You are on page 1of 16

Jurnal Komunikasi Pembangunan

ISSN 1693-3699 Juli 2010, Vol. 08, No. 2

Persepsi Petani tentang Saluran Komunikasi Usahatani Padi


P. R. Pertiwi dan A. Saleh
Mayor Komunikasi Pembangunan, Gedung Departemen KPM IPB Wing 1 Level 5, Jalan Kamper Kampus IPB
Darmaga, Telp. 0251-8420252, Fax. 0251-8627797

Abstrak
Serang District is a one of four districts of Banten Province which resulted high production of paddy, at the west
region of Java Island. This condition must be defended with introduced paddy farming innovation continuously, what
submitted trough various of communication channel. The research objectives were: (1) to describe the
innovativeness characteristics of paddy farmers, (2) to know the perception of paddy farmers on extension
communication channel, (3) to analyze the relationship between the innovativeness characteristics of paddy farmers
with their perception about extension communication channels. This research was conducted with the survey methods
and observations in the three Serang subdistricts, including Ciruas, Carenang and Tirtayasa. The determination of
the sample done in random sampling, with the number of samples of 136 people. The correlation analysis of
variables is done through Spearman rank correlation test. Reasearch results were: the innovativeness characteristics
of paddy farmers were classified, except on the level of risk, including category bad; perception of farmers about the
communication channels was good on the financing aspect, both interpersonal and media; farmer innovativeness
characteristics correlated significantly with the perception of interpersonal and media communication channels,
except ownership of capital
Key words: perception, communication channel, paddy

1. Pendahuluan dibedakan antara kelompok yang


cenderung inovatif dan kurang inovatif.
Pembangunan pertanian di
Indonesia tidak semata-mata hanya Rogers dan Shoemaker (1995) Rogers
dilakukan untuk meningkatkan produk- dan Shoemaker mengistilahkan hal
tivitas hasil pertanian, namun juga tersebut sebagai karakteristik keinova-
tifan, yang dikelompokkan menjadi tiga
diarahkan untuk meningkatkan kesejah-
teraan petani dan keluarganya. bagian, yaitu: (1) karakteristik sosial
Peningkatan kesejahteraan petani meru- ekonomi, meliputi: status sosial, tingkat
mobilitas/kekosmopolitan, luas lahan,
pakan salah satu tujuan penyuluhan
pertanian, yang ditegaskan dalam UU modal, jenis pekerjaan, orientasi pada
RI No.16 Tahun 2006 bahwa komersialisasi produk; (2) karakteristik
penyuluhan salah satunya ditujukan individu yang diperlihatkan dengan:
sikap empati, dogmatis, kemampuan
untuk memberdayakan pelaku utama
dan pelaku usaha dalam peningkatan abstraksi, rasionalitas, intelegensi, sikap
terhadap perubahan, keberanian
kemampuan melalui penciptaan iklim
usaha yang kondusif, penumbuhan beresiko dan sikap futuristik; dan (3)
karakteristik komunikasi yang meliputi:
motivasi, pengembangan potensi,
pemberian peluang, peningkatan tingkat partisipasi sosial, komunikasi
interpersonal, hubungan sosial dan
kesadaran dan pendampingan serta
fasilitasi. dengan agen pembaharu, pemanfaatan
Upaya pencapaian tujuan penyu- media massa untuk mencari informasi,
serta tingkat kepemimpinan.
luhan salah satunya dilakukan melalui
pengembangan inovasi pertanian, Karakteristik sasaran termasuk
penyebaran dan penumbuhan motivasi salah satu faktor yang dipertimbangkan
dalam kegiatan penyuluhan agar
pada petani untuk menggunakan inovasi
mendukung efektivitas penyampaian
tersebut. Salah satu dampak penyebaran
pesan pembangunan. Beberapa hasil
inovasi pada suatu masyarakat adalah
penelitian tentang karakteristik
terbentuknya karakteristik inovasi, yang
keinovatifan antara lain dilakukan oleh
Persepsi Petani tentang Saluran Komunikasi Usahatani Padi

Subagiyo (2005), di mana karakteristik untuk menyebarluaskan informasi ini,


yang berkaitan dengan keinovatifan sehingga petani mempunyai keputusan
petani dalam menerima informasi dan untuk memilih saluran komunikasi apa
inovasi antara lain umur, tingkat yang sesuai dengan minat dan
pendidikan dan pengalaman bekerja, kebutuhannya. Keputusan petani untuk
motivasi, tingkat keterdedahan terhadap memilih saluran komunikasi awalnya
informasi dari media, kekosmopolitan, terbentuk dari penilaian petani terhadap
serta keterlibatan dalam organisasi. saluran komunikasi. Berlo (1960)
Adapun Pertiwi et al. (2007) mengungkapkan sasaran komunikasi
menunjukkan bahwa tingkat akan memilih saluran sesuai dengan
keinovatifan petani-nelayan yang dilihat melihat: (1) saluran apa yang tersedia,
dari peubah karakteristik individu, (2) berapa biaya yang dikeluarkan untuk
sosial dan komunikasi, menunjukkan memperoleh saluran dan (3) saluran apa
kondisi yang sejalan dengan tingkatan yang dipilihkan oleh sumber. Dengan
kategori adopter. Artinya makin tinggi demikian, persepsi petani mengenai
tingkatan kategori adopter, makin tinggi ketersediaan, pembiayaan, kemudahan
pula tingkat keinovatifannya. mengakses serta ketepatan penggunaan
Di samping sebagai fungsi saluran komunikasi sebagai pembawa
edukasi dan pemberdayaan masyarakat, informasi merupakan hal yang cukup
penyuluhan juga berperan sebagai penting untuk dikaji terkait preferensi
fungsi penyebarluasan informasi yang petani terhadap saluran komunikasi.
membutuhkan proses komunikasi Salah satu sentra produksi padi
penyuluhan. Henuk dan Levis (2005) di wilayah Barat Pulau Jawa adalah
menyebutkan bahwa komunikasi penyu- Provinsi Banten. Berdasarkan data
luhan berkaitan dengan bagaimana yang tersedia, sampai akhir tahun 2005
melakukan komunikasi dengan petani- Provinsi Banten mengalami surplus
petani kecil dengan segala keterbatasan beras sebanyak 65.488 ton, bahkan
yang mereka miliki, agar pesan yang menyumbang 24,75 persen persediaan
disampaikan melalui komunikasi beras bagi provinsi Banten
penyuluhan dapat diterima dengan baik, (Khomsurizal 2008). Kabupaten Serang
diserap dan selanjutnya diterapkan merupakan wilayah kedua yang
dalam usahatani mereka, sehingga memiliki produksi padi terbanyak di
petani kecil mampu meningkatkan Provinsi Banten. Upaya penyediaan
kesejahteraannya atau bagaimana infomasi tentang inovasi padi bagi
mereka dapat hidup sejahtera. petani padi di Serang makin giat
Petani padi merupakan sasaran digalakkan. Sebagai contoh, posko
yang perlu dijamah oleh informasi, Prima Tani dan klinik pertanian
mengingat petani padi merupakan dibangun untuk menyediakan informasi
pelaku utama dalam penyediaan bagi petani secara langsung di lokasi
produksi beras. Informasi-informasi tempat tinggal mereka. Di samping itu
aktual berupa inovasi usahatani padi juga disediakan pelayanan informasi
yang semakin berkembang perlu sampai melalui peralatan komunikasi elektronik
pada petani. Informasi-informasi dan media cetak (Deptan 2008).
tersebut berupa sistem usahatani, Dengan saluran komunikasi penyuluhan
mencakup teknik pengolahan lahan, yang ditawarkan, diharapkan petani
penanaman, pemupukan, pengairan, padi di wilayah Serang dapat meningkat
pemeliharaan dan pemanenan. Berbagai pengetahuannya tentang inovasi
saluran komunikasi dapat dimanfaatkan pertanian komoditas padi, sehingga
47
P. R. Pertiwi dan A. Saleh

