Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
The purpose of this research was to determine the effect of the perception and satisfaction of
the community to CSR and its impact on socioeconomic in Bogor regency. Questionnaire
were distributed to 250 respondents . Likert scale was used prior to testing with multiple
regression. The results showed that the implementation of CSR programs in Bogor has been
done quite effectively. Perception and satisfaction of the community have an influence
simultaneously and partially on CSR. The CSR activities in education, health , environment ,
increasing of desire and basic human needs and security simultaneously have influences
towards the socio-economic communities. Partially, education has no effect on
socioeconomic condition. The implementation strategy of using Importance Performance
Analysis ( IPA ). The strategies which have been generated are 1 ) making ongoing
improvements so that the performance attributes ( CSR programs expectancy ) will be
increased ; 2 ) maintaining so that the performance will not be declined; 3 ) should be
managed seriously because community usually can lead to a disappointment ; 4 ) evaluating
all activities
Keywords : CSR program, Community Satisfaction, Social Economic of the community
ABSTRAK
Tujuan penelitian untuk menentukan pengaruh persepsi dan kepuasan masyarakat terhadap
CSR dan dampaknya terhadap sosial ekonomi di Kabupaten Bogor. Koesioner
didistribusikan kepada 250 responden. Skala likert digunakan sebelum dilakukan pengujian
dengan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program CSR
perusahaan di Kabupaten Bogor sudah cukup efektif. Persepsi dan kepuasan masyarakat
mempunyai pengaruh secara simultan dan parsial terhadap CSR. Adapun kegiatan CSR
bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, kenaikan keinginan dan kebutuhan dasar manusia
serta keamanan mempunyai pengaruh secara simultan terhadap sosial ekonomi masyarakat.
Sedangkan secara parsial pendidikan tidak mempunyai pengaruh terhadap sosial ekonomi
masyarakat. Penerapan strategi menggunakan importance performance analysis (IPA).
Strategi adalah 1) melakukan perbaikan secara terus-menerus sehingga performance atribut
(harapan program CSR) meningkat; 2) mempertahankan agar tidak menurun kinerjanya; 3)
harus dikelola dengan serius karena biasanya menimbulkan kekecewaan masyarakat; dan 4)
mengevaluasi seluruh kegiatan
Kata Kunci : Program CSR, Kepuasan Masyarakat, Sosial Ekonomi Masyarakat
2 Apendi Arsyad et al Corporate Social Responsibility
landasan teori tersebut, maka dirumuskan 2. Semakin tepat kegunaan dan harapan
paradigma pengaruh persepsi dan masyarakat untuk mengalami
kepuasan masyarakat terhadap CSR dan kepuasan, maka semakin tepat
dampaknya terhadap sosial ekonomi pelaksanaan program CSR;
masyarakat di Kabupaten Bogor. Secara 3. Pelaksanaan program CSR melalui
garis besar dapat digambarkan bagan alur pendidikan, kesehatan, lingkungan,
kerangka pikiran yang dapat dilihat pada keinginan dan kebutuhan dasar
Gambar 1 berikut. manusia, pembangunan ekonomi dan
komunitas, keselamatan mempunyai
Hipotesis pengaruh terhadap sosial ekonomi
Untuk memberikan arah pada masyarakat; dan
penelitian ini, digunakan beberapa 4. Semakin tepat pelaksanaan program
hipotesis sebagai berikut: kepedulian CSR maka adanya
1. Persepsi dan kepuasan masyarakat peningkatan taraf hidup masyarakat.
mempunyai pengaruh terhadap Alur kerangka berpikir dari penelitian
program kepedulian sosial perusahaan ini disajikan pada Gambar 1 berikut ini:
(CSR)
bagian administrasi laporan dan publikasi Tambang) terdiri Desa Bantar Karet, Desa
ilmiah yang telah diterbitkan. Pangkal Pangkal Jaya, Desa Parakan
Untuk menjawab permasalahan, Muncang dan Desa Kalong Liud.
variabel yang akan dianalisis dalam Sedangkan desa-desa yang dipilih adalah
penelitian ini terdiri dari variabel bebas, desa-desa yang berbatasan langsung
yaitu persepsi masyarakat (X1) meliputi dengan lokasi perusahaan. Desa terpilih
attitudes, motives, interests, experience, berjumlah sebanyak 14 desa dengan
expectation; kepuasaan masyarakat (X2) jumlah sampel yang digunakan sebanyak
meliputi situasional factors, personal 250 orang.
