You are on page 1of 18

Jurnal Ketahanan Nasional, Vol.

23, No 3, Desember 2017: 320-337

JURNAL KETAHANAN NASIONAL


Vol.23, No.3, Desember 2017, Hal 320-337
DOI:http://dx.doi.org/ 10.22146/jkn.27695
ISSN:0853-9340(Print), ISSN:2527-9688(Online)
Online sejak 28 Desember 2015 di :http://jurnal.ugm.ac.id/JKN

VOLUME 23 No. 3, Desember 2017 Halaman 320-337

Peran Pemuda Dalam Upaya Pencegahan Korupsi dan Implikasinya


Terhadap Ketahanan Wilayah
(Studi Di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta)

Mifdal Zusron Alfaqi


Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang
Email: mifdal.zusron.fis@um.ac.id

Muhammad Mujtaba Habibi


Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang
Email: m.mujtaba.fis@um.ac.id

Desinta Dwi Rapita


Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang
Email: desinta.fis@um.ac.id

ABSTRACT
This research discussed about the role of youth in preventing corruption and its implications to the regional
resilience. The research was conducted at Young Anti-Corruption Task Force Yogyakarta, Institution Hikmah and
Public Policy, Regional Leadership of Muhammadiyah Yogyakarta. The aims of this research were: (1) knowing
the role of youth in efforts to prevented corruption, (2) knowing the implications of youth’s role against regional
resilience in the City of Yogyakarta.
This research used qualitative approach, the subject of research was Satgas Muda Anti Korupsi and the
object of research was the role of youth in preventing corruption and its implications to the regional resilience.
The results showed that the Young Anti-Corruption Task Force had of role in preventing corruption in the City
of Yogyakarta. The role performed by three activities, namely (1) the anti-corruption education, (2) dissemination of
anti-corruption, (3) supervision to government. However, this role was not easily done because there were several
obstacles encountered, there were: (1) energy members still could not be optimal, (2) the lack of understanding
problem of corruption by members. Efforts had been made to overcome the obstacles in increasing the energy
of members and improved the understanding of corruption through activities and training. The role of youth in
corruption prevention efforts had implications for the regional resilience in the City of Yogyakarta with criteria
including aspects of ideology, politic, economy, social and cultural, and security.

Keywords: Role of Youth, Prevention of Corruption, Regional Resilience

ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang peran pemuda dalam upaya pencegahan korupsi dan implikasinya terhadap
ketahanan wilayah. Penelitian ini dilakukan pada Satgas Muda Anti Korupsi Kota Yogyakarta, Lembaga Hikmah
dan Kebijakan Publik, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta. Tujuan penelitian ini adalah (1),
mengetahui peran pemuda dalam upaya pencegahan korupsi, (2), mengetahui implikasi peran pemuda terhadap
ketahanan wilayah Kota Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dimana subyek penelitian adalah Satgas Muda Anti
Korupsi dan obyek penelitian adalah peran pemuda dalam upaya pencegahan korupsi dan implikasinya terhadap
ketahanan wilayah.

320
Mifdal Zusron Alfaqi, Muhammad Mujtaba Habibi, Desinta Dwi Rapita -- Peran Pemuda Dalam Upaya
Pencegahan Korupsi dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah
(Studi Di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Satgas Muda Anti Korupsi berperan dalam upaya pencegahan korupsidi
Kota Yogyakarta. Peran tersebut dilakukan melalui 3 (tiga) kegiatan yaitu (1) pendidikan anti korupsi, (2) sosialisasi
anti korupsi, (3), pengawasan kepada pemerintah. Kendati demikian, dalam melakukan peran terdapat kendala yang
dihadapi yaitu (1), energi anggota masih belum bisa optimal, (2) kurangnya pemahaman permasalahan korupsi oleh
anggota. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala dengan meningkatkan energi anggota serta meningkatkan
pemahaman korupsi melalui kegiatan dan pelatihan. Peran pemuda dalam upaya pencegahan korupsi ini berimplikasi
terhadap ketahanan wilayah Kota Yogyakarta dengan kriteria yang meliputi aspek ideologi, aspek politik, aspek
ekonomi, aspek sosial budaya, dan aspek keamanan.

Keywords: Peran Pemuda, Pencegahan Korupsi, Ketahanan Wilayah

PENGANTAR korupsi menjadikan permasalahan baru bagi


Permasalahan korupsi yang dialami bangsa ini. Data litbang Kompas menunjukkan
oleh bangsa Indonesia telah berada pada bahwa pada 2004-2015 ada 17 gubernur dan 49
titik yang mengkhawatirkan. Hal ini bupati dan walikota yang tersangkut masalah
dikarenakan dampak yang diakibatkan dari korupsi, kemudian pada tahun 2016 tercatat
adanya korupsi sangat luas dan menggangu ada 8 kepala daerah yang berurusan dengan
keberlangsungan proses kehidupan berbangsa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK, 2014).
dan bernegara. Segala proses pembangunan Hal tersebut menjadi bukti bahwa adanya
dalam sistem asta gatra sangat terganggu mulai Otonomi Daerah ternyata tidak sepenuhnya
pembangunan ideologi, politik, ekonomi, menjadi positif dalam proses pemberantasan
sosial budaya serta pembangunan pertahanan korupsi. Pendapat tersebut sesuai dengan
dan keamanan dalam gatra sosial. Kondisi apa yang disampaikan oleh Thoha (2012)
tersebut membuktikan bahwa permasalahan bahwa masuknya Otonomi Daerah membuat
korupsi harus dicarikan jalan keluar yang peluang munculnya “raja-raja kecil” di daerah,
terbaru, supaya permasalahan korupsi yang pemimpin atau pejabat politik dari birokrasi
sudah sangat terstruktur sistematis dan sangat yang ada di daerah. Selain itu korupsi tidak
masif ini memiliki jalan keluar yang terbaik. lagi hanya dilakukan oleh para pejabat
Perubahan rezim Orde Baru menuju pemerintahan saja, korupsi saat ini sudah
Era reformasi 1998 memunculkan kebijakan masuk di dalam sendi kehidupan masyarakat
Otonomi Daerah. Tujuan awal dari Otonomi Indonesia. Hadi (2010) menafsirkan secara
Daerah adalah untuk menghilangkan umum korupsi telah masuk ke setiap sendi
pemerintahan yang otoriter karena adanya kehidupan masyarakat Indonesia, masalah
sistem pemerintahan yang sentralistik. Akan ini terjadi karena korupsi yang dulunya
tetapi dalam perjalanannya Otonomi Daerah hanya terpusat pada pemerintahan pusat,
justru membuat bangsa ini semakin rumit pada era Otonomi Daerah korupsi juga ikut
dalam mengatasi permasalahan korupsi. terdesentralisasi ke seluruh wilayah-wilayah
Munculnya Otonomi Daerah membuat korupsi yang ada di Indonesia.
semakin merajalela di setiap wilayah yang Upaya pemberantasan korupsi yang efektif
ada di Indonesia. Kasus korupsi yang terjadi dan komprehensif membutuhkan partisipasi
saat ini banyak yang melibatkan beberapa banyak pihak, tidak terkecuali pemuda sebagai
pemimpin daerah mulai dari gubernur sampai generasi penerus bangsa. Alasan kuat mengapa
bupati/walikota yang tersangkut masalah pemuda perlu dilibatkan karena mengacu

321
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 23, No 3, Desember 2017: 320-337

