You are on page 1of 10

OPEN ACCES AGRIKAN - Jurnal Agribisnis Perikanan

Vol. 16 No. 2: 29-38 (E-ISSN 2598-8298, P-ISSN 1979-6072)


Okt. 2023 URL: http://www.jurnal.ummu.ac.id/index.php/agrikan
Peer-Reviewed  https://doi.org/10.52046/agrikan.v16i2.29-38

Spatial Mapping of Sero Traditional Capture Fishery Operation


Locations in Pangkep Regency Waters, South Sulawesi

(Pemetaan Spasial Lokasi Pengoperasian Perikanan Tangkap Tradisional Sero di Perairan


Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan)

Ihsan 1, Muhammad Jamal 1 dan Asbar 2

1
Program studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muslim
Indonesia, Makassar, Indonesia.
2
Program studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Muslim Indonesia, Makassar,
Indonesia.

E-mail: ihsan.ihsan@umi.ac.id; muhammadjamalalwi@umi.ac.id; asbar.asbar@umi.ac.id

 Info Article :
Diterima : 16 Sept. 2023
Disetujui : 1 Okt. 2023
Dipublikasi : 2 Okt. 2023
Abstract
 Article type : The potential for fish resources in the waters is very large, one of the fishermen's fishing gear is
Riview Article sero, including traditional fishing gear using waring material. Sustainability of fish resources.
Common Serv. Article Oceanographic factors such as temperature, salinity, chlorophyll and bathymetry are very
 Research Article important. The research aims 1) To examine the spatial distribution of oceanographic parameters
of temperature, salinity, chlorophyll and bathymetry and 2) To determine the types of catch by
 Keyword : traditional fishing gear. The research was conducted in June - July 2023, in the coastal waters of
Spatial mapping; location; Pangkep Regency. The research uses a survey method. The data collected includes temperature,
operation; capture fisheries; chlorophyll salinity and bathimetery data, through fashionable satellite imagery and direct
sero; Pangkep District measurements in the field. Data were analyzed using a geographic information system and
analysis of fish species using the Market Fishes of Indonesia guide, (2013). The distribution of
 Korespondensi : oceanographic aspects includes temperatures in June - July respectively in the temperature range
29.35-29.74˚C and temperature 26.42-30.03˚C and the temperature range in August is 27.22-
Ihsan
33.39˚C ; chlorophyll in July 2021 ranged from 0.1086 – 2.657 mgm-3. and the results of the
Universitas Muslim distribution of salinity measurements in June 2021 in the range 32.96 - 34.05 ‰ and in July
Indonesia 2021 in the range 33.32 - 33.94 ‰. The recommended potential area for operating sero
Makassar, Indonesia. traditional fishing gear is the priority location for sero operation with a high suitability coastal
water area of 887.47 Ha and a low suitability with an area of 7,326.49 Ha. Types of catches sero
Email: ihsan.ihsan@umi.ac.id fishing gear, identified 26 species of fish consisting of small pelagic fish and demersal fish
including reef fish that migrate to the beach during low tide.

Copyright©2023, Ismy Adheliah Nur, Faisal Amir, Moh. Tauhid Umar

I. PENDAHULUAN bagus. Kabupaten Pangkep sebagai kabupaten


Perairan Kabupaten Pangkajenne dan kepulauan dengan luas wilayah laut hampir 93%
Kepulauan (Pangkep) memiliki potensi dari total luas kabupaten memiliki potensi
sumberdaya perikanan yang cukup besar baik kelautan dan perikanan yang tinggi.
perikanan pantai maupun perikanan lepas pantai. Perekonomian kelautan dan perikanan
Untuk perikanan pantai dengan jumlah melimpah didukung oleh dua sub sektor utama, yaitu
hal ini disebabkan oleh kondisi lingkungan perikanan tangkap dan perikanan budidaya.
perairan yang subur dimana ekosistem terumbu Secara umum produksi perikanan di Kabupaten
karang, lamun dan mangrove yang masih cukup Pangkep, baik budidaya maupun penangkapan

29
gJurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Vol. 16. No. 2 (Oktober 2023)

