Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
The objectives of this research are to know the participatory communication effectiveness in the implementation of
integrated farming model and to analyze the relationship between individual characteristic of farmer with
participatory communication in implementation of Prima Tani. The research was designed asa survey on the
character of descriptive correlation. Sample chosen by simple random sampling method consisting of 100 farmers or
peasants from 10 groups of peasants that participate in Prima Tani Progam. The collected data is analyzed using
non-parametric statistics procedure, in this case Rank Spearman and Chi Square. The result of the study indicate that
(1) Age correlate significantly with planning, Non formal education correlates significantly with inspiring idea,
planning and implementation, Motivation correlate significantly with inspiring idea, Income level correlate
significantly with planning, implementation and assessment, Membership period correlate significantly with inspiring
idea and implementation. Inspiring idea correlate with attitude and knowledge in integrated farming model or
program. Implementation program correlate with attitude and knowledge, and negatitivity correlates with behavior
change. The assessment program correlate with significantly with attitude and knowledge. Farmer attitude and
knowledge in this model are not always in line with behavior change that would expected.
Keywords: Individual Characteristic, Partisipative Communication, Integrated Farming model
14
Efektivitas Komunikasi Partisipatif dalam Pelaksanaan Prima Tani
15
P.G. Cahyanto, et. al.
lai dengan sumber atau pengirim dan Tubbs dan Moss (2000) menyatakan
berakhir pada penerima, sasaran atau tu- ada lima hal yang menjadikan ukuran
juannya. bagi komunikasi yang efektif, yaitu: pe-
Komunikasi sebagai interaksi me- mahaman, kesenangan, pengaruh pada
nyetarakan komunikasi dengan suatu sikap, hubungan yang makin baik, dan
proses sebab-akibat atau aksi-reaksi, tindakan.
yang arahnya bergantian. Seorang pene- (1) Pemahaman
rima bereaksi dengan memberi jawaban Arti pokok pemahaman adalah pe-
verbal atau menganggukkan kepala, ke- nerimaan yang cermat atas kan-
mudian orang pertama bereaksi lagi se- dungan stimuli seperti yang dimak-
telah menerima respons atau umpan-ba- sud oleh pengirim pesan (komuni-
lik dari orang kedua, dan begitu seterus- kator), dikatakan efektif bila peneri-
nya. ma memperoleh pemahaman yang
Komunikasi sebagai transaksi, ko- cermat atas pesan yang disampai-
munikasi dianggap telah berlangsung kan.
bila seseorang telah menafsirkan perila- (2) Kesenangan
ku orang lain, baik perilaku verbal mau- Komunikasi tidak semua ditujukan
pun perilaku nonverbalnya. Berdasarkan untuk menyampaikan maksud ter-
konseptualisasi ini, komunikasi pada tentu, adakalanya komunikasi hanya
dasarnya adalah suatu proses yang dina- sekedar untuk bertegur sapa dan
mis yang secara sinambung mengubah menimbulkan kebahagian bersama.
pihak-pihak yang berkomunikasi. Me- (3) Mempengaruhi sikap
nurut pandangan ini, maka orang-orang Tindakan mempengaruhi orang lain
yang berkomunikasi dianggap sebagai dan berusaha agar orang lain mema-
komunikator yang secara aktif mengi- hami ucapan kita adalah bagian dari
rimkan dan menafsirkan pesan. Setiap kehidupan sehari-hari. Pada waktu
pihak dianggap sumber sekaligus juga menentukan tingkat keberhasilan
penerima pesan. berkomunikasi ternyata kegagalan
dalam mengubah sikap orang lain
2.2. Efektivitas Komunikasi belum tentu karena orang lain ter-
sebut tidak memahami apa yang di-
Effendi (2001) menyatakan komuni-
kasi untuk dapat dikatakan efektif jika maksud. Dapat dikatakan bahwa ke-
dapat menimbulkan dampak yaitu: 1) gagalan dalam mengubah pandang-
an seseorang jangan disamakan de-
kognitif, yakni meningkatnya pengeta-
ngan kegagalan dalam meningkat-
huan komunikan, 2) Afektif, yaitu peru-
bahan pandangan komunikan, karena kan pemahaman, karena memahami
dan menyetujui adalah dua hal yang
hatinya tergerak akibat komunikasi dan
3) Behavioral yaitu perubahan perilaku sama sekali berlainan.
