You are on page 1of 16

DAFTAR ISI

Pengantar Redaksi — 3

Resilient in A Feminine Face


Bevaola Kusumasari — 5

Akuntabilitas Organisasi Sektor Publik


Kristian Widya Wicaksono — 17

Implementasi Program Jaminan Pendidikan Daerah di Kota Yogyakarta


Fajar Sidik — 27

Efektivitas Hubungan Kerja Komisioner dengan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi
Nusa Tenggara Timur
Febriyana Tri Achyani, Frans Gana, dan Petrus Kase — 43

Implementasi Kebijakan Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perumahan Kota Banjarbaru
Rina Setyati dan Warsito Utomo — 59

Analisis Kebijakan dan Efektivitas Organisasi


Amir Syarifudin Kiwang, David B. W. Pandie, dan Frans Gana — 71

Indeks — 83

Panduan untuk Penulis — 85


Jurnal Kebijakan & Administrasi Publik
JKAP Vol 19 No 1 - Mei 2015
ISSN 0852-9213

Analisis Kebijakan dan Efektivitas Organisasi

Amir Syarifudin Kiwang, David D. W. Pandie, dan Frans Gana


Program Magister Ilmu Administrasi Publik
Universitas Nusa Tenggara, Kupang
amir.kiwang@yahoo.com, abubakar.alifnan@gmail.com

Abstract:
The Governor of East Nusa Tenggara’s Regulation No. 8 year 2011 on the Organization and Implementation Unit for Technical
Education and Training of Cooperatives and Small and Medium Enterprises (SME) at the Department of Cooperatives and
Small and Medium Enterprises in East Nusa Tenggara Province was made in order to improve the effectiveness of the organiza-
tion’s work on Training Unit Cooperatives and SMEs. This study attempted to look at the impact of the organization’s policy on
the organization’s effectiveness by using six variable elements of management policies and practices. Those elements are strategic
goal setting, resource searching and using, environmental performance, communication process, leadership and decision-making,
and adaptation and organization’s innovation. This qualitative research used a case study approach. Data analysis techniques used
in this research is Miles and Huberman’s model, contains data reduction, data display, and conclusions/verification. The survey
results revealed that the effectiveness of the organization in the Training Unit of cooperatives and SMEs has not run well. It can be
seen from several things, such as the lack of specialized training personnel and specialized personnel (undergraduate) in the field of
cooperatives and uneffective working environment conditions in the Training Unit of Cooperatives and SMEs. Staff placing is still
inacurate, mutations to the Training Unit of Cooperative and SMEs was not based to staff’s education background and specializa-
tion/expertise, so that it takes time in the adjustment process and reduce the amount of training due to limited allocation of funds.
Keyword: Effectiveness, organization, policy.

Abstrak:
Penerapan Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor 8 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Pendidikan dan Pelatihan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah pada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah dalam rangka untuk meningkatkan efektivitas kerja organisasi pada UPT
Diklat Koperasi dan UMKM. Penelitian ini berusaha untuk melihat dampak kebijakan organisasi terhadap efektivitas organ-
isasi dengan menggunakan enam elemen variabel dari kebijakan dan praktik manajemen. Keenam elemen tersebut adalah pe­
netapan tujuan strategis, pencarian dan pemanfaatan sumber daya, lingkungan prestasi, proses komunikasi, kepemimpinan dan
pengambilan keputusan, serta adaptasi dan inovasi organisasi. Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan studi kasus.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data model Miles dan Huberman, yang terdiri atas reduksi data, display/
penyajian data, dan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas organisasi pada UPT Diklat kope­
rasi dan UMKM belum berjalan secara baik, hal ini dapat dilihat dari beberapa hal antara lain, belum adanya tenaga spesial-
isasi pengelola diklat dan tenaga khusus (sarjana) di bidang perkoperasian dan kondisi lingkungan kerja (lingkungan prestasi)
pada UPT Diklat koperasi dan UMKM yang belum efektif. Penempatan pegawai juga belum tepat, mutasi ke UPT Diklat
Koperasi dan UMKM tidak memperhatikan latar belakang pendidikan dan spesialisasi/keahlian pegawai sehingga membutuh-
kan waktu dalam proses penyesuaian serta menurunkan jumlah pelaksanaan diklat dikarenakan keterbatasan alokasi dana.
Kata kunci: Efektivitas, kebijakan, organisasi

71
Jurnal Kebijakan & Administrasi Publik (JKAP) Vol 19, No 1 - Mei 2015

I. PENDAHULUAN Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Mene­ngah


Implementasi kebijakan otonomi daerah ber- (UMKM) melalui Peraturan Gubernur Nusa
dasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 22 Ta- Tenggara Timur Nomor 8 Tahun 2011 tentang
hun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang Organisasi dan Tata Kerja UPT Diklat Koperasi
kemudian disempurnakan dengan UU No 32 dan UMKM pada Dinas Koperasi dan UMKM
tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sebelum dike­
membawa paradigma baru dalam penyelengga- luarkannya Peraturan Gubernur No. 08 Tahun
raan pemerintahan di daerah serta dalam relasi 2011, sudah ada badan khusus di bawah Dinas
antara pemerintah pusat dan daerah. Kebijakan Koperasi NTT yang bertugas mengembang-
Otonomi Daerah memberikan kewenangan yang kan kualitas SDM yang bernama Balai Latihan
luas kepada daerah untuk mengurus dan menga- Kope­ rasi (Balatkop). Balatkop ini berdiri dari
tur kepentingan masyarakat sesuai dengan pera- Tahun 1978 s/d 2007, kemudian diganti nama
turan perudang-undangan yang berlaku, yaitu menjadi Seksi Pengembangan SDM Dinas Kope­
tercantum pada pasal 1 ayat (5) dan (6) serta pa­ rasi Nusa Tenggara Timur. Peran Balatkop mau-
sal 2 ayat (2) dan (3). pun seksi pengembangan SDM dianggap belum
memadai untuk menjadi ujung tombak dalam
UU No 32 Tahun 2004 memberikan ke- pengembang­an koperasi di NTT, oleh karena itu
wenangan kepada daerah untuk menyusun struk­ dibutuhkan lembaga yang lebih luas cakupan ker-
tur organisasi pemerintahan di daerah ma­sing- janya. Untuk itulah, UPT Diklat Koperasi dan
masing sesuai dengan kebutuhan daerah. Salah UMKM dibentuk melalui Peraturan Gubernur
satu langkah yang dilakukan oleh pemerintah NTT No. 08 Tahun 2011.
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah ke-
bijakan organisasi pemerintahan demi pengem- Sejalan dengan berbagai pelaksanaan ke-
bangan koperasi di NTT dengan menetapkan bijakan, program dan kegiatan pemberdayaan
NTT sebagai Provinsi Koperasi. kope­rasi di Indonesia, maka di Provinsi NTT
juga terjadi pertumbuhan koperasi yang cukup
Penetapan NTT sebagai Provinsi Kope­ baik. Jumlah koperasi di provinsi ini meningkat
rasi oleh Gubernur NTT melahirkan beberapa sekitar 35 persen sampai dengan tahun 2011.
konsekuensi. Salah satu konsekuensi itu adalah
penyi­apan perangkat dan aparatur. Untuk mewu- Data dari Dinas Koperasi dan UMKM
judkannya, langkah yang telah dilakukan oleh Provinsi Nusa Tenggara Timur menunjukan
pemerintah Provinsi NTT adalah dengan pem- perkembangan koperasi yang cukup signifikan
bentukan Unit Pelayanan Teknis (UPT) Diklat dalam enam tahun terakhir. Hal ini dapat dilihat
dalam tabel berikut:

Tabel 1 Data Perkembangan Jumlah Koperasi di NTT dalam 6 Tahun Terakhir (2007 – 2012)

Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi NTT

72
Amir S. Kiwang, David D. W. Pandie, Frans Gana - Analisis Kebijakan dan Efektivitas Organisasi

Pertumbuhan ini juga dilindungi oleh Menengah Dinas koperasi dan UMKM Provinsi
aturan hukum, karena pembentukannya didasar- NTT?”. Sedangkan fokus penelitian ini adalah
kan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Se- untuk melihat dampak kebijakan terhadap efek-
lain itu, para anggota mendapat pelayanan dari tivitas organisasi pada UPT Diklat Koperasi dan
pengadaan barang dan jasa secara cepat dan te- UMKM dengan menggunakan beberapa subvari-
pat. Pertumbuh­ an dan perkembangan kopera- abel dari kebijakan dan praktik manajemen yang
si di Nusa Tenggara Timur yang cukup baik ini ditawarkan oleh Steers (1985: 160) yaitu: peneta-
ternyata juga mendapat perhatian dari peme­ pan tujuan strategis; pencarian dan pemanfaatan
rintah pusat. Pada bulan Juli 2010, pemerintah sumber daya; lingkungan prestasi, proses komu-
melalui Kementerian Negara Koperasi dan Usa­ nikasi, kepemimpinan dan pengambilan keputu-
ha Kecil Menengah (UKM) menetapkan Nusa san, serta adaptasi dan inovasi organisasi. Tujuan
Tenggara Timur sebagai Provinsi Koperasi keli- dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
ma di Indonesia setelah Jawa Timur, Jawa Barat, menganalisis dampak kebijakan terhadap efekti-
Nusa Tenggara Barat, dan Jawa Tengah (Flores vitas organisasi pada UPT Diklat Koperasi dan
Pos, 23 Juli 2010). Penetapan itu berdasarkan UMKM Dinas koperasi dan UMKM Provinsi
Surat Keputus­an Menteri Negara Koperasi dan NTT.
UKM Nomor: 21/Kop/M.KUKM/VII Tahun
2010 yang ditanda­tangani Menteri Negara Ko­ II. TINJAUAN TEORI
perasi dan UKM saat itu, Syarifudin Hasan.
Efektivitas adalah pencapaian target output yang
Jumlah koperasi yang terus bertambah meru­ diukur dengan cara membandingkan output ang­
pakan salah satu catatan positif bagi pengem­bang­ garan atau seharusnya dengan output realisasi atau
an koperasi di Nusa Tenggara Timur. Namun di sesungguhnya, dikatakan efektif jika output seha-
sisi yang lain, bertumbuh dan menjamurnya ba­ rusnya lebih besar daripada output sesungguh­nya
nyak koperasi ini bukan tanpa masalah, dari ba­ (Schemerhorn, 1986). Menurut Hidayat (1986),
nyaknya koperasi yang ada di NTT, ada ba­nyak efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan
koperasi yang hanya bersifat musiman dan bahkan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas, dan
banyak yang tidak aktif. Tercatat sampai Agustus waktu) telah tercapai. Semakin besar persentase
2011, ada sekitar 318 Unit Koperasi di Provinsi yang dicapai, maka semakin tinggi efektivitasnya.
NTT saat ini tidak aktif (Aktual.co, 2012). Pendapat lain dari Handoko, (2000: 105), Efek-
Salah satu penyebab banyaknya koperasi tivitas adalah hasil yang dicapai pekerja diban­
yang tidak aktif adalah rendahnya kualitas sum- dingkan jumlah hasil produksi lain dengan jang-
ber daya manusia yang mengelola koperasi dan ka waktu tertentu.
buruknya manajemen pengelolaan koperasi yang Steers (1985: 209) mengemukakan ada
dijalankan. Hal ini sangat disadari oleh peme­ empat rangkaian variabel yang memiliki peng­
rintah Provinsi NTT, sehingga pemerintah meng­ aruh utama atas efektivitas organisasi, yaitu:
ambil langkah untuk melahirkan kebijakan yang karakteristik organisasi, karakteristik lingkungan,
dianggap perlu demi penguatan kualitas sumber karakteristik pekerja, kebijakan dan praktik ma-
daya manusia koperasi dan pembenahan manaje- najemen. Kebijakan dan praktik manajemen ter-
mennya. Faktor inilah yang kemudian membuat diri atas enam elemen penting yaitu: i) penetapan
Pemerintah Provinsi NTT mengeluarkan Pera- tujuan strategis; ii) pencarian dan pemanfaatan
turan Gubernur NTT No. 08 Tahun 2011. sumber daya; iii) lingkungan prestasi; iv) proses
Bertolak dari latar belakang, maka masalah komunikasi; v) kepemimpinan dan pengambilan
dalam penelitian ini adalah “Bagaimana dampak keputusan; vi) adaptasi dan dan inovasi organi-
Kebijakan terhadap Efektivitas Organisasi pada sasi.
UPT Diklat Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan

