Professional Documents
Culture Documents
Efektivitas Alat Tangkap Mini Purse Seine Menggunakan Sumber Cahaya Berbeda Terhadap Hasil Tangkap IKAN KEMBUNG (Rastrelliger SP.)
Efektivitas Alat Tangkap Mini Purse Seine Menggunakan Sumber Cahaya Berbeda Terhadap Hasil Tangkap IKAN KEMBUNG (Rastrelliger SP.)
Keywords : Purse Seine, Mercury Light and Kerosene Pressure Lantern, Puffer Fish (Rastrellinger sp.).
50
Jurnal KELAUTAN, Volume 2, No.1 April 2009 ISSN : 1907-9931
lampu mana yang lebih tepat untuk kegiatan Cahaya Sebagai Alat Bantu
menangkap ikan. Penangkapan Ikan
Menurut Winugroho (2006), Purse seine
atau pukat cincin merupakan salah satu alat Pemanfaatan cahaya untuk alat bantu
tangkap yang banyak digunakan di dunia. Hal penangkapan ikan dilakukan dengan
ini dikarenakan dalam satu kali pengangkatan memanfaatkan sifat fisik dari cahaya buatan
hasil tangkapan dapat mendapatkan jumlah itu sendiri. Masuknya cahaya ke dalam air
yang banyak. Di Indonesia, jenis alat tangkap sangat erat hubungannya dengan panjang
yang memiliki konstruksi hampir sama antara gelombang yang dipancarkan oleh cahaya
lain : pukat langgar, pukat senangin, gae tersebut. Semakin besar panjang
dan giob. gelombangnya maka semakin kecil daya
Pengoperasian alat tangkap ini tembusnya kedalam perairan. Faktor lain
tergantung besar kecilnya alat tangkap yang yang juga menentukan masuknya cahaya ke
digunakan bila berukuran kecil maka tenaga dalam air adalah absorbsi (penyerapan)
yang dibutuhkan cukup dengan 12 – 16 orang cahaya oleh partikel-partikel air, kecerahan,
dengan perahu motor luar (out board motor), pemantulan cahaya oleh permukaan laut,
sedangkan untuk yang berukuran besar musim dan lintang geografis, dengan
dibutuhkan nelayan sebanyak 23 – 40 orang adanya berbagai hambatan tersebut, maka
yang masing–masing bertugas sebagai juru nilai iluminasi (lux) suatu sumber cahaya
mudi, juru mesin dan pandega. Perahu yang akan menurun dengan semakin
digunakan adalah perahu motor dengan meningkatnya jarak dari sumber cahaya
kekuatan ±160 PK. Pengoperasian alat tersebut (Wiyono, 2006).
tangkap dipengaruhi beberapa variabel Berdasarkan sifat-sifat fisik yang
penting, yaitu, kecepatan kapal, daya dimiliki oleh cahaya dan kecenderungan
tenggelam jaring, cepat menutup menjadi tingkah laku ikan dalam merespon adanya
mangkuk (Winugroho, 2006). cahaya, nelayan kemudian menciptakan
Menurut Sudirman dan Mallawa (2004), cahaya buatan untuk mengelabuhi ikan
Dalam pelaksanaan penangkapan ikan ramah sehingga melakukan tingkah laku tertentu
lingkungan yang tujuan utamanya melindungi untuk memudahkan dalam operasi
ekosistem dan lingkungan perairan, serta penangkapan ikan. Tingkah laku ikan
menjaga kelestarian Sumberdaya ikan yang kaitannya dalam merespon sumber cahaya
tersedia, harus diciptakan alat tangkap yang yang sering dimanfaatkan oleh nelayan
selektif ini diharapkan dalam operasi adalah kecenderungan ikan untuk
penangkapannya nanti tujuan dari berkumpul di sekitar sumber cahaya
penangkapan ikan ramah lingkungan ini (Wiyono, 2006).
dapat tercapai, hal ini dapat dilihat dari Ikan cenderung tertarik mendekati
desain dan konstruksi alat penangkap ikan cahaya, ikan-ikan tersebut kemudian
yang digunakan dan hasil tangkapan yang dikumpulkan sampai pada jarak jangkauan
diperoleh dapat terseleksi, dilihat dari ukuran, alat tangkap (catchability area) dengan
jumlah dan harga jual ikan hasil tangkapan. menggunakan cahaya yang relatif rendah
frekuensinya, secara bertahap. Cahaya
merah digunakan pada tahap akhir
penangkapan ikan (Wiyono, 2006).
51
Jurnal KELAUTAN, Volume 2, No.1 April 2009 ISSN : 1907-9931
Berkebalikan dengan cahaya biru, cahaya sekitar cahaya pada jarak dan rentang waktu
merah yang mempunyai panjang gelombang yang tertentu. Selain menghindar dari
yang relatif panjang diantara cahaya serangan predator (pemangsa), beberapa
tampak, mempunyai daya jelajah yang teori menyebutkan bahwa berkumpulnya
relatif terbatas, sehingga ikan-ikan yang ikan disekitar lampu adalah untuk kegiatan
awalnya berada jauh dari sumber cahaya mencari makan (Subani,1972).
