You are on page 1of 13

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (JALAN DAN JEMBATAN )


DI KECAMATAN KAMPAR KIRI HULU KABUPATEN KAMPAR TAHUN
2011-2013
Oleh:
Iles Sinta Lestari

(Iwisinta lestari @ yahoo. co. id)


Pembimbing: Drs. M. Y. Tiyas Tinov, M.Si
Jurusan Ilmu Pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau
Kampus Bina widya Jln. H.R. Soebrantas Km. 12,5 Simp. Baru Pekanbaru
288293-
Telp/Fax. 0761-63277

ABSTRACT

Road and bridge construction is a very important development. This is


because roads and bridges are the interface between one region and another. Then,
with the roads and bridges that deserves to be taken towards a region will also
encourage the growth of the regional economy.
However, this is not perceived by Kampar Kiri Hulu. Some areas in the
region have not been touched for the construction of roads and bridges to their
territory well. The absence of planning or development program created by the
district government of Kampar be one of the factors that influence delays in the
construction of roads and bridges in Kampar Kiri Hulu.
Then, there is no political will from the government for the construction of
roads and bridges.
The intent of this study was to determine what factors influence the
development of road infrastructure and bridges in Kampar Kiri Hulu. The method
used in this study is a qualitative approach to the informant Head Kampar Kiri Hulu,
Public Works Department, Government Administration Building Kampar, Kampar
District Assembly Members and some people Kampar Kiri Hulu. With data collection
techniques such as interviews and documentation. As well, the data analysis with
qualitative assessment.
Results from this study were 1) the factors that affect the process of
infrastructure development of roads and bridges is the lack of willingness of local
governments to do the construction or commonly called the political will and there is

Jom FISIP Volume 3 No.1 Februari 2015 Page 1


no planning of infrastructure development of roads and bridges are the focus for
Kampar Kiri Hulu. 2) the absence of established communication top down bottom up
(two-way communication) between the Government of the District of Kampar
Kampar Kiri Hulu society, only from the bottom up. 3) lack of coordination among
the implementing agencies goes well.

Keyword: development, infrastructure, political will

PENDAHULUAN dalam anggaran Departemen Pekerjaan


Umum. Untuk Pemerintah Daerah,
Pembangunan suatu wilayah dana untuk pembangunan jalan dan
merupakan suatu hal yang penting jembatan dialokasikan dalam APBD
terhadap perkembangan suatu wilayah. masing-masing daerah, hal tersebut
Seberapapun besar potensi suatu sebagaimana diatur dalam Pasal 85
wilayah jika tidak ada pembangunan ayat (1) PP No. 34 Tahun 2006 tentang
wilayah tersebut tetap tidak akan Jalan yaitu bahwa:
tersentuh dengan yang namanya ³3HQJDQJJDUDQ GDODP UDQJND
perkembangan dan kemajuan. Hal pelaksanaan program penanganan
yang utama dalam pembangunan suatu jaringan jalan merupakan kegiatan
wilayah adalah berupa akses jalan. pengalokasian dana yang diperlukan
Sebab, jalan sangat berpengaruh XQWXN PHZXMXGNDQ VDVDUDQ SURJUDP´
terhadap kelancaran dan kemajuan Untuk membantu Pemerintah
perekonomian suatu wilayah. Daerah dalam rangka pembangunan,
Anggaran pembangunan jalan peningkatan dan pemeliharaan jalan
dan jembatan bersumber dari dan jembatan, maka Pemerintah Pusat
Anggaran Pendapatan dan Belanja memberikan bantuan pembiayaan yang
Negara (APBN)/Anggaran Pendapatan diberikan melalui Dana Alokasi
dan Belanja Daerah (APBD) Khusus (DAK) bidang Infrastruktur
sebagaimana diatur dalam UU tentang ataupun Dana Alokasi Khusus Non
Anggaran Pendapatan Belanja Negara, Dana Reboisasi Bidang Infrastruktur.
UU tentang Perimbangan Keuangan Dana Alokasi Khusus (DAK)
Antara Pemerintah Pusat dan merupakan jenis transfer dana
Pemerintah Daerah, serta PP tentang perimbangan dari pemerintah pusat
Dana Perimbangan. Dana kepada daerah yang bersifat specific
pembangunan tersebut diperoleh dari grant (bantuan spesifik). DAK
penerimaan negara/daerah maupun dialokasikan untuk pemeliharaan
dari pinjaman atau hibah luar negeri. berkala jalan sebesar minimal 70% dan
Pemerintah Pusat peningkatan jalan sebesar maksimal
mengalokasikan APBN di bidang 30%. Kegiatan pemeliharaan rutin
infrastruktur khususnya jalan dan jalan dan pembangunan jalan tidak
jembatan, baik untuk pembangunan, dapat dibiayai dengan DAK. DAK
peningkatan maupun pemeliharaan ke infrastruktur jalan terutama