(4) Memperbaiki hubungan
atau tindakan yang terjadi pada komuni-
kan. Efek pada aras kognitif meliputi Komunikasi yang dilakukan dalam
peningkatan kesadaran, belajar dan tam- suasana psikologis yang positif dan
penuh kepercayaan akan sangat
bahan pengetahuan. Pada aras afektif
meliputi efek berhubungan dengan e- membantu terciptanya komunikasi
mosi, perasaan dan sikap, sedangkan e- yang efektif. Apabila hubungan ma-
nusia dibayang bayangi oleh keti-
fek pada aras konatif berhubungan de-
dakpercayaan, maka pesan yang di-
ngan perilaku dan niat untuk melakukan
sampaikan oleh komunikator yang
sesuatu menurut cara tertentu (Jahi,
paling kompeten pun bisa saja me-
1988).
ngubah makna.
16
Efektivitas Komunikasi Partisipatif dalam Pelaksanaan Prima Tani
17
P.G. Cahyanto, et. al.
Pesan
Sumber Penerima
Interpreter Interpreter
Penerima Sumber
Pesan
18
Efektivitas Komunikasi Partisipatif dalam Pelaksanaan Prima Tani
bungan dengan kesempatan petani un- lam bentuk laboraturium agribisnis pada
tuk berpartisipasi dalam Prima Tani. wilayah yang mudah dilihat dan dikenal
masyarakat tani. Prima Tani ini meru-
2.5. Partisipasi Masyarakat pakan suatu model atau konsep baru
Partisipasi masyarakat dalam pem- diseminasi teknologi yang dipandang
bangunan menurut Slamet (2003), dapat dapat mempercepat penyampaian infor-
diartikan sebagai keikutsertaan masya- masi sebagai bahan dasar inovasi yang
dihasilkan Badan Penelitian dan Pe-
rakat dalam pembangunan, ikut serta
dalam pemanfaatannya dan menikmati ngembangan Pertanian. Prima Tani di-
hasil hasil pembangunan. Partisipasi ini harapkan dapat berfungsi sebagai jem-
menurut Kuswartojo (2004), dapat di- batan penghubung langsung antara Pe-
mulai dari tahap menentukan mana neliti dalam bidang Pengembangan Per-
yang akan dituju dan apa yang akan di- tanian sebagai penghasil inovasi dengan
lembaga penyampaian (delivery system)
hasilkan, yang biasanya disebut dengan
tahap rumusan kebijakan dan rencana. maupun pelaku agribisnis (receiving
Selanjutnya diikuti dengan partisipasi system) pengguna inovasi.
Tujuan utama pelaksanaan Prima
pada tahap menentukan cara untuk men-
capai tujuan dan mempertaruhkan sum- Tani adalah untuk mempercepat waktu
ber daya agar tujuan dapat tercapai. Se- dan memperluas adopsi inovasi perta-
hingga pada akhirnya partisipasi akan nian yang dihasilkan oleh Badan Peneli-
sampai pada tahap mencapai kesamaan tian dan Pengembangan Pertanian (Ba-
pandangan tentang bagaimana meman- dan Litbang Pertanian, 2004). Di sam-
tau dan menilai hasilnya. Dengan demi- ping itu pelaksanaan Prima Tani dituju-
kan untuk memperoleh umpan balik
kian secara umum dapat dikatakan bah-
wa partisipasi dapat dimulai dari tahap mengenai karakteristik teknologi tepat
perumusan kebijakan dan penyusunan guna yang bersifat lokal spesifik di wi-
rencana, tahap implementasi sampai ta- layah setempat. Umpan balik ini meru-
hap pemantauan/pengawasan dan evalu- pakan informasi esensial dalam rangka
asi. Menurut Slamet (2003), syarat un- mewujudkan dan memperbaiki peneliti-
tuk berpartisipasi dapat digolongkan da- an dan pengembangan yang berorientasi
pada kebutuhan penggunanya.
lam tiga golongan, yaitu adanya kesem-
patan untuk membangun dalam pem- Prima Tani sebagai modus disemi-
bangunan, kedua adanya kemampuan nasi hasil-hasil penelitian dan pengem-
bangan bertujuan untuk:
untuk memanfaatkan kesempatan, dan
Merancang serta memfasilitasi pe-
ketiga adanya kemauan dan kemampuan
untuk berpartisipasi. numbuhan dan pembinaan percon-
tohan sistem dan usaha agribisnis
2.6. Program Rintisan dan Akselerasi yang berbasis pengetahuan dan tek-
nologi inovatif.