memacu mereka menggunakan cara- 2. Metodologi


cara pertanian yang baru. Artikel ini ditulis berdasarkan
Pada kenyataan di lapangan, hasil penelitian tahun 2009 yang
petani padi masih menggunakan cara- menganalisis tentang persepsi dan
cara lama dalam mengelola pemilihan petani terhadap saluran
usahataninya (seperti pola tanam
komunikasi mengenai informasi
serumpun dalam satu lubang, pola pengelolaan usahatani padi, sebagai
pemupukan yang tidak sesuai dengan suatu kasus yang diambil dari para
perkembangan usia tanam dan lain- petani di Kabupaten Serang. Aspek
lain). Hal ini diduga karena petani karakteristik keinovatifan yang
kurang mengakses informasi, sehingga digunakan dalam kajian ini aspek
petani masih belum menerima informasi karakteristik keinovatifan yang
dengan baik tentang inovasi sistem
dikemukakan oleh Rogers dan
usahatani dari berbagai sumber yang Shoemaker (1995). Variabel-variabel
relevan. Sistem penyuluhan berjenjang
karakteristik keinovatifan yang dikaji
memungkinkan terjadinya informasi antara lain status sosial, luas lahan dan
yang hanya berhenti di tingkat petani kepemilikan modal (karakteristik sosial
yang sudah lebih maju, yang kurang ekonomi), tingkat empati, tingkat
dekat dengan petani lainnya. Upaya keberanian beresiko dan tingkat
penyampaian informasi inovasi padi futuristik (karakteristik individu) dan
cenderung sulit dijalankan mengingat tingkat partisipasi sosial, tingkat
umur rata-rata petani Indonesia
aktivitas komunikasi dan keterlibatan
cenderung tua, yang cukup berpengaruh dalam penyuluhan (karakteristik
pada penerimaan informasi baru, karena komunikasi).
petani yang berusia tua cenderung Karakteristik keinovatifan petani
sangat konservatif dalam menyikapi tersebut dihubungkan dengan persepsi
terhadap perubahan atau inovasi petani tentang saluran komunikasi
teknologi (Henuk & Levis 2005). Di penyuluhan yang terbagi menjadi
samping itu diduga mereka juga kurang
saluran interpersonal dan saluran
tanggap terhadap teknologi informasi komunikasi bermedia. Persepsi petani
dan menganggapnya sebagai sesuatu tentang saluran komunikasi ini dilihat
yang rumit. dari empat indikator, yaitu ketersediaan
Berdasarkan uraian di atas saluran, pembiayaan saluran,
diperlukan suatu kajian untuk menjawab kemudahan mengakses saluran dan
beberapa pertanyaan berikut: (1) seperti
ketepatan penggunaan saluran. Adapun
apakah karakteristik keinovatifan petani subjek informasi melalui saluran
penerima informasi pengelolaan
komunikasi penyuluhan yang diamati
usahatani padi? (2) bagaimanakah adalah informasi inovasi tentang
persepsi petani tentang saluran usahatani padi, mencakup teknik
komunikasi yang membawa informasi
pemilihan bibit, pola tanam, teknik
pengelolaan usahatani padi di kalangan pemupukan, teknik pengendalian hama
masyarakat petani? dan (3) sejauh mana
penyakit, teknik pengairan, teknik
hubungan karakteristik keinovatifan pemanenan, permodalan dan
petani dengan persepsinya tentang
pemasaran.
saluran komunikasi yang membawa
Informasi yang dibutuhkan
informasi pengelolaan usahatani padi?
dalam penelitian digali melalui
penyebaran kuesioner yang didukung

48
Persepsi Petani tentang Saluran Komunikasi Usahatani Padi

dengan wawancara mendalam terhadap anggota kelompok tani terbanyak di


petani responden. Instrumen setiap kecamatan sejumlah 45-46 orang
dikembangkan dalam dua bentuk, yaitu responden. Seluruh responden
instrumen berupa kuesioner dalam diwawancara berdasarkan kuesioner
bentuk penyataan dan pertanyaan yang telah dibuat.
(terbuka dan tertutup). Hasil uji
reliabilitas instrumen penelitian 3. Gambaran Usahatani Padi di
diperoleh nilai koefisien reliabilitas Kabupaten Serang
untuk variabel karakteristik Di Kabupaten Serang, kegiatan
keinovatifan petani sebesar 0,802 dan penanaman padi dilakukan sepanjang
untuk variabel persepsi tentang saluran
tahun. Umumnya penanaman padi
komunikasi penyuluhan sebesar 0,870. dilakukan dalam tiga kali musim
Berdasarkan kuesioner tertutup setahun. Varietas padi yang biasa
dihasilkan data kuantitatif yang ditanam oleh petani antara lain
selanjutnya di-coding dan di-entry Ciherang, Cigeulis dan IR 64. Varietas
dengan menggunakan SPSS. Data
ini memiliki waktu tanam yang singkat
tersebut dianalisis menggunakan dan hasil yang baik. Petani banyak
statistik deskriptif dengan menampilkan menggunakan varietas ini karena cukup
distribusi frekuensi, persentase, rataan mudah mendapatkannya, baik melalui
skor dan total rataan skor; dan analisis subsidi dari pemerintah, membeli dari
statistik inferensial berupa uji korelasi petani lain ataupun dari kios pertanian
rank Spearman (rs), untuk mengetahui setempat.
hubungan antara karakteristik Tahapan penanaman padi
keinovatifan petani dengan persepsi diawali dengan persiapan lahan
petani tentang saluran komunikasi
umumnya dikerjakan oleh petani
penyuluhan. Adapun bentuk pernyataan pemilik/penggarap dibantu oleh para
atau jawaban dari pertanyaan terbuka buruh tani. Secara umum pengolahan
menghasilkan data kualitatif yang tanah dilakukan dengan cara membajak,
digunakan untuk melengkapi informasi mencangkul atau dengan hand tractor
yang dapat mempertajam analisis data yang menggunakan bahan bakar solar.
kuantitatif. Ditinjau dari pembuatan jarak tanam,
Populasi dalam penelitian ini
terdapat dua sistem tanam padi yang
adalah semua petani padi yang menjadi dilakukan petani, yaitu sistem garit
anggota kelompok tani padi sawah di biasa dan sistem jajar legowo. Sistem
Kabupaten Serang. Penentuan lokasi jajar legowo ini merupakan salah satu
kecamatan dilakukan secara purposive
inovasi padi sawah.
dengan memilih tiga kecamatan, dari 10 Penyiangan lahan dilakukan
kecamatan yang memiliki kelompok
pada saat padi berumur sekitar 25-30
tani dengan komoditas khusus padi hari, untuk mencabut gulma yang
sawah, yaitu kecamatan Ciruas,
tumbuh di sekitar tanaman, biasanya
Tirtayasa dan Carenang. Dari jumlah dilakukan bersamaan dengan
populasi di tiga kecamatan tersebut, penyemprotan tanaman. Pemupukan
diambil sampel penelitian sebanyak 2,5
untuk tanaman padi masih banyak
persen sehingga sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan pupuk
berjumlah 136 orang. Sampel diambil
kimia. Beberapa petani menggunakan
secara acak sederhana (simple random
pupuk organik sebagai pupuk
sampling) dari gabungan kelompok tani
sampingan. Inovasi pemupukan
(gapoktan) yang memiliki jumlah
49
P. R. Pertiwi dan A. Saleh

