You are on page 1of 13

Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial “Humanitas” Fisip Unpas,

E-ISSN Online : 2656-9353 ISSN Cetak : 1693-2358


Volume IV, Nomor 1, Maret 2022

Strategi Komunikasi dalam Corporate Social Responsibility Perusahaan


Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat
Fachria Octaviani1, Santoso Tri Raharjo2, Risna Resnawaty3
email : fachria18001@mail.unpad.ac.id , santoso.tri.raharjo@unpad.ac.id ,
risna.resnawaty@unpad.ac.id

Abstract
Corporate Social Responsibility (CSR) or commonly known as Corporate Social Responsibility is a commitment
made by the company to improve the welfare of the people living around the company. CSR is not only carried out to
increase the company's financial benefits, but is also carried out for social, economic, institutional and sustainable
development (Suharto, 2008). In its implementation, CSR cannot be separated from community development. However,
its implementation often experiences problems because there are various problems in communication between the activity
manager and the community who are the target of the program's activities, and the communication problems that occur
are quite diverse. Thus, CSR program activities require a good communication strategy in its implementation. The
methodology in this study is a literature review which is used descriptively. Data collection techniques are carried out
through searching books and relevant journals related to writing techniques. The results of the writing state that CSR
activities in their implementation cannot be separated by community empowerment, therefore the main purpose of CSR
activities is to create an empowered community through good communication strategies.
KEYWORDS : Corporate Social responsibility (CSR), Community Empowerment, Communication Strategy

ABSTRAK
Corporate Social Responsibility (CSR) atau yang biasa dikenal dengan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
merupakan sebuah komitmen yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat yang
tinggal di sekitar perusahaan. CSR tidak hanya dilakukan untuk meningkatkan keuntungan secara finansial perusahaan,
tetapi juga dilakukan untuk pembangunan sosial, ekonomi, melembaga, dan berkelanjutan (Suharto, 2008). Dalam
pelaksanaannya, CSR tidak dapat dipisahkan oleh pemberdayaan masyarakat (Community Development). Namun,
implementasinya seringkali mengalami kendala karena terjadi berbagai masalah dalam komunikasi antara pengelola
kegiatan dengan masyarakat yang menjadi sasaran program kegiatannya, dan masalah komunikasi yang terjadi cukup
beragam. Dengan begitu, kegiatan program CSR memerlukan strategi komunikasi yang baik dalam pelaksanaanya.
Metodelogi dalam kajian ini berjenis telaah pustaka yang dijadikan secara deskriptif. Teknik pengumpulan data
dilakukan melalui penelusuran buku, dan jurnal yang relevan terkait Teknik penulisan. Hasil penulisan menyatakan
bahwa kegiatan CSR dalam pelaksanaannya tidak dapat dipisahkan oleh pemberdayaan masyarakat, maka dari itu
tujuan utama kegiatan CSR dilakukan untuk mewujudkan masyarakat yang berdaya melalui strategi komunikasi yang
baik.
KATA KUNCI : Corporate Social Responsibility (CSR), Pemberdayaan Masyarakat, Strategi Komunikasi

PENDAHULUAN dan lingkungan (Ardianto,2011). CSR


dilakukan guna memperbaiki taraf hidup
Corporate Social Responsibility (CSR)
dengan cara yang yang lebih baik bagi
adalah sebuah komitmen yang diberikan oleh
kepentingan bisnis, agenda pembangunan, atau
perusahaan atau dunia bisnis dengan
masyarakat pada umumnya.
memberikan kontribusi tehadap pengembangan
ekonomi yang berkelanjutan, hal ini Pembangunan Sosial yang telah
menitikberatkan pada aspek ekonomi, sosial, dilakukan pemerintah saat ini diharapkan dapat

1
Pusat Studi CSR, Kewirausahaan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat FISIP Universitas Padjadjaran
2
Pusat Studi CSR, Kewirausahaan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat FISIP Universitas Padjadjaran
3
Pusat Studi CSR, Kewirausahaan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat FISIP Universitas Padjadjaran

21
Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial “Humanitas” Fisip Unpas,
E-ISSN Online : 2656-9353 ISSN Cetak : 1693-2358
Volume IV, Nomor 1, Maret 2022

