Professional Documents
Culture Documents
Abstract
Research communication strategy in strengthening institutional capacity on peat land management through
improving human resources in the agricultural sector in South Kalimantan has the aim of knowing the extent of the
institutional role in peatland management in the agricultural sector, to identify the factors of communication that
influence institutional capacity in peatland management in the agricultural sector .And analyze communication
strategies to strengthen institutional capacity through increased human resources in the management of peatlands in
the sector pertanian.Jumlah informants used in this study there are two groups of farmers, 1, Gapoktan, 1 Institutional
Economics 2 Farmers and agricultural extension. Based on the obtained results of research activities that the farmer
institutions have a role in solving problems of farmers farming, information dissemination and technology of farming,
the cooperative farmer group members group members and a group of cooperation with other parties outside the group
of farmers. All the factors that play a role in communication is the communicant, messages, media dankomunikan.
And communication strategies to strengthen institutional capacity through improving human resources in peatland
management in the agricultural sector is the increased support for agricultural extension as a communicator, an increase
in the dynamics of the group as a study group and dissemination of agricultural information (media), diversification of
sources of information and agricultural technology (material ) and increase the capacity of farmers in extension
activities (communicant).
Abstrak.
Penelitian strategi komunikasi dalam penguatan kapasitas kelembagaan pada pengelolaan lahan gambut
melalui peningkatan sumberdaya manusia di sektor pertanian Kalimantan Selatan memiliki tujuan mengetahui
sejauhmana peran kelembagaan pada pengelolaan lahan gambut di sektor pertanian, mengidentifikasi faktor-faktor
komunikasi yang mempengaruhi kapasitas kelembagaan dalam pengelolaan lahan gambut di sektor pertanian.Dan
menganalisis strategi komunikasi untuk memperkuat kapasitas kelembagaan melalui peningkatan sumberdaya manusia
pada pengelolaan lahan gambut di sektor pertanian.Jumlah informan yang digunakan dalam penelitian ini ada 2
kelompok tani, 1, Gapoktan, 1 Kelembagaan Ekonomi Petani dan 2 orang penyuluh pertanian. Berdasarkan kegiatan
penelitian di peroleh hasil bahwa kelembagaan petani memiliki peran dalam pemecahan masalah usahatani para petani,
penyebarluasan informasi dan teknologi usahatani, tempat kerjasama anggota kelompok anggota kelompok tani dan
tempat kerjasama kelompok dengan pihak lain diluar kelompok tani. Semua faktor komunikasi yang berperan dalam
adalah komunikan, pesan, media dankomunikan. Dan strategi komunikasi untuk memperkuat kapasitas kelembagaan
melalui peningkatan sumberdaya manusia pada pengelolaan lahan gambut di sektor pertanian adalah peningkatan
dukungan penyuluh pertanian sebagai komunikator, peningkatan kedinamisan kelompok sebagai kelompok belajar dan
penyebaran informasi pertanian (media), penganekaragaman sumber-sumber informasi dan teknologi pertanian (materi)
dan peningkatan kapasitas petani dalam kegiatan penyuluhan (Komunikan).
119
MetaCommunication; Journal Of Communication Studies P-ISSN : 2356-4490
Vol II No 1 Maret 2017 E-ISSN : 2549-693X
petani juga memiliki titik strategis (entry point) input, kelembagaan output, kelembagaan
dalam menggerakkan sistem agribisnis di penyuluh, dan kelembagaan permodalan) dan
pedesaan. Untuk itu segala sumberdaya yang diharapkan dapat melindungi bargaining
ada di pedesaan perlu diarahkan dan position petani.
diprioritaskan dalam rangka peningkatan Fungsi kelembagaan dapat berjalan
profesionalisme dan posisi tawar petani dengan baik, khususnya dalam pengelolaan
(kelompok tani). Saat ini potret petani dan lahan gambut apabila memiliki strategi yang
kelembagaan petani di Indonesia diakui masih tepat.Dengan memperhatikan keadaan dan
belum sebagaimana yang diharapkan perubahan pembangunan pertanian beserta
(Suradisastra, 2008). tantangan-tantangan yang ada, sangat perlu
Meningkatnya kepadatan penduduk dan dipersiapkan strategi komunikasi
semakin sempitnya areal untuk usaha pertanian, pembangunan yang efektif dalam menunjang
memaksa masyarakat tani untuk pembangunan.
