Professional Documents
Culture Documents
Hum
Kalimat persaksian ini, secara otomatis mengikat sebuah tanggung jawab bagi kita sebagai
hamba Allah, memiliki kewajiban memanifestasikan sifat-sifatNya dalam kehidupan sehari-hari. Allah
telah menitipkan sifat kasih sayangnya, pengasihnya, serta sifatnya yang lain untuk kita amalkan dan
akan ditagih nantinya. Bukankah Allah telah membanggakan kita dihadapan para malaikatNya?
Dihadapan semua makhluk ciptaanNya? Menjadikan kita sebagai khalifah atau wakil-Nya di permukaan
Bumi ini?. Tetapi sayangnya, seringkali kita tidak memahami makna dari hidup ini, dan lebih parahnya
kita tidak mau tahu dan tak mau belajar. Yang kita lakukan hanya memperturutkan hawa nafsu kita,
membawa kita kepada kelalaian. Padahal Allah telah mengingatkan kita dalam surah al-munafiqun:
yaayyullazinaamanu, la tulhikum amwalukum wa laa auladukum anzikrillah, wamayyaf al zalika fa
ulaika humul hasirun. “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah harta bendamu dan anak anakmu
melalaikan kamu dari mengingat Allah, siapa yang berbuat demikian maka sungguh termasuk dalam
golongan yang merugi”.
Maasyiral muslimin rahimakumullah
Tentunya kita tidak ingin termasuk golongan orang yang rugi, maka yang perlu kita persiapkan
adalah senatiasa meningkatkan iman dalam diri kita, senantiasa melakukan amal shaleh, senantiasa
mengajak kepada kebenaran, senantiasa mengajak kepada kesabaran.
Apabila kita telah melaksanakan keempat hal itu, maka kita akan termasuk ke dalam kategori orang yang
beruntung di dunia maupun di akhirat kelak, dan sudah barang tentu kita termasuk orang-orang yang
beriman. Kemudian jika kita telah beriman maka bukan berarti kita tidak mendapatkan ujian, justru
semakin tinggi sebuah pohon maka semakin kuat angin bertiup menerpanya demikian juga iman.
Semakin kuat keimanan seseorang maka semakin kuat pula goncangan ujiannya dalam hidupnya.
Namun yang perlu kita ingat bahwa orang orang yang kuat imannya takkan goyah sedikitpun walau
badai sebesar apapun menghadang. Yang harus kita sadari, bahwa semakin tinggi sebuah pohon maka
semakin kuat pula akarnya, semakin kokoh batangnya dan semakin rimbun daunnya dan sudah pasti
semakin besar manfaatnya. Demikian pula manusia, Allah swt mengujinya bukan tanpa alasan, tetapi
agar derajatnya dihadapan Allah semakin tinggi, semakin memperoleh ridha dan ampunanNya. Allah
SWT berfirman : َ َ َ
َ ُ َ ْ َ ُ َّ ۟ ُ ُ ۟ ُ ْ َّ َ َ
اس أن ُي َيك ٓوا أن َيقول ٓوا َء َامنا َوه ْم ال ُيفتنون
ُ ٱلن أح ّسب
َ ْ َ َ ُ
۟ َ َ َ
َوا َول َي ْعل َم َّن ٱلك ــذبي َّ ُ َ
َّ َّ َ ْ َ َ َ ْ ْ َ َ َّ َّ َ َ ْ َ َ َ
ّ ّر ولقد فتنا ٱل ّذين ّمن قب ّل ّهم ۖ فليعلمن ٱلِل ٱل ّذين صدق
"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan," Kami telah beriman",
sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum
mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia
mengetahui orang-orang yang dusta." [Surah Al-Ankabut ayat 2-3].
Dalam suatu riwayat dikisahkan, suatu hari seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW,
“Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berat cobaannya?” Beliau SAW menjawab: “Para nabi,
kemudian orang-orang shalih, kemudian yang sesudah mereka secara berurutan berdasarkan tingkat
keshalihannya. Seseorang akan diberikan ujian sesuai dengan kadar agamanya. Bila ia kuat, ditambah
cobaan baginya. Kalau ia lemah dalam agamanya, akan diringankan cobaan baginya. Seorang mukmin
akan tetap diberi cobaan, sampai ia berjalan di muka bumi ini tanpa dosa sedikit pun.” (HR Bukhari).
