You are on page 1of 16

KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI, KEDINAMISAN

KELOMPOK DAN KEMAMPUAN ANGGOTA DALAM USAHATANI

Leadership of Farmers’ Group, Group Dynamics and Ability of Group


Member Managing the Farm

Erin Maylina1), Siti Amanah2)


Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia,
Institut Pertanian Bogor, Darmaga Bogor 16680, Indonesia
E-mail: maylinaerin@gmail.com ; siti_amanah@apps.ipb.ac.id

ABSTRACT
The leadership of farmers’ group plays a crucial role in boosting the group dynamic as well as the ability of the
member. The research aims at analyzing the relations between the leadership of farmers’ groups and the group
dynamic and ability of the group member in managing the farm, survey to two farmer’s groups namely Bina
Mekarsari and Rawasari was conducted in Purwasari Village, Dramaga District, Bogor Regency. A number of
15 active members from each group were selected as respondents (total farmers involved in the survey were
30)., Interviews with the respondents were administered to gather the data about the leadership and the
dynamics of the group. Rank-Spearman Correlation was used to test the correlation between the variables. The
research results show that the leadership behaviour and leadership abilities have positive correlation with the
level of dynamism of Rawasari Farmers Group. There is no correlation between, leadership styles and the level
of group dynamics. However, in Bina Mekarsari Farmer Group, the three leadership indicators do not have
correlation with the level of group dynamics. It is also interesting in the two groups, individual characteristics
of farmers do not correlate with the group dynamics and also the correlation does not exist between the group
dynamics and the ability to manage the farms. This indicates, the leaders of the groups are the centrals for the
groups and the members to develop better.

Keywords: ability of group members, farmer group, group dynamics, leadership

ABSTRAK
Kepemimpinan kelompok tani memainkan peran penting dalam meningkatkan dinamika kelompok serta
kemampuan anggota. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara kepemimpinan kelompok tani,
dinamika kelompok dan kemampuan anggota kelompok dalam mengelola pertanian, survei terhadap dua
kelompok tani yaitu Bina Mekarsari dan Rawasari dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga,
Kabupaten Bogor. Sejumlah 15 anggota aktif dari masing-masing kelompok dipilih sebagai responden (jumlah
petani yang terlibat dalam survei adalah 30). Wawancara dengan responden diberikan untuk mengumpulkan
data tentang kepemimpinan dan dinamika kelompok. Korelasi Rank-Spearman digunakan untuk menguji
korelasi antara variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku kepemimpinan dan kemampuan
kepemimpinan memiliki korelasi positif dengan tingkat dinamika Kelompok Tani Rawasari. Tidak ada korelasi
antara gaya kepemimpinan dan tingkat dinamika kelompok. Namun, pada Kelompok Tani Bina Mekarsari,
ketiga indikator kepemimpinan tersebut tidak memiliki korelasi dengan tingkat dinamika kelompok.
Menariknya pada dua kelompok, karakteristik individu petani tidak berkorelasi dengan dinamika kelompok dan
juga tidak ada korelasi antara dinamika kelompok dan kemampuan mengelola pertanian. Ini menunjukkan,
pemimpin kelompok adalah pusat bagi kelompok dan anggota untuk berkembang lebih baik.

Kata kunci: dinamika kelompok, kelompok tani, kemampuan anggota, kepemimpinan


PENDAHULUAN meningkatkan dan mengembangkan usaha
anggota. Menurut Badan Penyuluhan dan
Indonesia merupakan salah satu negara agraris Pengembangan Sumber Daya Manusia
di Asia Tenggara. Seiring berjalannya waktu, Pertanian (2017), pada tahun 2016 terdapat
ciri-ciri negara agraris mulai menghilang di sebanyak 43.289 kelompok tani yang ada di
Indonesia. Situasi yang terjadi pada tahun Jawa Barat. Meskipun menurut data
2018, pemerintah melalui hasil rapat administrasi pemerintah jumlah kelompok tani
koordinasi terbatas (rakortas) yang melibatkan yang aktif terlihat banyak namun kenyataan di
kementerian dan lembaga terkait memutuskan lapang menunjukkan bahwa mulai banyak
impor beras secara bertahap sepanjang tahun kelompok tani yang tidak aktif.
dengan total dua juta ton beras1. Darwis (2017)
menyebutkan bahwa saat ini usahatani di Suatu kelompok akan selalu aktif jika terdapat
Indonesia dapat dikategorikan sebagai dinamika didalamnya. Dinamika kelompok
usahatani kecil. Usahatani kecil merupakan merupakan kekuatan yang terdapat di dalam
usahatani yang diolah oleh para petani kecil. ataupun di lingkungan kelompok yang
Petani kecil dicirikan dengan pendapatan menentukan perilaku anggota dan perilaku
rendah, mempunyai lahan yang sempit, kelompok untuk melaksanakan berbagai
kekurangan modal dan tabungan terbatas serta kegiatan demi tercapainya tujuan kelompok
pengetahuan yang terbatas dan kurang dinamik (Damanik 2013). Akan tetapi, dinamika
(Soekartawi et al. 1984). Menurut Darwis kelompok juga tidak lepas hubungannya
(2017), situasi usahatani kecil yang terjadi di dengan kepemimpinan seorang ketua
Indonesia ini disebabkan oleh peningkatan kelompok. Huraerah dan Purwanto (2006)
tekanan penduduk yang mengakibatkan mengemukakan bahwa permasalahan dalam
sulitnya berusaha tani, sumberdaya yang dinamika kelompok pada dasarnya merupakan
terbatas, bergantung pada produksi subsisten, permasalahan interaksi antara pimpinan
kurangnya memperoleh pendidikan, pelayanan dengan bawahannya atau antar anggota
kesehatan dan lainnya. kelompok tersebut. Hal ini berkaitan dengan
penelitian Utama (2010) mengenai dinamika
Kurangnya memperoleh pendidikan berkaitan kelompok tani di Areal Hutan Produksi Perum
dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Perhutani Unit I Provinsi Jawa Tengah yang
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS),
menyatakan bahwa faktor-faktor yang
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menurut
berpengaruh secara nyata terhadap rendahnya
provinsi pada tahun 2015, Kabupaten Bogor
dinamika kelompok tani hutan adalah kurang
memiliki IPM sebesar 67,77 persen sedangkan
efektifnya kepemimpinan kelompok tani
kota Bogor memiliki IPM sebesar 73,65
hutan, kurang kondusifnya dukungan
persen. Oleh karena itu, dibutuhkan wadah
lingkungan terhadap kehidupan petani serta
yang dapat menjadi tempat berkumpulnya
kurangnya kemampuan mandor melaksanakan
informasi mengenai usahatani agar dapat
perannya sebagai pendamping kelompok tani
meningkatkan pengetahuan para petani.
hutan.
