You are on page 1of 10

Jurnal Komunikasi Pembangunan

ISSN 1693-3699 (Cetak) Juli 2015. Vol.13, No.2


ISSN 2442-4102

Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Penyuluhan Produksi


Pangan Industri Rumah Tangga terhadap Perubahan Sikap Para
Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kota Bogor
Maria Fitriah
Ike Atikah Ratnamulyani

Maria_fitriah@yahoo.co.id/maria.fitria@unida.ac.id
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Program Studi Ilmu Komunikasi,
Universitas Djuanda Gedung B Lantai 3, Jalan Tol Ciawi No.1 Bogor, No
Hp. 081399308312

Abstract
The purposes of this research: (1) to analyse persuasive communication Bogor City Health Office in
counseling Household Food Production Industry, (2) to analyse change of attitude the Small and Medium
Enterprises (UKM) Bogor City, (3) designing persuasive communication to change attitudes the Small and
Medium Enterprises (UKM) Bogor City, (4) to analyse the effect of persuasive communication Bogor City Health
Office to change attitudes the Small and Medium Enterprises (UKM) Bogor City. This research conducting in
Bogor City Health Office area on May 2015. Population of its research is around the Small and Medium
Enterprises (UKM) Bogor City community. Sample of research the pain according random sampling amount 30
respondens. Collecting data conducted by observation, questioner, interview, and documentation study. Data
analyses by spearman correlation with SPSS program.
Based on research result, persuasive Communication in Extension Food Safety Household Industrial
Production has good category, changes in the attitude of the domestic industry has a very good category, the
influence of persuasive communication Bogor City Health Department to change the attitude of the Small and
Medium Enterprises with a correlation value of 0.494 and interpretation of the correlation coefficient being,
design of persuasive communication to change attitudes , namely the existence of elements that include credibility
communicator, attractions, and power as well as the elements of a message that includes the concept and format
of messages that cause a change in attitude.

keyword: persuasive communication , education , attitude change

I. Pendahuan
1.1 Latar Belakang
Menurut Schumpetet (1934), industri (Hubeis, 2007 dalam
entrepreneur mempunyai andil besar Rohayati, 2015).
dalam pembangunan ekonomi melalui Radjasa dalam Diah (2014)
penciptaan inovasi, lapangan kerja, mengatakan, pemerintah berupaya
dan kesejahteraan. meningkatkan jumlah wirausaha di
Pembangunan industri bukan Indonesia sebagai salah satu langkah
hanya untuk membangun pabrik atau percepatan pembangunan ekonomi
peningkatan kapasitas industri, tetapi dengan memberikan fasilitas pelatihan,
juga meningkatkan pertumbuhan pendampingan, dan kredit modal
lapangan kerja, meningkatkan bersama dengan berbagai pemangku
kemakmuran dan kesejahteraan rakyat kepentingan.
serta menumbuhkan inisiatif Industri pangan sebagai
masyarakat dalam pembangunan produsen pangan merupakan faktor
penentu tersedianya pangan yang
1
Jurnal Komunikasi Pembangunan
ISSN 1693-3699 (Cetak) Juli 2015. Vol.13, No.2
ISSN 2442-4102

