 pada suhu 300C.
kimia secara submikroskopik. Siswa diminta untuk menentukan
Siswa disajikan soal pilihan langkah yang harus dilakukan agar
jamak yang menampilkan gambar kesetimbangan kimia bergeser ke arah
rsubmikroskopik pengaruh penam- pembentukan gas SO2 dan gas Cl2.
bahan tekanan (dengan cara mem- Ternyata lebih banyak siswa yang
perkecil volume) pada sistem yang menjawab soal tersebut dengan benar
terbentuk dari reaksi gas karbon pada saat menjawab soal postes
monoksida dan gas hidrogen meng- dibandingkan pada saat siswa men-
hasillkan gas metana dan uap air. jawab soal pretes. Pada saat men-
Pada kesetimbangan mula-mula jawab soal pretes tidak ada siswa
secara submikroskopik terdapat 4 mo- yang menjawab dengan benar sedang-
lekul CO, 12 molekul H2, 2 molekul kan pada saat menjawab soal postes,
CH4 dan 2 molekul H2O. Setelah 26 dari 38 siswa menjawab dengan
volume diperkecil di dalam kesetim- benar.
bangan yang baru terdapat 2 molekul
CO, 8 molekul H2,3 molekul CH4 dan Sikap dan Aktivitas Siswa Selama
3 molekul H2O. Berdasarkan gambar Pembelajaran Menggunakan Me-
submikroskopik tersebut siswa di- dia Animasi Berbasis Representasi
minta untuk menentukan apa yang Kimia
dilakukan sistem ketika volume Sebagai data pendukung, guru
diperkecil. mengamati aktivitas dan sikap siswa
Ternyata lebih banyak siswa kelas eksperimen selama mengikuti
yang menjawab soal tersebut dengan pembelajaran.Penilaian aktivitas dan
benar pada saat menjawab soal postes sikap siswa dilakukan sebanyak dua
dibandingkan pada saat siswa men- kali.Adapun rata-rata nilai aktivitas
jawab soal pretes. Pada saat men- siswa kelas eksperimen untuk setiap
jawab soal pretes 3 dari 38 siswa yang pertemuan disajikan dalam Gambar 3
menjawab dengan benar sedangkan berikut:
422| Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, Vol. 6, No.3 Edisi Desember 2017, 414-426

100
memperoleh nilai aktivitas paling
Nilai Siswa 80
rendah. Pada pertemuan satu, setiap
60
40
ada siswa yang bertanya kepada guru,
20 siswa tersebut menjadi bahan lelucon
0 teman-temannya sehingga siswa
Pertemuan 1 Pertemuan 2 menjadi malu untuk bertanya kepada
Pertemuan guru. Pada pertemuan satu dengan
bimbingan guru, meski siswa tidak
Gambar 3. Nilai rata-rata aktivitas
sering bertanya kepada guru tetapi
siswa kelas eksperimen
siswa di kelas eksperimen tetap aktif
setiap pertemuan
menjawab jika diajukan pertanyaan
Berdasarkan Gambar 3 terlihat bahwa oleh guru. Pada pertemuan dua,
nilai rata-rata aktivitas siswa kelas siswa sudah lebih berani untuk
eksperimen mengalami peningkatan bertanya kepada guru.
dari pertemuan satu ke pertemuan dua Adapun aspek yang mendapat
yaitu sebesar 24,74. Terjadinya nilai aktivitas paling tinggi pada
peningkatan nilai tersebut menunjuk- pertemuan satu dan pertemuan dua
kan bahwa pembelajaran dengan yaitu aspek 5. Hal ini dikarenakan
menggunakan media animasi berbasis pada setiap meja siswa diwajibkan
representasi kimia menghasilkan nilai untuk memiliki minimal satu buku
rata-rata aktivitas siswa kelas eksperi- paket sehingga ketika guru meminta
men yang lebih tinggi. siswa untuk membaca literatur
Penilaian aktivitas siswa kelas tambahan atau ketika siswa mencari
eksperimen dilakukan terhadap lima jawaban yang diberikan oleh guru,
aspek pengamatan. Adapun nilai hampir semua siswa membaca buku
aktivitas siswa untuk kelima aspek paket yang ada di meja mereka.
tersebut disajikan dalam Gambar 4. Secara keseluruhan, nilai aktivitas
Berdasarkan Gambar 4 dapat di- siswa kelas eksperimen pada setiap
ketahui bahwa pada pertemuan satu aspek meningkat dari pertemuan satu
dan pada pertemuan dua, aspek 1 ke pertemuan dua.