Pengetahuan petani bisa didapatkan melalui
Keefektifan kepemimpinan dinilai mempunyai
perkumpulan atau yang biasa disebut dengan
peran yang besar dalam kedinamisan
kelompok tani. Sehubungan dengan hal ini
kelompok karena pemimpin merupakan sosok
menurut Peraturan Menteri Pertanian Republik
yang dapat mempengaruhi anggotanya untuk
Indonesia Nomor 67 tahun 2016 tentang
mencapai tujuan kelompok. Harianta (2012)
pembinaan kelembagaan petani, kelompok tani
mengemukakan bahwa faktor kepemimpinan
adalah kumpulan petani/peternak/pekebun
dalam suatu kelompok menjadi sangat penting
yang dibentuk oleh para petani atas dasar
ketika anggota kelompok memiliki dinamika
kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi
yang tinggi dalam aktivitasnya disamping
lingkungan sosial, ekonomi, dan sumberdaya,
perubahan terus menerus yang didorong oleh
kesamaan komoditas, dan keakraban untuk
kemajuan teknologi, yang terpenting dari
fenomena ini adalah kemampuan untuk
1
mempengaruhi anggota organisasi sehingga
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/20/0605 mereka berusaha untuk mencapai tujuan
00926/fakta-di-balik-rencana-impor-beras-2-juta- organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
ton-tahun-ini
Siagian (2008) juga menyatakan bahwa 2. Menganalisis hubungan antara
komitmen dalam kelompok dipengaruhi oleh kepemimpinan ketua kelompok dan
karakter personal (individu) juga yang tingkat kedinamisan kelompok tani
mencakup usia, masa kerja, pendidikan dan 3. Menganalisis hubungan antara
jenis kelamin. Jika suatu kelompok tani selalu karakteristik anggota kelompok dan
dinamis, maka kelompok tani juga akan terus tingkat kedinamisan kelompok tani
menjalankan fungsinya yaitu sebagai wadah 4. Menganalisis hubungan antara tingkat
untuk peningkatan pengetahuan dan kedinamisan kelompok dan tingkat
kemampuan petani. Hal ini terkait dengan kemampuan pengelolaan usahatani
penelitian Lestari (2011) tentang dinamika anggota
kelompok dan kemandirian anggota kelompok
tani dalam berusahatani di Kecamatan
PENDEKATAN TEORITIS
Poncowarno, Kabupaten Kebumen, Provinsi Kelompok Tani
Jawa Tengah yang menyatakan bahwa Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian
dinamika kelompok berpengaruh secara Republik Indonesia Nomor
langsung terhadap kemandirian anggota 67/Permentan/SM.050/12/2016 tentang
kelompok tani dalam berusahatani. Pembinaan Kelembagaan Petani, kelompok
tani adalah kumpulan petani/peternak/pekebun
Desa Purwasari merupakan desa agraris
yang dibentuk oleh para petani atas dasar
dengan komoditas utama yaitu padi. Produksi
kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi
padi di Desa Purwasari merupakan yang
lingkungan sosial, ekonomi, dan sumberdaya,
terbesar di Kecamatan Dramaga. Produksinya
kesamaan komoditas, dan keakraban untuk
mencapai 1.962,4 ton atau sebesar 23,93
meningkatkan dan mengembangkan usaha
persen dari total produksi padi di Kecamatan
anggota. Adapun menurut Wahyuni (2003),
Dramaga yang menghasilkan 8.050 ton
kelompok tani dibentuk berdasarkan surat
(Hafizhoh 2011). Desa Purwasari mempunyai
keputusan yang dimaksudkan sebagai wadah
kelompok tani yang pernah berprestasi di
komunikasi antarpetani, serta antara petani
tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi hingga
dengan kelembagaan terkait dalam proses alih
nasional, kelompok ini adalah Kelompok Tani
teknologi.
Bina Mekarsari. Prestasi kelompok ini tidak
terjadi lagi setelah pergantian ketua kelompok Untuk dapat menentukan status kelompok tani,
tani pada tahun 2000. Kegiatan di kelompok Balai Informasi Pertanian dalam Wahyuni
ini juga sudah tidak rutin dilakukan. Terdapat (2003) merumuskan lima jurus kemampuan
kelompok tani lain yang ada di Desa Purwasari kelompok yang digunakan sebagai tolak ukur
yaitu Kelompok Tani Rawasari. Kelompok ini penentuan tingkat kemampuan kelompok tani:
merupakan kelompok yang baru terbentuk 1. Kemampuan perencanaan
pada tahun 2000, sampai saat ini ketua Kemampuan perencanaan mencakup
kelompoknya belum berganti. Meskipun kegiatan perencanaan anggota
kelompok ini tidak pernah mengikuti kelompok tani dalam rangka
kompetisi, namun kegiatan kelompok meningkatkan produktivitas
dilakukan secara rutin. Oleh karena itu, perlu usahataninya. Dimulai dari
dilihat lagi mengenai peran kepemimpinan memutuskan akan memproduksi apa
ketua kelompok tani dengan kedinamisan dan bagaimana caranya, pemanfaatan
kelompok dalam rangka perkembangan lahan, membuat gambaran tentang
kelompok tani, maka Bagaimana hubungan teknologi dan peralatan yang
antara kepemimpinan ketua kelompok tani, digunakan, analisis biaya hingga pasca
kedinamisan kelompok dan kemampuan panen dan pemasaran (Hendarmin
pengelolaan usahatani anggota? 2010). Proses perencanaan ini
menerapkan rekomendasi yang tepat
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai
dan memanfaatkan sumberdaya
berikut:
optimal.
1. Menganalisis karakteristik anggota,
2. Kemampuan pelaksanaan
kepemimpinan ketua kelompok dan
Kemampuan pelaksanaan mencakup
tingkat kedinamisan kelompok tani
kegiatan pelaksanaan usahatani,
dimulai dari pembibitan, pengelolaan
lahan, pemeliharaan, pemanenan kemampuan kepemimpinan adalah
hingga pemasaran. pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
3. Kemampuan pemanfaatan dimiliki pemimpin. Tingkat kemampuan
Kemampuan pemanfaatan mencakup pemimpin diukur dengan bertanggung jawab,
kemampuan memanfaatkan modal komunikatif, memotivasi, fasilitator, dan
usahatani sesuai dengan kebutuhan, mediator (Windayani 2016). Utama (2010)
baik dari pemanfaatan modal untuk mengemukakan bahwa keefektifan
produksi usahatani, pemasaran kepemimpinan kelompok diukur berdasarkan
usahatani dan tenaga kerja. perspektif petani melalui tiga indikator yaitu
4. Kemampuan relasi peran pemimpin kelompok, perilaku
Kemampuan relasi mencakup kepemimpinan dan gaya kepemimpinan.
kemampuan para petani mempunyai Indikator dan parameter peubah keefektifan
hubungan yang kuat dengan mitra kepemimpinan disajikan pada Tabel 1.
pemasaran hasil usahataninya.
Tabel 1 Indikator dan parameter keefektifan
Umumnya para petani mempunyai
kepemimpinan kelompok
relasi dengan para tengkulak sebagai
mitra pemasaran mereka, karena Indikator Parameter (ukuran)
banyak kelompok tani yang saat ini Peran pemimpin (1) Menjelaskan tujuan
sudah tidak memiliki koperasi. kelompok kelompok kepada
5. Kemampuan penerapan para anggota
(2) Memberikan sarana
Kemampuan penerapan mencakup dan prasarana kepada
kegiatan-kegiatan para petani yang para anggota
menerapkan atau mengaplikasikan (3) Memberikan semangat
teknologi untuk keberlangsungan dalam bekerja kepada
usahatani mereka. para anggota
Karakteristik Petani (4) Mendengarkan aspirasi
Petani merupakan individu yang menjadi anggota dan
anggota kelompok tani, ia memiliki peranan memberikan saran
terhadap kedinamisan kelompok tani. Setiap pemecahannya
individu memiliki karakteristiknya sendiri, hal Perilaku (1) Mengenali anggotanya
ini juga terjadi pada para petani. Siagian kepemimpinan dengan baik
(2008) mengemukakan bahwa komitmen kelompok (2) Membagi tugas secara
dalam kelompok dipengaruhi oleh karakter merata kepada
personal (individu) yang mencakup usia, masa anggotanya
kerja, pendidikan dan jenis kelamin. Tidak (3) Memberikan jalan
semua petani memiliki karakteristik yang keluar atas
sama, setiap individu umumnya memiliki permasalahan anggota
kompetensi dan kemampuannya sendiri. (4) Mendorong anggota
Menurut Mutmainah dan Sumardjo (2014), untuk bekerja
faktor personal anggota kelompok tani terbagi mencapai tujuan
menjadi usia, tingkat pendidikan, status kelompok
kepemilikan lahan, luas lahan dan pengalaman (5) Menyampaikan
usaha tani. informasi kepada
anggota secara efektif
Kepemimpinan (6) Menjaga kesatuan dan
Octavina et al. (2013) mengemukakan bahwa kekompakan
kepemimpinan merupakan proses kegiatan kelompok
yang saling berhubungan satu dengan yang (7) Menjaga suasana
lain berisi menggerakkan, membimbing dan kelompok tetap
mengarahkan serta mengawasi orang lain menyenangkan dan
dalam melakukan tindakan bersama. harmonis
Kemampuan untuk memimpin secara efektif (8) Menjaga keterpaduan
sangat menentukan berhasil tidaknya sebuah kelompok
perusahaan dalam mencapai tujuan. Tingkat Gaya (1) Menampung aspirasi
kepemimpinan dan menjalin KERANGKA PEMIKIRAN
kelompok hubungan baik Kepemimpinan ketua dalam suatu kelompok
dengan anggota dinilai memiliki peran yang penting dalam
(2) Membuat keputusan keaktifan kelompok serta keberlanjutan
kelompok dengan kelompok, salah satunya adalah
baik kepemimpinan ketua kelompok tani. Ketua
(3) Membagi tugas dan kelompok tani perlu memiliki kepemimpinan
mengecek hasil yang efektif guna menciptakan kedinamisan
pekerjaan anggotanya kelompok. Menurut Utama (2010), keefektifan
(4) Mengarahkan anggota kepemimpinan kelompok diukur berdasarkan
untuk patuh aturan perspektif petani melalui tiga indikator yaitu
dan memberi teguran peran pemimpin kelompok, perilaku
kepada anggota yang kepemimpinan dan gaya kepemimpinan. Hal
melanggar ini juga sejalan dengan penelitian Windayani
Sumber: Utama S (2010) (2016) yang mengukur kemampuan pemimpin
dengan indikator bertanggung jawab,
Harianta (2012) mengemukakan bahwa faktor
komunikatif, memotivasi, fasilitator dan
kepemimpinan dalam kelompok menjadi
mediator.