terbaru, yaitu pemupukan dengan cara tani. Modal yang diperoleh dari
menggunakan Bagan Warna Daun kelompok tani umumnya berupa subsidi
(BWD) untuk pemupukan N, hampir yang diberikan melalui kelompok, baik
belum dilakukan oleh responden petani. berupa bibit atau pupuk maupun
Pengairan sawah yang dilakukan sejumlah uang yang dialokasikan untuk
petani umumnya masih menggunakan pembelian bibit atau pupuk.
sistem pengairan tergenang, yang hanya Peminjaman ke petani lain umumnya
sesekali disusutkan airnya, yaitu apabila bukan dalam bentuk uang, tetapi dalam
akan melakukan pemupukan atau bentuk sarana produksi atau alat-alat
penyemprotan. Upaya penanggulangan pertanian. Pembayaran dilakukan pada
HPT hampir seluruhnya dilakukan saat panen, umumnya dengan
secara kimia, yaitu dengan melakukan membayarkan sejumlah hasil panen
penyemprotan. Umumnya petani tidak sesuai kesepakatan.
memperhatikan apakah ada gejala Pemasaran hasil panen
serangan hama atau tidak, tetapi dilakukan dengan dua cara, yaitu
menyemprot sesuai keinginannya. penjualan langsung sesaat sesudah
Panen padi dilakukan setelah panen, atau ditunda pada saat
padi menguning dan bulir penuh, yaitu membutuhkan uang. Dengan cara panen
sekitar 3,5 bulan. Cara pemanenan di lelang, hasil panen secara otomatis
setiap hamparan atau wilayah pertanian terjual secara langsung. Apabila hasil
berbeda-beda, yaitu dengan cara panen disimpan di rumah, kapan pun
melelang hasil panen ke tengkulak, petani ingin menjual hasil panen,
memanen dengan menyewa buruh tani, banyak pembeli yang datang mencari,
dan memanen dengan sistem gebotan, atau menjual ke penggilingan (pabrik)
di mana yang memanen adalah para sebagai penampung hasil panen utama
petani yang ikut andil pada saat di wilayah internal pertaniannya.
menanam. Petani menuturkan bahwa
keuntungan panen dengan cara ini 4. Saluran Komunikasi Penyuluhan
adalah keeratan hubungan antar petani di Kabupaten Serang
dapat terjalin dengan kuat, serta tidak Saluran komunikasi penyuluhan
ada petani yang tidak memiliki padi di di Kabupaten Serang terbagi menjadi
rumahnya sendiri. Selama cara panen dua bagian, yaitu saluran komunikasi
ini dilakukan secara serentak dan langsung (interpersonal) dan tidak
dilakukan dengan cara beregu, cara ini langsung (bermedia). Saluran
tidak bertentangan dengan inovasi
komunikasi langsung yang paling
pertanian. berperan adalah sesama petani dalam
Hal lain di luar teknik bertani
lingkungannya. Petani yang berprestasi
dan tak kalah penting adalah tentang merupakan andalan bagi kegiatan
permodalan dan pemasaran. Secara penyuluhan, karena melalui petani
umum, petani telah memiliki
teladan, petani lain dapat langsung
kemandirian dalam melakukan mencontoh cara usahatani yang baik.
permodalan dalam bentuk uang.
Tokoh masyarakat memegang peranan
Banyak di antara petani yang penting dalam menginformasikan hal-
menggunakan uang sendiri untuk biaya
hal terkait kegiatan sosial maupun nilai-
operasional penanaman. Namun
nilai yang berpengaruh terhadap
demikian ada pula petani yang
kehidupan dan usahatani. Penyuluh
meminjam modal ke pihak lain, seperti
sendiri memfasilitasi informasi-
ke kerabat, tengkulak atau kelompok
50
Persepsi Petani tentang Saluran Komunikasi Usahatani Padi

informasi terkini bagi petani. Untuk terintegritasi secara keseluruhan, mulai


informasi tentang sarana produksi, dari kegiatan pertemuan kelompok,
pedagang saprotan merupakan saluran pelatihan-pelatihan disertai dengan
komunikasi yang cukup tepat. Adapun berbagai fasilitas media komunikasi
pengumpul merupakan saluran cetak seperti leaflet, brosur, poster, surat
komunikasi yang cukup tepat bagi kabar dan majalah, serta noncetak yang
petani untuk memperoleh informasi umumnya berbentuk VCD tentang
tentang harga dan pemasaran. teknik pertanian. Klinik pertanian pada
Dalam kaitannya dengan berbagai Prima Tani pun dibuat salah satunya
saluran komunikasi bermedia, di tiga sebagai fungsi penyedia informasi. Di
kecamatan terpilih diungkapkan bahwa perpustakaan klinik disediakan bahan-
media penyuluhan masih tergolong bahan bacaan baik yang diproduksi oleh
relatif kurang. Stasiun TV lokal yaitu pemerintah maupun swasta, dengan
Cahaya Banten, belum memiliki siaran harapan para petani datang untuk
spesifik tentang pertanian. Beberapa memanfaatkannya secara cuma-cuma.
stasiun radio memiliki slot siaran untuk
acara pertanian, yaitu Radio Megaswara 5. Karakteristik Keinovatifan Petani
dan Dimensi, namun dari hasil Padi
wawancara terhadap petani, minat Karakteristik keinovatifan petani
petani terhadap siaran radio ternyata adalah ciri-ciri yang melekat pada diri
kurang. Mereka lebih mengharapkan petani dalam kaitannya dengan
siaran televisi untuk lebih banyak penerimaan inovasi. Karakteristik
menayangkan siaran pertanian, karena keinovatifan petani yang diamati
sifatnya yang mudah dipahami dan mengacu pada karakteristik
mudah didengar dan dilihat.
keinovatifan seperti yang dikemukakan
Surat kabar dan majalah oleh Rogers dan Shoemaker (1995).
pertanian menurut penyuluh dinilai Data-data yang dihimpun seputar
mampu mewakili informasi yang deskripsi karakteristik keinovatifan
dibutuhkan petani. Majalah yang paling disajikan dalam bentuk rataan skor
dikenal petani adalah trubus, sedangkan jawaban petani, yang ditunjukkan pada
surat kabar adalah Sinar Tani (Sinta). Tabel 1.
Buku-buku yang mengemukakan topik
Status sosial petani tergolong
budidaya pertanian, peternakan dan cukup baik (rataan skor 1,89).
perikanan, sudah diakomodasikan di Gambaran status sosial ini ditunjukkan
perpustakaan Prima Tani. Adapun dari jabatan sosial yang diduduki di
selebaran-selebaran berupa leaflet atau
masyarakat dan tingkat kehidupan
poster dianggap penyuluh sebagai petani. Ditinjau dari jabatan sosial,
media yang jumlahnya paling
status sosial petani sebenarnya
mencukupi. Bagi petani sendiri, leaflet cenderung rendah. Sebanyak 41,18
biasanya mereka peroleh dari pertemuan
persen petani tergolong aktif dalam
kelompok atau dari para formulator organisasi kemasyarakatan, antara lain:
sarana produksi pertanian. kelompok tani, organisasi keagamaan
Saluran komunikasi merupakan
(pengurus mushola, dewan mesjid),
bagian dari proses komunikasi yang kepemudaan, koperasi, komite sekolah
terjadi dalam masyarakat. Badan
dan pemerintahan. Kategori cukup baik
Pengkajian Teknologi Pertanian (2006)
diperoleh dari tingkat kehidupan yang
menyebutkan bahwa proses komunikasi
cenderung tinggi, yang dilihat dari
dalam kegiatan penyuluhan
51
P. R. Pertiwi dan A. Saleh