dari tahun ketahun cenderung mengalami dan lama operasi 12 jam/trip. Alat tangkap sero
kenaikan. Hal tersebut berarti bahwa potensi memanfaatkan arus pasang surut dalam
perikanan cukup menjanjikan untuk penangkapan ikan. Pada saat air laut pasang
dikembangkan sekaligus menjadi masa depan terdapat banyak kelompok ikan bermigrasi ke
bagi masyarakat di Kabupaten Pangkep. Saat ini pantai, dan kembali kearah laut pada saat air surut.
pembudidaya tidak hanya melakukan budidaya Proses inilah yang menyebabkan ikan-ikan
pada daerah daratan (tambak, danau dan sawah) tersebut terjebak dalam alat tangkap sero yang
tetapi juga telah dikembangkan budidaya pada dioerasikan nelayan. Semakin landau dan dangkal
daerah laut (budidaya laut). suatu perairan maka lokasi penangkapan semakin
Potensi sumberdaya ikan di perairan sangat ideal
besar, salah satu alat tangkap nelayan adalah sero, Berdasarkan realitas, permasalahan sero
termasuk alat tangkap tradisional menggunakan ditinjau sangat terkait dengan lokasi
material waring, dengan selektifitas dan penangkapan, parameter oseanografi seperti suhu,
produktifitas rendah dan tidak menjamin salinitas, DO bahtymetry dasar perairan sangat
keberlanjutan sumberdaya ikan. Sero ini perlu berperan penting dalam mencapai produktifitas
direvitalisasi, untuk melestarikan sumberdaya hasil tangkapan sero. Demikian juga pola migrasi
ikan, yang kompleks, jumlah ikan dengan jumlah ikan yang tertangkap sero, terkait dengan
alat tangkap yang tidak berimbang. hubungan lingkungan perairan terhadap hasil
Besarnya potensi lestari ikan pelagis kecil tangkapan sero; sudut kemiringan penaju terhadap
dan ikan demersal di wilayah selat Makassar, pengoperasian sero di perairan Kabupaten
pantai barat diantaranya perairan di Kabupaten Pangkep. Penelitian ini bertujuan untuk 1)
Pangkep sangat dipengaruhi oleh kondisi Mengkaji sebaran spasial parameter oseanografi
lingkungan di wilayah setempat. Tingkat lokasi pengoperasian perikanan tangkap
kesuburan perairan berdasarkan parameter tradisional sero dan 2) Mengetahui jenis-jenis
osenografi yang mempengaruhi seperti suhu hasil tangkapan perikanan tangkap tradisional
permukaan laut, salinitas dan klorofil-a. sero di perairan Kabupaten Pangkep Sulwesi
Kandungan nutrient yang tinggi umumnya Selatan.
ditemukan di lapisan dalam dengan tingkat
pencahayaan yang rendah. II. METODE PENELITIAN
Sero menggunakan material, bila-bila 2.1. Waktu pelaksanaan penelitian
bambu, waring sangat tidak selektif. Desain dan Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni
rancang bangun alat tangkap sero sangat tidak - Juli 2023, di sekitar perairan Kabupaten Pangkep,
efisien dan efektif menangkap ikan pada waktu Sulawesi Selatan Indonesia.
hauling, sero dioperasikan 15-20 hari setiap bulan,

Gambar 1. Peta lokasi penelitian

2.2. Bahan dan alat penelitian digital, kamera digital, Software SEADAS 7,
Bahan dan alat yang digunakan dalam Software ArcGIS 10.4, Software Microsoft Excel,
penelitian terdiri dari global position system kapal dan alat sero.
(GPS), Refraktometer salinitas, thermometer

30
gJurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Vol. 16. No. 2 (Oktober 2023)

2.3. Data yang dikumpulkan Mapper 7.1, dan ArcGIS 10.4; melakukan
Data yang dikumpulkan terdiri dari data interpolasi terhadap hasil tangkapan lapangan dan
primer dan sekunder. Data primer yang hasil tangkapan prediksi untuk mendapatkan peta
dikumpulkan meliputi pengukuran suhu, tematik dalam bentuk data spasial. Adapun
salinitas, chlorophyl, secara langsung di lapangan tahapan sebagai berikut:
dan data hasil tangkapan nelayan perikanan
2.5.1. Citra Suhu Permukaan Laut (SPL)
tangkap sero selama penelitian. Untuk
Data citra suhu permukaan laut yang
pengumpulan data sekunder menggunakan data
digunakan adalah data harian. Data sebaran SPL
citra satelit mencakup data Suhu Permukaan Laut
secara horizontal dihitung menggunakan data citra
(SPL), bathymetry, klorofil dan salinitas yang
SPL yang diperoleh dari NASA Ocean Color
diperoleh dari NASA Ocean Color.
https://oceancolor.gsfc.nasa.gov pada bulan Juni-
September 2021 untuk mengatahui sebaran suhu
2.4. Metode Penelitian
permukaan laut.
Tahap persiapan diawali pencarian data
sekunder tentang data yang ingin diambil, 2.5.2. Bathimetry
observasi lapangan, konsultasi dengan pihak Bathimetery perairan sangat mendukung
terkait seperti menyiapkan alat dan bahan yang keberhasilan pengoperasian perikanan tangkap
digunakan dalam pengambilan data. Pengambilan tradisional sero, salah satu kriterianya adalah
data titik koordinat penangkapan yang meliputi harus landau dengan kemiringan pantai. Untuk
lokasi penangkapan perikanan tangkap sero, data pengukuran bathymetry dilakukan secara
dikumpulkan berdasarkan titik hauling pada saat langsung di lapangan dengan metode tracking
operasi penangkapan ikan, pengukuran suhu disepanjang perairan pantai Kabupaten Pangkep.
permukaan laut, dan data hasil tangkapan.
2.5.3. Salinitas
Penentuan titik penangkapan menggunakan
Data salinitas yang diperoleh dari NASA
Global Positioning System (GPS), pengukuran
Ocean Color https://oceancolor. gsfc. nasa. gov pada
aspek oseanografi suhu, chlorophyl-a, bathimeteri
bulan Juni-September 2021 yaitu dengan
dan salinitas permukaan laut menggunakan
menganalisis salinitas perairan di lokasi
termometer digital. Data lapangan selanjutnya
penangkapan. Pembuatan peta secara digital
dikorelasikan dengan data citra satelit. Hasil
dilakukan dengan menggunakan tiga perangkat
korelasi menunjukkan bahwa data lapangan dan
lunak software yaitu SeaDas 7.5, Er Mapper 7.1,
data citra berkorelasi positif sehingga yang
dan ArcGIS 10.4. Langkah awal yang dilakukan
digunakan adalah data citra satelit untuk
dalam penelitian ini adalah dengan mencari data
menjamin akurasi data secara global sebab
parameter dalam proses pembuatan peta zona
umumnya penelitian juga menggunakan data
tangkapan ikan sehingga dapat diolah dengan
parameter oseanografi dari citra satelit.
ketiga software tersebut. Data yang didapat berupa
data sebaran klorofil dan data suhu permukaan
2.5. Analisis data
laut perairan. Dalam proses pengambilan data
Analisis aspek oseanografi untuk
dilakukan dua metode yaitu sekunder dan primer,
menentukan daerah penangkapan potensial ikan
pengambilan data sekunder melalui citra satelit
hasil tangkapan sero dilakukan kegiatan yaitu (1)
MODIS TERA, sedangkan data primer dilakukan
memasukkan peta digital suhu, salinitas,
berdasarkan jumlah hasil tangkapan nelayan
chlorophyl a dan bathymetry di perairan
setiap lokasi pengoperasian alat tangkap
Kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan.
(koordinat yang terbaca pada GPS dan wawancara
Untuk mendapatkan gambaran lokasi penelitian,
Dinas Perikanan guna mendapatkan informasi
penentuan batasan wilayah penelitian; (2)
terkait peta zona tangkap ikan, pencarian beberapa
melakukan suatu tipologi yakni penyusunan atau
literatur yang mendukung proses pembuatan peta.
pemasukkan semua data atribut/database dalam
bentuk file Database (*dbf) berupa data parameter 2.5.4. Citra Klorofil-a
oseanografi (suhu, salinitas, chlorophyl-a dan Data citra chlorophyl-a digunakan
bathymetry). Untuk membangun hubungan antara mengetahui kesuburan di sekitar perairan
data spasial dengan data atribut setiap parameter Kabupaten Pangkep. Perhitungan kesuburan
yang digunakan. Proses ini menggunakan perairan didasarkan pada analisis kandungan
perangkat lunak software yaitu SeaDas 7.5, Er chloropyl-ayang diukur sensor MODIS yang