sangat penting ketika anggota kelompok
memiliki dinamika yang tinggi dalam Kedinamisan kelompok itu sendiri dapat
aktivitasnya disamping perubahan terus diartikan sebagai kekuatan dalam kelompok
menerus yang didorong oleh kemajuan yang dapat menentukan perilaku anggota
teknologi, yang terpenting dari fenomena ini untuk mencapai tujuan kelompok (Damanik
adalah kemampuan untuk mempengaruhi 2013). Unsur-unsur yang mempengaruhi
anggota organisasi sehingga mereka berusaha dinamika kelompok yaitu 1) tujuan kelompok,
untuk mencapai tujuan organisasi yang telah 2) struktur kelompok, 3) fungsi tugas
ditetapkan sebelumnya. kelompok, 4) pembinaan dan pemeliharaan
kelompok, 5) kekompakan kelompok, 6)
Dinamika Kelompok suasana kelompok, 7) tekanan kelompok, 8)
Damanik (2013) menyebutkan bahwa efektivitas kelompok dan 9) maksud
kekuatan-kekuatan di dalam kelompok yang tersembunyi (Slamet dalam Utama 2010).
dapat menentukan perilaku anggota dan
perilaku kelompok tersebut untuk Siagian (2008) menyatakan bahwa komitmen
melaksanakan berbagai kegiatan demi dalam kelompok dipengaruhi oleh karakter
tercapainya tujuan kelompok. Lestari (2011) personal (individu) yang mencakup usia, masa
menyebutkan bahwa kelompok tani kerja, pendidikan dan jenis kelamin.
merupakan wadah kerjasama dari petani dalam Karakteristik petani yang ada dalam penelitian
satu wilayah untuk dapat mencapai petani ini mengacu konsep dari Mutmainah dan
yang berkualitas maka menjadi suatu Sumardjo (2014), faktor personal anggota
keharusan bahwa kelompok tani tersebut harus kelompok tani terbagi menjadi usia, tingkat
memiliki gerak yang dapat menentukan dan pendidikan, status kepemilikan lahan, luas
mempengaruhi perilaku kelompok dan lahan dan pengalaman usaha tani.
anggota-anggotanya dalam mencapai tujuan Alif et al. (2017) yang menyatakan bahwa
secara efektif. Analisis dinamika kelompok peningkatan kapisitas kelembagaan
dapat dilakukan dengan melihat dimensi atau masyarakat dapat diartikan sebagai upaya
unsur yang mempengaruhi dinamika kelompok untuk memperkuat kapasitas individu yang
tersebut. Unsur-unsur yang mempengaruhi dicerminkan melalui kemampuan,
dinamika kelompok yaitu 1) tujuan kelompok, keterampilan, bakal dan potensi. Kemampuan
2) struktur kelompok, 3) fungsi tugas pengelolaan usahatani anggota yang ada dalam
kelompok, 4) pembinaan dan pemeliharaan penelitian ini mengacu pada Balai Informasi
kelompok, 5) kekompakan kelompok, 6) Pertanian dalam Wahyuni (2003),
suasana kelompok, 7) tekanan kelompok, 8) merumuskan lima jurus kemampuan kelompok
efektivitas kelompok dan 9) maksud yang digunakan sebagai tolak ukur penentuan
tersembunyi (Slamet dalam Utama 2010). tingkat kemampuan kelompok tani yaitu
kemampuan perencanaan, kemampuan
pelaksanaan, kemampuan pemanfaatan, PENDEKATAN LAPANGAN
kemampuan relasi dan kemampuan penerapan.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode kuantitatif yang
X1 X3 Tingkat Y1 didukung oleh data kualitatif. Metode
Kepemimpinan Kedinamisan Kemampuan kuantitatif diperoleh melalui hasil kuesioner
Ketua Kelompok pengelolaan sebagai instrumen utama untuk menjawab
Kelompok Tani Tani usahatani pertanyaan tentang kepemimpinan kelompok,
X1.1 Perilaku X3. 1 Tujuan anggota dinamika kelompok dan kemampuan
Kepemimpinan kelompok Y1.1 pengelolaan usahatani anggota. Data kualitatif
X1.2 Gaya X3.2 Struktur Kemampuan diperoleh dengan melakukan wawancara
Kepemimpinan kelompok perencanaan
X1.3 Kemampuan mendalam, observasi langsung di lapangan dan
X3.3 Fungsi usahatani
Pemimpin Y1.2 studi literatur terkait.
tugas
kelompok Kemampuan
pelaksanaan Lokasi dan Waktu Penelitian
X3.4
usahatani Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari,
Pembinaan
X2 dan Y1.3 Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.
Karakteristik pemeliharaan Kemampuan Pemilihan lokasi penelitian tersebut dilakukan
Petani kelompok pemanfaatan secara purposive (sengaja) karena beberapa
X2.1 Usia X3.5 usahatani pertimbangan, diantaranya adalah: 1) Desa
X2.2 Tingkat Kekompakan Y1.4 Purwasari merupakan salah satu desa agraris di
pendidikan kelompok Kemampuan Kecamatan Dramaga; 2) Desa Purwasari
X2.3 Status X3.6 Suasana relasi
kepemilikan
memiliki empat kelompok tani yaitu
kelompok usahatani
lahan Kelompok Tani Bina Mekarsari, Rawasari,
X3.7 Tekanan Y1.5
X2.4 Luas lahan Kemampuan Keramatsari dan Hegarsari; 3) Setelah
kelompok
X2.5 penerapan pergantian ketua kelompok, Kelompok Tani
X3.8 Efektivitas
Pengalaman kelompok usahatani Bina Mekarsari tidak pernah memenangkan
usahatani kompetisi dan kegiatan kelompok sudah tidak
rutin dilakukan. Berbeda halnya dengan
kondisi saat ketua kelompok tani sebelumnya,
Keterangan: hubungan kelompok ini mendapatkan berbagai prestasi
Gambar 1 Kerangka pikir kememimpinan di tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi dan
ketua kelompok tani, nasional; 4) Kelompok Tani Rawasari tidak
kedinamisan kelompok dan pernah mengikuti kompetisi dan memiliki
kemampuan anggota prestasi, namun kegiatan kelompoknya rutin
dilakukan setidaknya satu bulan sekali.
Hipotesis Kegiatan penelitian dilaksanankan dalam
Berdasarkan kerangka pemikiran, hipotesis jangka enam bulan, yaitu terhitung mulai
yang dapat diajukan antara lain: (1) terdapat bulan September 2018 sampai Februari 2019.
hubungan antara kepemimpinan ketua
kelompok tani (perilaku kepemimpinan, gaya Teknik Pemilihan Responden dan
kepemimpinan dan kemampuan pemimpin) Informan
dan tingkat kedinamisan kelompok; (2) Sumber penggalian data (subjek) dalam
terdapat hubungan antara karakteristik petani penelitian ini didapatkan dari responden dan
(usia, tingkat pendidikan, status kepemilikan informan. Pemilihan responden diambil
lahan, luas lahan dan pengalaman usahatani) dengan metode pengambilan sampel acak
dan tingkat kedinamisan kelompok; (3) gugus sederhana (cluster random sampling).
terdapat hubungan antara tingkat kedinamisan Sampel acak gugus sederhana digunakan
kelompok dan kemampuan pengelolaan berdasarkan unit analisa atau satuan penelitian
usahatani anggota. sudah tersusun dalam suatu daftar
(Singarimbun dan Effendi 1989). Pada
kelompok Bina Mekarsari diambil 15 orang
sebagai responden, hal ini juga terjadi pada
kelompok Rawasari yang diambil sebanyak 15
orang untuk dijadikan responden. Teknik sisanya adalah tamatan SMA, D1, D2, D3, S1,
pemilihan informan dilakukan secara sengaja S2 dan S3.