sejumlah 80,88 persen petani yang telah dan mesin pertanian lebih dari satu
memiliki rumah sendiri, dan hampir jenis. Dalam kegiatan penyuluhan,
seluruh bangunannya permanen. kondisi status sosial petani yang terlihat
Sebanyak 69,12 persen telah memiliki di lapangan memungkinkan petani
kendaraan bermotor roda dua. Di untuk dapat lebih dimotivasi agar mau
samping itu kepemilikan alat mesin mengakses berbagai saluran komunikasi
pertanian tergolong cukup baik, di mana sebagai media penyampai informasi
sekitar 40 persen petani memiliki alat inovasi.

Tabel 1.
Deskripsi karakteristik keinovatifan petani berdasarkan rataan skor
Karakteristik Keinovatifan Petani Rataan skor*
Status sosial 1,89
Luas lahan 1,88
Kepemilikan modal 2,22
Tingkat empati 2,00
Tingkat keberanian beresiko 1,58
Tingkat futuristik 1,97
Tingkat partisipasi sosial 2,09
Tingkat aktivitas komunikasi 1,75
Keterlibatan dalam penyuluhan 1,69
Total rataan skor 1,90
Keterangan: * 1,00 - 1,66 = buruk/sempit/rendah; 1,67 - 2,33 = cukup baik/cukup
luas/sedang; 2,34 - 3,00 = baik/luas/tinggi

Luas lahan sawah yang digarap Kepemilikan modal petani


petani menunjukkan kategori cukup tergolong cukup baik, dengan rataan
luas, dengan rataan skor 1,88. Luas skor 2,22 (Tabel 1). Kenyataan ini
lahan petani adalah antara 300-25.000 didukung dengan sejumlah 54,41 persen
m2, namun 63,24 persen tergolong petani yang memiliki lahan dengan
cukup luas, yaitu antara 3.500-10.000 status milik pribadi. Kepemilikan lahan
m2. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat secara pribadi cenderung dapat
kemampuan petani dalam mengusaha- menjamin petani untuk berusahatani
kan lahan dapat mencukupi kebutuhan secara berkelanjutan. Jumlah modal
hidup, bukan saja untuk konsumsi tapi yang dikeluarkan petani setiap musim
juga mencukupi kebutuhan sekunder- tergolong sedang, yaitu berkisar antara
nya. Menurut Rogers dan Shoemaker 1-2 juta rupiah. Adapun sumber modal
(1995), kepemilikan lahan berkaitan yang dikeluarkan oleh 52,2 persen
dengan keinovatifan seseorang. Petani berasal dari sumber modal pribadi.
yang memiliki lahan luas cenderung Kondisi kepemilikan modal petani di
lebih tanggap terhadap inovasi. Dalam lapangan mengindikasikan bahwa
kegiatan penyuluhan, inovasi tentang petani cenderung mampu mencari
teknik-teknik diversifikasi untuk lahan berbagai informasi terkait dengan
sempit atau teknik ekstensifikasi untuk usahataninya. Dengan modal yang ada,
lahan luas merupakan salah satu petani telah mempertaruhkan resiko
program yang dapat diinformasikan dan dalam berusahatani, sehingga sebisa
ditumbuhkan minatnya pada masyarakat mungkin dapat mempertahankan
petani.

52
Persepsi Petani tentang Saluran Komunikasi Usahatani Padi

usahataninya agar tidak mengalami motivasi petani agar mau mencoba hal-
kegagalan. hal yang belum pernah dilakukannya.
Tingkat empati petani tergolong Hal tersebut perlu disertai dengan
cukup baik (rataan skor 2,00), metode penyampaian teknik-teknik baru
ditunjukkan dengan empat indikator yang tepat seperti melakukan ujicoba di
yang ditanyakan, ternyata sejumlah lahan percontohan yang dapat dilihat
41,91 persen menyatakan sering oleh semua orang.
menghargai pendapat orang lain, 44,12 Tingkat futuristik adalah derajat
persen sering mendahulukan kemampuan petani dalam berorientasi
kepentingan orang lain, bahkan 80,15 ke masa depan. Petani memiliki tingkat
persen menyatakan sering peduli futuristik yang tergolong cukup baik,
terhadap kesulitan orang lain. Berbeda yaitu memiliki rataan skor jawaban 1,97
halnya dengan perilaku petani dalam (Tabel 1). Sejumlah 20,59 persen
menggantikan tugas orang lain, nilai petani yang percaya bahwa kehidupan
yang diperoleh cenderung rendah, masa depan ditentukan oleh usahanya
karena lebih dari 40 persen menyatakan saat ini, sedangkan sejumlah 51,47
jarang mau menggantikan tugas orang persen petani merasa yakin bahwa
lain. Alasan terhadap jawaban ini usahatani yang dijalankan akan tetap
umumnya petani ketakutan melakukan bertahan walaupun kondisi negara serba
kesalahan dalam melakukan sesuatu sulit dan mahal serta 46,32 persen
yang bukan tugasnya. Secara idealis, petani sering merasa yakin bahwa
orang yang memiliki empati kategori kegiatan usahatani akan terus
baik akan dihargai banyak orang, kesinambungan dan mampu menopang
termasuk kemungkinan untuk dijadikan kebutuhan hidupnya sampai anak-anak
tempat bertanya bagi masyarakat mereka dewasa. Dalam kegiatan
sekitar. Untuk itu orang yang memiliki penyuluhan, pandangan yang baik ke
empati besar termotivasi berusaha masa depan perlu ditumbuhkan bagi
memperkaya dirinya dengan berbagai masyarakat petani. Dengan memiliki
ilmu pengetahuan baru. pandangan yang positif, petani akan
Hasil pengamatan menunjukkan berusaha untuk mengupayakan
bahwa tingkat keberanian petani dalam usahataninya menjadi lebih baik, yang
mengambil resiko tergolong buruk, diharapkan terwujud melalui sikap
yaitu memiliki rataan skor 1,58. proaktif terhadap inovasi.
Indikator keberanian beresiko yang Tingkat partisipasi sosial
diamati antara lain tindakan petani merupakan salah satu ciri karakteristik
dalam mencoba cara tanam baru, komunikasi yang berada dalam kategori
mencoba varietas baru, mengatasi cukup baik, dengan rataan skor 2,09
masalah secara pribadi dan melakukan (Tabel 1). Gambaran tingkat partisipasi
eksperimen atau penemuan-penemuan sosial ini ditunjukkan dengan
sederhana di bidang pertanian. keterlibatan petani dalam kehidupan
Persentase jawaban petani terbesar bermasyarakat. Tingkat keterlibatan
berada pada jawaban ”jarang” dalam petani yang paling tinggi adalah dalam
melakukan keempat indikator tersebut. kegiatan keagamaan (70,59% petani
Dalam kegiatan penyuluhan, menyatakan selalu mengikuti kegiatan
kekurangberanian mengambil resiko setiap bulan). Selanjutnya sejumlah
bagi petani merupakan hambatan utama 37,50% petani menyatakan selalu
dalam penyebaran inovasi. Penyuluh mengikuti kegiatan gotong-royong,
memiliki tugas membangkitkan sering memberi bantuan apabila ada
53
P. R. Pertiwi dan A. Saleh