aman, bermanfaat, dan bermutu. merupakan salah satu pendidikan


Industri pangan nasional, khususnya nonformal yang umumnya dilakukan.
industri rumah tangga, harus mampu Dinas Kesehatan melakukan
bersaing di pasar global. Pemerintah penyuluhan dalam penyampaian
harus melindungi masyarakat dari informasi melalui Sertifikasi Produksi
pangan yang berbahaya bagi kesehatan Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-
dan pangan yang tidak sesuai dengan IRT) dengan menggunakan
standar mutu dan keamanan (Sumber: komunikasi persuasif. Sesuai
Dinas Kesehatan Kota Bogor). pernyataan Febriana (2014), usaha
Pemerintah berkewajiban mengubah perilaku individu atau
meningkatkan daya saing produksi masyarakat luas dalam penyuluhan
pangan industri rumah tangga melalui sosial dilakukan dengan pola-pola
peningkatan kesadaran dan motivasi komunikasi persuasif yang sifatnya
produsen tentang pentingnya mempengaruhi. Menurut Anderson
pengolahan pangan yang higienis (1972), komunikasi persuasif
(Badan POM RI, 2012). didefinisikan sebagai perilaku
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota komunikasi yang mempunyai tujuan
Bogor melalui bidang pengujian mengubah keyakinan, sikap atau
pengawasan pangan memberikan perilaku individu atau kelompok lain
sertifikasi P-IRT bagi pelaku usaha melalui transmisi beberapa pesan.
dengan adanya arahan serta
pemahaman tentang stadarisasi yang 1.2 Rumusan Masalah
harus dilalui serta kebersihan sanitasi Berdasarkan latar belakang di
tempat pengolahan usaha yang atas, maka rumusan masalah dalam
dimiliki. Menurut Kepala Bidang penelitian ini sebagai berikut:
Pengujian dan Pengawasan Pangan 1. Bagaimana komunikasi persuasif
(Kabid P3) Dinas kesehatan Kota Dinas Kesehatan Kota Bogor
Bogor Nuraeda, pengusaha pelaku dalam penyuluhan Produksi
home industry (industri rumahan) Pangan Industri Rumah Tangga?
maupun badan usaha mengajukan 2. Bagaimana perubahan sikap para
permohonan serta kelengkapan produk Usaha Kecil Menengah (UKM)
yang dimiliki sesuai dengan keputusan kota Bogor?
Kepala Badan POM nomor. HK 3. Bagaimana mendesain komunikasi
03.1.23.04.12.22.05 untuk pengujian persuasif terhadap perubahan sikap
standar mutu produk olahan pangan, para Usaha Kecil Menengah
baik dari segi heginitas, campuran (UKM) kota Bogor?
bahan tambahan pangan yang di 4. Bagaimana pengaruh komunikasi
perbolehkan maupun standar kemasan persuasif Dinas Kesehatan Kota
yang dimiliki. Survey lapangan ke Bogor terhadap perubahan sikap
tempat usaha juga dilakukan untuk para Usaha Kecil Menengah
mendapatkan sertifikasi P-IRT (UKM)?
(Sumburi&Ibrahim, 2014). Menurut
Tuharea dkk (2009), penyuluhan