73
Jurnal Kebijakan & Administrasi Publik (JKAP) Vol 19, No 1 - Mei 2015

Penelitian ini menggunakan enam rang- 3. Lingkungan prestasi


kaian elemen kunci yang termuat dalam variabel Menurut Mardiana (2005), lingkungan
kebijakan dan praktik manajemen yang ditawar- kerja adalah lingkungan tempat pega-
kan oleh Steers. Variabel ini digunakan untuk wai melakukan pekerjaannya sehari-hari.
melakukan analisis kebijakan organisasi dan Lingkungan kerja yang kondusif memberi­
dampaknya terhadap efektivitas organisasi pada kan rasa aman dan memungkinkan para
UPT Diklat Koperasi dan UMKM Dinas Kope­ pegawai untuk dapat bekerja optimal.
rasi dan UMKM Provinsi NTT. Lingkungan kerja dapat memengaruhi emo-
1. Penetapan tujuan strategis si pegawai. Jika pegawai menyenangi lingku­
Jika efektivitas berkepentingan dengan ke- ngan kerjanya, maka pegawai tersebut akan
mampuan manajemen untuk mendapat- betah di tempat kerjanya untuk melakukan
kan dan mengatur sumber daya bagi tujuan aktivitas sehingga waktu kerja dipergu-
organisasi, maka pemilihan tujuan-tujuan nakan secara efektif dan optimis presta-
ini (baik yang operatif maupun operasio­ si kerja pegawai juga tinggi. Lingkung­an
nal) menjadi faktor yang kritis. Pengertian kerja tersebut mencakup hubungan kerja
penetapan tujuan meliputi identifikasi tu- yang terbentuk antarsesa­ma pegawai dan
juan organisasi yang berlaku umum dan hubungan kerja antara bawahan dengan
penetapan bagaimana berbagai bagian, atasan serta lingkungan fisik tempat pega-
kelompok, dan individu dapat memberi­ wai bekerja.
kan sumbangan bagi tujuan-tujuan itu. Menurut Nitisemito (2001: 183), ling­
Bila terdapat dukungan bersama untuk tu- kungan kerja adalah segala sesuatu yang
juan yang ditetapkan ini di antara pekerja, ada di sekitar para pekerja yang dapat me-
kemungkinan dikerahkannya tingkat usa- mengaruhi dirinya dalam menjalankan tu-
ha yang tinggi bagi tujuan ini cenderung gas-tugas yang diembankan. Menurut Se-
meningkat. darmayanti (2007), secara garis besar, jenis
2. Pencarian dan pemanfaatan sumber daya lingkungan kerja terbagi menjadi dua yak-
ni lingkungan kerja fisik dan lingkungan
Sehubungan dengan usaha manajemen kerja nonfisik.
mencari dan memanfaatkan sumber daya,
telah diidentifikasi bidang yang saling 4. Proses komunikasi
berhubungan. Pertama adalah keharusan Komunikasi merupakan hal penting da-
untuk mengintegrasikan dan mengoor- lam sistem pengendalian manajemen yang
dinasikan berbagai subsistem organisasi meru­pakan alat untuk mengarahkan, me­
(ya­itu subsistem produktif, pendukung, motivasi, memonitor atau mengamati, ser-
pemelihara, penyesuai dan manajemen) se- ta mengevaluasi pelaksanaan manajemen
hingga setiap sub sistem memiliki sumber perusahaan yang mencoba mengarahkan
daya yang diperlukan untuk melaksanakan pada tujuan organisasi dalam perusahaan.
tugas utamanya (Steers, 1985 : 212). Tujuannya agar kinerja yang dilakukan
Bidang perhatian yang kedua adalah ber- oleh pihak manajemen perusahaan dapat
hubungan dengan penetapan, implemen- berjalan lebih efesien dan lancar, yang di-
tasi, dan pemeliharaan pedoman-pedoman monitor atau yang diatur dalam sistem
kebijakan. Ketiga, setiap rancangan sistem pengendalian manajemen adalah kinerja
pada penelaahan organisasi mengakui dari perilaku manajer di dalam mengelola
adanya serangkaian umpan balik dan ling- perusahaan. Merchant (1998) mengatakan
karan kendali demi menjamin agar organ- bahwa orientasi perilaku berhubungan
isasi tetap pada targetnya dalam usahanya dalam lingkungan pengendalian manaje-
mencari tujuan. men, perilaku berpengaruh dalam desain