yang terkena musibah (46,32%) dan petani menyatakan terlibat dalam


sering terlibat dalam pengurusan identifikasi wilayah penyuluhan, yaitu
tetangga yang meninggal (48,53%). melalui pengisian data-data terkait
Secara keseluruhan partisipasi petani usahataninya. Sejumlah 8,82 persen
dalam kegiatan masyarakat tergolong petani menambahkan keterlibatannya
cukup baik. Tingkat partisipasi seperti dalam perumusan tujuan selain
yang terlihat di lapangan dapat identifikasi wilayah dan 13,24 persen
membantu kelancaran kegiatan ikut merumuskan masalah dan
penyuluhan, termasuk penyebaran pemecahannya. Akan tetapi sejumlah
inovasi. 44,85 persen menyatakan tidak pernah
Tingkat Aktivitas komunikasi terlibat sama sekali dalam perencanaan
yang dimaksud dalam penelitian ini program penyuluhan. Berdasarkan
adalah tingkat aktif tidaknya petani uraian di atas, terlihat bahwa
dalam memperoleh informasi, baik keterlibatan petani dalam penyuluhan
tentang kegiatan sosial maupun masih perlu ditingkatkan. Pelibatan
usahatani. Tabel 1 memperlihatkan petani dalam kegiatan penyuluhan dan
kategori cukup baik untuk aktivitas perencanaan program penyuluhan dapat
komunikasi petani, dengan rataan skor menumbuhkan interaksi antar petani
1,75. Walaupun sejumlah 55,88 persen dan interaksi antara petani dan penyuluh
petani mengaku tidak pernah mencari dengan lebih baik lagi. Semakin tinggi
informasi tentang kegiatan sosial secara tingkat interaksi dalam masyarakat
aktif, namun untuk informasi yang petani, menjadikan semakin mudah pula
berkaitan dengan usahatani, sejumlah proses difusi dan adopsi inovasi
31,62 persen reponden mengatakan berlangsung.
selalu aktif mencari sendiri informasi
yang dibutuhkannya. Informasi yang 6. Persepsi Petani tentang Saluran
paling sering dicari terutama yang Komunikasi Penyuluhan
berkaitan dengan aktivitas perencanaan Persepsi petani tentang saluran
usahatani dan proses produksi.
komunikasi penyuluhan dibagi menjadi
Peubah terakhir dari empat kategori, yaitu buruk, cukup baik,
karakteristik keinovatifan petani yang baik dan baik sekali. Tabel 2
diamati adalah keterlibatan petani dalam menunjukkan bahwa urutan tertinggi
penyuluhan, yang memperoleh rataan dari persepsi responden tentang saluran
skor sebesar 1,69. Walaupun masuk komunikasi penyuluhan adalah pada
dalam kategori cukup baik, namun
aspek pembiayaan untuk mengakses
keterlibatan petani dalam penyuluhan saluran komunikasi. Berdasarkan
cenderung ke arah kategori buruk.
kenyataan tersebut, terlihat bahwa
Sejumlah 36,03 persen petani memiliki petani tidak memiliki kekhawatiran
tingkat kehadiran yang tinggi dalam terhadap biaya yang dikeluarkan untuk
pertemuan kelompok, dan sejumlah
mengakses saluran, sejauh informasi
55,88 persen menyatakan pernah yang dibutuhkan tersedia dan mudah
mengikuti pelatihan baik satu kali
diperoleh.
maupun lebih. Dalam kegiatan
penyuluhan, sejumlah 33,09 persen

54
Persepsi Petani tentang Saluran Komunikasi Usahatani Padi

Tabel 2.
Persepsi petani padi tentang saluran komunikasi berdasarkan rataan skor
Persepsi tentang Saluran Komunikasi Rataan skor*
Interpersonal Bermedia
Ketersediaan saluran komunikasi 2,35 2,23
Pembiayaan mengakses saluran komunikasi 2,89 2,58
Kemudahan mengakses saluran komunikasi 2,50 2,14
Ketepatan penggunaan saluran komunikasi 2,49 2,51
Total rataan skor 2,56 2,37
Keterangan: * 1,00 - 1,75 = buruk; 1,76 - 2,50 = cukup baik; 2,51 - 3,25 = baik; 3,26 - 4,00 =
baik sekali.

Persepsi responden tentang pemupukan dan pemanenan.


ketersediaan saluran komunikasi Poster/leaflet dan surat kabar/majalah
penyuluhan tergolong cukup baik, pertanian dirasa petani cukup banyak
dengan rataan skor 2,35 untuk saluran tersedia, dan menyajikan banyak
komunikasi interpersonal dan 2,23 informasi tentang teknik usahatani padi.
untuk saluran komunikasi bermedia. adapun informasi yang selalu tersedia
Saluran komunikasi interpersonal melalui poster/leaflet dan surat
merupakan pihak-pihak yang lebih kabar/majalah pertanian adalah tentang
sering ditemui oleh petani. Dalam penanggulangan HPT. Radio
kaitannya dengan informasi pengelolaan menempati urutan terbawah sebagai
usahatani padi, 50 persen responden saluran komunikasi yang dirasakan
berpersepsi bahwa saluran komunikasi ketersediaannya oleh petani. Sepertinya
”petani lain” selalu tersedia dalam posisi radio telah tergeser dengan
memberikan informasi tentang adanya televisi yang mampu
penanggulangan hama dan penyakit memberikan informasi lebih baik.
tanaman (HPT). Adapun penyuluh Melalui televisi, siaran tidak saja dapat
paling tinggi ketersediaannya dalam didengar tetapi juga dilihat.
menyediakan informasi tentang Tabel 2 memperlihatkan bahwa
pemupukan (47,06%). Pedagang persepsi petani tentang pembiayaan
saprotan tertinggi ketersediaannya saluran komunikasi tergolong pada
dalam menyediakan informasi tentang kategori baik (rataan skor 2,89 untuk
penanggulangan HPT (41,91%), saluran interpersonal dan rataan skor
sedangkan pengumpul memiliki 2,58 untuk saluran bermedia). Berbeda
ketersediaan tertinggi pada informasi halnya dengan ketersediaan saluran
tentang pemasaran (38,97%). komunikasi, persepsi keterjangkauan
Saluran komunikasi bermedia biaya untuk mengakses petani dan
yang dirasa responden paling baik penyuluh hampir merata untuk setiap
ketersediaannya adalah TV. Beberapa informasi teknik usahatani padi.
stasiun telesivi diketahui menyajikan Jawaban ’murah’ dan ’sangat murah’
acara pertanian, baik yang khusus acara dilontarkan oleh sekitar 33-50 persen
pertanian, acara selingan, siaran berita responden untuk penyuluh, dan petani
maupun iklan. Menurut responden, lain. Sedangkan untuk pedagang
ketersediaan tertinggi yang dicapai TV saprotan dan pengumpul, persepsi
adalah dalam penyajian informasi responden umumnya ’murah.
tentang penanggulangan HPT, Kenyataan ini menunjukkan bahwa