31
gJurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Vol. 16. No. 2 (Oktober 2023)

diperoleh dari NASA Ocean Color https:// 5. Interpretasi citra


oceancolor. gsfc.nasa.gov pada bulan Juni – Juli Merupakan upaya untuk mengenal pola
2021. spektral yang ditampakkan oleh citra satelit
Data spasial yang dibutuhkan adalah: peta sesuai dengan kondisi eksisting di permukaan
administrasi perairan Kabupaten Pangkep. Skala bumi, yang selanjutnya dianalisis untuk
peta yang akan dihasilkan adalah antara 1 : 5.000. tutupan lahan potensi sumberdaya perairan,
Jenis citra satelit yang digunakan untuk dan pengembangan wilayah perairan.
mengakomodasi kegiatan adalah Modis Tera yang
berfungsi untuk mengetahui pola pemanfaatan III. HASIL DAN PEMBAHASAN
dan luasan tutupan permukaan perairan di lokasi 3.1. Suhu Permukaan Laut
penelitian. Adapun tahapan dalam pekerjaan Hasil analisis citra yang diperoleh melalui
penginderaan jauh antara lain: NASA Ocean Color https://oceancolor.gsfc.nasa.gov
1. Koreksi Radiometrik pada bulan Juni-September 2021, diperoleh
Koreksi radiometrik adalah koreksi terhadap sebaran suhu permukaan laut di perairan Selat
kesalahan eksternal atau kesalahan yang tidak Makassar pada bulan Juni 2021 berkisar antara
dapat diprediksi sebelumnya. 26,97-30,53˚C. Pada bulan Juni 2021 lokasi
2. Koreksi Geometrik penangkapan ikan, berada pada kisaran suhu
Koreksi geometrik adalah menempatkan setiap 29,35-29,74˚C. kecenderungan suhu permukaan
piksel pada posisi yang sebenarnya di laut pada Musim Barat terlihat lebih tinggi
permukaan bumi, Untuk menempatkan dibandingkan dengan kisaran suhu permukaan
kembali posisi tersebut, maka diperlukan laut pada Musim Timur, baik pada saat fase Enso
beberapa titik yang diketahui koordinatnya maupun pada saat normal. Suhu permukaan laut
dan dapat diidentifikasi pada citra. selama Musim Timur pada tahun 2008 – 2010,
3. Penajaman Citra berada pada interval 24,31-30,12 ºC dan pada
Penajaman citra dilaksanakan untuk Musim Barat, pada kisaran 27,56- 30,77 0C. Bulan
mempertinggi kekontrasan yang terdapat Juni merupakan awal dari musim timur. sebaran
dalam citra. Penajaman citra dilaksanakan SPL pada bulan Juni SPL yang mendominasi
dengan tujuan mempermudah interpretasi berkisar 30,73-31,27°C. SPL tersebut lebih banyak
secara visual. Hal ini dilakukan dengan pada bagian dekat daratan. Pada peta sebaran SPL
mengubah nilai piksel dengan metode tertentu. bulan Juni terlihat adanya SPL yang rendah yang
4. Klasifikasi Citra berasal dari selatan wilayah kajian. Pada sebaran
Klasifikasi citra adalah kegiatan pengenalan SPL bulan Juli, SPL yang berasal dari selatan
suatu objek pada sebuah citra. Pengenalan wilayah kajian lebih banyak mendominasi
objek yang dilakukan adalah secara digital dan wilayah kajian. Suhu permukaan laut yang
visual pada layar monitor komputer, mendominasi pada bulan Juli berkisar antara
menampilkan objek penutupan perairan dan 29,67-30,2°C.
khususnya permukaan perairan dengan Berdasarkan hasil regresi yang telah
algoritma Lyzenga menggunakan kombinasi dilakukan, parameter konsentrasi chloropyl-
band 1 – band 2, mengklasifikasi substrat dasar aberpengaruh kuat untuk menentukan distribusi
dengan klasifikasi terbimbing. Prosedur ikan dan disusul oleh SPL sehingga dapat
Metode Lyzenga. Untuk proses pengolahan data menentukan DPI potensial. Menurut Kurniawati
dilakukan pada perangkat lunak Er-Mapper 7.0. et al. (2015) suhu optimum untuk pelagis kecil
Persamaan algoritma Lyzenga sebagai berikut: yaitu 26-29 ˚C dan Ma'mun et al. (2018) suhu