Pemasyarakatan Inovasi
Teknologi Pertanian (Prima Tani) Membangun pengadaan sistem tek-
nologi dasar (antara lain benih da-
Dalam rancangan Dasar Prima Tani sar, prototipe alat/mesin pertanian,
(Badan Litbang Pertanian, 2004) me- model usaha pasca panen skala ko-
nyatakan bahwa Prima Tani adalah su- mersial) secara luas dan desentralis-
atu Program Rintisan Akselerasi Pema- tis.
syarakatan Inovasi Teknologi Pertanian Menyediakan informasi, konsultasi
untuk memperkenalkan dan mema- dan sekolah lapang untuk pemecah-
syarakatkan inovasi hasil penelitian dan an masalah melalui penerapan ino-
pengembangan kepada masyarakat da-
19
P.G. Cahyanto, et. al.
vasi pertanian bagi para praktisi a- sistem dan usaha agribisnis yang baru
gribisnis. pula.
Memfasilitasi dan meningkatkan ke- Model renovasi merupakan model
mampuan masyarakat dan pemerin- penyempurnaan dan model sistem dan
tah setempat untuk melanjutkan pe- usaha agribisnis yang ada, sehingga
ngembangan dan pembinaan per- mencerminkan suatu revitalisasi inova-
contohan sistem dalam usaha agri- si. Prinsip dasarnya adalah : (1) reinven-
bisnis yang berbasis pengetahuan ting system dan usaha agribisnis yang a-
dan teknologi mutakhir secara man- da melalui reformasi sistem, usaha, pe-
diri. layanan publik dan kelembagaan; (2) re-
Sasaran akhir dari Prima Tani ada- novasi dan revitalisasi teknologi dan ke-
lah diterapkannya teknologi inovatif lembagaan. Dengan demikian rancang-
yang dihasilkan Badan Penelitian dan an model yang dibangun berpijak pada
Pengembangan Pertanian oleh praktisi kondisi sistem dan usaha agribisnis
agribisnis secara cepat, tepat dan massal yang ada.
(Simatupang, 2004). Kegiatan disemi- Prima Tani diimplementasikan seca-
nasi teknologi yang akan dilakukan Ba- ra partisipatif dalam suatu desa atau la-
dan Litbang Pertanian hanyalah mem- boratorium agribisnis, dengan menggu-
buktikan dan menunjukkan kepada ma- nakan lima pendekatan, yaitu (i) agro-
syarakat bahwa teknologi tersebut tepat ekosistem, (ii) agribisnis, (iii) wilayah,
guna dan unggul sehingga mereka yakin (iv) kelembagaan, dan (v) pemberdaya-
dan mengadopsinya. Tetapi kegiatan di- an masyarakat. Penggunaan pendekatan
seminasi oleh Badan Litbang Pertanian agroekosistem berarti Prima Tani diim-
hanya dalam skala terbatas dan semen- plementasikan dengan memperhatikan
tara waktu saja. Fasilitas difusi dan re- kesesuaian dengan kondisi bio-fisik lo-
plikasi atau perluasan Prima Tani diha- kasi yang meliputi aspek sumber daya
rapkan akan dilakukan oleh instansi pe- lahan, air, wilayah komoditas, dan ko-
merintah yang bertugas untuk itu, baik moditas dominan. Pendekatan agribisnis
itu Direktorat jenderal lingkup Depar- berarti dalam implementasi Prima Tani
temen Pertanian melalui program nasio- diperhatikan struktur dan keterkaitan
nal maupun dinas lingkup pertanian pe- subsistem penyediaan input, usahatani,
merintah daerah melalui program pem- pascapanen, pemasaran, dan penunjang
bangunan daerah. dalam satu sistem. Pendekatan wilayah
Ada dua rancang bangun atau desain berarti optimasi penggunaan lahan un-
model inovasi yaitu: (1) model intro- tuk pertanian dalam satu kawasan (desa
duksi dan (2) model renovasi. Model atau kecamatan). Salah satu komoditas
introduksi adalah rancangan agribisnis pertanian dapat menjadi perhatian uta-
yang dibangun untuk pengembangan i- ma sedangkan beberapa komoditas lain-
novasi teknologi berikut susbsistem nya sebagai pendukung, terutama dalam
pendukungnya yang baru. Dengan de- kaitannya dengan upaya untuk mengata-
mikian, model introduksi ini dibangun si risiko ekonomi akibat fluktuasi harga.