Jom FISIP Volume 3 No.1 Februari 2015 Page 2


dialokasikan untuk kegiatan Alokasi Khusus dilakukan secara
pemeliharaan berkala jalan dan berjenjang oleh kepala SKPD, kepala
peningkatan prasarana jalan dan daerah, dan menteri. Dalam Pasal 102
jembatan pada ruas-ruas jalan yang UU No. 33 Tahun 2004, memberi
secara resmi berstatus jalan kewenangan kepada Menkeu untuk
kabupaten/kota. Untuk pemanfaatan memberikan sanksi berupa penundaan
Dana Alokasi Khusus, Menteri penyaluran dana perimbangan,
Pekerjaan Umum membentuk Tim termasuk DAK, kepada daerah yang
Koordinasi dan Tim Teknis tingkat tidak menyampaikan informasi. Hal ini
departemen, dan departemen kemungkinan akan berakibat bahwa
menyediakan biaya khusus untuk setiap penundaan penyaluran dana ke
kegiatan operasional tim-tim tersebut. daerah berdampak pada terhambatnya
Di tingkat provinsi, gubernur juga perekonomian rakyat di daerah.
membentuk tim penyelenggara yang Kecamatan Kampar Kiri Hulu
terdiri dari unsur Bappeda, dinas teknis merupakan salah satu kecamatan di
terkait, dan satuan kerja pusat di Kabupaten Kampar yang minim
daerah (Perencanaan dan Pengawasan sentuhan pembangunan, terutama
Jalan dan Jembatan±P2JJ). Untuk insfratruktur jalan, padahal di
melaksanakan kegiatan di tingkat kecamatan ini banyak tersimpan hasil
kabupaten/kota yang didanai oleh bumi, seperti seperti karet serta hasil
Dana Alokasi Khusus, bupati/walikota perternakan kerbau dan sapi. Secara
membentuk tim penyelenggara yang umum sumber perekonomian
terdiri dari unsur Bappeda dan dinas masyarakat adalah berkebun karet dan
terkait. Kepala Satuan Kerja Perangkat berladang. Sehingga masyarakat susah
Daerah yang membidangi urusan jalan untuk pemasarannya. Disamping itu
bertanggung jawab secara fisik dan bidang pariwisata pun sangat
keuangan atas pelaksanaan kegiatan memungkinkan untuk digarap secara
yang dibiayai dengan Dana Alokasi maksimal, terutama wisata alam dan
Khusus. budaya. Sebab, kondisi social
Dalam Peraturan Menteri masyarakat Kampar Kiri 80%
Pekerjaan Umum di atas, terdapat tergantung pada kondisi alam.
pasal tentang sanksi bagi Sehingga, jika akses jalan terkendala
penyelenggara Dana Alokasi Khusus karena disebabkan oleh musim hujan,
yang tidak melaksanakan tugasnya maka roda perekonomian masyarakat
sesuai dengan Peraturan Menteri terhambat.
Pekerjaan Umum ini dalam bentuk Adanya permasalahan tersebut
penilaian kinerja yang akan dituangkan masyarakat mengeluhkan
dalam laporan menteri kepada Menteri bertambahnya biaya ongkos dan biaya
keuangan, Menteri Negara PPN, hidup sehari-hari. Menurut masyarakat
Menteri Dalam Negeri, dan DPR. desa memang ada pembangunan di
Untuk memberikan penilaian yang beberapa titik, akan tetapi
dimaksud menteri memerlukan laporan pembangunan tersebut terkesan sangat
pelaksanaan kegiatan Dana Alokasi lamban. Sejauh ini mengenai
Khusus setiap daerah penerima. permasalahan pembangunan
Pelaporan pelaksanaan kegiatan Dana infrastruktur di Kecamatan Kampar