100
Nilai Siswa

80 Pertemuan 1
Pertemuan 2
60

40

20

0
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5

Aspek Penilaian
Keterangan:
Aspek 1 : Berdisikusi dalam bentuk mengajukan dan menjawab pertanyaan dengan guru
Aspek 2 : Berdisikusi dalam bentuk mengajukan dan menjawab pertanyaan dengan teman
Aspek 3 : Memperhatikan penjelasan guru dan teman
Aspek 4 : Memperhatikan media animasi berbasis representasi kimia yang digunakan
Aspek 5 : Mencari informasi tambahan melalui berbagai literatur seperti membaca buku
paket siswa atau membaca artikel di internet
Gambar 4. Nilai aktivitas siswa untuk setiap aspek pengamatan
Utari et al.Kemampuan Representasi Siswa pada Materi Kesetimbangan Kimia …. |423

Adapun rata-rata nilai sikap bahwa baik pada pertemuan satu


siswa untuk setiap pertemuan di- maupun pada pertemuan dua, siswa
sajikan dalam Gambar 5 berikut: kelas eksperimen mendapat nilai
Nilai Siswa sikap terendah pada aspek percaya
100
80
diri. Pada pertemuan satu, siswa
60 hanya diam saja ketika diminta untuk
40 menyampaikan pendapat. Pada per-
20 temuan dua, guru sering menunjuk
0 siswa secara acak untuk diminta
Pertemuan 1 Pertemuan 2 menyampaikan pendapatnya dengan
Pertemuan tujuan melatih siswa untuk lebih
Gambar 5. Nilai rata-rata penilaian percaya diri berbicara didepan kelas.
sikap siswa setiap per- Adapun pada pertemuan satu
temuan dan pertemuan dua, siswa pada kelas
Berdasarkan Gambar 5 diketahui eksperimen mendapat nilai sikap
bahwa nilai rata-rata sikap siswa dari tertinggi pada aspek teliti. Hal ini
pertemuan satu ke pertemuan dua me- dikarenakan sejak awal pembelajaran,
ngalami peningkatan sebesar 11,58. siswa kelas eksperimen sudah di-
Peningkatan tersebut menunjukkan bimbing untuk memperhatikan media
bahwa pembelajaran menggunakan animasi yang digunakan dengan teliti.
media animasi berbasis representasi Secara keseluruhan, nilai
kimia menghasilkan sikap siswa kelas sikap siswa kelas eksperimen pada
eksperimen yang lebih baik. setiap aspek pengamatan meningkat
Penilaian sikap siswa kelas dari pertemuan satu ke pertemuan
eksperimen dilakukan terhadap lima dua. Peningkatan nilai sikap siswa
aspek pengamatan. Pengamatan di- kelas eksperimen menunjukan bahwa
lakukan selama proses pembelajaran pembelajaran dengan menggunakan
di kelas berlangsung. Adapun nilai media animasi berbasis representasi
sikap siswa untuk setiap aspek kimia menghasilkan sikap siswa kelas
pengamatan disajikan pada Gambar 6. eksperimen yang menjadi lebih baik
Berdasarkan Gambar 6 diketahui pada setiap aspeknya.

100
Pertemuan 1
80
Nilai Siswa

Pertemuan 2
60

40

20

0
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5
Aspek Penilaian

Keterangan:
Aspek 1 : Sikap rasa ingin tahu
Aspek 2 : Sikap antusias
Aspek 3 : Sikap teliti
Aspek 4 : Sikap percaya diri
Aspek 5 : Sikap komunikatif
Gambar 6. Nilai sikap siswa untuk setiap aspek pengamatan
424| Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, Vol. 6, No.3 Edisi Desember 2017, 414-426