dengan pendekatan cetak biru (blue Pendekatan kelembagaan berarti pelak-
print) murni dan inovasi teknologi yang sanaan Prima Tani tidak hanya memper-
hendak dikembangkan dengan struktur hatikan keberadaan dan fungsi suatu or-
sistem dan usaha agribisnis yang berbe- ganisasi ekonomi atau individu yang
da dengan kondisi di lapang. Model ini berkaitan dengan input dan output, teta-
mengakomodasi inovasi teknologi baru pi juga mencakup modal sosial, norma,
yang membutuhkan rancangan model dan aturan yang berlaku di lokasi Prima
Tani. Pendekatan pemberdayaan masya-
20
Efektivitas Komunikasi Partisipatif dalam Pelaksanaan Prima Tani
3. Kerangka Pemikiran
X Karakteristik Komunikasi Partisipatif Efektivitas Komunikasi
individu petani dalam Pelaksanaan Prima Model Usahatani Terpadu
Tani (y1) Padi, Sapi dan Ikan (y2)
X1. Usia
X2. Pendidikan
X3. Pendidikan Y1.1. Penumbuhan ide Y2.1. Kognitif
non formal Y1.2. Perencanaan Pengetahuan dalam
X4. Pengalaman Program model usaha tani
Berusaha tani Y13. Pelaksanaan Program terpadu
X5. Motivasi yang dihasilkan Y2.2. Afektif
X6. Tingkat Y1.4. Penilaian terhadap Sikap terhadap model
Pendapatan Program yang usaha tani terpadu
X7. Luas pemilikan dihasilkan Y.2.3. Konatif
lahan Penerapan model
X8. Keanggotaan usahatani terpadu
dalam
kelompok
tani
Gambar 3. Hubungan antara Peubah Penelitian
21
P.G. Cahyanto, et. al.
22
Efektivitas Komunikasi Partisipatif dalam Pelaksanaan Prima Tani
dah, Angka 1,1-2 rendah, Angka 2,1- 3 mengikuti kursus/pelatihan. Petani yang
sedang, Angka 3,1- 4 tinggi, Angka pernah mengikuti kursus sebagian besar
4,1-5 sangat tinggi. Analisis tabulasi si- adalah petani kooperator dan mempu-
lang dipergunakan untuk melihat pro- nyai kedudukan sebagai pengurus ke-
porsi dari masing masing variabel kate- lompok. Motivasi petani mengikuti Pri-
gori. Untuk melihat hubungan antar va- ma Tani tinggi, 72 persen menyatakan
riabel karakteristik individu yang meli- sangat tertarik sedangkan 27 persen me-
puti data usia, pendidikan, pendidikan nyatakan tertarik dan 1 persen tidak ter-
non formal, pengalaman berusahatani, tarik.
motivasi, tingkat pendapatan dan luas Luas lahan yang dimiliki petani ber-
pemilikan lahan dengan komunikasi variasi, berada pada kisaran 0,25 hektar
partisipatif dalam pelaksanaan Prima dan terluas 3 ha dan umumnya diguna-
Tani serta variabel komunikasi partisi- kan untuk bercocok tanam padi. Penda-
patif dalam pelaksanaan Prima Tani patan responden dalam satu bulan ter-
dengan variabel efektivitas komunikasi akhir berkisar antara Rp 150.000,- sam-
model usahatani terpadu padi, sapi dan pai dengan Rp 2.000.000,-. Pendapatan
ikan dianalisis dengan digunakan uji terbesar responden dalam mengelola u-
korelasi Rank Spearman. Hubungan sahataninya terbanyak berada pada kisa-
antara keanggotaan dalam kelompok ta- ran Rp 1.000.000,- sampai dengan
ni dengan komunikasi partisipatif yang Rp1.500.000,- perbulan dengan propor-
meliputi penumbuhan ide, perencanaan si sebesar 40 persen. Perbedaan penda-
program, pelaksanaan program dan patan di antara responden disebabkan
penilaian program dianalisis berdasar- karena perbedaan luas lahan usahatani
kan metode khi kuadrat. yang dikelolanya, sehingga mempenga-
ruhi penghasilan setiap petani.
4. Hasil dan Pembahasan Sebagian besar responden berstatus
Petani yang mengikuti Prima Tani anggota kelompok tani sedangkan sisa-
adalah karakteristik petani dengan umur nya adalah pengurus kelompok tani de-
yang masih produktif dengan kisaran u- ngan rincian 10 persen ketua kelompok
mur antara 15 sampai dengan 64 tahun. dan 10 persen sekertaris atau bendahara
kelompok. Keanggotaan responden da-
Dengan usia yang masih produktif diha-
rapkan petani dapat menyerap berbagai lam kelompok tani terbesar pada kisaran
informasi dan inovasi sehingga teknolo- 1–5 tahun dengan proporsi sebanyak 47
persen, dan sebanyak 12 persen telah
gi inovatif yang didesiminasikan dalam
lebih dari 20 tahun menjadi anggota ke-
Prima Tani dapat diterapkan di lahan u-
sahataninya dan tujuan dikembangkan- lompok tani.
