You are on page 1of 19

GERAKAN

DOA BAGI
BANGSA

20 Maret 2021
What A
Friend We
Have in Jesus
Song Composed by
Joseph Scriven & Charles C.
Converse
(Lirik ada di dalam video,
Lagu memakai irama Celtic)

What A Friend We
Have in Jesus
What A Friend
We Have in Jesus
Hymn Writer: Joseph Scriven

Irish born Joseph M. Scriven (1819-1896) was 25 years old,


in love and to be married. The day before his wedding his
fiance died in a tragic drowning accident. Heartbroken,
Joseph sailed from his homeland to start a new life in
Canada. While in Canada working as a teacher, he fell in
love again and became engaged to Eliza Roche, a relative of
one of his students. Once again, Joseph's hopes and
dreams were shattered when Eliza became ill and died
before the wedding could take place.

Although one can only imagine the turmoil within this young
man, history tells us that his faith in God sustained him.
Soon after Eliza's death Joseph joined the Plymouth
Brethren and began preaching for a Baptist church. He
never married, but spent the remainder of his life giving all
his time, money and even the clothes off his own back to
help the less fortunate and to spread the love and
compassion of Jesus wherever he went.

Around the same time that Eliza died, Joseph received


word from Ireland that his mother was ill. He could not go
to be with her, so he wrote a letter of comfort and
enclosed one of his poems entitled What a Friend We Have
in Jesus.

Many years later a friend was sitting with Joseph, as he


was very ill. During this visit, the friend was very
impressed when he ran across his poems, including What a
Friend We Have in Jesus. As a result of this visit, almost
30 years after his letter of comfort to his mother,
Joseph's poems were published in a book called Hymns and
Other Verses. Soon thereafter, noted musician Charles C.
Converse (1834-1918) put music to one of those poems:
What a Friend We Have in Jesus.

Click:
Source of the story
Di akhir minggu ini,
mari kembali bersujud di hadapanNya, berserah diri,
memanjatkan pujian, syukur & permohonan kita:
Membawa dalam doa orang-orang yang kita kenal secara
pribadi, atau bahkan jika itu diri kita sendiri, yang
sedang bergumul karena menjadi suspek, OTG, pasien
dalam pengawasan atau terkonfirmasi positif Covid-19.

Bersyukur untuk semua yang sembuh yang kita kenal


secara pribadi, termasuk jika kita sendiri sudah sembuh
dari Covid19. Berdoa untuk mereka yang masih berjuang
untuk sembuh.

Doakan juga setiap orang yang kita kenal secara pribadi


terdampak secara ekonomi dan/atau psikologis, termasuk
jika itu diri kita sendiri.

Kini mari kita berdoa bagi kondisi dunia dan negeri kita,
Indonesia yang masih berjuang mengatasi pandemi ini…
KONDISI GLOBAL
12 MARET 2021