2
Jurnal Komunikasi Pembangunan
ISSN 1693-3699 (Cetak) Juli 2015. Vol.13, No.2
ISSN 2442-4102

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah II. Kerangka Pemikiran
di atas, penelitian ini bertujuan untuk: X1. Komunikator dalam
1. Menganalisis komunikasi Komunikasi Persuasif
persuasif Dinas Kesehatan Kota X1.1 Kredibilitas
Bogor dalam penyuluhan X1.2 Atraktif
Produksi Pangan Industri Rumah X1.3Kekuasaan
Tangga. X2. Isi Pesan dalam
1 Menganalisis perubahan sikap Komunikasi Persuasif Y1.1 Kognitif
para Usaha Kecil Menengah Y1.2Afektif
Y1.3 Konatif
(UKM) kota Bogor. X2.1Konsep Pesan
2 Mendesain komunikasi persuasif X2.2 Format Pesan
terhadap perubahan sikap para Gambar 2. Pengaruh Komunikasi Persuasif
Usaha Kecil Menengah (UKM) terhadap Perubahan Sikap Para UKM di
kota Bogor. Kota Bogor
3 Menganalisis pengaruh
Ha: Adanya pengaruh komunikasi
komunikasi persuasif Dinas
persuasif terhadap perubahan sikap
Kesehatan Kota Bogor terhadap
Para UKM di Kota Bogor
perubahan sikap para Usaha Kecil
Ho: Tidak adanya pengaruh
Menengah (UKM).
komunikasi persuasif terhadap
Perubahan sikap para UKM di Kota
1.4 Kegunaan Penelitian
Bogor
1.4.1 Kegunaan Teoritis
BAHAN DAN METODE
Penelitian ini menggunakan
Kegunaan teoritisnya yaitu
deskriptif kuantitatif. Lokasi penelitian
Penelitian ini dapat menambah
dilakukan di Dinas Kesehatan Kota
pengetahuan tentang komunikasi
Bogor pada bulan Mei tahun 2015.
persuasif dalam perubahan sikap
Populasi penelitian sebanyak 52 orang.
Sesuai dengan pernyataan Roscoe
1.4.2 Kegunaan Praktis
dalam Sugiyono (2007), penelitian
korelasional jumlah sampel minimal
Dinas Kesehatan dapat
untuk memperoleh hasil yang baik
menggunakan komunikasi persuasif
adalah 30 responden. Maka penelitian
yang baik dalam program penyuluhan
ini diperoleh sampel sebanyak 30
tentang informasi produksi pangan
responden.
sehingga .dapat merubah sikap
Teknik pengumpulan data yang
wirausaha.
digunakan meliputi angket, observasi,
wawancara, dan tinjauan pustaka.
Analisis data pada penelitian ini
menggunakan rumus rank spearman.
Data dalam penelitian ini dianalisis
dengan menggunakan beberapa
prosedur statistik. Untuk mengetahui
3
Jurnal Komunikasi Pembangunan
ISSN 1693-3699 (Cetak) Juli 2015. Vol.13, No.2
ISSN 2442-4102

kriteria penafsiran dihitung dengan Data interval yang diperoleh antar


menggunakan sistem skoring, dalam kriteria, diperoleh dari rumus :
penelitian ini skala pengukurannya
menggunakan rumus Bakrie Siregar Nilai tertinggi – Nilai terendah
(1981) weight mean score (WMS) Alternatif jawaban
yaitu dengan dilakukan pembobotan
nilai untuk setiap jawaban, dengan
Berdasarkan rumus di atas, maka
interval 1–5, sehingga data dari
pengisian kuesioner disajikan dalam interval antar kriterianya: 5-1 = 0,8
bentuk distribusi frekuensi dan tabulasi
5
silang serta data yang diperoleh
berskala interval dan ordinal.
(Tabel 1)

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel 1. Tanggapan Responden tentang Komunikasi Persuasif dalam
Penyuluhan Keamanan

Dimensi Angka Penafsiran Kriteria Penafsiran


Komunikator 3,85 Baik
Isi Pesan 4,31 Sangat baik
Total 4,08 Baik

Komunikasi Persuasif dalam Penyuluhan Keamanan Pangan Produksi Industri


Rumah Tangga

Mayoritas responden angka penafsiran 4,53. Menurut


menyatakan komunikasi persuasif Thompson dalam (Rakhmat, 1992), isi
dinilai baik dengan angka penafsiran pesan untuk komunikasi persuasif
4,08. Ini dilihat isi pesan yang harus menarik perhatian dan
disampaikan penyuluh sangat baik menyentuh atau menggerakkan.
dengan angka penafsiran 4,31. Isi Sesuai dengan pernyataan
pesan adalah materi atau bahan yang Learson (Syam&Sugiana, 2007),
dipilih oleh komunikator untuk menyatakan bahwa beberapa bentuk
menyatakan maksudnya organisasi pesan di antaranya format
(Syam&Sugiana, 2007). Dapat dilihat, kronologis, format spasial, format
tanggapan yang sangat baik terhadap topikal, format kausal, format
isi pesan dalam memberikan motivasi pemecahan masalah, format berpikir
penggunaan label dan iklan pangan kreatif, dan format pengembangan
sesuai persyaratan berlaku dengan motivasional. (Tabel 1)