mengoptimalkan lahan yang masih tersedia. Tujuan dari penelitian ini adalah
Mayoritas lahan di Kalimantan Selatan Mengetahui sejauhmana peran kelembagaan
merupakan lahan gambut, dimana pemanfaatan pada pengelolaan lahan gambut di sektor
lahan gambut khususnya untuk pertanian masih pertanian.
rawan. Menurut Limin (2006), pembukaan 1. Mengidentifikasi faktor-faktor komunikasi
hutan rawa gambut untuk pertanian, ternyata yang mempengaruhi kapasitas kelembagaan
masih lebih dominan menimbulkan masalah dalam pengelolaan lahan gambut di sektor
lingkungan dan menyulitkan kehidupan pertanian.
masyarakat disekitarnya. Oleh karenanya 2. Menganalisis strategi komunikasi untuk
diperlukan informasi kepada masyarakat tani memperkuat kapasitas kelembagaan melalui
agar wawasan dan pengetahuan mereka tentang peningkatan sumberdaya manusia pada
komoditi apa saja yang dapat diusahakan untuk pengelolaan lahan gambut di sektor
mengoptimalkan penggunaan di lahan gambut. pertanian.
Pada kondisi inilah fungsi kelembagaan 3. Menganalisis strategi komunikasi untuk
ikut berperan. Untuk mengatasi permasalahan memperkuat kapasitas kelembagaan melalui
di atas perlu melakukan upaya penguatan peningkatan sumberdaya manusia pada
kelembagaan petani (seperti: kelompoktani, pengelolaan lahan gambut di sektor
lembagatenaga kerja, kelembagaan penyedia pertanian.
120
MetaCommunication; Journal Of Communication Studies P-ISSN : 2356-4490
Vol II No 1 Maret 2017 E-ISSN : 2549-693X
121
MetaCommunication; Journal Of Communication Studies P-ISSN : 2356-4490
Vol II No 1 Maret 2017 E-ISSN : 2549-693X
disesuaikan dengan keadaan dan potensi luasan lahan pertanian yang diusahakan. Selain
pertanian daerah masing-masing. Meski itu peran dari Gapoktan adalah tempat
demikian pelaksanaan tugas dan fungsi dari disalurkannya berbagai program-program
BP3K yang mewadahi 1888 penyuluh baik pembangunan pertanian tentunya memerlukan
penyuluh PNS maupun penyuluh THL-TBPPN besaran jumlah anggota dan besaran luasan
yang merupakan ujung tombak pelaksana lahan pertanian yang lebih besar, salah satu
penyuluhan kepada para petani tetaplah harus program tersebut adalah PUAP
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya untuk (Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan).
kemajuan pertanian dan kesejahteraan petani. Sedangkan Peran dari Kelembagaan Ekonomi
Berdasarkan hasil wawancara dan FGD Petani (KEP) adalah sebagai tempat dari para
di Kelompok tani Mutiara Desa Andaman petani anggota KEP untuk memperoleh atau
Kecamatan Anjir Pasar Kabupaten Barito menambah penghasilan dari kegiatan usaha non
Kuala dan Kelompok Tani Padi Berbungan pertanian yang dilakukan oleh KEP tersebut.