menyelesaikan berbagai permasalahan sosial corporate governance, good corporate


seperti masalah kemiskinan, ketelantaran, citizenship dan good business ethics dari sebuah
kecacatan, ketunasusilaan, keterpencilan dan entitas bisnis. Jika suatu perusahaan telah
lain-lain. Namun, pada kenyataannya melakukan kegiatan CSR, perusahaan tidak
pembangunan yang dilaksanakan masih cukup hanya memikirkan kepentingan
memiliki hambatan berupa terbatasnya jumlah shareholder (pemilik modal), tetapi juga
anggaran dana yang dimiliki negara, kurangnya mempunyai orientasi untuk memenuhi
evektifitas pelaksanaan bantuan dan pelayanan kepentingan seluruh stakeholders
jaminan sosial, sehingga pemerintah dikatakan (Marpisangka,2009).
belum mampu untuk menjangkau seluruh
Dalam pelaksanaannya, CSR tidak
lapisan masyarakat terutama pada masyarakat
dapat dipisahkan oleh praktik pemberdayaan
yang tinggal di daerah terpencil. Maka dari itu,
masyarakat atau biasa disebut dengan istilah
diperlukan peran perusahaan sebagai peran
Community Development. Hal ini juga
pendukung atau biasa disebut dengan
terealisasikan pada banyak sekali program CSR
Corporate Social Responsibility (CSR) untuk
yang telah dilakukan oleh berbagai perusahaan.
mewujudkan masyarakat yang berdaya.
Seringkali kegiatan-kegiatan CSR, khususnya
Di Indonesia, CSR dalam pada bidang sosial dan ekonomi diarahkan
pelaksanaannya dilindungi oleh Undang- kepada pemberdayaan masyarakat. Begitu juga
Undang No.40 Tahun 2007, Pasal 74 Yaitu sebaliknya, dalam kegiatan pemberdayaan
Undang-Undang Perseroan Terbatas. Didalam masyarakat ini sendiri tidak jarang melibatkan
Undang-Undang ini menjelaskan bahwa semua Corporate Social Responsibility (CSR). Maka
perseroan terbatas wajib hukumnya untuk dari itu, tujuan diselenggarakannya program-
melaksanakan Tanggung Jawab Sosial program CSR adalah mewujudkan masyarakat
Perusahaan atau CSR, dengan begitu yang berdaya.
perusahaan mewajibkan untuk membuat
Melalui kegiatan CSR, perusahaan
rancangan anggaran perusahaan.
mengajak masyarakat untuk ikut serta atau
Corporate social responsibility (CSR) berpartisipasi dengan menyalurkan ide,
menjadi salah satu esensi yang harus diberikan aspirasi, ataupun pendapat mereka mengenai
oleh perusahaan kepada masyarakat atau tujuan dari masing-masing pihak. Hal ini tentu
lingkungan sosial dimana perusahaan berada. berkaitan dengan konsep community
Saat ini, CSR dilakukan untuk melindungi development, kegiatan CSR yang dilakukan
perusahaan dari berbagai resiko tuntutan oleh perusahaan akan dilakukan bersama
hukum, kehilangan partner bisnis maupun dengan masyarakat sekitar perusahaan.
resiko terhadap citra perusahaan sebagai akibat Kegiatan CSR ini diharapkan dapat mampu
dari dampak globalisasi, kemajuan informasi mengembangkan potensi yang dimiliki
terknologi, dan keterbukaan pasar yang tidak masyarakat local sehingga dari potensi ini dapat
cukup apabila perusahaan hanya menaati memberikan manfaat jangka Panjang baik
peraturan perundang-undangan. untuk masyarakat maupun perusahaan.
Peranan CSR dapat dinilai menjadi Namun, dalam implementasinya
upaya yang dilakukan guna mewujudkan good seringkali pemberdayaan masyarakat yang

22
Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial “Humanitas” Fisip Unpas,
E-ISSN Online : 2656-9353 ISSN Cetak : 1693-2358
Volume IV, Nomor 1, Maret 2022

dilakukan melalui Program CSR ini mengalami Responsibility (CSR). Strategi komunikasi ini
kendala karena terjadinya masalah komunikasi dilakukan karena dianggap menjadi perhatian
antara pengelola kegiatan dengan masyarakat khusus dalam implementasi program CSR
yang menjadi sasaran program kegiatannya, untuk pemberdayaan masyarakat.
dan masalah komunikasi yang terjadi cukup
beragam.
METODE PENELITIAN
Sebagai contoh dari penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Rasyid,dkk Metode penelitian yang digunakan pada
(2015) menyatakan bahwa terdapat penelitian ini adalah penelitian deskriptif
permasalahan yang terjadi pada program kualitatif. Merupakan penelitian yang
kemitraan di Kota Pekanbaru di keitar PTPN V. mengumpulkan data berdasarkan faktor-faktor
Didalamnya terdapat penjelasan bahwa yang dapat mendukung terhadap objek
menurut data yang diperoleh dari PKBL/CSR penelitian yang akan diteliti yang selanjutnya
PTPN V Pekanbaru terjadi penurunan dana menganalisa faktor-faktor tersebut untuk dicari
yang disalurkan pada program kemitraan di peranannya (Arikunto, 2010:151). Dalam
tahun 2011 hingga tahun 2014. penelitian ini dengan menggunakan metode
deskriptif kualitatif, yaitu mendeskripsikan dan
Permasalahan yang terjadi diduga
menguraikan tentang dampak perubahan iklim
akibat kesalahan komunikasi di proses awal.
terhadap kesejahteraan hidup petani Indonesia.
Dimana, para pegawai CSR hanya memberikan
informasi mengenai penerimaan proposal
melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Teknik pengumpulan data yang
Menengah (UMKM). Sehingga, pada digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
kenyataannya masyarakat tidak mengetahui menggunakan studi kepustakaan (library
adanya pinjaman yang diberikan oleh PTPN V. research), yaitu dengan mengumpulkan data
melalui jurnal-jurnal, artikel ilmiah, dan
Dari contoh permasalahan tersebut, literatur lainnya yang berkaitan dengan objek
dapat dilihat bahwa komunikasi yang dilakukan penelitian mengenai perubahan iklim dan
pada program Kemitraan yang dilakukan oleh indikator-indikator kesejahteraan petani
CSR PTPN V terhadap masyarakat hanyalah Indonesia. Studi kepustakaan ini dilakukan
komunikasi searah dan top down. Hal ini untuk mendapatkan informasi teoritis sehingga
disebabkan oleh CSR tidak melibatkan peneliti memiliki landasan teori yang kuat
masyarakat dalam berbagai hal yang untuk menghasilkan suatu karya ilmiah.
seharusnya. Tentu saja hal ini bertetangan
dengan konsep komunikasi partisipatif yang
dua arah atau biasa disebut dengan two way of
communication.