4
Jurnal Komunikasi Pembangunan
ISSN 1693-3699 (Cetak) Juli 2015. Vol.13, No.2
ISSN 2442-4102

Tabel 2. Rekapitulasi Variabel Perubahan Sikap

Perubahan Sikap Angka Penafsiran Kriteria Penafsiran

Perubahan sikap terhadap pengetahuan tentang cara produksi pangan yang 4,4 Sangat baik
baik
Perubahan sikap terhadap pengetahuan tentang sanitasi yang standar 4,43 Sangat baik
Perubahan sikap terhadap pengetahuan tentang bahan tambahan pangan 4,4 Sangat baik
yang baik
Perubahan sikap terhadap pengetahuan tentang keamanan dan mutu 4,4 Sangat baik
pangan yang baik
Perubahan sikap terhadap pengetahuan tentang label dan iklan pangan 4,4 Sangat baik
sesuai persyaratan yang berlaku
Perubahan sikap terhadap pengetahuan tentang etika dan jejaring bisnis 4 Baik
Perubahan sikap terhadap pemahaman tentang cara produksi pangan yang 4,4 Sangat baik
baik
Perubahan sikap terhadap pemahaman tentang sanitasi yang standar 4,33 Sangat baik
Perubahan sikap terhadap pemahaman tentang bahan tambahan pangan 4,23 Baik
yang baik
Perubahan sikap terhadap pemahaman tentang keamanan dan mutu 4,26 Bik
pangan yang baik
Perubahan sikap terhadap pemahaman tentang label dan iklan pangan 4,3 Sangat baik
sesuai persyaratan yang berlaku
Perubahan sikap terhadap pemahaman tentang etika dan jejaring bisnis 4 Baik
Perubahan sikap terhadap kepuasan tentang cara produksi pangan yang 4,23 Baik
baik
Perubahan sikap terhadap kepuasan tentang sanitasi yang standar 4,26 Baik
Perubahan sikap terhadap kepuasan tentang bahan tambahan pangan yang 4,13 Baik
baik
Perubahan sikap terhadap kepuasan tentang keamanan dan mutu pangan 4,13 Baik
yang baik
Perubahan sikap terhadap kepuasan tentang label dan iklan pangan sesuai 4,23 Baik
persyaratan yang berlaku
Perubahan sikap terhadap kepuasan tentang etika dan jejaring bisnis 4 Baik
Perubahan sikap terhadap tindakan tentang cara produksi pangan yang 4,53 Sangat baik
baik
Perubahan sikap terhadap tindakan tentang sanitasi yang standar 4,56 Sangat baik
Perubahan sikap terhadap tindakan tentang bahan tambahan pangan yang 4,56 Sangat baik
baik
Perubahan sikap terhadap tindakan tentang keamanan dan mutu pangan 4,56 Sangat baik
yang baik
Perubahan sikap terhadap tindakan tentang label dan iklan pangan sesuai 4,73 Sangat baik
persyaratan yang berlaku
Perubahan sikap terhadap tindakan tentang etika dan jejaring bisnis 4,46 Sangat baik

Total 103,93/24 = 4,33 Sangat baik

5
Jurnal Komunikasi Pembangunan
ISSN 1693-3699 (Cetak) Juli 2015. Vol.13, No.2
ISSN 2442-4102

Perubahan Sikap Para Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kota Bogor

Umumnya respoden telah terhadap pemahaman tentang cara


melakukan perubahan sikap setelah produksi pangan yang baik, sanitasi
mendapatkan informasi dari yang standar, serta label dan iklan
penyuluhan. Ini dibuktikan dengan pangan sesuai persyaratan yang
angka penafsiran 4,33 pada kategori berlaku. Tindakan responden pun
sangat baik. Sikap responden berubah berubah sikapnya sangat baik terhadap
sangat baik terhadap pengetahuan cara produksi pangan yang baik,
tentang cara produksi pangan yang sanitasi yang standar, bahan tambahan
baik, sanitasi yang standar, bahan pangan yang baik, keamanan dan mutu
tambahan pangan yang baik, pangan yang baik, label dan iklan
keamanan dan mutu pangan yang baik, pangan sesuai persyaratan yang
label dan iklan pangan sesuai berlaku, serta etika dan jejaring bisnis.
persyaratan yang berlaku. Responden (Tabel 2)
juga berubah sikapnya sangat baik

