Professional Documents
Culture Documents
Perawatan Kehamilan Dalam Perspektif Budaya Madura Di Desa Tambak Dan Desa Rapalaok Kecamatan Omben Kabupaten Sampang
Perawatan Kehamilan Dalam Perspektif Budaya Madura Di Desa Tambak Dan Desa Rapalaok Kecamatan Omben Kabupaten Sampang
Penulis
Shrimarti R. Devy*, Sofiyan Haryanto*,
M. Hakimi**, Yayi Suryo Prabandari**, Totok Mardikanto**.
* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga
** Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada
ABSTRACT
signifikan dan jauh dari harapan. ibu hamil yaitu “Modifikasi Model
Tingginya AKI di Indonesia memiliki Community Development Guna
kaitan dengan perawatan kesehatan ibu Peningkatan Pemeriksaan Kehamilan
saat hamil. dan Persalinan pada Tenaga
Berdasarkan data SKRT pada Kesehatan”. Berdasarkan penelitian
tahun 2001 angka kematian ibu yang tersebut, terungkap alasan ibu hamil
terbesar terjadi saat persalinan yaitu lebih memilih melahirkan pada dukun
44,7%, saat kehamilan sebesar 28,9%, karena latar belakang budaya. Hasil
dan yang terakhir saat masa nifas penelitian tersebut menyatakan bila ibu
sebesar 26,3%. Penyebab kematian ibu hamil melakukan persalinan pada bidan
hamil di Indonesia berdasarkan data maka persalinannya dianggap sulit yang
SKRT tahun 2001 antara lain dalam bahasa Madura yaitu malarat.
perdarahan total (34,3%), infeksi Sehingga ibu hamil cenderung malu bila
(10,5%), keracunan kehamilan (23,7%), persalinannya dikatakan malarat. Selain
partus larna (5,3%), obstetrik trauma karena latar belakang budaya, hasil
(5,3%), emboli obstetrik (2,6%) dan penelitian tersebut juga menyatakan
komplikasi puerperium (7,9%), anemia beberapa alasan lain yang menyebabkan
(2,6%), dan penyakit lainnya tanpa ibu hamil tidak melakukan persalinan
disebutkan spesifik sebesar 2,6%. pada bidan, yaitu karena biaya
Sedangkan berdasarkan Profil persalinan bidan mahal, keluarga yang
Kesehatan Propinsi Jawa Timur tahun ikut campur dalam memberi keputusan,
2007, ibu hamil resiko takut operasi dan berobat ke puskesmas,
tinggi/komplikasi ditangani yaitu 3.199 serta rendahnya pengetahuan kesehatan
orang (80,30%) dari jumlah total ibu ibu hamil (Devi, dkk. 2009).
hamil di Kabupaten Sampang 19.918 Berdasarkan hasil penelitian
orang. tersebut dan teori Dignan tentang
Tingginya Angka Kematian Ibu Health Promotion, maka perlu adanya
di Indonesia sebenarnya masih bisa kegiatan Community analysis sebelum
dilakukan upaya pencegahan, salah dilakukan kegiatan Health Education,
satunya melalui Health Education. agar kegiatan Health Education menjadi
Sebuah penelitian yang membuktikan tepat guna dan efektif. Budaya bagi
bahwa Health Education merupakan masyarakat adalah suatu hal yang
salah satu kegiatan yang tepat guna penting, bahkan diantaranya dipercaya
dalam upaya penurunan angka kematian dan menjadi pegangan hidup oleh
tergolong masih belum mencapai target education merupakan salah satu solusi
seperti yang diharapkan. Sedangkan yang tepat guna untuk mengendalikan
menurut Profil Kesehatan Kabupaten angka kematian ibu. Oleh karena itu,
Sampang tahun 2008 persalinan yang diperlukan suatu upaya yang harus
ditolong tenaga kesehatan di Puskesmas melibatkan semua pihak baik petugas
Omben sebanyak 753 orang (72,47%) kesehatan, tokoh agama, tokoh
dari jumlah total ibu bersalin yaitu masyarakat, dan masyarakat terutama
sebanyak 1.039 orang, dan pada Profil para ibu hamil untuk terus-menerus
Kesehatan Kabupaten Sampang tahun menumbuhkan kesadaran pada pribadi
2009 persalinan yang ditolong tenaga masing-masing untuk mensukseskan
kesehatan di Puskesmas Omben dan mengoptimalkan pemeriksaan dan
sebanyak 846 orang (81,58%) dari perawatan kehamilan ke pelayanan
jumlah total ibu bersalin 1.037. kesehatan. Melalui model Dunn (1976)
Pencapaian persalinan yang ditolong dan pertimbangan keterbatasan waktu
oleh tenaga kesehatan di Puskesmas dan tenaga peneliti, maka penelitian ini
Omben juga belum mencapai target akan mempelajari perspektif budaya
yang ditetapkan Dinas Kesehatan yang dapat mempengaruhi perilaku ibu
Propinsi Jawa Timur sebesar 90%. hamil dalam melakukan perawatan pada
Berdasarkan survei pendahuluan masa kahamilan tersebut. Budaya
dengan bidan puskesmas Omben masyarakat Madura mempengaruhi
menyatakan bahwa sebagian besar individu (ibu hamil) sehingga
pengetahuan ibu hamil di desa Tambak menimbulkan suatu perilaku tertentu
dan desa Rapa laok tentang kehamilan dari individu (ibu hamil) tersebut.