kepada sejarah bangsa Indonesia di mana itu ketika mengkaji gerakan anti korupsi yang
pemuda selalu menjadi pelopor perubahan dari berada di Kota Yogyakarta ini, harapannya
jaman penjajahan sampai era reformasi, oleh dapat dicontoh oleh wilayah-wilayah yang lain
karena itu peran pemuda secara aktif dalam di Indonesia. Secara spesifik permasalahan
mengatasi permasalahan korupsi melalui yang diangkat dalam tulisan ini adalah peran
tindakan pencegahan sangat diperlukan. Ketika pemuda dalam upaya pencegahan korupsi,
peran aktif dari berbagai pihak, termasuk implikasi peran pemuda terhadap ketahanan
pemuda telah solid dan kuat, maka harapannya wilayah Kota Yogyakarta.
masalah-masalah korupsi dapat diatasi dengan Dalam penelitian ini digunakan beberapa
baik. teori sebagai pisau analisis penelitian, yaitu
Satgas Muda Anti Korupsi merupakan teori peran, teori pemuda, teeori pemberantasan
salah satu organisasi yang berupa gerakan korupsi, dan teori ketahanan wilayah.
pencegahan korupsi di Kota Yogyakarta. Peran menurut Soekanto (2009)
Organisasi tersebut diisi oleh barisan pemuda merupakan proses yang harus dilalui oleh
yang mempunyai komitmen tinggi terhadap subyek yang memiliki kedudukan sebagai
karakter pribadi bangsa Indonesia. Menurut aktor yang menjalankan peran, sehingga
Widiatmaka dkk (2016) peran organisasi kepentingannya dapat tercapai. Artinya setiap
pemuda dapat membangun karakter yaitu peran yang dilakukan oleh sesorang harus
religius, tanggung jawab, disiplin, mandiri, menjadi sebuah tindakan yang harus dilakukan
kejujuran, amanah, peduli antar sesama, kerja secara baik dan bertanggungjawab.
sama, percaya diri, kreatif, pantang menyerah, Pendapat lain mengenai peran
kepemimpinan, toleransi, dan nasionalisme. disampaikan oleh Horton dan Hunt (1993)
Gerakan anti korupsi yang dilakukan dimana peran merupakan sebuah perilaku
oleh Satgas Muda Anti Korupsi bersifat yang diharapkan di mana orang tersebut
berkelanjutan dan tidak hanya berdasarkan memiliki status. Peran masyarakat atau
pada adanya kasus korupsi saja. Hal tersebut organisasi kemasyarakatan yang biasa disebut
tentu menjadi menarik untuk diteliti karena dengan struktur sosial masuk dalam model
kebanyakan organisasi anti korupsi yang ini. Peran tersebut ditentukan oleh hakikat
lain hanya muncul ketika ada permasalahan dari peran yang dilakukan, hubungan antara
korupsi dan setelah itu gerakannya meredup. peran-peran yang dilakukan, serta distribusi
Apalagi keberadaan Satgas Muda Anti Korupsi sumberdaya yang langka dari setiap orang
di wilayah Kota Yogyakarta, mengingat yang melakukan peran. Suhardono (1994)
Kota Yogyakarta selalu menjadi barometer juga mendefinisikan teori peran, yaitu bentuk
perubahan bangsa ini. Gerakan pendidikan fungsi yang dilakukan oleh suatu individu
taman siswa yang dilakukan oleh Ki Hajar maupun dilakukan oleh kelompok yang pada
Dewantara atau gerakan pembaharuan yang saat itu menduduki suatu posisi tertentu dalam
dilakukan oleh KH. Ahmad Dahlan yang struktur sosial.
melahirkan organisasi Muhammadiyah Mendifinisikan tentang pemuda merujuk
tentu dapat dijadikan contoh di mana Kota pada Undang-Undang No. 40 Tahun 2009
Yogyakarta memiliki peran penting dalam Pasal 1 Ayat 1 tentang Kepemudaan bahwa
perubahan yang ada di negeri ini. Maka dari pemuda adalah seorang warga negara yang

322
Mifdal Zusron Alfaqi, Muhammad Mujtaba Habibi, Desinta Dwi Rapita -- Peran Pemuda Dalam Upaya
Pencegahan Korupsi dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah
(Studi Di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta)
memasuki periode penting dalam masa dari kelompok gatra alamiah yang meliputi
pertumbuhan yang digolongkan dalam geografi, kekayaan alam dan kependudukan,
kelompok umur 16 sampai 30 tahun. Artinya serta kelompok gatra sosial yang meliputi
setiap warga negara yang memiliki umur ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan
dalam kelompok usia 16 sampai 30 tahun bisa keamanan.
dikatakan sebagai pemuda, pemuda pada usia Metode penelitian yang digunakan
tersebut bisa dikatakan masuk dalam usia yang dalam penelitian ini adalah metode penelitian
sangat diandalkan dalam proses pembangunan kualitatif. Pengertian penelitian kualitatif
bangsa. merujuk pada pendapat Wahyuni (2012)
Tindakan pencegahan korupsi merujuk adalah sebuah penelitian yang dipergunakan
pada pendapat Evans (2009), dapat dilakukan peneliti untuk mendapatkan data dan mengkaji
dengan cara mensosialisasikan nilai-nilai anti bidang sosial. Penelitian kualitatif juga
korupsi, dengan begitu proses pencegahan dapat digunakan untuk penelitian terhadap
ini sangat penting untuk dilakukan dalam orang secara pribadi maupun kelompok atau
mengatasi masalah korupsi, Tindakan organisasi. Pendapat lain tentang penelitian
pencegahan akan mempunyai dampak positif kulaitatif disampaikan oleh Moleong (2006)
terhadap proses pemberantasan korupsi, bahwa penelitian kualitatif merupakan
seperti yang telah disampaikan oleh Pradiptyo penelitian yang dilakukan untuk memahami
(2009) bahwa pencegahan dan tindakan fenomena yang ada pada subyek penelitian
preventif akan lebih bermanfaat dalam mulai dari perilaku, peran, presepsi, dan juga
mengatasi permasalahan korupsi daripada tindakan. Hal tersebut kemudian dianalisis
dengan melakukan tindakan sanksi hukum dengan cara deskripsi berbentuk kata-kata dan
yang tinggi. Tindakan pencegahan korupsi bahasa pada suatu konteks alamiah.
ini dapat dilakukan dengan 3 (tiga) cara, Penelitian ini berlokasi di kantor
yaitu: (1) Melaksanakan pendidikan anti Satgas Muda Anti Korupsi Kota Yogyakarta.
korupsi. (2) Melaksanakan sosialisasi anti Informan penelitian pada penelitian ini adalah
korupsi. (3) Melaksanakan pengawasan ketua, wakil ketua, pengurus, anggota dan
kepada pemerintah. pihak terkait Satgas Muda Anti Korupsi.
Ketahanan wilayah pada dasarnya Metode pengumpulan datanya menggunakan
tidak bisa dipisahkan dari konsep ketahanan wawancara, observasi, catatan lapangan,
nasional, karena dari ketahanan wilayah kepustakaan internet dan dokumentasi. Teknik
tersebut pada akhirnya ketahanan nasional analisis data menggunakan reduksi data,
akan terwujud. Seperti yang telah disampaikan penyajian data dan kesimpulan atau verifikasi.
oleh Sunardi (2004) bahwa ketahanan wilayah
merupakan bentuk mikro dari ketahanan PEMBAHASAN
nasional. Kriteria ketahanan wilayah merujuk Profil Satgas Muda Anti Korupsi Kota
pada pendapat Savitri (2014) merupakan Yogyakarta
suatu proses pengelolaan segala prinsip atau Satgas Muda Anti Korupsi merupakan
aspek yang bertujuan untuk mewujudkan gerakan yang dilakukan oleh Angkatan Muda
ketangguhan suatu wilayah. Aspek yang Muhammadiyah (AMM) Kota Yogyakarta.
dimaksud adalah asta gatra yang terdiri Hal ini merupakan wujud dari konsistensi

323
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 23, No 3, Desember 2017: 320-337

Muhammadiyah dalam melakukan jihad dewan pakarnya adalah mas Mukhlas


terhadap permasalahan korupsi yang ada putra bapak Busyro Muqodas dia adalah
sebagai dewan pakar, dan mbak Hanifah
di Kota Yogyakarta dan juga di Indonesia.
sebagai ketua PDNA, struktur lainnya dari
Gerakan ini terbentuk atas inisiasi Lembaga AMM…”(Wawancara, 21 Januari 2016).
Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP),
Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Satgas Muda Anti Korupsi merupakan
Kota Yogyakarta. Keanggotaan Satgas Muda gerakan yang terbentuk karena adanya
Anti Korupsi terdiri dari Angkatan Muda keresahan para generasi muda Muhammadiyah
Muhammadiyah PDM Kota Yogyakarta, terhadap permasalahan korupsi yang sekarang
yaitu Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dialami oleh bangsa ini. Berangkat dari
(IMM) Djasman Al-Kindi, Ikatan Mahasiswa keresahan tersebut, maka Satgas Muda
Muhammadiyah (IMM) AR Fakhrudin, Anti Korupsi melakukan gerakan yang
Pemuda Muhammadiyah (PM), Nasyiatul terfokus pada kegiatan pencegahan korupsi,
Aisyiyah(NA), Ikatan Pelajar Muhammadiyah melalui pendidikan antikorupsi, sosialisai
(IPM), Majelis Pendidikan Kader (MPK), dan antikorupsi,dan pengawasan terhadap
juga Peoneer Satgas Muda Muhammadiyah pemerintah. Semenjak berdiri dan di
Kota Yogyakarta. Seperti yang telah dikatakan deklarasikan Satgas Muda Anti Korupsi
oleh Arif Muhammad Ketua Satgas Muda Anti terus konsen melaksanakan kegiatan-kegiatan
Korupsi dalam wawancara dengan peneliti, bertema anti korupsi di wilayah Kota
berikut kutipan wawancaranya: Yogyakarta. Setiap kegiatan yang dilakukan
oleh Satgas Muda Anti Korupsi memiliki
“…Pembentukan satgas ini awalnya
tujuan untuk memberikan pengetahuan
dibentuk oleh LHKP, pak Asad sebagai ketua
LHKP ingin ada sebuah gerakan anak muda dan kecerdasan kepada masyarakat Kota
di lingkungan Muhammadiyah, pada saat Yogyakarta, sehingga muncul kepekaan sosial
itu pak Asad membentuk Satgas Muda Anti masyarakat terhadap masalah korupsi dan
Korupsi, yang di dalamnya adalah teman- diharapkan masyarakat ikut berpartisipasi
teman Angkatan Muda Muhammadiyah
(AMM), yang masuk dalam struktural dalam pencegahan korupsi di Kota Yogyakarta.
maupun tidak struktural, dari itu pertama Pembentukan Satgas Muda Anti Korupsi
kali yang dilakukan adalah pelatihan idologi, awalnya dilakukan dengan cara memberikan
politik dan motivator (IDEOPOLITOR) pendidikan kader pada Angkatan Muda
kemudian di bentuk kepengurusan dan lain-
Muhammadiyah (AMM) tentang ideologi
lain, setelah berjalan lalu di deklarasikan
di titik nol, ada IPM, IMM jasman, IMM politik dan motivator (IDEOPOLITOR) yang
AR, PM, IPM, MPK, Peoneer Satgas Muda, dilaksanakan pada tanggal 26-28 Mei 2013.
dan juga Pemuda Muhammadiyah dan lain- Salah satu rekomendasi yang dikeluarkan
lain, dari situ ada semacam pendidikan dalam pendidikan IDEOPOLITOR tersebut
anti korupsi yang diadakan di Kaliurang,
adalah dibentuknya Satgas Muda Anti Korupsi
mengundang dari berbagai ortom-ortom
muhammadiyah di Kota Yogyayakarta, di wilayah Pimpinan Daerah Muhammadiyah
kemudian silih bergantinya waktu banyak (PDM) Kota Yogyakarta, seperti yang telah
kegiatan-kegiatan satgas, pak Afnan yang disampaikan oleh Ashad Kusuma Djaya
kemudian menjadi senator dan pembimbing ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan
kita,ada beberapa divisi terbentuk didalam
satgas muda ini, salah satunya adalah
Publik (LHKP) yang menjadi penggagas