(purposive) dengan tidak membatasi jumlah
Mayoritas penduduk bekerja sebagai petani
informan. Informan tersebut adalah Kepala
yaitu sebesar 35,86 persen dan buruh sebesar
Desa Purwasari, Ketua Kelompok Tani Bina
23,12 persen. Desa ini pernah menjadi desa
Mekarsari, Ketua Kelompok Tani Rawasari,
produksi padi terbesar di Dramaga.
penyuluh pertanian, anggota Kelompok Tani
Produksinya mencapai 1962,4 ton atau sebesar
Bina Mekarsari dan Rawasari serta warga
23,93 persen dari total produksi padi di
sekitar.
kecamatan Dramaga yang menghasilkan 8050
Teknik Pengumpulan Data ton (Hafizhoh 2011).
Dua jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu data primer dan data Gambaran Umum Kelompok Tani Bina
sekunder. Pengambilan data primer diperoleh Mekarsari
secara langsung dengan menggunakan Didirikan pada 11 Maret 1986 oleh
kuesioner dan panduan pertanyaan wawancara Muhammad Anduy. Pada awal terbentuknya
mendalam serta observasi lapang. Sedangkan, kelompok, komoditas utama yang ditanam
pengambilan data sekunder diperoleh melalui oleh para petani adalah padi, namun semakin
studi literatur dari berbagai sumber ilmiah lama jumlah petani padi semakin sedikit, hal
seperti jurnal ilmiah, artikel media massa, ini dikarenakan para petani mulai beralih pada
profil desa, dan penelitian-penelitian palawija. Palawija dianggap memiliki nilai jual
sebelumnya. yang lebih tinggi dibanding padi. Semenjak
ketua kelompok tani diganti pada tahun 2000,
Teknik Pengolahan dan Analisis Data kelompok ini sudah tidak seaktif dulu, saat ini
Jenis data yang diolah dan dianalisis dalam kelompok ini sudah mulai tidak rutin
penelitian ini yaitu data kuantitatif dan data melakukan kegiatan dan tidak pernah
kualitatif. Pengolahan dan analisis data memenangkan kompetisi.
kuantitatif menggunakan aplikasi Microsoft
Excel 2010 dan IBM SPSS Statistics 22. Data
Gambaran Umum Kelompok Tani
kuantitatif diolah dengan uji korelasi Rank Rawasari
Spearman yang digunakan untuk melihat Didirikan pada 17 Desember 2000 oleh Adi
hubungan antar variabel yang ada pada Suardi yang sampai saat ini masih menjadi
penelitian ini. Sementara itu, analisis data ketua kelompok. Komoditas utama kelompok
kualitatif dilakukan dengan tiga tahap yaitu ini adalah palawija. Seluruh anggota kelompok
reduksi data, penyajian data, dan verifikasi ini memiliki pekerjaan lain selain menjadi
data. petani. Kelompok ini termasuk rutin
melaksanakan kegiatan kelompok meskipun
GAMBARAN UMUM LOKASI sampai saat ini belum pernah memenangkan
PENELITIAN perlombaan dan mendapatkan penghargaan.

Desa Purwasari berada di Kecamatan


Dramaga, Kabupaten Bogor. Desa ini terdiri
dari 3 dusun dengan 07 RW dan 30 RT. Luas
wilayah Desa Purwasari adalah 211,106 ha
dengan ketinggian 568 m diatas permukaan
laut dan curah hujan sebesar 2000-2500
mm/tahun.
Sampai pada akhir Desember tahun 2015,
jumlah penduduk di desa ini sebanyak 7824
jiwa, yang terdiri dari laki-laki 4009 jiwa,
perempuan 3815 jiwa. Sebanyak 29 persen
dari populasi penduduk adalah tamatan SD, 22
persen belum sekolah/lain-lain, 14 persen
tamatan SMP, 12 persen tidak tamat SD dan
HASIL DAN PEMBAHASAN Total 15 100 15 100
Karakteristik Petani Informasi yang disajikan pada Tabel 2
Responden yang menjadi sumber penggalian memperlihatkan bahwa luas lahan pada kedua
data (subjek) dalam penelitian ini adalah kelompok tani ini tergolong berbeda.
petani yang menjadi anggota dari Kelompok Kelompok Tani Rawasari tergolong memiliki
Tani Bina Mekarsari dan Kelompok Tani luas lahan yang sempit. Adapun, Kelompok
Rawasari. Tani Bina Mekarsari tergolong memiliki luas
lahan yang sangat luas. Hal ini disebabkan
Tabel 2 Jumlah dan persentase responden oleh pada Kelompok Tani Bina Mekarsari,
berdasarkan karakteristik petani dominan petani sawah yang membutuhkan
Bina lahan yang luas. Berbeda halnya dengan
Karakteristik Rawasari
Mekarsari Kelompok Tani Rawasari, yang dominan
Petani
(n) (%) (n) (%) menjadi petani palawija yang tidak terlalu
Usia mebutuhkan lahan yang luas, selain itu banyak
Non anggotanya yang menjadikan pekerjaan petani
produktif hanya sebagai pekerjaan sampingan.
(<15 tahun 5 33,3 4 26,7
dan >64 Adapun pada pengalaman usahatani Kelompok
tahun) Tani Bina Mekarsari tergolong tinggi
Produktif sedangkan pengalaman usahatani Kelompok
(15-64 10 66,7 11 73,3 Tani Rawasari tergolong rendah. Penyebabnya
tahun) adalah pada Kelompok Tani Bina Mekarsari,
Tingkat Pendidikan daerah pemukimannya mendukung anggota
Rendah (0-6 untuk menjadikan petani sebagai mata
10 66,7 14 93,3 pencaharian utama. Adapun pada Kelompok
tahun)
Sedang (7- Tani Rawasari, daerah pemukiman kelompok
3 20,0 1 6,7 ini, mayoritas penduduk bekerja sebagai
12 tahun)
pedagang sehingga banyak anggota yang baru
Tinggi (>12
2 13,3 0 0,0 menjadikan petani sebagai mata pencaharian
tahun)
sampingan.
Status Kepemilikan Lahan
Bukan milik Kepemimpinan Ketua Kelompok Tani
1 6,6 4 26,7
sendiri
Perilaku Kepemimpinan
Milik
14 93,4 11 73,3 Perilaku kepemimpinan merupakan suatu
sendiri
sikap yang dicerminkan berupa tindakan dari
Luas Lahan pemimpin kelompok terhadap kelompoknya.
Sempit
(<2844,363 3 20,0 10 66,7 Tabel 3 Jumlah dan persentase responden
m2) berdasarkan perilaku kepemimpinan
Cukup luas ketua kelompok tani
(2844,363 Perilaku Bina Mekarsari Rawasari
m2 - 5 33,3 4 26,7 Kepemimpinan (n) (%) (n) (%)
7991,9037 Belum tepat 9 60,0 2 13,3
m2)
Biasa saja 3 20,0 3 20,0
Sangat luas
(>7991,903 7 46,7 1 6,7 Sangat tepat 3 20,0 10 66,7
7 m2) Jumlah 15 100,0 15 100,0
Pengalaman Usahatani Tepat = sesuai harapan anggota
Rendah
5 33,3 6 40,0 Perilaku kepemimpinan ketua Kelompok Tani
(<22 tahun)
Sedang (22- Rawasari sudah sangat sesuai harapan anggota.
2 13,3 4 26,7 Mayoritas anggota menilai ketua kelompok
39 tahun)
Tinggi (>39 peduli pada anggota, sering memberikan
8 53,4 5 33,3 bimbingan serta arahan, memberikan semangat
tahun)
dan selalu mengundang anggota dengan dalam pembuatan AD/ART, RDK dan RDKK
mendatangi rumah anggota satu persatu. dan jarang melibatkan seluruh anggota dalam
Ketika waktu diskusi dimulai, ketua kelompok pelaksanaan kegiatan kelompok serta
selalu mempersilahkan anggotanya untuk penyusunan rencana kerja.
memberikan aspirasinya masing-masing.
Kemampuan Pemimpin
Adapun anggota Kelompok Tani Bina
Kemampuan pemimpin dinilai sebagai suatu
Mekarsari menilai perilaku kepemimpinan
hal yang penting karena merupakan hal pokok
ketua kelompoknya tergolong rendah.
yang harus dimiliki oleh pemimpin guna
Mayoritas anggota menilai ketua kelompoknya
mengatur dan mengarahkan anggotanya agar
tidak peduli dengan anggota, mereka
dapat tercapai cita-cita yang diinginkan para
beranggapan bahwa ketua kelompoknya hanya
anggota kelompok.
peduli dengan kebutuhan pribadinya saja.