74
Amir S. Kiwang, David D. W. Pandie, Frans Gana - Analisis Kebijakan dan Efektivitas Organisasi

sistem pengendalian manajemen untuk yang dipimpinnya, memotivasi mereka un-


membantu, mengendalikan, memotivasi tuk mencapai tujuan tersebut, serta mem-
manajemen dalam mengambil keputusan bantu menciptakan suatu budaya produk-
dan memonitor perilaku yang dapat me­ tif dalam organisasi. Koontz, O’Donnel,
ngendalikan aktivitas-aktivitas yang terjadi dan Weihrich (1990: 147) mendefinisikan
dalam sebuah organisasi. kepemimpinan sebagai pengaruh, seni, atau
Sistem pengendalian manajemen adalah proses memengaruhi orang-orang sehingga
sejumlah struktur komunikasi yang sal- mereka akan berusaha mencapai tujuan
ing berhubungan. Struktur ini mengkla- kelompok dengan kemauan dan antusias.
sifikasikan pro­ses informasi yang dapat Kartono (2005: 187) mendefinisikan
membantu manajer dalam mengoordinasi ke­pemimpinan sebagai satu bentuk domi­
bagiannya untuk mengubah perilaku da- nasi yang didasari oleh kapabilitas/kemam-
lam pencapaian tujuan organisasi yang puan pribadi, yaitu mampu mendorong
diharapkan pada dasar yang berkesinam- dan mengajak orang lain untuk berbuat
bungan (Maciarriello dan Kirby, 1994). sesuatu guna mencapai tujuan bersama.
Untuk membentuk suatu kerja sama yang Sedangkan Stoner, Freeman, dan Gilbert
baik jelas perlu adanya komunikasi yang (1996) mendefinisikan kepemimpinan
baik antara unsur-unsur yang ada di da- ma­­na­jerial sebagai proses mengarahkan
lam organisasi tersebut. Komunikasi yang dan memengaruhi aktivitas yang berkai-
baik akan menimbulkan saling pengertian tan dengan tugas dari anggota kelompok.
dan kenyamanan dalam bekerja. Sendja- Rost (1993) dalam Safaria (2004: 3) men-
ja (1994) menyatakan fungsi komunikasi definisikan kepemimpinan sebagai sebuah
dalam organisasi adalah fungsi informasi, hubungan yang saling memengaruhi di
fungsi regulasi, fungsi persuasi, dan fungsi antara pemimpin dan peng­ikut atau bawa-
integrasi. han yang menginginkan perubahan nyata
5. Kepemimpinan dan pengambilan keputusan yang mencerminkan tujuan bersamanya.
Sedangkan Robbins dan Judge (2007: 432)
Kepemimpinan dapat diartikan sebagai mendefinisikan kepemimpinan sebagai ke-
proses memengaruhi dan mengarahkan mampuan untuk memengaruhi kelompok
para pegawai dalam melakukan pekerjaan menuju pencapaian sasaran. Selanjutnya
yang telah ditugaskan kepada mereka. Se- Gibson, Ivancevich, dan Donnely (1991:
bagaimana didefinisikan oleh Stoner, Free- 334) mendefinisikan kepemim­ pinan se-
man, dan Gilbert (1995), kepemimpinan bagai suatu upaya penggunaan jenis pe­
adalah “the process of directing and influenc- ngaruh bukan paksaan untuk memotivasi
ing the task related activities of group mem- orang-orang mencapai tujuan tertentu.
bers”. Kepemimpinan adalah proses dalam
mengarahkan dan memengaruhi para ang- Adapun dari sisi atribut, kepemimpinan
gota dalam hal berbagai aktivitas yang harus adalah kumpulan karakteristik yang ha-
dilakukan. Lebih jauh lagi, Griffin (2000) rus dimiliki oleh seorang pemimpin. Oleh
membagi pengertian kepemimpinan men- karena itu, pemimpin dapat didefinisikan
jadi dua konsep, yaitu sebagai proses dan sebagai seorang yang memiliki kemampuan
sebagai atribut. Sebagai proses, kepemim­ untuk memengaruhi perilaku orang lain
pinan difokuskan kepada apa yang dilaku- tanpa menggunakan kekuatan, sehingga
kan oleh para pemimpin, yaitu proses orang-orang yang dipimpinnya menerima
ketika para pemimpin menggunakan pe­ dirinya sebagai sosok yang layak memim­
ngaruhnya untuk memperjelas tujuan or- pin mereka.
ganisasi bagi para pegawai, bawah­an, atau

75
Jurnal Kebijakan & Administrasi Publik (JKAP) Vol 19, No 1 - Mei 2015

Dalam perkembangan teori kepemim­ 6. Adaptasi dan inovasi organisasi


pinan, banyak ahli mengemukakan tentang Tiga perspektif umum adaptasi organisa­
gaya-gaya dan teknik-teknik kepemim­ sional, dikemukankan oleh Miles dan Snow
pinan. Pada umumnya gaya dan teknik (1978), adalah seleksi alamiah, seleksi rasio­
kepemimpinan berhubungan erat dengan nal dan pilihan strategis (strategic choice).
pengambilan keputusan. Yukl (1998:132)
mengemukakan bahwa banyak dari akti- a. Seleksi Alamiah adalah merupakan pro­
vitas para pemimpin seperti administra- ses penempatan diri (process of alignment)
tor dan manajer menyangkut pengambil­ secara alamiah. Karakteristik struktur
an dan pelaksanaan keputusan termasuk organisasi yang kompatibel atau se­suai
merencanakan pekerjaan, memecahkan dengan lingkungan itulah organisasi
masalah-masalah teknis, memilih para yang akan bertahan dan menunjukkan
ba­wahan, menentukan kenaikan upah, kinerja yang baik.
membuat penugasan kerja dan sebagainya. b. Seleksi Rasional adalah merupakan pro­
Keikutsertaan seluruh anggota organisasi ses penempatan diri (process of align-
dalam penentuan kebijakan dan pengam- ment) secara rasional. Manajer memilih,
bilan keputusan suatu organisasi sangatlah mengadopsi, dan meninggalkan struk-
penting. Kepemimpinan dan pengambilan tur dan proses organisasi agar mendapat
keputusan memegang peranan yang sentral keseimbangan dengan lingkungan un-
dalam perilaku organisasi (Steers, 1985: tuk tetap bertahan dan berkembang.
213). Menurut Ebert dan Mitchell dalam
c. Pilihan strategis (strategic choice) adalah
Steers (1985: 214), tindakan mengajak
merupakan alternatif, dengan ciri-ciri:
pekerja/pegawai melibatkan diri lebih ba­
a) dominant coalition yaitu kelompok
nyak dalam peng­ambilan keputusan yang
pengambilan keputusan dengan memi-
memengaruhi pekerjaan mereka berfungsi
liki pengaruh yang terbesar (dominan);
untuk:
b) perceptions yaitu dominant coalition
a. Menjelaskan harapan organisasi bagi menciptakan lingkungan yang sesuai
pekerja serta imbalan potensial untuk dengan organisasi; c) segmentation yaitu
prestasi yang berhasil. dominant coalition bertanggung jawab
b. Meningkatkan ikatan psikologis yang memilah lingkungan dan menentukan
dimiliki pekerja untuk melaksanakan komponen-komponen tersebut sesuai
keputusan karena dalam penetapannya dengan subunit organisasi; d) scanning
mereka ikut mengambil bagian. activities yaitu dominant coalition ber-
tanggung jawab untuk melakukan peng­
c. Meningkatkan akibat pengaruh sosial amatan (surveillance) elemen lingkung­
atas perilaku. an yang kritikal terhadap organisasi, dan
Menurut Vroom dan Yetton, (1973) dynamic constraints yaitu kendala strate-
partisipasi dalam pengambilan keputusan gi, struktur dan kinerja organisasi baik
tidak selalu menguntungkan, artinya jika yang terdahulu maupun yang sedang
para pekerja memiliki informasi penting berjalan berhadapan dengan keputusan
atau jika diterima baiknya keputusan dapat yang diambil oleh dominant coalition.
menguntungkan. Di pihak lain, jika perlu Inovasi adalah suatu gagasan baru yang
sekali diambil keputusan kilat mengenai diterapkan untuk memprakarsai atau mem-
persoalan yang hanya sedikit menyinggung perbaiki suatu produk, proses, atau jasa
nasib pekerja, teknik yang demokratis da- (Van de Ven, 1986: 590). Adanya hubungan
lam kenyataannya menjadi tidak berfungsi. yang jelas antara inovasi dengan pengem-