Desa Keladan baru Kecamatan Gambut Menurut Esman dan Uphoff dalam
Kabupaten Banjar diperoleh gambaran peran Garkovich, 1989 kelembagaan petani dibentuk
kelembagaan Kelompok tani dalam pada dasarnya mempunyai beberapa peran,
pengelolaan lahan gambut adalah sebagai tugas dalam organisasi (interorganizational
tempat memecahkan berbagai masalah yang task) untuk memediasi masyarakat dan negara,
dihadapi dalam usahatani petani, tempat (b) tugas sumberdaya (resource tasks)
penyebar luasan informasi dan teknologi mencakup mobilisasi sumberdaya lokal (tenaga
terbaru untuk pemanfaatan lahan gambut kerja, modal, material, informasi) dan
sebagai lahan petanian, tempat bekerjasama pengelolaannya dalam pencapaian tujuan
antar anggota kelompok dalam menjalankan masyarakat, (c) tugas pelayanan (service tasks)
usahatani serta menjadi tempat kerjasama mungkin mencakup permintaan pelayanan
antara anggota kelompok dengan pihak lain yang menggambarkan tujuan pembangunan
diluar kelompok tani. Sedangkan peran atau koordinasi permintaan masyarakat lokal,
Gapoktan adalah tempat kerjasama antara dan (d) tugas antar organisasi (extra-
kelompok-kelompok tani yang tergabung organizational task) memerlukan adanya
dalam Gapoktan pada kegiatan-kegiatan yang permintaan lokal terhadap birokrasi atau
memerlukan skala yang lebih besar baik dari organisasi luar masyarakat terhadap campur
segi jumlah anggota (petani) maupun dari segi tangan oleh agen-agen luar
122
MetaCommunication; Journal Of Communication Studies P-ISSN : 2356-4490
Vol II No 1 Maret 2017 E-ISSN : 2549-693X
123
MetaCommunication; Journal Of Communication Studies P-ISSN : 2356-4490
Vol II No 1 Maret 2017 E-ISSN : 2549-693X
124
MetaCommunication; Journal Of Communication Studies P-ISSN : 2356-4490
Vol II No 1 Maret 2017 E-ISSN : 2549-693X
Faktor level 3
Komunikator Media/Saluran Materi/Isi Pesan Komunikan
Tujuan level 4
Peningkatan Efektivitas Peningkatan Kapasitas Peningkatan Pengelolaan
Komunikasi Kelembagaan Lahan Gambut
Masyarakat
Strategi level 5
(LUARAN Meningkatkan Meningkatkan Menganekaragamkan Meningkatkan
PENELITIAN) dukungan penyuluh kedinamisan sumber-sumber kapasitas petani
pertanian sebagai kelompok sebagai informasi dan dalam kegiatan
komunikator kelompok belajar teknologi pertanian penyuluhan
dan penyebaran yang valid (Komunikan)
informasi
125
MetaCommunication; Journal Of Communication Studies P ISSN : 2356-4490
Vol II No 1 Maret 2017 E ISSN : 2549-693X
126
MetaCommunication; Journal Of Communication Studies P-ISSN : 2356-4490
Vol II No 1 Maret 2017 E-ISSN : 2549-693X
2. Materi atau isi pesan diartikan sebagai setiap komunikan tentang berbagai upaya
pemberitahuan, kata, atau komunikasi baik penguatan kapasitas kelembagaan pada
lisan maupun tertulis, yang dikirimkan dari pengelolaan lahan gambut melalui
satu orang ke orang lain. Isi pesan menjadi peningkatan sumberdaya manusia di sektor
inti dari setiap proses komunikasi yang pertanian di Kalimantan Selatan dengan
terjalin. memanfaatkan kelembagaan-kelembagaan
3. Media/Saluran diartikan sebagai segala yang ada di masyarakat.
bentuk dan saluran yang digunakan untuk 2. Peningkatan kapasitas kelembagaan
menyampaikan informasi atau pesan dari masyarakat diartikan sebagai upaya
komunikator ke komunikan memperkuat kapasitas individu, kelompok
4. Komunikan diartikan sebagai pihak yang atau organisasi yang dicerminkan melalui
penerima pesan dalam sebuah proses pengembangan kemampuan, ketrampilan,
komunikasi dan berusaha untuk memberikan potensi dan bakat serta penguasaan
umpan balik kepada komunikator. kompetensi-kompetensi sehingga individu,
Tujuan-tujuan yang menjadi skala kelompok atau organisasi dapat bertahan dan
prioritas dalam melaksanakan Strategi mampu mengatasi tantangan perubahan yang
Komunikasi Dalam Penguatan Kapasitas terjadi secara cepat dan tak terduga.