Ketua kelompok tani juga cenderung Tabel 5 Jumlah dan persentase responden
menyimpan bantuan dari pemerintah secara menurut penilaian mengenai
pribadi dan jarang memberikan semangat serta kemampuan pemimpin ketua
motivasi untuk para anggota, mayoritas kelompok tani
anggota mengatakan bahwa ketua Kemampu Bina Mekarsari Rawasari
kelompoknya hanya memberikan motivasi an
pada orang-orang terdekatnya saja. Pemimpin (n) (%) (n) (%)
Gaya Kepemimpinan Terbatas 7 46,7 0 0,0
Gaya kepemimpinan merupakan suatu cara Sedang 6 40,0 4 26,7
yang digunakan oleh pemimpin dalam Sangat 2 13,3 11 73,3
mengarahkan dan mengatur anggotanya. mampu
Jumlah 15 100,0 15 100,0
Tabel 4 Jumlah dan persentase responden
menurut penilaian mengenai gaya Kemampuan pemimpin ketua Kelompok Tani
kepemimpinan ketua kelompok tani Rawasari tergolong tinggi. Mayoritas anggota
Gaya Bina Rawasari menilai ketua kelompok selalu hadir dalam
Kepemi Mekarsari setiap kegiatan kelompok dan selalu
mpinan (n) (%) (n) (%) menyiapkan tempat dan lokasi sebelum
Rendah 8 53,3 0 0,0 kegiatan dimulai, beberapa tempat yang sering
dijadikan sebagai tempat kegiatan kelompok
Sedang 5 33,3 7 46,7
tani diantaranya adalah rumah ketua
Tinggi 2 13,3 8 53,3 kelompok, majelis dan rumah salah satu
Jumlah 15 100,0 15 100,0 anggota. Ketua kelompok tani juga dinilai
selalu menyalurkan bantuan kepada anggota,
Gaya kepemimpinan ketua Kelompok Tani biasanya ketua kelompok tani menawarkan
Rawasari tergolong tinggi. Mayoritas anggota terlebih dahulu kepada anggota.
menilai bahwa ketua kelompoknya selalu
Kemampuan pemimpin ketua Kelompok Tani
menampung aspirasi, melibatkan seluruh
Bina Mekarsari tergolong rendah. Mayoritas
anggota dalam kegiatan kelompok tani, yaitu
anggota menilai ketua kelompok tidak
rapat, penyuluhan dan berbagai kunjungan.
menyalurkan bantuannya secara merata,
Dalam melaksanakan kegiatan rapat, ketua
mereka beranggapan ketua kelompok hanya
kelompok tani juga menetapkan pembatasan
memberikan bantuan kepada orang-orang
minimum jumlah anggota yang hadir yaitu
tertentu saja yaitu orang-orang yang memiliki
lebih dari separuh anggota yang memiliki hak
hubungan yang dekat dengan ketua dan
suara (50%+satu), selain itu juga menetapkan
rumahnya berada dalam lingkungan yang sama
kas atau iuran kelompok yang diambil dari
dengan ketua. Bahkan terdapat beberapa
biaya peminjaman alat pertanian.
anggota yang menilai bantuan-bantuan
Adapun pada kelompok Bina Mekarsari, gaya tersebut lebih sering disimpan secara pribadi
kepemimpinan ketua kelompok taninya oleh ketua kelompok tani.
tergolong rendah. Mayoritas anggota menilai
ketua kelompoknya jarang melibatkan anggota
Kedinamisan Kelompok Tani Mekarsari, mayoritas antar anggota sudah
Dinamika kelompok adalah suatu kelompok tidak memiliki hubungan yang erat, mereka
teratur yang memiliki hubungan psikologis juga tidak menganggap menjaga hubungan
secara jelas antar anggota yang satu dengan antar anggota itu perlu karena mereka sudah
yang lain dan berlangsung dalam situasi yang berpengalaman dalam hal pertanian sehingga
dialami secara bersama-sama (Santosa 2006). tidak perlu berbagi pengalaman dan informasi.
Tabel 6 Jumlah dan persentase responden Kemampuan Pengelolaan Usahatani
menurut penilian terhadap tingkat Anggota
kedinamisan kelompok tahun 2018 Proses yang ada didalam usahatani ini dimulai
Tingkat Bina Mekarsari Rawasari dari cara-cara individu menentukan,
Dinamika (n) (%) (n) (%) mengorganisasikan, mengkoordinasikan
Rendah 5 33,3 2 13,3 penggunaan faktor produksi dengan seefisien
Sedang 9 60,0 4 26,7 dan seefektif mungkin sehingga dapat
Tinggi 1 6,7 9 60,0 mengasilkan manfaat yang maksimal
Jumlah 15 100,0 15 100,0 (Suratiyah 2006). Kelompok tani memiliki
status kelompok yang berguna untuk
Tingkat kedinamisan Kelompok Tani mengukur atau menentukan tingkat
Rawasari tergolong tinggi dengan persentase kemampuan kelompok tani itu sendiri.
sebesar 60 persen. Berbeda dengan Kelompok
Tani Bina Mekarsari, mayoritas anggota Tabel 7 Jumlah dan persentase responden
menilai bahwa tingkat kedinamisan kelompok menurut tingkat kemampuan petani
tani tergolong sedang dengan persentase 60
persen. Perbedaan tingkat kedinamisan Kemampuan Bina Mekarsari Rawasari
kelompok pada kedua kelompok tani Petani (n) (%) (n) (%)
disebabkan pada Kelompok Tani Rawasari, Rendah 0 0,0 1 6,7
mayoritas anggotanya menilai bahwa kegiatan Sedang 1 6,7 3 20,0
kelompok tani rutin dilakukan setidaknya satu Tinggi 14 93,3 11 73,3
bulan sekali. Berbeda halnya dengan Jumlah 15 100,0 15 100,0
Kelompok Tani Bina Mekarsari, mayoritas
anggota menilai kegiatan kelompok tani jarang Tingkat kemampuan anggota dalam
dilakukan, jadwal kegiatan kelompok taninya pengelolaan usahatani pada Kelompok Tani
tidak dapat rutin kembali, biasanya dilakukan Bina Mekarsari dan Kelompok Tani Rawasari
dua bulan sekali, tiga bulan sekali bahkan masuk dalam kategori yang sama yaitu
empat bulan sekali. tergolong tinggi. Pada Kelompok Tani Bina
Mekarsari, sebanyak 14 responden
Hal lain yang menyebabkan tingkat menyatakan bahwa tingkat kemampuan
kedinamisan antara dua kelompok tani ini anggota dalam pengelolaan usahatani
berbeda yaitu mayoritas anggota Kelompok tergolong tinggi dengan persentase sebesar
Tani Rawasari merasa informasi yang 93,3 persen. Pada Kelompok Tani Rawasari,
didapatkan dari kelompok tani bermanfaat sebanyak 11 responden menyatakan bahwa
bagi kegiatan usahataninya, berbeda halnya tingkat kemampuan anggota dalam
dengan anggota Kelompok Tani Bina pengelolaan usahatani tergolong tinggi dengan
Mekarsari yang menganggap informasi yang persentase sebesar 73,3 persen. Hal ini
didapatkan dari kelompok tani tidak terlalu disebabkan oleh mayoritas anggota pada kedua
bermanfaat bagi mereka karena informasi kelompok tani ini sudah melakukan
tersebut sudah pernah mereka dapatkan perencanaan pengelolaan usahatani dari mulai
sebelumnya. perencanaan input hingga output, pelaksanaan
Kekompakan yang ada di kedua kelompok tani usahatani, pemanfaatan modal, hubungan
ini juga berbeda, pada Kelompok Tani dengan mitra pemasaran serta pengadopsian
Rawasari hubungan antar anggota masih erat, teknologi. Perbedaan jumlah frekuensi
mereka masih tetap menjaga hubungan dan disebabkan oleh pada Kelompok Tani
interaksi satu sama lain karena mereka dapat Rawasari terdapat anggota yang menjadi buruh
saling bertukar pengalaman dan informasi. Hal tani sehingga kemampuan pengolahan
ini tidak terjadi pada Kelompok Tani Bina usahataninya terbatas, selain itu juga terdapat
beberapa anggota yang belum mampu Perilaku kepemimpinan juga tidak
mengaplikasikan teknologi baik teknologi menunjukkan hubungan tingkat kedinamisan
pertanian maupun teknologi komunikasi. kelompok. Penyebabnya adalah meskipun
ketua kelompok tadi tidak pernah memberikan
Hubungan Kepemimpinan Ketua bantuan kepada anggota, bukan berarti
Kelompok Tani dengan Kedinamisan kelompok ini tidak mendapatkan bantuan dari
Kelompok pemerintah karena Kelompok Tani Bina
Hubungan antara Kepemimpinan Ketua Mekarsari merupakan kelompok tani yang
Kelompok Tani dan Tingkat Kedinamisan paling banyak mendapatkan bantuan di Desa
Kelompok Tani Bina Mekarsari Purwasari. Bantuan bisa berbentuk benih,
pupuk dan alat-alat. Fasilititas yang ada di
Kelompok Tani Bina Mekarsari merupakan kelompok ini diantaranya terdapat 4 unit
kelompok tani yang telah terbentuk sejak traktor (salah satunya milik gapoktan), 1 unit
tahun 1986. Komoditas utama di kelompok ini gedung pengolahan pupuk, 4 unit mesin
adalah padi. Semenjak pertama kali dibentuk, pengolahan pupuk, 1 unit roda 3, 1 unit
ketua kelompoknya tetap sama hingga pada penggilingan padi, 2 unit kultifator (alat
tahun 2000, ketua kelompok tani digantikan penggarisan untuk jagung dan padi), 4 unit
oleh adiknya sendiri. semprotan, 1 unit gudang penyimpanan serta
2,5 kwintal bantuan benih.