optimum untuk pelagis besar yaitu 29-30 ˚C.
Y = ln (B1) + ki/kj x ln (B2) ; ki/kj = a + (a 2 +
Kurniawati et al. (2015) konsentrasi chloropyl-
1)1/2
ayang optimum berkisar antara 0,5-2,5 mg/m³. Peta
a = (Var B1 – Var B2)/(2 covar B1 B2) sebaran SPL Selat Makassar Bulan Juni-Juli 2021
Keterangan: ki = koefisien atenuasi air pada λi pada Gambar 2.
(gelombang i); kj = koefisien Sebaran suhu permukaan laut di perairan
atenuasi air pada λj (gelombang j); Selat Makassar pada bulan Juli 2021 berkisar
B1 = gelombang 1 atau band biru antara 26,42-30,03˚C. Pada bulan Juli 2021 daerah
(λ1); B2 = gelombang 2/band hijau penangkapan ikan berada pada kisaran suhu 29,24-
(λ2). 29,63˚C. Habitat ikan sangat dipengaruhi oleh

32
gJurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Vol. 16. No. 2 (Oktober 2023)

kondisi oseanografi perairan seperti suhu Sedangkan hasil analisis spasial sebaran suhu
permukaan laut. Suhu perairan sangat permukaan laut di perairan pantai Kabupaten
mempengaruhi pertumbuhan ikan, aktivitas, gerak Pangkep berdasarkan hasil pengukuran di
ikan, penyebaran, kelimpahan, gerombolan, lapangan berada pada kisaran suhu permukaan
fekunditas pemijahan masa inkubasi, dan laut minimal 27,01 0C dan maksimal 34,0 0C,
penetasan telur serta kelulusan hidup larva ikan. sebagaimana disajikan pada Gambar 3.

Gambar 2. Peta seberan SPL Selat Makassar Bulan Juni-Juli 2021

Gambar 3. Peta sebaran SPL di perairan Kabupaten Pangkep

Habitat tersebut sangat dipengaruhi oleh – 2,657 mgm-3. Sebaran chloropyl-a di Selat
kondisi atau parameter oseanografi perairan Makassar pada bulan Juli 2021 berkisar antara
seperti suhu permukaan laut, salinitas, chloropyl- 0,1086-2,657 mgm-3 (Gambar 4). Penangkapan ikan
a, kecepatan arus dan sebagainya (Zainuddin dan pada bulan Juli 2021 selama penelitian kandungan
Mallawa, 2012). Keberadaan ikan pelagis kecil chloropyl-aberkisar 0,1086 – 2,657 mgm-3.
lebih ditentukan oleh habitat dengan posisi Sedangkan sebaran chloropyl-a di perairan
pertemuan chloropyl-a dan suhu optimal, Kabupaten Pangkep berdasarkan hasil
dibandingkan dengan parameter oseanografi pengukuran di lapangan pada kisaran chloropyl-
lainnya, sehingga faktor penentu keberhasilan aminimal 02,4666,01 mgm-3 dan maksimal 0,4,956
dalam usaha penangkapan ikan adalah ketetapan mgm-3, sebagaimana disajikan pada Gambar 5.
dalam menentukan suatu daerah penangkapan Harahap et al., (2019) dan Eka et al., (2021),
ikan (PDI) yang layak untuk dapat dilakukan menyatakan bahwa parameter oseanografi yang
operasi penangkapan ikan. Perubahan kondisi digunakan untuk mendeteksi suatu wilayah
lingkungan berupa parameter lingkungan perairan sebagai fishing ground adalah
oseanografi yaitu suhu permukaan laut (SPL) dan berdasarkan klorofil-a. Chloropyl-amerupakan
konsentrasi klorofil-a. Chloropyl-amerupakan salah satu parameter yang digunakan sebagai
salah satu pigmen yang paling dominan terdapat sistem informasi, bersama-sama dengan arah angin
pada fitoplankton dan berperan dalam proses sebagai alat untuk menduga terjadinya upwelling,
fotosintesis. dan daerah fishing ground (Rahman dan Kunarso,
2022). Hal ini dikarenakan klorofil-a, merupakan
3.2. Chloropyl-a indikator untuk distribusi dan kelimpahan
Sebaran chloropyl-a di Selat Makassar pada fitoplankton. Oleh karenanya dapat digunakan
bulan Juni 2021 berkisar antara 0,1086 – 2,657 mgm- sebagai pendekatan kesuburan perairan dan
3. Penangkapan ikan pada bulan Juni 2021 selama ketersediaan makanan yang merupakan penciri
penelitian kandungan chloropyl-a berkisar 0,1086 dari fishing ground (Aufar et al., 2021).