dan persalinan masih kurang, keadaan METODE PENELITIAN
sosial-ekonomi keluarga yang
Penelitian ini merupakan
menengah ke bawah, dan pengaruh
penelitian deskriptif yaitu
budaya Madura tentang perawatan
mendeskripsikan secara mendalam
kehamilan sehingga menyebabkan
suatu fenomena budaya dengan
rendahnya cakupan pemeriksaan
pendekatan kualitatif yang bertujuan
kesehatan ibu hamil dan perawatan
untuk mengidentifikasi tentang suatu
kehamilan ibu hamil pada pelayanan
keadaan secara objektif dalam rangka
kesehatan.
mengadakan perbaikan dan peningkatan
Dari uraian diatas tersebut
kesehatan ibu hamil. Berdasarkan
menunjukkan bahwa kegiatan health
pada bulan April sampai dengan bulan hamil pada usia diatas 35 tahun. Ibu
Mei tahun 2010. yang hamil pada usia di atas 35 tahun,
Analisis data kualitatif adalah kemungkinan akan mengalami
upaya yang dilakukan dengan jalan kesulitan ketika melahirkan, hipertensi
bekerja dengan data, dan gangguan kesehatan selama
mengorganisasikan data, memilah- kehamilan. Hal ini dikarenakan seiring
milahnya menjadi satuan yang dapat pertambahan usia maka kondisi fisik
dikelola, mensintesiskannya, mencari dan ketahanan tubuh akan berkurang.
dan menemukan pola, menemukan apa Menurut Larson (1978), Felton,
yang penting dan apa yang dipelajari, dkk.(1984) dalam Ratnawati,
dan memutuskan apa yang dapat dkk.(2005) bahwa kesehatan fisik pada
diceritakan kepada orang lain (Bogdan usia dewasa erat kaitannya dengan
dan Biklen dalam Moleong, 2007). kesejahteraan emosional dan mental
seseorang
HASIL PENELITIAN Pendidikan merupakan modal dasar
seseorang untuk menerima dan
1. Karakteristik Umum Responden memahami suatu informasi yang
Pelayanan antenatal dan postnatal disampaikan orang lain baik lisan
merupakan komponen utama dalam maupun tertulis. Menurut Mantra
pelayanan kehamilan yang harus (1989) dalam Yusantin (2002)
dilakukan oleh ibu hamil selama dia menyatakan bahwa pendidikan
menjalani proses kehamilan agar mempengaruhi proses belajar, semakin
kesehatannya tetap terjaga. Pemeriksaan tinggi tingkat pendidikan seseorang
kehamilan harus dilakukan oleh maka semakin mudah orang tersebut
responden secara teratur karena ada untuk menerima informasi baik dari
beberapa responden yang dari segi usia, orang lain maupun media massa.
tergolong kehamilan resiko tinggi. Semakin banyak informasi yang masuk
Kehamilan resiko tinggi adalah ibu semakin banyak pula pengetahuan yang
hamil yang mempunyai resiko atau didapat, termasuk pengetahuan tentang
bahaya yang lebih besar pada kesehatan. Dari segi pendidikan,
kehamilan/persalinannnya daripada ibu mayoritas responden tergolong
hamil dengan kehamilan/persalinan berpendidikan rendah yaitu tidak pernah
normal (Suririnah,2007). Dari hasil sekolah sebanyak 5 orang, hanya
penelitian terdapat 2 responden yang bersekolah Madrasah 5 orang, SD
tetap sehat dan senantiasa tidak cukup kuat seperti adanya mitos seputar
“Perawatan Kehamilan dalam Perspektif Budaya Madura di Desa Tambak dan Desa Rapalaok Kecamatan
Omben Kabupaten Sampang
”
Shrimarti R. Devy
57
alas/ tikar/bangku kecil serta mereka apa yang akan diambil atau
masih percaya pada adanya gangguan memutuskan sesuatu hal yang terkait
bayi dalam kandungan atau bayi yang menyatakan akan berembuk atau
“Perawatan Kehamilan dalam Perspektif Budaya Madura di Desa Tambak dan Desa Rapalaok Kecamatan
Omben Kabupaten Sampang
”
Shrimarti R. Devy