Tabel 3. Pengaruh Komunikasi Persuasif terhadap Perubahan Sikap Para


Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Bogor

Nonparametric Correlations
Correlations

Komunikasi Perubahan
Persuasif Sikap UKM

Spearman's rho Komunikasi Persuasif Correlation 1.000 .494**


Coefficient

Sig. (2-tailed) . .006

N 30 30

Perubahan Sikap UKM Correlation .494** 1.000


Coefficient

Sig. (2-tailed) .006 .

N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

6
Jurnal Komunikasi Pembangunan
ISSN 1693-3699 (Cetak) Juli 2015. Vol.13, No.2
ISSN 2442-4102

Pengaruh Komunikasi Persuasif terhadap Perubahan Sikap Para Usaha


Kecil Menengah (UKM) Kota Bogor

Berdasarkan hasil olah data persuasif Dinas Kesehatan Kota Bogor


SPSS diperoleh nilai korelasi sebesar maka semakin tinggi pula perubahan
0,494. Ini dikatakan terdapat pengaruh sikap para Usaha Kecil Menengah
antara komunikasi persuasif Dinas (UKM). Taraf signifikansi dengan
Kesehatan Kota Bogor terhadap tanda bintang dua artinya bahwa
perubahan sikap para Usaha Kecil pengaruh komunikasi persuasif
Menengah (UKM) dengan interpretasi terhadap perubahan sikap para Usaha
koefisien korelasi sedang. Koefisien Kecil Menengah (UKM) adalah
korelasi bertanda positif yang signifikan. Dapat dilihat dari nilai
menggambarkan arah hubungan positif signifikansi sebesar 0,006 (kurang dari
atau searah artinya semakin tinggi 0,05). (Tabel 3)
atau semakin baik komunikasi

Desain Komunikasi Persuasif terhadap Perubahan Sikap Para Usaha Kecil


Menengah (UKM) di Kota Bogor
Desain Komunikasi Persuasif dapat digambarkan sebagai berikut:

Unsur Kredibilitas Atraksi Kekuasaan


Komunikator Komunikator Komunikator Komunikator

Komunikasi Persuasif
Perubahan
Sikap Para
Unsur Isi Konsep Pesan Format Pesan Usaha
Pesan Kecil
Menengah
(UKM) di
Kota Bogor

Gambar 2. Desain Komunikasi Persuasif terhadap Perubahan Sikap Para Usaha


Kecil Menengah
A. Kredibilitas Komunikator dalam Kredibilitas komunikator dapat
dilihat dalam kemampuan menjelaskan
Komunikasi Persuasif
informasi, kemampuan memecahkan
masalah, dan kemampuan penggunaan
7
Jurnal Komunikasi Pembangunan
ISSN 1693-3699 (Cetak) Juli 2015. Vol.13, No.2
ISSN 2442-4102