ت و ِّى
الذ ْك ىرا ْْلا ىك ْي ىم ى ىىى ى ى ى
اَب ار اك هللاُ ىِل اولا ُك ْم ىِف الْ ُق ْرآن ال اْعظ ْي ىم اونا اف اع ىِن اوا اَّي ُك ْم ىِبااف ْيه م ان اْألا اَّي ا
استا غْ ىف ُرهللاا ال اْع ىظيْ ام ىِل ى اوتا اقبا ال ىم ىِِّن اوىمنْ ُك ْم تىالا اوتاهُ اىناهُ ُه اوال ا
ْ اقُ ْو ُل قا ْوىِل اه اذا او.س ىميْ ُع ال اْعليْ ُم
.استا غْ ىف ُرْوهُ اىناهُ ُه اوالْغا ُف ْوُرال ارىح ْي ُم ات والْم ْؤىمنا ى
ْ ات فا ى ى
ُ ْي اوال ُْم ْسل ام ا
ى
سائى ىرال ُْم ْسل ىم ْا
ى
اولا ُك ْم اول ا
Khutbah Kedua
ْش ْور َأ ْن ُفس َنا َومن
ُ ُُ اهلل ّم ْن ب
ُ ُ َ َ ْ ُ ْ َ ْ َ َ ُ ُ ْ َ ْ َ َ ُ ُ َ ْ َ َّ َ ْ َ ْ َّ
وذلِل نحمده ونستعينه ونستغفره ونع
ّ ّ ّ ّإن الح َمد
َ ّ ْ َ ُ َ ْ َ َ ِ ُ َ َ َ َ َ ْ ّ ْ ُ ْ َ َ ُ ّ َ َّ ُ َ َ ّ ُ
ّ
َ َ
وأشهد أن ال. من يه ّد ّه هللا ف ََل م ّض َل له ومن يض ّلل فَل ه ّادي له،ات أ ْع َم ّالنا
ْ َ ْ َ
ّ َس ِّيئ
َ َّ َ ُ َ َّ َ ُ ُ ْ ُ َ َ ُ ُ ْ َ َ َ َّ ُ َ ْ َ ُ َ َُ ْ َ َ ُ َ ْ َ ُ َّ ُ َ َّ ا
السَل ُم والصَلة و.شيك له َ وأشهد أن محمدا عبده ورسوله ّإله ّإال هللا وحده ال
ُ ْ َ َّ . ْ َ ِ َ َ َ
َعَل ُم َح َّم ٍد َو َعَل ّآل ّه وصح ّب ّه أما بعد؛
Maasyiral muslimin rahimakumullah
Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kita hidup di dunia sebelum akhirat untuk menguji siapa
yang bersungguh-sungguh melangkahkan kakinya menuju surgaNya dan siapa yang tidak bersungguh-
sungguh untuk mencari keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah menjadikan dunia penuh dengan
ujian karena dengan ujian itu Allah ingin memilih siapa orang-orang yang berhak masuk ke dalam
surgaNya dan siapa yang ia akan dimasukkan ke dalam api neraka.
Rasulullah SAW Bersabda: "Jika Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, maka Dia menyegerakan
hukuman di dunia. Jika Allah menghendaki keburukan bagi hamba-Nya, maka Dia menahan hukuman
kesalahannya sampai disempurnakannya pada hari Kiamat'' (HR Imam Ahmad, At Turmidzi, Hakim, Ath
Thabrani, dan Baihaqi).