33
gJurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Vol. 16. No. 2 (Oktober 2023)

Gambar 4. Peta Sebaran chloropyl-aSelat Makassar Bulan Juni-Juli 2021

Gambar 5. Peta sebaran chloropyl-a di perairan Selat Makassar


Bulan Juni-Juli 2021

Tinggi rendahnya chloropyl-adipengaruhi / ) jika dibandingkan dengan sebaran salinitas


0 00

oleh penyinaran matahari, dimana penyinaran pada Musim Barat (33,48 – 34,82 0/00), dengan
matahari yang tinggi akan mengakibatkan perbedaan kisaran yang tidak terlalu signifikan.
tingginya konsentrasi klorofil-a, namun Sedangkan sebaran spasial salinitas
penyinaran matahari yang terlalu rendah juga permukaan di selatan Selat Makassar lebih tinggi
akan mengakibatkan berkurangnya nilai dari daerah tengah dan utara Selat Makassar. Jika
klorofil-a. dikorelasikan dengan distribusi suhu permukaan
laut di daerah selatan Selat Makassar, maka
3.3. Salinitas diduga daerah tersebut merupakan daerah
Salah satu parameter fisika yang dapat terjadinya fenomena upwelling.
digunakan sebagai parameter kualitas air adalah Hasil analisis sebaran pengukuran salinitas
Salinitas. Salinitas merupakan nilai kelarutan di Selat Makassar pada bulan Juli 2021 antara 33,32
garam pada air laut. Salinitas berubah di dekat - 33,94 ‰ (Gambar 7). Salinitas optimal berada
permukaan air laut yang diakibatkan oleh pada salinitas 33,74 – 33,80 ‰. Hasil pengukuran
presipitasi dan evaporasi dari air tawar. Salinitas salinitas di perairan Kabupaten Pangkep
di perairan Indonesia umumnya berkisar antara didapatkan kisaran salinitas minimal 28,0 ‰ dan
30-35 ‰.. Hasil sebaran pengukuran salinitas di maksimal pada kisaran salinitas 34,99 ‰. Menurut
Selat Makassar pada bulan Juni 2021 berkisar Nontji (2007) faktor pembatas diri ikan cakalang
antara 32,96 – 34,05 ‰ (Gambar 6). Salinitas yang penting ialah suhu dan salinitas dimana
optimal untuk penangkapan ikan berada pada cakalang lebih banyak hidup pada perairan
salinitas 33,46 – 33,57 ‰. Untuk salinitas, diperoleh lapisan permukaan dengan suhu 16-30°C dan
sebaran salinitas pada Musim Timur di perairan salinitas 32-36°/∞.
Selat Makassar sedikit lebih rendah (33,14 – 34,76

34
gJurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Vol. 16. No. 2 (Oktober 2023)

Gambar 6. Peta sebaran Salinitas Selat Makassar Bulan Juni-Juli 2021

Gambar 7. Peta sebaran Salinitas di perairan Kabupaten


Pangkep

3.4. Bathymetry perairan rendah 0 – 1,8 meter sebagaimana disajikan pada


Pengoperasian alat tangkap tradisional sero, peta Gambar 8.
dipersyaratkan pada hal yang mendasar,
diantaranya adalah kelandaian dan kemiringan 3.5. Prediksi Daerah penangkapan alat tangkap
perairan pantai, kesuburan perairan, yang ditandai tradisional sero
dengan adanya ekosistem mangrove dan Dari analisis data yang dilakukan, maka
ekosistem lamun tumbuh disekitar pantai dan diperoleh nilai prediksi hasil tangkapan yang
kedalaman perairan pantai pada saat surut menjadi acuan dalam interpolasi data sehingga
terendah yang tidak melebihi 1 meter. Persyaratan diperoleh prediksi daerah pengoperasian alat
utama untuk pengoperasian alat tangkap tangkap tradisional sero yang potensial, yang
tradisional sero adalah perairan pantai harus didasarkan kesesuaian parameter suhu, salinitas
dangkal, minimal perairan pantai harus memiliki dan chloropyl-asebagaimana yang telah dijelaskan
kedalaman 1 m <. Hasil analisis sebaran spasial pada Gambar 2 – 7 serta peta sebaran bathymetry
bathymetry yang diperoleh, ditemukan kedalaman pada Gambar 8 sebagai prasyarat teknis dalam
perairan pantai Kabupaten Pantai yang paling pengoperasian sero, disajikan pada Gambar 9.