19 MARET 2021
Mari terus berdoa untuk umat manusia di seluruh dunia
yang di berbagai negara dengan berbagai kondisi yang harus
dihadapi mereka selama pandemi ini. Berdoa untuk dunia yang
dalam seminggu terakhir bertambah sekitar 3,4 juta orang yang
terinfeksi Covid19, dan sekitar 62 ribu di antaranya meninggal
dunia dalam seminggu ini. Namun sungguh bersyukur ada 4 juta
lebih dari keseluruhan penderita di dunia juga dinyatakan sembuh
dalam seminggu ini. Mari terus mendoakan mereka yang masih
dirawat, baik dalam kondisi ringan, sedang, maupun berat/kritis,
agar Tuhan melimpahkan rahmat kesembuhannya bagi mereka.
Mari terus berdoa, agar di minggu-minggu mendatang
keadaan yang membaik ini terus terjadi di seluruh dunia. Ada 20
negara di antaranya dengan penderita terbanyak, seperti yang
tertera di tabel di atas, termasuk Indonesia yang dalam 5 minggu
terakhir berada di peringkat ke-18. Mari memohon belas kasihan
Tuhan agar kondisi Indonesia membaik. Kiranya Allah Maha Kuasa
yang sanggup melakukan segala perkara, menolong kita mengatasi
kondisi pandemi di bumi Nusantara ini. Mohon juga Tuhan
menjamah setiap WNI yang ada di seluruh dunia yang kini
berjuang untuk sembuh, dan berdoa bagi kerabat & sahabat WNI
di luar negeri yang kehilangan kekasih mereka karena Covid19.
Bersyukur untuk 3.044 WNI di luar negeri yang telah sembuh
Mari kita juga terus berdoa, agar di seluruh dunia, kerja
tangan Allah yang Mahakasih dan Mahakuasa dirasakan setiap
pribadi agar justru dalam pandemi ini ada kesempatan bagi setiap
manusia mengalami perbuatanNya, mengenalNya dan
menerimaNya sebagai Tuhan, Penyembuh dan Penyelamat sejati.
Berdoa agar setiap pengikut Kristus jadi surat-suratNya yang
terbuka di masa pandemi ini, agar orang dapat mengenal dan
mengalamiNya lewat kehadiran kita.
Klik: Link Berita The Washington Post di atas
Mari kita doakan perkembangan pandemi di
Eropa. Minggu ini Europe Medicines Agency (EMA) dan
WHO telah menyatakan bahwa vaksin AstraZeneca
aman untuk dipakai kembali. Namun dengan lamanya
penundaan, banyak dari vaksin tersebut yang sudah
kadaluwarsa.
Di sisi lain, belum semua negara dan warga Eropa
benar-benar merasa aman memakai kembali vaksin
tersebut. Sebagai contoh, di Italia, seperti terlihat
pada foto di atas, pemerintah sudah memutuskan
kembali memakai vaksin tersebut, sedangkan di Prancis,
vaksin ini hanya boleh diberikan kepada pasien 55 tahun
ke atas, karena dinilai efek sampingnya lebih kecil
daripada diberikan kepada usia 54 tahun ke bawah. Di
Jerman, pemberian vaksin AstraZeneca kembali
dilakukan, namun secara personal banyak warga yang
masih ragu tentang keamanannya. Sementara di
Inggris, meskipun sebagian rakyat meragukan, namun
pemerintah memutuskan terus memberikan vaksin ini
karena pada skala nasional, resiko terkena Covid19
dinilai lebih besar daripada kemungkinan efek samping
vaksin tersebut.
Mari mendoakan agar kondisi Eropa bisa terkendali
di tengah masih adanya keraguan terhadap vaksin
AstraZeneca yang merupakan vaksin yang harganya
paling murah dibanding vaksin-vaksin lainnya yang
diproduksi negara-negara Eropa. Banyak negara
Eropa tergantung pada vaksin ini, sedangkan
penundaan penggunaannya selama beberapa minggu
dibarengi dengan musim dingin yang membuat Covid
makin sulit tertangani dan munculnya varian-varian
baru Sars-Cov2, membuat banyak negara Eropa
kewalahan dengan pertambahan kasus. Prancis
misalnya mulai kembali memberlakukan lockdown.

Selain itu di sisi lain, penundaan pemakaian vaksin


AstraZeneca ini juga berdampak kepada negara-
negara di luar Eropa karena harganya yang relative
rendah, membuat banyak negara membelinya,
namun belum mendapat vaksin tersebut. Dengan
adanya penundaan, negara-negara Eropa sendirijadi
butuh pengganti vaksin tersebut bagi kebutuhan
warganya. Hal ini membuat pesanan dari negara di
luar Eropa jadi belum bisa tersedia. Mari berdoa
memohon kendali dan campur tangan Tuhan, agar
kondisi yang seperti snowball effect ini tidak
sampai membuat meningkatnya kembali kasus Covid,
baik di Eropa maupun di negara-negara lainnya di
luar Eropa.
KONDISI INDONESIA
Posisi Indonesia dalam Perbandingan Antar
Negara Secara Global dan Regional
Mari mendoakan Indonesia berdasarkan posisi penanganan kasus
Covid pada tingkat global. Mari bersyukur karena saat ini
Indonesia turun peringkatnya dari ke-9 pada Jumat lalu menjadi
ke- 15 sebagai negara-negara dengan jumlah kasus baru
terbanyak. Juga pada pertambahan kasus kematian harian,
turun dari ke-5 pada Jumat lalu menjadi ke-7. Kiranya
perkembangan baik ini terus terjadi. Doakan juga negara-negara
lain pada tabel di bawah ini yang masih bergumul terus dengan
tingginya penambahan kasus baru dan jumlah kematian akibat
Covid 19.

Pada tingkat regional, Asia Tenggara, Indonesia masih tetap


no.1 dalam berbagai kategori dengan jumlah yang jauh di atas
negara-negara Asia Tenggara lainya, namun bersyukur kita
mengalami penurunan jumlah kasus aktif dibanding minggu lalu

12 Maret 2021 19 Maret 2021


Mari kita terus
mendoakan kondisi
Indonesia, yang secara
global maupun regional
masih berat dibanding
negara lainnya.
Bersyukur untuk adanya
tren positivity rate
harian dan mingguan
yang cenderung menurun
akhir-akhir ini.