324
Mifdal Zusron Alfaqi, Muhammad Mujtaba Habibi, Desinta Dwi Rapita -- Peran Pemuda Dalam Upaya
Pencegahan Korupsi dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah
(Studi Di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta)
terbentuknya Satgas Muda Anti Korupsi dan adalah persoalan korupsi, kemudian secara
juga sebagai pembina organisasi ini dalam berkelanjutan pada Muhammadiyah ini
yang bersifat internal, kami menyadari perlu
wawancara dengan peneliti, berikut kutipan
adanya proses suatu pengkaderan yang
wawancaranya: bersifat baru, salah satunya adalah kader
anti korupsi itu, pemuda perlu terlibat dalam
“…Pertama terbentuknya Satgas Muda Anti masalah korupsi itu. Ini adalah sebuah
Korupsi ini boleh dikatakan dimulai dengan bentuk konsistensi Muhammadiyah dalam
diadakannya training IDEOPOLITOR menyalurkan para angkatan mudanya dalam
tanggal 26-28 Mei 2013, kemudian sumbangsih kepada bangsa dan negara yang
dibentuklah Satgas Muda Anti Korupsi ini terkusus dalam permasalahan korupsi…”
dan di deklarasikan pada tanggal 1 maret (Wawancara, 24 Januari 2016).
2014, salah satu rekomendasi dari acara
training IDEOPOLITOR ini adalah salah
Pada dasarnya memang diakui atau tidak
satunya membentuk Satgas Muda Anti
Korupsi, nah baru kemudian proses dari diakui permasalahan korupsi di Indonesia
pembentukan sampai deklarasi agak lama pada umumnya telah menjadi persoalan
karena proses pematangan dalam kebutuhan yang begitu serius. Penanganan kasus-
organisasi, sosialisasi ke cabang-cabang kasus korupsi oleh Komisi Pemberantasan
kemudian baru tanggal 1 maret 2014
dideklarasikan Satgas Muda Anti Korupsi di Korupsi (KPK) sudah berjalan dan banyak
titik nol Kota Yogyakarta…” (Wawancara, menyeret nama-nama pejabat yang tersohor
24 Januari 2016). dalam negeri ini, tetapi nyatanya itu tidak
membuat jera para pelaku koruptor untuk
Pembentukan Satgas Muda Anti Korupsi melakukan tindak pidana korupsi. Kondisi
oleh Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik tersebut menunjukkan bahwa dalam proses
(LHKP) Pimpinan Daerah Muhammadiyah pemberantasan korupsi perlu ada cara lain
(PDM) Kota Yogyakarta ini juga dikatakan selain yang selama ini telah dilakukan oleh
oleh Ashad Kusuma Djaya sebagai bentuk pemerintah. Semua elemen masyarakat
konsistensi Muhammadiyah yang harus khususnya para pemuda sudah selayaknya
memberikan sebuah Islam yang kongkrit, yaitu ikut andil dalam mengatasi permasalahan
Islam yang mampu menjawab permasalahan korupsi yang dimulai dari wilayah-wilayah
masyarakat, bangsa dan negara, salah satunya yang ada di Indonesia. Proses pencegahan
adalah permasalahan korupsi, berikut kutipan melalui jihad anti korupsi yang dilakukan
wawancaranya: oleh Satgas Muda Anti Korupsi menjadi
bukti bahwa pemuda juga mampu untuk
“…hal yang mendasar dalam pendirian
menjadi pelopor anti korupsi. Walaupun
Satgas Muda Anti Korupsi ini adalah sebuah
konsistensi Muhammadiyah yang harus dampak dari adanya proses pencegahan ini
selalu mampu memberikan suatu Islam adalah jangka panjang, akan tetapi proses
yang bersifat kongkrit, bukan hanya bersifat ini memiliki pengaruh yang signifikan
normatif, tapi Muhammadiyah harus mampu dalam upaya mengatasi permasalahan
memberikan sebuah jawaban-jawaban
terhadap permasalahan-permasalahan
korupsi. Ada sebuah quote yang muncul
yang dihadapi oleh masyarakat bangsa dan dalam buletin bulanan Satgas Muda Anti
negara ini. nah salah satu yang kita anggap Korupsi yang ditulis Djaya (2016), “Korupsi
serius yang sedang dihadapi oleh bangsa ini telah menzalimi mayoritas masyarakat,

325
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 23, No 3, Desember 2017: 320-337

karena orang-orang yang beriman merasa membentuk kepengurusan, pedoman dasar,


terpanggil oleh seruan dalam ayat ke 75 dan divisi-divisi yang akan bekerja dalam
Al- Qur’an Surah An- Nisaa’. Masalahnya upaya pencegahan korupsi. Kegiatan lokakarya
sekarang orang berimankah kita ini?”. tersebut melahirkan beberapa divisi yaitu (1).
Pernyatan tersebut adalah sebuah Pengawasan Pembangunan. (2). Pendidikan
pernyataan yang sedikit menggelitik, apalagi Masyarakat. (3). Konsolidasi Organisasi.
disebutkan kalau orang beriman sudah (4). Media Komunikasi dan Festival, seperti
sepantasnya ikut dalam jihad anti korupsi, apa yang telah disampaikan oleh saudara
tidak boleh diam dengan permasalahan Muhammad Aminulloh selaku bendahara
korupsi dan wajib untuk melawannya, seperti Satgas Muda Anti Korupsi, berikut kutipan
slogan Satgas Muda Anti Korupsi yang selalu wawancaranya:
didengungkan dalam setiap kegiatan, kaos,
stiker, dan lain sebagainya yang peneliti “…Setelah itu ada lokakarya, dalam
lokakarya itu satgas membentuk komisi
temukan adalah kata “Korupsi Itu Dilawan yang melahirkan program-program yang
Bukan Didiamkan”. Slogan tersebut yang dilaksanakan oleh 4 (empat) divisi,
dijadikan Satgas Muda Anti Korupsi sebagai yang pertama itu divisi pengawasan
penyemangat untuk melakukan gerakan jihad pembangunan, terus pendidikan
anti korupsi. masyarakat, terus konsolidasi organisasi
dan yang terakhir itu divisi media
Melengkapi sejarah singkat tersebut di komunikasi dan festival, ke 4 (empat)
atas, selanjutnya akan digambarkan tentang divisi itu yang akan menjalankan program
kegiatan awal yang dilakukan oleh Satgas kerja, dan setiap divisi ada koordinatornya
Muda Anti Korupsi dalam membentuk bertanggungjawab kepada ketua satgas
dan anggota divisinya…” (Wawancara, 19
organasi gerakan anti korupsi, kegiatan awal
Januari 2016).
tersebut sebagai berikut.
Pertama, lokakarya. Kegiatan awal yang Pernyataan di atas menunjukkan
dilakukan oleh Satgas Muda Anti Korupsi, bagaimana Satgas Muda Anti Korupsi cukup
setelah adanya kegiatan training Ideologi, serius dalam membentuk sebuah organisasi.
Politik, dan Motivator (IDEOPOLITOR), Satgas Muda Anti Korupsi ingin benar-
adalah mengadakan lokakarya. Kegiatan benar ikut secara maksimal dalam upaya
lokakarya ini merupakan langkah yang pemberantasan korupsi. Hal ini terlihat dari
dilakukan untuk memenuhi amanah yang ke 4 (empat) divisi yang dibentuk terfokus
diberikan dalam pendidikan Ideopolitor. kepada penanaman sikap anti korupsi
Kegiatan lokakarya ini telah merumuskan kepada masyarakat dan pengawasan kepada
tentang bagaimana bentuk perjuangan pemerintah Kota Yogyakarta.
Satgas Muda Anti Korupsi dalam melakukan Kedua, deklarasi. Deklarasi Satgas Muda
pencegahan korupsi di Kota Yogyakarta. Anti Korupsi merupakan kegiatan kedua yang
Beberapa agenda pada kegiatan lokakarya dilakukan oleh Satgas Muda Anti Korupsi.
adalah membentuk beberapa program kerja Kegiatan tersebut sebagai bentuk dikenalkannya
terkait pendidikan anti korupsi, sosialisasi anti Satgas Muda Anti Korupsi kepada seluruh
korupsi, dan pengawasan kepada pemerintah. elemen masyarakat Kota Yogyakarta. Kegiatan
Selain itu dalam kegiatan lokakarya juga tersebut dilaksanakan di titik nol Kilometer