Dari permasalahan yang terjadi, maka


penelitian ini di anggap perlu untuk mengetahui HASIL DAN PEMBAHASAN
bagaimana strategi komunikasi dilakukan
• Komunikasi
untuk mewujudkan masyarakat yang berdaya
melalui program Corporate Social

23
Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial “Humanitas” Fisip Unpas,
E-ISSN Online : 2656-9353 ISSN Cetak : 1693-2358
Volume IV, Nomor 1, Maret 2022

Komunikasi berasal dari bahasa latin dimengerti oleh penerima pesan. Dalam
yaitu Communicatio yang berarti penyampaian nya, keefektivannya akan
pemberitahuan atau pertukuran. Menurut, sangat diperlukan agar isi dari pesan
Everett M. Rogers dalam (Mulyana 2007: 151; dapat tersampaikan dengan baik.
Cangara 2012: 15), komunikasi merupakan c. Media, sebagai alat yang digunakan
suatu proses yang terjadi dimana terdapat suatu untuk menyampaikan pesan kepada
ide dialihkan dari sumbernya kepada penerima penerima pesan.
yang dimaksudkan untuk merubah tingkah laku d. Penerima pesan, adalah yang menjadi
mereka. Atau singkatnya menurut Larson sasaran pesan yang dikirim kepada
dalam Veridansyah (2004) menyatakan bahwa penerima.
komunikasi merupakam sebuah proses e. Pengaruh, atau efek yang dirasakan
pertukaran informasi yang dilakukan untuk penerima pesan, sebelum maupun
mendapatkan pengertian satu sama lain. sesudah menerima pesan.
f. Umpan balik atau respon merupakan
Menurut Ross (1986) Komunikasi merupakan
sebuah tanggapan dari penerima pesan.
sebuah proses menyortir, memilih dan
g. Lingkungan, menjadi situasi yang dapat
mengirimkan smbol-simbol sedemikan rupa
mempengaruhi jalannya komunikasi.
sehingga menjadi suatu pesan yang dapat
membangkitkan makna atau respons dari Corporate Social Responsibility (CSR)
pikiran penerima. Sedangkan menurut Rogers
Corporate Social Responsibility (CSR)
dan D.Lawrence (1981), Komunikasi adalah
adalah sebuah komitmen yang dijalankan oleh
proses antara dua orang atau lebih melakukan
perusahaan atau dunia bisnis dengan cara
pertukaran infomasi dengan satu sama lain.
memberikan kontribusi pada pengembangan
Dengan Definisi yang telah dicetuskan oleh
ekonomi yang berkelanjutan, dan
para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa
menitikberatkan pada aspek ekonomi, sosial,
komunikasi merupakan sebuah proses
dan lingkungan (Ardianto,2011). CSR
penyampaian informasi berupa pesan, ide,
dilakukan untuk memperbaiki taraf hidup
maupun gagasan dari satu pihak ke pihak lain.
dengan cara yang baik bagi kepentingan bisnis,
Menurut Cangara (2014) terdapat unsur-unsur agenda pembangunan, atau masyarakat pada
komunikasi yang diawali oleh pengirim pesan, umumnya. Tanggung jawab perusahaan ini
baik yang dilakukan oleh individu maupun dilakukan sebagai bentuk komitmen yang
kelompok yang berusaha berkomunikasi diberikan pada dunia usaha untuk terus
dengan individu atau kelompok lain yaitu : bertindak etis, sehingga dapat beroperasi secara
legal dan berkontribusi untuk meningkatkan
a. Sumber merupakan pihak yangakan
ekonomi, bersamaan dengan peningkatan
menyampaikan aatau mengirim pesan
kualitas hidup dari karyawan, keluarga, juga
kepada penerima. Karakteristik sumber
masyarakat sekitar perusahaan.
pesan akan berpengaruh pada isi pesan
yang akan disampaikan. Menurut The International Organization
b. Pesan yang saimpaikan kepada of Employers (IOE) CSR adalah “Initiatives by
penerima. Pesan bisa dalam bentuk companies voluntary integrating social n
tertulis maupun lisan yang dapat environmental concerns in their business

24
Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial “Humanitas” Fisip Unpas,
E-ISSN Online : 2656-9353 ISSN Cetak : 1693-2358
Volume IV, Nomor 1, Maret 2022

oprations and in their interaction with their ekonomi, kondisi sosial, dan masyarakat. Maka
stakeholders”. Dari definisi ini, dapat dimaknai dari itu, dalam kegiatan pelaksanaan CSR perlu
CSR sebagai salah satu bentuk inisitif menerapkan tiga prinsip CSR atau biasa disebut
perusahaan yang bersifat Voluntair atau dengan triple bottom linnes, yaitu : (1) Profit,
sukarela dan dapat melampaui kewajiban (2) People, dan (3) Planet.
hukum terhadap peraturan perundang-
Prinsip Profit diartikan sebagai
undangan dimana kegiatan yang dilakukan
perusahaan yang tetap berorientasi untuk
melibatkan berbagai pemangku kepentingan
mencapai keuntungan ekonomi yang
(Rudiato,dkk 2003).
memungkinkan perusahaan untuk terus
• Tujuan dan Prinsip CSR berkembang. Sedangkan prinsip People
diartikan sebagai kepedulian yang harus
Tanggung jawab sosial perusahaan
dimiliki oleh perusahaan pada kesejahteraan
dalam pelaksanaanya tidak hanya bergerak
manusia yang ada di lingkungan perusahaan
dalam bidang pembangunan sosial dan
baik internal maupun eksternalnya. Yang
ekonomi, melainkan bergerak juga dalam
terakhir adalah prinsip Planet yaitu, kepedulian
bidang lingkungan hidup. Terdapat tiga pilar
yang harus dimiliki oleh perusahaan mengenai
utama dalam corporate citizenship, yaitu
lingkungan hidup yang ada di sekitar
keungaan, sosial, dan lingkungan. Dalam hal
perusahaan.
ini, perusahaan harus melakukan hubungan
kerjasama dengan pihak lain seperti pemerintah Menurut Wibisono (2007), terdapat
dan masyarakat (termasuk organisasi manfaat yang dapat dirasakan perusahaan
kemasyarakatan, dan partai politik). apabila melakukan kegiatan Corporate Social
Responsibility yaitu :
Menurut Aksari (2013) terdapat lima
tujuan pelaksanaan CSR, yaitu : (1) CSR 1. Perusahaan dapat mempertahanan
dilakukan sebagai salah satu upaya dan meningkatkan citra positif.
meminimalisir resiko sosial, (2) kemudian CSR 2. Perusahaan mendapatkan
dilakukan untuk membangun hubungan yang rekomendasi social license to
harmonis dengan masyarakat, (3) CSR dapat operate.
berperan aktif dalam memperbaiki masyarakat 3. Perusahaan dapat mengurangi
dengan melibatkan perusahaan pada masyaraat resiko bisnis.
di sekitar perusahaan, (4) CSR 4. Perusahan berpeluang besar
mengembangkan bisnis perusahaan dan dapat menerima penghargaan.
membangun kepercayaan masyarakat dan mitra 5. Perusahaan dapat menaikkan
bisnis, (5) CSR dapat meningkatkan harapan semangat karyawan sehingga
masyarakat agar perusahaan dapat mengejar meningkatkan produktivitas nya.
sasaran sosial dan ekonomi yang tepat. 6. Perusahaan dapat memperbaiki
hubungan dengan regulator.
Dalam pelaksanaannya, CSR
7. Perusahaan dapat memperbaiki
diharapakan dapat membantu masyarakat untuk
hubungan dengan berbagai
memberikan perubahan dan kehidupan sosial
stakeholder.
yang ada. Penerapan CSR mampu untuk
bersinergi menciptakan keseimbangan antara