Jom FISIP Volume 3 No.1 Februari 2015 Page 3


Kiri Hulu memang sudah sempat wilayah desa di Kecamatan Kampar
dilihat oleh anggota DPRD Kabupaten Kiri Hulu membutuhkan pembangunan
Kampar dan Lembaga Survei. Akan infrastruktur jalan dengan segera.
tetapi, tampaknya belum ada tindakan Untuk permasalahan inipun
konkrit dari pemerintah yang masyarakat di Kecamatan Kampar Kiri
bersangkutan untuk segera Hulu sudah banyak menyampaikan
membangun jalan. Apa mungkin aspirasi mereka. Baik itu dilakukan
aspirasi yang disampaikan kepada melalui media cetak, demonstrasi,
Anggota DPRD tersebut belum lembaga survei hingga reses yang
disampaikan atau memang dilakukan oleh anggota DPRD
pemerintahnya yang tidak peduli. Kabupaten Kampar hingga ke DPRD
Adapun kondisi jalan menuju Provinsi Riau. Akan tetapi, perjuangan
pemukiman masyarakat di Kecamatan mereka hingga saat ini belum
Kampar Kiri Hulu sebagaimana membuah hasil yang sesuai dengan
terlihat pada gambar berikut: harapan.
Masyarakat dalam aspirasinya
mengharapkan kepada pemerintah baik
Kabupaten maupun Provinsi dapat
melaksanakan pembangunan jalan dan
jembatan di Kecamatan Kampar Kiri
Hulu yang merupakan jalan lintas ke
Sumatera Barat. Aspirasi ini sudah
disampaikan sejak tahun 2011 hingga
sekarang. Akan tetapi, hingga saat ini
belum ada gerakan pelaksanaan
pembangunan jalan dan jembatan di
tiga desa Kecamatan Kampar Kiri
Hulu ini. Jalan di tiga desa ini
merupakan jalan kecamatan, akan
tetapi karena dekat dengan Provinsi
Sumatera Barat masyarakat
menganggap jalan ini merupakan jalan
lintas provinsi.
Terlihat pada gambar diatas Ketika menyampaikan
kondisi nyata jalan menuju Kampar aspirasinya kepada DPRD Provinsi
Kiri Hulu masih sangat tidak layak disambut baik oleh anggota DPRD dan
untuk di tempuh. Dari data yang katanya akan segera diatasi. Akan
didapat disebutkan bahwa jalan rusak tetapi, kenyataannya hanya dikirim
itu adalah di Kecamatan Kampar Kiri beberapa alat berat dari Dinas PU
lintas ke Kecamatan Kampar Kiri untuk memperbaiki jalan yang rusak
Hulu. Jalan rusak terjadi sekitar 52 tanpa ada gerakan hendak mengaspal
km. ini terdapat di Desa Pangkalan jalan. Jalan yang menjadi
Kapas. permassalahan dalam pembangunan di
Dari data tersebut dapat tiga desa di Kecamatan Kampar Kiri
disimpulkan bahwa hampir diseluruh Hulu adalah, merupakan jalan di

Jom FISIP Volume 3 No.1 Februari 2015 Page 4


Kecamatan Kampar Kiri Hulu yang penyusunannya
sekaligus jalan lintas Provinsi, sebab berpedoman kepada
jalur ini bisa tembus menuju ke rencana pembangunan
Provinsi Sumatera Barat. jangka panjang daerah dan
Dengan adanya permasalahan nasional. Pada rencana
seperti diatas, maka peneliti tertarik pembangunan jangka
untuk melakukan penelitian dengan menengah terdapat strategi
fokus masalah pada faktor yang pembangunan daerah, arah
mempengaruhi pembangunan kebijakan keuangan
infrastruktur jalan dan jembatan di daerah, program kerja
Kecamatan Kampar Kiri Hulu. perangkat daerah dan
lainnya Rencana kerja
KERANGKA TEORI pembangunan daerah atau
sering dikenal dengan
Begitu halnya menurut P. rencana kerja pemerintah
Siagian (1995:34-35), yang daerah merupakan
mendefenisikan pembangunan sebagai penjabaran dari rencana
suatu rangkaian usaha pertumbuhan pembangunana jangka
dan perubahan yang berencana menengah daerah untuk
dilakukan secara sadar oleh suatu jangka waktu satu tahun
bangsa, negara dan pemerintah menuju yang memuat rancangan
modernitas dalam rangka pembinaan prioritas pembangunan
bangsa. daerah, arah kebijakan
Menurut I Widarta (2005:167), keuangan daerah, program
Oleh karena memiliki jangka waktu kerja perangkat daerah dan
maka perencanaan pembangunan lainnya.
daerah disusun secara berjangka atau 3. Satuan kerja perangkat
memiliki periode waktu yang meliputi daerah menyusun rencana
: strategis yang berpedoman
1. Rencana pembangunan pada rencana
jangka panjang daerah pembangunan jangka
untuk jangka waktu 20 menengah daerah yang
tahun yang memuat visi, memuat visi, misi, strategi,
misi dan arah kebijakan dan lainnya.
pembangunan daerah yang 4. Rencana kerja perangkat
mengacu kepada rencana daerah merupakan
pembangunan jangka program dan kegiatan
panjang nasional. pembangunan yang
2. Rencana pembangunan dilaksanakan langsung
jangka menengah daerah oleh pemerintah daerah
untuk jangka waktu lima maupun yang ditempuh
tahun merupakan dengan mendorong
penjabaran dari visi, misi partisipasi masyarakat.
dan program kepala
daerah yang