55
P. R. Pertiwi dan A. Saleh

masalah perolehan informasi tidak tergolong mudah diakses dalam mencari


terletak pada biaya yang harus informasi tentang pemupukan,
dikeluarkan, tetapi pada ada tidaknya penanggulangan HPT. Adapun
informasi yang dapat diakses melalui pedagang tergolong sulit diakses untuk
saluran komunikasi interpersonal. mencari informasi teknik usahatani
Pada saluran komunikasi padi.
bermedia, sekitar 30 persen responden Saluran komunikasi bermedia
menganggap bahwa poster/leaflet bisa yang dipersepsikan paling mudah
diakses dengan ’sangat murah,’ diakses adalah TV. Namun demikian
terutama dalam mencari informasi petani tidak terlalu merasa mudah
teknik usahatani padi. Petani dapat mengakses berbagai informasi pertanian
dengan mudah mengakses poster/leaflet melalui TV, karena siaran untuk acara
di tempat pertemuan kelompok, klinik ini dirasa kurang. Selanjutnya, saluran
prima tani, kios saprotan bahkan dari komunikasi lain yang dianggap mudah
formulator yang mendatangi petani, diakses adalah poster/leaflet, surat
sehingga petani tidak perlu kabar/majalah pertanian dan radio.
mengeluarkan banyak biaya. Kemudahan mengakses poster/leaflet
Selanjutnya sejumlah 8-11 persen menurut petani adalah dalam mencari
responden menyatakan bahwa surat informasi tentang pembibitan,
kabar/majalah pertanian sangat murah pemupukan dan penanggulangan HPT.
diakses untuk semua jenis informasi Kenyataan ini berbeda dengan
teknik usahatani. Adapun TV dan radio kemudahan mengakses surat
dipersepsikan berada dalam jawaban kabar/majalah pertanian, dimana
’murah’ dan ’mahal’ oleh kebanyakan jawaban ‘sulit’ dan ‘sangat sulit’
responden, untuk semua jenis informasi. mengakses dari responden tergolong
Namun demikian tingkat kemahalan TV tinggi, yaitu mencapai 65 persen, baik
lebih rendah daripada radio. Hal ini untuk informasi tentang teknik
terjadi karena TV telah banyak dimiliki usahatani, permodalan maupun
oleh hampir semua petani, sedangkan pemasaran. Hal ini karena surat
radio tidak. Dengan demikian petani kabar/majalah pertanian tidak terlalu
menganggap harus mengeluarkan biaya banyak jumlahnya. Kemudahan
lagi jika menjadikan radio sebagai mengakses radio tergolong rendah, yang
penyedia informasi pengelolaan ditunjukkan dari kebanyakan responden
usahatani padi pada saat ini. yang menganggap sulit mengakses
Tingkat kemudahan dalam radio, untuk semua informasi teknik
mengakses saluran komunikasi yang usahatani padi.
dipersepsikan ’baik’ oleh responden Persepsi responden tentang
adalah petani lain dan penyuluh. ketepatan penggunaan saluran
Kemudahan mengakses petani lain ini komunikasi penyuluhan berada pada
memiliki nilai tertinggi pada pencarian kategori cukup baik untuk saluran
informasi tentang pengadaan bibit komunikasi interpersonal (rataan skor
unggul serta teknik pemilihannya, yang 2,49), namun tergolong baik untuk
ditunjukkan dengan jawaban ’sangat saluran komunikasi bermedia (rataan
mudah’ oleh 48,53 persen responden. skor 2,51). Ketepatan penggunaan
Adapun kemudahan mengakses saluran komunikasi ini sangat
penyuluh terutama dalam mencari bergantung pada jenis informasi yang
informasi tentang penanggulangan HPT. disampaikan oleh saluran komunikasi.
Menurut petani, pedagang saprotan
56
Persepsi Petani tentang Saluran Komunikasi Usahatani Padi

Responden mempersepsikan sampai pemasaran, walaupun ketepatan


bahwa saluran komunikasi yang paling radio tergolong rendah. Lain halnya
tepat penggunaannya adalah petani lain dengan poster/leaflet yang cenderung
terutama untuk informasi tepat jika digunakan sebagai media
penanggulangan HPT padi, pembibitan penyampai informasi teknik usahatani
dan pemupukan. Hal ini menunjukkan saja.
bahwa petani selain sebagai pihak yang Pemanfaatan saluran komunikasi
menjalankan proses produksi, juga dalam kegiatan penyuluhan dapat
menjalankan perannya sebagai penyebar disesuaikan dengan kondisi masyarakat
informasi dengan baik. Penyuluh petani. Sebagai contoh, sikap petani
termasuk saluran komunikasi yang enggan untuk datang ke posko
berikutnya yang memiliki tingkat penyuluh seperti klinik prima tani, dapat
persepsi ketepatan penggunaan yang diatasi dengan membawa berbagai
baik sebagai penyampai informasi media penyuluhan pada saat menemui
tentang teknik usahatani dan petani. Upaya penyuluhan yang perlu
permodalan, sedangkan kurang tepat dilakukan peningkatan minat
untuk informasi tentang pemasaran. masyarakat petani terhadap berbagai
Pedagang saprotan dinilai tepat dalam media komunikasi. Di samping itu
memberikan informasi tentang penyuluh di tingkat atas mungkin dapat
penanggulangan HPT dan pemupukan, mengembangkan berbagai materi
sedangkan informasi lain dinilai tidak penyuluhan tentang PTT padi yang
tepat disampaikan melalui pedagang dapat ditayangkan di TV atau radio
saprotan. Adapun 42,65 persen daerah dengan acara yang lebih
responden menyatakan bahwa menarik, pencetakan surat kabar lokal,
pengumpul merupakan saluran penyebaran media-media tercetak serta
komunikasi yang sangat tepat pelibatan petani dalam menghimpun
digunakan sebagai penyampai informasi informasi pertanian.
tentang pemasaran, termasuk harga
gabah yang sedang berlaku saat ini. 7. Hubungan Karakteristik
Saluran komunikasi bermedia Keinovatifan Petani Padi dengan
yang dinilai paling tepat penggunaannya Persepsi Petani tentang Saluran
dalam menyampaikan informasi Komunikasi Penyuluhan
pengelolaan usahatani padi adalah TV. Tabel 3 menunjukkan beberapa
Ketepatan penggunaan TV sebagai unsur karakteristik keinovatifan yang
saluran komunikasi yang berkorelasi dengan persepsi petani
menyampaikan inovasi berkaitan
tentang saluran komunikasi baik
dengan kepemilikan TV oleh interpersonal maupun bermedia.
masyarakat serta kejelasan informasi
yang disampaikan. Selanjutnya
poster/leaflet menempati tempat kedua
sebagai saluran komunikasi yang
dianggap tepat oleh petani. Radio dan
surat kabar/majalah memiliki kesamaan
dengan TV dalam hal ketepatan jenis
informasi yang disampaikan. Ketiganya
dianggap tepat dalam memberikan
semua informasi pengelolaan usahatani
padi, mulai dari teknik pembibitan
57
P. R. Pertiwi dan A. Saleh