factors dan variabel terikat yaitu CSR (Y) Menurut Husein Umar (2008)
untuk persamaan pertama. Sedangkan untuk menentukan ukuran sampel suatu
persamaan kedua variabel bebas CSR populasi atau jumlah responden yang
meliputi kesehatan, pendidikan, akan dijadikan sampel pada masyarakat,
lingkungan, keinginan dan kebutuhan maka teknik penentuan sampel yang
dasar manusia serta keamanan. Sedangkan dianggap representatif digunakan adalah
variabel terikatnya adalah sosial ekonomi dengan menggunakan rumus Slovin.
masyarakat atau peningkatan taraf hidup Selanjutnya menurut Riduwan (2005)
masyarakat (Z). bahwa jumlah sampel yang akan diambil
Skala pengukuran dalam data yang sebagai responden dapat diperoleh dengan
dikumpulkan masih skala ordinal. Menurut menggunakan Strattified Random
Riduwan (2005) & Sunarto (2009), Sampling (SRS) jumlah sampel masing-
sebelum dilakukan pengujian dengan masing desa terpilih.
regresi berganda, perlu terlebih dahulu
menggunakan skala pengukuran yaitu Uji Asumsi Klasik
skala Likert (1-5). Suatu alat ukur Menurut Agung Abdul Rasul &
dianggap sahih, apabila tingkat ketelitian Nurlelah (2010) asumsi klasik adalah
dan ketepatan mengukur apa yang diukur. beberapa asumsi yang mendasari validitas
Dengan demikian, kesahihan sangat analisis regresi linier berganda. Asumsi
berkaitan dengan ketepatan hasil klasik terdiri dari beberapa hal meliputi
pengukuran suatu alat. Keandalan suatu asumsi normalitas, asumsi tidak ada gejala
alat ukur dapat diuji dengan skor yang multikolieritas dan autokolerasi, dan
dihasilkan relatif sama pada seorang asumsi homoskedastisitas. Jika regresi
responden, walaupun responden tersebut linier berganda memenuhi beberapa
mengerjakannya dalam waktu yang asumsi tersebut maka merupakan regresi
berbeda. Jadi keandalan suatu alat ukur yang baik.
berkaitan dengan konsistensi
pengukurannya Metode Analisis
Adapun populasi dalam penelitian Analisis data secara deskriptif dan
ini adalah masyarakat yang terlibat dalam verifikatif dengan menggunakan uji
program CSR yang dilaksanakan oleh 3 statistik. Persamaan umum regresi linear
(tiga) perusahaan di 3 (tiga) kecamatan sederhana untuk model penelitian -1
yang ada di Kabupaten Bogor, yaitu: 1) berikut ini:
Kecamatan Citeureup (PT. Indocement) Y = a + b1X1 + b2X2 + ε
terdiri Desa Cietereup, Desa Gunung Sari,
Desa Hambalang, Desa Pasir Mukti, dimana :
Kelurahan Puspanegara, Desa Tajur dan Y = Tanggung jawab sosial
Desa Tarikolot; 2) Kecamatan perusahaan/CSR; a = Nilai konstanta; b =
Klapanunggal (PT. Holcim) terdiri Desa Angka arah atau koefisien regresi, yang
Nambo, Desa Bantar Jati, Desa Lulut; 3) menunjukkan angka peningkatan ataupun
Kecamatan Nanggung (PT. Aneka penurunan variabel dependen yang
Jurnal AgribiSains ISSN 2550-1151 Volume 3 Nomor 1, April 2017 7
ε
Persepsi Konsumen
/Masyarakat (X1)
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Kepuasan
(CSR) (Y)
Konsumen/Masyarakat (X2)
Kesehatan (Y1) ε
Pendidikan (Y2)
Keinginan dan
Kebutuhan Dasar
Manusia (Y4)
Keamanan (Y5)
Pengujian Hipotesis Yi Yi
Untuk mengetahui pengaruh secara Y X
n n
simultan variabel independen digunakan
dimana:
uji F (F-test) dengan tingkat signifikansi
( ) = 0,05 yang dapat membuktikan secara Y= Skor rata-rata nilai kepentingan
statistik bahwa keseluruhan koefisien masyarakat; X = Skor rata-rata persepsi
regresi signifikan dalam dalam Masyarakat;
mempengaruhi variabel dependen. Bila dan n = Jumlah responden
semua nilai parameter regresi sama dengan Hasil rata-rata tersebut kemudian
nol dapat disimpulkan bahwa tidak dirata-ratakan kembali untuk mengetahui
terdapat hubungan yang linier antara posisi masing-masing atribut pada
variabel dependen dengan variabel perceptual mapping IPA (Important
independen (Sudjana,1996). Performance Analysis), dengan
Hipotesis operasionalnya: menggunakan rumus dari J.Supranto
H0 : ßi = 0, i = 1,2 … 5; (2000) sebagai berikut :
H1 : ßi 0, Yi Yi
Paling tidak ada salah satu koefisien Y X
regresi yang tidak sama dengan nol.