25
Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial “Humanitas” Fisip Unpas,
E-ISSN Online : 2656-9353 ISSN Cetak : 1693-2358
Volume IV, Nomor 1, Maret 2022

8. Perusahaan dapat meminimalisir digunakan dalam penyediaan sumber daya,


biaya produksi kesempatan, pengetahuan, dan keterampilan
9. Perusahaan dapat memperluas akses bagi masyarakat agar dapat meningkatkan
sumber daya, dan kapasitas hidup sehingga masyarakat dapat
10. Perusahaan dapat memperluas akses memiliki masa depan yang lebih baik
market. (Firdaus,2008).
• Pemberdayaan Masyarakat
Dari beberapa definisi yang telah
Pemberdayaan atau empowerment telah dijabarkan, maka dapat diambil benang merah
hadir di pertengahan abad ke-17 dan dipahami mengenai pemberdayaan masyarakat. Yaitu,
sebagai penanaman kewenangan (to invest with pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah
authority) atau memberikan kewenangan upaya yang dilakukan oleh seseorang maupun
(authorize). Pemberdayaan masyarakat dinilai sekelompok orang kepada masyarakat yang
menjadi penting untuk dilakukan dalam upaya tidak berdaya, kurang mampu, sehingga
memberdayakan terutama pada kelompok masyarakat dapat disebut berdaya dengan
maupun individu yang terlihat lemah dan rentan pintar, maju, dan mampu untuk melanjutkan
akan kemiskinan sehingga mereka memiliki kehidupan menjadi lebih baik dari kehidupan
kekuatan dan kemampuan untuk melepaskan sebelumnya. Kehidupan masyarakat dapat
diri dari berbagai macam permasalahan hidup, dikatakan berdaya apabila telah melewati
keterpurukan, dan keter-belakangan. Dengan berbagai upaya seperti Pendidikan,
melakukan pemberdayaan masyarakat, pendampingan, dan pelatihan sehingga
diharapkan kelompok mengalami kemajuan masyarakat mengalami perubahan hidup sesuai
hidup, mandiri, dan dapat memenuhi segala harkat dan martabat mereka dalam
kebutuhan hidup (Haris,2014). melaksanakan hak dan kewajiban sebagai
masyarakat pada umumnya.
Lebih lanjut menurut Mahardikanto
(2014) Pemberdayaan masyarakat merupakan Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan
salah satu kemampuan individu yang masyarakat ini dapat dilakukan dengan siklus
bersenyawa dengan masyarakat dalam pengembangan komunitas yang dapat dimulai
membangun keberdayaan masyarakat yang dengan prinsip development. Yaitu,
bersangkutan, sehingga masyarakat dapat pengembangan konsep, tujuan serta sasaran
menemukan alternative baru dalam kegiatan berdasarkan Analisa kebutuhan
kehidupannya. komunitas itu sendiri. Dalam menganalisis
kebutuhan tersebut, perusahaan harus bisa
Sementara itu Osmani (2000, dalam
memahami situasi dan kondisi serta memahami
Haris, 2014) mendefenisikan pemberdayaan
apa yang menjadi keingan dan kebutuhan
sebagai suatu kondisi dimana orang yang tidak
masyarakat sebenarnya. Analisis kebutuhan
berdaya menciptakan suatu situasi sedemikian
dapat dilakukan dengan melibatkan tokoh
rupa sehingga mereka mampu menyampaikan
masyarakat sebagai salah satu cara dalam
keinginannya dan sekaligus mereka merasa
menggali ide program yang menjadi kebutuhan
dilibatkan di dalam kegiatan yang berkaitan
bersama.
dengan pemerintahan. Pemberdayaan
masyarakat merupakan salah satu istilah yang

26
Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial “Humanitas” Fisip Unpas,
E-ISSN Online : 2656-9353 ISSN Cetak : 1693-2358
Volume IV, Nomor 1, Maret 2022