Tabel 8 Koefisien korelasi Spearman antara
kepemimpinan dengan tingkat Hubungan Kepemimpinan Ketua
dinamika Kelompok Tani Bina Kelompok Tani dengan Tingkat
Mekarsari tahun 2018 Kedinamisan Kelompok Tani Rawasari
Tingkat Dinamika Kelompok Tani Rawasari merupakan
Kepemimpinan Koefisien kelompok tani yang telah terbentuk sejak
Signifikasi
korelasi tahun 2000. Semenjak terbentuk, ketua
Perilaku kelompok taninya belum digantikan hingga
0,305 0,269
Kepemimpinan saaat ini. Komoditas utama di kelompok ini
Gaya adalah palawija. Mayoritas anggota kelompok
0,448 0,094
Kepemimpinan ini memiliki mata pencaharian lain selain
Kemampuan menjadi petani.
0,398 0,142
Pemimpin
Tabel 9 Koefisien korelasi Spearman antara
Tabel 8 menunjukkan bahwa ketiga indikator kepemimpinan dengan tingkat
kepemimpinan ketua Kelompok Tani Bina dinamika Kelompok Tani Rawasari
Mekarsari tidak berhubungan dengan tingkat tahun 2018
dinamika kelompok. Penyebab tidak ada
hubungan antara perilaku kepemimpinan Tingkat Dinamika
dengan tingkat kedinamisan kelompok adalah Kepemimpinan Koefisien
Signifikasi
meskipun ketua Kelompok Tani Bina korelasi
Mekarsari tidak peduli dengan anggota, namun Perilaku
0,572* 0,026
kegiatan kelompok tani masih berjalan sampai Kepemimpinan
sekarang meskipun tidak serutin saat ketua Gaya
0,421 0,118
kelompok yang sebelumnya. Kepemimpinan
Kemampuan
Tidak ada hubungan antara gaya 0,651** 0,009
Pemimpin
kepemimpinan dengan tingkat kedinamisan ** Correlation is significant at the 0,01 level (2-tailed)
kelompok disebabkan oleh terdapat beberapa * Correlation is significant at the 0,05 level (2-tailed)
anggota kelompok yang terdahulu, yaitu yang
dipimpin oleh ketua sebelumnya, yang aktif Tabel 9 menunjukkan bahwa terdapat
terlibat dalam kegiatan pembuatan aturan hubungan yang cukup tinggi antara perilaku
kelompok serta struktur organisasi kelompok kepemimpinan dan dinamika kelompok yang
sehingga mayoritas anggota mengetahui tujuan tinggi dikarenakan sikap kepedulian akan
kelompok dan struktur organisasi kelompok. kebutuhan dan kesejahteraan terhadap anggota
yang dimiliki oleh ketua Kelompok Tani
Rawasari. Ketua kelompok berusaha Usia -0,028 0,922
mengajak anggota-anggotanya agar mereka Pendidikan -0,046 0,133
dapat meningkatkan pengetahuan dan Status 0,369 0,175
keterampilannya. Ketua kelompok tani juga kepemilikan
selalu mengajak anggota-anggota setiap kali lahan
ada agenda kelompok tani, hal ini yang Luas lahan 0,142 0,614
membuat anggota juga rajin untuk terlibat Pengalaman 0,322 0,242
dalam kegiatan kelompok tani. usahatani
Tidak adanya hubungan antara gaya
kepemimpinan dan tingkat dinamika kelompok Usia tidak berhubungan dengan tingkat
disebabkan oleh ketua Kelompok Tani kedinamisan kelompok tani, meskipun usia
Rawasari tidak pernah melibatkan anggota anggota produktif atau non produktif, hal ini
kelompok dalam membuat aturan kelompok tidak berkaitan dengan tingkat kedinamisan
dan tidak pernah mengadakan kegiatan kelompok. Penyebabnya adalah beberapa
bersama anggota diluar dari jadwal kegiatan anggota Kelompok Tani Bina Mekarsari
kelompok (contoh: ngopi, ngumpul bareng, merupakan anggota lama yang sampai saat ini
makan bareng, dll). Hal ini tidak lantas masih aktif terlibat dalam kegiatan kelompok.
membuat kelompok taninya tidak aktif karena Pada tahun 1986 – 2002, Kelompok Tani Bina
para anggota tidak terlalu memikirkan aturan Mekarsari menjadi kelompok tani kelas utama,
tertulis resmi. di mana kelompok ini sangat aktif dan
berprestasi di berbagai perlombaan. Keaktifan
Korelasi yang sangat kuat antara kemampuan kelompok dapat dicerminkan dari keaktifan
pemimpin dan tingkat kedinamisan anggota untuk terlibat dalam pembuatan aturan
disebabkan oleh anggota merasa bahwa ketua kelompok dan struktur organisasi, hal ini yang
kelompok tani memiliki semangat yang tinggi membuat anggota lebih mengenal kelompok
untuk mengundang para anggota dan memiliki taninya sendiri seperti tujuan kelompok dan
tanggung jawab yang besar seperti selalu hadir struktur organisasi kelompok yang berkaitan
tiap kegiatan dan menyiapkan tempat untuk dengan kedinamisan kelompok. Akan tetapi,
kegiatan kelompok. Hal ini yang membuat setelah pergantian ketua kelompok tani,
Kelompok Tani Rawasari selalu aktif. keaktifan kelompok mulai menurun. Kegiatan
kelompok sudah jarang dilakukan, termasuk
Hubungan Karakteristik Petani dengan
dalam kegiatan pembuatan aturan kelompok
Kedinamisan Kelompok Tani tani. Hal ini konsisten dengan uji statistik yang
Hubungan Karakteristik Petani dengan memperlihatkan bahwa kedua variabel ini
Kedinamisan Kelompok Tani Bina tidak berhubungan. Dengan demikian,
Mekarsari kedinamisan kelompok tidak bergantung dari
usia anggota, namun bergantung kepada pada
Kelompok Tani Bina Mekarsari pernah keaktifan anggota dan kelompok tani itu
menjadi kelompok produksi padi terbesar di sendiri.
Kecamatan Dramaga. Produksinya mencapai
1.962,4 ton atau sebesar 23,93 persen dari total Hubungan Karakteristik Petani dengan
produksi padi di Kecamatan Dramaga yang Kedinamisan Kelompok Tani Rawasari
menghasilkan 8.050 ton. Produktivitas Desa Komoditas utama Kelompok Tani Rawasari
Purwasari juga merupakan yang terbesar di adalah palawija. Dikarenakan lahan yang
Kecamatan Dramaga, yaitu sebesar 6,4 ton/Ha mereka tanam hanya cocok pada tanaman
(Hafizhoh 2011). palawija. Mayoritas anggota di kelompok ini
memiliki pekerjaan lain selain menjadi petani.