Efektivitas tidak hanya dilihat Astawa, I.G.M. 2012. Assesment


dari peningkatan nilai siswa yang Development Based Science
tinggi tetapi juga dibarengi dengan Process Skill On Material
sikap dan aktivitas yang lebih baik. Factors Affecting Chemical
Pada penelitian ini, penggunaan Equilibrium. Jurnal Pendidikan
media animasi berbasis representasi dan Pembelajaran Kimia, 2(2):
kimia, selain dapat meningkatkan 1-12.
nilai siswa tetapi juga dapat membuat Chandrasegaran., Treagust, D.F., &
aktivitas siswa dan sikap siswa Mocerino, M. 2007. The
menjadi lebih baik. Hal ini sesuai Development of a Two-tier
dengan pendapat Djamarah & Zain, Multiple choice Diagnostic
(2006) yang menyatakan bahwa Instrument for Evaluating
efektivitas suatu media pembelajaran Secondary School Stu-
meliputi apakah dengan mengguna- d n ’Abilitiy to Describe and
kan media pembelajaran tersebut Explain Chemical Reactions
informasi dalam pembelajaran dapat Using Multiple Levels of Repre-
diserap siswa secara optimal sehingga sentation. Chemistry Education
menimbulkan perubahan aktivitas dan Research and Practice, 8(3):
sikap siswa. 293-307.
Cheng, M., & Gilbert, J.K. 2009.
SIMPULAN Toward a Better Utiliation of
Siswa kelas eksperimen meng- Diagrams in Research into the
alami peningkatan kemampuan repre- Use of Representative Levels in
sentasi terlihat dari nilai rata-rata Chemical Education. Multiple
postes kemampuan representasi siswa Representations in Chemical
kelas eksperimen yang lebih tinggi Education. Model and Modeling
dari nilai rata-rata postes kemampuan in Science Education, 4: 55-73.
representasi siswa kelas kontrol. Chittlebrough, G.D., & Treagust, D.F.
Selain itu, n-gain kelas eksperimen 2007. The Modelling Ability of
juga berada pada kriteria sedang. Hal Non major Chemistry Students
ini menunjukkan bahwa media anima- and Their Understanding of the
si berbasis representasi kimia efektif Submicroscopic Level.
dalam meningkatkan kemampuan re- Chemistry Education Research
presentasi pada materi faktor-faktor and Practice, 8(3): 274-292.
yang mempengaruhi pergeseran ke- Depdiknas. 2005. Undang–undang
setimbangan kimia dengan kategori Republik Indonesia Nomor 14
efektivitas sedang. Tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen Pasal 10. Jakarta:
DAFTAR RUJUKAN Departemen Pendidikan
Afriansi, E.A., & Nasrudin, H. 2014. Nasional
Pengembangan LKS Berbasis Depdikbud. 2013. Lampiran I
Representasi Level Submikros- Permendikbud Nomor 59 th
kopik pada Materi Sistem 2014 Tentang Kurikulum 2013
Koloid Kelas XI SMA Negeri Sekolah Menengah Atas atau
01 Taman Sidoarjo. UNESA Madrasah Aliyah. Jakarta:
Journal of Chemical Education, Departemen Pendidikan dan
3(3): 66-74. Kebudayaan.
Utari et al.Kemampuan Representasi Siswa pada Materi Kesetimbangan Kimia …. |425