326
Mifdal Zusron Alfaqi, Muhammad Mujtaba Habibi, Desinta Dwi Rapita -- Peran Pemuda Dalam Upaya
Pencegahan Korupsi dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah
(Studi Di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta)
(KM.0) Kota Yogyakarta pada tanggal 1 terinspirasi oleh Satgas Muda Anti Korupsi
Maret 2014. Seperti yang telah disampaikan dan pada akhirnya ikut dan berperan aktif
oleh Fatma Wulandari Wakil Ketua Satgas dalam gerakan anti korupsi.
Muda Anti Korupsi dalam wawancara dengan Ketiga, keorganisasian. Satgas Muda
peneliti, berikut kutipan wawancaranya. Anti Korupsi dalam gerakannya berpegang
teguh pada Anggaran Dasar dan Anggaran
“…Pada saat itu deklarasi Satgas Rumah Tangga (AD/ART) Muhammadiyah,
Muda Anti Korupsi merupakan tanda
awal terbentuknya Satgas Muda Anti
karena keberadaan Satgas Muda Anti Korupsi
Korupsi di Kota Yogyakarta, ini suatu merupakan gabungan dari beberapa Organisasi
pernyataan sikap dari bentuk keresahan Otonom (Ortom) Muhammadiyah. Selanjutnya
tentang korupsi, dan keinginan untuk ikut untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai, Satgas
dalam mengatasi permasalahan korupsi Muda Anti Korupsi memiliki landasan berfikir
diutarakan dalam deklarasi itu, ada yang
berorasi, ada yang pegang spanduk yang berbentuk pedoman dasar yang selalu
bertuliskan hal-hal tentang korupsi, ada menjadi pegangan. Terdapat 3 (tiga) pedoman
yang membagikan stiker dan macam- dasar Satgas Muda Anti Korupsi seperti yang
macam lainnya. Memang pembentukan disampaikan dalam website Pimpinan Daerah
organisasi prosesnya lama sejak tahun
Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta
2013 dengan berbagaimacam pemenuhan
yang harus dilakukan dan baru pada tahun (2014), yaitu (1). Mendorong pemberantasan
2014 itu dikenalkan Satgas Muda Anti korupsi di Kota Yogyakarta bekerjasama
Korupsi kepada masyarakat, ada pak Ashad, dengan aparat penegak hukum dan berbagai
mas Noviar yang menjadi deklarator pada elemen masyarakat lainnya. (2). Melakukan
saat itu, yang terpenting kegiatan ini
pendidikan anti korupsi bagi segenap warga
merupakan wujud dari keinginan satgas
untuk ikut dalam pemberantasan korupsi Muhammadiyah dan masyarakat pada umumnya
di Indonesia yang dimulai dari Kota di Kota Yogyakarta untuk peka terhadap
Yogyakarta…” (Wawancara, 19 Januari persoalan- persoalan korupsi di sekitar mereka.
2016). (3). Membantu sebisanya agar warga masyarakat
yang kurang mampu bisa mendapatkan haknya
Berdasarkan pernyataan tersebut dapat
melalui pengawasan kebijakan dan program
dideskripsikan bahwa kegiatan deklarasi ini
Pemerintah Kota Yogyakarta, serta tindakan
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
lain yang bertujuan untuk menjamin berbagai
Satgas Muda Anti Korupsi untuk menjadi
kebijakan dan program tersebut tidak salah
tanda awal Satgas Muda Anti Korupsi
sasaran.
dalam ikut mencarikan solusi terhadap
Satgas Muda Anti Korupsi juga memiliki
permasalahan korupsi di Indonesia khususnya
lambang yang dijadikan sebagai salah satu
Kota Yogyakarta. Memang dalam sebuah
bentuk dari identitas dan juga pemenuhan
organisasi seperti Satgas Muda Anti Korupsi
sebagai organisasi yang legal di bawah
yang berbentuk gerakan perlu diadakannya
Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
sebuah deklarasi, supaya masyarakat tahu
(LHKP) Pimpinan Daerah Muhammadiyah
akan adanya organisasi tersebut. Hal tersebut
(PDM) Kota Yogyakarta. Adapun lambang
dilakukan supaya masyarakat mengerti tujuan
dari Satgas Muda Anti Korupsi adalah sebagai
dari Satgas Muda Anti Korupsi, kemudian
berikut (lihat gambar 1).
harapan ke depan masyarakat umum akan ikut

327
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 23, No 3, Desember 2017: 320-337

Gambar 1 merupakan kader dari beberapa organisasi


Lambang Satgas Muda Anti Korupsi otonom Muhammadiyah yang tergabung
dalam Angkatan Muda Muhammadiyah
(AMM). Pemuda pada Satgas Muda Anti
Korupsi terdiri dari pengurus, anggota, dan
juga relawan dalam melakukan jihad anti
korupsi. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan
yang disampaikan oleh Arif Muhammad
dalam wawancara dengan peneliti, berikut
kutipan wawancaranya

“…Teman-teman itu ya para pemuda


yang ada di AMM itu mas, jumlahnya
30 ditambah teman-teman relawan, ya
kira-kira beserta relawan hampir 40 mas,
itu semua pemuda yang umurnya kalau
ditanya apakah sesuai dengan Undang-
Undang Kepemudaan ya iya, karena
Sumber: Dokumentasi Satgas Muda Anti semua kan tergabung dalam AMM, rata-
Korupsi rata umurnya 18 sampai 25 tahunan…”
(Wawancara, 11 Mei 2016)
Penjelasan dari pengertian lambang
Beberapa pemuda dalam Satgas Muda
Satgas Muda Anti Korupsi merujuk pada
Anti Korupsi yang terdiri dari gabungan
wawan car a 21 J anuari 2016 den gan
Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM)
Arif Muhammad ketua Satgas Muda
tersebut di atas secara bersama- sama
Anti Korupsi, yang dapat disimpulkan
melakukan sinergi untuk melaksanakan
(1). Dominasi warna merah putih sebagai
jihad anti korupsi dalam upaya pencegahan
simbol kebangsaan kita Indonesia, (2). Logo
korupsi. Satgas Muda Anti Korupsi dalam
Pergerakan Muhammadiyah sebagai simbol
melaksanakan gerakan anti korupsi juga
awal mula lahirnya Satgas Muda Anti Korupsi
bekerjasama dengan beberapa organisasi
yaitu di organisasi Muhammadiyah, (3).
kepemudaan yang lain di luar Angkatan Muda
Tulisan Satgas Muda Anti Korupsi dalam 2
Muhammadiyah (AMM), sebagai contoh
(dua) pita sebagai simbol nama gerakan, (4).
seperti Gusdurian dan lain sebagainya. Hal
Tulisan Pimpinan Daerah Muhammadiyah
tersebut dilakukan untuk mewujudkan sinergi
Kota Yogyakarta sebagai simbol bahwa Satgas
antar organisasi kepemudaan dalam upaya
Muda Anti Korupsi dibentuk oleh Lembaga
pencegahan korupsi, sehingga proses dari
Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP)
gerakan tersebut bisa maksimal. Seperti yang
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota
disampaikan oleh Muhammad Aminulloh
Yogyakarta dan berlindung dan bertanggung
dalam wawancara dengan peneliti, berikut
jawab kepadanya.
kutipan wawancaranya:
Pemuda pada Satgas Muda Anti Korupsi
merupakan pemuda yang memiliki umur “Dulu pernah ada salah satu acara
antara 16 sampai 30 tahun. Pemuda tersebut dengan organisasi kepemudaan lain ada