Jom FISIP Volume 3 No.1 Februari 2015 Page 5


Menurut Mudrajad (2004: 39), 6. Lemahnya koordinasi
faktor-faktor yang menghambat antar sektor dan antar
pelaksanaan pemerataan pembangunan daerah. Sistem
daerah di era otonomi daerah adalah: pembangunan Indonesia
yang top-down dan
1. Bergesernya egoisme bottom-up diharapkan
sektoral menjadi fanatisme menjamin adanya
daerah. Dengan keseimbangan prioritas
banykanya bermunculan nasional dengan aspirasi
bupati/walikota di daerah lokal kenyataannya telah
seolah-RODK PHQMDGL ³UDMD- gagal dalam
UDMD NHFLO´ GL GDHUDK \DQJ mengakomodasi aspirasi
bebas dari intervensi lokal.
Pemerintah Pusat. Isu
putra daerah dalam setiap
pemilihan kepala daerah PEMBAHASAN
selalu menjadi alasan
dalam pemilihan pimpinan 3.1 Kondisi Infrastruktur Jalan di
daerah yang gaya politik Kecamatan Kampar Kiri Hulu
baru dala
Penguasaan infrastruktur
memperjuangkan hak-hak
berupa jalan dan jembatan berada pada
masyarakat lokal.
Pemerintah dan Pemerintah Daerah
2. Dengan otonomi daerah,
yang dalam penyelenggaraan
ada tendensi masing-
dilimpahkan dan/atau diserahkan
masing daerah
kepada instansi-instansi di daerah atau
mementingkan daerahnya
diserahkan kepada badan usaha atau
sendiri dan bahkan
perorangan. Pelimpahan dan/atau
bersaing satu sama lain
penyerahan wewenang
dalam berbagai hal,
penyelenggaraan jalan dan jembatan
terutama mengumpulkan
tidak melepas tanggung jawab
PAD.
pemerintah. Adanya otonomi daerah,
3. Terkait dengan masalah
maka penyelenggaraan jalan dan
timing dan political will.
jembatan dipisahkan berdasarkan
4. Masih adanya grey-area
kewenangannya sebagaimana diatur
kewenangan antara pusat,
menurut Pasal 14, Pasal 15 dan Pasal
provinsi, kabupaten/kota.
16 UU No. 38 Tahun 2004 tentang
Ini terjadi karena belum
Jalan, yaitu :
tuntasnya penyerahan
1. Wewenang Pemerintah
sarana/prasarana maupun
dalam penyelenggaraan
pengalihan dari pegawai
jalan meliputi
pusat ke daerah.
penyelenggaraan jalan
5. Tujuan otonomi daerah
secara umum dan
adalah meningkatkan
penyelenggaraan jalan
pelayanan publik.

Jom FISIP Volume 3 No.1 Februari 2015 Page 6


nasional [Pasal 14 ayat meliputi penyelenggaraan
(1)]; jalan kota [Pasal 16 ayat
2. Wewenang pemerintah (2)].
provinsi dalam Akan tetapi, lain halnya dengan
penyelenggaraan jalan Kecamatan Kampar Kiri Hulu,
meliputi penyelenggaraan terutama pada desa-desa yang ada
jalan provinsi [Pasal 15 diperbatasan Sumatera Barat. Mereka
ayat (1)]; belum merasakan pembangunan
3. Wewenang pemerintah infrstruktur yang baik di daerah
kabupaten dalam mereka, terutama jalan dan jembatan.
penyelenggaraan jalan Hal ini dapat dilihat pada data yang
meliputi penyelenggaraan terdapat di tabel dibawah ini.
jalan kabupaten dan jalan
desa [Pasal 16 ayat (1)]; Adapun desa-desa yang
4. Wewenang pemerintah terdapat di Kecamatan Kampar Hulu
kota dalam yang mengalami kerusakan jalan yang
penyelenggaraan jalan parah adalah:

Tabel 3.1 Daftar jalan rusak di beberapa desa


N Desa Infrastruktur yang Rusak Ukuran (m)
o
1 Desa Kebun - Jembatan Sungai Kering - 8m
. Tinggi - Sungai Lontiak Cubadak - 20 m
Godang - 1 Box Culvert 3x3x7
- Sungai Lansek
- jembatan di Sungai Betung - Ukuran 12 meter
2 Desa - Sungai Lubuk Bigau - I buah box culvert
. Pangkalan ukuran 1x1x7
Kapas - Ukuran 12 meter
- Jembatan di Sungai Baniong - Ukuran 40 meter
- Jembatan di Sungai Batang - 12 km
Kapas
- Pengerasan jalan dari Desa
Kebun Tinggi ke Desa
Pangkalan Kapas
3 Desa - Jembatan Sungai Sialang - Ukuran 12 Meter
. Tanjung - Jembatan Sungai Siabuik - Ukuran 12 meter
Permai - Dua Jembatan Sungai Lesung - Ukuran 24 dan 14
- Pelebaran jalan dari Desa Kebun meter
Tinggi ke Desa Tanjung permai - 6 km
- Box culvert - 2 buah
Sumber: Musrenbangcam Kecamatan 2013

Jom FISIP Volume 3 No.1 Februari 2015 Page 7


Merasa daerah mereka tidak ini masih jalan tanah kuning. Yang
diperhatikan dalam hal pembangunan apabila dimusim hujan akan susah
infrastruktur jalan, maka masyarakat dilalui. Saya sudah coba sampaikan
Kampar Kiri Hulu pernah hal ini dalam agenda rapat
menyampaikan aspirasi mereka kepada pembahasan aspirasi reses di DPRD,
anggota DPRD Kabupaten Kampar akan tetapi entah kenapa tidak ada
yang melakukan reses ke daerah tindak lanjut dari Pemerintah Daerah
mereka untuk memekarkan wilayah sebagai pelaksana«
mereka menjadi kabupaten sendiri. Hal
ini sejalan dengan apa yang 3.2 Pembangunan Jalan di
disampaikan oleh salah satu tokoh Kecamatan Kampar Kiri Hulu
masyarakat Kampar Kiri Hulu.
Pemerintah dan Pemerintah
«Sejak dimekarkan
Daerah sebagai penyelenggara jalan
pembangunan di Kampar Kiri Hulu
sebagaimana diamanatkan Pasal 13
memang seperti anak tiri
UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan
dibandingkan wilayah lain di
mempunyai kewajiban wajib
Kabupaten Kampar. Padahal, di
memrioritaskan pemeliharaan,
wilayah kami ini banyak potensi
perawatan dan pemeriksaan jalan
ekonomi dan pariwisata, yang jika
secara berkala untuk mempertahankan
dikembangkan tentu akan berdampak
tingkat pelayanan jalan sesuai dengan
banyak baik bagi masyarakat disini
standar pelayanan minimal yang
maupun Pemerintah Daerah. Akan
ditetapkan. Pembiayaan pembangunan
tetapi, hal tersebut hingga saat ini
jalan umum dan jembatan menjadi
tidak pernah terwujud, meskipun kami
tanggung jawab Pemerintah dan/atau
sudah melakukan penyampaian
pemerintah daerah.
aspirasi ke berbagai pihak hingga
setiap daerah sudah pasti
demo ke Kantor Pemerintah
memasukkan pembangunan sebagai
ProvinVL«
visi misi yang utama, meskipun secara
Dari uraian wawancara diatas
faktanya kadang tidak berjalan sama
dapat disimpulkan bahwa perhatian
sekali saat masa pemerintahannya.
pemerintah baik kabupaten maupun
Adapun visi misi Kabupaten Kampar
provinsi tidak pernah tertuju secara
yang mencakup pembangunan adalah
spesifik kepada pembangunan
Pemerintah Kabupaten Kampar dalam
infrastruktur Kecamatan Kampar Kiri
menjalankan
Hulu.
roda pemerintahanya agar menjadi
Selanjutnya, salah satu anggota
baik ada 3 pilar yang di buat oleh
DPRD Kabupaten Kampar yang
Pemerintah Kabupaten Kampar yaitu:
melakukan reses ke wilayah tersebut
1. Peningkatan akhlak dan
menyebutkan,
moral
«Saat saya melakukan reses
2. Peningkatan pelayanan
ke Kampar Kiri Hulu memang keluhan
kepada masyarakat
masyarakat disana adalah
3. Peningkatan infrastruktur
pembangunan infrastruktur terutama
jalan. Kondisi jalan di Kecamatan
Kampar Kiri Hulu sendiri hingga saat