Gambar 8. Peta sebaran spasial bathimetry perairan Kabupaten


Pangkep

35
gJurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Vol. 16. No. 2 (Oktober 2023)

Gambar 9. Peta Overlay parameter suhu permukaan laut,


chlorophyl-a, Salintas dan bathymetry

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dengan konsentrasi chloropyl-a yang relatif
daerah potensial pengoperasian sero yang tinggi..
direkomendasikan menjadi prioritas lokasi Hastuti et al, (2021) mengatakan bahwa
pengoperasian sero pada titik fishing ground Hasil analisis, faktor chloropyl-adan SPL sangat
dengan kesesuaian zona perairan pengoperasian berpengaruh terhadap hasil tangkapan ikan teri di
sero terdiri dari kesesuaian tinggi dengan luas perairan Kabupaten Jepara. Hasil analisis
area 887.47 Ha dan kesesuaian rendah dengan luas klimatologi menunjukkan adanya hubungan yang
area 7326,49 Ha. sangat kuat, dengan nilai korelasi sebesar r = 0,844
Fluktuasi hasil tangkapan ikan pada suatu untuk chloropyl-adan r = -0,867 untuk SPL,
daerah penangkapan ditentukan oleh penyediaan sementara faktor angin dan arus menunjukkan
kondisi oseanografi yang optimum pada suatu hubungan dengan tingkat korelasi sedang.
perairan baik suhu permukaan laut, konsentrasi Nilainya sebesar r = 0,612 untuk angin dan r = 0,458
klorofil-a, salinitas maupun parameter untuk arus.
oseaonografi lainnya. Dengan mengoptimalkan Jenis-jenis Hasil tangkapan sero
upaya penangkapan lokasi- lokasi yang potensial Berdasarkan hasil penelitian yang telah
maka akan diperoleh keuntungan yang lebih dilakukan di perairan Kabupaten Pangkep, ikan
banyak pula dari operasi penangkapan yang yang tertangkap dengan menggunakan alat
dilakukan. Chloropyl-a merupakan indikator tangkap sero mencapai 26 jenis ikan dan non ikan
kesuburan suatu perairan. Kandungan chloropyl- selama 20 trip penangkapan. Setiap trip
ayang tinggi akan berpengaruh pada penangkapan dilakukan selama 24 jam dengan
meningkatnya jumlah fitoplankton dan diikuti waktu hauling pada saat surut terendah antara jam
oleh keberadaan zooplankton. Jumlah fitoplankton 13.00 - 16.00. Adapun jenis-jenis hasil tangkapan
dan zooplankton berpengaruh pada organisme sero waring yang tertangkap selama penelitian
perairan lainnya, seperti ikan pelagis kecil. proporsi terbesar adalah ikan baronang, kiper
Selanjutnya dijelaskan bahwa Ikan merupakan (Scatophagus argus), bandeng (Chanos chanos),
salah satu spesies dominan yang tertangkap di pemanah dan kakap (Lates calcarifer). Sedangkan
Selat Sunda. Ikan termasuk ikan pelagis kecil yang ikan proporsi kecil terdiri ikan kurau (Polynemus
hidupnya bergantung dengan chloropyl-a. jenis dubius), kuniran (Upeneus sulphureus), gulamah
makanan ikan sebagian besar adalah plankton (Johnius trachycephalus), kapas-kapas (Gerres
(klorofil-a). punctatus) udang putih (Penaeus merguiensis de
Fenomena ini membuktikan bahwa perairan man). Secara rinci komposisi jenis ikan yang
dengan kandungan chloropyl-a yang tinggi tidak tertangkap dengan sero waring dan menjadi
menjadi jaminan bahwa daerah tersebut kaya akan komoditas ekonomis penting terdiri dari ikan
sumberdaya ikan, sebab selain chloropyl-aada baronang batik; Siganus vermiculatus; Baronang
faktor- faktor lain yang mempengaruhi binti; Siganus guttatus Baronang lingkis; Siganus
keberadaan suatu spesies pada suatu perairan, canalicu;;Kipper atau titan; Scatophagus argus;
misalnya adanya pertemuan arus panas dan arus Sembilang; Paraplotosus albilabris.
dingin atau front. Dengan kondisi suhu Kerong-kerong; Terapon Jarbua Forsskal,
permukaan laut yang relatif hangat menyebabkan 1775; Kerapu lumpur; Epinephelus tauvina;
makanan ikan menjadi berlimpah dan ditandai Sebelah; Pardachirus marmoratus; Udang windu;
Penaeus monodon; Rajungan; Portunus pelagicus.