Tahap selanjutnya yang dapat dilakukan yang harus dilakukan dalam pemberdayaan
oleh perusahaan adalah dengan melakukan masyarakat yaitu melakukan peningkatan taraf
sosialisasi program ke seluruh masyarakat yang Pendidikan, kesehatan, akses modal, teknologi,
menjadi sasaran kegiatan. Dengan begitu, informasi, dan lain-lain.
masyarakat akan merasa bertanggung jawab
Strategi Komunikasi Corporate Social
atas pelaksanaan hingga keberhasilan program
Responsibility dalam Pemberdayaan
yang dilakukan. Partisipasi masyarakat
Masyarakat
merupakan salah satu bentuk pemberdayaan
yang berorientasi pada pencapaian hasil Istilah strategi secara konseptual
pelaksanaan yang dilakukan oleh masyarakat menurut Joesof (2014) yaitu turunan dari kata
(Jim Ife,2009) ‘strategos’ yang berarti jenderal. Dengan kata
lain, sebuah kiat yang diakukan untuk
Penelitian yang dilakukan oleh PPM
memimpin bala tantara, atau secara umum
UIN Syarif Hidayatullah mengatakan bahawa
diartikan sebagai kepemimpinan. Arifin (1984)
terdapat lima tujuan dari pemberdayaan
menyatakan strategi sebagai keseluruhan
masyarakat yaitu : (1) Meningkatkan kualitas
keputusan kondisional mengenai tindakan yang
hidup masyarakat dengan membantu
akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan
menyelesaikan berbagai permasalahan yang
tertentu.
menjadi kendala dalam mencapai kesejahteraan
hidup, (2) Mereduksi kesenjangan sosial yang Hakikatnya, antar individu sebagai
terjadi pada masyarakat, (3) Menumbuhkan dan makhluk sosial membutuhkan komunikasi
memelihara nilai-nilai demokrasi dalam sebagai alat berhubungan dengan individu
masyarakat sehingga dapat tercipta keadilan lainnya. Pada saat yang sama, komunikasi
dan kemerataan masyarakat, (4) memberikan merupakan salah satu alat bagi manusia untuk
kesempatan pada anggota masyarakat untuk bertahan hidup di muka bumi. Hal ini
menemukan kendala dalam pengembangan disebabkan karena komunikasi memiliki
potensi, (5) Membangun stigma positif dalam kekuatan untuk melakukan seleksi terhadap
masyarakat abhwa setiap individu merasa berbagai pengaruh yang ada disekitarnya.
berguna dan bermanfaat bagi dirinya, maupun Komunikasi adalah salah satu bidang yang
orang lain. dikaji dalam penerapan Corporate Social
Responsibility (CSR). Proses pemberdayaan
Terdapat tiga upaya menurut Sumaryadi
masyarakat dilakukan dengan tujuan untuk
(2005) yang dapat dilakukan untuk melakukan
meningkatkan kemampuan dan kemandirian
pemberdayaan pada masyarakat, yaitu : (1)
masyarakat dalam peningkatan taraf hidup serta
memperkuat daya dan potensi yang masyarakat
diyakini dapat mewujudkan masyarakat yang
miliki dengan melakukan langkah positif
berdaya.
pengembangan, (2) Mendorong, dan
memberikan motivasi untuk meningkatkan Jika melihat kembali definisi mengenai
kesadaran akan potensi yang dimiliki, (3) Pemberdayaan masyarakat adalah sebuah
menyediakan berbagai masukan sebagai akses upaya yang dilakukan oleh seseorang maupun
dan pembukaan peluang pada masyarakat. sekelompok orang kepada masyarakat yang
Namun, dengan segala upaya yang telah tidak berdaya, kurang mampu, sehingga
disebutkan terapat salah satu upaya penting masyarakat dapat disebut berdaya dengan

27
Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial “Humanitas” Fisip Unpas,
E-ISSN Online : 2656-9353 ISSN Cetak : 1693-2358
Volume IV, Nomor 1, Maret 2022

pintar, maju, dan mampu untuk melanjutkan Selain itu, strategi komunikasi juga dapat
kehidupan menjadi lebih baik dari kehidupan diartikan sebagai tindakan yang dilakukan
sebelumnya. Dalam program yang dengan memperhitungkan kondisi dan situasi,
dilaksanakan oleh perusahaan, masyarakat ruang, dan waktu yang akan dihadapi untuk
merupakan salah satu unsur yang tidak dapat mencapai efektivitas dari suatu kegiatan
dilupakan. Masyarakat menjadi elemen penting (Arifin, 1984).
yang perlu diperhatikan ditengah-tengah
Menurut Cangara (2005), strategi
operasional perusahaan. Dengan kata lain,
komunikasi merupakan sebuah transaksi atau
perusahaan harus bisa membawa masyarakat
proses simbolik yang terjadi pada orang-orang
kearah kesejahteraan dan kemandirian dalam
dengan cara mengatur lingkungannya. Jika
hidup mereka tanpa menghilangkan tatanan
dilihat dari ruang lingkup komunikasi, terdapat
sosial dan budaya yang ada. Pelaksanaan
berbagai bentuk strategi komunikasi yang dapat
program pemberdayaan masyarakat menurut
dipahami yaitu : (1) Tujuan, (2) Sasaran, (3)
Rahman (2009) dapat dilakukan dengan siklus
Pesan, (4) Instrumen, (5) Kegiatan, (6) Sumber
pengembangan komunitas. Yaitu,
daya dan Waktu, (&) Evaluasi serta perbaikan.
pengembangan konsep, tujuan, dan sasaran
Strategi komunikasi perusahaan menjadi hal
program berdasarkan hasil Analisa kebutuhan
yang penting dalam mengelola kondisi
komunitas.
lingkungan yang tidak pasti. Hal ini dapat
Namun, dalam pelaksanaan kegiatan membantu perusahaan ketika perusahaan
CSR untuk pemberdayaan masyarakat ini sedang mengalami masa krisis.
seringkali mengalami kendala karena terjadi
Strategi komunikasi sangat diperlukan
berbagai masalah dalam komunikasi antara
dalam melakukan kegiatan Corporate Social
pengelola kegiatan dengan masyarakat yang
Responsibility. Hal ini dikarenakan dengan
menjadi sasaran program kegiatannya, dan
adanya strategi komunikasi dapat menark minat
masalah komunikasi yang terjadi cukup
masyarakat mengenai program yang akan
beragam.
dilaksanakan juga untuk menarik minat
Sejalan pada tujuan Pemberdayaan stakeholder untuk melakukan kerjasama dalam
Masyarakat melalui program Corporate Social menjalankan program tersebut.
Responsibility (CSR), diperlukan strategi
Terdapat dua teori yang merasionalkan
komunikasi yang baik antara perusahaan dan
mengapa perusahaan memiliki insentif dalam
masyarakat sebagai sistem sasaran nya. Strategi
melaksanakan CSR. Teori yang pertama adalah
komunikasi merupakan bagaian dari
Teori Stakeholder, dimana dalam teori ini
perencanaan komunikasi (Communication
memberikan pandangan bahwa keberadaan
planning) dan manajemen komunikasi
perusahaan tidak hanya untuk memaksimalkan
(Communication management) untuk mencapai
kekayaan pemilik saham, namun hal ini juga
suatu tujuan. Jika ingin mencapai tujuan
dapat melayani kepentingan stakeholder
tersebut, strategi komunikasi diharuskan untuk
perusahaan tersebut, seperti para karyawan,
dapat menunjukkan bagaimana teknis
pemasok barang, pemerintah, maupun
operasional yang berjalan, dengan melakukan
masyarakat yang tinggal disekitar perusahaan.
pendekatan yang berbeda-beda tergantung dari
situasi dan kondisi yang ada (Effendy, 2003).