nya model usahatani terpadu dalam
rangka meningkatkan pendapatan petani 4.1. Komunikasi Partisipatif dalam
Pelaksanaan Prima Tani
dapat tercapai. Tingkat pendidikan peta-
ni yang mengikuti Prima Tani relatif Komunikasi partisipatif dalam pe-
rendah yaitu 66 persen berpendidikan laksanaan Prima Tani dilakukan melalui
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, 22 beberapa tahapan. Dalam tahapan pe-
persen berpendidikan SMP/Madrasah numbuhan ide keterlibatan petani sangat
Tsanawiyah dan 10 persen SMA/ tinggi dengan rata-rata skor 4,03. Kon-
Madrasah Aliyah. disi ini menggambarkan bahwa petani
Petani yang pernah mengikuti kurs- hampir sebagian besar hadir pada waktu
us/pelatihan di bidang pertanian seba- dilakukan kegiatan sosialisasi, mereka
nyak 23 persen, 77 persen tidak pernah mendengarkan secara aktif, mengajukan
23
P.G. Cahyanto, et. al.
pertanyaan dan memberikan masukan sanakan cukup tinggi. Petani turut mela-
serta mendukung pelaksanaan Prima kukan peninjauan lokasi Prima Tani,
Tani. mendampingi penyuluh mengamati la-
Komunikasi partisipatif perencana- han usahatani, menilai lahan usahatani
an program dalam Prima Tani adalah yang dikelola serta memberikan infor-
untuk mengidentifikasi wilayah dan masi dan masukan menyangkut pelaksa-
permasalahannya dalam usahatani serta naan model usahatani yang dilaksana-
mengidentisifikasi peluang dan solusi kan.
dalam rangka menemukan model usaha-
tani yang tepat. Dalam tahapan ini ke- 4.2. Efektivitas Komunikasi Model
terlibatan petani tinggi dengan rata-rata Usahatani Terpadu Padi, Sapi
skor 3,88. Kondisi ini menggambarkan dan Ikan
bahwa tingkat kehadiran, perhatian pe- Efektivitas komunikasi model usa-
tani, komunikasi dialogis dalam bentuk
hatani terpadu padi, sapi dan ikan dapat
tanya jawab, masukan dan dukungan diukur dari dampak yang ditimbulkan
terhadap apa yang direncanakan dan a- meliputi pengetahuan, sikap dan penera-
kan dilaksanakan tinggi.
pan teknologi inovatif dalam model usa-
Pelaksanaan program dalam komu- hatani terpadu. Pengetahuan petani da-
nikasi partisipatif adalah pelaksanaan lam model usahatani terpadu yang di-
dari perencanaan yang telah disusun laksanakan di Desa Sungai Itik tinggi
yaitu berupa model usahatani terpadu dengan rata-rata skor 3,90. Pengetahuan
padi, sapi dan ikan. Agar program ini mengenai model usahatani terpadu yang
dapat terlaksana maka dilaksanakan be- didiseminasikan kepada petani meliputi
berapa kegiatan. Dalam tahapan ini ke-
pengetahuan tata air mikro, pemupukan
terlibatan petani tinggi dengan rata-rata yang benar, penerapan inovasi usahata-
skor 3,84. Kondisi ini menggambarkan ni, PHT, perlakuan pasca panen, peman-
keterlibatan petani dalam menghadiri faatan jerami, peternakan dan perikan-
pelatihan, model percontohan, kontak an. Pengetahuan yang rendah berdasar-
dengan penyuluh serta perhatian terha- kan jawaban yang diberikan petani ada-
dap apa yang diberikan tinggi. Selain itu lah tentang PHT dan pemanfaatan jera-
komunikasi dialogis antara penyuluh
mi untuk pakan ternak. Hal ini disebab-
dengan petani dapat berjalan dengan ba- kan karena kursus/pelatihan untuk pe-
ik. Petani diberikan kesempatan untuk ngetahuan ini masih dilaksanakan seca-
bertanya, memberikan usul, masukan,
ra terbatas, belum merata dilaksanakan
saran, dukungan maupun penolakan pa-
pada anggota dan kelompok tani yang
da saat dilaksanakan pelatihan, model ada, sedangkan untuk pengetahuan lain-
percontohan maupun pendampingan o-
nya cukup tinggi.