76
Amir S. Kiwang, David D. W. Pandie, Frans Gana - Analisis Kebijakan dan Efektivitas Organisasi

bangan keunggulan bersaing dan perolehan pegawai UPT Diklat Koperasi dan UMKM Di-
keuntungan di atas rata-rata, banyak per­ nas Koperasi dan UMKM Provinsi NTT. Sedang-
usahaan tertarik mempelajari bagaimana kan data sekunder berupa data-data yang sudah
menghasilkan inovasi dan mengelola pro­ tersedia dan dapat diperoleh oleh peneliti den-
ses inovasi tersebut dengan efektif (Leng- gan cara membaca, melihat, atau mendengarkan
nick-Hall, dalam Hitt, et. al., 1997: 383). yang berhubungan dengan tugas dan fungsi UPT
Dalam industri, lingkungan yang dinamis Diklat Koperasi dan UMKM Dinas Koperasi dan
telah menjadi kenyataan hidup. Inovasi pun UMKM Provinsi NTT. Teknik pengumpulan
menjadi terkait erat dengan keefektifan or- data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
ganisasi (Robbins, 1990: 436). Walaupun observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.
demikian, tidak mudah melahirkan ide-ide Teknik analisis data yang digunakan dalam pe-
inovatif apalagi mene­ rapkannya. Banyak nelitian ini adalah analisis data model Miles dan
faktor yang meme­ngaruhi penerapan ino- Huberman yang terdiri atas reduksi data, display/
vasi organisasional secara efektif. Aspek penyajian data, dan kesimpulan/verifikasi. Untuk
struktural, budaya, dan sumber daya ma- menguji keabsahan data penelitian digunakan
nusia merupakan karakteristik yang selalu derajat keterpercayaan (credibility), keteralihan
muncul bila peneliti mempelajari organisa- (transferability), kebergantungan (dependability),
si yang inovatif (Robbins, 1996: 336). Apa dan kepastian (confirmability).
yang dikatakan Robbins ternyata didukung
oleh suatu tinjauan menyeluruh atas per IV. HASIL ANALISIS DAN DISKUSI
soalan inovasi yaitu struktur organik secara
positif memengaruhi inovasi (Damanpour, Untuk menganalisis dampak kebijakan terhadap
1991: 557). efektivitas organisasi pada UPT Diklat Koperasi
dan UMKM Dinas Koperasi Provinsi NTT, di-
Struktur organik ini lebih rendah dalam gunakan analisis lintas kasus Miles dan Huber-
diferensiasi vertikal, formalisasi, dan sen- man. Analisis ini mencoba untuk melihat kasus
tralisasi, organisasi organik mempermudah kebijakan dengan menggunakan variabel sumber
fleksibilitas, penyesuaian, dan interaksi si­ daya, lingkungan kerja/lingkungan prestasi, pro­
lang yang membuat penerapan inovasi lebih ses komunikasi, kepemimpinan dan pengambi-
mudah. Struktur organik juga mendorong lan keputusan, serta adaptasi dan inovasi, juga
terjadinya komunikasi antarunit yang ting- dampaknya terhadap efektivitas organisasi ditin-
gi, misalnya saja ada komite, satuan tugas, jau dari aspek produktivitas, kemampuan menye-
tim silang-fungsional, dan mekanisme lain suaikan diri, dan kepuasan kerja, sebagaimana
yang mempermudah interaksi melintasi dilihat dalam Tabel 2.
garis-garis departemental (Monge, et. al.,
1992: 250). Dari hasil analisis ini diketahui bahwa efek-
tivitas organisasi pada UPT Diklat koperasi dan
UMKM belum berjalan secara baik, antara lain
III. METODE PENELITIAN aspek produktivitas pelaksaaan kegiatan diklat.
Penelitian ini dilakukan pada UPT Diklat Kope­ Sebenarnya ada banyak sekali diklat yang bisa
rasi dan UMKM Dinas Koperasi dan UMKM dilakukan untuk meningkatkan kapasitas penge-
Provinsi NTT, dengan menggunakan penelitian lolaan diklat bagi pegawai UPT Diklat Koperasi
kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam dan UMKM maupun bagi para pelaku dan pemi­
penelitian ini adalah data primer data sekunder. nat koperasi dan UMKM jika merujuk kepada
Data primer berupa teks hasil wawancara dan Keputusan Menteri Koperasi No. 119/Kep/M.
diperoleh melalui wawancara dengan informan KUKM/IX/2004. Namun, keterbatasan dana
penelitian dan dalam hal ini adalah Kepala dan mengakibatkan kegiatan diklat yang dilakukan

77
Jurnal Kebijakan & Administrasi Publik (JKAP) Vol 19, No 1 - Mei 2015

Tabel 2. Analisis Kasus Kebijakan di UPT Diklat Koperasi dan UMKM Provinsi NTT

lebih selektif dengan menekankan aspek prioritas proses kerja sama dengan mitra binaan hanyalah
sesuai dengan kebutuhan koperasi dan UMKM dalam rangka peningkatan kapasitas dari mitra
di NTT. Dari tahun 2011-2013, jumlah pelak- binaan yang bersangkutan baik secara individu
sanaan Diklat sedikit mengalami penurunan. maupun kelembagaan, bukan bagi para pegawai
Tahun 2011, pelaksanaan diklat yang dilakukan atau pengelola diklat dari UPT Diklat Kopera-
sebanyak 12 diklat, tahun 2012 meningkat men- si. Akan tetapi proses membangun kerja sama
jadi 15 diklat, tetapi di tahun 2013 menurun dengan para mitra binaan juga menurun, pada
karena hanya sebanyak 8 kegiatan diklat, hal ini tahun 2012 sebanyak 4 lembaga sedangkan pada
diakibatkan oleh keterbatasan dana yang ada. tahun 2013 hanya 2 lembaga saja. Hal ini karena
Upaya lain dari UPT Diklat Koperasi dan menurunnya motivasi kerja dari para pegawai un-
UMKM adalah dengan membangun kerja sama tuk melakukan sosialisasi dan membangun kerja
dengan mitra binaan dalam pelaksanaan kegiatan sama dengan lembaga lain. Penyebabnya adalah
dikarenakan segala pendanaan ditanggung oleh ketidakpuasan mereka akibat ditempatkan tidak
mitra binaan yang bersangkutan. Akan tetapi sesuai dengan basis pendidikan dan keahliannya.