28
Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial “Humanitas” Fisip Unpas,
E-ISSN Online : 2656-9353 ISSN Cetak : 1693-2358
Volume IV, Nomor 1, Maret 2022

Teori kedua merupakan teori ekonomi. berbagai media dengan harapan terwujudnya
Dimana, dalam literatur ekonomi pemberdayaan masyarakat itu sendiri.
mendiskusikan CSR dengan mengaitkan
Salah satu strategi komunikasi yang
perusahaan sebagai salah satu penghasil
dapat dilakukan perusahaan adalah dengan
barang/jasa. Hal ini sejalan dengan pendapat
memanfaatkan komunikasi antarbudaya.
yang di cetuskan oleh Tsukamoto dalam
Komunikasi antarbudaya merupakan sebuah
Rusdianto (2013) bahwa semakin banyak nya
proses pertukaran pikiran dan makna yang
praktik CSR yang dilakukan oleh perusahaan,
dimiliki antara orang-orang berbeda budaya
maka berbagai studi ekonomi akan
(Mulyana,2004). Dengan melakukan
menunjukkan bahwa tindakan perusahaan
komunikasi antarbudaya ini harus
dalam menghasilkan laba pada saat melakukan
memperhatikan beberapa unsur didalamnya
CSR bukan merupakan tindakan yang
seperti : (1) Komunikator atau pengirim pesan,
bertentangan.
(2) komunikan atau penerima pesan, (3) pesan
Berhasil atau tidaknya sebuah proses atau isi konten, (4) media atau saluran, (5)
komunikasi yang dilakukan oleh CSR terhadap respon dan umpan balik serta kondisi dari
masyarakat akan ditentukan oleh strategi penerima pesan.
komunikasi yang baik. Maka dari itu, fungsi
Kegiatan CSR yang dilakukan
strategi komunikasi secara makro atau biasa
menggunakan strategi komunikasi
disebut dengan planed multi-media strategy
memperhatikan unsur-unsur komunikasi itu
atau secara mikro yaitu single communication
sendiri, yaitu :
medium strategy yaitu untuk menyebarluaskan
informasi yang bersifat informatif, persuasive, 1. CSR mengenal komunikan
dan instruktif secara tersusun kepada sasaran Strategi CSR mengenal
kegiatan agar hasil yang diinginkan dapat komunikan merupakan salah satu
tercapai secara maksimal. langkah pertama yang dilakukan
komunikator dalam melakukan
Dengan kata lain, skill komunikasi
komunikasi yang baik dan efektif.
merupakan salah satu modal bagi humas
Sebelum memulai komunikasi,
perusahaan untuk melakukan kegiatan CSR.
komunikator harus mempersiapkan
Karena, dalam implementasi kegiatan CSR
siapa saja sasaran komunikasi itu
Public Relation (PR) menjadi salah satu bagian
sendiri. Sebagai komunikator
yang memiliki peran penting baik secara
perusahaan, wajib mengetahui dan
internal maupun eksternal.
mengenal siapa saja khalayak yang
Strategi komunikasi dalam kegiatan dapat dijadikan target sasaran CSR.
CSR untuk pemberdayaan masyarakat dapat Target sasaran kegiatan CSR
diartikan sebagai salah satu cara yang dapat perusahaan adalah masyarakat yang
dilakukan dalam proses pengkomunikasian berada disekitar lingkungan perusahaan
pesan berupa ekonomi, kegiatan sosial, maupun itu sendiri.
lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan 2. CSR menyusun pesan dan metode yang
terhadap masyarakat di sekitar perusahaan dan digunakan
kepada stakeholders dengan memanfaatkan

29
Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial “Humanitas” Fisip Unpas,
E-ISSN Online : 2656-9353 ISSN Cetak : 1693-2358
Volume IV, Nomor 1, Maret 2022