Tabel 10 Koefisien korelasi Rank-Spearman
antara karakteristik dengan tingkat Tabel 11 Koefisien korelasi Rank-Spearman
kedinamisan Kelompok Tani Bina antara karakteristik petani dengan
Mekarsari tahun 2018 tingkat kedinamisan Kelompok
Tani Rawasari tahun 2018
Tingkat Kedinamisan Tingkat Kedinamisan
Karakteristik Kelompok Tani Karakteristik Kelompok Tani
Petani Koefisien Petani Koefisien
Signifikasi Signifikasi
korelasi korelasi
Usia -0,423 0,116 Tani Bina Mekarsari agak menurun
Pendidikan -0,040 0,887 keaktifannya, seperti diungkap oleh salah satu
Status 0,369 0,175 anggota kelompok tani.
kepemilikan “......kegiatan-kegiatan mah jarang
lahan dikelompok ini Neng, ada kali tahun
Luas lahan 0,325 0,237 kemaren noh terakhir kali kegiatan,
Pengalaman -0,435 0,105 tahun sekarang mah gaada. Rumah
usahatani saya jauh juga sih dari rumah Pak
Anda, jadi palingan saya juga yang
gak diundang........” (ACG, 68 tahun)
Tidak ada hubungan antara pengalaman
usahatani dengan kedinamisan kelompok tani, Hubungan Tingkat Kedinamisan Kelompok
disebabkan oleh anggota Kelompok Tani dengan Tingkat Kemampuan Petani
Rawasari memiliki pengalaman usahatani yang Kelompok Rawasari
rendah. Meskipun pengalaman usahataninya Hasil uji korelasi menyatakan bahwa antara
rendah, mereka bersemangat untuk mengikuti kedua variabel memiliki korelasi sebesar
kegiatan kelompok karena merasa 0,096. Sementara itu, nilai signifikasi antara
membutuhkan informasi yang akan didapatkan kedua variabel sebesar 0,733 sehingga kedua
dari kegiatan-kegiatan kelompok tani, selain variabel ini dapat dikatakan tidak
itu meskipun Kelompok Tani Rawasari
berhubungan. Tidak adanya hubungan nyata
merupakan kelompok yang belum lama
antara tingkat kedinamisan kelompok dan
terbentuk jika dibandingkan dengan Kelompok
tingkat kemampuan petani yaitu kegiatan-
Tani Bina Mekarsari, namun Kelompok Tani
kegiatan sering dilakukan, dimulai dari rapat,
Rawasari telah memiliki fasilitas dan alat
kunjungan serta materi dari penyuluh serta
pertanian yang dapat digunakan oleh para
kunjungan dari mahasiswa pertanian yang
anggota serta kegiatan yang dilaksanakan oleh
ingin memberikan pengetahuan kepada para
kelompok ini juga selalu rutin dilakukan.
petani. Hal ini sangat baik guna mengaktifkan
Hubungan Kedinamisan Kelompok kelompok tani dan membuat kelompoknya
dengan Kemampuan Pengelolaan semakin dinamis, namun pengetahuan dan
Usahatani Anggota informasi yang diberikan umumnya adalah
teknik-teknik cara tanam padi, pengolaan padi,
Hubungan Tingkat Kedinamisan Kelompok pemanenan padi dan hal-hal lain seputar
dengan Tingkat Kemampuan Petani persawahan, yang pada kenyataannya hampir
Kelompok Bina Mekarsari seluruh anggota Kelompok Tani Rawasari
Hasil uji korelasi memperlihatkan bahwa menanam palawija. Kondisi tersebut yang
antara kedua variabel memiliki korelasi mengakibatkan tidak adanya hubungan
sebesar 0,387. Sementara itu, nilai signifikasi diantara dua variabel tersebut.
antara kedua variabel sebesar 0,154 sehingga SIMPULAN DAN SARAN
kedua variabel ini dapat dikatakan tidak
berhubungan. Tidak adanya hubungan antara Simpulan
tingkat kedinamisan kelompok tani dengan
Mengacu pada hasil pembahasan, dapat ditatik
tingkat kemampuan petani.
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
Pada Kelompok Tani Bina Mekarsari, 1. Pengalaman usahatani anggota Kelompok
meskipun kegiatan-kegiatan kelompok jarang Tani Bina Mekarsari tergolong tinggi
dilakukan, namun para anggota sudah karena daerah pemukimannya mendukung
mempunyai kemampuan tinggi dalam anggota menjadikan petani sebagai mata
pengelolaan usahatani. Petani-petani tersebut pencaharian utama. Kelompok Tani
memiliki tingkat kemampuan yang lebih Rawasari memiliki pengalaman usahatani
handal jika dibandingkan dengan petani-petani tergolong rendah karena pada daerah
yang ada di kelompok Rawasari, hal ini pemukiman kelompok ini, mayoritas
disebabkan petani-petani di Bina Mekarsari penduduk bekerja sebagai pedagang
telah berpengalaman dalam bertani dan aktif sehingga banyak anggota yang baru
dalam berbagai program serta kompetisi. menjadikan petani sebagai mata
Dalam beberapa tahun terakhir, Kelompok pencaharian sampingan. Kepemimpinan
yang ada di Kelompok Tani Rawasari lebih Kelompok Tani Rawasari terjadi karena
terlihat jika dibandingkan dengan pengetahuan dan informasi yang diberikan
kepemimpinan yang ada di Kelompok Tani dalam kegiatan kelompok umumnya
Bina Mekarsari. seputar persawahan, kenyataannya hampir
2. Tiga indikator kepemimpinan tidak seluruh anggota Kelompok Tani Rawasari
menunjukkan hubungan nyata dengan menanam palawija namun hal ini tidak
tingkat kedinamisan pada Kelompok Tani membuat para anggota malas untuk
Bina Mekarsari. Penyebabnya yaitu mengikuti kegiatan kelompok karena
meskipun tidak ada kepemimpinan di mereka merasa ilmu tersebut berguna. Pada
dalam kelompok ini, kegiatan kelompok Kelompok Tani Bina Mekarsari
tetap berjalan hingga sekarang karena penyebabnya adalah kegiatan kelompok
adanya bantuan dari pemerintah. Adapun sudah jarang dilakukan namun para petani
dua indikator kepemimpinan menunjukkan kelompok ini telah memiliki keterampilan
hubungan nyata dengan tingkat pengelolaan usahatani yang lebih baik, hal
kedinamisan pada Kelompok Tani ini disebabkan mereka sudah lama menjadi
Rawasari. Penyebabnya adalah anggota kelompok dan telah mengikuti
kepemimpinan ketua kelompok tani dinilai berbagai kompetisi dan memenangkannya,
berpengaruh dalam aktifnya kelompok ini. namun hal ini berhenti semenjak
Hanya gaya kepemimpinan yang tidak bergantinya ketua kelompok tani.
menunjukkan hubungan nyata dengan
Saran
tingkat kedinamisan kelompok.
Penyebabnya ketua kelompok tani tidak Saran yang dapat diberikan sesuai hasil yang
melibatkan anggota dalam pembuatan didapatkan pada penelitian ini adalah:
aturan tertulis dalam kelompok tani, namun 1. Meskipun Kelompok Tani Rawasari
hal ini tidak mengubah kemauan anggota tergolong kelompok yang aktif, namun
untuk terlibat dalam kegiatan kelompok. Kelompok Tani Rawasari perlu
3. Seluruh indikator karakteristik petani tidak mengadakan pelatihan bukan hanya
menunjukkan hubungan nyata dengan mengenai kemampuan pengelolaan
tingkat kedinamisan pada kedua kelompok usahatani tetapi lebih mengarah pada
tani. Salah satunya yaitu status kepemilikan kegiatan yang dapat meningkatkan jiwa
lahan, pada Kelompok Tani Bina kreatif dan inovatif para anggota sehingga
Mekarsari, meskipun anggota kelompok mereka dapat melakukan upaya-upaya
memiliki lahan tani pribadi namun mereka untuk meningkatkan produktivitas
tetap jarang terlibat dalam kegiatan usahatani sehingga dapat meningkatkan
kelompok. Alasan para anggota tidak pendapatan.
terlalu aktif di kelompok tani adalah 2. Perkembangan Kelompok Tani Bina
kedekatan anggota kelompok sudah tidak Mekarsari saat ini berbeda dengan
seerat sebelumnya dan lebih memilih perkembangan kelompok ketika
mengurus usahataninya masing-masing. kepemimpinan ketua kelompok terdahulu.