78
Amir S. Kiwang, David D. W. Pandie, Frans Gana - Analisis Kebijakan dan Efektivitas Organisasi

Faktor lain yang juga harus diperhatikan 2. Weakness (Kelemahan)


adalah belum adanya pemberian penghargaan a. Terbatasnya sumber pembiayaan da-
kepada pegawai yang berprestasi sehingga ber- lam pelaksanaan kegiatan karena sema-
dampak pada lemahnya produktivitas dan ke­ ta-mata hanya mengharapkan dana dari
puas­an kerja para pegawai. Kalaupun ada pega- pemerintah yang sangat terbatas jum-
wai yang bagus kinerjanya, itu lebih dikarenakan lahnya.
faktor oleh pengalaman. Mereka umumnya te­
lah lama bekerja di UPT Diklat Koperasi dan b. Sebagai organisasi pemerintah, pro­ ses
UMKM. adaptasi dan inovasi organisasi yang
terlalu kaku karena menunggu putusan
dari atasan akan menyulitkan para pega-
A. Analisis SWOT wai untuk secara cepat melakukan ino-
Analisis Strength, Weakness, Opportunities, and vasi dan adaptasi sesuai dengan kondisi
Threats (SWOT) terhadap kebijakan dan efek- lingkungan yang berubah.
tivitas organisasi dapat dilihat sebagai berikut: 3. Opportunities (Peluang)
1. Strength (Kekuatan) a. Kebijakan Pemerintah Provinsi NTT
a. Tersedianya peraturan yang mendukung untuk menjadikan NTT sebagai Provin-
dan menjadi acuan dalam proses penen- si Koperasi.
tuan dan pengambilan kebijakan/kepu- b. Banyaknya minat pelaku koperasi yang
tusan dalam kerja organisasi pada UPT dibuktikan dengan makin meningkat­
Diklat Koperasi dan UMKM demi nya jumlah koperasi di NTT dari tahun
pengembangan Koperasi dan UMKM ke tahun.
di NTT, seperti Keputusan Mentari ko-
perasi dan UKM nomor 119/Kep/M. 4. Threats (Tantangan)
KUKM/IX/2004, Peraturan Gubernur a. Tidak/belum adanya pemberian imbal-
NTT Nomor 08 Tahun 2011 dan UU an balas jasa atas prestasi dan kinerja
Koperasi Nomor 17 Tahun 2012. pegawai, yang dapat berdampak pada
b. Banyaknya minat dari lembaga/organ- penurunan semangat dan motivasi kerja
isasi dalam masyarakat yang memba­ pegawai.
ngun kemitraan (mitra binaan) dengan b. Banyak pelaku koperasi yang belum se-
UPT Diklat Koperasi dan UMKM da- rius untuk mengurus koperasi, hal ini
lam upa­ya penguatan kapasitas kelem- dibuktikan oleh banyak koperasi yang
bagaannya di bidang koperasi dan tumbuh akan tetapi kemudian tidak ak-
UMKM. tif.
c. Jalinan komunikasi yang baik antara Dari kajian analisis SWOT yang disebut-
atasan dan bawahan, bawahan dan kan di atas, maka analisis kekuatan yang dija-
bawahan maupun antarbagian dalam barkan tersebut lebih banyak mengarah kepa-
organisasi. Hal ini memudahkan ker- da kekuatan internal baik berupa tersedianya
ja sama dan koordinasi dalam proses peraturan pendukung dan proses komunikasi
pelaksaan kegiatan. dalam organisasi yang berjalan baik. Sementa-
ra itu, kekuatan eksternalnya berupa banyak-
nya minat lembaga/organisasi untuk memba-
ngun kemitraan dalam penguatan kapasitas
kelembagaan di bidang koperasi dan UMKM.

79
Jurnal Kebijakan & Administrasi Publik (JKAP) Vol 19, No 1 - Mei 2015

Sedangkan di antara kelemahan-kelemah­ Dengan mengidentifikasi dan menganalisis


an yang yang bisa dilihat pada UPT Diklat apa saja yang menjadi kekuatan, kelemah­an,
Koperasi dan UMKM, hampir seluruhnya peluang maupun ancaman UPT Diklat Ko­
merupakan kelemahan atau kekurangan inter- perasi dan UMKM, maka analisis tersebut
nal yang dimiliki oleh UPT Diklat Koperasi dapat dijadikan sebagai dasar maupun latar
dan UMKM. Kelemahan UPT Diklat Koper- belakang dalam memformulasikan tujuan
asi dan UMKM yaitu pada keterbatasan ang­ dan strategi dari UPT Diklat Koperasi dan
garan, dan belum efektifnya proses adaptasi UMKM dalam melaksanakan programnya.
dan inovasi organisasi. Selain melihat faktor
internal UPT Diklat Koperasi dan UMKM, V. PENUTUP
perlu juga mengkaji faktor eksternalnya ya­
itu bagaimana peluang yang dimiliki maupun Pencanangan NTT sebagai Provinsi Koperasi
ancaman yang mungkin akan dihadapi oleh dan kebijakan Gubernur NTT melalui Peratur-
UPT Diklat Koperasi dan UMKM. an Gubernur Nomor 08 Tahun 2011 tentang
Organisasi dan Tata kerja Unit Pelaksana Teknis
UPT Diklat Koperasi dan UMKM memili- Pendidikan dan Pelatihan Koperasi dan Usaha
ki beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan Mikro Kecil dan Menengah pada Dinas Koperasi
dalam pengembangan koperasi dan UMKM dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi
di NTT, di antaranya kebijakan pemerintah NTT, telah memberikan ruang bagi peningkatan
Provinsi NTT untuk menjadikan NTT se- kinerja UPT Diklat Koperasi dan UMKM dalam
bagai Provinsi Koperasi. Peluang ini dapat upaya pengembangan koperasi di Provinsi NTT.
dimanfaatkan karena adanya kebijakan terse-
but akan semakin mendorong UPT Diklat Namun demikian, produktivitas kerja
Koperasi dan UMKM dalam meningkatkan (pelaksanaan diklat) oleh UPT Diklat Koperasi
kinerjanya, di samping itu ada peluang lain dan UMKM menurun, diakibatkan oleh keter-
berupa banyaknya minat pelaku koperasi yang batasan dana serta belum efektifnya proses mu-
di­buktikan dengan makin meningkatnya jum- tasi ke UPT Diklat Koperasi dan UMKM (pega-
lah koperasi di NTT dari tahun ke tahun. Ini wai yang dimutasi ke UPT Diklat Koperasi dan
bisa dimanfaatkan untuk semakin mengem- UMKM bukan yang memiliki kompetensi di
bangkan koperasi di NTT. bidang Perkoperasian dan UMKM).
UPT Diklat Koperasi dan UMKM juga ti-
dak mungkin terlepas dari ancaman-ancaman
atau masalah yang dihadapi dalam melak-
sanakan programnya antara lain kendala akses
permodalan karena hanya semata mengharap­
kan dari pemerintah. UPT Diklat Koperasi
dan UMKM juga tidak/belum memberikan
imbalan balas jasa atas prestasi dan kinerja
pegawai. Dampaknya adalah menurunnya
semangat dan motivasi kerja pegawai. Tanta-
ngan lain adalah banyaknya pelaku koperasi
yang belum serius untuk mengurus koperasi,
hal ini dibuktikan oleh banyak koperasi yang
tumbuh akan tetapi kemudian tidak aktif.