(kapal), dengan berubahnya warna sumber Namun demikian, tingkat gerombolan
cahaya, ikut mendekat ke arah sumber ikan dan ketertarikan ikan pada sumber
cahaya sesuai dengan daya tembus cahaya cahaya bervariasi antar jenis ikan.
merah dan setelah ikan terkumpul di dekat Perbedaan tersebut secara umum
kapal (area penangkapan alat tangkap), disebabkan karena perbedaan faktor
baru kemudian alat tangkap yang sifatnya phylogenetic dan ekologi, selain juga oleh
mengurung gerombolan ikan seperti purse karakteristik fisik sumber cahaya,
seine, sero atau lift nets dioperasikan dan khususnya tingkat intensitas dan panjang
mengurung gerakan ikan, dengan gelombangnya. Hasil kajian beberapa
dibatasinya gerakan ikan tersebut, maka peneliti menyebutkan bahwa tidak semua
operasi penangkapan ikan akan lebih jenis cahaya dapat diterima oleh mata ikan.
mudah (Wiyono, 2006). Hanya cahaya yang memiliki panjang
gelombang pada interval 400 sampai 750
Tabel. 1 Panjang Gelombang pada Berbagai Warna nanometer yang mampu ditangkap oleh
Cahaya Tampak mata ikan (Wiyono, 2006).
Panjang gelombang cahaya
Warna berhubungan erat dengan penetrasinya
Panjang Gelombang
Cahaya
kedalam air. Semakin besar panjang
Biru 3.900 – 4.550
Violet 4.550 – 4.920
gelombangnya, maka semakin kecil daya
Hijau 4.920 – 5.770 tembusnya masuk kedalam perairan.
Kuning 5.770 – 5.970 Tinggi rendahnya intensitas penyinaran
Orange 5.970 – 6.220 juga akan mempengaruhi jaraknya ikan
Merah 6.220 – 7.700 berkumpul dari sumber cahaya (Sudirman
dan Mallawa, 2004).
52
Jurnal KELAUTAN, Volume 2, No.1 April 2009 ISSN : 1907-9931
dalam brangka sebagai alat bantu dalam digunakan untuk mengetahui apakah suatu
mengumpulkan ikan. data berdistribusi normal atau tidak. Untuk
Lampu-lampu petromak tersebut mengetahui data normal atau tidak dapat
dibandingkan pengaruhnya dengan lampu digunakan distribusi normal histogram. Jika
merkuri diatas permukaan air yang kurva menunjukkan sama maka data hasil
mempunyai daya 22 watt, lampu tersebut tangkapan dikatakan normal.
menggunakan bantuan mesin genset dengan Apabila data berasal dari distribusi
tegangan 1.200 volt dengan bahan bakar normal, maka untuk mengetahui pengaruh
berupa bensin. perbedaan sumber cahaya lampu petromak
Dalam kegiatan penelitian digunakan dan lampu merkuri terhadap hasil tangkapan
experimental fishing dengan mengikuti ikan kembung dilakukan analisis data
langsung pengoperasian mini purse seine menggunakan Uji t secara berpasangan,
bersama nelayan setempat dengan karena 2 (dua) perlakuan secara bersamaan
menggunakan dua sumber cahaya yang dilakukan pada media yang sama atau pada
berbeda, pengoperasian kedua lampu kondisi yang sama sehinggga jumlah
dilakukan pada malam hari pada waktu ulangan kedua perlakuan juga sama.
bulan gelap dan penurunannya dilakukan
secara acak. HASIL DAN PEMBAHASAN
Lampu merkuri diletakkan pada rakit
yang berbeda dengan lampu petromak. Hasil Tangkapan Ikan
Lampu petromak diturunkan terlebih dahulu
sampai mencapai jarak ± 1 km kemudian Ikan hasil tangkapan nelayan purse
lampu merkuri diturunkan. seine di Banyuanyar, umumnya dari jenis
Setelah masing-masing lampu diturunkan ikan pelagis kecil (Tabel 2). Jenis ikan yang
selama ± 2-3 jam, dilakukan setting tertangkap selama operasi penangkapan
(pelingkaran) jaring purse seine dan akan menentukan hasil yang diperoleh
kemudian dilakukan hauling karena berbeda jenis ikan, maka harga ikan
(pengangkatan) jaring purse seine, setelah pun akan berbeda.
itu hasil tangkapan diambil menggunakan
serok dan dimasukkan dalam palka. Tabel 2. Ikan hasil tangkapan
Hasil tangkapan masing-masing sumber
Nama
cahaya dipisahkan dan ditimbang untuk Nama Lokal
Indonesia
Nama Latin
mengetahui panjang dan berat hasil Maddhai Kembung Rastrelliger sp.
Sesse’ Tembang Sardinella fimbriata
tangkapan dari masing-masing perlakuan Lajur Layur Trichiurus sp.
sumber cahaya. Tengereh Tengiri Scomberomorus sp.