Berkurangnya keeratan antar anggota ini Kelompok Tani Bina Mekarsari saat ini
disebabkan mayoritas anggota tidak mengalami penurunan perkembangan
menyukai kepemimpinan ketua kelompok kelompok, oleh karena itu dibutuhkan
taninya, mereka menganggap ketua peran ketua kelompok tani untuk
kelompoknya tidak bisa menyatukan membuat kelompoknya bisa kembali
anggota. Pada Kelompok Tani Rawasari, seperti dulu, bukan hanya bergantung
mayoritas anggota memiliki pengalaman pada bantuan pemerintah. Ketua
usahatani yang belum lama. Meskipun kelompok tani sudah sehharusnya mulai
pengalaman usahataninya belum lama, membuat perubahan yang dapat dimulai
mereka justru bersemangat untuk mengikuti dari diri sendiri, ketua kelompok tani
setiap kegiatan kelompok karena mereka sudah seharusnya memunculkan jiwa
merasa membutuhkan informasi tersebut. kepemimpinannya. Jiwa kepemimpinan
4. Tingkat kedinamisan kelompok tani tidak ini perlu karena berguna untuk
menunjukkan hubungan nyata dengan mengarahkan anggota. Hal ini dapat
tingkat kemampuan pengolaan usahatani membuat anggota menjadi lebih
anggota pada kedua kelompok tani. Pada
bersemangat untuk mengikuti kegiatan Jurnal Penyuluhan. 9 (1): 33-40.
kelompok sehingga perkembangan [diunduh 17 April 2018]. Tersedia
kelompok akan berubah menjadi lebih pada:
baik lagi, produktivitas akan semakin baik http://journal.ipb.ac.id/index.php/jup
dan pendapatan anggota akan semakin e/article/view/9856
meningkat. Darwis Khaeriyah. 2017. Ilmu Usahatani Teori
dan Penerapan. Makassar (ID): Inti
DAFTAR PUSTAKA Mediatama.
Alif M. Firmansyah H. Yulianti M. 2017. [diunduhpada19Oktober2018].Terse
Strategi Komunikasi dalam diapada:https://books.google.co.id/
Penguatan Kapasitas Kelembagaan books?
pada Pengelolaan Lahan Gambut hl=id&lr=&id=FRJJDwAAQBAJ&o
melalui Peningkatan Sumberdaya i=fnd&pg=PA14&dq=prawirokusum
Manusia di Sektor Pertanian o+ilmu+usahatani&ots=
Kalimantan Selatan. Hafizhoh Auliyaul. 2011. Hubungan Gaya
MetaCommunication: Journal of Kepemimpinan terhadap Efektivitas
Communication Studies. II (1): 119- Kelompok (Kasus: Kelompok Tani
131. [Internet]. [Diunduh pada 15 Mekarsari, Desa Purwasari,
Mei2018].Tersediapada:https://schol Kecamatan Dramaga, Kabupaten
ar.google.co.id/scholar? Bogor). [skripsi]. Bogor (ID): Institut
hl=en&as_sdt=0%2C5&q=hubungan Pertanian Bogor. [diunduh 10 Mei
+kedinamisan+kelompok+dengan+k 2018]. Tersedia pada:
emampuan+petani http://repository.ipb.ac.id/handle/123
[BPPSDMP] Badan Penyuluhan dan 456789/48162
Pengembangan Sumber Daya Harianta Jana. 2012. Pengaruh Kepemimpinan
Manusia Pertanian. Statistik Terhadap Kineria Pegawai dikantor
Pertanian 2017. Jakarta (ID): Setjen Kecamatan Teras Kabupaten
Pertanian. [internet]. [diunduh 23 Boyolali. Transformasi. 14 (22): 1-6.
Maret2018].Tersediapada:epublikasi. [diunduh 7 Mei 2018]. Tersediapada:
http://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/T
setjen.pertanian.go.id/epublikasi/
ransformasi/article/download/35/8
StatistikPertanian/2017/Statis Huraerah A dan Purwanto. 2006. Dinamika
[BPS] Badan Pusat Statistik. Konsep Indeks Kelompok. Bandung (ID): PT Refika
Pembangunan Manusia. [Internet]. Aditama
[Diunduh pada 24 Februari 2019]. Lestari Mugi. 2011. Dinamika Kelompok dan
Tersedia pada: Kemandirian Anggota Kelompok
https://www.bps.go.id/subject/26/ind Tani dalam Berusahatani di
eks-pembangunan-manusia.html Kecamatan Poncowarno Kabupaten
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2016. Indeks Kebumen Propinsi Jawa Tengah.
Pembangunan Manusia 2015. Jakarta [Tesis]. Surakarta (ID): Universitas
(ID): Badan Pusat Statistik. Sebelas Maret. [diunduh 10 Mei
[Diunduh pada 24 Februari 2019]. 2018]. Tersedia pada:
Tersedia pada: https://eprints.uns.ac.id/9248/
https://media.neliti.com/media/public Mutmainah Rika dan Sumardjo. 2014. Peran
ations/48340-ID-indeks- Kepemimpinan Kelompok Tani dan
pembangunan-manusia- Efektivitas Pemberdayaan Petani.
2015.pdf&ved=2ahUKEwjW_uWKz Jurnal Sosiologi Pedesaan. 2 (3):
9PgAhXJro8KHRgtBYwQFjAAegQ 182-199. [diunduh 22 Maret 2018].
IBBAB&usg=AOvVaw0_uTtZLCS9 Tersedia pada:
yKPGBmF3qrPQ http://repository.ipb.ac.id/handle/123
Damanik Inta P.N. 2013. Faktor-faktor yang 456789/72146
Mempengaruhi Dinamika Kelompok Octavina Mutiara Aliefty, Rengu Stefanus
dan Hubungannya dengan Kelas Pani, Suryadi. 2013. Kepemimpinan
Kemampuan Kelompok Tani di Desa Bupati dalam Meningkatkan
Pulokencana Kabupaten Serang. Pembangunan (Studi Tentang
Kepemimpinan Bupati Di Kabupaten https://repository.ipb.ac.id/handle/12
Bangkalan 2003-2013). Jurnal 3456789/55237
Administrasi Publik (JAP). 1 (5): Wahyuni Sri. 2003. Kinerja Kelompok Tani
910-917. [diunduh 7 dalam Sistem Usahatani dan Metode
Mei2018].Tersediapada:http://admini Pemberdayaannya. Jurnal Litbang
strasipublik.studentjournal.ub.ac.id/ Pertanian. 22 (1): 1-8. [diunduh 15
index.php/jap/article/view/142/133 Mei 2018]. Tersedia
[Permentan] Peraturan Menteri Pertanian pada:http://pustaka.litbang.pertanian.
Republik Indonesia Nomor 67 Tahun go.id/publikasi/p3221031.pdf&ved=
2016. [Internet]. 2ahUKEwjqh6OC8pvcAhWPV30K
[Diunduhpada28April2018].Tersedia HRDVCr0QFjAAegQIBRAB&usg=
pada:http://perundangan.pertanian.go AOv
.id/admin/file/Permentan Windayani Fina. 2016. Pengaruh
%2520672016%2520Pembinaan Kepemimpinan Kepala Desa
%2520Kelembagaan Terhadap Tingkat Partisipasi
%2520Petani.pdf&ved=2ahU Masyarakat Dalam Program
Putera AD dan Jatmiko BP. 2018. Fakta di Ecovillage (Desa Mekarwangi,
Balik Rencana Impor Beras 2 Juta Kecamatan Ibun, Kabupaten
Ton Tahun Ini. Kompas.com. Bandung). [skripsi]. Fakultas
[diakses pada 24 Februari 2019]. Ekologi Manusia, Institut Pertanian
Tersedia pada: Bogor.
https://ekonomi.kompas.com/read/20 [diunduh15Mei2018].Tersediapada:h
18/09/20/060500926/fakta-di-balik- ttps://repository.ipb.ac.id/handle/
rencana-impor-beras-2-juta-ton- 123456789/819
tahun-ini
Santosa Slamet. 2006. Dinamika Kelompok.
Jakarta (ID): PT Bumi Aksara
Siagian S. 2008. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta (ID): Bumi Aksara
Singarimbun M, Effendi S. 1989. Metode
Penelitian Survei. Jakarta (ID):
LP3ES
Soekartawi, Soeharjo A, Dillon JL, Hardaker
JB. 1984. Ilmu Usahatani dan
Penelitian untuk Pengembangan
Petani Kecil. Jakarta (ID):
Universitas Indonesia
Suratiyah Ken. 2006. Ilmu Usahatani. Depok
(ID): Swadaya. [diunduh 19 Oktober
2018].
Tersediapada:https://books.google.co
.id/books?
hl=id&lr=&id=F3y7CwAAQBAJ&o
i=fnd&pg=PP1&dq=usahatani&ots=
W-
Utama Suwignya. 2010. Pemberdayaan
Masyarakat Sekitar Hutan Melalui
Pendekatan Kelompok (Kasus
Pengelolaan Hutan Bersama
Masyarakat pada Areal Hutan
Produksi Perhutani Unit I Provinsi
Jawa Tengah). [Disertasi]. Fakultas
Ekologi Manusia, Institut Pertanian
Bogor. [diunduh 15 Mei 2018].
Tersedia pada:

You might also like