Jom FISIP Volume 3 No.1 Februari 2015 Page 8


Dari tiga pilar program 3.3 Faktor-faktor yang
pembangunan yang dilakukan oleh Mempengaruhi Pembangunan
Pemerintah Infrastruktur Jalan dan
kabupaten Kampar, di dalamnya Jembatan di Kecamatan
terdapat peningkatan infrastruktur Kampar Kiri Hulu
yang di tujukan juga terhadap
Pemerintah Desa. 3.3.1 Perencanaan Pembangunan
Pemerintah Kabupaten Kampar
Perencanaan merupakan proses
selalu mengupayakan pelaksanaan
awal dari suatu tujuan atau target yang
pembangunan terutama di Desa yang
ingin dicapai. Inti dari perencanaan
tertinggal serta melakukan perbaikan
adalah menetapkan tujuan dan
perbaikan disegala bidang terutama
merumuskan langkah-langkah untuk
dibidang peningkatan infrastruktur,
mencapai tujuan tersebut.
Ekonomi, sosial dan pelayanan publik.
Perencanaan yang baik belum
Pemerintah Kabupaten Kampar
tentu bisa menciptakan pelaksanaan
membina kerja sama dengan pihak
yang baik jika pelaksana dari
Desa tentang segala pelaksanaan
perencanaan itu sendiri belum bekerja
kewenangan yang diberikan Kepada
secara efektif sesuai dengan apa yang
Desa tentang pengaturan dan
telah direncanakan, apalagi tidak ada
pelaksanaan pembangunan serta
perencanaan yang dibuat secara rinci.
dengan memperhatikan kewenangan-
Hal inilah yang mempengaruhi proses
kewenangan yang dimiliki Desa
pelaksanaan pembangunan
(Otonomi Desa).
infrastruktur jalan dan jembatan di
Akan tetapi, faktanya untuk
Kecamatan Kampar Kiri Hulu.
wilayah Kecamatan Kampar Kiri Hulu
Aspirasi yang disampaikan
tidak demikian. Hal ini sejalan dengan
oleh masyarakat melalui berbagai cara
apa yang disampaikan oleh masyarakat
dan media hingga saat ini belum
disana disana dalam wawancara yang
terlaksana. Hal ini sejalan dengan apa
dilakukan,
yang disampaikan oleh Camat Kampar
«Memang pemerintah
Kiri Hulu dalam wawancara yang
mencanangkan tiga pilar
dilakukan,
pembangunan, dan salah satunya
«Kalau masalah untuk
adalah pembangunan infrastruktur
perencanaan sesuai dengan apa yang
hingga ke desa-desa yang tertinggal.
telah disampaikan oleh masyarakat
Akan tetapi untuk wilayah Kecamatan
baik itu melalui demonstrasi, media
Kampar Kiri Hulu itu minim sekali.
maupun musrenbang itu memang tidak
Bisa dikatakan hamper tidak ada.
ada disampaikan dan dijadikan sebuah
Padahal, masyarakat sudah
program oleh Pemerintah Daerah
menyampaikan permasalahannya
Kabupaten Kampar. Sehingga,
NHEHUEDJDL PHGLD«
permasalahan pembangunan tidak ada
SHODNVDQDDQQ\D«
Perencanaan merupakan proses
awal yang sangat penting. Sebab,
kalau pada tahap ini tidak berjalan