n n
dimana:
Untuk mengetahui pengaruh faktor lain
digunakan rumus:1 - R2 . Keputusan: Y = Skor rata-rata kepentingan masyarakat
F > F k;(n-k-1) , maka tolak H0. X = Skor rata-rata persepsi masyarakat;
F F k;(n-k-1) , maka terima H0. n = Jumlah responden
Untuk mengetahui pengaruh secara Untuk memperluas analisis, maka
parsial variabel independen digunakan uji t digunakan perceptual mapping IPA
(t-test) dengan tingkat signifikansi ( ) = (Important Performance Analysis) yang
0,05 memiliki empat prioritas (empat kuadran)
Hipotesis Operasional: penilaian berdasarkan penilaian kinerja
H0 : ßi = 0 dan tingkat kepentingan di mata
H1 : ßi 0 masyarakat program CSR sebagamana
Keputusan: Gambar 4. Sebagaimana Gambar 4
ti > t( ,n-2), maka tolak H0; ti > t( ,n-5), interpretasi grafik IPA, Prioritas utama
maka tolak H0 (kuadran A), menunjukkan kinerja yang
ti t( ,n-2), maka terima H0; ti t( ,n-5), maka dianggap mempengaruhi kepuasan,
terima H0 termasuk unsur persepsi masyarakat yang
dianggap penting oleh masyarakat, namun
Sedangkan untuk mengetahui program CSR dianggap belum
akibat mana yang harus diberi prioritas melaksanakan sesuai dengan keinginan
lebih dibandingkan dengan atribut lainnya, masyarakat, yang mengakibatkan
maka digunakan Importance Performance masyarakat merasa kecewa. Prioritas
Analysis (IPA) atau analisis tingkat prestasi (kuadran B), menunjukkan kinerja
kepentingan dan evaluasi atau kinerja. yang telah berhasil dilaksanakan oleh
Menurut J. Supranto (2000), untuk program CSR untuk wajib dipertahankan
menentukan prioritas faktor persepsi dan dianggap sangat penting dan
masyarakat digunakan rumus untuk memuaskan oleh masyarakat. Prioritas
mencari rata-rata penilaian kinerja dan rendah (kuadran C), menunjukkan faktor
tingkat kepentingan (harapan) masyarakat persepsi masyarakat yang diberikan oleh
atau responden, dengan menggunakan program CSR kurang penting bagi
rumus sebagai berikut: masyarakat dan kinerja program CSR
dinilai kurang baik oleh masyarakat.