328
Mifdal Zusron Alfaqi, Muhammad Mujtaba Habibi, Desinta Dwi Rapita -- Peran Pemuda Dalam Upaya
Pencegahan Korupsi dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah
(Studi Di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta)
teman-teman Gusdurian, dan organisasi Muda Anti Korupsi pengetahuan permasalahan
kepemudaan yang ada di wilayah Kota korupsi yang ada di Indonesia. Dengan
Yogyakarta ini, itu dalam kegiatan
kegiatan tersebut diharapkan anggota Satgas
menentukan road map langkah pencegahan
korupsi di wilayah Kota Yogyakarta Muda Anti Korupsi memiliki pemahaman
supaya gerakannya lebih baik dan tepat yang luas terkait permasalahan-permasalahan
sasaran…” (Wawancara, 19 Januari 2016). korupsi yang ada di Kota Yogyakarta secara
khusus dan Indonesia secara umum. Sehingga
Pernyataan tersebut di atas dapat anggota Satgas Muda Anti Korupsi memiliki
dideskripsikan bahwa dalam melakukan bekal yang kuat dalam melakukan gerakan
gerakan jihad anti korupsi Satgas Muda Anti anti korupsi.
Korupsi juga bekerjasama dengan beberapa Kedua, pembangunan perilaku anti
organisasi kepemudaan yang lain yang berada korupsi kepada masyarakat umum Kota
di wilayah Kota Yogyakarta. Kerjasama Yogyakarta melalui kegiatan forum muroqobah,
tersebut bertujuan untuk dapat saling bertukar pendidikan anti korupsi berbasis kampung,
pengalaman, informasi, dan menentukan road dan jagongan pelajar anti korupsi. Tujuan
map gerakan pencegahan korupsi di Kota dari kegiatan ini adalah untuk menanamkan
Yogyakarta, sehingga gerakan yang dilakukan nilai-nilai anti korupsi yang berdasar pada
bisa dilaksanakan dengan baik. nilai Pancasila, nilai dan prinsip anti korupsi,
serta nilai-nilai yang ada dalam agama.
Peran Pemuda Dalam Upaya Pencegahan Selain itu kegiatan tersebut bertujuan untuk
Korupsi memberikan pemahaman kepada masyarakat
Beberapa peran yang dilakukan oleh Kota Yogyakarta mengenai permasalahan
Satgas Muda Anti Korupsi dalam upaya korupsi. Harapannya adalah masyarakat
pencegahan korupsi di Kota Yogyakarta memiliki kepekaan terhadap kejadian korupsi
berbentuk kegiatan. Setiap kegiatan yang yang terjadi dilingkungannya, sehingga
dilakukan oleh Satgas Muda Anti Korupsi terwujudnya gerakan masyarakat anti korupsi.
menurut pengamatan peneliti memiliki sifat Kegiatan tersebut pada dasarnya
berkelanjutan. Kegiatan yang dilakukan merupakan sosialisasi anti korupsi yang
tidak hanya bersifat sementara ketika ada dilakukan oleh Satgas Muda Anti Korupsi.
kasus korupsi saja, melainkan kegiatan yang Melalui forum-forum tersebut dimaksudkan
dilakukan berkelanjutan dan tidak terpaku untuk mengajak masyarakat yang ada di Kota
dalam kondisi apapun. Kegiatan pertama yang Yogyakarta untuk mendiskusikan kasus-kasus
dilakukan oleh Satgas Muda Anti Korupsi, update tentang permasalahan korupsi yang ada
yaitu melaksanakan pendidikan anti korupsi di wilayah Kota Yogyakarta secara khusus dan
yang meliputi hal-hal sebagai berikut. Indonesia secara umum. Harapan dari kegiatan
Pertama, pembangunan perilaku anti ini adalah mencari jalan keluar tentang
korupsi kepada internal Satgas Muda Anti gerakan yang akan dilakukan dalam mengatasi
Korupsi melalui kegiatan pelatihan jihad anti permasalahan korupsi yang sedang terjadi.
korupsi dan pelatihan membaca anggaran. Sosialisasi anti korupsi juga dilakukan melalui
Kedua kegiatan tersebut memiliki tujuan untuk media buletin SATDATIKOR, penyebaran
membekali anggota dan calon anggota Satgas stiker anti korupsi pada acara car free day,

329
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 23, No 3, Desember 2017: 320-337

sosialisasi nilai anti korupsi melalui media berdampak pada ketahanan nasional. Pada era
sosial, dan sosialisasi wacana anti korupsi Otonomi Daerah konsep ketahanan nasional
melalui pojok anti korupsi. Keempat kegiatan harus dibangun dari wilayah-wilayah yang
tersebut bertujuan untuk memberikan wawasan ada di seluruh Indonesia, artinya ketika setiap
kepada masyarakat Kota Yogyakarta mengenai daerah di Indonesia memiliki ketahanan
permasalahan dan gerakan anti korupsi yang wilayah yang tangguh, maka secara otomatis
dilakukan oleh Satgas Muda Anti Korupsi ketangguhan ketahanan nasional dapat
sehingga harapannya adalah adanya partisipasi terwujud.
masyarakat secara luas dalam melakukan Mewujudkan ketahanan wilayah yang
gerakan anti korupsi. tangguh diperlukan suatu pembinaan yang
Ketiga, pengawasan kepada pemerintah berkesinambungan dan berkelanjutan.
meliputi kegiatan menganalisis Raperda Hal tersebut harus dilakukan oleh seluruh
Rencana Induk Pembangunan Pariwisata komponen yang ada di suatu wilayah, baik
Daerah (RIPPDA) dan kegiatan aksi Yogja pemerintah, organisasi kemasyarakatan
Gumregah tolak revisi undang-undang KPK. maupun masyarakat umum. Sudah tidak
Kedua kegiatan tersebut memiliki tujuan selayaknya dalam upaya pencapaian
untuk melaksanakan pengawasan kepada ketahanan wilayah hanya dibebankan kepada
pemerintah, sehingga setiap kebijakan yang pemerintah daerah saja. Peran serta masyarakat
dikeluarkan sesuai dengan nilai dan prinsip khusunya pemuda secara langsung juga sangat
anti korupsi. Sebagai contoh kajian RIPPDA diperlukan untuk mengoptimalkan proses
dilakukan karena adanya kebijakan pariwisata perwujudan ketahanan wilayah. partisipasi
di Kota Yogyakarta yang dianggap tidak sesuai pemuda dalam bela negara menghasilkan
dengan nilai dan prinsip anti korupsi. Padahal pemahaman, kesadaran, dan komitmen
pariwisata merupakan salah satu hal yang terhadap bela negara. Dari pemahaman,
menyangkut hidup orang banyak mengingat kesadaran, dan komitmen terhadap bela negara
Kota Yogyakarta sebagai kota pariwisata. tersebut kemudian memberikan pengaruh
Kegiatan Yogja gumregah tolak revisi undang- terhadap ketahanan wilayah (Febrihananto,
undang KPK merupakan bentuk konsistensi dkk 2017). Ketahanan wilayah merupakan
Satgas Muda Anti Korupsi dalam proses bentuk suatu stabilitas yang bisa tercapai jika
pemberantasan korupsi. Ketika ada upaya setiap elemen baik pemerintah, masyarakat,
pelemahan KPK maka Satgas Muda Anti dan organisasi kemasyarakatan bisa berjalan
Korupsi memiliki kewajiban untuk melakukan secara berdampingan, saling mendukung dan
dukungan terhadap lembaga negara yang mengawasi satu sama lain. Kondisi tersebut
mengurusi permasalahan korupsi tersebut. yang nantinya akan menghasilkan suatu
kekuatan yang luar biasa untuk meningkatkan
Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah kemampuan wilayah dalam mewujudkan
Kriteria Ketahanan Wilayah ketahanan wilayah, sehingga suatu wilayah
Berangkat dari landasan teori penelitian mampu untuk mewujudkan kesejahteraan,
ini bahwa ketahanan wilayah merupakan keseimbangan, serta keserasian dalam setiap
bentuk mikro dari ketahanan nasional, dimana sendi kehidupan yang sesuai dengan amanah
setiap dimensi ketahanan wilayah akan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.