Jom FISIP Volume 3 No.1 Februari 2015 Page 9


dengan baik, maka pelaksanaannya Namun, pada kasus Kecamatan
juga tidak akan berjalan dengan baik. Kampar Kiri Hulu dimana konsep
Seharusnya, dengan aspirasi yang Bottom Up-nya sudah berjalan tetapi
sudah disampaikan oleh masyarakat top down-nya tidak. Tentu hal ini
Pemerintah Kabupaten Kampar bisa sebuah fenomena yang tidak baik.
menyusun tuntutan tersebut menjadi Sementara, masyarakat sudah
sebuah program yang diprioritaskan. menyampaikan aspirasinya melalui
Akan tetapi, ini tidak dilakukan. Hal berbagai macam cara. Pembangunan
ini sejalan dengan apa yang dijelaskan akan berjalan dengan baik apabila
oleh Kabid Administrasi terjadi komunikasi dua arah yang
Pembangunan Kabupaten Kampar saling memberikan respon dengan
dalam wawancara yang dilakukan, baik.
«Memang secara rinci dan Akan tetapi, dalam kasus
program untuk pembangunan pembangunan infrastruktur di
infrastruktur tidak diuraikan secara Kecamatan Kampar Kiri Hulu
detail. Akan tetapi, ini sudah kami komunikasi yang terjadi hanya satu
rangkum dalam pilar pembangunan arah. Sementara, tanggapan dari
yang direncanakan oleh Bupati, yakni pemerintah tidak ada. Dengan
salah satunya pembangunan demikian ada penghambat yang terjadi
LQIUDVWUXNWXU« antara bottom up dengan top down.
Tidak ada perencanaan dan faktor-faktor yang menghambat
program pembangunan dari pelaksanaan pemerataan pembangunan
Pemerintah Kabupaten Kampar untuk daerah di era otonomi daerah adalah:
Kecamatan Kampar Kiri Hulu 1. Bergesernya egoisme
merupakan salah satu faktor tidak sektoral menjadi fanatisme
terlaksananya pembangunan jalan dan daerah. Dengan banykanya
jembatan di Kampar Kiri Hulu. bermunculan
Perencanaan memang merupakan bupati/walikota di daerah
bukan hal mudah, kerana perencanaan seolah-olah meQMDGL ³UDMD-
akan berdampak kepada pelaksanaan UDMD NHFLO´ GL GDHUDK \DQJ
jika tidak dilakukan dengan baik dan bebas dari intervensi
matang. Pemerintah Pusat. Isu putra
daerah dalam setiap
3.3.2 Konsep Pembangunan pemilihan kepala daerah
Dari Atas ke Bawah (Bottom up selalu menjadi alasan
top down) dalam pemilihan pimpinan
daerah yang gaya politik
Pada konsep ini pemerintah baru dalam
adalah sebagai wadah penampung memperjuangkan hak-hak
aspirasi. Kemudian setelah aspirasi masyarakat lokal.
didapat dari masyarakat, maka akan
diolah dalam bentuk perencanaan Dengan otonomi daerah, ada
untuk selanjutnya dilaksanakan sesuai tendensi masing-masing daerah
dengan aspirasi yang sudah mementingkan daerahnya sendiri dan
disampaikan oleh masyarakat. bahkan bersaing satu sama lain dalam

Jom FISIP Volume 3 No.1 Februari 2015 Page 10


berbagai hal, terutama mengumpulkan Misalnya sekolah atau gedung
PAD. SHPHULQWDKDQ«
Dari penjelasan tersebut
2. Terkait dengan masalah terlihat sekali kemauan dari
timing dan political will. pemerintah untuk pembangunan
infrastruktur di Kecamatan Kampar
Masalah yang krusial dalam
Kiri Hulu sangat minim.
penelitian ini adalah masalah political
will dari pemerintah yang berkuasa
untuk melakukan pembangunan 3. Masih adanya grey-area
infrastruktur di Kecamatan Kampar kewenangan antara pusat,
Kiri Hulu. Jika kemauan pemerintah provinsi, kabupaten/kota.
kuat untuk membangun, maka apapun Ini terjadi karena belum
rintangannya akan selalu ada solusi, tuntasnya penyerahan
tanpa pilih-pilih daerah yang akan sarana/prasarana maupun
dibangun. Tidak melihat daerah pengalihan dari pegawai
tersebut berpotensi atau tidak dalam pusat ke daerah.
bidang apapun, juga tidak melihat 4. Tujuan otonomi daerah
apakah daerah tersebut merupakan adalah meningkatkan
daerah kemenangan pada saat pelayanan publik.
pemilihan atau tidak. 5. Lemahnya koordinasi antar
Seharusnya, demi sektor dan antar daerah.
kesejahteraan masyarakat Sistem pembangunan
pembangunan akan dilakukan sesuai Indonesia yang top-down
dengan kebutuhan masyarakat demi dan bottom-up diharapkan
kesejahteraan mereka. Bukan ketika menjamin adanya
mereka menghasilkan baru dilakukan keseimbangan prioritas
pembangunan. Waktu pelaksanaan dan nasional dengan aspirasi
keinginan para pelaksana merupakan lokal kenyataannya telah
hal utama terwujudnya suatu gagal dalam
pembangunan. Namun dalam mengakomodasi aspirasi
permasalahan pembangunan jalan di lokal.
Kecamatan Kampar Kiri Hulu political
will dari pemerintah daerah tidak ada. Sistem pembangunan yang
Hal ini terlihat dari pembangunan yang bottom up top down merupakan bentuk
terdapat di Kecamatan Kampar Kiri koordinasi yang berjalan dengan baik
Hulu yang terkesan lamban. dalam sebuah pelaksanaan
Hal ini sejalan dengan hasil pembangunan. Sebab, kalau sistem ini
wawancara yang dilakukan dengan berjalan dengan baik, maka aspirasi
salah satu masyarakat Kampar Kiri dari masyarakat lokal dapat diserap
Hulu, untuk dijadikan sebuah perencanaan
«Bukan tidak ada yang sejalan dengan program
pembangunan, akan tetapi lambat. pembangunan nasional. Akan tetapi,
Bisa saja untuk satu pembangunan jika yang terjadi bottom up saja, maka
selesainya setahun atau dua tahun.