Tabel 3.
Hubungan karakteristik keinovatifan petani padi dengan persepsinya tentang saluran
komunikasi penyuluhan
Karakteristik Keinovatifan Persepsi tentang Saluran Komunikasi (rs)
Interpersonal Bermedia
Status sosial 0,202* 0,170*
Luas lahan 0,170* -0,005
Kepemilikan modal 0,095 0,083
Tingkat empati 0,337** 0,154
Tingkat keberanian beresiko 0,170* 0,036
Tingkat futuristik 0,231** 0,434**
Tingkat partisipasi sosial 0,310** 0,161
Tingkat aktivitas komunikasi 0,129 0,258**
Keterlibatan dalam penyuluhan 0,268** 0,339**
Keterangan: * Korelasi nyata (p<0,05) rs = koefisien korelasi rank Spearman
**Korelasi sangat nyata (p<0,01)

Berdasarkan Tabel 3, indikator Petani yang memiliki luas lahan banyak


status sosial berkorelasi nyata (p<0,05) melakukan komunikasi dengan
dengan saluran komunikasi inter- penyuluh, petani lain bahkan dengan
personal dan bermedia. Hal ini pedagang saprotan serta pengumpul,
mengindikasikan bahwa semakin tinggi karena menganggap pihak-pihak
status sosial responden, semakin baik tersebut dapat memenuhi kebutuhan
pula persepsinya tentang saluran informasi dalam mengelola lahan yang
komunikasi yang membawa berbagai luas dan dinilai cepat memberikan
informasi pengelolaan usahatani padi. umpan balik. Sebaliknya, informasi
Petani yang berstatus sosial tinggi tentang usahatani dari saluran
merupakan orang yang aktif dan komunikasi bermedia dinilai tidak nyata
memiliki jabatan dalam organisasi yang (p>0,05) negatif, yang artinya semakin
diikutinya, cenderung lebih berpen- luas lahan garapan petani, cenderung
didikan, memiliki pemikiran yang lebih semakin kurang baik persepsinya
terbuka terhadap lingkungan karena tentang saluran komunikasi bermedia.
membutuhkan banyak hubungan dengan Petani menganggap bahwa media
pihak lain terkait kehidupan sosial komunikasi kurang memberikan
ekonominya. Sifat tersebut menjadikan respons yang cepat atas informasi yang
petani menghargai segala hal yang ada diinginkannya, sehingga menjadi
di hadapannya termasuk pada saluran enggan mengakses dan mengakibatkan
komunikasi yang ada di lingkungannya. pandangannya terhadap saluran
Dalam hubungannya dengan komunikasi kurang baik.
saluran komunikasi interpersonal, luas Tingkat empati merupakan
lahan memiliki korelasi yang nyata indikator karakteristik keinovatifan
(p<0,05) namun memiliki korelasi yang terlihat berkorelasi sangat nyata
negatif dengan saluran komunikasi (p<0,01) dengan persepsi responden
bermedia. Hal ini mengindikasikan tentang saluran komunikasi
bahwa petani yang memiliki lahan yang interpersonal. Hal ini dapat dipahami
luas cenderung mempersepsikan saluran karena sikap empati muncul dalam diri
komunikasi interpersonal dengan baik. seseorang untuk berusaha menem-
58
Persepsi Petani tentang Saluran Komunikasi Usahatani Padi

patkan dirinya pada peran orang lain. komunikasi. Petani yang memiliki sifat
Petani yang berempati tinggi cenderung futuristik biasanya memiliki pemikiran
banyak berhubungan dengan pihak- yang sudah mengarah ke masa yang
pihak penyedia informasi yang bersifat akan datang, dan selalu optimis mampu
interpersonal. Dengan demikian petani menghadapi segala kemungkinan.
yang berempati tinggi umumnya Untuk itu mereka cenderung lebih
memiliki sikap positif yang baik banyak menggali ilmu pengetahuan
terhadap orang lain dan lingkungannya, baru yang dianggapnya dapat meraih
termasuk terhadap saluran komunikasi keberhasilan di masa depan. Petani
interpersonal. Beberapa responden yang lebih futuristik menganggap
menyatakan bahwa walaupun tidak saluran komunikasi sebagai media yang
mudah untuk mendapatkan saluran membantu keberlangsungan hidupnya.
komunikasi, mereka sangat meyakini Dengan demikian petani futuristik
bahwa saluran komunikasi tersedia, cenderung selalu membutuhkan saluran
murah untuk mengaksesnya dan tepat komunikasi, baik interpersonal maupun
penggunaannya. media yang ada, dan menghargai
Tingkat keberanian beresiko saluran komunikasi sebagai sarana
juga memiliki korelasi yang nyata dalam mencapai keberhasilan.
(p<0,05) dengan saluran komunikasi Hubungan lain yang terlihat
interpersonal. Hal ini mengindikasikan sangat nyata (p<0,01) adalah antara
bahwa semakin tinggi tingkat tingkat partisipasi sosial dengan
keberanian petani untuk mengambil persepsi petani tentang saluran
resiko, semakin baik pula persepsinya komunikasi walaupun taraf sangat nyata
tentang saluran komunikasi ini hanya terlihat pada saluran
interpersonal. Kondisi ini sangat wajar, komunikasi interpersonal. Partisipasi
karena umumnya petani mau petani dalam kegiatan sosial di
mengambil resiko setelah bertanya pada lingkungannya menyebabkan petani
orang lain secara langsung atau melihat terhubung dengan banyak orang,
keberhasilan petani lain, sehingga termasuk orang-orang yang membawa
memiliki pandangan yang positif berbagai informasi tentang pengelolaan
terhadap pembawa informasi langsung. usahatani padi. Keterlibatan responden
Adapun jika dilihat hubungannya dalam berbagai kegiatan seperti
dengan persepsi tentang saluran pengajian, gotong-royong, pertemuan
komunikasi bermedia, tingkat warga, atau saling bantu dalam
keberanian petani dalam beresiko tidak kehidupan mereka, menumbuhkan
memiliki kaitan yang nyata (p>0,05), keeratan antar warga dan diakui
artinya faktor ini tidak secara nyata responden sebagai ajang untuk saling
menentukan baik atau buruknya menghormati. Petani juga semakin
persepsi petani terhadap saluran terbuka pemikirannya terhadap
komunikasi bermedia. pentingnya berhubungan baik, dan
Tabel 3 juga memperlihatkan semakin penting untuk berpikir positif
bahwa tingkat futuristik memiliki terhadap pihak-pihak yang terhubung
korelasi yang sangat nyata (p<0,01) dengannya. Dengan demikian semakin
dengan persepsi tentang saluran tinggi tingkat partisipasi petani,
komunikasi, baik interpersonal maupun semakin baik pula persepsinya tentang
bermedia. Hal ini berarti semakin pihak-pihak yang menjadi saluran
tinggi tingkat futuristik petani, semakin komunikasi baginya.
baik pula persepsinya tentang saluran
59
Pepi Rospina Pertiwi dan Amiruddin Saleh