Djamarah, S.B., & Zain, A. 2006. Li, W.S.S., & Arshad, M. H. 2014.
Strategi Belajar Mengajar. Application of Multiple Repre-
Jakarta: Rineka Cipta. sentation Levels in Redox
Farida, I. 2009. The Importance of Reaction among Tenth Grade
Development of Representa- Chemistry Teacher. Journal of
tional Competence in Chemical Turkish Science Education,
Problem Solving Using Inte- 11(3): 35-52.
ractive Multimedia. Proceeding Madden, S.P., Jones, L.L., & Rahm,
of the Third International J. 2011. The Role of Multiple
Seminar on Science Education. Representations in the Under-
17 October 2009. UIN Sunan standing of Ideal Gas Problems.
Gunung Djati Bandung. Chemistry Education Research
Farida, I., Liliasari., & Sopandi, W. and Practice, 12: 283-293.
2011. Pembelajaran Berbasis Mashami, R.A., Andayani, Y., &
Web untuk Meningkatkan Ke- Gunawan. 2012. Pengaruh
mampuan Interkoneksi Multipel Media Animasi Submikroskopik
Representasi Mahasiswa Calon Terhadap Peningkatan Kemam-
Guru pada Topik Kesetimba- puan Representasi Siswa. Jurnal
ngan larutan Asam Basa. Jurnal Ilmiah Pendidikan Kimia
Chemica,12(1): 14-24. “Hydrogen,. 2(11): 149-152.
Hake, R.R. 1997. Analyzing Change Mashami, R.A., & Ahmadi. 2015.
or Gain Scores. [Online]. Pengaruh Media Animasi Sub-
Tersedia: mikroskopik terhadap Pe-
http://www.physics.indiana.edu/ ningkatan Keterampilan Meme-
sdi/Analyzingchange-Gain.pdf. cahkan Masalah Mahasiswa.
[15 Februari 2017]. Jurnal Kependidikan 14, 14(3):
Herawati, R.F., Mulyani, S., & 259-263.
Redjeki, T. 2013. Pembelajaran Mawarni, E., Mulyani, B., &
Kimia Berbasis Multiple Re- Yamtinah, S. 2015. Penerapan
presentasi Ditinjau dari Ke- Peer Tutoring Dilengkapi Ani-
mampuan Awal Terhadap Pres- masi Macromedia Flash dan
tasi Belajar Laju Reaksi Siswa Handout Untuk Meningkatkan
SMA negeri 1 Karang Anyar Motivasi Berprestasi dan Pres-
Tahun pelajaran 2011/2012. tasi Belajar Siswa Kelas XI IPA
Jurnal Pendidikan Kimia, 2(2): 4 SMAN 6 Surakarta Tahun
38-43. Pelajaran 2013/2014 Pada
Johnstone, A.H. 1993. The De- Materi Kelarutan dan Hasil kali
velopment of Chemistry Teach- Kelarutan. Jurnal Pendidikan
ing: A Changing Resonse to Kimia, 4: 29-37.
Changing Demand. Journal of Meirina, A.M. 2012. Animation Me-
Chemical Educaton, 70(9): 701- dia Depelopment Based Mul-
705. tiple Representation on Material
Kozma, R., & Russell, J. 2005. Factors Affecting Chemical
Students Becoming Chemists: Equilibrium. Jurnal Pendidikan
Developing Representational dan Pembelajaran Kimia, 2(2):
Competence. In JK. Gilbert 1-12.
(Ed.), Visualization in Meltzer, D.E. 2002. The Relationship
Science Education,7: 121-145. between Mathematics Prepara-
426| Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, Vol. 6, No.3 Edisi Desember 2017, 414-426

tion and Conceptual Learning of Chemical Education, 89: 979-


Gains in Physics: a Possible 987.
“Hidd n V i b ” in Di g-
nostic Pretest Score. American
Journal of Physics,70(12):
1259-1268.
Pujiantari, E.S. 2016. Pengembangan
Media Animasi Pembelajaran
Berbasis Representasi Kimia
pada Pembelajaran Jenis-Jenis
Koloid. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran Kimia, 2(2): 1-
12.
Rahayu, A.D.P., & Nasrudin, H.
2014. Penerapan Strategi Kons-
truktivis untuk Mereduksi Mis-
konsepsi Level Submikroskopik
Siswa Pada Materi Kesetim-
bangan Kimia Kelas XI. Unesa
Journal Of Chemical Education,
3(2): 88-98.
Stieff, M. 2011. Improving Repre-
sentation Competence using
Molecular Simulation Embed-
ded in Inquiry Activities.
Journal of Research in Science
Teaching, 48(10): 1137-1158.
Sunyono. 2015. Model Pembelajaran
Multipel Representasi.
Yogyakarta: Media Akademi.
Tang, H., & Abraham, M.R. 2015.
Effect of Computer Simulation
at the Particulate Levels on
S d n ’ Und nding f h
Particulate Nature of Matter.
Journal of Chemical Education,
93: 31-38.
Yudhiantoro, D. 2006. Macromedia
Flash Profesional 8.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
Williamson, V.M., Lane, S.M.,
Gilbreath, T., Tasker, R., Ash-
kenazi. G., Williamson, K.C., &
Macfarlane, R.D. 2012. The
Effect of Viewing Order of
Macroscopic and Particulate
Visualization on Stud n ’ -
ticulate Exsplanations. Journal

You might also like