Kelembagaan Pada Pengelolaan Lahan 3. Peningkatan pengelolaan lahan gambut
Gambut Melalui Peningkatan Sumberdaya diartikan sebagai upaya meningkatkan
Manusia di Sektor Pertanian Kalimantan pengetahuan dan keterampilan anggota
Selatan antara lain : masyarakat (petani) dalam upaya pengelolaan
1. Peningkatan peran serta masyarakat melalui lahan gambut sehingga tidak merusak
komunikasi yang efektif melalui ekosistem yang ada di lahan gambut dan tetap
kelembagaan yang ada dimasyarakat dalam mampu memberikan hasil yang optimal bagi
upaya upaya penguatan kapasitas petani.
kelembagaan pada pengelolaan lahan Dalam rangka mencapai tujuan-
gambut melalui peningkatan sumberdaya tujuan tersebut maka alternatif strategi yang
manusia di sektor pertanian diartikan sebagai dipilih adalah sebagai berikut :
upaya peningkatan pencapaian kesamaan 1. Meningkatkan dukungan penyuluh sebagai
pemahaman terhadap pesan yang komunikator adalah upaya meningkat peran
disampaiakan oleh komunikator dengan dari para Penyuluh Pertanian Lapangan
127
MetaCommunication; Journal Of Communication Studies P-ISSN : 2356-4490
Vol II No 1 Maret 2017 E-ISSN : 2549-693X
128
MetaCommunication; Journal Of Communication Studies P-ISSN : 2356-4490
Vol II No 1 Maret 2017 E-ISSN : 2549-693X
129
MetaCommunication; Journal Of Communication Studies P-ISSN : 2356-4490
Vol II No 1 Maret 2017 E-ISSN : 2549-693X
salah satu cara untuk meningkatkan sumberdaya manusia pada pengelolaan lahan
dukungan penyuluh sebagai komunikator gambut di sektor pertanian adalah
dalam proses komunikasi antara petani dan peningkatan dukungan penyuluh pertanian
penyuluh dan penguatan kelembagaan sebagai komunikator, peningkatan
penyuluhan pertanian, meliputi: ketersediaan kedinamisan kelompok sebagai kelompok
programa penyuluhan, kemudahan akses, belajar dan penyebaran informasi pertanian
dukungan fasilitas yang diperlukan, dan (media), penganekaragaman sumber-sumber
pelaksanaan program penyuluhan adalah informasi dan teknologi pertanian (materi)
reposisi penguatan kelembagaan penyuluhan dan peningkatan kapasitas petani dalam
dalam memperkuat posisi penyuluh dalam kegiatan penyuluhan (Komunikan).
proses komunikasi kepada petani. DAFTAR PUSTAKA
2. Meningkatkan Kedinamisan Kelompok Budianto, Joko. 1998. Teknologi Tepat
sebagai Kelompok Belajar dan Penyebaran Guna dan Hubungan Kerjasama
Informasi Peneliti, Penyuluh, Petani. Makalah
3. Menganekaragamkan sumber-sumber disampaikan pada Forum Koordinasi
informasi dan teknologi pertanian yang valid PenyuluhanPertanian di BPLP Ciawi.
4. Meningkatkan kapasitas petani dalam Bogor
kegiatan penyuluhan (Komunikan) Dimyati, A., 2007. Pembinaan Petani dan
KESIMPULAN Kelembagaan Petani. Balitjeruk
1. Kelembagaan petani memiliki peran dalam Online. Balai Penelitian Tanaman Jeruk
pemecahan masalah usahatani para petani, dan Buah Subtropika Tlekung-Batu.
penyebarluasan informasi dan teknologi Jawa Timur
usahatani, tempat kerjasama anggota Elizabeth, R., 2007a. Penguatan dan
kelompok anggota kelompok tani dan tempat Pemberdayaan Kelembagaan Petani
kerjasama kelompok dengan pihak lain diluar Mendukung Pengembangan Agribisnis
kelompok tani. Kedelai. Pusat Analisis Sosial Ekonomi
2. Faktor-Faktor komunikasi yang berperan Dan Kebijakan Pertanian. Bogor.
dalam adalah komunikan, pesan, media dan Hadi, Agus Purbathin., 1991. Studi Proses
komunikan. Adopsi Inovasi (Kasus Supra Insus
3. Strategi komunikasi untuk memperkuat diWKBPP Rumak Kabupaten Lombok
kapasitas kelembagaan melalui peningkatan
130
MetaCommunication; Journal Of Communication Studies P-ISSN : 2356-4490
Vol II No 1 Maret 2017 E-ISSN : 2549-693X
131