Langkah selanjutnya dalam


strategi komunikasi CSR perusahaan a. Teknik Informasi
adalah dengan menyusun dan metode
Komunikasi informatif merupakan
penyampaian yang tepat. Dalam
sebuah pesan yang akan disampaikan
menyusun pesan, komunikator dapat
seseorang atau sejumlah orang
menentukan materi atau pesan
mengenai hal baru yang mereka ketahui.
komunikasi yang akan disampaikan
Melalui Teknik ini, akan berdampak
kepada sasaran kegiatan CSR. Pesan
kognitif karena komunikan atau
yang akan disampaikan harus menarik
penerima pesan hanya mengetahuinya
agar mendapatkan perhatian dari
saja. Pada Teknik informasi,
masyarakat. Pesan yang menarik dan
komunikasi yang berjalan secara satu
sederhana akan lebih mudah di mengerti
arah, komunikator melembaga, dan
oleh sasaran kegiatan CSR.
pesan yang disampaikan bersifat umum.
Adapun metode komunikasi
merupakan cara yang teratur untuk b. Teknik Persuasif
menyampaikan informasi dari
Teknik persuasi dilakukan untuk
komunikator terhadap komunikan agar
mengubah sikap, pendapat, atau
pesan yang disampaikan dapat tercapai
perilaku komunikan yang lebih
sesuai dengan tujuan yang disepakati.
diperhatikan pada sisi psikologis
Untuk mencapai efektivitas dari sebuah
komunikan. Penekanan ini dilakukan
komunikasi, komunikator harus
dengan tujuan untuk mengubah perilaku
mempersiapkan isi pesan dengan
, sikap, maupun pendapat dengan cara
menyelaraskan pada kondisi sasaran
yang halus , mengandung sikap
kegiatan CSR itu sendiri. komunikator
manusiawi sehingga terdapat kesadaran
dalam penyampaian pesan dapat
yang dirasakan rasa senang.
mempengaruhi khalayak dengan cara
mengulang pesan yang disampaikan. c. Teknik Intruksi
Cara tersebut dapat dilihat dengan
Komunikasi intruksi merupakan
kehadiran CSR perusahaan kedalam
salah satu Teknik komunikasi berupa
masyarakat dari awal pelaksanaan
perintah, ancaman, sangsi yang bersifat
kegiatan CSR hingga tercapainya tujuan
paksaan sehingga sasaran kegiatan
dari kegiatan CSR itu sendiri.
melakukannya secara terpaksa. Pada
Pesan pada komunikasi ini
umumnya, Teknik intruksi ini bersifat
memiliki berbagai tujuan tertentu.
menakut-nakuti atau menggambarkan
Pesan ini yang akan menentukan Teknik
reskio terburuk dari kondisi yang ada.
apa yang harus diambil oleh
komunikator apakah itu Teknik 3. CSR meningkatkan peran komunikator
informasi, Teknik persuasi atau Teknik
intruksi. Dengan segala Teknik yang Dalam pelaksanaan kegiatan
ada, komunikator harus mengerti CSR, komunikator memegang peran
terlebih dahulu isi dari pesan yang akan penting dalam melancarkan komunikasi
di sampaikan (Effendy,2011). yang terjalin antara perusahaan dan

30
Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial “Humanitas” Fisip Unpas,
E-ISSN Online : 2656-9353 ISSN Cetak : 1693-2358
Volume IV, Nomor 1, Maret 2022

sasaran kegiatan CSR (Masyarakat). pemahaman mengenai implementasi


Maka dari itu, dalam strategi komunikasi Corporate Social Responsibility
komunikasi terdapat faktor penting (CSR). Apabila sebuah perusahaan
yang harus dimiliki oleh seorang memperhatikan berbagai unsur komunikasi
komunikator untuk melancarkan dalam kegiatan Corporate Social
komunikasi yaitu, daya tarik dan Responsibility, maka program dan kegiatan
kredibilitas yang baik. CSR akan melalui tahap pengumpulan fakta
berupa permasalahan yang dihadapi masyarakat
4. CSR menentukan media di daerah sekitar operasional. Dengan
pencapaian tersebut, akan menjamin
Penggunaan media dalam perusahaan agar tetap berkinerja dan
kegiatan Tanggung jawab sosial mendapatkan apresiasi yang baik dari
perusahaan juga harus di perhatikan masyarakat selaku prioritas kegiatan Corporate
dalam strategi komunikasi. Dalam hal Social Responsibility (CSR) tersebut.
ini, komunikator harus bisa memilih dan
PENUTUP
menyesuaikan keadaan dengan kondisi
khalayak. Dengan begitu, penggunaan Corporate Social Responsibility (CSR)
media akan dengan sendirinya tersusun. merupakan sebuah tanggung jawab yang
Untuk mencapai sasaran dari dipegang penuh oleh suatu organisasi atas
komunikasi tersebut, komunikator dampak dari aktivitas yang dilakukan terhadap
dapat memilih salah satu media yang masyarakat dan lingkungan yang ada disekitar
bergantung pada tujuan yang akan perusahaan melalui perilaku yang bersifat
dicapai dari pesan yang sampaikan. transparan dan etis serta konsisten dengan
pembangunan berkelanjutan dan
Strategi komunikasi yang dicapai untuk
mengutamakan kesejahteraan masyarakat.
mempertahankan keberhasilan dan memiliki
Selain itu, CSR dilakukan untuk senantiasa
kemampuan untuk merangkul masyarakat agar
memperhatikan kepentingan dari stakeholders,
terciptanya sebuah hubungan yang harmonis
sesuai dengan hukum yang berlaku. Salah satu
antara pelaksana kegiatan dan sasaran kegiatan,
keuntungan perusahaan dalam melakukan
tidak akan terlepas dari kemampuan strategi
kegiatan CSR adalah dapat meningkatkan citra
yang dilakukan oleh para pelaksana kegiatan
positif, bila perusahaan dapat melakukan
untuk menjaga kredibilitas perusahaan.
kegiatan yang bermanfaat untuk banyak pihak,
Dengan penjelasan diatas, dapat dilihat maka perusahaan tentu akan mendapat feed
bahwa Strategi Komunikasi CSR dianggap back yang baik pula. Selain itu, pelaksanaan
menjadi salah satu bagian investasi terbesar CSR dalam sebuah perusahaan tentu akan
bagi masa depan perusahaan. Hal ini membantu masyarakat untuk meningkatkan
dikarenakan, kondisi bisnis menganggap bahwa kesejahteraan hidup mereka.
komunikasi yang dapat berjalan dengan baik
Program Corporate Social
penting untuk masa depan perusahaan itu
Responsibility (CSR) dalam pelaksanaanya
sendiri (Bortree,2014). Dengan begitu,
sulit untuk dilepaskan dari pemberdayaan
perusahaan yang akan atau sedang melakukan
masyarakat. Merujuk kembali pada tujuan
kegiatan CSR diharapkan dapat meningkatkan