Mari terus berdoa agar


program vaksinasi
berjalan lancar,
bersaman dengan tetap
terlaksananya dengan
baik testing, tracing &
treatment . Kiranya
gerakan 5M (memakai
10 kasus tertinggi dari 6.279 kasus baru, masker, mencuci tangan
Jumat 19 Maret 2021: dengan sabun, menjaga
jarak, menghindari
1. DKI Jakarta 1.588 kerumunan dan
2. Jabar 1.361 mengurangi mobilitas)
3. Jateng 611
tetap ditegakkan dengan
4. Banten 324
tegas kepada
5. Jatim 305
6. Kaltim 270 masyarakat. Masyarakat
7. Bali 207 pun kiranya mau taat
8. Kalsel 197 tetap melakukan 5M
9. DIY 161 walaupun sudah
10. Sulsel 142 divaksinasi
Selamat Ulang Tahun
Task Force Covid-19 Perkantas
Semoga Covid-19 pendek umur

Mari bersama-sama bersyukur untuk kesediaan dan kesetiaan teman-


teman di Task-Force Covid19 Perkantas. Bersyukur para alumni yang
mengalami pertumbuhan rohani dalam pembinaan Perkantas, khususnya
para dokte, mau memberi diri melayaniNya dengan komitmen dalam
menanggulangi pandemic ini.

Terkait 1 tahun pelayanan Task Force Covid19 Perkantas, mari kita


bersyukur dan brdoa untuk hal-hal berikut ini:

Mari bersyukur untuk:


1. Penanganan 31 kasus konfirmasi (termasuk yang isolasi mandiri)
dari jejaring Perkantas, plus tak terhitung banyaknya manajemen
kasus dari luar jejaring Perkantas;
2. Pengadaan dan pengiriman paket APD kepada 545 individu dan 69
institusi, serta paket isoman kepada 118 penerima. Angka tersebut
tidak mencakup penerima yang menerima lebih dari satu kali
kiriman dari kita;
3. Belasan webinar edukasi publik terkait Covid-19 dengan
narasumber dari berbagai disiplin keilmuan, bekerja sama dengan
tim Sahabat Medis Perkantas (SINTAS) PMdN (Persekutuan
Medis Nasional) Perkantas;
4. Aktivitas surveilance yang outputnya mungkin abstrak namun tidak
kalah penting guna keperluan contact tracing;
5. Layanan mental health yang telah diakses oleh sejumlah jiwa;
6. Donasi terkumpul senilai Rp 531.446.943, dari 418 donatur individu
maupun lembaga, dari dalam dan luar negeri.

Eben Haezer, God has brought us this far


#TFCPerkantasKompak
#SukseskanVaksinasi
#TetapLaksanakan5M
Di tengah pandemi yang masih sangat berat kondisinya di
Indonesia, gemuruh pertarungan politik menuju pilpres 2024,
sudah bergaung cukup kuat di antara masyarakat. Dalam
beberapa hari terakhir, manuver-manuver politik yang memang
terjadi antara para tokoh politik Indonesia konon menghasilkan 2
deklarasi dukungan bagi 2 pasangan capres-cawapres yang konon
adalah hoax. Terkait hal ini, mari kita berdoa:
1. Para tokoh nasional kiranya memiliki hati yang sungguh-
sungguh peduli kepada seluruh rakyat Indonesia dari Sabang
sampai Merauke dan dari Miangas sampai Rote, agar apapun
manuver politik yang mereka lakukan, bukan didasarkan pada
kepentingan politis dan kekuasaaan yang mereka akan
dapatkan jika terpilih, tetapi karena memang sungguh-sungguh
peduli pada bangsa ini.
2. Kiranya para tokoh ini juga peduli pada penanganan pandemi
dengan hati yang jujur dan tulus, sehingga persiapan-persiapan
yang mereka lakukan untuk pilpres 2024 tidak membuat
mereka abai akan tetap terjaganya 5M demi berakhirnya
segera pandemi ini.
3. Kiranya Allah Tritunggal, Pemilik Dunia termasuk bangsa
Indonesia mengendalikan semua proses yang berlangsung,
sehingga pada akhirnya nanti hanya Presiden dan Wakil
Presiden pilihanNyalah yang memimpin Indonesia tahun 2024-
2029, bahkan untuk periode-periode berikutnya. Kiranya
Tuhan yang menciptakan dan memberi keragaman bagi bangsa
ini dalam berbagai aspek, terus merahmati kesatuan bangsa
yang dibentukNya ini melalui para pendiri bangsa tahun 1945.
Allah Peduli

(Syair ada dalam video)

Allah Peduli

You might also like