leh penyuluh. Sikap merupakan suatu bentuk eva-
Penilaian program dalam komunika-
luasi atau reaksi perasaan, yang dapat
si partisipatif adalah keterlibatan petani dilihat dari mendukung atau tidak men-
dalam memberikan penilaian terhadap dukung terhadap model usahatani terpa-
Prima Tani baik yang dilakukannya sen-
du tersebut. Sikap petani terhadap mo-
diri maupun yang dilaksanakan di ling- del usahatani terpadu padi, sapi dan i-
kungannya. Dalam tahapan ini keterli- kan tinggi dengan rata-rata skor 3,36.
batan petani dalam penilaian program
Walaupun dalam kategori tinggi, per-
tinggi dengan rata-rata skor 3,95. Kon-
sentase tersebut mengindikasikan bah-
disi ini menggambarkan bahwa keterli-
wa masih ada beberapa inovasi yang ku-
batan petani dalam memberikan penilai-
rang didukung karena rata-rata skornya
an model usahatani terpadu yang dilak-
24
Efektivitas Komunikasi Partisipatif dalam Pelaksanaan Prima Tani
rendah dan sedang. Sikap yang rendah 4.3. Hubungan Karakteristik Individu
adalah pada pengkandangan sapi dan Petani dengan Komunikasi Parti-
perlakuan dalam memelihara ikan di ko- sipatif
lam atau keramba. Sikap yang digo- Berdasarkan Tabel 1 maka dapat di-
longkan sedang adalah pada pengguna- deskripsikan hubungan antara karakte-
an pestisida hayati, pemanfaatan jerami ristik individu petani dengan komuni-
untuk pakan ternak, jenis ikan yang di- kasi partisipatif dalam pelaksanaan Pri-
kembangkan di lokasi Prima Tani dan
ma Tani sebagai berikut: Usia petani ti-
pemberian pakan tambahan pada ikan. dak berhubungan nyata dengan penum-
Faktor penyebab sikap petani ini karena buhan ide, pelaksanaan program dan pe-
petani tidak pernah mengikuti kursus/- nilaian program. Artinya dalam proses
pelatihan tentang materi tersebut, selain komunikasi partisipatif dalam penum-
itu juga petani belum pernah memeliha- buhan ide, pelaksanaan dan penilaian
ra ternak maupun memelihara ikan.
program tidak dipengaruhi tingginya u-
Petani menerapkan teknologi inova- mur petani. Sebaliknya pada perencana-
tif dalam model usahatani terpadu pada an, usia petani berhubungan nyata posi-
kategori sedang dengan rata-rata skor
tif. Artinya semakin tua usia petani ma-
2,88. Ini mengindikasikan bahwa belum ka keterlibatannya dalam perencanaan
semua petani menerapkan teknologi i- program semakin tinggi. Meningkatnya
novatif model usahatani terpadu yang umur petani maka kecenderungan untuk
dikembangkan dalam Prima Tani di De- meningkatkan keterlibatannya dalam
sa Sungai Itik. Belum terdapat petani proses komunikasi partisipatif untuk tu-
yang mengembangkan usahatani terpa- rut merencanakan model usahatani yang
du secara lengkap, yaitu menanam padi,
dikembangkan di desa lokasi Prima Ta-
memelihara sapi dan memelihara ikan ni semakin tinggi. Hal ini sesuai dengan
untuk meningkatkan pendapatannya. pendapat Rakhmat (2000), bahwa umur
Petani menanam padi dan hanya meme- berpengaruh pada kematangan fisik dan
lihara salah satu antara sapi atau ikan, emosional seseorang, disamping ke-
itupun masih dalam jumlah yang terba- mampuannya dalam menyampaikan dan
tas. Beberapa faktor yang menyebabkan menerima informasi melalui program a-
petani masih belum dapat menerapkan
tau ide-ide baru.
beberapa teknologi inovatif usahatani Pendidikan petani tidak mempunyai
terpadu padi, sapi dan ikan antara lain: hubungan nyata dengan semua peubah
(1) kondisi saluran atau drainase primer
dalam komunikasi partisipatif. Artinya
dan sekunder sebagian besar tidak ber-
keterlibatan petani dalam penumbuhan
fungsi dan memerlukan perbaikan, (2) ide, perencanaan program, pelaksanaan
tingkat pengetahuan sebagian petani
program dan penilaian program tidak
yang masih rendah karena belum tersen- dipengaruhi oleh tingkat pendidikan pe-
tuh pelatihan, kursus maupun sosialisasi
tani. Keterlibatan petani tidak berbeda
lainnya selain itu juga pelatihan, (3) antara petani yang mempunyai pendi-
kursus maupun sosialisasi yang dilaku- dikan yang rendah maupun petani de-
kan penyuluh belum merata di tingkat
ngan pendidikan yang tinggi.