330
Mifdal Zusron Alfaqi, Muhammad Mujtaba Habibi, Desinta Dwi Rapita -- Peran Pemuda Dalam Upaya
Pencegahan Korupsi dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah
(Studi Di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta)
Peran yang dilakukan Satgas Muda berdampingan dan bekerjasama untuk
Anti Korupsi merupakan salah satu langkah mewujudkan hal tersebut. Memang untuk
untuk mendukung terwujudnya ketahanan mewujudkan harapan itu tidaklah mudah,
wilayah di Kota Yogyakarta. Permasalahan akan tetapi perjuangan untuk mewujudkan
korupsi merupakan salah satu penyakit ketahananan wilayah Kota Yogyakarta
negeri ini yang dapat menggangu eksistensi melalui 5 (lima) aspek tersebut harus terus
ketahanan wilayah, maka dari itu proses dilakukan dengan optimisme yang tinggi.
pencegahan korupsi harus terus dilakukan Alasannya adalah supaya aspek-aspek yang
untuk menciptakan kepekaan masyarakat berpengaruh dalam menjaga ketahanan
terhadap permasalahan korupsi. Meskipun wilayah tetap berjalan dengan baik, sehingga
apa yang dilakukan oleh Satgas Muda Anti ketika ketahanan wilayah bisa terwujud,
Korupsi memiliki efek jangka panjang, pada akhirnya akan mewujudkan ketahanan
namun dari situ timbul harapan terwujudnya nasional yang tangguh.
Kota Yogyakarta yang bersih dari korupsi Salah satu yang harus diberi perhatian
dan ketahanan wilayah yang tangguh dapat serius dalam perwujudan ketahanan wilayah
tercapai dengan baik. adalah permasalahan korupsi, karena seperti
Implikasi ketahanan wilayah Kota yang sudah dibahas pada latar belakang
Yogyakarta dalam penelitian ini menggunakan penelitian ini bahwa permasalahan korupsi
landasan yang ada pada asta gatra. Implikasi memberikan dampak buruk bagi pembangunan
ketahanan wilayah Kota Yogyakarta dari bangsa. Apalagi semenjak adanya era otonomi
peran Satgas Muda Anti Korupsi dalam daerah permasalahan korupsi semakin
upaya pencegahan korupsi secara langsung merajalela dan menyebar di seluruh wilayah-
berpengaruh terhadap panca gatra (gatra wilayah yang ada di Indonesia. Hal tersebut
sosial), sedangkan pada tri gatra (gatra mengakibatkan terganggunya pembangunan
alamiah) tidak memiliki pengaruh secara bangsa yang meliputi aspek ideologi, aspek
langsung, meski begitu secara tidak langsung politik, aspek ekonomi, aspek sosial budaya,
tetap akan memiliki pengaruh, mengingat efek dan aspek keamanan, sehingga ketahanan
yang ditimbulkan dari korupsi sangat luas. wilayah tidak bisa terwujud dengan baik.
Pemaparan tersebut di atas dapat ditarik Implikasi kepada ketahanan wilayah
kesimpulan bahwa ketahanan wilayah Kota dari peran yang dilakukan oleh Satgas Muda
Yogyakarta dapat terwujud apabila setiap Anti Korupsi dalam melakukan pencegahan
aspek kehidupan yang ada dalam asta gatra korupsi di Kota Yogyakarta dapat dilihat
khususnya panca gatra (gatra sosial) berjalan dari menguatnya aspek asta gatra ketahanan
dengan baik. Beberapa aspek dalam gatra wilayah khususnya terhadap gatra sosial yang
sosial adalah aspek ideologi, aspek politik, memiliki implikasi secara langsung.
aspek ekonomi, aspek sosial budaya, dan
aspek keamanan. Aspek Ideologi
Kelima aspek tersebut di atas harus Implikasi terhadap aspek ideologi dari
berjalan secara baik dalam mewujudkan peran yang dilakukan oleh Satgas Muda Anti
ketahanan wilayah, maka proses perjalanannya Korupsi adalah upaya membentuk sikap anti
seluruh elemen Kota Yogyakarta harus korupsi yang dilakukan melalui kegiatan

331
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 23, No 3, Desember 2017: 320-337

pendidikan anti korupsi dan sosialisasi Aspek Politik


anti korupsi. Pada pelaksanaannya Satgas Peran yang dilakukan oleh Satgas Muda
Muda Anti Korupsi memberikan sebuah Anti Korupsi merupakan salah satu alternatif
pemahaman kepada masyarakat tentang nilai- pemberantasan korupsi untuk meningkatkan
nilai anti korupsi yang ada dalam lingkungan peran serta masyarakat dalam gerakan anti
masyarakat. Mulai dari nilai Pancasila, nilai korupsi. Kegiatan pendidikan anti korupsi,
agama, serta nilai adat istiadat. sosialisasi anti korupsi, dan pengawasan
Penanaman nilai Pancasila dan nilai terhadap pemerintahan yang dilakukan oleh
agama yang dilakukan oleh Satgas Muda Anti Satgas Muda Anti Korupsi memiliki tujuan
Korupsi adalah melalui forum muroqobah, untuk membuat semua elemen yang ada di
karena forum tersebut memiliki tujuan Kota Yogyakarta peka terhadap permasalahan
untuk menciptakan manusia yang sadar akan korupsi. Beberapa kegiatan yang dilakukan
keberadaan Tuhan yang maha mengetahui seperti jagongan anti korupsi, panji aksi,
segalanya. Artinya, semua yang dilakukan pendidikan anti korupsi berbasis kampung dan
oleh manusia diawasi dan nantinya akan keluarga, pelatihan membaca anggaran dan
dimintai pertanggungjawaban. Hal tersebut lain sebagainya merupakan bentuk penyadaran
sesuai dengan nilai yang ada pada Pancasila kepada elemen masyarakat tentang pentingnya
tentang keyakinan bahwa keberadaan Tuhan pengetahuan permasalahan korupsi.
dan juga sesuai nilai agama yang meyakini Implikasi dari peran Satgas Muda
bahwa Tuhan selalu mengawasi akan semua Anti Korupsi terhadap aspek politik yang
apa yang dilakukan oleh setiap manusia. nampak adalah Kota Yogyakarta mulai
Apabila nilai tersebut tertanam secara baik dilihat sebagai salah satu kota yang memiliki
dalam setiap diri manusia, maka harapannya proses perpolitikan yang bersih dari korupsi.
ke depan adalah setiap manusia sadar bahwa Persepsi masyarakat terkait perpolitikan di
perbuatan korupsi adalah perbuatan yang Kota Yogyakarta juga memiliki nilai cukup
bertentangan dengan nilai Pancasila, adat tinggi, sehingga proses perpolitikan bisa
istiadat serta agama. diawasi secara bersama untuk meminimalisir
Implikasi peran Satgas Muda Anti permasalahan korupsi. Sebagai contoh pada
Korupsi terhadap aspek ideologi ini juga tahun 2014 Kota Yogyakarta dipilih oleh KPK
terlihat dari kegiatan jagongan pelajar anti untuk dijadikan tempat festival anti korupsi
korupsi. Pada jagongan pelajar anti korupsi dalam memperingati hari anti korupsi seluruh
Satgas Muda Anti Korupsi datang ke sekolah- dunia.
sekolah yang ada di wilayah Kota Yogyakarta Pernyataan yang disampaikan Komisi
untuk memberikan nilai-nilai Pancasila, nilai Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam website
dan prinsip anti korupsi, serta nilai-nilai (2014) bahwa pemilihan Kota Yogyakarta
kebudayaan yang ada di wilayah Keraton sebagai tempat festival anti korupsi adalah
Yogyakarta. Dari kegiatan ini harapannya dikarenakan Kota Yogyakarta sebagai salah
adalah para pelajar yang ada di wilayah Kota satu kota yang memiliki tingkat korupsi kecil
Yogyakarta memiliki sikap anti korupsi yang dan peran serta masyarakat untuk mengawal
kuat dan memegang teguh ideologi dan nilai- proses politik sudah terbangun dengan
nilai tersebut di atas. baik. Kota Yogyakarta pada tahun 2014