31
Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial “Humanitas” Fisip Unpas,
E-ISSN Online : 2656-9353 ISSN Cetak : 1693-2358
Volume IV, Nomor 1, Maret 2022

dilakukan nya program tanggung jawab sosial Haris , A. (2014). Memahami Pendekatan
perusahaan ini yaitu untuk mewujudkan Pemberdayaan Masyarakat Melalui
masyarakat yang berdaya khususnya Pemanfaatan Media. Jupiter , 50-62.
masyarakat yang tinggal di lingkungan
Inayah, N., Agustina , H., & Imawan , K.
perusahaan itu sendiri.
(2017). Strategi Komunikasi Corporate
Corporate Social Responsibility dalam Social Responsibility dalam
pemberdayaan masyarakat memerlukan strategi Meningkatkan Citra Perusahaan di PT.
komunikasi yang baik melalui komunikasi Cirebon Electric Power. Open Journal
eksternal baik melalui media maupun beratatap Systems.
muka secara langsung agar tujuan dari pesan
Nilamsari, N. (2015). Strategi Komunikasi
yang disampaikan dapat terlaksana dengan
Corporate Social Responsibility PT
maksimal. Strategi komunikasi dapat dikatakan
Frisian Flag Indonesia . Wacana, 297-
baik apabila CSR dalam melaksanakan
400.
programnya melakukan komunikasi dengan
memperhatikan berbagai sumber atau unsur- Pranoto , A. R., & Yusuf , D. (2014). Program
unsur komunikasi. CSR Berbasis Pemberdayaan
Masyatakat Menuju kemandirian
Strategi komunikasi yang baik tersebut
Ekonomi Pasca Tambah di Desa
adalah CSR dapat mengenal komunikan atau
Sarijaya . Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu
penerima pesan, menyusun dan menggunakan
Politik , 39-50.
metode yang tepat dalam pelaksanaannya,
memilih dan memperhatikan peran serta media Probosiwi, R. (2016). Tanggung Jawab Sosial
yang digunakan dalam program CSR tersebut. Perusahaan dalam Peningkatan
Salah satu strategi yang dapat dilakukan Kesejahteraan Masyarakat. Jurnal Ilmu
perusahaan agar dapat mempertahankan Sosial dan Ilmu Politik, 30-40.
keberhasilan tersebut adalah dengan merangkul
Rahmadani, Raharjo, S. T., & Resnawaty, R.
erat masyarakat sehingga dapat tercipta
(2008). Fungsi Coporate Social
hubungan yang harmonis.
Responsibility (CSR) dalam
Pengembangan dan Pemberdayaan
Masyarakat . Jurnal Pekerja Sosial ,
DAFTAR PUSTAKA
203-210.

Ramada , I. R., Dewi, A. N., O.G , A. R., &


Ekawati, H. (2007). Tanggung Jawab Sosial Humaedi, S. (n.d.). Corporate Social
Perusahaan dan Pemberdayaan Responsibility (CSR) dalam
Masyarakat Sekitar Perusahaan. Pemberdayaan Masyarakat Melalui
Populasi , 51-64. Bank Sampah.
Harahap, B. H. (2019). Penerapan Strategi Sabini , M. N., & Ganiem , L. M. (2015).
Komunikasi dalam Program Corporate Corporate Social Responsibility
Social Responsibility . Jurnal Ilmu Sebagai Strategi Komunikasi Bisnis
Kesislaman dan Ilmu-Ilmu Sosial , 54-
67.

32
Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial “Humanitas” Fisip Unpas,
E-ISSN Online : 2656-9353 ISSN Cetak : 1693-2358
Volume IV, Nomor 1, Maret 2022

Perusahaan . Jurnal Komunikasi


ASPIKOM , 346-356.

Saleh, A., & Sihite, M. (2020). Strategi


Komunikasi untuk Program Corporate
Social Responsibility dalam
Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal
Interaksi : Jurnal Ilmu Komunikasi , 98-
105.

Sopyan , Y. (2014). Corporate Social


Responsibility (CSR) Sebagai
Implementasi Fikih Sosial Untuk
Pemberdayaan Masyarakat. Ahkam ,
52-62.
Syahriani, D., & Siwi , M. (2018). Hubungan
Komunikasi Corporate Social
Responsibility dengan Reputasi
Perusahaan . Jurnal Komunikasi
Pembangunan , 54-74.

Utama , A. S. (2018). Pelaksanaan Tanggung


Jawab Sosial dan Lingkungan
Perusahan berdasarkan UndanG-
Undang Nomor 40 Tahun 2007 Untuk
Meningkatkan Kesejahteraan
Masyarakat Kecamatan Rumbai Pesesir
Kota Pekanbaru. Jurnal Cendikia
Hukum, 26-36.
Wilyandri, W. R., Piguno, A., & Sova, M.
(2017). Pengaruh Implementasi
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan/
Corporate Social Responsibility (CSR)
terhadap Kesejahteraan Hidup
Masyarakat. Jurnal Administrasi dan
Managemen , 670-677.

33

You might also like