Sebagai kesimpulan, ujian mencerminkan kasih sayang dan keadilan Allah SWT pada hamba-hamba-Nya
yang beriman. Allah SWT 'tidak rela' menimpakan azab yang luarbiasa sakitnya di akhirat kelak, hingga Ia
menggantinya dengan azab dunia yang 'sangat ringan'. Dalam perspektif seperti ini, musibah berfungsi
sebagai penggugur dosa-dosa. Jadi, semakin Allah cinta pada seseorang, maka ujian yang diberikan
padanya bisa semakin berat. Karena ujian tersebut akan semakin menaikkan derajat dan kemuliaannya
di hadapan Allah. Dan saat kita berjumpa dengan Allah dihari kemudian lalu ditanyakan tentang janji
yang telah kita ikrarkan, maka dengan sendirinya, amalan kita akan menjawabnya dihadapan Allah
bahwa kita tidak termasuk orang-orang yang lalai dari janji. Semoga kita semua termasuk golongan
orang-orang yang beruntung. Amiin3 ya rabbal alamin. Akhirnya, marilah kita berdoa kepada Allah Swt.
Semoga kita semua memperoleh berkah dan pertolongan-Nya
َ ْ َ ْ َْ َْ َ َّ َ َ ُ ُ َ ِّ َّ ُ َّ َ
و ّم ْن َعذا ّب الق ْْ ِي َو ّم ْن ّفتـن ّة ال َم ْحيا َوال َمما ّت،َ عوذ ّبك ّم ْن َعذا ّب َج َهن َم اللهـم إن أ
َّ َّ َْ َ َ ْ ّ ْ ي
َ سي ِح الدجا ّل ّ و ّمن ّفتـن ّة الم
َ ْ ِّ َ َ َ َ ْ ُّ َ ْ ُ َ ْ َّ َ ُّ َ َّ َ َ َ ْ ُّ َ ُ ُ َ َ َ َ َ َ َّ
ياأيها ال ّذين َء َامنوا صلوا عل ْي ّه وسل ُموا ت ْس ّل ْي اما،ب ِّ ْ َل ّئكته يصلون عَل الن
ي ّ ّإن هللا وم.
ْ ُ َ َ َ َ ُ ْ َ َ َ ُ َ َا َّلل ُه َّم َص ِّل َعَل ُم َح َّمد َو َعَل آل ُم َح َّمد َو َر
َ َ
ّ ض هللا ت َعاَل عن ك ِّل صحاب ّة رسو ّل
هللا ٍ ّ ي ّ ٍ
َ ْ أ ْج َمع.َ
ي
َ ْ َ َْ ْ ُْ َ ْ َ ْ َ ْ ُْ َ َ ْ ْ ُْ َ َ ْ ُ ْ َ َ ْ ْ ُ ْ ْ ْ َ َّ ُ َّ ّ ر
اتّ ات اْلحي ّاء ّمنهم واْلمو ّ والمؤ ّم ّن ري والمؤ ّمن،ات ّ اللهم اغ ّفر ّللمس ّل ّم ري والمس ّلم
َ َّ ُ َّ َ َ ْ َ َّ َ ًّ َ ْ ُ ْ َ ِّ َ َ ُ َ َ َ ْ َ َ َ ا َ ْ ُ ْ َ ْ َ َ ُ
اطل با ّطَل وارزقنا اج ّتنابه .اللهم أ ِرنا َالحق َ ْحقا وارزق ُنا اتباع ُهَ َ ،وأ ِرنا الب ّ
ي إ َماماا اج َع ْل َنا ل ْل ُم َّتق َ
ب ل َنا م ْن أز َواج َنا َوذ ِّرَّيات َنا ق َّرة أ ْع ُي َو ْ َ.رَّب َنا َه ْ
ر ّ ّ
َ ٍَ ا َ َ َ َ َ َّ ّ ر ّ َا ّ ُّ ْ ّ
َ َ
اآلخ َر ّة ح َسنة و ّقنا عذاب الن ِار ّ َ .رَّبنا ّآتنا ّ يف الدن َيا َح َسنة َو ّ يف
ي َل ٌم َع ََل ْال ُم ْر َسل ْ َُ ْ َ َ َ ِّ َ َ ِّ ْ َّ َ َّ َ ُ ْ َ َ َ َ
سبحان ربك رب ال ّعزّة عما ي ّصفون ،وس
ّر
يَ.و ْال َح ْم ُد َّلِل َر ِّب ْال َع َالم ْ َ
ّر ّ ّ