332
Mifdal Zusron Alfaqi, Muhammad Mujtaba Habibi, Desinta Dwi Rapita -- Peran Pemuda Dalam Upaya
Pencegahan Korupsi dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah
(Studi Di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta)
masuk dalam 10 (sepuluh) besar kota yang disusun sebagai usaha bersama berdasar atas
memiliki indeks integritas tertinggi tingkat azas kekeluargaan”, kemudian ditegaskan
daerah. Kota Yogyakarta juga mendapat nilai kembali dalam ayat 3 yang menyatakan
tertinggi pada survei presepsi masyarakat bahwa “Bumi dan air dan kekayaan alam yang
dalam proses politik, pemlihan umum, terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara
dan tata kelola pemerintahan Indonesia dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya
Government Index (IGI) tahun 2014. Beberapa kemakmuran rakyat”. Amanat tersebut
prestasi tersebut membuat Kota Yogyakarta sudah cukup jelas untuk menggambarkan
layak untuk dijadikan sebagai contoh proses bagaimana sudah seharusnya tujuan dari
pencegahan korupsi di Indonesia. Apalagi di pembangunan ekonomi adalah untuk
Kota Yogyakarta banyak gerakan-gerakan anti kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
korupsi dan juga ada proyek percontohan KPK Implikasi peran yang dilakukan oleh
yaitu pencegahan korupsi berbasis kampung Satgas Muda Anti Korupsi dalam aspek
dan keluarga. Salah satu yang terlibat dan ikut ekonomi pada dasarnya tidak berdampak
andil dalam kegiatan tersebut disitu Satgas secara signifikan secara langsung. Hal ini
Muda Anti Korupsi. dikarenakan apa yang dilakukan oleh Satgas
Pemaparan tersebut di atas menunjukkan Muda Anti korupsi memiliki dampak yang
bahwa apa yang dilakukan oleh Satgas Muda bersifat jangka panjang. Peran yang dilakukan
Anti Korupsi memiliki implikasi terhadap oleh Satgas Muda Anti Korupsi belum
bidang politik. Walaupun Satgas Muda Anti menekankan tindakan nyata terhadap aspek
Korupsi tidak menjadi satu-satunya faktor ekonomi. Satgas Muda Anti Korupsi lebih
yang mempengaruhi aspek politik Kota menekankan pada upaya penanaman sikap
Yogyakarta. Akan tetapi keterlibatan Satgas anti korupsi kepada masyarakat.
Muda Anti Korupsi pada penyelenggaraan Kegiatan yang dilakukan oleh Satgas
pendidikan anti korupsi berbasis kampung Muda Anti Korupsi baik pendidikan, sosialisasi,
dan keluarga serta beberapa gerakan yang lain serta pengawasan kepada pemerintah memiliki
menunjukkan bahwa kegiatan yang dilakukan tujuan munculnya gerakan masyarakat untuk
oleh Satgas Muda Anti Korupsi berimplikasi melakukan pengawasan kepada pemerintah
pada aspek politik ketahanan wilayah Kota Kota Yogyakarta supaya kebijakan yang
Yogyakarta. dikeluarkan sesuai dengan aturan yang
sebenarnya. Misalnya kegiatan pelatihan
Aspek Ekonomi membaca anggaran yang memiliki tujuan
Pada aspek ekonomi ini pemahaman untuk memberikan pemahaman bagaimana
awal yang harus dibangun adalah dampak anggaran itu dibuat dan apakah anggaran
yang diakibatkan dari korupsi begitu luas, tersebut sesuai dengan konsep kesejahteraan
tidak terkecuali pada aspek ekonomi. kepada rakyat.
Aspek ekonomi merupakan hal yang Contoh lain adalah kegiatan mengenai
bersentuhan secara langsung dengan pembahasan Draft Raperda Rencana Induk
pemenuhan kebutuhan masyarakat. Undang- Pembangunan Pariwisata Daerah (RIPPDA)
Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 1 telah yang juga merupakan bentuk dalam upaya
mengamanatkan bahwa “Perekonomian menjaga aspek ekonomi berjalan dengan baik.

333
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 23, No 3, Desember 2017: 320-337

Mengingat Kota Yogyakarta yang merupakan aspek sosial budaya adalah munculnya peran
jantung dari Daerah Istimewa Yogyakarta serta masyarakat yang memulai gerakan anti
merupakan kota wisata yang akan memberikan korupsi di lingkungan sekitarnya. Gambar
dampak yang besar terhadap aspek ekonomi. 2 berikut menunjukkan bahwa masyarakat
Mulai dari pengusaha dengan skala besar sudah mulai bergerak untuk membudayakan
seperti hotel, rumah makan, pusat oleh-oleh sikap anti korupsi di lingkungannya melalui
dan lain sebagainya sampai pengusaha kecil plakat yang dipasang di kampungnya.
seperti pedagang kaki lima, tukang becak,
andong dan lain sebagainya. Jadi pada aspek Gambar 2
ekonomi ini peran yang dilakukan oleh Satgas Plakat Anti Korupsi di Kampung Notoprajan
Muda Anti Korupsi tidak memiliki dampak
secara langsung akan tetapi memiliki dampak
dalam jangka panjang.

Aspek Sosial Budaya


Ketika membahas mengenai aspek
sosial budaya Kota Yogyakarta yang tidak
boleh terlupakan adalah keberadaan Keraton
Ngayogyakarta Hadiningrat serta Puro
Pakualaman yang memiliki nilai-nilai luhur
yang sudah tertanam sejak lama di dalam
Sumber : Dokumentasi Satgas Muda Anti
kehidupan sosial budaya masyarakat Kota Korupsi
Yogyakarta. Nilai tersebut adalah nilai adat
Jawa yang sangat kental dalam kehidupan Gambar 2 tersebut menggambarkan
sehari-hari dan berlangsung secaraturun bahwa implikasi peran Satgas Muda Anti
menurun. Kondisi tersebut oleh Satgas Muda Korupsi dalam aspek sosial budaya sudah
Anti Korupsi dijadikan kekuatan yang ingin mulai terwujud, dimana gambar tersebut
dimanfaatkan untuk memberikan nilai anti menunjukkan adanya peran masyarakat
korupsi yang berasal dari nilai adat-istiadat yang mulai sadar dengan permasalahan
Yogyakarta. Satgas Muda Anti Korupsi korupsi. Plakat yang bertuliskan nilai-nilai
tengah membangun “Rumah Budaya Anti anti korupsi ini sangat penting dilakukan
Korupsi” di Kota Yogyakarta sebagai wujud untuk mengingatkan kepada masyarakat
tindak lanjut dari pojok anti korupsi. Hal untuk tidak melakukan korupsi sekecil
ini merupakan implikasi dalam membangun apapun. Harapannya tentu plakat tersebut
aspek sosial budaya yang tangguh. Selain juga akan ada di kampung-kampung lain
melakukan pendidikan anti korupsi, sosialisasi di Kota Yogyakarta. Plakat ini juga tidak
anti korupsi, dan pengawasan terhadap hanya sebagai simbol akan tetapi benar-benar
pemerintahan. dilakukan dalam kehidupan sehari-hari oleh
Bukti dari implikasi dari peran yang masyarakat, sehingga tercipta budaya anti
dilakukan Satgas Muda Anti Korupsi pada korupsi dalam sosial budaya masyarakat Kota
tataran masyarakat yang berhubungan dengan Yogyakarta.

334
Mifdal Zusron Alfaqi, Muhammad Mujtaba Habibi, Desinta Dwi Rapita -- Peran Pemuda Dalam Upaya
Pencegahan Korupsi dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah
(Studi Di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta)
Aspek Keamanan dan pengawasan terhadap pemerintahan
merupakan bentuk dukungan yang nyata
Dewasa ini pembangunan keamanan
terhadap proses terwujudnya keamanan yang
tidak lagi hanya terfokus kepada konflik
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, dan
perbatasan dan militer saja. Merujuk pada
berpandangan pada wawasan nusantara.
apa yang telah disampaikan oleh Darmono
Gerakan yang dilakukan oleh Satgas Muda
(2010), bahwa dinamika situasi global di
Anti Korupsi ini bukanlah satu-satunya
era modern pasca perang dingin ternyata
tolak ukur keberhasilan dalam perwujudan
mengubah presepsi ancaman aspek keamanan.
keamanan yang tangguh, tetapi niat mulia yang
Ancaman yang semula hanya pengelolaan
dilakukan oleh Satgas Muda Anti Korupsi
keamanan yang terfokus pada ancaman
harus dijadikan contoh oleh wilayah-wilayah
negara (state centered securty) sekarang
lain yang ada di Indonesia untuk ikut bergerak
sudah bergeser kepada ancaman masyarakat
dalam mengatasi permasalahan korupsi secara
(people centered securty), dengan begitu
bersama, seperti yang disampaikan oleh
dalam pembangunan keamanan yang perlu
Arif Muhammad dalam wawancara dengan
diperhatikan adalah memproteksi keamanan
peneliti, berikut kutipan wawancaranya
insani (human security). Bagaimana setiap
individu masyarakat harus ditanamkan nilai “…Ketika tidak ada permasalahan korupsi
yang baik yang mampu untuk melindungi di Kota Yogyakarta itu kan menjadikan
dirinya dari pengaruh yang tidak baik. Kota Yogyakarta lebih aman secara politik,
Salah satu yang harus diperhatikan hukum, dan keamanan, jadi kontribusi
teman-teman satgas itu adalah ketika kita
dalam membangun keamanan insani adalah melakukan terus pencegahan dan juga
gangguan dari permasalahan korupsi. Adanya pengawasan itu adalah proses menuju
berbagai macam masalah pada aspek ideologi, nol korupsi di Kota Yogyakarta, meskipun
politik, ekonomi, sosial budaya seperti yang banyak yang mengatakan mustahil akan
tetapi semangat itu harus kita bakar terus
dipaparkan di atas puncaknya yang terjadi
untuk mewujudkan ketahanan wilayah. kalau
adalah gangguan terhadap aspek keamanan semua program pemerintah bisa sampai di
suatu wilayah dan keamanan nasional. tangan rakyat, dan tidak ada kasus korupsi
Dirampoknya hak-hak yang seharusnya maka ketahanan wilayah akan terbangun…”
untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat (Wawancara, 21 Januari 2016)
menjadikan rakyat seakan putus asa dan bukan
tidak mungkin konflik yang bersifat fisik, Pendapat lain disampaikan oleh Fathun
seperti kekerasan juga akan terjadi, maka Ni’am dalam wawancara dengan peneliti,
dari itu permasalahan korupsi harus menjadi berikut kutipan wawancaranya.
tanggungjawab bersama demi terwujudnya
“…Keberadaan korupsi membuat orang
keamanan yang tangguh. saling curiga, misal pemerintah kepada
Bukti dari implikasi peran Satgas Muda rakyat, rakyat kepada pemerintah, bahkan
Anti Korupsi terhadap aspek keamanan rakyat dengan rakyat, itu yang menyebabkan
ini adalah upaya untuk ikut mendukung konflik dan mengganggu keamanan kita,
maka penanaman sikap anti korupsi
terwujudnya aspek tersebut dengan baik.
diperlukan supaya semua memahami dan
Peran yang dilakukan dengan bentuk kegiatan dapat saling mengawasi, kalau semua sudah
pendidikan anti korupsi, sosialisasi anti korupsi