bahasa. Berdasarkan hasil penelitian, penyuluh dinilai dengan kategori


penyuluh sebagai komunikator dalam buruk dengan angka penafsiran 22,23.
penyuluhan Produksi Pangan Industri
Rumah Tangga (PIRT) dinilai sangat
Isi Pesan dalam Komunikasi
baik terhadap kemampuan
menjelaskan informasi, informasi yang Persuasif
dipercaya, dan kemampuan
Persuasi yang efektif adalah
memecahkan masalah.
kemampuan untuk menyampaikan
Kredibilitas berkenaan dengan
suatu pesan dengan cara membuat
sifat-sifat komunikator yaitu keahlian
audiens (pembaca atau pendengar)
dan kepercayaan. Keahlian adalah
merasa mempunyai pilihan dan
kesan yang dibentuk komunikan
membuat mereka setuju. Berdasarkan
tentang kemampuan komunikator
hasil penelitian, mayoritas responden
dalam hubungannya dengan topik yang
menyatakan komunikasi persuasif
dibicarakan. Komunikator yang dinilai
dinilai baik dengan angka penafsiran
tinggi dianggap sebagai cerdas,
4,08. Hal ini dilihat isi pesan yang
mampu, ahli dan berpengalaman
disampaikan penyuluh sangat baik
(Aristoteles dalam Rakhmat, 2001).
yang ditunjukkan dengan angka
penafsiran 4,31.
B. Atraksi Komunikator dalam
Isi pesan adalah materi atau
Komunikasi Persuasif bahan yang dipilih oleh komunikator
untuk menyatakan maksudnya
Umumnya responden
(Syam&Sugiana, 2007). Larson
menyatakan baik terhadap penilaian
(1986) dalam Syam&Sugiana (2007)
penyuluh sebagai komunikator dalam
menyatakan bahwa beberapa bentuk
atraksi. Hal ini ditunjukkan dengan
organisasi pesan di antaranya format
angka penafsiran 4,13 dengan kategori
kronologis, format spasial, format
baik pada penampilan komunikator
topikal, format kausal, format
dan 4,23 dengan kategori baik pada
pemecahan masalah, format berpikir
keramahan komunikator.
kreatif, dan format pengembangan
motivasional.
C. Kekuasaan Komunikator dalam
Sunarjo (1997) menyimpulkan
Persuasif sikap dari beberapa ahli, sikap sebagai
suatu predisposisi yang merupakan
Hasil penelitian berdasarkan
kesediaan untuk bertindak atau
analisa menyatakan bahwa kekuasaan
berperilaku dalam komponen kognitif,
terhadap penyuluh yang memiliki
afektif, dan behavior (konatif) yang
jabatan saja melakukan komunikasi
bersifat positif maupun negatif.
persuasif yang menarik dalam
penyuluhan memiliki kategori sedang
(kurang baik) dengan angka penafsiran
2,86. Sedangkan responden mengikuti
saran-saran penyuluh yang memiliki
jabatan saja sebagai kekuasaan
8
Jurnal Komunikasi Pembangunan
ISSN 1693-3699 (Cetak) Juli 2015. Vol.13, No.2
ISSN 2442-4102