80
Amir S. Kiwang, David D. W. Pandie, Frans Gana - Analisis Kebijakan dan Efektivitas Organisasi

DAFTAR PUSTAKA

Aktual. 2012. Jumlah Koperasi di NTT Mencapai 2.340 Unit. http://www.aktual.co/ekonomibisnis/


104637jumlah-koperasi-di-ntt-mencapai-2.340-unit.
Damanpour, F. 1991. Organizational innovation: A meta-analysis of effects of determinants and mod-
erators. Academy of Management Journal, 34(3): 555-590.
Gibson, James L., John M. Ivancevich, dan James H. Donnelly. 1990. Organisasi: Perilaku, Struktur
dan Proses, Jilid 1. Erlangga. Jakarta.
Handoko, T. Hani, 2000. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. BPFE UGM. Yogyakarta.
Hidayat. 1986. Teori Efektivitas Dalam Kinerja Karyawan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Hitt, M. A., R. E. Hoskisson, dan H. Kim. 1997. International diversification: Effects on innovation
and firm performance in product-diversified firms. Academy of Management Journal, 40.
Kartono, Kartini, 2005. Kepemimpinan: Apakah Kepemimpinan Abnormal itu?. PT Rajagrafindo Per-
sada. Jakarta.
Keputusan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 119/Kep/.KUKM/IX/2004 tentang Pedoman Kuriku-
lum dan Silabi Pendidikan dan Pelatihan dalam rangka Pemberdayaan SDM Koperasi, Usaha
kecil dan Menengah.
Koontz, H., C. O ’Donnell, dan H. Weihrich. 1990. Manajemen, Jilid 1. Erlangga. Jakarta.
Maciariello, Joseph A. dan Calvin J. Kirby. 1994. Management Control Systems, Using Adaptive Systems
to Attain Control. 2nd edition. Prentice Hall. New York.
Mardiana. 2005. Manajemen Produksi. Badan Penerbit IPWI. Jakarta
Merchant, K. A. 1998. Modern Management Control System. Prentice Hall. New York.
Miles, Raymond E. dan Charles C. Snow. 1978. Organization Strategy, Structure, and Process. Mc-
Graw-Hill Kogakusha, Ltd (International Student Edition). Tokyo.
Monge, PR., M.D. Cozzens, dan NS. Contractor. 1992. Communication and Motivational Predictors
of the Dynamics of Organizational Innovation. Organization Science, 3(2): 250-274.
Nitisemito, Alex S. 2001. Manajemen Personalia. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor 8 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Unit Pelaksana Teknis Pendidikan dan Pelatihan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menen-
gah Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Robbins, S. P. dan T. A. Judge. 2007. Perilaku Organisasi, Jilid 2. Salemba Empat. Jakarta.
Robbins, Stephen. 1990. Organization Theory: Structure, Design, and Applications. Prentice-Hall, Inc.,
Englewood Clifs. New York.
_____. 1996. Perilaku Organisasi: Konsep Kontroversi Aplikasi Edisi Kedua. PT. Prenhallindo. Jakarta.
Safaria, T. 2004. Kepemimpinan. Graha Ilmu. Yog­yakarta.
Schemerhorn, John R. 1986. Management for Productivity. John Wiley & Sons. New York.

81
Sedarmayanti. 2010. Reformasi Administrasi Publik, Reformasi Birokrasi, dan Kepemimpinan Masa De-
pan. Refika Aditama. Bandung.
Sendjaja, S Djuarsa.1994. Teori Komunikasi. Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Jakarta.
Stoner, James AF., R. E. Freeman, dan J. R. Gilbert. 1996. Manajemen. PT Indeks, Gramedia Group.
Jakarta.
Steers, M. Richard. 1985. Efektivitas Organisasi. Erlangga. Jakarta.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian.
Van de Ven, A. 1986. Control Problem in the Management of Innovation. Management Science
32(1986): 591.
Vroom, V. H., dan P. W. Yetton. 1973. Leadership and Decision-Making. University of Pittsburgh
Press. Pittsburgh.
Yukl, G. 1998, Kepemimpinan dalam Organisasi. Terjemahan Jusuf Udaya. Universitas Katolik Indo-
nesia Atma Jaya. Prehallindo. Jakarta.
PANDUAN UNTUK PENULIS