Jom FISIP Volume 3 No.1 Februari 2015 Page 11


pelaksanaan pembangunan akan sulit Pemerintah Daerah
terlaksana dengan baik. terhadap pembangunan
Hasil wawancara dengan Kabid infrastruktur jalan dan
Administrasi Pembangunan Jembatan
Pemerintah Kabupaten Kampar 2.
menyebutkan, idak ada perencanaan
«Kalau masalah koordinasi pembangunan yang
dengan instansi terkait itu sudah berupa program
dilakukan, baik masalah pelaksanaan pembangunan jalan dan
maupun masalah anggaran jembatan di Kecamatan
pembangunan. Tinggal bagaimana Kampar Kiri Hulu oleh
pelaksanaannya itu tugas mereka, Pemerintah Kabupaten
nanti kami hanya menerima Kampar.
laporannya., dan melakukan 3.
pengawasan saat pelaksanaan idak berjalannya
berlangsung« komunikasi dua arah,
Dari pemaparan diatas dapat yaitu dari masyarakat ke
disimpulkan bahwa dalam hal pemerintah dan dari
pembangunan infrastruktur jalan dan pemerintah ke
jembatan memang yang berperan masyarakat. yang berjalan
penting adalah Dinas Pekerjaan hanya dari masyarakat ke
Umum. Akan tetapi, jika tidak pemerintah saja.
didorong oleh pemerintah dengan kuat 4.
juga tidak akan terlaksana dengan emerintah menilai bahwa
cepat dan baik. wilayah Kecamatan
Kampar Kiri Hulu tidak
memiliki banyak potensi,
sehingga pembangunan
KESIMPULAN dilakukan terkesan
lamban.
Berdasarkan permasalahan
yang sudah dipaparkan diatas, serta
dengan analisis dan teori yang telah DAFTAR PUSTAKA
digunakan, maka kesimpulan yang
dapat saya ambil dalam penelitian ini Adisasmita, Rahardjo. 2006.
adalah:
Pembangunan Pedesaan dan
1. Perkotaan. Yogyakarta: GRAHA
F
aktor yang sangat ILMU.
mempengaruhi
pembangunan Beratha, Nyoman. 1987. Desa,
infrastruktur jalan dan Masyarakat Desa dan
jembatan di Kecamatan Pembangunan Desa di Beberapa
Kampar Kiri Hulu adalah Desa. Jakarta, IIP.
political will dari

Jom FISIP Volume 3 No.1 Februari 2015 Page 12


Budiman, Arif. 1995. Teori Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
Pembangunan Dunia Ketiga, Kuantitatif dan Kualitatif.
Jakarta, Gramedia Pustaka Bandung, Alfabeta.
utama.
Tarigan, Robinson. 2005.
I Widarta.2005. Cara mudah PerencanaanPembangunan
Memahami Undang-Undang No. Wilayah, Edisi Revisi, Jakarta:
32 Tahun 2004 tentang Bumi Aksara.
Pemerintah Daerah, Bantul:
Pondok Edukasi. Taufiq Ritonga, Irwan. 2009.
Perencanaan dan Penganggaran
Kuncoro, Mudrajad. 2004. Otonomi Keuangan Daerah di Indonesia,
dan Pembangunan Daerah. Jakarta: Yogyakarta: Sekolah
Erlangga. Pascasarjana UGM.

Moeljarto, 1995. Politik


Pembangunan: Sebuah Analisis
Jurnal
Konsep, Arah dan Strategi.
Yogyakarta: PT. Tirta Wacana Bappenas.Pembangunan Jalan dan
Yogya. Jembatan. 2010.
Ndraha,Taliziduhu. 2003.

Kybernologi I. Jakarta, Rineka Cipta. Peraturan

Undang-Undang Nomor 25 Tahun


Nugroho, Riant .2003. Manajemen 2004 Tentang Sistem
Pembangunan Indonesia: Perencanaan Pembangunan
Sebuah Pengantar dan Panduan. Nasional
Jakarta, Elex Media Komputindo
Undang-Undang Nomor 38 Tahun
P. Anthonius Sitepu,2012. Studi Ilmu 2004 Tentang Jalan.
Politik, Yogyakarta, Graha Ilmu.
Peraturan Pemerintah Nomor 34
6DUWRUL 'MDP¶DQ GDQ $DQ .RPDULDK Tahun 2006 Tentang Jalan
2009. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung,

ALFABETA. Internet

www.google.com/bappenas

Jom FISIP Volume 3 No.1 Februari 2015 Page 13

You might also like