Jurnal AgribiSains ISSN 2550-1151 Volume 3 Nomor 1, April 2017 9
Low High
x
PERFORMANCE (Penilaian Program CSR)
Sumber: Darmadi Durianto, dkk (2001)
Gambar 4. Pembagian Kuadran Importance-Performance Analysis (IPA)
Keinginan Lingkungan
dan (C)
Kebutuhan
Dasar
Manusia (D)
Kesehatan
(B)
Pendidikan
Keamanan (E) (A)
CSR yang sukarela ditambah dengan pembangunan komunitas, tetap saja ada
lemahnya penegakan hukum di Indonesia protes, boikot, ataupun ancaman fisik
membuat mereka mudah untuk yang menempatkan perusahaan pada
menghindari keharusan melaksanakan situasi dilematis. Sedangkan program CSR
CSR. Berapa pun besarnya CSR yang berikut ini:
mereka salurkan untuk menyokong
mengembangkan proses untuk melawan planet (3P). Profit, sebagai lembaga usaha
ketimpangan struktural, memahami dan dengan profit oriented, perusahaan tetap
berkomitmen terhadap hak-hak asasi harus berorientasi untuk mencari
manusia, berkelanjutan, memiliki tujuan keuntungan ekonomi untuk menjamin
dan strategi pemberdayaan, kelangsungan hidup perusahaan sehingga
menghubungkan antara persoalan individu perusahaan dapat terus beroperasi dan
dengan struktural, mengembangkan berkembang. People, untuk menjamin
keswadayaan masyarakat, independensi kelangsungan hidup dan meningkatkan
dari negara, memiliki tujuan jangka daya saing perusahaan, perusahaan harus
menengah dan visi ideal, berdasarkan memiliki kepedulian terhadap
inisiatif dan potensi pengembangan yang kesejahteraan karyawan dan manusia yang
tumbuh dari masyarakat sendiri, merupakan aset berharga dalam organisasi
berdasarkan pada langkah-langkah maupun negara.
pengembangan, memperkuat kesatuan Wujud program CSR yang
masyarakat, menggunakan keahlian dari berorientasi sosial (people) adalah
luar yang diperlukan, mengembangkan pemberian beasiswa bagi pelajar sekitar
kepemilikan masyarakat, menggunakan perusahaan, pendirian sarana pendidikan
pendekatan proses dan hasil yang selaras dan kesehatan, pemberian bantuan modal
dengan tujuan, anti kekerasan, bersifat usaha mikro. Planet, kepedulian terhadap
inklusif, berdasarkan konsensus dalam lingkungan hidup dan keberlanjutan
pengambilan keputusan, mengembangkan keragaman hayati bisa dilakukan melalui
kerjasama, partisipatif, merumuskan dan pelaksanaan program penghijauan. Ketiga
menyepakati “kebutuhan” secara bersama. faktor ini saling berkaitan erat satu sama
lain dan bersifat dinamis tergantung
Strategi Program CSR untuk kondisi dan tekanan sosial, politik,
Peningkatan Kepuasan Masyarakat ekonomi dan lingkungan, serta
Strategi yang dapat diterapkan kemungkinan adanya konflik kepentingan
program CSR sesuai dengan diagram IPA antar berbagai pihak yang dapat
adalah sebagai berikut: 1) Prioritas utama mempengaruhi program CSR; 2) Prioritas
(kuadran A), menunjukan suatu kinerja rendah (kuadran C), menunjukan faktor
yang dianggap mempengaruhi kepuasan, persepsi masyarakat yang diberikan oleh
termasuk unsur persepsi masyarakat yang program CSR kurang penting bagi
dianggap penting oleh masyarakat, namun masyarakat dan kinerja program CSR
program CSR dianggap belum dinilai kurang baik oleh masyarakat.
melaksanakan sesuai keinginan Program CSR yang berada di
masyarakat, hal ini mengakibatkan kuadaran C adalah: kesehatan karena CSR
masyarakat merasa kecewa. Strategi sebagai bentuk kegiatan yang dilakukan
perbaikan yang dapat dilakukan oleh oleh suatu perusahaan untuk meningkatkan
program CSR dengan memperhatikan kualitas kehidupan masyarakat
keinginan dan kebutuhan dasar manusia disekitarnya melalui program kesehatan
serta lingkungan diharapkan dapat agar tercapai keseimbangan antara
meningkatkan keberdayaan masyarakat keuntungan ekonomi, kesejahteraan
sehingga memberikan manfaat kepada masyarakat dan kelestarian lingkungan
seluruh pihak khususnya masyarakat hidup; Sedang yang 3) Prioritas berlebihan
sendiri dalam meningkatkan kondisi sosial (kuadran D), menunjukan faktor persepsi
ekonomi mereka menjadi lebih sejahtera. masyarakat yang dianggap kurang penting
CSR merupakan wujud kepedulian oleh masyarakat, namun kinerja yang
perusahaan terhadap ekonomi, sosial, dan diberikan program CSR memuaskan
lingkungan yang di dasari tiga prinsip masyarakat. Program CSR yang berada di
dasar yang meliputi profit, people dan kuadran D adalah keamanan dan
18 Apendi Arsyad et al Corporate Social Responsibility