Selanjutnya hubungan yang banyak membawa manfaat bagi


sangat nyata (p<0,01) terlihat pula wawasan dan pengetahuan petani, dan
antara tingkat aktivitas komunikasi membuka pikiran mereka tentang
petani dengan persepsinya tentang banyaknya saluran komunikasi yang
saluran komunikasi bermedia. Hal ini menyediakan informasi usahatani yang
mengindikasikan bahwa petani dibutuhkannya.
memiliki penerimaan yang cukup baik Hubungan yang tidak nyata
terhadap media komunikasi yang (p>0,05) dengan persepsi petani tentang
membawakan informasi pengelolaan saluran komunikasi adalah kepemilikan
usahatani padi. Sebagian besar modal. Hal ini mengindikasikan modal
responden mengemukakan bahwa yang dimiliki petani bukan menjadi
informasi terbaru kemungkinan akan faktor penentu dalam membentuk
segera disebarkan melalui berbagai persepsi petani tentang saluran
media, karena akan lebih cepat komunikasi. Berapapun modal yang
menjangkau banyak orang. Petani yang dimiliki, tidak menumbuhkan persepi
aktif mencari informasi, tidak terlalu petani terhadap eksisnya saluran
mempermasalahkan biaya yang komunikasi. Dengan demikian, dapat
dikeluarkan untuk mengakses saluran dikatakan bahwa tidak ada perbedaan
komunikasi, karena merasa setiap media dalam modal yang digunakan petani
komunikasi menyampaikan informasi atas persepsinya mengenai saluran
usahatani yang sesuai dengan komunikasi dalam kegiatan penyuluhan.
kebutuhannya.
Indikator terakhir yang 8. Simpulan
berkorelasi sangat nyata (p<0,01) Pandangan yang baik dari petani
dengan persepsi petani tentang saluran
terhadap saluran komunikasi
komunikasi adalah keterlibatannya penyuluhan perlu dibentuk dan terus
dalam kegiatan penyuluhan. Dengan dipupuk. Tujuannya adalah agar petani
demikian semakin tinggi keterlibatan mampu dan berminat mengakses
petani dalam kegiatan penyuluhan berbagai saluran dalam mencari atau
semakin baik pula persepsinya tentang mempelajari inovasi-inovasi pertanian
saluran komunikasi, terutama saluran yang sedang merebak di lingkungannya.
yang sering terlibat dan digunakan
Upaya yang terlihat berhasil dalam
dalam kegiatan penyuluhan pertanian. kegiatan penyuluhan di Kabupaten
Hal ini ditunjukkan oleh pendapat Serang adalah pelibatan petani teladan
responden, bahwa dalam kegiatan atau tokoh petani dalam penyampaian
penyuluhan atau pelatihan sering
informasi. Namun demikian, terobosan
diberikan informasi baru oleh penyuluh, baru lebih diperlukan dalam kegiatan
atau membawa pihak lain seperti para
penyuluhan, seperti melibatkan pihak
formulator atau petani lain dalam pedagang saprotan dalam
menyampaikan teknik-teknik bertani
perekomendasian pemupukan dan
yang lebih baik. Di samping itu pengobatan HPT atau pelibatan para
penyuluh memberikan fasilitas pengumpul untuk memperoleh
informasi berupa poster, leaflet atau
informasi harga dan varietas yang
koran pertanian. Bahkan dalam diminati konsumen.
kegiatan pelatihan sering diberikan
Terkait dengan penumbuhan
materi melalui film pertanian yang
minat petani terhadap saluran
ditayangkan di televisi. Menurut petani,
komunikasi bermedia, penyuluh
kegiatan penyuluhan dan pelatihan
60
Persepsi Petani tentang Saluran Komunikasi Usahatani Padi

sebaiknya lebih giat dalam menjalankan Khomsurizal. 2008. Banten Surplus


salah satu tupoksinya, yaitu menyiapkan Beras.
materi penyuluhan baik secara langsung http://khomsurizal.blogspot.com
maupun melalui berbagai bentuk media / 2008/08/ banten [4 Agustus
komunikasi. Penyuluh dapat merancang 2008].
sendiri poster atau leaflet dengan bahasa Pertiwi PR, Noviyanti R, Farida I.
lokal untuk disebarkan pada petani pada 2007. Karakteristik Kategori
saat melakukan penyuluhan. Penyuluh Adopter dan Tingkat
juga dapat memanfaatkan tabloid lokal Keinovatifan Masyarakat
untuk menerbitkan tulisan-tulisan yang Nelayan. Jakarta: Universitas
bermanfaat, atau mempublikasikan Terbuka.
keberhasilan para tokoh petani di Rogers EM, Schoemaker FF. 1995.
tingkat lokal. Satu hal yang mungkin Communication of Innovations:
dapat dihidupkan kembali, adalah A Cross Cultural Approach.
dibuatnya kelompok pendengar siaran Revised Edition. New York:
radio atau pemirsa acara TV, sehingga The Free Press.
minat petani untuk mengakses media Subagiyo. 2005. Kajian Faktor-faktor
tersebut lebih meningkat. Inovasi yang yang Berpengaruh Terhadap
mudah, murah dan sesuai dengan Inovasi Usaha Perikanan Laut
kebutuhan petani adalah pesan yang Desa Pantai Selatan Kabupaten
perlu disampaikan. Metode dan media Bantul, DIY.
penyuluhan yang baik dengan banyak http://pse.litbang.deptan.go.id/
pilihan dan penggunaan yang tepat publikasi.php. [9 September
adalah cara yang dapat dilakukan untuk 2007].
menyampaikan inovasi tersebut,
sehingga menjadikan petani
mengadopsi inovasi yang digulirkan.

Daftar Pustaka
Berlo DK. 1960. The Process of
Communication: An
Introduction to Theory and
Practice. New York: Holt,
Rinehart and Winston, Inc.
Departemen Pertanian. 2008.
Penyelenggaraan Fungsi
Informasi dan Komunikasi serta
Diseminasi Hasil Pengkajian
BPTP.
http://bbp2tp.litbang.deptan.go.i
d/FileUpload/
files/publikasi/pros_05_7 .pdf.
[29 Oktober 2008].
Henuk YL, Levis LR. 2005.
Komunikasi Pertanian. Kupang:
Lembaga Penelitian Universitas
Nusa Cendana.
61

You might also like