36
gJurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Vol. 16. No. 2 (Oktober 2023)

Kepiting bakau; Scylla serrata; Ciko-ciko ditemukan di perairan dangkal di wilayah Indo-
Parupeneus multifasciatus; Bête-bete / ceria Pasifik dan Laut Tengah. Ikan termasuk jenis ikan
Rhinoprenes pentanemus; Pemanah Archer fish; herbivora yang memakan rumput laut dan ukuran
Asa-asa; Gulamah Johnius trachycephalus; tubuhnya berkisar antara 20 – 45 cm. bentuk
Katamba Lethrinus erythropterus; Tanda-tanda tubuhnya membujur dan pipih ditutupi oleh sisik-
Lutjanus biguttatus; Buntal Marilyna meraukensis; sisik yang kecil, mulutnya kecil dan di lengkapi
Pari Trygon sephen; Cendro Tylosurus crocodilus; dengan gigi-gigi yang kecil pula. dalam bahasa
Kuwe Caranx ignobilis; Kakap putih Lates inggris ikan ini disebut sebagai rabbitfish karena
calcarifer; Julung-julung Strongylura strongylura; kebiasaannya memakan rumput laut yang digigit
dan ikan bBandeng Chanos chanos dan Udang secara rapi seperti dipotong menggunakan
putih Litopenaeus vannamei. mesin. Sindonews.com, (2019) mengungkapkan 10
Komposisi jenis ikan ditemukan 26 jenis fakta-fakta menarik tentang ikan baronang antara
ikan dan yang mendominasi jenis ikan tersebut lain:
menunjukkan, produksi jenis ikan baronang batik 1. Kebanyakan ikan baronang memiliki warna
Siganus vermiculatus, baronang binti Siganus tubuh kecoklatan dengan tanda berwarna
guttatus, pemanah Archer fish, kiper Scatophagus kuning, hitam dan putih diseluruh tubuh
argus, kakap putih Lates calcarifer dan kerong- mereka.
kerong; Terapon jarbua forsskal, 1775 relatif lebih 2. Ikan baronang yang memiliki warna hitam
banyak dibandingkan jenis ikan lainnya. Jenis mencolok di kepalanya dikenal sebagai
ikan-jenis ikan baronang yang paling baronang ‘foxface.
mendominasi hasil tangkapan saat penelitian ini 3. Ikan ini dapat mengubah warna tubuhnya
dilaksanakan, hal ini menandakan bahwa ikan saat malam hari atau ketika mereka merasa
baronang banyak ditemukan di pantai di depan terancam. Kemampuan ini membantu mereka
ekosistem mangrove atau perairan estuaria pada untuk menyatu dengan lingkungan
saat air pasang. Ikan baronang pada dasarnya sekitarnya dan menjadi tidak terlihat.
merupakan ikan-ikan yang memiliki habitat di 4. Baronang merupakan ikan yang aktif mencari
ekosistem terumbu karang, dan ekosistem yang makan pada siang hari atau disebut diurnal,
banyak ditumbuhi lamun dan rumput laut dan dan pada malam hari akan bersembunyi di
bermigrasi ke pantai pada saat air laut pasang, celah-celah karang.
sebagian ikan baronang tetap di perairan estauaria 5. Sebagian besar ikan baronang adalah
atau perairan pantai dan sebagian lainnya kembali herbivora, namun ada beberapa spesies yang
ke habitat aslinya pada saat air surut. diketahui juga memakan zooplankton dan
Sindonews.com, (2019) telah diberitakan karang.
bahwa salah satu tradisi yang menjadi wisata 6. Ikan baronang muda sering membentuk
budaya masyarakat Wakatobi, Sulawesi Tenggara, gerombolan saat akan mencari makan.
adalah Festival Lalo’a. Dalam bahasa masyarakat Ekosistem terumbu karang membantu
adat Liya, Wakatobi, Lalo’a berasal dari kata lalo menyediakan tempat tinggal yang aman dan
yang artinya lewat, atau melalui. Akhiran ‘a’ pada juga sumber makan bagi ikan baronang.
kata lalo’a menunjukkan kata kerja. Jadi lalo’a 7. Beberapa jenis ikan ini memiliki sifat
dapat dimaknai Sesuatu yang sedang lewat atau teritorial dan akan mempertahankan daerah
tempat lewat (jalan). Tradisi lalo’a ditandai dengan yang mereka tinggali.
kedatangan (migrasi) ikan baronang (rabbitfish) 8. Duri pada sirip ikan baronang mengandung
atau borona (nama lokal) yang tak terhingga bisa, sehingga banyak ikan predator akan
jumlahnya ke kawasan perairan pesisir, di wilayah menghindari memakan baronang.
laut desa adat Kadie Liya. Peristiwa itu terjadi 9. Ikan baronang adalah ikan monogami yang
pada bulan September sampai November tiap berpasangan sekali seumur hidup.
tahun, tanggal 9 sampai tanggal 11 bulan Hijriah. 10. Terdapat 2 spesies ikan baronang, Siganus
Hal inilah yang menginspirasi masyarakat adat rivulatus dan Siganus ludirus, diketahui telah
Kadie Liya untuk menyelenggarakan Festival menyebar ke laut tengah melalui Terusan
Lalo’a. Festival ini merupakan suatu bentuk Suez. Kejadian ini disebut dengan migrasi
perayaan musim migrasi ikan borona. Lessepsian.
Ikan baronang merupakan ikan laut yang
termasuk dalam famili Siganidae dan dapat