petani, (4) terbatasnya modal/kemam- Pendidikan non formal berhubungan
puan finansial yang dimiliki petani, (5) sangat nyata dengan penumbuhan ide,
masih ada petani yang belum yakin de-
dan perencanaan program, serta berhu-
ngan teknologi inovatif yang dikem-
bungan nyata dengan pelaksanaan pro-
bangkan, dan (6) petani masih bertahan
gram. Artinya semakin banyak pendidi-
dengan kebiasaan lama.
kan non formal dalam bentuk pelatih-
25
P.G. Cahyanto, et. al.
an/kursus dan sebagainya yang pernah bukti sangat berperan dalam proses ko-
diikuti petani maka keterlibatannya da- munikasi partisipatif.
lam penumbuhan ide, perencanaan pro- Pengalaman usahatani tidak mem-
gram dan pelaksanaan program semakin punyai hubungan nyata dengan semua
tinggi. Hal ini sejalan dengan pernyata- peubah dalam komunikasi partisipatif.
an Tubbs dan Moss (2000), bahwa se- Artinya keterlibatan petani dalam pe-
makin banyak pelatihan/kursus, tugas numbuhan ide, perencanaan program,
dan pengalaman yang dimiliki oleh ke- pelaksanaan program dan penilaian pro-
lompok, dan para anggotanya maka a- gram tidak dipengaruhi oleh pengala-
kan semakin baik kinerja sebagai perse- man usahatani petani. Keterlibatan pe-
orangan dan sebagai kelompok. Kelom- tani tidak berbeda antara petani yang te-
pok tani, dan mereka ini memang ter- lah lama berusahatani dengan petani
yang belum lama dalam berusahatani.
Tabel 1
Hubungan Karakteristik Individu Petani dengan Komunikasi Partisipatif dalam
Pelaksanaan Prima Tani
No Karakteristik Individu Komunikasi Partisipatif Dalam Pelaksanaan
Petani Prima Tani
Penumbuhan Ide Perencanaan Pelaksanaan Penilaian Program
Program Program
1. Usia 0,050 0,225* 0,047 0,126
2. Pendidikan 0,143 0,042 0,100 0,006
3. Pendidikan non formal 0,418** 0,352** 0,217* 0,192
4. Pengalaman usaha tani 0,002 0,135 -0,069 0,067
5. Motivasi 0,243* 0,152 0,176 0,087
6. Tingkat pendapatan 0,175 0,200* 0,312** 0,240*
7 Luas pemilikan lahan -0,001 0,045 0,095 0,049
8. Keanggotaan dalam
kelompok
Kedudukan dalam 1,342 2,650 1,393 0,859
kelompok
Lama menjadi 17,614* 13,291 17,294* 13,201
anggota
Ket = Signifikan pada taraf nyata α 0,05
= Signifikan pada taraf nyata α 0,01
Motivasi tidak mempunyai hubung- buhan ide. Petani sangat tertarik terha-
an nyata dengan peubah perencanaan dap model usahatani yang dikembang-
program, pelaksanaan dan penilaian kan di lokasi Prima Tani karena berkait-
program. Artinya keterlibatan petani da- an dengan keinginan dan kebutuhannya.
lam perencanaan program, pelaksanaan Selain itu juga karena Prima Tani meru-
program dan penilaian program tidak pakan suatu program baru sehingga pe-
dipengaruhi oleh motivasi petani. Keter- tani tertarik untuk mengetahuinya. Me-
libatan petani tidak berbeda antara pe- nurut Effendy (2000), bahwa motivasi
tani yang mempunyai motivasi yang akan mendorong seseorang berbuat se-
rendah maupun petani dengan motivasi suatu yang sesuai dengan keinginan, ke-
yang tinggi. Berbeda halnya pada pe- butuhan dan kekurangannya.