Redaksi Jurnal Kebijakan dan Administrasi Publik (JKAP) mengundang pembaca untuk mengirimkan
tulisan untuk dimuat di jurnal ini. Ketentuan penulisan naskah adalah sebagai berikut.
1. Tujuan dan Ruang Lingkup Jurnal
Jurnal Kebijakan dan Administrasi Publikasi adalah suatu jurnal multidisiplin berskala nasional
yang mencakup berbagai pokok persoalan dalam kajian ilmu-ilmu administrasi publik. Secara
khusus JKAP menaruh perhatian, namun tidak hanya terbatas, pada pokok-pokok persoalan
tentang perkembangan ilmu kebijakan dan administrasi publik, administrasi pembangunan,
otonomi daerah, birokrasi dan aparatur negara, desentralisasi, ilmu ekonomi dan studi pemba-
ngunan, manajemen publik, kebijakan dan pemerintahan, serta ilmu sosial lain mencakup ilmu
kesehatan masyarakat, politik fiskal, dan perencanaan wilayah. Tujuan diterbitkannya jurnal ini
adalah untuk menyebarluaskan pemikiran-pemikiran konseptual maupun hasil-hasil penelitian
yang telah dicapai di bidang kebijakan dan administrasi publik.
2. Ketentuan Umum Naskah
a. Naskah dapat berupa hasil penelitian, artikel berisi pemikiran dan penilaian terhadap buku,
yang belum dan tidak akan dipublikasikan dalam media cetak lain.
b. Naskah harus asli, bukan jiplakan, dan tidak mengandung unsur plagiarisme. Dewan Redak-
si akan langsung menolak naskah yang berindikasi plagiat.
c. Penulis memberikan informasi berupa nomor telepon, nama instansi, alamat instansi, dan
alamat e-mail.
3. Ketentuan Penulisan
a. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris baku dengan abstrak dalam Ba-
hasa Inggris DAN Bahasa Indonesia. Abstrak tidak lebih dari 250 kata dengan disertai 3-5
istilah kunci (keyword).
b. Naskah berupa ketikan asli atau soft copy dengan panjang antara 15 sampai 25 halaman.
Diketik di kertas ukuran A4, Times New Roman font 12, spasi ganda.
c. Judul diusahakan cukup informatif dan tidak terlalu panjang (maksimal 12 kata, ditulis de­
ngan huruf kapital seluruhnya, peletakkan center dan ditebalkan.)
d. Naskah ditulis dengan sistematika jelas, penomoran menggunakan huruf Rowami dengan
ketentuan sbb.:
i. Naskah yang berasal dari hasil penelitian mengikuti sistematika: Pendahuluan/Introduc-
tion, Tinjauan Teori/Literature Review, Metode Penelitian/Research Methods, Hasil Analisis
dan Diskusi/Discussion, Penutup/Conclusion.
ii. Naskah yang berupa wacana/pemikiran kritis mengikuti sistematika: Pendahuluan, Sub-
judul (subjudul 1, subjudul 2, dst.), Penutup.
e. Naskah ditulis dengan menggunakan pedoman ilmiah (baik dalam hal judul karangan, judul
tabel, daftar pustaka, kutipan, dll), mengikuti panduan pengutipan yang benar.
f. Penulisan daftar pustaka mengikuti aturan APA-Harvard, ditulis dalam urutan abjad secara
kronologis:

83
i. Untuk buku: nama pengarang. tahun terbit. judul. edisi. nama penerbit. tempat terbit.
Contoh:
Hicman, G.R dan Lee, D.S. 2001.Managing Human Resources in The Public Sectors: A
Share Responsibility. Harcourt Collage Publisher. Forth Worth.
ii. Untuk karangan dalam buku: nama pengarang. tahun. judul karangan. judul buku. nama
editor. halaman permulaan dan akhir karangan.Contoh:
Mohanty, P. K. 1999. Municipality Decentralization and Governance: Autonomy, Ac-
countability and Participation. Decentralization and Local Politics.Editor S.N. Jan
and P.C. Marthur. Sage Publication. New Delphi. 212-236.
iii. Untuk karangan dalam jurnal/majalah: nama pengarang. tahun. judul karangan. judul
jurnal/majalah.volume(nomor). halaman permulaan dan halaman akhir karangan.Con-
toh:
Dwiyanto, Agus. 1997. Pemerintahan yang Efisien, Tanggap dan Akuntabel: Kontrol atau
Etika?.JKAP. 1(2): 1-4.
iv. Untuk karangan dalam pertemuan: nama pengarang. tahun. judul karangan. nama per-
temuan. tempat pertemuan. waktu. Contoh:
Utomo, Warsito. 2000. Otonomi dan Pengembangan Lembaga di Daerah. Seminar Na-
sional Professional Birokrasi dan Peningkatan Kinerja Pelayanan Publik. Jurusan Ad-
ministrasi Negara, FISIPOL UGM. Yogyakarta. 29 April 2000.
v. Untuk tulisan dari sumber online: nama pengarang. tahun. judul tulisan. nama website.
tanggal akses.Contoh:
Pusat Kurikulum. 2008. Model Pengembangan Kompetensi Bagi Sekolah Bertaraf
Internasional. http://www.slideshare.net/plashida/savedfiles?s_title=model-kur-sbi-
puskur-14117222&user_login=caca29. Diakses 22 Mei 2013.
5. Ketentuan Hak Cipta
Magister Administrasi Publik (MAP) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah
Mada sebagai penerbit Jurnal Kebijakan dan Administrasi Publik (JKAP) memiliki hak cipta
atas seluruh artikel yang dterbitkan dalam jurnal ini. Seluruh tulisan yang dimuat dalam jur-
nal menjadi milik MAP FISIPOL UGM. MAP FISIPOL UGM berhak memperbanyak dan
mengedarkan artikel tersebut, dan setiap penulis tidak diperkenankan untuk menerbitkan ar-
tikel yang sama di media lain setelah dimuat dalam jurnal ini.
6. Pengiriman Naskah
Artikel dapat dikirimkan melalui e-mail igpa@ugm.ac.id atau melalui pos ke:
Redaksi Jurnal Kebijakan dan Administrasi Publik MAP FISIPOL UGM
Gedung MAP FISIPOL UGM Lantai 3
Jl. Prof. Dr. Sardjito, Sekip – Yogyakarta
55281
Naskah yang dikirimkan harus disertai: 1) halaman judul – disertai nama penulis, informa-
si kontak, dan setidaknya 3 keyword berkaitan dengan tema naskah; 2) biografi pendek yang
menyertakan informasi afiliasi, posisi, dan research interest; 3) abstrak; 4) artikel yang sudah
lengkap dengan daftar pustaka dan infografis (tabel, grafik, diagram) yang dibutuhkan.

84

You might also like