37
gJurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Vol. 16. No. 2 (Oktober 2023)

IV. PENUTUP Ha dan kesesuaian rendah dengan luas area


Sebaran aspek oseanografi mencakup suhu, 7326,49 Ha.
chloropyl-adan suhu dan daerah penangkapan 2. Jenis hasil tangkapan alat tangkap sero yang
ikan untuk pengoperasian alat tangkap ikan tertangkap di perairan Kabupaten Pangkep
purse seine di perairan Barru antara lain: teridentifikasi sebanyak 26 jenis ikan yang
1. Sebaran aspek oseanografi mencakup suhu terdiri dari ikan pelagis kecil dan ikan
pada bulan Juni dan Juli masing-masing pada demersal termasuk ikan-ikan karang yang
kisaran suhu 29,35-29,74˚C dan suhu 26,42- bermigrasi ke pantai pada saat pasang surut.
30,03˚C dan kisaran bulan agustus suhu 27,22-
33,39˚C; klorofil pada bulan Juli 2021 berkisar UCAPAN TERIMA KASIH
antara 0,1086 – 2,657 mgm-3. dan hasil sebaran Pada kesempatan ini penulis ingin
pengukuran salinitas bulan Juni 2021 pada mengucapkan terimakasih banyak terhadap
kisaran 32,96 – 34,05 ‰ serta bulan Juli 2021 kelompok masyarakat nelayan yang ada lokasi
pada kisaran 33,32 - 33,94 ‰. Daerah potensial penelitian yang telah memberikan dukungan
untuk pengoperasian alat tangkap tradisional dalam pengumpulan data, Kepada Kementerian
sero yang direkomendasikan menjadi prioritas Ristek Dikti yang telah memberikan bantuan dana
lokasi pengoperasian sero dengan luas area penelitian, melalui skema Penelitian Dasar yang
perairan pantai yang kesesuaian tinggi 887.47 dibiayai pada tahun ke-1 dari 3 tahun yang
direncanakan (2023-2025).

REFERENSI

Aufar, T .F. Z., Kunarso, L. Maslukah, D.H. Ismunarti dan A. Wirasatriya. 2021. Peramalan Daerah
Fishing Ground di Perairan Pulau Weh, Kota Sabang Menggunakan Indikator Suhu Permukaan
Laut danKlorofil a serta Hubungannya dengan Kelimpahan Ikan Tongkol. Journal of
Oceanography, 3(2) : 1-8.
Eka, P. A., H. Boesono., dam D. Wijayanto. 2020. The Strategies Of Pekalongan Fishing Port
Development, Indonesia, Journal Earth And Environmental Science, The 5th International
Conference on Tropical and Coastal Region Eco Development, Semarang, 17-18 September 2019.
Hastuti, A. Wirasatriya, L. Maslukah, P.Subardjo, & Kunarso., 2021. Pengaruh Faktor Chloropyl-adan
Suhu Permukaan Laut Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Teri (Stelesphorus sp) di Jepara.
Indonesian Journal of Oceanography. Vol 03 No: 02 .
Harahap, SA. Syamsuddin, ML., Purba NP. 2015. Pendugaan Hotspot Tuna Sirip Kuning (Thunnus
Albacares) di Perairan Selatan Jawa Barat. Omni-Akuatika 11(2), Hal: 50–60.
Kurniawati, F., Sanjoto, T.B., dan Juhadi. 2015. Pendugaan Zona Potensi Penangkapan Ikan Pelagis Kecil
di Perairan Laut Jawa pada Musim Barat dan Musim Timur dengan Menggunakan Citra Aqua-
MODIS. Geo Image, 4(2): 9-19.
Ma'mun, A., Priatna, A., dan Herlisman. 2018. Pola Sebaran Ikan Pelagis dan Kondisi Oseanografi di
Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia 715 (WPP NRI 715) pada Musim
Peralihan Barat. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 24(3): 197-208.
Nasa Ocean Color Https://Oceancolor.Gsfc.Nasa.Gov Pada Bulan Juni – September 2021.
Nontji, Anugerah. 2007. Laut Nusantara. Djambatan.
Rahman, I dan Kunarso. 2022. Keterkaitan Antara Fenomena Upwelling dan Jumlah Tangkapan (Hook
Rate) Tuna di Perairan Selatan Pulau Jawa-Bali. Jurnal Ilmu Kelautan Lesser Sunda, 2 (1): 20-28.
Sindonews.com, (2019). Uniknya Migrasi Ikan Baronang di Festival Lalo’a Wakatobi.
https://daerah.sindonews.com/berita/1441924/174/uniknya-migrasi-ikan-baronang-di-festival-
laloa-wakatobi. diupload Sabtu, 21 September 2019 - 22:04 WIB.
Zainuddin, I. A. M. M., & Mallawa, A. 2012. Penentuan Karakteristik Habitat Daerah Potensial Ikan
Pelagis Kecil dengan Pendekatan Spasial di Perairan Sinjai. Jurnal Penelitian. Fakultas Ilmu
Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin. Makassar, 1-10.

38

You might also like