numbuhan ide, motivasi berhubungan Tingkat pendapatan petani berhu-
nyata. Artinya semakin tinggi motivasi bungan nyata dengan perencanaan pro-
petani mengikuti Prima Tani semakin gram dan penilaian program, serta ber-
tinggi keterlibatannya dalam penum- hubungan sangat nyata dengan pelaksa-
26
Efektivitas Komunikasi Partisipatif dalam Pelaksanaan Prima Tani
nan program. Ini artinya semakin tinggi Penumbuhan ide mempunyai hubu-
tingkat pendapatan petani maka keterli- ngan yang sangat nyata dengan penge-
batan mereka dalam turut merencanakan tahuan dalam model usahatani terpadu
model usahatani yang dikembangkan di dan sikap terhadap model usahatani ter-
desa, keterlibatannya dalam pelaksana- padu. Artinya semakin tinggi keterlibat-
an program dan penilaian program se- an petani dalam penumbuhan ide maka
makin tinggi. Sebaliknya korelasi antara akan semakin tinggi pula pengetahuan-
tingkat pendapatan dengan penumbuhan nya dalam model usahatani terpadu ser-
ide tidak berhubungan nyata. ta sikapnya terhadap model usahatani
Luas pemilikan lahan tidak mempu- terpadu. Hal ini disebabkan keterlibatan
nyai hubungan nyata dengan semua pe- petani dalam penumbuhan ide akan me-
ubah dalam komunikasi partisipatif. Ar- mudahkan pemahamannya dan sikapnya
tinya keterlibatan petani dalam penum- terhadap model usahatani terpadu. Ko-
buhan ide, perencanaan program, pelak- munikasi partisipatif dalam penumbuh-
sanaan program dan penilaian program an ide berlangsung secara dialogis se-
tidak dipengaruhi oleh luas pemilikan hingga memudahkan pemahaman petani
lahan petani. Keterlibatan petani tidak tentang model usahatani yang dikem-
berbeda antara petani yang mempunyai bangkan. Karena petani paham maka
luas lahan yang kecil maupun petani pengetahuan dan sikapnya akan mendu-
dengan luas lahan yang besar. kung terhadap teknologi inovatif dalam
Kedudukan dalam kelompok tidak model usahatani terpadu yang dikem-
mempunyai hubungan nyata dengan se- bangkan. Sebaliknya antara penumbuh-
mua peubah dalam komunikasi partisi- an ide dengan penerapan usahatani ter-
patif. Artinya keterlibatan petani dalam padu tidak mempunyai hubungan yang
penumbuhan ide, perencanaan program, nyata.
pelaksanaan program dan penilaian pro- Perencanaan program mempunyai
gram tidak dipengaruhi oleh kedudukan hubungan yang sangat nyata dengan pe-
seseorang dalam kelompok tani. Seba- ngetahuan serta sikap terhadap model
liknya pada aspek lamanya petani men- usahatani terpadu. Artinya semakin
jadi anggota kelompok tani mempunyai tinggi keterlibatan petani dalam peren-
hubungan nyata dengan penumbuhan i- canaan program maka semakin tinggi
de dan pelaksanaan program. Artinya pula pengetahuannya dalam model usa-
semakin lama petani aktif di kelompok hatani terpadu serta sikapnya terhadap
tani akan mempengaruhi keterlibatan- model usahatani terpadu. Komunikasi
nya dalam komunikasi partisipatif da- partisipatif dalam perencanaan program
lam penumbuhan ide dan pelaksanaan Prima Tani melibatkan secara aktif pe-
program. tani karena petanilah yang mengetahui
apa yang dibutuhkan sesuai dengan ka-
4.4. Hubungan Komunikasi Partisipatif rakteristik wilayahnya. Melalui komuni-
dengan Efektivitas Komunikasi kasi yang dialogis berbagai permasalah-
Model Usahatani Terpadu Padi, an dan keinginan petani diserap oleh
Sapi dan Ikan Tim Prima Tani untuk dicarikan solusi-
Berdasarkan Tabel 2 maka dapat di- nya. Karena petani dilibatkan secara ak-
deskripsikan hubungan antara komuni- tif maka secara tidak langsung penge-
tahuan petani akan meningkat serta di-
kasi partisipatif dengan efektivitas ko-
harapkan pula sikapnya akan mendu-
munikasi model usahatani terpadu padi,
kung terhadap model usahatani terpadu
sapi dan ikan sebagai berikut.
yang dikembangkan. Sebaliknya hubu-
ngan antara perencanaan program de-
27
P.G. Cahyanto, et. al.
Tabel 2
Hubungan Komunikasi Partisipatif dalam Prima Tani dengan Efektivitas Komunikasi
Model Usahatani Terpadu Padi, Sapi dan Ikan
Efektivitas Komunikasi Model Usahatani Terpadu Padi, Sapi dan
No Komunikasi Par tisipatif Ikan
dalam Pe-laksanaan Pengetahuan dalam Sikap terhadap
Penerapan Usaha
Prima Tani Model Usahatani Model Usahatani
Tani Terpadu
Terpadu Terpadu
28
Efektivitas Komunikasi Partisipatif dalam Pelaksanaan Prima Tani
29
P.G. Cahyanto, et. al.
30