Bawal Bawal hitam Formio niger
Metode penelitian untuk mengetahui Selar Selar Atule mate
gambaran umum perikanan mini purse seine Tongkol Tongkol Euthynnus sp.
dan jenis-jenis ikan yang tertangkap dengan
bantuan cahaya lampu dilakukan dengan Total hasil tangkapan ikan kembung
metode survey. selama 10 kali ulangan dengan
Data hasil tangkapan yang diperoleh menggunakan lampu petromak dan lampu
terlebih dahulu diuji kenormalannya merkuri berturut turut adalah 810 kg dan
menggunakan SPSS. Uji normalitas 1460 kg. Grafik hasil tangkapan ikan
53
Jurnal KELAUTAN, Volume 2, No.1 April 2009 ISSN : 1907-9931
150
100
menunjukkan bahwa perbedaan sumber
50 cahaya petromak dan lampu merkuri tidak
Petromak
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
berbeda nyata pada hasil tangkapan ikan
Merkuri
Ulangan ke- kembung pada taraf signifikan (0,05) adalah
2,262, dan pada p value sebesar 0,171.
Gambar 1. Grafik hasil tangkapan ikan kembung
selama penelitian
. 400
-100
Persentase Berat Total Ikan Kembung (Rastrelliger sp.) N= 10 10
100
Lampu
80
Persentase
60 Petromak
40 Merkuri
-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
kecerahan, ikut menentukan cara operasi
penangkapan ikan di P. Mandangin. Apabila
Perlakuan
54
Jurnal KELAUTAN, Volume 2, No.1 April 2009 ISSN : 1907-9931
Ikan mendekati lampu karena dua hal yang senantiasa bergerak menyebabkan
yaitu ikan tersebut memang bersifat pemantulan sinar hampir ke segala arah,
fototaksis positif dan kedua ikan tersebut adanya percikan-percikan putih (white cap)
datang untuk mencari makan karena cahaya pada permukaan laut akan meninggikan
merupakan indikasi adanya makanan. Bagi pemantulan sinar.
ikan yang bersifat fototaksis positif bila Lampu merkuri tidak berbeda nyata
terlalu lama berada di dekat lampu maka pada hasil tangkapan ikan kembung pada
dikhawatirkan mereka akan mengalami taraf signifikan (5%) adalah 2,262,
kejenuhan, sehingga mereka akan pergi lagi sedangkan pada uji Mann-Whitney adalah
menjauhi lampu. Jika setting dilakukan 0,171. Hal ini berarti alat bantu cahaya yang
pada saat ikan telah menjauhi lampu digunakan antara lampu merkuri dan lampu
demikian, maka sudah pasti operasi petromak adalah sama – sama efektif,
penangkapan akan mengalami kegagalan. disebabkan karena daya pancar antara
Demikian pula halnya dengan jenis-jenis lampu merkuri dan petromak relatif sama
ikan predator, apabila mereka sudah sehingga hasil tangkapan yang diperoleh
kenyang dikhawatirkan mereka akan tidak berbeda jauh. Dalam hal ini nelayan
menjauhi lampu. Hal ini dikarenakan ikan dapat menggunakan lampu petromak atau
yang kenyang umumnya lebih sulit untuk lampu merkuri sebagai alat bantu cahaya
terpikat daripada ikan yang sedang lapar dalam penangkapan ikan.
(Zusser dalam Gunarso, 1985).
Selama penelitian dengan sepuluh kali KESIMPULAN
ulangan jumlah total hasil tangkapan ikan
kembung yang dihasilkan oleh kedua Banyak faktor yang menentukan
perlakuan menggunakan lampu petromak berhasil tidaknya suatu usaha perikanan
sebesar 810 kg dan lampu merkuri light fishing diantaranya adalah:
sebesar 1.460 kg atau sekitar 80,25% dari pemantulan, penyerapan, refraction,
keseluruhan hasil tangkapan ikan kembung. extinction, peristiwa lainnya dari cahaya
Hal ini kemungkinan disebabkan karena yang dihasilkan oleh lampu yang
ikan kembung cenderung menyukai cahaya mengenai permukaan perairan. Tak
pada lampu merkuri. Perbedaan hasil dari kalah pentingnya adalah faktor desain, tata
seluruh spesies ikan yang tertangkap pada letak lampu dan penentuan lokasi dan faktor
lampu merkuri dan lampu petromak kesesuaian alat dengan kondisi lingkungan
mencapai 48,29%. Hal ini diduga karena perairan (Ayodhyoa, 1972).
cahaya lampu petromak yang masuk ke
perairan hanya sedikit sehingga kurang
menarik ikan kembung terutama yang
berada jauh dari lampu.
Sidjabat (1973) menyatakan kalau satu
berkas cahaya jatuh ke permukaan air, maka DAFTAR PUSTAKA
sebagian cahaya dipantulkan dan sebagian
lagi diteruskan ke dalam air. Jumlah sinar Ayodhyoa, 1972. Craft and Gear.
yang dipantulkan tergantung pada sudut Corespondence Course Centre.
jatuh dari sinar dan kondisi perairan. Air
55
Jurnal KELAUTAN, Volume 2, No.1 April 2009 ISSN : 1907-9931
56