335
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 23, No 3, Desember 2017: 320-337

faham kan bisa saling mengawasi dan tidak korupsi di Kota Yogyakarta dengan berbagai
menimbulkan saling curiga itu tadi, terus macam cara. Peran yang dilakukan oleh
hidup serasi dan tidak terjadi konflik…”
Satgas Muda Anti Korupsi dengan bentuk
(Wawancara, 06 Februari 2016)
kegiatan yang dibagi dalam 3 (tiga) hal yaitu
Pendapat lain yang menyangkut hal pendidikan anti korupsi, sosialisasi anti
tersebut seperti yang disampaikan oleh Busyro korupsi, dan pengawasan kepada pemerintah.
Muqodas pada acara Yogja Gumregah Tolak Kedua, peran yang dilakukan oleh Satgas
Revisi UU KPK, berikut pernyataannya. Muda Anti Korupsi memiliki implikasi kepada
ketahanan wilayah Kota Yogyakarta yang
“…Pelemahan pada KPK berarti pelemahan meliputi aspek asta gatra khususnya gatra
terhadap pemberantasan korupsi, pelemahan sosial yaitu aspek ideologi, aspek politik,
terhadap pemberantasan korupsi berarti aspek ekonomi, aspek sosial budaya, dan
melemahkan prinsip bernegara, akbitanya
adalah pelemahan hukum, pelemahan aspek keamanan.
HAM, pelemahan jaminan keamanan atau Selanjutnya, direkomendasikan hal-hal
pelemahan yang lainnya…” (Catatan sebagai berikut.
lapangan peneliti, 14 Februari 2016) Pertama, setiap anggota Satgas Muda
Anti Korupsi harus terus konsisten dalam
Cita-cita mulia yang dilakukan oleh melakukan pencegahan korupsi dan mengatur
Satgas Muda Anti Korupsi adalah bentuk jadwalnya supaya tidak berbarengan dengan
dukungan terhadap perwujudan aspek organisasi yang diikuti lainnya.
keamanan yang tangguh. Semangat ingin Kedua, setiap pihak yang terkait dalam
mewujudkan sikap anti korupsi kepada seluruh Satgas Muda Anti Korupsi untuk membantu
masyarakat tentu bukan sesuatu yang utopis, anggota Satgas Muda Anti Korupsi dalam
karena keyakinan peneliti hal tersebut tidak mengembangkan diri untuk memahami
akan sia-sia begitu saja, secara perlahan pasti permasalahan korupsi melalui berbagai
akan memiliki dampak yang positif terhadap macam kegiatan dan pelatihan, sehingga
proses pemberantasan korupsi. Harapan ke meningkatkanya kualitas diri dan gerakan
depan adalah dengan adanya Satgas Muda pencegahan korupsi yang dilakukan.
Anti Korupsi ini dapat menginspirasi elemen
masyarakat di wilayah-wilayah lain untuk DAFTAR PUSTAKA
melakukan gerakan yang sama, sehingga Darmono, Bambang, 2010., Konsep dan
dukungan terhadap proses perwujudan Sistem Keamanan Nasional Indonesia,
keamanan bisa berjalan dengan baik, yang Jurnal Ketahanan Nasional, hal 1-41 XV
akhirnya tujuan dari hakikat aspek keamanan (1), April 2010
bisa terwujud. Evans, Kevin, 2009., Sistem Pencegahan
Korupsi Pada Upaya Penanggulangan
SIMPULAN Bencana Alam, Dalam Korupsi Mengorupsi
Berdasar penjelasan tersebut di atas Indonesia, Sebab, Akibat, dan Prospek
dapat ditarik simpulan sebagai berikut. Pemberantasan, Wijayanto, Ridwan
Pertama, Satgas Muda Anti Korupsi Zachrie (Ed), Jakarta: Gramedia Pustaka
telah berperan dalam upaya pencegahan Utama

336
Mifdal Zusron Alfaqi, Muhammad Mujtaba Habibi, Desinta Dwi Rapita -- Peran Pemuda Dalam Upaya
Pencegahan Korupsi dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah
(Studi Di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta)
Febrihananto, E., Abdullah, I., & Zubaidi, Soekanto, Soerjono, 2009., Sosiologi, CV.
A. (2017). Partisipasi Pemuda Purna Jakarta: Rajawali
Paskibraka Indonesia Dalam Kegiatan Sunardi, R.M, 2004., Pembinaan Ketahanan
Bela Negara Dan Pengaruhnya Terhadap Nasional Dalam Rangka Memperkokoh
Ketahanan Wilayah (Studi Tentang Purna Negara Kesatuan Republik Indonesia,
Paskibraka Indonesia Kabupaten Klaten Teori Ketahanan, Geostrategi Indonesia
Provinsi Jawa Tengah). Jurnal Ketahanan dan Ketahanan regional, Jakarta: PT.
Nasional, 23(1), 68-85. Kuaternita Adidarma
Hadi, Kisno, 2010., Korupsi Birokrasi Suhardono,E, 1994., Teori Peran (Konsep,
Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah, Derivasi dan Implikasinya). Jakarta: PT.
Jurnal Penelitian Politik LIPI, Vol.7, No.1, Gramedia Pustaka Utama
2010, hal. 51-70 ISNN 1829-8001 Thoha, Miftah, 2012., Birokrasi Pemerintah
Horton, Paul B. dan Chester L. Hunt, 1993., dan Kekuasaan di Indonesia, Yogyakarta,
Sosiologi, edisi kedelapan, terjemahannya Thafa Media
dalam bahasa Indonesia oleh Aminuddin Wahyuni, Sari, 2012., Qualitative Research
Ram dan Tita Sobari. Jakarta: Penerbit Method, Jakarta: Penerbit Salemba Empat
Erlangga
Widiatmaka, P., Pramusinto, A., & Kodiran,
Komisi Pemberantasan Korupsi, 2014., KPK K. (2016). Peran Organisasi Kepemudaan
Tegakkan Integritas dari Yogyakarta, Dalam Membangun Karakter Pemuda Dan
(internet),http://www.kpk.go.id/id/ Implikasinya Terhadap Ketahanan Pribadi
berita/siaran-pers/2381-kpk-tegakkan- Pemuda (Studi Pada Pimpinan Cabang
integritas-dari-yogyakarta, (Diakses Gerakan Pemuda Ansor di Kabupaten
Tanggal 8 Mei 2016) Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah). Jurnal
Moleong, Lexy, J, 2006., Metodologi Ketahanan Nasional, 22(2), 180-198.
Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Peraturan Perundangan
Pradiptyo. Rinawan, 2009., Korupsi di Undang-Undang Dasar 1945
Indonesia, Perspektif Ilmu Ekonomi. Dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2009 tentang
Korupsi Mengorupsi Indonesia, Sebab, Kepemudaan
Akibat, dan Prospek Pemberantasan. Ed.
Wijayanto, Ridwan Zachrie (Ed). Jakarta:
Wawancara
Gramedia Pustaka Utama
1. Arif Muhammad
Savitri, Irhana, E, 2014., Dampak Pengelolaan 2. Hanifah
Sumber Daya Alam Migas Terhadap 3. Ashad Kusuma Djaya
Pembangunan Daerah dan Implikasinya 4. Muhammad Aminullah
Pada Ketahanan Wilayah. Tesis: Program 5. Fatma Wulandari
Studi Ketahanan Nasional Universitas 6. Fathun Ni’am
Gadjah Mada. Yogyakarta

337

You might also like