Perubahan Sikap Para Usaha Kecil format pesan yang menimbulkan


Menengah di Kota Bogor perubahan sikap para UKM di
Berdasarkan Aspek Kognitif, kota Bogor. Kredibilitas
Afektif, dan Konatif komunikator sangat tinggi dalam
kemampuan menjelaskan
Sunarjo (1997) menyimpulkan informasi, kemampuan
sikap dari beberapa ahli, sikap sebagai memberikan informasi yang
suatu predisposisi yang merupakan dipercaya, dan kemampuan
kesediaan untuk bertindak atau memecahkan masalah. Selain itu,
berperilaku dalam komponen kognitif, atraksi penyuluh sebagai
afektif, dan behavior (konatif) yang komunikator dalam penampilan
bersifat positif maupun negatif. dan keramahan memiliki kategori
Perubahan sikap para usaha kecil baik. Kekuasaan penyuluh
menengah melalui komunikasi terhadap penyuluh yang memiliki
persuasif dinilai dengan kategori jabatan saja yang informasinya
sangat baik pada angka penafsiran menarik dengan kategori sedang
4,33. dan penyuluh yang memiliki
jabatan saja yang saran-sarannya
KESIMPULAN DAN SARAN diikuti dengan kategori buruk.
Sementara itu, konsep isi pesan
Kesimpulan dalam kesesuaian informasi
1. Komunikasi Persuasif dalam dengan kebutuhan memiliki
Penyuluhan Keamanan Pangan kategori sangat baik, materi sesuai
Produksi Industri Rumah Tangga dengan topik memiliki kategori
memiliki kategori baik dengan sangat baik, dan pemberian
angka penafsiran 4,08 panduan atau handout materi
2. Perubahan sikap para industri memiliki kategori baik. Format isi
rumah tangga memiliki kategori pesan memiliki kategori sangat
sangat baik dengan angka baik dalam motivasi untuk
penafsiran 4,33 melakukan cara produksi pangan
3. Adanya pengaruh antara yang baik dan motivasi untuk
komunikasi persuasif Dinas melakukan sanitasi yang standar,
Kesehatan Kota Bogor terhadap motivasi untuk menggunakan
perubahan sikap para Usaha Kecil bahan tambahan pangan yang
Menengah (UKM) dengan nilai baik, motivasi untuk melakukan
korelasi sebesar 0,494 dan keamanan dan mutu pangan yang
interpretasi koefisien korelasi baik, motivasi untuk
sedang. menggunakan label dan iklan
4. Desain komunikasi persuasif pangan sesuai persyaratan yang
terhadap perubahan sikap yaitu berlaku, serta motivasi untuk
adanya unsur-unsur komunikator memiliki etika bisnis dan jejaring
yang meliputi kredibilitas, atraksi, bisnis.
dan kekuasaan serta unsur-unsur
pesan yang meliputi konsep dan
9
Jurnal Komunikasi Pembangunan
ISSN 1693-3699 (Cetak) Juli 2015. Vol.13, No.2
ISSN 2442-4102

Saran Schumpeter, J.A. 1934. In Theory of


Penyuluh sebagai komunikator dalam Economic Development: an
melakukan komunikasi persuasif Inquiry into Profits, Capital,
harus dapat lebih terampil dalam Credit, Interest, and The
penggunaan bahasa, penampilan, dan Business Cycle. Newyork:
keramahan. Oxford University Press
(http://www.antarajabar.com)
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Anderson, Kenneth.1972. Introduction Administasi. Bandung :
to Communication Theory And Alvabeta.
Practice. Publisher. mings Pub.
Co. Michigan: The University Sumburi&Ibrahim. 2014. Standarisasi
of Michigan Pengajuan P-IRT Bagi Produk
IKM Kota Bogor.
Diah. 2014. Pemerintah Berupaya Diunduh16 Januari 2014.
Tingkatkan Jumlah Wirausaha (Gesitnews.com)
Diunduh pada tanggal 12 Mei
2014. Sunarjo, Djoenaesih. 1997. Opini
publik. Yogyakarta : Liberty
Febriana, Early. 2014. Komunikasi
Persuasif dalam Penyuluhan Syam&Sugiana. 2007. Perencanaan
Sosial Pesan dan Media. Jakarta:
Diunduh pada tanggal 24 Maret Universitas Terbuka
2014. (www.kemsos.go.id)
Rakhmat , Jalaluddin. 2001. Psikologi Tuharea dkk. 2009. Komunikasi dalam
Komunikasi. Bandung: Remaja Perspektif Penyuluhan.
Rosdakarya. Diakses pada tanggal 23
Januari 2009.
Rohayati, dkk. 2015. Efektivitas (http://fauziahadriyani.blogspot
Pembiayaan dan Strategi .com)
Pengembangan Usaha Paving
Blok di PD Telaga Jaya Blok
Tangerang. Vol 10, No 1.
ISSN 2085-8418. Bogor:
Jurnal Manajemen
Pengembangan Industri Kecil
Menengah .
(http://journal.ipb.ac.id/index.
php/jurnalmpi/). Diakses pada
tanggal 17 Oktober 2015

10

You might also like